Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT


DESA DAN KOPERASI UNIT DESA

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Disusun Oleh:

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FALKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Peranan Koperasi dalam Pembangunan Masyarakat Desa dan Koperasi
Unit Desa” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang mengenai pasar modal bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan
kemampuan serta pengalaman penulis. Namun demikian makalah ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.

Denpasar, 25 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1 Peranan Koperasi dalam Pembangunan Masyarakat...............................3
2.1.1. Keadaan Pedesaan di Indonesia.......................................................3
2.1.2. Pengertian dan Luasnya Pembangunan Pedesaan............................5
2.1.3. Peranan KUD dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan.............6
2.2 Koperasi Unit Desa..................................................................................9
2.2.1. Pengembangan KUD........................................................................9
2.2.2. Keberhasilan dan Kekurangan KUD..............................................11
2.2.3. Program Pembinaan dan Pengembangan KUD.............................12
2.2.4. Strategi Pembinaan dan Pengembangan KUD...............................14
2.3 Contoh Kasus.........................................................................................14
2.3.1. Peranan Koperasi dalam Pembangunan Masyarakat.....................14
2.3.2. Koperasi Unit Desa........................................................................15
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan............................................................................................17
3.2 Saran.......................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Masyarakat pedesaan di Indonesia umumnya sudah mengenal istilah gotong


royong, hal inilah yang menjadi ciri khas yang biasanya dilakukan masyarakat pedesaan.
Di Indonesia sebagian besar masyarakat yang tinggal di pedesaan memilih profesi
sebagai petani khususnya di daerah perbukitan, hal ini dikarenakan sudah menjadi tradisi
turun temurun mengingat Indonesia merupakan kaya akan hasil bumi. Sementara
masyarakat pedesaan yang berada di daerah pesisir pantai biasanya akan memilih profesi
sebagai nelayan, karena di laut Indonesia sangatlah kaya akan sumber daya alamnya
baik ikan, udang, trumbu karang dan sebagainya.
Selain itu juga mereka mengembangkan budidaya dengan membuat tambak ikan
sehingga hasil yang didapatkan ini bisa dipasarkan ke luar desa bahkan sampai di
eksport ke luar negeri. Ini dilakukan masyarakat pedesaan yang tinggal di pesisir pantai
sebagai sebuah sumber mata pencarian yang bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga
mereka. Pemerataan ekonomi di Indonesia belum dapat dilaksanakan secara optimal.
Masih terjadi kesenjangan sosial yang tinggi antara masyarakat kota dengan masyarakat
desa.
Oleh sebab itu pembangunan pedesaan menjadi prioritas utama bagi pemerintah.
Hal tersebut dilakukan untuk mendorong pembangunan ekonomi Indonesia yang
nantinya akan berdampak pada peningkatan perekonomian di Indonesia. Untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut pemerintah melaksanakan program pembangunan
KUD. Maju mundurnya suatu KUD bergantung pada kualitas dari SDM yang
mengelolanya. Keberadaan KUD tentu saja harus dipertahankan mengingat KUD
merupakan salah satu cara yang tepat dalam meningkatkan pembangunan ekonomi
pedesaan.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana keadaan pedesaan di Indonesia?


2. Bagaimana luasnya Pembangunan pedesaan?
3. Bagaimana peranan KUD dalam Pembangunan Masyarakat pedesaan?
4. Bagaimana perkembangan KUD?
5. Bagaimana keberhasilan dan kekurangan KUD?
6. Bagaimana program dan pengembangan KUD?
7. Bagaimana strategi pembinaan dan pengembangan KUD?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui dan memahami keadaan pedesaan di Indonesia.


2. Untuk mengetahui dan memahami luasnya Pembangunan pedesaan.
3. Untuk mengetahui apa saja peranan KUD dalam Pembangunan Masyarakat
pedesaan.
4. Untuk mengetahui dan memahami perkembangan KUD.
5. Untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangan KUD.
6. Untuk mengetahui apa saja program dan pengembangan KUD.
7. Untuk mengetahui bagaimana strategi pembinaan dan pengembangan KUD.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peranan Koperasi dalam Pembangunan Masyarakat


2.1.1. Keadaan Pedesaan di Indonesia
Definisi Bicara tentang kondisi atau keadaan masyarakat pedesaan di Indonesia
masih sangat erat kaitannya dengan adat istiadat yang mereka anut di wilayah masing-
masing. Hal ini dikarenakan pedesaan di Indonesia masih menjungjung tinggi rasa
kekeluargaan demi keutuhan adat istiadat yang mereka punya. Rasa kekeluargaan itu
sangatlah penting dilakukan oleh masyarakat pedesaan di Indonesia, dikarenakan
dengan rasa itulah akan timbul kedamaian antar warga masyarakat yang tinggal di
pedesaan.

Masyarakat pedesaan di Indonesia umumnya sudah mengenal istilah gotong


royong, hal inilah yang menjadi ciri khas yang biasanya dilakukan masyarakat
pedesaan. Gotong royong biasanya dilakukan oleh masyarakat pedesaan untuk
mencapai tujuan bersama yang sudah direncanakan sebelumnya. Ini dilakukan agar
semua masyarakat ikut terlibat dan pekerjaan yang dilakukan akan menjadi lebih ringan
karena dilakukan bersama. Rasa tanggung jawab dan kekeluargaan sangatlah penting
mengingat kondisi pedesaan di Indonesia saat ini masih menjungjung tinggi adat
istiadatnya sehingga masyarakatnya harus mampu menjaga kekompakan agar
permasalahan-permasalahan yang timbul bisa dibatasi ataupun dikendalikan.
Permasalahan-permasalahan yang timbul di antara masyarakat pedesaan memang bisa
terjadi, permasalahan timbul mungkin dikarenakan keberadaannya sekelompok orang
yang lebih mementingkan kepentingannya sendiri daripada kepentingan bersama.

Sementara itu dari segi kualitas kesehatan masyarakat pedesaan di Indonesia


sangatlah menyedihkan, karena dari data yang telah ditemukan angka umur harapan
hidup masyarakat pedesaan sangatlah rendah, selain itu juga disebabkan angka
kematian pada saat melahirkan dan penyakit menular. Juga karena musim hujan yang
biasanya banyak masyarakat terkena demam berdarah. Kualiatas kesehatan rendah
diakibatkan oleh akses berobat yang masih jauh dari pemukiman warga, SDM (dokter,
bidan, perawat) yang masih terbatas di daerah pedesaan terpencil yang memiliki akses
dan medan yang sulit dicapai, tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendang

3
tentang pentingnya hidup sehat, dan masih kurangnya prasarana penunjang kesehatan
misalkan alat-alat kesehatan, tabung oksigen dan sebagainya. Dengan melihat
kenyataan ini pemerintah Indonesia harus tanggap secara cepat khususnya yang jadi
sorotan adalah Menteri Kesehatan sebagai penanggungjawab atas yang dialami
masyarakat pedesaan di Indonesia.

Di Indonesia sebagian besar masyarakat yang tinggal di pedesaan memilih


profesi sebagai petani khususnya di daerah perbukitan, hal ini dikarenakan sudah
menjadi tradisi turun temurun mengingat Indonesia merupakan kaya akan hasil bumi.
Maka dengan kesuburan tanah yang dimiliki masyarakat pedesaan akan lebih cocok
mengembangkan pertanian yang mereka anggap akan mampu membantu mereka untuk
bertahan hidup. Sementara masyarakat pedesaan yang berada di daerah pesisir pantai
biasanya akan memilih profesi sebagai nelayan, karena di laut Indonesia sangatlah kaya
akan sumber daya alamnya baik ikan, udang, trumbu karang dan sebagainya. Selain itu
juga mereka mengembangkan budidaya dengan membuat tambak ikan sehingga hasil
yang didapatkan ini bisa dipasarkan ke luar desa bahkan sampai di eksport ke luar
negeri. Ini dilakukan masyarakat pedesaan yang tinggal di pesisir pantai sebagai sebuah
sumber mata pencarian yang bisa mememnuhi kebutuhan hidup keluarga mereka.

Adapun ciri fisik pedesaan antara lain :

1. Memiliki sekitar ± 1000 jumlah penduduk


2. Kebanyakan tanah di pedesaan digunakan untuk pertanian,kecuali pedesaan
yang berada di daerah pesisir pantai yang berprofesi sebagai nelayan.
3. Di daerah pedesaan sebagian besar jalan batu dan tanah yang menyebabkan
sangat minimnya transportasi darat yang bisa melewati terutama kendaraan
roda empat.

Adapun ciri masyarakat pedesaan diantaranya :

1. Antar warga memiliki hubungan yang sangat erat.


2. Kekeluargaan dijadikan sebuah pengikat antar warga dalam kehidupan
berkelompok
3. Sebagian besar warganya menghasilkan produk pertanian untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya
4. Kesenjangan sosial yang ada tidak terlalu besar selisihnya

4
5. Kesadaran masyarakat untuk mematuhi nilai dan norma yang berlaku di
wilayahnya sangatlah tinggi

2.1.2. Pengertian dan Luasnya Pembangunan Pedesaan


Pembangunan pedesaan merupakan sebuah tahapan pendiskusian dan penentuan
keinginan yang dilakukan oleh anggota atau masyarakat desa, setelah itu melakukan
perencanaan dan pengerjaan bersama untuk mencapai tujuan tersebut.

Sehingga pembangunan masyarakat di pedesaan merupakan spesidikasi dari


pengertian community development atau pembangunan masyarakat dalam satu
kesatuan, yang bertujuan agar dapat meningkatkan penghasilan dan juga taraf hidup
warga masyarakat tersebut.

