Anda di halaman 1dari 17

IMPLEMENTASI NILAI KEADILAN DALAM KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA DI


DESA TIMBANG JAYA, KECAMATAN BAHOROK,
KABUPATEN LANGKAT

TUGAS REKAYASA IDE


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dalam Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila
Dosen Pengampu : Drs. Halking, M. Si.

Disusun Oleh :

Nama : Meilani Syahfitri (1182111008)


Prodi/Kelas : PGSD / B-Reguler
Fakultas : Ilmu Pendidikan (FIP)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena atas segala
limpahan rahmat-Nya, penulis mampu menyelesaikana penulisan laporan Rekayasa Ide
dalam Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dengan judul “Implementasi Nilai Keadilan Sosial
Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Di Desa Timbang Jaya, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat”. Dalam penulisan laporan
ini, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
untuk menyelesaikannya.

Penulis menyadari bahwa tugas penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karenanya penulis memohon kritik dan saran yang sifatnya membangun guna perbaikan
pembuatan tugas penulisan makalah selanjutnya.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Bahorok, Mei 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ...........................................................................................................2

BAB II URAIAN MATERI TENTANG MAKNA NILAI KETUHANAN........................3

BAB III PEMBAHASAN TENTANG REALITAS IMPLEMENTASI NILAI


KETUHANAN DALAM KEHIDUPAN BERMASYA-RAKAT BERBANGSA DAN
BERNEGARA DI DESA SRIWIJAYA.................................................................................4

BAB IV PEMBAHASAN TENTANG SOLUSI PERBAIKAN DALAM


IMPLEMENTASI NILAI KETUHANAN DI DESA LAUT DENDANG .........................6

BAB V URAIAN GAMBAR/IMAGE, SKETSA, DAN VIDEO PENDUKUNG


PEMBAHASAN.......................................................................................................................8

BAB VI PENUTUP..................................................................................................................9

A. Kesimpulan....................................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

LAMPIRAN REFERENSI....................................................................................................11

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pancasila merupakan ideologi dasar bagi negara Indonesia dan untuk menjadi warega
negara yang baik (good citizen) di Indonesia harus sesuai dengan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Hal inilah yang mendasari betapa pentingnya Pancasila sebagai acuan
ataupun pedoman tentang bagaimana berperilaku menjadi warga negara yang baik (good
citizen) di Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila akan mengajarkan cara
berfikir dan bertindak yang sesuai dengan ideologi negara.

Akhir-akhir ini negara Indonesia sedang dilanda konfik individu dan partial di tingkat
elite politik dan pejabat Negara, seperti “Century Case”, Korupsi, Hukum diperjualbelikan
untuk pemenangan pencalonan kepala daerah yang kalah dalam berdemokrasi. Ketidakadilan
dalam bidang hukum dan telah merambat ke bidang politik, agama, ekonomi, pendidikan,
kesehatan, dan semua sektor kehidupan. Pendidikan seakan-akan hanya dimiliki oleh anak-
anak berduit, pejabat, penguasa, dan berkedudukan sosial tinggi atau sering kita dengar istilah
kapitalisasi pendidikan. Kesehatan seolah-olah hanya disediakan dan ditujukan bagi orang-
orang kaya. Tidak sedikit rakyat miskin menderita sengsara karena tidak mampu membayar
pelayanan seorang dokter ahli, sehingga masyarakat terpaksa pasrah meregang nyawa tanpa
pengobatan. Fenomena ini menggambarkan kemampuan ekonomi rakyat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang ekonomis. Dalam bidang ekonomi, sistem monopoli masih
berkembang sehingga melumpuhkan pasar rakyat.

