Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH STRATEGI HMI,

POTENSI DAERAH DAN BONUS

DEMOGRAFI

OLEH :

Tasya Sofiatul Afrida Nasution

KOMISARIAT FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
CABANG PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini
masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis diberi untuk
menyelesaikan makalah tentang “Potensi Daerah dan Bonus Demografi”. Makalah ini ditulis
untuk memenuhi syarat LK2.

Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu penulisi selama proses penyelesaian tugas akhir ini
hingga selesainya makalah ini.

Pada makalah ini akan dibahas mengenai potensi daerah atau wilayah dan bagaimana potensi
daerah tersebut bias memanfaatkan demografi suatu wilayah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari sempurna serta
kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis. Maka dari itu penulis dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Pekanbaru, Juli 2022

Penulis

ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

Latar Belakang.................................................................................................................................1
Rumusan Masalah............................................................................................................................2
Tujuan Penulisan..............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................2

PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Bonus Demografi Negara Indonesia.....................................................................................3
B. Potensi Daerah di Indonesia.................................................................................................4
C. Peran Mahasiswa Sekaligus Kader Hmi dalam Pembanguan Negara Indonesia................7
BAB III..........................................................................................................................................19

PENUTUP.....................................................................................................................................19

A. Kesimpulan.........................................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar dan laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi, hal ini pula yang menjadi keunggulan Indonesia jika
dilihat dari segi kependudukannya, dengan keadaan jumlah penduduk yang besar
dibutuhkan perhatian khusus dan penanganan yang baik oleh pemerintah/negara maupun
lembaga, maka dapat berperan sebagai sumber daya pembangunan, jika tidak maka akan
menjadi permasalahan serius dalam beberapa tahun kedepan.

Setiap daerah memiliki potensi dan kekayaan sumber daya yang beragam. Tentunya,
sumber daya yang beragam harus dikelola secara optimal agar dapat dirasakan oleh setiap
individu yang berada di daerah tersebut. Oleh karena itu, otonomi daerah menjadi
kebutuhan bagi setiap daerah untuk mengelola daerahnya masing-masing.
Menyongsong bonus demokrafi memang perlu persiapan dan program yang matang.
Pemerintah dihadapkan pada masalah-masalah yang menjadi perhatian semua elemen,
termasuk masyarakat itu sendiri.

Pengembangan potensi untuk kesejahteraan ini, pada dasarnya menjadi sebuah alat
untuk memberdayakan masyarakat. pemberdayaan ini dilakukan dalam masyarakat desa,
yang dianggap masih tertinggal dalam segi ekonomi, sehingga memerlukan langkah untuk
membangkitkan kemampuan masyarakat baik dari segi manusia berupa keahlian, juga
memanfaatkan sumber daya lokal.

Untuk itu dalam terwujudnya potensi daerah yang unggul yang dimana peran
masyarakat setempat sebagai bagian dari bonus demokrafi, maka penulis menarik menulis
makalah dengan judul “STRATEGI HMI, POTENSI DAERAH DAN BONUS
DEMOKRAFI”
1
Rumusan Masalah
a. Bagaimana bonus demografi Negara Indonesia?
b. Bagaimana komposisi potensi daerah yang dimiliki Negara Indonesia?
c. Bagaimana peran mahasiswa sekaligus kader HMI dalam menyikapi permasalahan yang
berkaitan dengan potensi daerah yang kurang berkembang

Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui bonus dari demografi yang ada di Negara Indonesia
b. Untuk mengetahui potensi daerah yang dimiliki Negara Indonesia
c. Untuk mengetahui dan menjadi bahan untuk memperdalam peran mahasiswa sekaligus
kader HMI dalam menyikapi beberapa problematika yang berkenaan dengan potensi
daerah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bonus Demografi Negara Indonesia

Bonus demografi adalah kondisi ketika masyarakat berusia produktif lebih banyak
daripada masyarakat berusia nonproduktif. Usia produktif yang dimaksud ialah 15-64
tahun. Sementara itu, masyarakat nonproduktif adalah mereka yang berusia di bawah
15 tahun dan di atas 64 tahun.

