Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN

MACANANG LINGKUNGAN COPPOLEANG

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Akhir Semester pada Mata Kuliah
Bahasa Indonesia Program Studi Hukum Tata Negara (Siyasah Syar’iyyah) Semester
1 Fakultas Syariah dan Hukum Islam

Oleh:

SYHARANI TIARA PERDANA

NIM. 742352023031

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGERA


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BONE
2023

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan mudah guna memenuhi tugas makalah
dengan judul “Analisis Kesejahteraan Masyarakat Di Kelurahan Macanang
Lingkungan Coppoleang”, Ibu Dr. Fatimah, S.S., M.Hum. selaku dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia.

Shalawat serta salam kami tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta
menambah pengetahuan bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa di praktikkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi penulis,
umumnya bagi pembaca.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah


ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya, maka dari itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.

Watampone, 7 Desember 2023

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................2
D. Manfaat.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Apa yang terjadi pada kesejahteraan masyarakat lingkungan Coppoleang.................3
B. Untuk mengetahui solusi yang harus diberikan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.............................................................................................8

BAB III PENUTUP...........................................................................................11

A. Kesimpulan...............................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap negara yang menjadi tujuan utama dalam pembangunan adalah
peningkatan kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan masyarakat di suatu daerah
merupakan isu penting yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah.
Kesejahteraan termasuk ke dalam tujuan negara Indonesia tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 yaitu “memajukan kesejahteraan umum”. Kesejahteraan
masyarakat dapat diukur dari berbagai faktor, seperti pendapatan per kapita, akses ke
layanan publik, dan tingkat kesehatan masyarakat.

Kesejahteraan di Indonesia dilaksanakan dengan filosofi‚ kesejahteraan adalah


hak bagi setiap warga negara atau welfare of all. Atas dasar filosofi tersebut, maka
fakir miskin sebagai warga negara Indonesia berhak atas kesejahteraan sebagaimana
warga negara Indonesia pada umumnya. Mereka memiliki hak untuk hidup sejahtera,
yang ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial untuk
dapat hidup secara layak dan mampu mengembangkan diri, serta mampu
melaksanakan fungsi sosialnya.1

Salah satu penyebab dari permasalahan kesejahteraan rakyat adalah


pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah tidak terlaksana secara merata atau
dengan kata lain pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di suatu daerah tidak
tepat sasaran. Maka dari itu salah satu solusi yang bisa diterapkan dalam
pengidentifikasian karakteristik rakyat tiap daerah sehingga pemerintah dapat
mengambil atau memutuskan kebijakan strategi yang baik/tepat sasaran dalam
peningkatan kesejahteraan rakyat. Pasal 10 (1) Asuransi kesejahteraan sosial
diselenggarakan untuk melindungi warga negara yang tidak mampu membayar premi
agar mampu memelihara dan mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya. (2)
Asuransi kesejahteraan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam
bentuk bantuan iuran oleh Pemerintah.

Adapun bantuan-bantuan pemerintah seperti bantuan langsung tunai (BLT),


program keluarga harapan (PKH) dan program lain-lain yang tidak tepat sasaran. Para
aparatur desa tidak teliti dalam memberikan bantuan-bantuan kepada masyarakat
yang layak menerimanya. Kesejahteraan rakyat sangat dibutuhkan untuk masukan
1
Suradi dan Mujiyadi, Pemberdayaan Masyarakat Miskin, h. 1.

1
penyusunan kebijakan dan sebagai alat untuk melihat keadaan, memonitor, dan
mengevaluasi keberhasilan pembangunan di suatu daerah.

Setiap manusia menginginkan kesejahteraan hidup mereka masing-masing.


