OLEH :
I1A5 16 001
KENDARI
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
tempat kita hidup. Beberapa komponen yang sangat erat dalam kehidupan kita
adalah air yang kita minum setiap hari dan udara yang kita isap setiap saat. Udara
dan air yang bersih sangat diperlukan untuk kesehatan sehingga dapat menunjang
aktivitas kita untuk berkreasi dan menghasilkan hal yang positif. Tetapi
mulai menurun, begitu pula daya tahan tubuh terhadap infeksi penyakit.
berkarya.
Air yang kita pergunakan setiap hari tidak lepas dari pengaruhpencemaran
yang diakibatkan oleh ulah manusia juga. Beberapa bahan pencemar seperti bahan
beberapa bahan inorganik (garam, asam, logam), serta beberapa bahan kimia
lainnya sudah banyak ditemukan dalam air yang kita pergunakan. Air yang sudah
tercemar tersebut disamping terasa tidak enak kalau di minum juga dapat
memonitor kualitas air yang dipergunakan setiap hari sangat diperlukan untuk
bersama limbah dari industri, berupa limbah cair yang merupakan senyawa asam
atau garam logam yang dibuang di sungai atau lautan. Kedua bentuk senyawa
kehidupan di bumi ini. Oleh sebab itu pengawasan dan pencegahan pencemaran
lingkungan harus selalu diupayakan demi kelestarian kehidupan di planet kita ini.
percobaan ini untuk mengetahui apakah air yang digunakan untuk sampel sudah
1.2 Tujuan
2. Untuk mengetahui pengertian PH, Jenis- jenis rumus PH, Penurrunan PH,
Peningkatan PH ?
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Alkalinitas
jumlah ion karbonat dan bikarbonat yang mengikat logam golongan alkali tanah
pada perairan tawar. Nilai ini menggambarkan kapasitas air untuk menetralkan
asam, atau biasa juga diartikan sebagai kapasitas penyangga (buffer capacity)
kapasitas buffer atau basa lebih stabil. Selain bergantung pada pH, alkalinitas juga
dipengaruhi oleh komposisi mineral, suhu, dan kekuatan ion. Nilai alkalinitas
alami tidak pernah melebihi 500 mg/liter CaCO3. Perairan dengan nilai alkalinitas
yang terlalu tinggi tidak terlalu disukai oleh organisme akuatik karena biasanya
diikuti dengan nilai kesadahan yang tinggi atau kadar garam natrium yang tinggi.
Alkali ialah zat yang melepaskan ion hidroksil dalam air dan mempunyai
pH lebih besar dari 7, antara lain kapur (kalsium hidroksil) yang ditambahkan
pem-bufffer-an dari ion bikarbonat, dan sampai tahap tertentu ion karbonat dan
hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut di dalam air akan bereaksi dengan ion
biasanya dinyatakan dalam satuan ppm (mg/l) kalsium karbonat (CaCO3). Air
dengan kandungan kalsium karbonat lebih dari 100 ppm disebut sebagai alkalin,
sedangkan air dengan kandungan kurang dari 100 ppm disebut sebagai lunak atau
tingkat alkalinitas sedang. Pada umumnya lingkungan yang baik bagi kehidupan
ikan adalah dengan nilai alkalinitas di atas 20 ppm. Kapasitas pem-buffer-an alam
pem-buffer-an pH
secara drastic. Pada perairan tertutup, penambahan karbonat dari sel-sel kerang
atau dolomite dapat memperbaiki alkalinitas dan sistem buffer perairan itu.
yang sama.
Menurut Kordi (2005), semakin tinggi konsentrasi ion H+, akan semakin
rendah konsentrasi ion OH- dan pH >7, maka perairan bersifat alkalis (basa).
Perairan umum dengan segala aktivitas fotosintesis dan respirasi organism yang
total unsur basa-basa yang terkandung dalam air dan biasannya dinyatakan dalam
mg/l atau setara dengan CaCO3. Ketersediaan ion basa bikarbonat (HCO3) dan
karbonat (CO32-) merupakan parameter total alkalinitas dalam air tambak. Unsur-
unsur alkalinitas juga dapat bertindak sebagai buffer (penyangga) pH. Dalam
kondisi basa ion bikarbonat akan membentuk ion karbonat dan melepaskan ion
keadaan terlalu asam, ion karbonat akan mengalami hidrolisa menjadi ion
bikarbonat dan melepaskan hidrogen oksida yang bersifat basa, sehingga keadaan
Kapasitas air menerima protein disebut alkalinitas. Air yang alkali atau
Tinggi atau rendahnya alkalinitas dalam suatu perairan tidak lepas dari
pengaruh parameter lain seperti pH, atau kesadahan. Di mana semakin tinggi
total kesadahan. Selain bergantung pada pH, alkalinitas juga dipengaruhi oleh
komposisi mineral, suhu, dan kekuatan ion. Unsur-unsur alkalinitas juga dapat
kondisi basa ion bikarbonat akan membentuk ion karbonat dan melepaskan ion
keadaan terlalu asam, ion karbonat akan mengalami hidrolis menjadi ion
bikarbonat dan melepaskan hidrogen oksida yang bersifat basa, sehingga keadaan
kembali netral. Perairan dengan nilai alkalinitas yang terlalu tinggi tidak terlalu
disukai oleh organisme akuatik karena biasanya diikuti dengan nilai kesadahan
D. Pengetian PH
persetujuan internasional.
Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang
berargumen
bahwa PH adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif". Air murni
bersifat netral, dengan PH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan
dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH
Air akan bersifat asam atau basa tergantung besar kecilnya PH. Bila PH di
bawah PH normal, maka air tersebut bersifat asam, sedangkan air yang
mempunyai PH di atas PH normal bersifat basa. Air limbah dan bahan buangan
industri akan mengubah pH air yang akhirnya akan mengganggu kehidupan biota
Nilai PH dalam suatu perairan dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain
kegiatan fotosintesis, suhu dan terdapatnya anion dan kation. Pada umumnya PH
perairan laut lebih stabil, namun di perairan pinggir pantai, nilai PH ditentukan
oleh kuantitas bahan organic yang masuk ke perairan tersebut. Toksisitas dan daya
racun dalam perairan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya PH. Perubahan nlai PH
perairan pesisir (laut) yag kecil saja dari nilai alaminya menunjukkan system
mikroorganisme sangat baik. Pada PH yang sangat kecil atau sangat besar,
E. Jenis-jenis Rumus PH
Untuk mencari PH, ada beberapa rumus yang dapat digunakan antara lain sebagai
berikut:
PH asam kuat = H+ : a . m
Contoh :
1. jika H+ adalah 10-5 maka pH-nya adalah 5. Lalu untuk OH- (larutan
F. Penurunan PH
Apabila nilai KH terlalu tinggi (12 atau lebih) maka KH tersebut perlu diturunkan
terleibh dahulu, yang biasanya secara otomatis akan diikuti oleh menurunnya nilai
pH. Apabila nilia pH terlalu tinggi (lebih dari 8) sedangkan KH tergolong bagus (
yang buruk.
(peat), biasanya yang digunakan adalah peat moss (gambut yang berasal dari
moss). bisa juga dilakukan dengan mengganti sebagaian air dengan air yang
berkesadahan rendah, air hujan atau air yang direbus, air bebas ion, atau air suling
(air destilata). Selain itu bisa juga dapat dilakukan dengan menambahkan
G. Peningkatan PH
melewatkan air melewati pecahan koral, pecahan kulit kerang atau potongan batu
kapur. Atau dengan menambahkan dekorasi berbahan dasar kapur seperti tufa,
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.