Menurut Sensus Penduduk Antar Sensus (Supas 2015) jumlah penduduk


Indonesia mencapai 269,6 juta jiwa pada 2020. Jumlah tersebut terdiri atas kategori usia
belum produkftif (0-14 tahun) sebanyak 66,07 juta jiwa, usia produktif (15-64 tahun)
185,34 juta jiwa, dan usia sudah tidak produktif (65+ tahun) 18,2 juta jiwa. Jumlah
penduduk Indonesia diproyeksikan terus bertambah menjadi 318,96 juta pada 2045.
Berdasarkan data tersebut, Indonesia akan mengalami masa bonus demografi
hingga 2045. Di mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan
penduduk tidak produkif (belum produktif dan sudah tidak produktif). Jumlah usia
produktif pada 2020 mencapai 68,75% dari total populasi. Melimpahnya sumber daya
manusia usia produktif ini hendaknya dapat dimanfaatkan dengan peningkatan kualitas,
baik pendidikan maupun ketrampilan guna menyongsong era industri 4.0.
3
Dengan jumlah penduduk usia produktif yang lebih besar tersebut maka angka
ketergantungan penduduk (dependency ratio) Indonesia sebesar 45,46. Artinya, setiap 100
penduduk usia produktif memiliki tanggungan 46 jiwa penduduk usia tidak produktif.

B. Potensi Daerah di Indonesia

Dari pengertianya, potensi desa merupakan segenap sumber daya alam serta sumber daya
manusia yang dimiliki desa. Sumber daya tersebut dianggap sebagai modal dasar yang
nantinya dapat dikelola dan juga dikembangkan demi kepentingan, kelangsungan dan
perkembangan desa. Untuk menilai potensi desa, ada beberapa faktor yang bisa dijadikan
sebagai pedoman. Adapun potensi daerah yang ada di Indonesia :

1. Potensi wilayah dataran tinggi

Dataran tinggi merupakan dataran yang berada pada ketinggian lebih dari

200 m dari permukaan laut. Dataran tinggi sering dimanfaatkan untuk usaha

perkebunan dan tempat wisata pendakian. Tumbuhan yang cocok untuk dataran tinggi ini

adalah teh, kopi, sayuran, dan buah-buahan seperti stroberi. Daerah yang termasuk

dataran tinggi di indonesia adalah Dataran Tinggi Dieng yang terletak di Provinsi  Jawa

Tengah, Dataran Tinggi Gayo Alas di Provinsi Aceh, dan Dataran Tinggi Kerinci  di

Provinsi Jambi.

2. Potensi wilayah dataran rendah

Dataran rendah merupakan dataran yang berada pada ketinggian 0-200 m

di atas permukaan air laut. Nah, dataran ini lah yang biasanya dimanfaatkan untuk

pemukiman pendudukan, pertanian, pertambangan hingga perdagangan. Tanaman yang

biasa tumbuh pada dataran ini antara lain padi dan palawija.

4
3. Potensi wilayah perairan laut

Perairan laut Indonesia sebesar 3,25 juta km2. Dengan perairan yang seluas itu,

sumber daya ikan laut di seluruh perairan Indonesia pada tahun 2019-2020 diperkirakan

menghasilkan 7,53 juta ton per tahun. 

Potensi Fisik

Yang pertama adalah potensi fisik dari suatu desa. Potensi fisik dari suatu desa ini
merupakan potensi yang dapat terukur dan terlihat secara fisik, baik itu potensi SDA
maupun juga SDM nya. Potensi fisik suatu desa tersebut juga meliputi beberapa faktor
berikut :

1. Tanah

Tanah merupakan sumber daya alam yang bisa dibilang paling dominan
pada desa. SDA tanah ini juga termasuk bahan tambang, mineral dan tak
terkecuali hasil pertanian.