Kebahagaian sama halnya dengan kesejahteraan, seseorang memiliki tingkat
kesejahteraan yang berbeda-beda antara satu dan yang lain sesuai dengan ukuran
kebahagiaan masing-masing individu. Indeks kebahagiaan merupakan salah satu
indikator yang dapat megukur tingkat kesejahteraan masyarakat berdasarkan tingkat
kebahagiaan masyarakat. Tingkat kebahagiaan masyarakat yang tinggi berarti
masyarakat sejahtera, begitu juga sebaliknya semakin rendah tingkat kebahagiaan
masyarakat berarti masyarakat tidak sejahtera.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja masalah yang terjadi pada kesejahteraan masyarakat lingkungan
Coppoleang?
2. Bagaimana solusi yang harus diberikan untuk menangani permasalahan yang
ada pada kesejahteraan masyarakat?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui masalah apa yang terjadi pada tingkat kesejahteraan
masyarakat lingkungan Coppoleang
2. Untuk mengetahui solusi yang harus diberikan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat

D. Manfaat
1. Penelitian ini dilakukan untuk mencari dan mengetahui pokok permasalahan
apa yang sedang dihadapi oleh masyarakat lingkungan coppoleng
2. Penelitian ini dilakukan agar bantuan pemerintah berjalan sesuai dengan target
untuk masyarakat yang kurang mampu
3. Penelitian ini dilakukan agar muncul solusi untuk pemerataan penerima
bantuan sosial (Bansos) bagi masyarakat yang kurang mampu

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Lingkungan Coppoleang


Kondisi di mana sebagian besar anggota masyarakat merasa bahagia, sehat,
aman, dan memiliki akses yang memadai terhadap sumber daya dan kesempatan yang
diperlukan untuk hidup yang layak disebut kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan
masyarakat mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial, fisik, dan
psikologis. Secara ekonomi, kesejahteraan masyarakat mencakup pengurangan
kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dan ketimpangan sosial serta akses yang adil
terhadap pekerjaan yang layak, pendapatan yang cukup, dan perlindungan sosial.

Sejahtera, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merujuk pada situasi yang
aman sentosa, dan makmur. Aman berarti terbebas dari bahaya dan gangguan. Hidup
yang aman menandakan suatu kehidupan yang terbebas dari segala kesukaran dan
bencana. Sehingga, hidup yang sentosa adalah hidup dalam suasana aman, damai dan
tidak ada kekacauan. Dalam arti yang lebih luas kesejahteraan adalah terbebasnya
seseorang dari jeratan kemiskinan, kebodohan dan rasa takut sehingga dia
memperoleh kehidupan yang aman dan tenteram secara lahiriah maupun batiniah.2

Banyak aspek kesejahteraan masyarakat Indonesia telah ditingkatkan selama


pemerintahan Presiden Joko Widodo, terutama dalam hal bantuan sosial. “Fakir
miskin dan anak-anak yang terlantar dipeliharan oleh Negara,” dalam Pasal 34 ayat
(1) Undang-Undang Dasar 1945. Orang-orang yang tidak memiliki mata pencaharian
dan tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka dianggap sebagai fakir miskin,
dan mereka berhak atas bantuan pemerintah. Negara harus memperhatikan bahkan
anak-anak jalanan, anak yatim, yatim piatu, dan lansia.

Kesejahteraan masyarakat adalah kondisi di mana kebutuhan dasar dan


keinginan individu dalam suatu masyarakat terpenuhi dengan baik. Ada beberapa
macam kesejahteraan masyarakat yang dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain:

1. Kesejahteraan ekonomi: Merujuk pada tingkat pendapatan, lapangan kerja, dan


stabilitas ekonomi suatu masyarakat. Kesejahteraan ekonomi mencakup akses
terhadap pekerjaan yang layak, penghasilan yang memadai, dan kesempatan untuk
meningkatkan taraf hidup.

2
Sodiq, A. “Konsep Kesejahteraan Dalam Islam”. Jurnal STAIN Kudus Equilibrium, 2015, 389

3
Tingkat kesejahteraan masyarakat dalam bidang ekonomi dapat diukur dengan
berbagai indikator, antara lain:

1)Pendapatan per kapita: Merupakan ukuran rata-rata pendapatan yang diterima oleh
setiap individu dalam suatu masyarakat. Semakin tinggi pendapatan per kapita,
semakin tinggi tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat.

2) Tingkat pengangguran: Merupakan ukuran persentase individu yang tidak


memiliki pekerjaan dalam suatu masyarakat. Semakin rendah tingkat pengangguran,
semakin tinggi tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat.