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia" seperti bunyinya, makna sila kelima
menjelaskan mengenai keadilan yang harus didapatkan oleh seluruh masyarakatnya. Keadilan
ini berlaku untuk seluruh aspek kehidupan, termasuk juga hak dan kewajiban yang dimiliki
masing-masing individu. Keadilan Sosial juga memiliki berarti kita tidak boleh
mementingkan diri sendiri. Kita harus mengutamakan kepentingan umum dalam hidup
bermasyarakat. Selain itu, aturan dan hukum yang berlaku di Indonesia juga harus adil. Siapa
pun yang melanggar akan diberikan sanksi tanpa membedakan latar belakang

B. Rumusan Masalah

1
Berdasarkan hal-hal yang melatarbelakangi penulisan laporan rekayasa ide ini, maka
dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan diangkat sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di desa Timbang Jaya,
Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat?
2. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara di desa Timbang Jaya, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat?
3. Langkah-langkah apa saja yang biasa digunakan untuk menghindari dari
peyimpangan penerapan nilai Ketuhanan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara di desa Timbang Jaya, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan rekayasa ide ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penerapan nilai Keadilan dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa, dan bernegara di desa Timbang Jaya, Kecamatan Bahorok, kabupaten
Langkat.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di desa Timbang Jaya, Kecamatan Bahorok,
kabupaten Langkat.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah yang biasa digunakan untuk menghindari dari
peyimpangan penerapan nilai Ketuhanan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara di desa Timbang Jaya, Kecamatan Bahorok, kabupaten Langkat.

2
BAB II

URAIAN MATERI TENTANG MAKNA NILAI KEADILAN

Sila kelima yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan berarti adanya
persamaan dan saling menghargai karya orang lain. Jadi seseorang itu bertindak adil apabila
orang memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan haknya.

Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
Dinamis dalam arti diupayakan lebih tinggi dan lebih baik. Hal ini berarti peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran yang lebih baik. Seluruh kekayaan alam tidak dikuasai oleh
sekelompok orang, tetapi harus untuk kesejahteraan semua orang, kepentingan bersama
menurut potensi masing-masing. Jadi sesuatu yang diberikan kepada seseorang sesuai dengan
kemampuan, sesuai dengan potensinya utulh yang disebut adil.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memiliki makna yang sangat luas seperti
kekeluargaan dan kegotongroyongan, sikap adil terhadap sesama. Tingkatkan rasa kerjasama
kepada siapapun untuk meningkatkan keadilan satu sama lain, tidak saling melempar kesalah
satu sama lain. Menjaga keseimbangan antara hakdan kewajiban, menghormati hak orang
lain, dan suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. Yang perlu
digaris bawahi adalah jangan menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain, hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah,
maupun bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. Banyaknya penggunaan
hak milik yang telah dijelaskan membuat banyak timbulnya penipuan dan berperilaku buruk
yang merusak bangsa kita. Mulailah dengan hal yang positif seperti bekerja keras,
menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama, dan melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial. Bukan melakukan tindakan yang merusak dan merugikan orang lain.

3
BAB III

PEMBAHASAN TENTANG REALITAS IMPLEMENTASI NILAI KEADILAN


DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA DI
DESA TIMBANG JAYA

Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan di lapangan dengan Angota


kepengurusan Desa Timbang Jaya sekaligus Tokoh Masyarakat mengenai “ Implementasi
Nilai Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia" . Dapat dideskripsikan : Wujud
nilai keadilan sosial di Desa Timbang Jaya Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat,
Keadilan sosial selalu di tunjukan untuk mewujudkan dan menciptakan kesejahtraan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang di katakan oleh Mahfud (Purwanto: l7)
bahwa:

Keadilan sosial dalam Negara hukum pancasila mempunyai makna bahwa


penditribusian sumber daya di tunjukan untuk menciptakan kesejahtraan sosial terutama
bagi kelompok masyarakat terbawah atau masyarakat yang lemah sosial ekonominya. Selain
itu keadilan sosial juga menghendaki upaya pemertaan sumber daya agar kelompok
masyarakat yanglemah dapat di entaskan dari kemiskinan dan agar kesenjangan sosial
ekonomi di tengah-tengah masyarakat dapat di kurangi. Dengan demikian, distribusi sumber
daya yang ada dapat di katakana adil secara sosial.
Wujud nilai keadilan sosial khususnya di Desa Timbang Jaya salah satunya adalah
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Rasa kepedulian dan rasa keadilan sosial
yang ditanamkan melalui kegiatan yang mencerminan sila keadilan sosial merupakan kunci
untuk hidup rukun, adil, dan makmur. Wujud nilai keadilan sosial dapat di laksanakan
dengan gotong-royong, melaksanakan kerja bakti, yang di lakukan perangkat Desa yang tidak
membedakan status jabatan pangkat. Hal ini sejalan dengan pendapat Kansil (1999:123),
keadilan sosial adalah sifat masyarakat adil dan makmur kebahagiaan buat semua orang,
tidak ada penghisapan, tidak ada penindasan dan penghinaan, semuanya bahagia, dan cukup
sandang pangan. Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang sejak
lahir. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan yang merupakan
keharusan, apabila tidak dilaksanakan maka akan mendapatkan sanksi. Hak dan kewajiban
haruslah berjalan seiringan karena keduanya memiliki keterkaitan yang cukup erat, dengan
melaksanakan kewajiban-kewajiban kita, maka hak-hak kita akan juga terpenuhi. Menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam masyarakat Desa Timbang Jaya diwujudkan

4
melalui kegiatan gotong royong pembagunan jalan dan pembagian beras serta Kegiatan ronda
malam ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketentraman di masyarakat. Tuntutan yang
menjadi hak masyarakat Desa Timbang Jaya adalah mendapatkan kenyamanan dan
ketentraman, begitu juga kewajiban yang harus dilaksanakan yaitu melaksanakan ronda
malam. Melalui kegiatan ronda malam yang selalu dilakukan masyarakat Desa Timbang
Jaya, diketahui dapat meningkatkan keamanan di Desa ini, sehingga hak-hak untuk
mendapatkan kenyamanan dan keamanan terpenuhi. Hal ini sesuai dengan salah satu
indikator keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam mewujudkan keadilan dalam suatu masyarakat merupakan unsur utama,


mendasar dan sekaligus unsur yang rumit, hal ini terjadi karna prinsip keadilan di dalamnya
terdapat makna perlindungan hak, persamaan derajat dan kedudukan. Adapun prinsip-prinsip
keadilan dalam kehidupan nyata Menurut John rawls (Koerniatmanto Soetopwrawiro, 2010:
231)

1. Setiap warga masyarakat yang bersangkutan menerima konsep umum yang sama
tentang keadilan, dan konsep tersebut di mengerti secara luas.
2. Masyarakat tersebut secara kosisten merealisasikan konsep umum tersebut di dalam
lembaga-lembaga kemasyarakatannya.
3. Setiap warga memiliki rasa keadilan yang efektif, yang menuntun mereka kepada
kehendak untuk menyelengarakan keadilan yang mereka perlukan itu.

Faktor penghambat keadilan sosial adalah kurangnya kesadaran warga tentang rasa
kekeluargaan dan gotong-royong. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah di
lakukan dengan aggota kepengurusan Desa Timbang Jaya sekaligus masyarakat Desa
Timbang Jaya bahwa faktor-faktor penghambat adanya keadilan adalah kurangnya kesadaran
warga tentang rasa kepedulian terhadap orang lain, dan kurangnya komunikasi yang baik
antar warga masyarakat. Keamanan dan kenyamanan lingkungan sekitar. Sulitnya
membiasakan masyarakat melakukan indikator-indikator keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, seperti dalam hal menjaga keseimbanagan antara hak dan kewajiban, masih
banyak warga yang tidak memenuhi kewajibannya untuk mewujudkan hak-haknya. Terkait
keadilan sosial masih kurangnya data tentang masyarakat yang kurang mampu sehingga
pembagian zakat tidak tersebar secara merata. Kendala-kendala tersebut membuat masyarakat
kesulitan dalam menanamkan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

5
6
BAB IV
PEMBAHASAN TENTANG SOLUSI PERBAIKAN DALAM
IMPLEMENTASI NILAI KEADILAN DI DESA TIMBANG JAYA

Dari segala kegiatan yang dilakukakan oleh masyarakat desa Timbang Jaya, saya dapat
memberikan solusi dan pengembangan mengenai hal-hal yang tersebut diatas, ialah sebagai
berikut :

