C. RUMUSAN MASALAH
D. TUJUAN PENELITIAN
E. MANFAAT PENELITIAN
Setiap penelitian yang dilakukan tentu akan mendapatkan manfaat, baik yang
bersifat teoritis maupun kepraktisan, manfaat yang diambil dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Bagi Peneliti
a) Secara administratif penelitian ini bermanfaat untuk menyusun skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan bahasa
dan satra Indoneia.
b) Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat menambah wawasan keilmuan dan
kebahasaan serta pengetahuan di bidang penelitian khususnya penelitian
unsur intrinsik dalam kumpulan cerprn islami karya anak bangsa.
c) Secara praktis, penelitian ini akan bermanfaat dalam hal menambah
pengalaman melakukan kegiatan penelitian.
2) Bagi Guru
a) Sebagai bahan masukan untuk alternatif pembelajaran yang dapat
digunakan dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen.
b) Sebagai bahan masukan guna meningkatkan kemampuan siswa dalam
mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen.
3) Bagi Siswa
Untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman serta menambah cakrawala
berpikir khususnya dalam memahami uncur intrinsik cerpen.
4) Bagi Dunia Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk
perbaikan-perbaikan di dalam upaya meningkatkan pembelajaran sastra
terutama dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen.
F. ANGGAPAN DASAR
Anggapan dasar diperlukan dalam sebuah penelitian untuk dijadikan titk
pijakan dalam membahas masalah-masalah yang sedang diteliti. Berikut ini
beberapa anggapan dasar yang digunakan penulis dalam penelitian adalah:
1) Tujuan pengajaran satra adalah untuk memperoleh pengalaman dan
pengetahuan tentang satra, sehingga dapat menumbuhkan dorongan untuk
mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan pengalaman itu. Misalnya
apabila kita telah membaca atau mendegarkan cerpen.
2) Mengapresiasikan sebuah karya sastra seperti cerpen dapat dilakukan dengan
menyajikan lingkungan yang memadai, misalnya berupa bahan bacaan sastra
yang menarik dan dorongan agar siswa senang menbaca serta menikmatinya,
sehingga dapat menggunakan tentang pengalaman yang terkandung dalam
karya sastra tersebut.
3) Dalam silabus kurikulum 2013, menganalisis cerpen merupakan salah satu
kompetensi inti yang harus dimiliki siswa SMA.
G. KAJIAN PUSTAKA
Membaca ciri-ciri di atas ternyaa wujud fiksi menjadi pokok penting dalam
sebuah cerpen. Selain itu unsur rekaan atau fiksi juga dimunculkan dari cerpen itu,
unsur waktupun menjadi bahan pemikiran dari pengarang. Unsur yang mendukung
harus semua dimunculkan, tapi dibatasi namun tidak beratri dilupakan. Cerpen
dapat menimbulkan pancaran kehidupan.
Berdasarkan ciri-ciri di atas dapat dikatakan bahwa cerpen itu merupakan
cerita rekaan atau fiksi, yang bersifat naratif dan ceritanya pendek berdasarkan
realitas kehidupan, serta hanya mengandung suatu kejadian atau efek bagi pembaca.
Selain pendapat di atas, Notosusanto (dalam Tarigan 1957:28) memberikan
batasan bahwa ciri khas sebuah cerita pendek adalah sebagai berikut.
1) Ciri-ciri utama cerita pendek adalah: singkat, padat dan intensif (beauty, vunity
and intensity)
2) Unsur-unsur cerita pendek adalah: adegan, tokoh dan gerak (scene,
characterand action).
3) Bahasa cerita pendek haruslah tajam, sugestif dan menarik perhatian (incisive,
suggestive and alert)
4) Cerita pendek harus mengandung interpretasi pengarang tentang konsepsinya
mengenai kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
5) Sebuah cerita pendek harus menimbulkan satu efek dalam pikiran pembaca.
6) Harus menimbulkan perasan pada pembaca bahwa jalan ceritanyalah yang
pertama manarik perasaan dan baru kemudian menarik pikiran.
7) Cerita pendek mengandung detail-detail dan insiden-insiden yang dipilih
dengan sengaja, dan yang bisa menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dalam
pikiran pembaca.
8) Dalam sebuah cerita pendek sebuah insiden yang terutama menguasai jalan
cerita.
9) Cerita pendek harus mempunyai seorang pelaku utama.
10) Cerita pendek harus mempunyai satu efek atau kesan yang menarik.
11) Cerita pendek bergantung pada (satu) situasi.
12) Cerita pendek memberikan impresi tunggal.
13) Cerita pendek memberikan suatu kebulatan efek.
14) Cerita pendek menyajikan satu emosi.
15) Jumlah kata-kata yang terdapat dalam cerita pendek biasnay dibawah 10.000
kata, tidak boleh lebih dari 10.000 kata (atau kira-kira 33 halaman kuarto sepasi
rangkap).