3) Tingkat kemiskinan: Merupakan ukuran persentase individu yang hidup di bawah


garis kemiskinan dalam suatu masyarakat. Semakin rendah tingkat kemiskinan,
semakin tinggi tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat.

4) Pertumbuhan ekonomi: Merupakan ukuran persentase kenaikan produk domestik


bruto (PDB) dalam suatu masyarakat. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi,
semakin tinggi tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat.

5) Akses terhadap pekerjaan: Merupakan ukuran persentase individu yang memiliki


akses terhadap pekerjaan yang layak dalam suatu masyarakat. Semakin tinggi akses
terhadap pekerjaan, semakin tinggi tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat.

6) Kesenjangan ekonomi: Merupakan ukuran perbedaan pendapatan antara


kelompok-kelompok dalam suatu masyarakat. Semakin rendah kesenjangan ekonomi,
semakin tinggi tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat dalam bidang ekonomi dapat dicapai


melalui berbagai upaya, seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas
pendidikan dan pelatihan kerja, pengembangan sektor ekonomi yang berkelanjutan,
dan kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengurangan
kemiskinan.

2. Kesejahteraan sosial: Melibatkan hubungan antarindividu dan kelompok dalam


masyarakat. Kesejahteraan sosial mencakup adanya keadilan sosial, kesetaraan hak,
kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi, dan perlindungan terhadap
diskriminasi.

3. Kesejahteraan kesehatan: Merujuk pada akses terhadap pelayanan kesehatan yang


berkualitas, termasuk akses terhadap fasilitas kesehatan, obat-obatan, dan informasi

4
kesehatan. Kesejahteraan kesehatan juga mencakup tingkat harapan hidup, angka
kematian bayi, dan penyebaran penyakit.

4. Kesejahteraan pendidikan: Melibatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas


dan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri. Kesejahteraan pendidikan
mencakup tingkat melek huruf, tingkat partisipasi dalam pendidikan formal, dan
ketersediaan fasilitas pendidikan.

5. Kesejahteraan lingkungan: Merujuk pada keberlanjutan lingkungan hidup dan


perlindungan terhadap kerusakan lingkungan. Kesejahteraan lingkungan mencakup
upaya untuk menjaga keanekaragaman hayati, mengurangi polusi, dan
mempromosikan penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

6. Kesejahteraan budaya: Melibatkan pengakuan dan penghargaan terhadap


keberagaman budaya dalam masyarakat. Kesejahteraan budaya mencakup kebebasan
berekspresi budaya, pelestarian warisan budaya, dan partisipasi dalam kegiatan
budaya.

Penting untuk dicatat bahwa kesejahteraan masyarakat adalah konsep yang


kompleks dan dapat bervariasi di setiap masyarakat. Upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melibatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat sipil,
dan sektor swasta.

Sedangkan Biro Pusat Statistik Indonesia menerangkan bahwa untuk melihat


tingkat kesejahteraan rumah tangga suatu wilayah beberapa indikator yang menjadi
ukuran, antara lain:

a. Tingkat pendapatan keluarga.

b. Komposisi pengeluaran rumah tangga dengan membandingkan pengeluaran untuk


pangan dan non-pangan.

c. Tingkat pendidikan keluarga.

d. Tingkat kesehatan keluarga, dan

e. Kondisi perumahan serta fasilitas yang dimiliki dalam rumah tangga.3

Sekarang, banyak program kerja Presiden Joko Widodo dilaksanakan,


meningkatkan perekonomian Indonesia dan menyelesaikan banyak pembangunan
3
Biro Pusat Statistik Indonesia

5
infrastruktur. Latar belakang pemerataan bantuan pemerintah adalah upaya untuk
memastikan bahwa bantuan pemerintah didistribusikan secara adil dan merata ke
semua lapisan masyarakat. Ini penting untuk mengurangi disparitas sosial dan
ekonomi antara kelompok-kelompok yang berbeda.