Pada dasarnya hampir seluruh masyarakat Indonesia sekitar 81% nya bertempat
tinggal di pedesaan. Dan kita semua tahu bahwa hampir semua masyarakat Indonesia,
terdiri atas petani, pengusaha kecil (UMKM) perajin, peternak, pedagang, dan
sebagainya hampir seluruhnya tinggal di pedesaan, yang kondisi ekonominya lemah.
Dan kebanyakan kehidupan mereka masih bersandar pada usaha pertanian. Namun
demikian seringkali pengolahan lahan dalam pertanian oleh para petani seringkali masih
dalam taraf pengolahan yang sangat memprihatinkan. . Sehingga saat pergantian ke
Orde Baru pembangunan ekonomi perdesaan memperoleh fokus yang besar. Fokus dari
pemerintahan Orde Baru dialihkan kepada pembangunan pedesaan. Untuk itulah
pembangunan pedesaan ini digalakkan dan terus ditingkatkan untuk mendukung seluruh
rakyat yang berada dalam taraf ekonomi lemah.

Inti dari tujuan pembangunan masyarakat desa:

1. Jangka pendek
Peningkatan taraf hidup masyarakat di daerah pedesaan yang cenderung
berada di dalam kondisi ekonomi yang lemah.
2. Jangka panjang
Mencapai masyarakat Indonesia yang makmur dan adil sesuai Pancasila dan
UUD 1495.

Alasan penyelenggaraan pembangunan di pedesaan:

5
1. Jumlah penduduk yang digolongkan sebagai tenaga kerja banyak berada di
pedesaan
2. Lebih luas dan suburnya lahan pertanian yang terdapat di desa
3. Ketersediaan bahan baku yang sangat memadai
4. Jumlah pengangguran yang relatif banyak, dan upahnya yang relatif rendah.
5. Merupakan pasar yang potensial bagi pemasaran produk dikarenakan jumlah
penduduk yang relatif banyak.
6. Sifat masyarakat pedesaan yang ramah mudah untuk mengajak kerjasama
dapat diarahkan untuk tujuan usaha yang positif seperti koperasi.

2.1.3. Peranan KUD dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan


Pemerataan ekonomi di Indonesia belum dapat dilaksanakan secara optimal.
Masih terjadi kesenjangan sosial yang tinggi antara masyarakat kota dengan masyarakat
desa. Oleh sebab itu pembangunan pedesaan menjadi prioritas utama bagi pemerintah.
Hal tersebut dilakukan untuk mendorong pembangunan ekonomi Indonesia yang
nantinya akan berdampak pada peningkatan perekonomian di Indonesia. Untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut pemerintah melaksanakan program pembangunan
KUD. KUD merupakan koperasi unit desa yang dibangun hampir disetiap desa di
Indonesia. Peran KUD yang paling penting adalah membangun perekonomian
pedesaan. Dengan adanya KUD tersebut diharapkan dapat menggerakan roda
perekonomian pedesan yang selama ini berjalan tersendat – sendat. Kegiatan yang
dilakukan oleh KUD adalah mewujudkan swasembada pangan dengan pemberian kredit
dan membantu proses serta pengolahan hasil.

Dewasa ini pembangunan KUD tidak berjalan dengan lancar. Banyak KUD
yang terbengkalai karena tidak dimanfaatkan secara baik. banyak KUD yang tidak
berjalan sesuai dengan fungsinya bahkan diperuntukkan untuk kepentingan pribadi atau
beberapa kelompok tertentu. Maju mundurnya suatu KUD bergantung pada kualitas
dari SDM yang mengelolanya. Keberadaan KUD tentu saja harus dipertahankan
mengingat KUD merupakan salah satu cara yang tepat dalam meningkatkan
pembangunan ekonomi pedesaan.

Sangat pentingnya peran KUD tentu keberadaannya perlu dipertahankan.


Adapun cara untuk mempertahankan KUD adalah yang pertama kita harus memberikan

6
pendidikan kepada pemuda – pemudi desa sebagai penerus KUD dalam pemanfaatnya,
kedua adalah melibatkan semua lapisan masyarakat untuk ikut bergabung menjadi
anggota KUD, dan yang terakhir adalah peran serta perangkat desa dalam mengawasi
pelaksanaan dan jalannya KUD.

Pada tingkat pertama KUD harus secara nyata menunjukkan tentang manfaatnya
ada badan tersebut benar-benar memberi manfaat dan jasa-jasa kepada warga desa
seumumnya, cara ini merupakan pendekatan-pendekatan agar mereka bergabung dan
menunjang segala rencananya yang tertuju pada peningkatan kesejahteraan hidup warga
pedesaan. Dengan mendayagunakan pembinaan, fasilitas dan bantuan-bantuan kredit
dari pemerintah, KUD melancarkan operasinya, yang pertama ditanganinya adalah
bidang usahatani (agribusiness) yang kemudian dengan berhasilnya KUD di bidang ini,
mulai menggarap bidang yang kedua yaitu bersama-sama dengan LKMD
menggairahkan dan melaksanakan pembangunan di lingkungan pedesaannya.

Di bidang agribisnis atau usaha tani KUD telah berhasil menarik kepercayaan
para anggotanya dan masyarakat petani umumnya, KUD benar-benar dirasakan oleh
masyarakat petani sebagai miliknya sehingga anggota masyarakat yang belum
bergabung pun secara spontan menyatakan diri sebagai anggota.