Solusi dari kendala implementasi nilai “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” di
masyarakat Desa Timbang Jaya, Diketahui bahwa solusi untuk mengatasi kendala-kendala
yang terjadi dalam proses pengimplementasian nilai “keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia” di masyarakat Desa Timbang Jaya yaitu dengan menjalin komunikasi yang baik
antar warga agar terciptanya rasa kekeluargaan yang besar. Kedua, adanya hukuman yang
diberikan kepada masayarakat yang tidak melaksanakan kewajiban akan menumbuhkan
upaya untuk melaksanakannya, sehingga sekeimbangan antara hak dan kewajiban dapat
berjalan seiringan. Ketiga, pendataan yang mendalam dan teliti agar pembagian zakat dapat
merata sesuai sasaran, sehingga proses pengim-plementasian nilai “keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia” di masyarakat Desa Timbang Jaya dapat tercapai.

Solusi penyaluran dana desa yang tidak tepat : Dana Desa bersumber dari Belanja Pusat
dengan mengefektifkan program yang berbasis desa dialokasikan secara merata dan
berkeadilan. Alokasi Dana Desa yang semakin meningkat setiap tahun diharapkan mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dalam konteks dana desa, pemerintah sedang
mengarahkan gerak kebijakan ekonomi publik pada pembangunan yang berkeadilan sosial.
Pola pengelolaan melalui swakelola menunjukkan sikap keberpihakan pemerintah kepada
kaum lemah. Melalui pola swakelola diharapkan mampu menyerap tenaga kerja setempat,
bahan baku lokal, serta kegiatan lainnya yang mendorong masyarakat lebih produktif secara
ekonomi.

Tugas pemerintah di antaranya adalah melaksanakan pembangunan dengan mengikutsertakan


seluruh komponen masyarakat dan mendistribusikan kue pembangunan secara adil kepada
segenap lapisan masyarakat. Pemerintah telah dalam posisi yang tepat untuk menciptakan
pembangunan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui Dana Desa.
Dengan fungsi alokasi dan distribusi anggaran dalam bentuk uang (cash transfer) atau dalam

7
bentuk barang (in kinds transfer) memberikan solusi atas trade off efisiensi guna menciptakan
ekuilibrium yang kompetitif. Secara ekonomi, kesejahteraan masyarakat akan meningkat
lebih tinggi ketika transfer dilakukan dengan pola cash daripada pola transfer dalam bentuk
barang.

Namun, pola cash transfer mempersyaratkan pengawasan pemerintah yang lebih baik
agar tepat sasaran. Akuntabilitas menjadi tantangan sendiri dalam pengelolaan Dana Desa.
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terus memberikan asistensi
pengelolaan keuangan Dana Desa. Transfer pemerintah ini sebaiknya diikuti output nyata
yang dapat dihasilkan atau kita kenal dengan cash for work (padat karya tunai). Tujuan lain
cash for work adalah menciptakan lapangan kerja dan memberikan edukasi kerja masyarakat
desa dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di desa. Selain itu, setiap
pembangunan yang ada benar-benar tepat sasaran karena direncanakan, dilaksanakan, dan
diawasi oleh masyarakat desa itu sendiri sebagai bagian dari subjek pembangunan. Dana
Desa digulirkan dengan fokus kepada swakelola (padat karya).

8
BAB V
URAIAN GAMBAR/IMAGE, SKETSA, DAN VIDEO PENDUKUNG PEMBAHASAN

A. Uraian Gambar/Image

Ket : (Gmbr 1)Pembagian Bantuan


kepada lansia, (Gmbr 2) pembagian
masker bagi jamaah sholat tarawih, dan (Gmbr 3) pembuatan
tempat penyemprotan disinfektan didepan pintu masjid dan
mushola.