Permasalahan sekarang yang terjadi di lingkungan Coppoleang adalah


permasalah bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah khususnya aparatur desa. Warga
lingkungan Coppoleang banyak yang mengeluh terkait hal tersebut karena adanya
bantuan sosial (Bansos) yang rata yang mengakibatkan warga Coppoleang banyak
yang mengeluh dan melapor atas hal tersebut.

Untuk memastikan bahwa bantuan pemerintah sampai ke yang paling


membutuhkan dengan cara yang adil dan merata, pemerataan bantuan pemerintah
dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menetapkan standar yang adil untuk
penerima bantuan, mengatur alokasi anggaran yang merata, dan melakukan
pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan program. Menurut Undang-undang
Republik Indonesia No. 11 Tahun 2009, usaha-usaha kesejahteraan sosial adalah
semua upaya, program, dan kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan, membina,
memelihara, memulihkan dan mengembangkan kesejahteraan sosial. Beberapa alasan
yang mendorong kebutuhan akan bantuan pemerintah yang merata antara lain:

1. Ketimpangan sosial dan ekonomi: Ketimpangan sosial dan ekonomi yang


signifikan terjadi di banyak negara di seluruh dunia. Untuk mengurangi perbedaan ini
dan memberikan kesempatan yang lebih adil bagi semua warga negara, pemerataan
bantuan pemerintah dibuat.

2. Kemiskinan dan ketidaksetaraan: Bantuan pemerintah sering ditujukan untuk


membantu orang-orang yang berada dalam kondisi ekonomi yang sulit, seperti
keluarga miskin, anak-anak terlantar, atau penyandang disabilitas. Untuk memastikan
bahwa semua orang yang membutuhkan mendapatkan bantuan yang sama, bantuan
pemerintah harus diberikan secara merata.

3. Akses terhadap layanan dasar: Pemerintah dapat memastikan bahwa setiap warga
memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan layanan dasar seperti
pendidikan, kesehatan, perumahan, dan infrastruktur. Dengan memastikan bantuan
pemerintah tersedia di semua wilayah dan kelompok masyarakat, pemerintah dapat
memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan
layanan dasar tersebut.

6
4. Stabilitas sosial dan politik: Ketidakpuasan sosial dan ketegangan politik dapat
disebabkan oleh disparitas yang signifikan dalam distribusi bantuan pemerintah.
Memerataan distribusi bantuan pemerintah dapat membantu mengurangi ketegangan
ini dan mendorong stabilitas sosial dan politik.

Berdasarkan 4 alasan diatas yang mendorong kebutuhan akan bantuan


pemerintah yang merata, point nomor 1 merupakan hal yang kurang diperhatikan oleh
pemerintah khususnya para aparatur kelurahan Coppoleang karena ada beberapa hal
yang dapat membuat orang percaya bahwa penerima bantuan sosial masih mampu.
Salah satunya adalah adanya penyalahgunaan atau penyaluran yang tidak tepat dalam
program bantuan sosial, beberapa orang mungkin berhasil menipu sistem untuk
mendapatkan bantuan meskipun sebenarnya mereka tidak memenuhi syarat untuk
mendapatkan bantuan.

Program Keluarga Harapan (PKH) juga merupakan salah satu bantuan dari
pemerintah untuk masyarakat yang layak menerimanya khususnya masyarakat yang
kurang mampu, lansia, anak yatim, anak jalanan/mereka yang hidup dijalanan.
Orang-orang seperti itu yang harus diberikan haknya, pemerintah harus mendata
masyarakat yang kurang mampu agar program tersebut dapat berjalan secara merata
dan adil. Ada beberapa warga lingkungan Coppoleang yang tidak mendapatkan
haknya, beberapa warga yang menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH)
rata-rata merupakan orang yang masih mampu untuk mencari dan memenuhi
kebutuhan mereka.