Cara atau jalan yang ditempuh KUD adalah cara atau jalan yang memberi
kemudahan kepada masyarakat petani, yaitu :

1. Mendekatkan pasar dengan para produsen (para petani), KUD menyatakan


kemampuannya untuk menampung produk-produk pertanian dengan
pemberian harga yang layak. Pasar demikian memang yang sangat diharap-
harapkan oleh masyarakat petani;
2. Dengan adanya fasilitas pemasaran produk yang dekat dan diperolehnya
harga yang layak, maka para petani mulai bergairah untuk meningkatkan
produksinya dengan memperhatikan kualitas produk, karena produk yang
mulus akan memperoleh penilaian yang lebih baik (ingat value system);
3. Toko KUD memberikan servis yang baik dengan harga yang layak atas
setiap barang yang dibeli oleh para petani anggotanya dan dengan
meningkatnya pendapatan daya beli para petani menjadi meningkat pula,
sehingga pertokoannya lebih dilengkapi dengan berbagai barang yang

7
diperlukan masyarakat petani khususnya dan masyarakat pedesaan
umumnya;
4. Sub unit kredit melayani pual pemberian pinjaman kepada para anggotanya,
baik bentuk uang untuk modal kerja maupun pupuk dan obat-obatan, yang
kesemuanya diatur harus dikembalikan setelah masa panen;
5. Beberapa sub unit diadakan untuk melayani petani peternak, petani
perikanan dan penduduk desa yang mengusahakan kerajinan/industri kecil
(home industri);
6. KUD dengan bekerjasama dengan beberapa petugas lapangan dari instansi
pemerintah aktif melakukan bimbingan, pemyuluhan-penyuluhan untuk
meningkatkan keterampilan usaha para petani dan warga desa umumnya;
7. Dalam menghadapi beberapa kesulitan, KUD aktif melakukan musyawarah
dan mufakat dengan segenap anggotanya, demikian pula dalam pengarahan-
pengarahan produksi.

Dengan berhasilnya pengelolaan usaha tani (agribisnis) yang dilakukan oleh


KUD, beberapa kebaikan telah diperoleh, antara lain:

1. Timbulnya perasaan dan kesadaran masyarakat petani dan masyarakat


pedesaan, bahwa KUD ditumbuhkan oleh rakyat, untuk rakyat, KUD adalah
milik rakyat sehingga rencana dan kebijaksanaan KUD selalu mendapat
dukungan penuh.
2. Berhasilnya ditingkatkan kegairahan kerja.
3. Berhasilnya dikembangkan industri-industri kecil pengolah hasil-hasil
pertanian dan kerajinan rakyat; yang berarti pula terserapanya tenaga kerja
di pedesaan.
4. Berhasilnya pembentukan modal, baik dari simpanan wajib, simpanan
sukarela dan simpanan-simpanan yang berupa tabungan, makin
meningkatnya pendapatan para petani anggota makin bertambah pula
besarnya simpanan-simpanan tersebut, karena diadakannya ketentuan pada
setiap penerimaan pendapatan x% harus disisihkan untuk simpanan.
5. Berhasilnya dikumpulkan sejumlah besar dana sosial, yang juga dari waktu
ke waktu makin bertambah. Bertambahnya dana sosial dan dana
pembangunan karena adanya kesadaran para anggoa melalui rapat-rapat

8
anggota untuk menyumbangkan bagian-bagian dari bagi hasil sisa usaha
KUD ke dalam dana sosial dan dana pembangunan.
6. Dengan dimilikinya sejumlah dana sosial, dana pembangunan dan
sumbangan-sumbangan sukarela dari warga masyarakat desa, melalui
musyawarah dan mufakat baik dengan para anggota maupun dengan LKMD.

Dapatlah dilancarkan usaha-usaha pembangunan, yang terutama tertuju pada :


a. Perbaikan jalan dan jembatan di pedesaan, demi untuk melancarkan usaha
warga desa.
b. Perbaikan tempat ibadah, sekolah pedesaan;
c. Pengadaan prasarana MCK, pengairan dan prasarana lainnya.
d. Bahkan tak sedikit jumlahnya pedesaan yang mampu untuk melaksanakan
elektrisifikasi pedesaannya.

Kesejahteraan masyarakat desa akan berkembang terus selama cara kerja KUD,
kejujuran para pengurusnya, kegairahan kerja para anggotanya dapat dipertahankan
dengan sebaik-baiknya.

2.2 Koperasi Unit Desa


2.2.1. Pengembangan KUD
Perkembangan Koperasi Unit Desa (KUD) telah mengalami evolusi yang
signifikan seiring waktu. Pada awalnya, KUD dimulai sebagai inisiatif lokal untuk
memberdayakan masyarakat desa dengan cara mengumpulkan modal bersama dan
menyediakan layanan yang dibutuhkan, seperti penyimpanan hasil pertanian,
pembiayaan, dan pemasaran. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan
perubahan kebutuhan masyarakat, peran KUD juga berkembang.

Kini, KUD tidak hanya berfokus pada sektor pertanian, tetapi juga meluas ke
sektor-sektor lain seperti perikanan, kerajinan, perdagangan, dan jasa lainnya. Mereka
juga semakin mengadopsi teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan
pelayanan kepada anggota. Selain itu, KUD juga menjadi mitra penting dalam program
pembangunan pemerintah, seperti program pengentasan kemiskinan, pengembangan
usaha mikro dan kecil, serta pembangunan infrastruktur desa.

