MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Akhir Semester pada Mata Kuliah
Bahasa Indonesia Program Studi Hukum Tata Negara (Siyasah Syar’iyyah) Semester
1 Fakultas Syariah dan Hukum Islam
Oleh:
NIM. 742352023031
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan mudah guna memenuhi tugas makalah
dengan judul “Analisis Kesejahteraan Masyarakat Di Kelurahan Macanang
Lingkungan Coppoleang”, Ibu Dr. Fatimah, S.S., M.Hum. selaku dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Shalawat serta salam kami tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta
menambah pengetahuan bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa di praktikkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi penulis,
umumnya bagi pembaca.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................2
D. Manfaat.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Apa yang terjadi pada kesejahteraan masyarakat lingkungan Coppoleang.................3
B. Untuk mengetahui solusi yang harus diberikan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.............................................................................................8
A. Kesimpulan...............................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap negara yang menjadi tujuan utama dalam pembangunan adalah
peningkatan kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan masyarakat di suatu daerah
merupakan isu penting yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah.
Kesejahteraan termasuk ke dalam tujuan negara Indonesia tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 yaitu “memajukan kesejahteraan umum”. Kesejahteraan
masyarakat dapat diukur dari berbagai faktor, seperti pendapatan per kapita, akses ke
layanan publik, dan tingkat kesehatan masyarakat.
1
penyusunan kebijakan dan sebagai alat untuk melihat keadaan, memonitor, dan
mengevaluasi keberhasilan pembangunan di suatu daerah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja masalah yang terjadi pada kesejahteraan masyarakat lingkungan
Coppoleang?
2. Bagaimana solusi yang harus diberikan untuk menangani permasalahan yang
ada pada kesejahteraan masyarakat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui masalah apa yang terjadi pada tingkat kesejahteraan
masyarakat lingkungan Coppoleang
2. Untuk mengetahui solusi yang harus diberikan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
D. Manfaat
1. Penelitian ini dilakukan untuk mencari dan mengetahui pokok permasalahan
apa yang sedang dihadapi oleh masyarakat lingkungan coppoleng
2. Penelitian ini dilakukan agar bantuan pemerintah berjalan sesuai dengan target
untuk masyarakat yang kurang mampu
3. Penelitian ini dilakukan agar muncul solusi untuk pemerataan penerima
bantuan sosial (Bansos) bagi masyarakat yang kurang mampu
BAB II
2
PEMBAHASAN
Sejahtera, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merujuk pada situasi yang
aman sentosa, dan makmur. Aman berarti terbebas dari bahaya dan gangguan. Hidup
yang aman menandakan suatu kehidupan yang terbebas dari segala kesukaran dan
bencana. Sehingga, hidup yang sentosa adalah hidup dalam suasana aman, damai dan
tidak ada kekacauan. Dalam arti yang lebih luas kesejahteraan adalah terbebasnya
seseorang dari jeratan kemiskinan, kebodohan dan rasa takut sehingga dia
memperoleh kehidupan yang aman dan tenteram secara lahiriah maupun batiniah.2
2
Sodiq, A. “Konsep Kesejahteraan Dalam Islam”. Jurnal STAIN Kudus Equilibrium, 2015, 389
3
Tingkat kesejahteraan masyarakat dalam bidang ekonomi dapat diukur dengan
berbagai indikator, antara lain:
1)Pendapatan per kapita: Merupakan ukuran rata-rata pendapatan yang diterima oleh
setiap individu dalam suatu masyarakat. Semakin tinggi pendapatan per kapita,
semakin tinggi tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat.
4
kesehatan. Kesejahteraan kesehatan juga mencakup tingkat harapan hidup, angka
kematian bayi, dan penyebaran penyakit.
5
infrastruktur. Latar belakang pemerataan bantuan pemerintah adalah upaya untuk
memastikan bahwa bantuan pemerintah didistribusikan secara adil dan merata ke
semua lapisan masyarakat. Ini penting untuk mengurangi disparitas sosial dan
ekonomi antara kelompok-kelompok yang berbeda.
3. Akses terhadap layanan dasar: Pemerintah dapat memastikan bahwa setiap warga
memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan layanan dasar seperti
pendidikan, kesehatan, perumahan, dan infrastruktur. Dengan memastikan bantuan
pemerintah tersedia di semua wilayah dan kelompok masyarakat, pemerintah dapat
memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan
layanan dasar tersebut.
6
4. Stabilitas sosial dan politik: Ketidakpuasan sosial dan ketegangan politik dapat
disebabkan oleh disparitas yang signifikan dalam distribusi bantuan pemerintah.
Memerataan distribusi bantuan pemerintah dapat membantu mengurangi ketegangan
ini dan mendorong stabilitas sosial dan politik.
