Anda di halaman 1dari 15

Makalah

EKONOMI PERIKANAN KOMODITAS IKAN TUNA DI GORONTALO

OLEH:

KELOMPOK 5
Dwiki Fahrul S. Daud 1111419033
Winarsi Maspeke 1111419034
Indrawan Abas 1111419035
Moh. Rivai Putra Nagaring 1111419036
Bandung Arisandi 1111419037
Sri Nolvingki Panju 1111419038
Moh. Ilham Bumulo 1111419040

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

BUDIDAYA PERAIRAN

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-

Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa

menyelesaikan makalah mata kuliah Pengantar Ekonomi Perikanan ini. Shalawat

serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah

memberikan pedoman hidup yakni Al-Quran dan sunnah untuk keselamatan umat

di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi

Perikanan diprogram studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan pada Universitas Negeri Gorontalo. Selanjutnya penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Sitty Ainsyah Habibie, S.Pi.,

M.Sc. selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Ekonomi Perikanan dan

kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama

penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan

makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 12 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Tujuan ..................................................................................................2
1.3 Manfaat ................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................4
2.1 Produksi Ikan Tuna di Provinsi Gorontalo ..........................................4
2.2 Tren Produksi Ikan Tuna di Provinsi Gorontalo ..................................5
2.3 Konsumsi Ikan Tuna ............................................................................6
2.4 Rantai Pemasaran dan Harga Disetiap Rantai Pemasaran ...................7
2.5 Solusi Bagi Perbaikan Ekonomi Perikanan Tuna di Gorontalo ...........9
BAB III PENUTUP .............................................................................................10
3.1 Kesimpulan .........................................................................................10
3.2 Saran ...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati

laut terbesar di dunia, karena memiliki ekosistem laut dan pesisir yang khas

seperti hutan mangrove, terumbu karang (coral reefs), dan padang lamun (sea

grass beds) (Darsono, 1999). Menurut Daryanto (2007), sumber daya pada

sektor perikanan merupakan salah satu sumber daya yang penting bagi hajat

hidup masyarakat dan memiliki potensi dijadikan sebagai penggerak utama

(prime mover) ekonomi nasional. Akan tetapi, rendahnya pemanfaatan

potensi sumber daya kelautan yang sedemikian besar, terutama disebabkan

oleh sumber daya manusia dan teknologi yang belum mendukung

pengembangan sektor tersebut (Wahyuni, 2011).

Letak Provinsi Gorontalo sangatlah strategis, karena diapit oleh dua

perairan, yaitu Teluk Gorontalo atau yang lebih dikenal dengan nama Teluk

Tomini di Sebelah Selatan dan Laut Sulawesi di Sebelah Utara. Dalam

catatan sejarah maritim Nusantara, Laut Sulawesi menjadi penting karena

merupakan jalur pelayaran dari pulau Sulawesi menuju Filipina yang juga

melalui jalur wilayah perairan Kesultanan Sulu di Sebalah Timur dari Negara

Malaysia (DKP, 2014). Provinsi Gorontalo memiliki perairan laut yang

memiliki berbagai jenis potensi hasil laut, yaitu ikan cakalang (Katsuwonus

pelamis), ikan tuna (Thunnus Sp), layang (Decapterus russeli), tongkol

(Eutynnus Sp), teri (Stolephorus Sp), dan nike (belum ada nama ilmiahnya).
Kementerian Perikanan dan Kelautan sudah menjanjikan mulai 2016

produksi perikanan ikan tuna hasil tangkapan nelayan dari Gorontalo akan

dikirim ke berbagai negara. Namun, hingga saat ini Provinsi Gorontalo belum

melakukan ekspor ke luar negeri sebagai tambahan pendapatan nelayan di

Provinsi Gorontalo. Hal ini harus segera dibenahi mengingat potensi yang

Provinsi Gorontalo miliki sangat besar dan bisa meningkatkan ekonomi

Gorontalo. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui daya saing ikan tuna

(Thunnus Sp.) dan strategi pengembangan yang dapat dilakukan untuk

mendukung daya saing yang dimiliki.

Provinsi Gorontalo memiliki potensi kelautan dan perikanan yang cukup

besar terutama dalam pengembangan usaha perikanan tangkap tuna. Namun

kondisi potensi yang menjanjikan ini, belum diikuti dengan pengelolaan dan

pemanfaatan yang baik. Untuk itu sangat penting mengetahui bagaimana daya

saing dan strategi pengembangan sektor perikanan tuna di Provinsi Gorontalo

dalam peningkatan berbagai sektor untuk ke arah yang lebih baik.