Perkembangan KUD juga tercermin dalam peningkatan jumlah anggota, volume


usaha, dan kontribusi terhadap perekonomian lokal. KUD telah menjadi salah satu pilar

9
utama dalam memperkuat ekonomi masyarakat desa serta membangun ketahanan
ekonomi lokal. Dengan demikian, KUD terus beradaptasi dan berkembang untuk
menjawab tantangan dan peluang yang muncul di era globalisasi ini.

Tentu, berikut penjelasan lebih lengkap mengenai perkembangan Koperasi Unit


Desa (KUD):

1. Diversifikasi Usaha :
Awalnya, KUD biasanya terfokus pada sektor pertanian. Namun,
seiring dengan perkembangan, mereka mulai bervariasi ke sektor-sektor lain
seperti perikanan, peternakan, kerajinan, perdagangan, dan jasa. Ini
membantu meningkatkan pendapatan dan keberagaman ekonomi di tingkat
desa.
2. Adopsi Teknologi :
Untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, banyak KUD yang
mulai mengadopsi teknologi, seperti aplikasi digital untuk manajemen
anggota, pencatatan transaksi, pemasaran produk, dan manajemen keuangan.
Hal ini membantu meningkatkan aksesibilitas layanan dan mempercepat
pertumbuhan usaha.
3. Pengembangan Infrastruktur :

KUD sering kali menjadi mitra dalam pembangunan infrastruktur desa,


seperti jalan, irigasi, dan sarana penunjang lainnya. Mereka juga dapat
berperan dalam penyediaan akses ke listrik, air bersih, dan layanan dasar
lainnya yang meningkatkan kualitas hidup di desa.

4. Peran dalam Program Pembangunan :


KUD menjadi mitra penting dalam program-program pembangunan
pemerintah, termasuk program pengentasan kemiskinan, pemberdayaan
ekonomi masyarakat, dan pengembangan usaha mikro dan kecil. Mereka
juga dapat menjadi jembatan antara masyarakat desa dengan lembaga
keuangan formal.
5. Peningkatan Kapasitas :
Untuk menghadapi perubahan lingkungan ekonomi dan teknologi,
KUD juga fokus pada peningkatan kapasitas anggota dan manajemen.

10
Mereka menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan anggota dalam mengelola usaha mereka.
6. Kolaborasi dan Jaringan :
KUD sering kali menjalin kerja sama dan jaringan dengan koperasi
lain, lembaga pemerintah, LSM, dan sektor swasta. Hal ini membantu
mereka dalam mendapatkan akses ke sumber daya tambahan, pasar yang
lebih luas, dan peluang kerjasama yang saling menguntungkan.
7. Kontribusi Terhadap Perekonomian Lokal :
Dengan meningkatnya volume usaha dan kontribusi terhadap
peningkatan pendapatan masyarakat desa, KUD memiliki peran yang
signifikan dalam memperkuat ekonomi lokal serta meningkatkan ketahanan
ekonomi di tingkat desa.

2.2.2. Keberhasilan dan Kekurangan KUD


Untuk memberikan penjelasan yang tepat tentang keberhasilan dan kekurangan
koperasi unit desa, pertama-tama, kita perlu menilai berbagai aspek kinerja koperasi
tersebut. Berikut beberapa aspek yang dapat di tinjau dalam keberhasilan suatu koperasi
unit desa:

1. Dapat meningkatkan ekonomi lokal dengan memberdayakan masyarakat


setempat dengan menyediakan lapangan kerja
2. Dapat meningkatkan akses terhadap sumber daya dan layanan
3. Mempromosikan kerjasama dan solidaritas di antara anggota.

Keberhasilan juga bisa diukur dari sejauh mana koperasi tersebut dapat
mengelola keuangan secara transparan dan efisien, serta memberikan manfaat yang
signifikan kepada anggotanya dalam hal pendapatan dan pelayanan.

Sementara itu, kekurangan koperasi unit desa dapat di nilai dari beberapa aspek
yaitu :

1. Kurangnya manajemen yang efektif,


2. Kurangnya akses terhadap sumber daya atau modal,
3. Permasalahan dalam menjaga kepatuhan terhadap prinsip-prinsip koperasi,
4. Kurangnya pemahaman atau partisipasi dari anggota.

11
Selain koperasi unit desa memiliki beberapa aspek dalam keberhasilan dan
kekurangan, koperasi unit desa juga menghadapi tantangan dari persaingan dengan
bisnis lain, regulasi yang kompleks, atau perubahan lingkungan ekonomi dan sosial.

Ketepatan dalam menjelaskan keberhasilan dan kekurangan koperasi unit desa


akan tergantung pada analisis yang mendalam terhadap kinerja koperasi tersebut,
dengan memperhatikan berbagai faktor yang memengaruhi baik secara internal maupun
eksternal. Faktor keberhasilan terhadap kinerja suatu koperasi unit desa adalah sbb :

1. Pertumbuhan anggota
2. Peningkatan layanan yang semakin membaik
3. Meningkatnya keterlibatan dalam proyek pembangunan masyarakat.