Program PKH (Program Keluarga Harapan) yang diberikan pada rumah


tangga miskin untuk membantu beban pengeluaran rumahtangga terutama
berhubungan dengan pendidikan dan kesehatan. PKH sebagai program bantuan
bersyarat membuka akses keluarga miskin terutama ibu hamil dan anak untuk
memanfaatkan berbagai fasilitas layanan kesehatan dan layanan pendidikan yang
tersedia. PKH juga memberikan perlindungan bagi penyandang disabilitas dan lanjut
usia. PKH menjadi episentrum dan center of excellence penanggulangan kemiskinan.4

Masyarakat yang kurang mampu namun tidak mendapatkan bantuan PKH


mereka selalu melapor dan mengajukan surat-surat sebagai bukti bahwa mereka
memang layak menerima bantuan tersebut dan sudah memenuhi persyaratan yang
ada namun, aparatur kelurahan kurang teliti dalam menangani permasalahan tersebut.
4
Firda Wiku, Tri Oldy Rotinsulu , Een N Walewangko, Analisis Pengaruh Bantuan Sosial (PKH dan
Kube) Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Minahasa Tenggara, Jurnal
Pembanguan Ekonomi dan Keuangan Daerah, Vol.21, hal. 2

7
Penanganan kemiskinan yang ada diperlukan suatu program yang dapat
memberdayakan masyarakat miskin. Dalam rangka percepatan penanggulangan
kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan di bidang perlindungan sosial, sejak
tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah melaksanakan Program Keluarga Harapan
(PKH). PKH difokuskan untuk meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat
miskin melalui pemberdayaan kaum ibu, dan mendorong agar anaknya tetap
bersekolah sesuai dengan data yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
sebagai target peserta. Kementerian Sosial (2016), PKH merupakan program
perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat
Miskin (RTSM) dengan persyaratan tertentu. Tujuan dari program ini adalah
mengurangi angka dan memutus rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber
daya manusia, serta merubah perilaku yang kurang mendukung peningkatan
kesejahteraan dari kelompok paling miskin.5

B. Solusi Yang Harus Diberikan Untuk Meningkatkan Kesejahteraan


Masyarakat

Beberapa solusi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan


masyarakat termasuk:

1. Pendidikan yang berkualitas: Investasi dalam pendidikan yang berkualitas sangat


penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memberikan akses
yang adil dan merata terhadap pendidikan yang berkualitas, masyarakat dapat
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan
kehidupan mereka.

2. Pemberdayaan Ekonomi: Salah satu langkah penting dalam meningkatkan


kesejahteraan adalah meningkatkan akses ekonomi bagi masyarakat. Ini dapat dicapai
dengan membangun infrastruktur, memberikan pelatihan keterampilan, dan
memberikan dukungan kepada usaha kecil dan menengah.

3. Akses terhadap layanan kesehatan: Memastikan akses yang adil dan terjangkau
terhadap pencegahan, perawatan, dan rehabilitasi adalah penting karena masyarakat
yang lebih sehat memiliki peluang yang lebih besar untuk mencapai kesejahteraan.

4. Perlindungan sosial: Sistem perlindungan sosial yang kuat dapat membantu orang
mengatasi ancaman dan hambatan yang dapat mengganggu kesejahteraan mereka.
5
Rahmawati Evi, Kisworo Bagus, “Peran Pendamping dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin
melalui Program Keluarga Harapan”, Journal of Nonformal Education and Community Empowerment,
Vol. 1, 2017, hal. 162

8
Sistem seperti jaminan sosial, bantuan sosial, dan program yang mendukung keluarga
dan anak-anak termasuk dalam kategori ini.

5. Pembangunan berkelanjutan: Peningkatan kesejahteraan masyarakat harus seiring


dengan pembangunan berkelanjutan. Ini mencakup pengurangan disparitas sosial dan
ekonomi, perlindungan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya yang
berkelanjutan.

6. Partisipasi masyarakat: Sangat penting untuk melibatkan masyarakat dalam proses


pengambilan keputusan dan pelaksanaan program pembangunan karena dengan
memberi mereka kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif, mereka dapat memiliki
pengaruh yang lebih besar pada arah pembangunan dan kesejahteraan mereka sendiri.

