Fenomena:
(1)Hal-hal yang dapat disaksikan dengan
panca indera dan dapat diterangkan
dan dinilai secara ilmiah, misalnya
fenomena alam;
(2)Gejala: gerhana adalah salah satu ilmu
perbintangan;
(3)Orang, benda, kejadian yang sangat
menarik perhatian atau luar biasa
sifatnya;
(4) Keajaiban.
Seni Sebagai Teks
• Kajian tekstual atau simbolik mengarah
pada paradikma hermeneutik
(interpretative) dan paradikma struktural.
• Strukturalisme (Levi Strauss): fenomena
kebudayaan dapat ditanggapi sebagai
suatu sistem atau rangkaian tanda.
• Pengertian tentang makna tanda terletak
pada relasinya dengan tanda-tanda yang
lain.
Teks (telaah hermeneutik) dibedakan
menjadi dua golongan:
telaah simbolik & telaah struktural
Penggolongan tersebut dimaksudkan untuk
memudahkan kita memahami analisis yang digunakan,
sehingga kita dapat membedakan dengan baik apa
sebenarnya asumsi-asumsi dasar yang melandasi cara
analisisnya.
Baik kajian simbolik maupun struktural pada dasarnya
berusaha menafsirkan karya seni sebagai sebuah “teks”
yang dapat dibaca.
Perbedaannya adalah bahwa strukturalisme, penafsiran
dilakukan setelah suatu seni dianalisis secara struktural
terlebih dahulu, sedangkan dalam pendekatan simbolik
hal semacam itu tidak dilakukan (Putra, 1998: 19).
SENI SEBAGAI LAMBANG/SIMBOL
Pendekatan Hermeneutik:
• Fenomena kesenian merupakan suatu
pertunjukan seni sebagai sebuah teks,
dan teks adalah sesuatu yang harus
dibaca dan kemudian ditafsirkan.
1. FUNGSI PRIMER:
a. Sebagai sarana ritual, penikmatnya adalah
kekuatan-kekuatan yang tak kasat mata.
b. Sebagai sarana hiburan pribadi,
penikmatnya adalah pribadi-pribadi yang
melibatkan diri dalam pertunjukan.
c. Sebagai presentasi estetis, yang
pertunjukannya harus dipresentasikan atau
disajikan kepada penonton.
FUNGSI SEKUNDER:
apabila pertunjukan itu bertujuan bukan
sekedar untuk dinikmati tetapi untuk
kepentingan lain seperti:
1. Wilayah pemakaian:
Bali, Solo, Jogja, Malang, Banyuwangi
2. Jenis Tari:
Golek, Klono, Gambuh,Remo,
Beskalan, Moang Sangkal, dll.
1. FAKTOR INTERNAL:
ciri karakteristik yg terkandung dlm.
bentuk / struktur (gerak)
2. FAKTOR EKSTERNAL:
ciri karakteristik pendukung yang
dipengaruhi dari luar
GAYA TARI
TINJAUAN FAKTOR INTERNAL:
2. KECEPATAN (SPEED):
kapasitas seseorang untuk
menampilkan gerak beruntun dalam
pola yg sama dg. berbagai tingkat
kecepatan.
3. POWER:
kapasitas seseorang dlm melakukan
penampilan kontraksi otot-otot secara
maksimal dlm skala kecepatan yg paling
tinggi
4. DAYA TAHAN:
Kapasitas seseorang untuk terus
melakukan gerak dlm batas waktiu trtentu
yg meliputi daya tahan otot dan jantung
5.KETANGKASAN:
kmampuan tubuh dan anggota
badan utk berganti arah dengan
kecepatan tinggi dan seksama
6. KESEIMBANGAN:
kemampuan seseorang untuk
mempertahankan sisitem jaringan otot dlm
kondisi statis, utk mendptkan respon yg
efisien, atau utk mengendalikannya dlm sikap
spesifik dan efisien pd saat berpindah tempat.