1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan dari penulisan makalah ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui produksi ikan tuna yang ada di Provinsi Gorontalo.

2. Mengetahui konsumsi ikan tuna yang ada di Provinsi Gorontalo.

3. Mengetahui rantai pemasaran dan harga disetiap rantai pemasaran ikan

tuna yang ada di Provinsi Gorontalo.


1.3 Manfaat

1. Memahami produksi ikan tuna yang ada di Provinsi Gorontalo.

2. Memahami konsumsi ikan tuna yang ada di Provinsi Gorontalo.

3. Memahami rantai pemasaran dan harga disetiap rantai pemasaran ikan

tuna yang ada di Provinsi Gorontalo.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Produksi Ikan Tuna di Provinsi Gorontalo

Ikan tuna termasuk dalam family scombriadea, hidup di perairan lepas

pantai, laut dalam dan berkadar garam tinggi. Di provinsi Gorontalo tuna

merupakan salah satu yang memiliki nilai ekonomis penting dan sangat tinggi

nilai harganya. Ikan tuna di Provinsi Gorontalo memiliki kualitas yang baik,

hal ini sejalan dengan penilaian para wisatawan yang datang berkunjung ke

Gorontalo. Namun, hingga saat ini Gorontalo belum melakukan ekspor secara

langsung melainkan hanya melakukan pengiriman antar pulau, dan nantinya

akan dikumpulkan di suatu daerah untuk di ekspor keluar.

Tabel 1. Volume Produksi Jenis-Jenis Ikan Tuna

No Jenis Volume
. Komoditi (Kg)
2012 2013 2014 2015 2016 2017
1. Ikan Tuna 330.777 397.658 430.107 418.446 554.137 337.537
2. Baby 0 0 0 0 4.084 26.628
Tuna

Pada tahun 2016 total ekspor ikan tuna Indonesia mencapai 872.744 Ton.
Hasil ini tentu menunjukkan peningkatan pesat dari lima tahun sebelumnya
dimana ditahun 2012 sebesar 51.508 Ton. Sedangkan Gorontalo mampu
mengirim ikan tuna antar pulau pada tahun 2012 sebesar 330 Ton atau 0.64%
dari total ekspor Indonesia.

Info dari PDS (Ditjen penguatan daya saing produk kelautan dan
perikanan), harga tuna grade I ditingkat nelayan itu Rp. 50.000,00/kg. Grade
II Rp. 35.000,00/kg, grade III Rp. 20.000,00/kg. Jadi seandainya kita tangkap
grade I lebih banyak, maka jumlah yang dibawa bisa lebih banyak dalam
jumlah tangkapan yang sama dengan grade III pada November 2017. Namun,
harga ini makin meningkat menjadi Rp. 75.000,00/kg untuk grade I. Tentunya
hal ini menjadi satu peluang untuk para nelayan dan pengumpul untuk bisa
mengirim dan memproduksi lebih banyak lagi, dalam memenuhi permintaan
pasar. Karena, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan untuk permintaan
perdagangan antar pulau.

Nelayan Gorontalo sering mengeluhkan beberapa hal yang menghambat


produksi ikan tuna ataupun penangkapan atau melaut karena susah
didapatkannya pasokan es untuk melaut dan susahnya mendapatkan BBM
saat ingin melaut. Karena pemasok dari luar daerah Gorontalo sudah tau betul
akan kualitas ikan tuna Gorontalo. Sehingga yang menetukan tingginya angka
lalu lintas ikan tuna Gorontalo adalah produksi ikan tunanya. Oleh karena itu,
peran pemerintah berupa kebijakan dan bantuan yang paling dibutuhkan oleh
semua pihak untuk peningkatan hasil produksi ikan tuna Provinsi Gorontalo.

2.2 Tren Produksi Ikan Tuna di Provinsi Gorontalo

Perkembangan produksi ikan tuna Provinsi Gorontalo harus tinggi, namun


dalam grafik di bawah kita masih bisa melihat produksi dari tahun 2011-2016
mengalami fluktuasi atau turun naik. Sebaiknya pemerintah tetap
memperhatikan berbagai aspek atau faktor yang menghambat dan membuat
produksi menurun. Contohnya adalah faktor internal berupa tidak ada
jaminan nelayaan bisa berkembang dan sejahtera sehingga jumlah nelayan
pun akan semakin berkurang, faktor iklim juga sebagai penentu dalam hasil
produksi ikan tuna. Selain itu, kurangnya pengusaha yang mampu mengirim
keluar dan tidak adanya mitra kerja di luar negeri adalah salah satu yang
menghambat nelayan masih kurang sejahtera.
50,000.00
45,000.00 46,843
40,000.00
35,000.00
32,754
30,000.00 34,564
31,853
25,000.00
24,722
20,000.00
15,000.00
21,201
10,000.00
5,000.00
0.00
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Gambar 1. Grafik Perkembangan Produksi Ikan Tuna Provinsi Gorontalo
Sumber: Data DKP, diolah 2017

Untuk produksi ikan tuna di Provinsi Gorontalo pada tahun 2011

berjumlah 32.754 ton, dari grafik di atas jumlah produksi mengalami

fluktuasi, yaitu pada tahun 2013 produksi tuna jenis madidihang adalah yang

paling tinggi berjumlah 46.843,3 ton , dan terendah adalah 2016 yaitu

21.201,3 ton. Dengan melihat jumlah produksi ikan tuna jenis madidihang

yang menurun yaitu dari 34.564 ton ditahun 2015, menurun menjadi 21.201,3

ton ditahun 2016. Selain itu, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor internal

maupun faktor eksternal, yaiu dari iklim, cuaca, hingga peralihan pekerjaan.

2.3 Konsumsi Ikan Tuna

Ekspor tuna dari Provinsi Gorontalo ke sejumlah negara pada tahun 2018

mencapai 11,9 ton. Kepala SKIPM Gorontalo, Hamzah di Gorontalo,

mengatakan jumlah tersebut semakin meningkat dari tahun-tahun

sebelumnya. Data pada bulan Januari ekspor tuna sebanyak 2,5 ton, Februari
y
la
e
N
T
P
n
I 1,5 ton, Maret 2,1 ton, April 2 ton, Mei 2,4 ton, dan Juni 1,3 ton. Saat ini di

Provinsi Gorontalo baru 5 unit pengolahan ikan (UPI) yang bisa melakukan

ekspor karena sudah memiliki sertifikat. Setiap UPI harus memiliki sertifikat

Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP). HACCP adalah

metode operasi terstruktur yang dikenal secara internasional yang bisa

membantu organisasi dalam mengurus industri makanan dan minuman untuk

mengidentifikasi resiko keamanan pangan, mencegah bahaya dalam

keamanan pangan, dan menyampaikan kesesuaian hukum.

2.4 Rantai Pemasaran dan Harga di Setiap Rantai Pemasaran

Rantai pemasaran ikan tuna yang kami dapatkan dari hasil wawancara

yaitu seperti rantai pemasaran di atas. Dari rantai pemasaran di atas dapat

diketahui proses arus penjualan ikan tuna dari nelayan sampai ke tangan

konsumen.

Rantai pemasaran adalah suatu jalur atau hubungan yang dilewati oleh

arus barang-barang, aktifitas, dan informasi dari produsen sampai kepada


konsumen. Rantai pemasaran terdiri dari 4 komponen utama: produk, pelaku,

aktifitas, dan input. Produk adalah semua yang dihasilkan dari usaha

perikanan seperti budidaya dan penangkapan ikan. Pelaku yang terlibat dalam

penyaluran produk sepanjang saluran (rantai) pemasaran adalah nelayan,

pengumpul, pedagang di pasar, dan konsumen. Kegiatan yang dilaksanakan

oleh pelaku tersebut meliputi produksi, pengumpulan, transportasi,

pengolahan di pabrik, penyimpanan, dan penjualan.

Harga 1 kg ikan tuna dari nelayan yaitu Rp. 30.000,00 akan tetapi pada

saat sudah berada di pasar, harganya meningkat jadi 2 kali lipat yaitu Rp.

60.000,00. Ikan tersebut juga langsung diantarkan oleh nelayan ke pasar tanpa

adanya biaya transportasi. Sehingga dapat kita ketahui pedagang

mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada nelayan.

Harga pemasaran adalah keseluruhan biaya/harga yang dikeluarkan dalam

proses transfer barang (produk) dari tangan produsen sampai ke tangan

konsumen akhir. Besar kecilnya harga pemasaran tergantung dari volume

(besar kecilnya) lembaga-lembaga pemasaran melakukan kegiatan fungsi-

fungsi pemasaran, dan jumlah fasilitas yang diperlukan dalam proses tranfer

barang.

