Anda di halaman 1dari 3

B.

PEMBAHASAN

1. Fasilitas wisata

Fasilitas Wisata Fasilitas wisata merupakan sarana penunjang yang dapat menciptakan

rasa menyenangkan yang disertai dengan kemudahan dan pemenuhan kebutuhan wisatawan

dalam menikmati produk wisata yang ditawarkan (Mansur, 2013: 34). Jansen-Verbeke

(Burton, 1995: 128) menjelaskan mengenai fasilitas wisata disuatu lokasi dibagi menjadi dua

bagian yaitu fasilitas primer dan penunjang, yaitu : 1. Fasilitas primer adalah objek wisata

dengan fungsi sebagai daya tarik utama wisata. 2. Fasilitas penunjang adalah bangunan

diluar fasilitas primer yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan selama berada

di lokasi wisata. Fasilitas penunjang dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu fasilitas sekunder

dan fasilitas kondisional

Menurut Spillane (1994) fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang mendukung

operasional obyek wisata untuk mengakomodasi segala kebutuhan wisatawan, tidak secara

langsung mendorong pertumbuhan tetapi berkembang pada saat yang sama atau sesudah

atraksi berkembang. Berdasarkan teori Spillane, fasilitas dapat dikelompokkan menjadi 3

(tiga) bagian yaitu : 1. Fasilitas Utama, merupakan sarana yang sangat dibutuhkan atau

dirasakan sangat perlu selama pengunjung berada di suatu obyek wisata. 2. Fasilitas

pendukung, sarana yang pada proporsinya sebagai pelengkap fasilitas utama sehingga

wisatawan akan merasa lebih betah 3. Fasilitas penunjang, pada dasarnya merupakan sarana

yang bersifat sebagai pelengkap utama sehingga wisatawan terpenuhi apapun kebutuhan

selama berada di obyek wisata.

2. jumlah wisatawan
Wisatawan adalah orang-orang yang melakukan kegiatan wisata (Undang-undang nomor 10

tahun 2009). Jadi menurut pengertian ini, semua orang yang melakukan perjalanan wisata

dinamakan wisatawan, sedangkan Pengertian wisatawan yang tertuang dalam Instruksi

Presiden Nomor 9 Tahun 1969 memberikan definisi wisatawan (tourist) adalah orang yang

berpergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati

perjalanan dan kunjungan itu.Wisatawan secara umum dapat diartikan sebagai orang yang

melakukanperjalanan dari tempat tinggalnya ke tempat yang didatanginya bukan

untukmenetap. Wisatawan adalah setiap orang yang berpergian dari suatu tempattinggalnya

untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan darikunjunganya itu

(Spillane, 1987).

Berdasarkan hasil praktek lapang Pantai Mutiara kini menjadi tempat wisata yang paling

sering dikunjungi wisatawan di Kabupaten Buton Tengah. Hamparan pasir putih dan debur

ombak yang cantik dari Pantai Mutiara membuat mata tertuju kesana, Pantai Mutiara

memiliki keindahan yang tidak kalah dengan pantai-pantai yang ada di daerah lainnya.

Pantai Mutiara ini sangat indah pasirnya juga putih, airnya juga jernih kalau hari libur

banyak yang kesini, ada juga yang dari luar daerah, pokoknya sangat indah Dijelaskan,

pengunjung kini suda bisa merasakan kenyamanan dipantai ini karena pantai tersebut telah

dilengkapi banyak fasilitas seperti mesjid, tempat sampah, ayunan, parkiran, wc, tempat

jualan dan lain sebagainya, dan partisipasi masyarakat local juga terlibat juga di dalamnya

seperti penjual, penjaga parker, petugas karcis, penjaga wc dan petugas kerbersihan, Kalau

saya lihat jumlah wisatawan perhari 20 orang, perminggu 100 orang dan perbulan mencapai

400 orang, yang kesini sudah bisa merasakan fasilitas yang telah dibuat oleh pemerintah,

suda ada tempat singgah untuk bakar ikan, jalan akses kesini juga sudah bagus, buat para
pengunjung, jadi buat pengunjung yang akan kesini sudah bisa merasakan kenyamanan

Pantai Mutiara ini,

DAFTAR PUSTAKA

Mansur, Irfan. (2013). Pengaruh Penetapan Harga dan Fasilitas Wisata Terhadap Proses

Keputusan Berkunjung Pada Sari Ater Hotel and Resort. Skripsi. Institut Manajemen

Telkom Bandung.

Burton, Rosemary. (1995). Travel Geography. London: Pitman Publishing.

Spillane, J. 1994. Pariwisata Indonesia Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan.

Yogyakarta: Kanisius.

Anonim. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang

Kepariwisataan. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai