KELEMBAGAAN PERIKANAN
(KOPERASI NELAYAN EGITA PUTRA)
OLEH KELOMPOK I :
Laporan lengkap ini di ajukan Sebagai salah satu syarat untuk lulus mata kuliah
kelembagaan perikanan
OLEH KELOMPOK I :
Puji syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Lengkap Praktek Lapang Kelembagaan Perikanan ini tepat
pada waktunya.
Dengan selesainya penyusunan laporan lengkap ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada dosen yang telah membimbing dalam pelaksanaan praktek
lapang sampai pembuatan laporan dan tanpa terkecuali pada teman-teman yang
juga telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan dari berbagai pihak.
Semoga Allah SWT, senantiasa melimpahkan rahmat serta petunjuk kepada
semua pihak yang telah banyak membantu penulis sehingga laporan ini dapat
terselesaikan, amin.
Penulis
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Koordinator Dosen Mata Kuliah
Kelembagaan Perikanan
A. Latar Belakang
Koperasi berasal dari bahasa latin “Coopere”, yang dalam bahasa inggris
di sebut Cooperation. Co berarti bersama dan Operation berarti bekerja, jadi
Cooperation berarti berkerja sama untuk mencapai tujuan. Secara umum koperasi
dikenal sebagai perkumpulan orang-orang secara sukarela mempersatukan diri
untuk mencapai kepuasan-kepuasan ekonomi atau menyelenggarakan usaha
bersama yang melalui pembentukan suatu perkumpulan yang diasasi secara
demokratis. Defenisi koperasi adalah suatu badan usaha (organisasi ekonomi)
yang dimiliki dan dioperasikan oleh para anggotanya untuk memenuhi
kepentingan bersama di bidang ekonomi (Rita Mutiarni, et all, 2017).
Menurut undang-undang Nomor 12 tahun 1967 tentang koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan
untuk menyejahterahkan anggotanya.
Koperasi perikanan merupakan alternatif yang dapat dipilih oleh nelayan
untuk ikut bergabung di dalamnya. Selain itu, nelayan juga akan memperoleh
pelayanan dari koperasi, dapat meningkatkan kesejahteraan, menjadikan koperasi
perikanan sebagai wadah untuk berorganisasi, memperluas wawasan serta
informasi demi kepentingan nelayan itu sendiri.
Tujuan didirikan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk
itu, peran koperasi dipandang sangat sesuai dan strategis untuk ikut menopang
ekonomi rakyat, terutama masalah pendanaan yang saat ini sangat dibutuhkan
sebagai usaha pemerintah untuk mengembangkan usaha mikro, kecil dan
menengah (Rita Mutiarni, et all, 2017).
Fungsi koperasi mengacu pada undang – undang No. 25 tahun 1992 pasal
4, fungsi koperasi di indonesia yaitu: Membangun dan meningkatkan potensi
ekonomi para anggota dan juga masyarakat secara umum, sehingga kesejahteraan
sosial dapat terwujud, Koperasi memiliki peran aktif dalam meningkatkan
kualitas hidup anggotanya dan juga masyarakat, Memperkuat perekonomian
rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan ekonomi nasional dimana koperasi
menjadi pondasinya, Mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang lebih baik melalui usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi. Menurut undang – undang republik indonesia No. 17 tahun
2012, berikut adalah jenis – jenis koperasi di indonesia: koperasi produksi,
koperasi komsumsi, koperasi jasa, koperasi simpan pinjam,serta koperasi serba
usaha (KSU).
Dalam kegiatan operasionalnya, seluruh koperasi di indonesia
menggunakan Prinsip- prinsip koperasi sebagai keanggotaan koperasi sifatnya
terbuka dan sukarela, proses pengelolaan koperasi harus dilakukan secara
demokratis, pembagian sisa hasil usaha harus mengedapankan rasa keadilan
sesuai dengan kinerja dari masing- masing anggota, serta emberian balas jasa
kepada anggota disesuaikan dengan modal anggota tersebut.
A. Definisi Koperasi
B. Prinsip-Prinsip Koperasi
Prinsip koperasi atau bisa juga disebut sebagai sendi dasar koperasi adalah
pedoman pokok yang menjiwai setiap gerak langkah koperasi. Selain mempunyai
peranan yang sangat penting dalam membedakan pola pengelolaan organisasi
koperasi, prinsip-prinsip ini juga memiliki peranan yang sangat penting dalam
menentukan pola pengelolaan usaha koperasi (Rochmadi, 2011).
Menurut Basuki (2015), prinsip-prinsip koperasi terdiri atas :
1. Keanggotaannya bersifat sukarela dan terbuka.
Prinsip ini mengandung arti bahwa seseorang untuk menjadi atau tidak menjadi
anggota koperasi tidak boleh dipaksakan, jadi atas kesadaran sendiri.