Di sisi lain faktor yang mempengaruhi kekurangan koperasi unit desa antara lain
:

1. Kurangnya keterampilan manajemen dan keuangan di antara anggota atau


pengelola,
2. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan anggota secara efektif,
3. Masalah dalam memperoleh akses terhadap pasar atau modal.
4. Kurangnya dukungan dari pemerintah atau lembaga lain juga dapat menjadi
hambatan bagi koperasi unit desa.

Dengan menyoroti keberhasilan dan kekurangan ini secara komprehensif, dapat


membantu untuk mengidentifikasi area-area di mana koperasi unit desa dapat
ditingkatkan, serta menunjukkan potensi kontribusi yang lebih besar terhadap
pembangunan ekonomi dan sosial di tingkat lokal.

2.2.3. Program Pembinaan dan Pengembangan KUD


Untuk menjelaskan program dan pengembangan koperasi unit desa dengan
tepat, penting untuk memperhatikan beberapa faktor kunci:

1. Tujuan Program:
Jelaskan dengan jelas tujuan dari program tersebut. Apakah tujuannya
untuk meningkatkan pendapatan anggota, mengembangkan usaha baru, atau
meningkatkan pelayanan kepada anggota?
2. Strategi Pengembangan:

12
Gambarkan strategi yang akan digunakan dalam pengembangan
koperasi unit desa. Ini bisa mencakup diversifikasi produk atau layanan,
peningkatan kapasitas anggota melalui pelatihan dan pendidikan, atau
penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional.
3. Partisipasi Anggota:
Tekankan pentingnya partisipasi aktif dari anggota dalam perencanaan
dan pelaksanaan program. Pastikan anggota merasa didengar dan terlibat
dalam pengambilan keputusan.
4. Aspek Keberlanjutan:
Pastikan program dan pengembangan koperasi unit desa berkelanjutan
dalam jangka panjang. Ini bisa melibatkan pembangunan kapasitas
organisasi, diversifikasi sumber pendapatan, atau penciptaan kemitraan
strategis.
5. Pemantauan dan Evaluasi:
Sertakan mekanisme pemantauan dan evaluasi yang akan digunakan
untuk melacak kemajuan program dan pengembangan koperasi. Ini
memungkinkan untuk mengidentifikasi perubahan yang diperlukan dan
memastikan efektivitas program.

Dengan menjelaskan program dan pengembangan koperasi unit desa dengan


memperhatikan aspek-aspek ini, Anda dapat memberikan gambaran yang komprehensif
tentang upaya untuk memajukan koperasi tersebut dan mendorong pertumbuhan
ekonomi dan sosial di tingkat desa.

Program Pembinaan dan Pengembangan KUD Di Indonesia peranan


Pemerintah dalam menggerakan dan mengembangkan koperasi cukup besar. Campur
tangan pemerintah dalam hal ini sifatnya membantu memecahkan persoalan dan
membimbing KUD menuju ke arah organisasi yang lebih otonomi yang nantinya.
mampu menjadi soko guru perekonomian rakyat pedesaan.Untuk membimbing,
mendorong, mengembangkan dan membina KUD, dibentuk BUUD beserta
kepengurusannya yang anggotanya terdiri dari unsur-unsur pemuka masyarakat seperti:
Camat, Pamong desa, Guru, Ulama, dll.

Pelaksanaan sehari-hari kebijakan usaha KUD dilaksanakan oleh manager yang


mempunyai kemampuan pengelolaan perusahaan yang mencurahkan waktu sepenuhnya

13
pada pekerjaannya. Melihat liputan kegiatan yang begitu luas, dari KUD, maka
pembinaan KUD sejak tahun 1972 terus ditingkatkan baik dari segi kuantitas maupun
kualitas. Dari segi kualitas seperti jumlah anggota, volume usaha, besarnya permodalan,
penyaluran sarana produksi perlengkapan gedung dan kantor. Dari segi kualitas seperti
jumlah anggota, volume usaha, besarnya permodalan, penyaluran sarana produksi
perlengkapan gedung dan kantor.

Partisipasi masyarakat dalam KUD bisa diukur dengan mengetahui sejauh mana
pengetahuan.masyarakat terhadap manfaat koperasi, pengetahuan anggota terhadap
pengurus dan hubungannya dengan pengurus. Di samping itu juga bisa diukur dari
pemenuhan kewajiban menyetor simpanan, dan frekuansi kunjungan mereka ke KUD.

2.2.4. Strategi Pembinaan dan Pengembangan KUD


Mengingat luasnya permasalahan yang dihadapi serta keterbatasan dana, daya
dan waktu yang dilakukan suatu strategi yang tepat dalam usaha pembinaan dan
pengembangan Kud strategi pemusatan pelayanan koperasi.