  2. Air

Yang kedua adalah air yang juga termasuk dalam SDA. Air yang
dimaksudkan dalam faktor ini seperti sumber air, tata air, dan juga keadaan air
bagi kepentingan masyarakat terutama penduduk desanya. Contoh lain yang dapat
diperhitungkan adalah seperti irigasi, perikanan, pertanian, termasuk kebutuhan
sehari-hari.

3. Iklim

Iklim juga termasuk salah satu faktor dari SDA yang mana dalam faktor
ini nantinya akan diukur mulai dari suhu udara hingga curah hujan. Data yang

5
diterima nantinya juga dapat dikembangkan untuk pengembangan seperti
untuk usaha pertanian dan objek wisata.

  4. Peternakan dan perikanan

Peternakan dan perikanan yang ada dalam pemberdayaan desa dapat


menjadi sumber bahan makanan yang dapat menjadi sumber tenaga dan yang tak
kalah penting lainnya adalah menjadi sumber mata pencaharian penduduk atau
masyarakat desa.

5. Manusia

Sebagai salah satu sumber daya yakni SDM, manusia atau dalam hal ini
adalah masyarakat desa akan menjadi sumber tenaga kerja yang mengolah dan
memanfaatkan sumber daya alam desanya. Hanya saja untuk mencapai target
yang sudah ditentukan, perlu peran serta pemerintah untuk memberikan
pemberdayaan dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat.

Potensi Non Fisik

Selain potensi fisik ada juga potensi non fisik yang perlu diperhatikan dalam
upaya pemberdayaannya. Berikut contoh untuk potensi desa non fisik.

  1. Kondisi masyarakat

Untuk potensi non fisik dari desa yang pertama adalah kondisi
masyarakatnya, apakah masyarakatnya plural ataupun tidak, apakah memiliki sifat
gotong royong yang kuat atau tidak. Kondisi masyarakat merupakan kekuatan
produksi dan pembangunan desa.

6
  2. Lembaga Sosial

Yang kedua adalah lembaga sosial yang ada di tengah masyarakat. Seperti
contohnya adalah LKMD, LPMD, PKK, hingga Karang Taruna serta organisasi
sosial lainnya yang kebutuhannya juga bergantung pada masyarakat

  3. Kreativitas Aparatur Desa

Selanjutnya, potensi yang juga tak boleh dilewatkan adalah kreativitas


aparatur desa. Dengan faktor ini, maka pemberdayaan serta pembangunan desa
dapat berjalan tertib lancar dan juga bahkan dapat inovatif.

Dari situ kita dapat memahami apa yang perlu kita persiapan untuk memahami keadaan
potensi desa. Ada beberapa alasan mengapa potensi daerah di setiap daerah berbeda satu
sama lain adalah karena faktor berikut ini :

1. Keadaan Lingkungan Geografis,

2. Jumlah dari penduduk desa,

3. Luas tanah yang bisa digunakan,

4. Jenis dan juga tingkat kesuburan tanah.

Selain keempat faktor diatas, masih ada faktor lain yang terbilang kompleks yakni
kualitas produksi dan laju perkembangan desa tersebut. Alhasil, fakta di lapangan
mengenai hal ini terbilang berbeda antara satu desa dan desa yang lainnya.

C. Peran Mahasiswa Sekaligus Kader HMI dalam Pembangunan daerah

Hakikat fungsional mahasiswa sebagai bagian dari anggota masyarakat, secara langsung

7
maupaun tidak langsung mempunyai beban amanah dan tanggung jawab moril kepada
daerah . Selain selaku pribadi yang diutus oleh keluarga untuk menuntut ilmu dalam rangka
meningkatkan taraf hidup, menambah wawasan dan meningkatkan pola pikir, mahaiswa
juga punya tanggung jawab untuk bagaimana setelah menyelesaikan kuliahnya bisa kembali
ke daerahnya dalam rangka membangun daerahnya masing – masing. Baik itu dari segi
sosial, budaya, ekonomi bahkan dalam mentransformasi nilai – nilai yang bisa
mengembangkan pola pikir masyarakat.