Semakin banyak lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran

suaatu produk (atau dapat disebut semakin panjang saluran pemasaran), dapat

diperkirakan akan semakin tinggi biaya pemasaran komoditi tersebut, karena

semua lembaga pemasaran yang terlibat tersebut akan mengambil balas jasa
berupa keuntungan (profit) dari kegiatan tataniaga yang dilakukan, dan biaya

ini akan diberikan kepada konsumen akhir.

2.5 Solusi Bagi Perbaikan Ekonomi Perikanan Tuna di Gorontalo

Dengan menganalisis situasi dan kondisi internal masyarakat nelayan,

maka solusi yang dapat kami berikan agar ekonomi perikanan tuna di

Provinsi Gorontalo dapat lebih baik lagi adalah melakukan hal-hal sebagai

berikut:

1. Building capacity mencakup human sphare dan institution sphare.

Rasionalisasinya pemanfaatan potensi sektor kelautan dan perikanan

berbasis pemberdayaan masyarakat yang didukung kompetensi serta

kelembagaan yang tangguh dan tersedianya sarana dan prasarana.

2. Pengelolaan sumber daya sektor perikanan secara terpadu dengan

mengedepankan asas-asas keseimbangan ekologis. Rasionalisasinya perlu

dibuat arahan zonasi sektor kelautan dan perikanan berbasis stabilitas

jasa-jasa lingkungan.

3. Legal supporting system, yaitu pengelolaan sumber daya sektor kelautan

dan perikanan harus didukung dengan perundangan yang memadai.

Termasuk pengembangan dan pembangunan sumber daya manusianya

yakni peningkatan kapasitas life skill dan entrepreneurship masyarakat

pesisir melalui pembinaan teknis dan pendampingan lapangan.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi, perkembangan produksi ikan tuna di Provinsi Gorontalo dari

tahun 2012 sampai tahun 2017 masih mengalami fluktuasi atau naik

turun. Produksi yang harusnya tinggi tapi kenyataannya masih

mengalami fluktuasi sehingga pemerintah perlu memperhatikan berbagai

aspek atau faktor yang menghambat dan membuat produksi menurun.

Ekspor tuna dari Provinsi Gorontalo ke sejumlah negara pada tahun 2018

mencapai 11,9 ton. Rantai pemasaran ikan tuna yang kami dapatkan dari

hasil wawancara yaitu dari nelayan langsung ke TPI dan juga pedagang

di pasar, kemudian langsung ke tangan konsumen. Harga ikan yang

diberikan oleh pedagang di pasar merupakan 2 kali lipat harga yang

diberikan oleh nelayan, padahal alat transportasi ikan tersebut agar bisa

sampai ke pasar ditanggung oleh nelayan. Berdasarkan hal itu, dapat

dismpulkan bahwa pedaganglah yang mendapatkan keuntungan lebih

besar daripada nelayan.

3.2 Saran

Persaingan yang cukup ketat dengan negara eksportir lainnya harus

diwaspadai. Untuk itu perlu diperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh

nyata terhadap ekspor ikan tuna serta strategi pemasaran yang tepat yang

dapat mendukung peningkatan ekspor ikan tuna baik dari segi volume

maupun harga di pasar internasional. Peningkatan mutu produksi ikan


tuna juga diperlukan untuk menjaga kestabilan stok serta peningkatan

ekspor ikan tuna sebagai pembangkit ekonomi Provinsi Gorontalo.


DAFTAR PUSTAKA

Asda, R., dkk. 2019. Analisis Daya Saing Ikan Tuna di Provinsi Gorontalo.

Jambura Agribusiness Journal. 1(1):1-7.

Badan Pusat Statistik. 2017. Gorontalo dalam Angka 2017. Gorontalo

Daryanto, Arief. 2007. Dari Klaster Menuju Peningkatan Daya Saing Industri

Perikanan. Buletin Craby & Starky, Edisi Januari 2007

Darsono, P. 1999. Pemanfaatan Sumber Daya Laut dan Implikasinya Bagi

Masyarakat Nelayan. Jurnal Oseana, 9.

Wahyuni, S. 2011. Histamin Tuna (Thunnus Sp) dan Identifikasi Bakteri

Pembetukannya Pada Kondisi Suhu Penyimpanan Standar. Skripsi. Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai