Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANFAAT DAN FUNGSI KOPERASI UNIT DESA ( KUD)


PERIKANAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kelembagaan dan Koperasi
Perikanan

Disusun oleh:
Kelompok 8
Indah Dewiana Nasution 2104112976
Kamiliyani Dwi Safitri 2104135570
Putri Khalida Ziya 2104135588

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN


JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
THN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Ta’ala karena karunianya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Ikhtiologi ini sebagai
pertanggung jawaban dari Praktek Praktikum Ikhtiologi mengenai Pengenalan
Spesies Ikan.

Laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan terima kasih
atas kontribusi bantuan dalam berbagai bentuk.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan


laporan ini, baik dari segi KBI, kosakata, tata bahasa, etika maupun isi. Maka dari
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca
yang kemudian akan penulis jadikan sebagai evaluasi.

Demikian semoga laporan Praktikum Ikhtiologi ini bisa diterima sebagai


ide atau gagasan yang menambah kekayaan intelektual dalam bidang kajian
media. Semoga laporan Praktikum Ikhtiologi saya ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan juga untuk penulis sendiri.

Pekanbaru, 14 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
1.3. Tujuan ................................................................................................ 4
1.4. Manfaat .............................................................................................. 4
II. PEMBAHASAN ............................................................................................. 5
2.1.Pengertian Koperasi Perikanan ........................................................... 5
2.2.Manfaat KUD Perikanan .................................................................... 6
2.3.Fungsi KUD Perikanan ....................................................................... 8
III. PENUTUP ..................................................................................................... 10
3.1.Kesimpulan ......................................................................................... 10
3.2. Saran .................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 11

ii
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di Indonesia berbagai program telah diupayakan untuk meningkatkan


kesejahteraan masyarakat baik oleh pemerintah, maupun oleh organisasi non
pemerintah. Program-program tersebut bertujuan untuk memperbaiki
perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu program
tersebut adalah koperasi. Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang pantas untuk ditumbuh
kembangkan sebagai badan usaha penting dan bukan sebagai alternatif terakhir.
Koperasi menurut ketentuan yang termaksud dalam pasal 1 ayat (1) undang-
undang tentang perekonomian UU No 25 tahun 1992 Lembaran Negara RI tahun
1992 No 116 adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.1 Kemudian UU No 25 tahun 1992 telah diganti dengan UU RI No
17 tahun 2012 karena sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan hukum dan
perkembangan Perkoperasian pada masa sekarang, Koperasi menurut ketentuan
yang termaksud dalam pasal 1 ayat (1) UU RI No 17 tahun 2012 adalah badan
hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi,
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan
usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial,
dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi-koperasi indonesia sebagai
negara berkembang telah memajukan dan menggerakkan koperasi sebagai salah
satu badan usaha sekaligus gerakan ekonomi rakyat.

Maka dari itu, koperasi harus berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi
yang merupakan landasan pokok dalam menjalankan usahanya. Prinsip-prinsip
tersebut meliputi kemandirian, keanggotaan yang bersifat terbuka, pengelolaan
yang usaha Koperasi Unit Desa dibentuk berdasarkan kebutuhan pelayanan
kepada anggota seperti usaha simpan pinjam, sarana-sarana pertanian atau
perikanan, memasarkan produksi anggota dan lain-lainnya. Masyarakat pesisir
contohnya yang sangat membutuhkan pelyanan dari KUD agar dapat mencukupi

1
kebutuhannya, mereka terdiri dari nelayan pemilik, buruh nelayan, pembudidaya
ikan dan organisme laut lainnya, pedagang ikan, pengolah ikan, penjual sarana
produksi perikanan. Dalam bidang non-perikanan, masyarakat pesisir bisa terdiri
dari penjual jasa transportasi dan lain-lain. Nelayan menjadi contoh konkret dari
masyarakat pesisir.

KUD Perikanan sebagai wadah pusat pelayanan kegiatan perekonomian


pedesaan harus didirikan serta dikembangkan dengan perhitungan dan
perkembangan ekonomi yang membutuhkan pemikiran yang jauh kemasa depan.
Sedangkan telah kita sadari, bahwa tingkat pendidikan mayarakat dipedesaan
kususnya masyarakat nelayan masih sangat rendah dan rakyat dipedesaan masih
sangat kuat terikat oleh kehidupan dan alam pikir yang tradisional. Sehingga
prioritas utama yang harus dipikirkan dan diusahakan adalah menyadarkan
masyarakat tentang arti penting mengenai koperasi bagi mereka.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau


dan 81.000 Km garis pantai, dimana sekitar 70 % wilayah teritorialnya berupa
laut. Dengan perairan laut seluas total 5,8 juta Km2 (berdasarkan konvensi PBB
tahun 1982), Indonesia menyimpan potensi sumberdaya hayati dan non hayati
yang melimpah. Hal ini menyebabkan sebahagian besar masyarakat tinggal dan
menempati daerah sekitar wilayah pesisir dan menggantungkan hidupnya dari
sektor perikanan sebagai nelayan

Dengan latar belakang historis sebagai bangsa maritim, Indonesia sangat


berpotensi mengulang masa kejayaannya dengan mengembangkan sumberdaya
perikanan. Namun, kurangnya kreatifitas dalam memanfaatkan melimpahnya
sumberdaya ikan, khususnya di bidang perikanan, menyebabkan sangat lambatnya
recovery perekonomian nasional. Para pakar ekonomi sumber daya melihat
kemiskinan nelayan lebih banyak di sebabkan karena faktor-faktor sosial ekonomi
yang terkait karakteristik sumber daya serta teknologi yang digunakan. Faktor-
faktor yang dimaksud membuat nelayan tetap dalam kemiskinannya.

Subade dan Abdullah berargumen bahwa nelayan tetap tinggal pada industri
perikanan karena rendahnya opportunity cost mereka. Opportunity cost nelayan,
menurut definisi adalah kemungkinan atau alternatif kegiatan atau usaha ekonomi

2
lain yang terbaik yang dapat diperoleh selain menangkap ikan. Dengan kata lain,
oppurtunity cost adalah kemungkinan lain yang bisa dikerjakan nelayan bila saja
mereka menangkap ikan. Bila opportunity cost rendah maka nelayan cederung
tetap melaksanakan usahanya meskipun usaha tersebut tidak lagi menguntungkan
dan efisien.

Pengentasan kemiskinan nelayan dapat dilakukan dengan pengembangan


Koperasi Perikana. Koperasi perikanan yang keanggotaannya terdiri dari
masyarakat nelayan di setiap lokasi memiliki tempat dan kedudukan penting
dalam pengelolaan sumberdaya perikanan. Masyarakat nelayan serta koperasi
perikanannya tetap memegang solidaritas serta adat dan budaya yang berkenaan
dengan pemanfaatan sumberdaya perikanan. Kehidupan para nelayan yang
mengekstraktif (memungut) perikanan laut memang masih perlu lebih banyak
diperhatikan oleh pemerintah melalui koperasi perikannanya dibanding dengan
mereka yang mengusahakan dengan tambak-tambak dan perikanan
darat.Kehidupan para nelayan sejak PELITA II memang telah banyak perubahan-
perubahan, banyak diantaranya telah memanfaatkan KIK sehingga perahu-
perahunya selain dilengkapi dengan motor, juga peralatan perlengkapannya dapat
dikatakan lebih sesuai dengan zaman. Masalah kapal penangkap ikan dan pukat
harimau (trawl) yang mendesak kehidupan para nelayan telah dapat di atasi, tetapi
masalah-masalah lainnya timbul seperti pengelolaan hasil perikanan, pemasaran
dan pengembalian kredit-kredit.Pemerintah dalam pembinaan koperasi perikanan
ini sekaligus berikhtiar pula untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
para nelayan.

Di samping membina ketrampilan segi pemasaran melalui pendidikan dan


latihan, pengadaan peralatan yang dibutuhkan para nelayan lebih ditingkatkan,
sehingga jangkauan operasinya dapat lebih jauh, mengurangi dan atau
menghapuskan peranan para tengkulak. Pengembangan ekonomi masyarakat
nelayan dapat dilakukan dari sisi kelembagaan juga pola-pola usaha perikanan
yang mampu meningkatkan pendapatan nelayan. Komponen pengembangan
masyarakat dan ekonomi adalah kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan kesejahteraan, menciptakan lapangan kerja melalui
pengembangan mata pencarian tambahan dan alternatif. Selain itu,

3
mengembangkan pelayanan bagi masyarakat melalui penyediaan prasarana
produksi serta prasarana umum lainnya dan mengembangakan ekonomi regional
yang termasuk di dalam industrialisasi Perikanan.

Koperasi Perikanan yang bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada


khususnya serta masyarakat pada umumnya serta ikut membangun perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan demikian,
pembangunan perekonomian terpacu lebih cepat karena adanya lembaga yang
mampu memberdayakan perekonomian masyarakat.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang dan permasalahan tersebut, maka masalah


yang akan diangkat dalam makalah ini yaitu: “ Apa Manfaat dan Fungsi KUD
Perikanan”.

1.3. Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut maka Penelitian


ini bertujuan untuk mengetaui apa itu Manfaat dan Fungsi KUD Perikanan.

1.4. Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat memberikan mamfaat bagi

a. Koperasi: hasil penelitian ini bisa memberikan gambaran mengenai mnfaat dan
fungsi KUD, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan dalam
mengevaluasi KUD selanjutnya.

b. Penulis: penelitian ini berguna untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah


diterima selama masa kuliah, serta sebagai ilmu yang sangat berharga dalam
menamba pengetahuan.

c. Pembaca: dapat memberikan informasi dan bahan referensi untuk penelitian


tentang KUD selanjutnya.

4
II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Koperasi Perikanan

Koperasi berasal dari kata co yang berarti bersama serta operation yang
mengandung makna bekerja. Jadi, secara leksikologis koperasi bermakna sebagai
suatu perkumpulan kerjasama yang beranggotakan orang-orang maupun badan-
badan dimana ia memberikan kebebasan untuk keluar dan masuk sebagai
anggotanya.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Republik Indonesia Tahun 1992 pasal 1


ayat 1 tentang perkoperasian, koperasi di definisikan sebagai badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.

Menurut Ahmad Sudradjat dalam bukunya Glosarium Kelautan dan Perikanan


pengertian perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari
praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan
dalam suatu sistem bisnis perikanan.

Jadi, Secara umum yang dimaksud dengan koperasi perikanan adalah suatu
badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, yang anggota-
anggotanya terdiri dari pengusaha, pemilik alat perikanan, buruh atau nelayan
yang kepentingan serta mata pencarianya langsung berhubungan dengan usaha
perikanan.

Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh koperasi perikanan antara lain:

1. Pengadaan bahan-bahan kebutuhan ransum nelayan

2. Pengadaan bahan bakar kapal motor untuk nelayan

3. Pengadaan alat-alat penangkapan ikan

4. Pengadaan fasilitas perkreditan (simpan pinjam)

5
5. Penyelenggaran penanganan dan penyimpanan ikan

6. Penyelenggaraan pelelangan ikan, pemasaran dan pengolahan ikan

7. Penyelenggaraan manajemen tempat pendaratan ikan

Semua itu merupakan jenis kegiatan usaha yang terbuka kesempatan bagi
koperasi perikanan untuk dapat melakukannya, hanya tinggal memilih sesuai
dengan kemampuannya. Jika koperasi perikanan masih baru didirikan dapat
menyelenggarakan dua atau tiga jenis kegiatan usaha tetapi jika sudah lama
didirikan dan cukup berpengalaman seyogyanya menyelenggakan semua jenis
kegiatan usaha tersebut.

2.2. Manfaat KUD Perikanan

KUD secara umum bergerak di wilayah pedesaan. Awalnya koperasi ini


dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa dalam aktivitas pertanian
karena kebanyakan masyarakat desa bekerja di sektor agraria atau pertanian.

Dalam perkembangannya, KUD tak hanya menjadi penyokong kegiatan


pertanian warga, namun juga sebagai penyokong aktivitas perdagangan,
perikanan, peternakan, produksi kerajinan kreatif, kesehatan, pendidikan, dan lain
sebagianya.

Melalui KUD inilah masyarakat desa melakukan aktivitas simpan pinjam,


pemasaran, layanan jasa, kegiatan konsumsi maupun produksi hasil usaha. KUD
bisa diibaratkan wadah organisasi ekonomi sosial kemasyarakatan.

KUD dibentuk, diselenggarakan, dan dibuat untuk masyarakat desa itu


sendiri. Tujuannya adalah menjamin kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat
tetap terpenuhi. Koperasi, termasuk KUD, adalah suatu gerakan ekonomi rakyat
yang berbasis kerakyatan dan kekeluargaan. Dengan hadirnya KUD masyarakat
benar-benar mendapatkan manfaat yang tak sedikit. Kebutuhan hidup semakin
terpenuhi, kesejahteraan terjamin, bahkan pada aspek yang lebih luas masyarakat
mampu memberdayakan dirinya sendiri serta lingkungannya.

Peran KUD bagi Pembangunan Desa dan Ekonomi Nasional tak dapat
dipungkiri bahwa KUD memiliki peran dan manfaat yang luar biasa pentingnya

6
bagi pembangunan desa khususnya dalam bidang perekonomian. Sektor pertanian
terus didorong agar lebih produkif serta mampu swasembada.Begitu pun dengan
sektor-sektor lainnya seperti peternakan, perikanan, perdagangan, dan sebagainya.
Berbagai sektor tersebut dipacu agar mampu menghasilkan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang signifikan.

Selain berperan penting dalam bidang perekonimian, KUD juga memiliki


peran krusial bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Seperti diketahui
masyarakat desa memiliki tingkat kesejahteraan yang masih kalah dibanding
masyarakat kota.

Nah, dengan eksisnya KUD diharapkan tingkat kesejahteraan masyarakat


desa semakin membaik dan bergerak positif yang tentunya memiliki pengaruh
pada pertumbuhan ekonomi secara nasional. KUD yang dibentuk di pedesaan dan
beranggotakan masyarakat desa tak bergerak sendiri dalam segala aktivitasnya.
Pemerintah telah memberi dukungan secara hukum, moril, dan finansial.
Pemerintah ikut bertanggungjawab memberdayakan KUD yang ada guna
mendorong pembangunan di kawasan pedesaan. Peran pemerintah dalam
mendorong perkembangan dan jangkauan KUD adalah dengan mengucurkan
bantuan berupa hibah, kredit, dan bantuan lain. Pemerintah juga mengadakan
pelatihan bagi masyarakat desa agar lebih produktif lagi dalam bidang ekonomi.

Melalui support dan bantuan secara langsung dari pemerintah diharapkan


KUD dan masyarakat desa secara umum mampu bangkit, mandiri, dan memiliki
masa depan yang lebih cerah. Guna mendorong peran KUD agar lebih optimal,
maka perlu ditumbuhkan dan dikembangkan semangat serta pola pikir
kewirausahaan. Masyarakat perlu diarahkan agar memanfaatkan KUD sebagai
penampung hasil produksi (pertanian, perkebunan, perikanan, dll) dan kemudian
dipasarkan.

Kegiatan usaha koperasi perikanan tersebut semuanya bermanfaat bagi


nelayan dan tentu saja bagi koperasi sendiri jika dapat dikelola dengan efesien.
Demikian juga bagi pemerintah, jika koperasi perikanan dapat menyelenggarakan
bisnis ganda seperti itu, kemajuan sub sektor perikanan akan bertambah, yang

7
berarti ekonomi perikanan pada khususnya dan ekonomi nasional pada umumnya
akan berkembang.

Agar KUD bisa terus eksis dan memiliki peran penting, maka perlu
diupayakan beberapa hal berikut:

a) Peningkatan modal dari berbagai pihak. Modal operasional KUD bisa


diperoleh dari pemerintah (pusat/daerah), lembaga swasta maupun bantuan
pribadi anggota serta dermawan.
b) Peningkatan Kualitas SDM dan perbaikan manajemen KUD. Tiap
pengurus atau orang yang terlibat dalam KUD harus berjiwa profesional
dan punya moralitas yang tinggi. Masyarakat dijadikan pengawas
operasional KUD.
c) Adanya dukungan anggota. KUD bisa terus berkembang bila anggota
benar-benar memanfaatkan KUD sebagai penyedia kebutuhan, tempat
pemasaran, dan lain sebagainya.
d) Memberikan pelayan optimal bagi anggota serta masyarakat yang
membutuhkan. KUD hendakanya tak hanya fokus pada simpan pinjam,
namun perlu menjangkau lebih luas seperti pemasaran, penyedia jasa,
produksi, distribusi, dan konsumsi bagi anggota dan masyarakat luas.
e) Melibatkan generasi muda agar turut serta membangun KUD. Pelatihan,
magang atau menjadikan generasi muda sebagai pengurus/anggota bisa
menjadi satu point penting bagi pengembangan KUD.

2.3. Fungsi KUD Perikanan

Menurut Arifinal Chaniago dalam Anaroga dan Widiyanti (1998:27), KUD


sebagai pusat pelayanan dalam kegiatan perekonomian pedesaan memiliki fungsi:

1) Perkreditan, untuk keperluan produksi dan penyediaan kebutuhan modal


investasi dan modal kerja bagi KUD dan warga desa.
2) Penyediaan dan penyaluran sarana-sarana produksi seperti sarana sebelum
dan sesudah panen.
3) Pengolahan dan pemasaran hasil produksi atau industri dan sebagainya
dari anggota KUD dan warga desa.

8
Dalam melaksanakan tugasnya KUD harus benar-benar mementingkan
pelayanan kepada anggota dan masyarakat dan menghindarkan kegiatan yang
menyaingi kegiatan anggota KUD sendiri.

Fungsi KUD Perikanan antara lain:

1. Melakukan perkreditan melalui pengembangan modal yang diperlukan


untuk kegiatan bisnis atau keperluan-keperluan pribadi anggotanya.
2. Membuat fasilitas-fasilitas perbankan yang terjangkau untuk menerima
simpanan dan tabungan tetap dari anggotanya.
3. Pengadaan bahan-bahan kebutuhan untuk bisnis atau untuk keperluan
keluarga para anggotanya.
4. Mengadakan kegiatan-kegiatan pengadaan fasilitas-fasilitas umum untuk
bisnis atau untuk keperluan pribadi para anggotanya.
5. Aktifitas-aktifitas pencegahan kecelakaan laut, bencana alam, dan
perantaraan asuransi kapal ikan untuk para anggotanya.
6. Promosi manfaat dan kesejahteraan para anggotanya.
7. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang meliputi peningkatan teknik
penangkapan ikan para anggotanya.

9
III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Secara umum yang dimaksud dengan koperasi perikanan adalah suatu badan
usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, yang anggota-
anggotanya terdiri dari pengusaha, pemilik alat perikanan, buruh atau nelayan
yang kepentingan serta mata pencarianya langsung berhubungan dengan usaha
perikanan.

Peran KUD bagi Pembangunan Desa dan Ekonomi Nasional tak dapat
dipungkiri bahwa KUD memiliki peran dan manfaat yang luar biasa pentingnya
bagi pembangunan desa khususnya dalam bidang perekonomian. Sektor pertanian
terus didorong agar lebih produkif serta mampu swasembada.Begitu pun dengan
sektor-sektor lainnya seperti peternakan, perikanan, perdagangan, dan sebagainya.
Berbagai sektor tersebut dipacu agar mampu menghasilkan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang signifikan.

Fungsi KUD Perikanan antara lain: Melakukan perkreditan melalui


pengembangan modal yang diperlukan untuk kegiatan bisnis atau keperluan-
keperluan pribadi anggotanya, Membuat fasilitas-fasilitas perbankan yang
terjangkau untuk menerima simpanan dan tabungan tetap dari anggotanya. Dan
Pengadaan bahan-bahan kebutuhan untuk bisnis atau untuk keperluan keluarga
para anggotanya.

3.2. Saran

Makalah koperasi ini hanyalah membahas sebagian kecil dari manfaat dan
fungsi KUD Peikanan pembaca masih bisa mencari informasi di banyak sumber
lainnya.

Dan penulis menyadari bahwa dalam makalah tentang manfaat dan fungsi
KUD Perikanan ini masih banyak kesalahan dan saya harap semoga makalah ini
dapat berguna terutama bagi mahasiswa yang ingin mengetahui tentang
bagaimana dan apa itu manfaat dan fungsi KUD Perikanan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sobari, Selamet.“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Koperasi Nelayan

dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Anggotanya.” Skripsi, Fakultas

Pertanian Universitas Trunojoyo Madura, 2010.

Sumarsono, Sony.Manajemen Koperasi Teori dan Praktik.Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2003.

Wahyuni, Suci Sri.“Peranan Koperasi Bakat dalam Peningkatan Sosial Ekonomi

Masyarakat Petani (Studi Kasus di Nagari Batubasa, Kecamatan

Pariangan Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat).” Skripsi, Jurusan

Anoraga, Pandji dan Ninik Widiyanti.Dinamika Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta,

2007.

Astoni, Budi.“Peranan Koperasi Mina Jaya DKI Jakarta dalam Pengembangan

Ekonomi Masyarakat Nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara.” Skripsi,

ditulis oleh Ustadz Abuddi Nata.

Muzahar dkk. eds. “Peran Koperasi Dalam Meningkatkan Perekonomian

Masyarakat Nelayan (Studi Kasus: Koperasi Serba Usaha Citra Nelayan


Tanjungunggat Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang).” Jurnal,
Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang,2008.

Nikijuluw, Victor P.H. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan.Jakarta: P3R,

2002.

Saripudin.“Peranan Koperasi Mina dalam Menumbuhkan Kegiatan

Wirausahawan Nelayan” Pendidikan dan Pelatihan Wirausaha (April

2014.

11

Anda mungkin juga menyukai