Program Keluarga Harapan (PKH) juga merupakan salah satu bantuan dari
pemerintah untuk masyarakat yang layak menerimanya khususnya masyarakat yang
kurang mampu, lansia, anak yatim, anak jalanan/mereka yang hidup dijalanan.
Orang-orang seperti itu yang harus diberikan haknya, pemerintah harus mendata
masyarakat yang kurang mampu agar program tersebut dapat berjalan secara merata
dan adil. Ada beberapa warga lingkungan Coppoleang yang tidak mendapatkan
haknya, beberapa warga yang menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH)
rata-rata merupakan orang yang masih mampu untuk mencari dan memenuhi
kebutuhan mereka.
7
Penanganan kemiskinan yang ada diperlukan suatu program yang dapat
memberdayakan masyarakat miskin. Dalam rangka percepatan penanggulangan
kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan di bidang perlindungan sosial, sejak
tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah melaksanakan Program Keluarga Harapan
(PKH). PKH difokuskan untuk meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat
miskin melalui pemberdayaan kaum ibu, dan mendorong agar anaknya tetap
bersekolah sesuai dengan data yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
sebagai target peserta. Kementerian Sosial (2016), PKH merupakan program
perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat
Miskin (RTSM) dengan persyaratan tertentu. Tujuan dari program ini adalah
mengurangi angka dan memutus rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber
daya manusia, serta merubah perilaku yang kurang mendukung peningkatan
kesejahteraan dari kelompok paling miskin.5
3. Akses terhadap layanan kesehatan: Memastikan akses yang adil dan terjangkau
terhadap pencegahan, perawatan, dan rehabilitasi adalah penting karena masyarakat
yang lebih sehat memiliki peluang yang lebih besar untuk mencapai kesejahteraan.
4. Perlindungan sosial: Sistem perlindungan sosial yang kuat dapat membantu orang
mengatasi ancaman dan hambatan yang dapat mengganggu kesejahteraan mereka.
5
Rahmawati Evi, Kisworo Bagus, “Peran Pendamping dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin
melalui Program Keluarga Harapan”, Journal of Nonformal Education and Community Empowerment,
Vol. 1, 2017, hal. 162
8
Sistem seperti jaminan sosial, bantuan sosial, dan program yang mendukung keluarga
dan anak-anak termasuk dalam kategori ini.
1. Identifikasi penerima yang tepat: Salah satu permasalahan utama dalam PKH
adalah identifikasi penerima yang tepat. Proses identifikasi penerima yang akurat dan
adil sangat penting agar bantuan sosial dapat diberikan kepada mereka yang benar-
benar membutuhkannya. Tantangan dalam identifikasi penerima yang tepat meliputi
kesalahan data, ketidakjelasan kriteria seleksi, dan potensi penyalahgunaan.
3. Monitoring dan evaluasi yang tidak optimal: Penting untuk memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan PKH secara berkala untuk memastikan efektivitas dan
efisiensi program. Namun, terkadang monitoring dan evaluasi tidak dilakukan dengan
baik, sehingga sulit untuk mengetahui sejauh mana program ini berhasil mencapai
tujuannya dan apakah bantuan yang diberikan tepat sasaran.
9
keterampilan dan pendapatan. Namun, jika tidak ada upaya yang cukup untuk
memberikan pelatihan keterampilan dan kesempatan kerja, penerima dapat menjadi
terlalu bergantung pada bantuan dan sulit untuk mandiri secara ekonomi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
Kesejahteraan masyarakat adalah kondisi di mana kebutuhan dasar dan
keinginan individu dalam suatu masyarakat terpenuhi dengan baik. Permasalahan
sekarang yang terjadi di lingkungan Coppoleang adalah permasalah bantuan sosial
(Bansos) yang di data secara tidak merata oleh pemerintah khususnya aparatur desa.
Adapun cara pencegahan masalah tersebut yaitu dengan pendidikan yang berkualitas,
pemberdayaan ekonomi, akses terhadap layanan kesehatan, perlindungan sosial,
pembangunan berkelanjutan, dan partisiasi masyarakat.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna. Kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Biro Pusat Statistik Indonesia
11
Rahmawati Evi, Kisworo Bagus, “Peran Pendamping dalam Pemberdayaan
Masyarakat Miskin melalui Program Keluarga Harapan”, Journal of Nonformal
Education and Community Empowerment, Vol. 1, 2017
Tlonaen B.S. Yudid, Hardianto Tri Willy, Diahloka Carmia. Implementasi Program
Keluarga Harapan (Pkh) Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Miskin. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 3(1), (2014).
Wiku, Firda, Tri Oldy Rotinsulu, and Een N. Walewangko. "Analisis Pengaruh
Bantuan Sosial (PKH dan KUBE) Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat
Di Kabupaten Minahasa Tenggara." Jurnal Pembanguan Ekonomi dan
Keuangan Daerah Vol 21.1 (2020).
12