Beberapa cara diatas merupakan cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat


adapun beberapa permasalahan yang di hadapi oleh program penerima keluarga
harapan (PKH) di antaranya:

1. Identifikasi penerima yang tepat: Salah satu permasalahan utama dalam PKH
adalah identifikasi penerima yang tepat. Proses identifikasi penerima yang akurat dan
adil sangat penting agar bantuan sosial dapat diberikan kepada mereka yang benar-
benar membutuhkannya. Tantangan dalam identifikasi penerima yang tepat meliputi
kesalahan data, ketidakjelasan kriteria seleksi, dan potensi penyalahgunaan.

2. Ketimpangan dalam penyaluran bantuan: Ada juga permasalahan terkait


ketimpangan dalam penyaluran bantuan PKH. Beberapa daerah mungkin
mendapatkan alokasi dana yang lebih besar daripada daerah lain, sehingga
menyebabkan ketidakadilan dalam distribusi bantuan. Selain itu, ada juga
kemungkinan adanya kesenjangan dalam pemahaman dan pelaksanaan program di
tingkat lokal.

3. Monitoring dan evaluasi yang tidak optimal: Penting untuk memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan PKH secara berkala untuk memastikan efektivitas dan
efisiensi program. Namun, terkadang monitoring dan evaluasi tidak dilakukan dengan
baik, sehingga sulit untuk mengetahui sejauh mana program ini berhasil mencapai
tujuannya dan apakah bantuan yang diberikan tepat sasaran.

4. Ketergantungan pada Bantuan: PKH juga menghadapi tantangan dalam mengatasi


ketergantungan penerima terhadap bantuan. Program ini seharusnya menjadi
jembatan untuk membantu keluarga miskin keluar dari kemiskinan dengan
memberikan bantuan sementara dan memberikan kesempatan untuk meningkatkan

9
keterampilan dan pendapatan. Namun, jika tidak ada upaya yang cukup untuk
memberikan pelatihan keterampilan dan kesempatan kerja, penerima dapat menjadi
terlalu bergantung pada bantuan dan sulit untuk mandiri secara ekonomi.

Untuk mengatasi permasalahan PKH, penting untuk terus meningkatkan sistem


identifikasi penerima yang akurat, memperkuat mekanisme pengawasan dan evaluasi,
serta mengembangkan program pendampingan yang efektif untuk membantu
penerima keluar dari kemiskinan. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga
swadaya masyarakat, dan sektor swasta juga penting untuk memastikan keberlanjutan
dan keberhasilan program ini.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

10
Kesejahteraan masyarakat adalah kondisi di mana kebutuhan dasar dan
keinginan individu dalam suatu masyarakat terpenuhi dengan baik. Permasalahan
sekarang yang terjadi di lingkungan Coppoleang adalah permasalah bantuan sosial
(Bansos) yang di data secara tidak merata oleh pemerintah khususnya aparatur desa.
Adapun cara pencegahan masalah tersebut yaitu dengan pendidikan yang berkualitas,
pemberdayaan ekonomi, akses terhadap layanan kesehatan, perlindungan sosial,
pembangunan berkelanjutan, dan partisiasi masyarakat.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna. Kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA
Biro Pusat Statistik Indonesia

11
Rahmawati Evi, Kisworo Bagus, “Peran Pendamping dalam Pemberdayaan
Masyarakat Miskin melalui Program Keluarga Harapan”, Journal of Nonformal
Education and Community Empowerment, Vol. 1, 2017

Suradi dan Mujiyadi, Pemberdayaan Masyarakat Miskin.

Sodiq, A. “Konsep Kesejahteraan Dalam Islam”. Jurnal STAIN Kudus Equilibrium,


(2015)

Tlonaen B.S. Yudid, Hardianto Tri Willy, Diahloka Carmia. Implementasi Program
Keluarga Harapan (Pkh) Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Miskin. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 3(1), (2014).

Wiku, Firda, Tri Oldy Rotinsulu, and Een N. Walewangko. "Analisis Pengaruh
Bantuan Sosial (PKH dan KUBE) Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat
Di Kabupaten Minahasa Tenggara." Jurnal Pembanguan Ekonomi dan
Keuangan Daerah Vol 21.1 (2020).

12

Anda mungkin juga menyukai