PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingya CBR
Critical Book Review penting karena dengan meng kritik buku kita bisa tau kekurangan
buku, kelebihan buku, bahkan membuat suatu buku. Karena sebelum mengkritik suatu
buku kita harus mempelajari buku tersebut, membandingkan dengan buku lain sehingga
kita dapat mempelajari beberapa buku sekaligus
B. Tujuan penulisan CBR
Tujuan penulisan CBR selain menyelesaikan tugas kita juga menambah pengetahuan
tentang buku, meningkatkan prestasi belajar karena kita telah menguasai beberapa buku.
Selain itu, kita juga bisa menguatkan daya piker kita secara kritis terhadap suatu buku.
C. Manfaat CBR
Manfaat CBR untuk penulis adalah penulis dapat berpikir secara lebih kritis dalam
menilai sebuah buku
D. Identitas buku yang dilaporkan
Judul : DESAIN PEMBELAJARAN
Pengarang / (Editor, jika ada) : Prof. Dr. Abdul Gafur, M. Sc
Penerbit : Ombak(anggota IKAPI)
Kota terbit : yogyakarta
Tahun terbit : 2012
ISBN : 978-602-7544-35-2
E. Identitas buku pembanding 1
Judul : DESAIN PENDIDIKAN KARAKTER
Pengarang / (Editor, jika ada) : Dr. Zubaedi M.AG M.Pd
Penerbit : Kencana Prenada Media Grup
Kota terbit : Rawamangun Jakarta
Tahun terbit : 2011
ISBN : 978-602-8730-85-3
F. Identitas buku pembanding 2
1
BAB II
RINGKASAN BUKU
2.1.RINGKASAN BUKU UTAMA
“instructional desain is the practice of creating instructional tool and content to help
facilitate learning most effectively. The process consists broadly of determining the current
state and needs of the learner, defining the end goal of instruction, and creting some
“intervention” to assist in the trandition. Ideally the process is informed by pedagogically
tested theories of learning and may take place in student-only,teacher-led or community-
based setting. The outcome of this instruction may be directly obsevable measured or
completely hidden and assumed.”(kruse, kevin, moss,K)
2
2. Prespektif desain pembelajaran
Menurut carl berger and rosalind kam desain pembelajaran dapat dipandang sebagai
proses,disiplin, sains, dan sebagai sistem.
Desain pembelajaran sebagai proses
Desain pembelajaran adalah proses sistematis dalam mengembangkan spesifikasi
pembelajaran dengan menggunakan teori belajar dan teori mengajar untuk
mewujudkan kualitas pembelajaran.
Desain pembelajaran sebagai disiplin atau bidang garapan
Desain pembelajaran sebagai disiplin atau bidang garapan yang berkenaan dengan
riset dan teori tentang strategi pembelajaran, proses untuk mengembangkan dan
mengimplementaskan strategi tersebut
Desain pembelajaran sebagai sains
Desain pembelajaran sebagai sains merupakan sains atau ilmu yang berhubungan
ilmu yang berhubungan, mengimplementasi, evaluasi, dan pengendalian situasi yang
memberikan fasilitas belajar.
Desain pembelajaran sebagai sistem
Desain pembelajaran sebagai sistem merupakan proses sistematis pengembangan dan
implementasi pembelajaran.
4. Landasan teoritis
Teori belajar
Teori belajar adalah teori yang menjelaskan atau menjelaskan atau mendeskripsikan
bagai mana proses belajar berlangsung pada diti seseorang. Karena sifat nya yang
hanya menjelaskan maka teori belajar disebut sebagai teori yang bersifat deskriptif.
Teori pembelajaran
Teori pembeelajaran adalah teori yang memberikan resep bagaimana cara yang baik
memberikan resep bagaimana cara mengajar yang baik berdasarkan teori belajar.
Teori informasi dan komunikasi
3
Teori informasi memandang belajar sebagai proses informasi, yaitu proses
menerima, menyimpan dan mengungkapkan kembali informasi.
