Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Peranan Koperasi dalam Pembangunan Masyarakat Desa dan Koperasi
Unit Desa” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang mengenai pasar modal bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan
kemampuan serta pengalaman penulis. Namun demikian makalah ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1 Peranan Koperasi dalam Pembangunan Masyarakat...............................3
2.1.1. Keadaan Pedesaan di Indonesia.......................................................3
2.1.2. Pengertian dan Luasnya Pembangunan Pedesaan............................5
2.1.3. Peranan KUD dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan.............6
2.2 Koperasi Unit Desa..................................................................................9
2.2.1. Pengembangan KUD........................................................................9
2.2.2. Keberhasilan dan Kekurangan KUD..............................................11
2.2.3. Program Pembinaan dan Pengembangan KUD.............................12
2.2.4. Strategi Pembinaan dan Pengembangan KUD...............................14
2.3 Contoh Kasus.........................................................................................14
2.3.1. Peranan Koperasi dalam Pembangunan Masyarakat.....................14
2.3.2. Koperasi Unit Desa........................................................................15
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan............................................................................................17
3.2 Saran.......................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tentang pentingnya hidup sehat, dan masih kurangnya prasarana penunjang kesehatan
misalkan alat-alat kesehatan, tabung oksigen dan sebagainya. Dengan melihat
kenyataan ini pemerintah Indonesia harus tanggap secara cepat khususnya yang jadi
sorotan adalah Menteri Kesehatan sebagai penanggungjawab atas yang dialami
masyarakat pedesaan di Indonesia.
4
5. Kesadaran masyarakat untuk mematuhi nilai dan norma yang berlaku di
wilayahnya sangatlah tinggi
Pada dasarnya hampir seluruh masyarakat Indonesia sekitar 81% nya bertempat
tinggal di pedesaan. Dan kita semua tahu bahwa hampir semua masyarakat Indonesia,
terdiri atas petani, pengusaha kecil (UMKM) perajin, peternak, pedagang, dan
sebagainya hampir seluruhnya tinggal di pedesaan, yang kondisi ekonominya lemah.
Dan kebanyakan kehidupan mereka masih bersandar pada usaha pertanian. Namun
demikian seringkali pengolahan lahan dalam pertanian oleh para petani seringkali masih
dalam taraf pengolahan yang sangat memprihatinkan. . Sehingga saat pergantian ke
Orde Baru pembangunan ekonomi perdesaan memperoleh fokus yang besar. Fokus dari
pemerintahan Orde Baru dialihkan kepada pembangunan pedesaan. Untuk itulah
pembangunan pedesaan ini digalakkan dan terus ditingkatkan untuk mendukung seluruh
rakyat yang berada dalam taraf ekonomi lemah.
1. Jangka pendek
Peningkatan taraf hidup masyarakat di daerah pedesaan yang cenderung
berada di dalam kondisi ekonomi yang lemah.
2. Jangka panjang
Mencapai masyarakat Indonesia yang makmur dan adil sesuai Pancasila dan
UUD 1495.
5
1. Jumlah penduduk yang digolongkan sebagai tenaga kerja banyak berada di
pedesaan
2. Lebih luas dan suburnya lahan pertanian yang terdapat di desa
3. Ketersediaan bahan baku yang sangat memadai
4. Jumlah pengangguran yang relatif banyak, dan upahnya yang relatif rendah.
5. Merupakan pasar yang potensial bagi pemasaran produk dikarenakan jumlah
penduduk yang relatif banyak.
6. Sifat masyarakat pedesaan yang ramah mudah untuk mengajak kerjasama
dapat diarahkan untuk tujuan usaha yang positif seperti koperasi.
Dewasa ini pembangunan KUD tidak berjalan dengan lancar. Banyak KUD
yang terbengkalai karena tidak dimanfaatkan secara baik. banyak KUD yang tidak
berjalan sesuai dengan fungsinya bahkan diperuntukkan untuk kepentingan pribadi atau
beberapa kelompok tertentu. Maju mundurnya suatu KUD bergantung pada kualitas
dari SDM yang mengelolanya. Keberadaan KUD tentu saja harus dipertahankan
mengingat KUD merupakan salah satu cara yang tepat dalam meningkatkan
pembangunan ekonomi pedesaan.
6
pendidikan kepada pemuda – pemudi desa sebagai penerus KUD dalam pemanfaatnya,
kedua adalah melibatkan semua lapisan masyarakat untuk ikut bergabung menjadi
anggota KUD, dan yang terakhir adalah peran serta perangkat desa dalam mengawasi
pelaksanaan dan jalannya KUD.