Ciri-ciri cerpen yang diberikan oleh Notosusanto ini lebih rinci. Jika
dibanding dengan ciri-ciri yang dikemukakan oleh Sumardjo. Namun pada
dasarnya mengandung persamaan yaitu cerpen merupakan salah satu jenis karya
sastra berbentuk prosa fiksi, hanya memiliki satu alur atau efek dan ceritanya
singkat, sehingga dapat dibaca dalam waktu antara 10 menit hingga setengah jam.
Cerita pendek atau seting disingkat sebagai cerpen adalah salah satu bentuk
prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya
dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novel. Cerita pendek
biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting
yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.
Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung memuat unsur-
unsur inti tertentu dari struktur dramatis: eksposisi (pengantar, setting, situasi dan
tokoh utamanya); komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan
konflik); aksi yang meningkat, kritis (saat yang menentukan bagi sitokoh utama dan
komitmen mereka terhadap suatu langkah); klimaks (titik minat tertinggi dalam
pengertian konflik dan titik cerita yang mengandung aksi terbanyak atau
terpenting); penyelesaian (bagian certita dimana konflik dipecahkan); dan
moralnya.
Cerita-cerita pendek dapat memuat pola ini atau mungkin pula tidak. Sebagai
contoh, yang lebih umum adalah awal yang mendadak, dengan cerita yang dimulai
ditengah aksi. Seperti dalam cerita-cerita yang lebih panjang, pola dari cerita
pendek juga mengandung kelimaks, atau titik balik. Namun demikian, akhir dari
banyak cerita pendek biasanya mendadak dan terbuka dan dapat mengandung (atau
dapat pula tidak) pesan moral atau pelajaran peraktis. Seperti banyak bentuk seni
manapun, ciri khas dari sebuah cerita pendek berbeda-beda menurut pengarangnya.
H. METODE PENELITIAN
Metode yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif, karena penelitian yang dilakukan bersifat mendeskripsikan
atau menjelaskan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa sekarang. Penelitian
ini dikembangkan berdasrkan masalah-masalah suatu fenomena yang dihubungkan
dengan teori-teori dari suatu ilmu tertentu untuk memecahkan masalah itu secara
rasional.
Masalah yang dipecahkan peneliti bersifat aktual dan terjadi pada masa
sekarang, yaitu kumpulan cerpen yang berjudul Monumen. Itulah sebabnya peneliti
menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini, karena masalah yang
seringkali ada pada masa sekarang. Penelitian dilakukan dengan menempuh
prosedur mengumpulkan data, klasifikasi data, dan menarik kesimpulan.
I. JADWAL PENELITIAN
Dalam penelitian ini ada dua teknik yang dipergunakan oleh penulis yaitu
teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data. Berikut akan penuli jelaskan,
kedua teknik tersebut.
A. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data, ada beberapa teknik yang digunakan penulis,
diantaranya adalah:
1) Studi pustaka atau studi literatur
Studi pustaka atau studi literatur, yaitu membaca dan mempelajari buku-buku
yang berkaitan dengan materi penelitian.
Teknik pengumpulan data dengan studi pustaka ini peneliti gunakan dengan
alasan bahwa studi pustaka adalah studi yang mengambil objek buku atau pustaka
yang mencakup kegiatan inventarisasi, pencatatan, komulasi (pengumpulan
pendapat), dan interpretasi (menafsirkan). Sejumlah besar fakta dan data tersimpan
dalam bahan dokumentasi. Sifat utama data ini tidak terbatas pada ruang dan waktu
sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui banyak hal dalam
dokumen tersebut. Peneliti pun menggunakan referensi sebagai acuan sehingga
buku-buku yang berkenaan dengan ilmu sastra dalam disiplin ilmu lain yang
relevan sehingga dapat menunjang pemecahan suatu masalah.
2) Teknik pengutipan
Teknik pengutipan penulis gunakan dalam penelitian ini untuk
mempermudah dalam menentukan pokok-pokok yang dijadik sumber untuk
dianalisis. Hal ini sangat penting karen dari hasil kutipan tersebut yang dijadikan
bahan menganalisis cerpen yang dijadikan sumber penelitian.
3) Teknik analisis
Teknik analisis merupakan pokok dalam penelitian yang dipakai penulis. Dari
hasil analisis kumpulan cerpen yang meliputi berupa tema, alur, latar atau setting,
penokohan, sudut pandang dan gaya, untuk disusun kembali sesuai kebutuhan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
J. DAFTAR PUSTAKA
Dini. Nh. 2014. Monumen Kumpulan Cerita Pendek. Bandung: Pustaka Jaya.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Kamus Besar Bahasa
Indonesia(KBBI). Jakarta.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Diba Press.
Sumardji Jakob. 2007. Catatan Kecil tentang Menulis Cerpen. Bandung: Pustaka
Pelajar.