Mahasiswa, layak kita sebut sebagai agen of change, sosial control, kaum intelektual, insan
akademis, atau pun kita mengenal dengan slogan “ Maju mundurnya suatu bangsa
tergantung kepada pemudanya ”. Mahasiswa adalah bagian pemuda yang berintelektual,
berkemampuan akademis yang baik, berakhlak dan memiliki potensi serta motivasi untuk
perubahan yang selalu ditunggu perannya dalam pembangunan. Tentunya jawaban itu ada
dalam diri kita masing-masing. sejauh mana kita memaknai hakikat kita sebagai mahasiswa
dan posisi kita dalam pembangunan daerah. Sebagai putera dan puteri daerah, sudah
selayaknya wawasan kedaerahan menjadi salah satu hal yang harus dimiliki oleh setiap kita.
Wawasan kedaerahan tidak harus diartikan dengan berpartisipasi secara langsung untuk
bekerja dan mengabdi di pemerintah daerah asal.

Sifat Optimis Mahasiswa

1. Mahasiswa Sebagai Aktor


Artinya, mahasiswa semestinya menjadi pionir-pionir dalam pembangunan
bangsa. Misalnya menjadi calon pemimpin muda yang tangguh yang mampu
menginspirasi masyarakat. Dengan bekal kemampuan ilmu pengetahuan dan
keterampilan, di saat lulus nanti mahasiswa akan siap untuk terjun menghadapi
dunia kerja. Bukan hanya semasa mahasiswa, selepas kuliah nanti peran sebagai
pionir semestinya tetap dilakukan Dengan adanya pionir-pionir ini yang seiring
dengan waktu diharapkan semakin banyak, masyarakat yang dapat disejahterakan
dan ikut secara langsung berperan dalam pembangunan daerah.

8
2. Mahasiswa Sekaligus Kader HMI Sebagai Edukator
Sebagai kelompok masyarakat terdidik, mahasiswa secara relatif lebih cepat
memahami dan memiliki akses ke khasanah wacana ekonomi bangsa dan memahami
lebih dalam permasalah yang ada. Karenanya, mahasiswa harus mampu
mengedukasi masyarakat agar pemahamannya tentang pembangunan ekonomi,
social kemasyarakatan bisa meningkat hingga praktik untuk meningkatkan
pembangunan dan kemajuan daerah di tengah masyarakat juga semakin
berkembang. Tapi harus disadari, untuk bisa menjadi pionir dan mengedukasi
masyarakat tentu diperlukan kesediaan mahasiswa untuk terus menerus mengkaji
permasalahan yang terjadi di daerah. Sebagai contoh, perkembangan daerah pada
dasarnya tidak terlepas dari meningkatnya partisipasi masyarakat. Kurangnya
partisipasi masyarakat, antara lain disebabkan oleh kurangnya pemahaman,
pengetahuan dan kesadaran tentang hak dan kewajiban masyarakat dalam ikut serta
dalam mensukseskan pembangunan.

3. Mahasiswa Sekalius Kader HMI Sebagai Motivator

Sebagai generasi intelektual dan sebagai motivator, mahasiswa diharapkan


dapat berperan untuk mendorong pembangunan di pedesaan. Terutama, dengan
disiplin ilmu yang dimiliki selama kuliah di perguruan tinggi, mampu menjadi
modal memotivasi masyarakat agar bekerja keras membangun daerahnya.
mahasiswa merupakan motivator dan fasilitator pembangunan karena ilmu yang
dimiliki, harus diterapkan dalam kehidupan dalam masyarakat di daerahnya.
Mengingat mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang mempunyai kualitas
baik, maka dituntut untuk selalu bersikap kritis dalam proses pembangunan ekonomi
bangsa.

4. Mahasiswa Sekaligus Kader HMI Sebagai Akselerator


Mahasiswa harus berani melakukan otokritik, sekaligus membenahi diri,
meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya, dan siap berkiprah di tengah-tengah
9
masyarakat, mewarnai di berbagai lini kehidupan. Bangsa ini membutuhkan peran
dan sumbangsih kalangan mahasiswa secara nyata, sehingga tentu sesungguhnya
tugas dan peran mahasiswa tidaklah ringan. Mahasiswa diharapkan mampu
mengambil setiap peluang yang ada dan memanfaatkannya secara baik, demi
kemajuan bangsa. Masa depan bangsa ini terletak di tangan mahasiswa karena
mahasiswa adalah Agen Peubah (Agent of Change) dan Agen Analisis (Agent of
Analysis), yang senantiasa memprakarsai perubahan-perubahan untuk kemaslahatan
dan menganalisis problematika daerah dan bangsa yang lebih luas.
Konteks peran mahasiswa dalam memanifestasikan perubahan Bangsa, pemuda
hendaknya tidak lagi hanya terpaku pada persoalan-persoalan lokal dan nasional,
tetapi tanpa menyadari konteks internasional. Ajakan John Nesbit perlu dilakukan:
yaitu “Think Globally, Act Locally” bahwa walaupun kita bertindak lokal
(nasioanal), tetapi cara berpikirnya adalah global. Bahwa pemuda hidup di dalam
komunitas internasional, yang sedkit banyak akan membawa pengaruh bagi
dinamika aneka kehidupan lokal dan nasional

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI merupakan sebuah organisasi perjuangan dan


organisasi kader, perjuangan HMI harus di mulai dengan mengenali seluruh aspek (internal
dan eksternal) sebagai medan dan dialektika perjuangan.

HMI sendiri memiliki peran sebagai organisasi perjuangan. Perjuangan HMI di setiap
zaman berbeda-beda. Perjuangan HMI tidak terlepas dari tujuan berdirinya organisasi ini.
Sebap, setiap perjuangan HMI bermuara atau mewujudkan apa yang menjadi tujuan HMI
yaitu masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah Swt selaras dengan tujuan bangsa
Indonesia "keadilan sosial", cita – cita HMI bukan hanya keadilan seperti bangsa Indonesia
melainkan lebih dari itu "keadilan" yang di ridhoi Allah SWT.

Kemajuan suatu bangsa tidak ditentukan oleh jumlah penduduk, luas wilayah, letak
geografis atau sumber daya alamnya tetapi ditentukan oleh kualitas manusia dan
pendidikannya.

Kader HMI harus benar-benar menguasi dan mendalami basic keilmuannya dimasing-
masing jurusan atau fakultas tempatnya menjadi mahasiswa agar kedepannya kualitas-
kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan oleh HMI mapan secara kualitas basic
keilmuannya dan berpengetahuan luas (objektif dan rasional) dalam rangka mewujudkan
tujuan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Swt

11
B. Saran
Selanjutnya dihaapkan kepada mahasiswa sekaligus bagian dari masyarakat untuk dapat
menjalin hubungan dan kerjasama yang baik. dengan tujuan yang sama yaitu keberhasilan
pembangunan yang nantinya akan berdampak baik pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Untuk mengatasi masalah yang telah dibahas dalam penelitian, perlu adanya
tindakan yang serius bagi pemerintah untuk mningkatkan kesadaran masyarakat dalam
pembangunan dengan memotivasi mengenai pentingnya pembangunan Dalam konteks ini
juga diharapkan kepada masyarakat untuk lebih kreatif dan antusiasdalam proses
pembangunan karna untuk menciptakan keberhasilan pembangunan dibutuhkan peran serta
atau partisipasi masyarakat.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://yusrintosepu.wixsite.com/yoes/post/2018/03/30/peran-mahasiswa-dalam-pembangunan-
daerah

https://media.neliti.com/media/publications/284148-analisis-potensi-daerah-sebagai-upaya-me-
ed06e233.pdf

https://www.ruangguru.com/blog/distribusi-potensi-wilayah-indonesia

https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/penduduk/item67?

13

Anda mungkin juga menyukai