Pada tingkat pertama KUD harus secara nyata menunjukkan tentang manfaatnya
ada badan tersebut benar-benar memberi manfaat dan jasa-jasa kepada warga desa
seumumnya, cara ini merupakan pendekatan-pendekatan agar mereka bergabung dan
menunjang segala rencananya yang tertuju pada peningkatan kesejahteraan hidup warga
pedesaan. Dengan mendayagunakan pembinaan, fasilitas dan bantuan-bantuan kredit
dari pemerintah, KUD melancarkan operasinya, yang pertama ditanganinya adalah
bidang usahatani (agribusiness) yang kemudian dengan berhasilnya KUD di bidang ini,
mulai menggarap bidang yang kedua yaitu bersama-sama dengan LKMD
menggairahkan dan melaksanakan pembangunan di lingkungan pedesaannya.
Di bidang agribisnis atau usaha tani KUD telah berhasil menarik kepercayaan
para anggotanya dan masyarakat petani umumnya, KUD benar-benar dirasakan oleh
masyarakat petani sebagai miliknya sehingga anggota masyarakat yang belum
bergabung pun secara spontan menyatakan diri sebagai anggota.
Cara atau jalan yang ditempuh KUD adalah cara atau jalan yang memberi
kemudahan kepada masyarakat petani, yaitu :
7
diperlukan masyarakat petani khususnya dan masyarakat pedesaan
umumnya;
4. Sub unit kredit melayani pual pemberian pinjaman kepada para anggotanya,
baik bentuk uang untuk modal kerja maupun pupuk dan obat-obatan, yang
kesemuanya diatur harus dikembalikan setelah masa panen;
5. Beberapa sub unit diadakan untuk melayani petani peternak, petani
perikanan dan penduduk desa yang mengusahakan kerajinan/industri kecil
(home industri);
6. KUD dengan bekerjasama dengan beberapa petugas lapangan dari instansi
pemerintah aktif melakukan bimbingan, pemyuluhan-penyuluhan untuk
meningkatkan keterampilan usaha para petani dan warga desa umumnya;
7. Dalam menghadapi beberapa kesulitan, KUD aktif melakukan musyawarah
dan mufakat dengan segenap anggotanya, demikian pula dalam pengarahan-
pengarahan produksi.
8
anggota untuk menyumbangkan bagian-bagian dari bagi hasil sisa usaha
KUD ke dalam dana sosial dan dana pembangunan.
6. Dengan dimilikinya sejumlah dana sosial, dana pembangunan dan
sumbangan-sumbangan sukarela dari warga masyarakat desa, melalui
musyawarah dan mufakat baik dengan para anggota maupun dengan LKMD.
Kesejahteraan masyarakat desa akan berkembang terus selama cara kerja KUD,
kejujuran para pengurusnya, kegairahan kerja para anggotanya dapat dipertahankan
dengan sebaik-baiknya.
Kini, KUD tidak hanya berfokus pada sektor pertanian, tetapi juga meluas ke
sektor-sektor lain seperti perikanan, kerajinan, perdagangan, dan jasa lainnya. Mereka
juga semakin mengadopsi teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan
pelayanan kepada anggota. Selain itu, KUD juga menjadi mitra penting dalam program
pembangunan pemerintah, seperti program pengentasan kemiskinan, pengembangan
usaha mikro dan kecil, serta pembangunan infrastruktur desa.
9
utama dalam memperkuat ekonomi masyarakat desa serta membangun ketahanan
ekonomi lokal. Dengan demikian, KUD terus beradaptasi dan berkembang untuk
menjawab tantangan dan peluang yang muncul di era globalisasi ini.
1. Diversifikasi Usaha :
Awalnya, KUD biasanya terfokus pada sektor pertanian. Namun,
seiring dengan perkembangan, mereka mulai bervariasi ke sektor-sektor lain
seperti perikanan, peternakan, kerajinan, perdagangan, dan jasa. Ini
membantu meningkatkan pendapatan dan keberagaman ekonomi di tingkat
desa.
2. Adopsi Teknologi :
Untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, banyak KUD yang
mulai mengadopsi teknologi, seperti aplikasi digital untuk manajemen
anggota, pencatatan transaksi, pemasaran produk, dan manajemen keuangan.
Hal ini membantu meningkatkan aksesibilitas layanan dan mempercepat
pertumbuhan usaha.
3. Pengembangan Infrastruktur :
10
Mereka menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan anggota dalam mengelola usaha mereka.
6. Kolaborasi dan Jaringan :
KUD sering kali menjalin kerja sama dan jaringan dengan koperasi
lain, lembaga pemerintah, LSM, dan sektor swasta. Hal ini membantu
mereka dalam mendapatkan akses ke sumber daya tambahan, pasar yang
lebih luas, dan peluang kerjasama yang saling menguntungkan.