Tujuan dari strategi tersebut adalah untuk mengakomodasikan segala usaha


pemerintah dalam mempercepat pengembangan KUD. Dalam rangka pengembangan
KUD, diadakan pengendalian operasional untuk meningkatkan bimbingan dan penilaian
teknis guna kelancaran pelaksanaan program dalam mencapai tujuan, untuk menyusun
laporan rutin dan periodik dalam rangka memonitoring perkembangan KUD, dan untuk
membuat evaluasi atas laporan rutin dalam rangka mengatasi penyimpangan-
penyimpangan dan kelemahan-kelemahan pelaksanaan program pengembangan KUD
sehingga dapat segera diperbaiki dan disempurnakan seawal mungkin.

2.3 Contoh Kasus


2.3.1. Peranan Koperasi dalam Pembangunan Masyarakat
Salah satu contoh implementasi peran koperasi dalam pembangunan masyarakat
desa adalah melalui Koperasi Unit Desa (KUD) di Indonesia. KUD adalah koperasi
yang beroperasi di tingkat desa dan memiliki fokus utama pada pengembangan ekonomi
dan kesejahteraan masyarakat desa. Berikut adalah contoh kasus tentang bagaimana
KUD berperan dalam pembangunan masyarakat desa di Indonesia:

Kasus: KUD Sumber Makmur di Desa Maju Sejahtera

14
Desa Maju Sejahtera adalah sebuah desa di wilayah pedalaman Indonesia yang
mayoritas penduduknya adalah petani. Sebagian besar penduduk desa menghadapi
tantangan dalam mengakses modal untuk meningkatkan produksi pertanian mereka. Di
tengah kondisi ini, KUD Sumber Makmur berdiri dengan tujuan untuk membantu
masyarakat desa meningkatkan kesejahteraan mereka melalui berbagai program dan
layanan yang mereka sediakan.

1. Pemberdayaan Ekonomi
KUD Sumber Makmur memberikan akses kepada petani untuk
pinjaman modal usaha dengan bunga yang rendah. Ini membantu petani
untuk membeli bibit unggul, pupuk, dan peralatan pertanian lainnya
sehingga mereka dapat meningkatkan hasil panen mereka.
2. Pelatihan Pertanian
KUD menyelenggarakan pelatihan pertanian reguler untuk anggotanya.
Pelatihan ini mencakup teknik pertanian modern, manajemen ladang, dan
cara mengatasi masalah yang umumnya dihadapi oleh petani. Dengan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani, hasil panen mereka
menjadi lebih baik.
3. Pemasaran Bersama
KUD membantu petani dalam pemasaran hasil panen mereka dengan
menjalin kemitraan dengan pedagang lokal dan supermarket. Melalui
program pemasaran bersama, petani dapat menjual produk mereka dengan
harga yang lebih baik dan meningkatkan pendapatan mereka.
4. Layanan Keuangan
KUD menyediakan layanan keuangan seperti tabungan dan asuransi
bagi anggotanya. Ini membantu petani untuk mengelola risiko finansial dan
menyimpan uang mereka secara aman.
5. Pembangunan Infrastruktur
KUD juga berperan dalam pembangunan infrastruktur di desa, seperti
pembangunan jalan, irigasi, dan fasilitas penanganan pasca panen.
Infrastruktur yang baik membantu petani dalam mengakses pasar dan
meningkatkan efisiensi produksi mereka.

Melalui berbagai program dan layanan yang disediakan, KUD Sumber Makmur
berhasil membantu masyarakat Desa Maju Sejahtera untuk meningkatkan kesejahteraan

15
mereka secara signifikan. Ini adalah contoh bagaimana koperasi, seperti KUD, dapat
berperan dalam pembangunan masyarakat desa dengan memberdayakan ekonomi lokal
dan meningkatkan kualitas hidup penduduk desa.

2.3.2. Koperasi Unit Desa


Perkembangan dalam usaha koperasi sangat dipengaruhi oleh banyaknya debitur
yang dimiliki. Sehingga dari tahun ke tahun koperasi memiliki peningkatan dalam
keanggotaan maka dapat dikatakan bahwa koperasi tersebut mengalami penurunan.
Begitu pula dengan tingkat keuntungan koperasi, semakin banyak debitur maka tingkat
keuntungan pada koperasi otomatis mengalami peningkatan dan jika debitur berkurang
maka keuntungan yang diperoleh menurun.

Pemberian kredit merupakan suatu bentuk usaha yang dilakukan oleh koperasi
untuk mengolah modal yang dimilki dari hasil donasi dan simpanan anggota untuk
memberikan pinjaman kepada anggota dengan mengambil keuntungan dari pembayaran
bunga dari anggota yang melakukan pinjaman. Hal ini yang harus diperhatikan oleh
koperasi dimana dalam memberikan pinjaman atau kredit koperasi harus
memperhatikan faktor-faktor yang meyakinkan dalam pemberian kredit untuk
memastikan kelancaran pembayaran kredit.