B. Sketsa Pendukung
-
C. Uraian Video Pendukung
-

9
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Faktor penghambat keadilan sosial adalah kurangnya kesadaran warga tentang rasa
kekeluargaan dan gotong-royong. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah di
lakukan dengan aggota kepengurusan Desa Timbang Jaya sekaligus masyarakat Desa
Timbang Jaya bahwa faktor-faktor penghambat adanya keadilan adalah kurangnya kesadaran
warga tentang rasa kepedulian terhadap orang lain, dan kurangnya komunikasi yang baik
antar warga masyarakat. Keamanan dan kenyamanan lingkungan sekitar. Sulitnya
membiasakan masyarakat melakukan indikator-indikator keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, seperti dalam hal menjaga keseimbanagan antara hak dan kewajiban, masih
banyak warga yang tidak memenuhi kewajibannya untuk mewujudkan hak-haknya. Terkait
keadilan sosial masih kurangnya data tentang masyarakat yang kurang mampu sehingga
pembagian zakat tidak tersebar secara merata. Kendala-kendala tersebut membuat masyarakat
kesulitan dalam menanamkan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Solusi nya dengan menjalin komunikasi yang baik antar warga agar terciptanya rasa
kekeluargaan yang besar. Kedua, adanya hukuman yang diberikan kepada masayarakat yang
tidak melaksanakan kewajiban akan menumbuhkan upaya untuk melaksanakannya, sehingga
sekeimbangan antara hak dan kewajiban dapat berjalan seiringan. Ketiga, pendataan yang
mendalam dan teliti agar pembagian zakat dapat merata sesuai sasaran, sehingga proses
pengim-plementasian nilai “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” di masyarakat
Desa Timbang Jaya dapat tercapai.

B. Saran

Hendaknya kemauan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh


Rakyat Indonesia secara baik ditumbuhkan dalam diri pribadi manusia Indonesia, ditanamkan
dalam jiwa rakyat Indonesia terkhusus pada masyarakat desa Timbang Jaya, lalu diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menjadi insan yang pancasilais.

10
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto. (2019)Perwujudan Keadilan Dan Keadilan Sosial dalam Negara Hukum


Indonesia. Fakultas Hukum Universitas Panca Bakti Pontianak 1-19
Kaelan, (2002), Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.

Toyibin, A., M., (1997), Pendidikan Pancasila, Rineka Cipta, Jakarta.

Rahman, Abdul. (2017). Impleimentasi Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Di Masyarakat Desa Meranti. Univesitas Muhamadiah Surakarta: tidak di terbitkan
Rianto, Hadi. (2016). Implementasi Nilai Kemanusian Yang Adil Dan Beradab Di
Lingkungan Sekolah: Sosial Horison Jurnal Pendidikan Sosial, 3(1),1-12

https://www.zonareferensi.com/pengertian-pancasila/
http://inten-cahya.blogspot.com/2014/12/makalah-pancasila-beserta-lnadasanteori.html

Rukiyati, dkk. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta:UNY Press, 2013.

11
LAMPIRAN REFERENSI

Referensi E-Book

Buku 1 : Kaelan (2002), Pendidikan Pancasila


Buku 2 : Rukyati dkk, Pendidikan Pancasila
Buku 3 : Toyyibin (1997) Pendidikan Pancasila
 Referensi Artikel Jurnal
Artikel 1 : Perwujudan Keadilan Dan Keadilan Sosial dalam Negara Hukum
Indonesia. Fakultas Hukum Universitas Panca Bakti Pontianak 1-19
Artikel 2 : Impleimentasi Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Di Masyarakat Desa Meranti. Univesitas Muhamadiah Surakarta.
Artikel 3 : Implementasi Nilai Kemanusian Yang Adil Dan Beradab Di
Lingkungan Sekolah: Sosial Horison Jurnal Pendidikan Sosial.
 Referensi Lain
Blog 1 : https://www.zonareferensi.com/pengertian-pancasila/
Blog 2 : http://inten-cahya.blogspot.com/2014/12/makalah-pancasila-beserta-
lnadasanteori.html

12

Anda mungkin juga menyukai