7. Kontribusi Terhadap Perekonomian Lokal :
Dengan meningkatnya volume usaha dan kontribusi terhadap
peningkatan pendapatan masyarakat desa, KUD memiliki peran yang
signifikan dalam memperkuat ekonomi lokal serta meningkatkan ketahanan
ekonomi di tingkat desa.
Keberhasilan juga bisa diukur dari sejauh mana koperasi tersebut dapat
mengelola keuangan secara transparan dan efisien, serta memberikan manfaat yang
signifikan kepada anggotanya dalam hal pendapatan dan pelayanan.
Sementara itu, kekurangan koperasi unit desa dapat di nilai dari beberapa aspek
yaitu :
11
Selain koperasi unit desa memiliki beberapa aspek dalam keberhasilan dan
kekurangan, koperasi unit desa juga menghadapi tantangan dari persaingan dengan
bisnis lain, regulasi yang kompleks, atau perubahan lingkungan ekonomi dan sosial.
1. Pertumbuhan anggota
2. Peningkatan layanan yang semakin membaik
3. Meningkatnya keterlibatan dalam proyek pembangunan masyarakat.
Di sisi lain faktor yang mempengaruhi kekurangan koperasi unit desa antara lain
:
1. Tujuan Program:
Jelaskan dengan jelas tujuan dari program tersebut. Apakah tujuannya
untuk meningkatkan pendapatan anggota, mengembangkan usaha baru, atau
meningkatkan pelayanan kepada anggota?
2. Strategi Pengembangan:
12
Gambarkan strategi yang akan digunakan dalam pengembangan
koperasi unit desa. Ini bisa mencakup diversifikasi produk atau layanan,
peningkatan kapasitas anggota melalui pelatihan dan pendidikan, atau
penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional.
3. Partisipasi Anggota:
Tekankan pentingnya partisipasi aktif dari anggota dalam perencanaan
dan pelaksanaan program. Pastikan anggota merasa didengar dan terlibat
dalam pengambilan keputusan.
4. Aspek Keberlanjutan:
Pastikan program dan pengembangan koperasi unit desa berkelanjutan
dalam jangka panjang. Ini bisa melibatkan pembangunan kapasitas
organisasi, diversifikasi sumber pendapatan, atau penciptaan kemitraan
strategis.
5. Pemantauan dan Evaluasi:
Sertakan mekanisme pemantauan dan evaluasi yang akan digunakan
untuk melacak kemajuan program dan pengembangan koperasi. Ini
memungkinkan untuk mengidentifikasi perubahan yang diperlukan dan
memastikan efektivitas program.
13
pada pekerjaannya. Melihat liputan kegiatan yang begitu luas, dari KUD, maka
pembinaan KUD sejak tahun 1972 terus ditingkatkan baik dari segi kuantitas maupun
kualitas. Dari segi kualitas seperti jumlah anggota, volume usaha, besarnya permodalan,
penyaluran sarana produksi perlengkapan gedung dan kantor. Dari segi kualitas seperti
jumlah anggota, volume usaha, besarnya permodalan, penyaluran sarana produksi
perlengkapan gedung dan kantor.
Partisipasi masyarakat dalam KUD bisa diukur dengan mengetahui sejauh mana
pengetahuan.masyarakat terhadap manfaat koperasi, pengetahuan anggota terhadap
pengurus dan hubungannya dengan pengurus. Di samping itu juga bisa diukur dari
pemenuhan kewajiban menyetor simpanan, dan frekuansi kunjungan mereka ke KUD.
14
Desa Maju Sejahtera adalah sebuah desa di wilayah pedalaman Indonesia yang
mayoritas penduduknya adalah petani. Sebagian besar penduduk desa menghadapi
tantangan dalam mengakses modal untuk meningkatkan produksi pertanian mereka. Di
tengah kondisi ini, KUD Sumber Makmur berdiri dengan tujuan untuk membantu
masyarakat desa meningkatkan kesejahteraan mereka melalui berbagai program dan
layanan yang mereka sediakan.
1. Pemberdayaan Ekonomi
KUD Sumber Makmur memberikan akses kepada petani untuk
pinjaman modal usaha dengan bunga yang rendah. Ini membantu petani
untuk membeli bibit unggul, pupuk, dan peralatan pertanian lainnya
sehingga mereka dapat meningkatkan hasil panen mereka.
2. Pelatihan Pertanian
KUD menyelenggarakan pelatihan pertanian reguler untuk anggotanya.