Kasus: Koperasi Bobato Unit sofifi

Perkembangan Nasabah Koperasi Bobato Unit sofifi terjadi peningkatan


dengan data berikut dari Tahun ke tahun berdasarkan jumlah nasabah dan jumlah
pinjaman :

Tahun, Jumlah Nasabah, Jumlah Pinjaman dan Presentase

2013 terdapat 334 Nasabah total pinjaman 943.500.000 dan presentase 24.88 %

2014 terdapat 420 Nasabah total pinjaman 1.249.500.000 dan presentase 32.96 %

2015 terdapat 520 Nasabah total pinjaman 1.598.500.000 dan presentase 42.16 %

Total 1.274 Nasabah presentase 100%

Bukan hanya keberhasilan dalam perkembangan saja yang dapat di rasakan


oleh suatu Koperasi tetapi juga dapat terjadi kekurangan yang beresiko yang
mengakibatkan suatu permasalahan contoh seperti kasus kredit macet pada lembaga
keuangan. Oleh karena itu, keamanan atas pemberian kredit harus benar-benar

16
diperhatikan oleh koperasi. Karena salah dalam pengambilan keputusan akan
menyebabkan terjadinya kredit macet yang akan merugikan koperasi. Permasalahan ini
bisa dihindari dengan adanya suatu pengendalian internal yang memadai dalam bidang
perkreditan. Dengan kata lain diperlukan suatu pengendalian internal dalam penerapan
5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition of Economic) dan 7P
( Personality, Party, Purpose, Prospect, Payment, Profibility, Protection) yang dapat
menunjang efektivitas sistem pemberian kredit. Dengan terselenggaranya pengendalian
internal yang memadai dalam bidang perkreditan, berarti menunjukkan adanya sikap
kehati-hatian pada koperasi terutama dalam hal memberikan kredit.

Beberapa penelitian terdahulu tentang Analisis pengendalian internal prosedur


dalam pemberian kredit koperasi adalah, penelitian Sitti Maunah (2010) dengan judul
Analisis Pengendalian Internal dalam Sistem Pemberian Kredit Pada Koperasi Simpan
Pinjam Gradiska Candirejo. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian
deskriptif. Dengan hasil penelitian dapat diketahui keefektifan pengendalian internal
dengan penerapan prinsip 5C dan 7P, yang lebih menekankan pada character,
Collateral, Prospect, Payment, dan Personality. Sedangkan pengendalian internal yang
dilakukan yaitu dengan menerapkan elemen-elemen pengendalian internal yang
dilakukan yaitu dengan menerapkan elemen-elemen pengendalian internal dan
pemisahan tugas pada setiap bagian, terutama pada bagian kredit.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemerataan ekonomi di Indonesia belum dapat dilaksanakan secara optimal.
Masih terjadi kesenjangan sosial yang tinggi antara masyarakat kota dengan masyarakat
desa. Oleh sebab itu pembangunan pedesaan menjadi prioritas utama bagi pemerintah.
Hal tersebut dilakukan untuk mendorong pembangunan ekonomi Indonesia yang
nantinya akan berdampak pada peningkatan perekonomian di Indonesia, dan Peranan
Koperasi dalam Pembangunan Masyarakat khususnya dapat menjadi alternatif untuk
mengatasi kesenjangan antara Masyarakat kota dan Masyarakat desa dan dapat di
klasifikasikan peranan apa saja yang dapat di berikan oleh Koperasi terhadap
Masyarakat : Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Peningkatan Akses Keuangan.,

17
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Penguatan Solidaritas dan Kemandirian ,
Pengembangan Kapasitas dan Keahlian
Dengan demikian, koperasi bukan hanya sebagai entitas ekonomi semata, tetapi
juga sebagai alat untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif, mandiri, dan
berkelanjutan.

Koperasi Unit Desa telah menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam


membantu masyarakat desa mengakses pasar, meningkatkan produksi, dan
memperbaiki pendapatan anggotanya. Keberhasilan KUD terutama terlihat dalam
pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Melalui peningkatan akses keuangan,
peningkatan kapasitas produksi, dan pengembangan pasar, dan KUD juga dapat terjadi
Kekurangan yang paling mendasar ialah Terbatasnya akses modal dan keterbatasannya
manajemen dan keahlian, dalam mengatasi kekurangan yang di miliki oleh suatu KUD
dapat di lakukan suatu program pengembangan dan strategi pembinaan yang efektif
untuk di gunakan yaitu : Pelatihan Management, Akses Modal, Teknologi dan Inovasi,
Jaringan dan Kolaborasi, Pengembangan Produk
Dengan mengatasi kekurangan yang ada dan menerapkan strategi pembinaan
dan pengembangan yang efektif, Koperasi Unit Desa dapat lebih meningkatkan
perannya dalam pembangunan ekonomi desa, serta meningkatkan kesejahteraan dan
kemandirian ekonomi anggotanya.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk
memperoleh informasi mengenai Peranan Koperasi dalam Pembangunan Masyarakat
dan Pengertian Koperasi Unit Desa. Namun kami sadar bahwa dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan bantuan
pembaca untuk membantu kami dalam pembuatan makalah selanjutnya dalam
memberikan saran.

18
DAFTAR PUSTAKA

Muhni, A. (2011). Strategi pembinaan dan pengembangan KUD.


samuel. (2012). Kehidupan masyarakat pedesaan indonesia.
Sudjana, S. S. (2010). Pemberdayaan Koperasi Unit Desa Melalui Analisis Faktor-Faktor
Kunci Manajemen.

19

Anda mungkin juga menyukai