Globalisasi adalah keterbukaan dan kebebasan, prinsip koperasi ini sangat
sesuai. Adanya sifat keterbukaan ini membuat koperasi tidak mengenal batas-
batas dan diskriminasi apapun.
2. Prinsip pengelolaan dilakukan secara demokratis.
Pengelolaan disini tidak terbatas pada manajemen saja namun meliputi
pengawasannya. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama
didalam koperasi, hak mengusulkan, mengoreksi, dan bertanya tentang
pengelolaan koperasi serta sekaligus untuk dipilih dan memilih menjadi
pengurus ataupun pengawas.
3. Prinsip pembagian sisa hasil usaha.
Prinsip ini dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-
masing anggota. Anggota adalah pengguna jasa koperasi. Didalam koperasi
keuntungan dalam bentuk uang namanya sisa hasil usaha. Sisa hasil usaha
adalah selisih antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan dalam pengelolaan usaha. Setiap anggota yang memberikan
partisipasi aktif dalam usaha akan mendapatkan bagian keuntungan dari pada
anggota yang tidak aktif.
4. Prinsip pemberian balas jasa terbatas modal yang dimiliki anggota. Anggota
adalah pemilik koperasi dan sekaligus sebagai pemanfaat jasa. Modal yang
disetorkan kepada koperasi pada dasarnya untuk melayani anggota dan dari
pelayanan itu koperasi diharapkan mendapatkan nilai lebih dari pendapatan
dikurangi biaya.
5. Prinsip kemandirian koperasi.
Koperasi harus mampu berdiri sendiri dalam hal mengambil keputusan usaha
dan organisasi. Kemandirian artinya juga kebebasan yang bertanggung jawab,
otonom, swadaya dan keberanian mempertanggung jawabkan segala tindakan
sendiri dalam mengelola usaha dan organisasi
Menurut Kadir dan Yusbar (2012), sebagai badan usaha, koperasi
mempunyai ciri yang pemilikan dan pelanggannya adalah sama. Prinsip koperasi
ini disebut sebagai suatu prinsip identitas. Aspek ini begitu pentingnya dalam
kehidupan sebuah koperasi, karena tanpa prinsip pemilikan-pelanggan tersebut
koperasi akan kehilangan ciri dan identitasnya. Prinsip identitas ini sebenarnya
menjadi ciri utama koperasi serta harus dipertahankan oleh koperasi melalui
upaya khusus dengan memberi nilai yang kuat agar prinsip ini dapat
dipertahankan. Prinsip identitas sangat penting walaupun banyak lagi prinsip-
prinsip lain yang menjadi ciri-ciri koperasi.
Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 17 tahun 2012 menyatakan
bahwa :
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian sisa hasil usaha (keuntungan) dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5. Kemandirian.
D. Jenis-Jenis Koperasi
1. Karakteristik Responden :
Dari tabel 1. diatas dapat dijelaskan bahwa Koperasi Nelayan Egita Putra,
yang beralamat di Jln. Nenemali No.2, Kel. Talia, Kec. Abeli, Kota Kendari,
dengan memiliki titik koordinat berkisar 3º58'55.9"S 122º35'39.1"E kemudian
jenis koperasi adalah produsen yang telah berjalan selama 4 Tahun, serta
mempunyai rata- rata omset perbulan Rp. 6. 000.000.
3. Aspek Permodalan :
Harga jual produk dari Koperasi Nelayan Egita Putra bermula dari cara
penetapan harga jual produk yang terdiri dari biaya operasional dan daya beli
konsumen yaitu 10-30 kg/bulan. Tanggapan atas harga jual produk yakni standar
atau sesuai dengan pasar pengurus koperasi.
5. Aspek Tenaga Kerja :
Jumlah pengurus dari Koperasi Nelayan Egita Putra saat ini sejumlah 6
orang yang berasal dari luar kabupaten, dengan rata-rata gaji pengurus
Rp. 400.000,- sampai Rp1.000.000,-. Tingkat pendidikan pengurus Koperasi yaitu
4 orang tamatan SMA dan 2 orang tingkatan Diploma. Rata-rata jam kerja
pengurus Koperasi per hari yaitu 4 jam. Adapun jenis kursus dan pelatihan yang
pernah diikuti oleh pengurus Koperasi yaitu banyak kali dan jenis
kursus/pelatihan yang dibutuhkan oleh pengurus Koperasi yaitu pelatihan
manajemen keuangan.
Dalam pengelolaan Koperasi, adapun pendamping/konsultan koperasi
yang berasal dari Dinas Perikanan. Dengan adanya pendamping tersebut maka
sangat berpengaruh terhadap pengawasan Koperasi.
Cara memperoleh bahan baku dari Koperasi Nelayan Egita Putra yaitu
hasil usaha anggota yang berupa kegiatan menangkap ikan dengan kualitas yang
baik. Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam rangka menghasilkan bahan
baku adalah faktor cuaca, angin dan ombak.
7. Aspek Pasar :