Pelatihan ini mencakup teknik pertanian modern, manajemen ladang, dan
cara mengatasi masalah yang umumnya dihadapi oleh petani. Dengan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani, hasil panen mereka
menjadi lebih baik.
3. Pemasaran Bersama
KUD membantu petani dalam pemasaran hasil panen mereka dengan
menjalin kemitraan dengan pedagang lokal dan supermarket. Melalui
program pemasaran bersama, petani dapat menjual produk mereka dengan
harga yang lebih baik dan meningkatkan pendapatan mereka.
4. Layanan Keuangan
KUD menyediakan layanan keuangan seperti tabungan dan asuransi
bagi anggotanya. Ini membantu petani untuk mengelola risiko finansial dan
menyimpan uang mereka secara aman.
5. Pembangunan Infrastruktur
KUD juga berperan dalam pembangunan infrastruktur di desa, seperti
pembangunan jalan, irigasi, dan fasilitas penanganan pasca panen.
Infrastruktur yang baik membantu petani dalam mengakses pasar dan
meningkatkan efisiensi produksi mereka.
Melalui berbagai program dan layanan yang disediakan, KUD Sumber Makmur
berhasil membantu masyarakat Desa Maju Sejahtera untuk meningkatkan kesejahteraan
15
mereka secara signifikan. Ini adalah contoh bagaimana koperasi, seperti KUD, dapat
berperan dalam pembangunan masyarakat desa dengan memberdayakan ekonomi lokal
dan meningkatkan kualitas hidup penduduk desa.
Pemberian kredit merupakan suatu bentuk usaha yang dilakukan oleh koperasi
untuk mengolah modal yang dimilki dari hasil donasi dan simpanan anggota untuk
memberikan pinjaman kepada anggota dengan mengambil keuntungan dari pembayaran
bunga dari anggota yang melakukan pinjaman. Hal ini yang harus diperhatikan oleh
koperasi dimana dalam memberikan pinjaman atau kredit koperasi harus
memperhatikan faktor-faktor yang meyakinkan dalam pemberian kredit untuk
memastikan kelancaran pembayaran kredit.
2013 terdapat 334 Nasabah total pinjaman 943.500.000 dan presentase 24.88 %
2014 terdapat 420 Nasabah total pinjaman 1.249.500.000 dan presentase 32.96 %
2015 terdapat 520 Nasabah total pinjaman 1.598.500.000 dan presentase 42.16 %
16
diperhatikan oleh koperasi. Karena salah dalam pengambilan keputusan akan
menyebabkan terjadinya kredit macet yang akan merugikan koperasi. Permasalahan ini
bisa dihindari dengan adanya suatu pengendalian internal yang memadai dalam bidang
perkreditan. Dengan kata lain diperlukan suatu pengendalian internal dalam penerapan
5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition of Economic) dan 7P
( Personality, Party, Purpose, Prospect, Payment, Profibility, Protection) yang dapat
menunjang efektivitas sistem pemberian kredit. Dengan terselenggaranya pengendalian
internal yang memadai dalam bidang perkreditan, berarti menunjukkan adanya sikap
kehati-hatian pada koperasi terutama dalam hal memberikan kredit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemerataan ekonomi di Indonesia belum dapat dilaksanakan secara optimal.
Masih terjadi kesenjangan sosial yang tinggi antara masyarakat kota dengan masyarakat
desa. Oleh sebab itu pembangunan pedesaan menjadi prioritas utama bagi pemerintah.
Hal tersebut dilakukan untuk mendorong pembangunan ekonomi Indonesia yang
nantinya akan berdampak pada peningkatan perekonomian di Indonesia, dan Peranan
Koperasi dalam Pembangunan Masyarakat khususnya dapat menjadi alternatif untuk
mengatasi kesenjangan antara Masyarakat kota dan Masyarakat desa dan dapat di
klasifikasikan peranan apa saja yang dapat di berikan oleh Koperasi terhadap
Masyarakat : Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Peningkatan Akses Keuangan.,
17
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Penguatan Solidaritas dan Kemandirian ,
Pengembangan Kapasitas dan Keahlian
Dengan demikian, koperasi bukan hanya sebagai entitas ekonomi semata, tetapi
juga sebagai alat untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif, mandiri, dan
berkelanjutan.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk
memperoleh informasi mengenai Peranan Koperasi dalam Pembangunan Masyarakat
dan Pengertian Koperasi Unit Desa. Namun kami sadar bahwa dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan bantuan
pembaca untuk membantu kami dalam pembuatan makalah selanjutnya dalam
memberikan saran.
18
DAFTAR PUSTAKA
19