Teori manajemen
Kegiatan pengembangan desain pembelajaran melibatkan banyak tenaga, simber
dana, dan waktu. Sehubung dengan itu maka prinsip-prinsip manajemen, pengelolaan
atau pengadministrasian perlu diterapkan dalam kegiatan pengembangan desain
pemnbelajaran. Pengelolaan yang dimaksid meliputi pengelolaan organisasi dan
pengelolaan personalia.
Teori sistem
Mengingat pengertian desain pembelajaran sebaagai prosen sistematis dalam
menentukan tujuan pembelajaran, memilih materi, strategi, media, evaluasi, dan
sumber untuk pembelajaran, maka teori sistem dipandang sebagai landasan utama
desain pembelajaran.
2. Desain pembelajaran mempunyai dua fase yaitu jangka pendek berupa persiapan
mengajar guru untuk menyajikan beberapa topik dalam wawktu beberapa jam
pelajaran, sedankan jangka panjang berupa desain untuk mengajarkan
keseluruhan mata pelajaran dalam satu satuan.
3. Desain pembelajaran yang disusun secara sistematis akan pengaruh terhadap
pencapaian tujuan pembelajaran siswa.
4. Desain pembelajaran harus disusun dengan menggunakan pendekatan sistem.
6. Prinsip
Malcom felming mengungkapkan banyak prinsipyang harus diperhatikan dalam
menyusun desain pembelajaran.
Dari berbagai prinsip dalam desain pembelajaran, pada dasar nya prinsip-prinsip
dapat disarikan menjadi 6 prinsip yakni:
4
1. Kesiapan dan motivasi
2. Penggunaan alat pemusat perhatian
3. Partisipasi aktif siswa
4. Perulangan
5. Umpan balik
6. Dibatasinya materi yang tidak relevan
c. Model kemp
Model ini disajikandahulu (1977) dalam bentuk diagram /bagan linier.model terakhir
kemp (1994)disajikan dalam bentuk tidak linier (circular not linier)
Model linier kemp terdiri dari 9 langkah:
1. Menentukan topin dan tujuan pembelajaran umum
2. Menentukan karakteristik siswa
3. Menentukan tujuan pembelajaran khusus
4. Menentukan materi pembelajaran
6
5. Menentukan tes awal
6. Menentukan kegiatan pembelajara, alat dan sumber
7. Koordinasi sarana pendukung
8. Evaluasi
9. Revisi
d. Model assure
Model ini dikembangkan oleh molenda, dkk (2008 : 109). Model ini terdiri dari 6
komponen yakni:
1. Analisis siswa
2. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus
3. Memilih media dan paket pembelajaran
4. Memanfaatkan materi pembelajaran
5. Meminta respon siswa
6. Evaluasi
7
e. Model addie
Model addie terdiri dari lima komponen atau langkah yakni:
1. Analisis
2. Desain
3. Pengembangan
4. Implementasi
5. Evaluasi
11
Fungsi nya adalah dapat dibedakan menjadi 2 yakni: sebagai alat bantu
pembelajaran dan sebagai media yang dapat digunakan untuk belajar sendiri
tanpa bantuan guru.
3. Klasifikasi media
Klasifikasi media menjadi 2 yakni media yang di proyeksikan dan media
yang tidak diproyeksikan.
12
b. Prinsip-prinsip penyusunan rpp
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rpp:
1. Memperhatiakan perbedaan individu peserta didik
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
4. Keterkaitan dan keterpaduan
5. Penerapkan tekologi informasi dann komunikasi
c. Komponen rpp
Komponen rpp menurut permendiknas no. 41 tahun 2007:
1. Identitas matapelajaran
2. Standar kompetensi
3. Kompetensi dasar
4. Indikator pencapaian kompetensi
5. Tujuan pembelajaran
6. Materi ajar
7. Alokasi waktu
8. Metode pembelajaran
9. Kegiatan pembelajaran
10. Penilaian hasil belajar
11. Sumber belajar
13
c. Langkah-langkah sistematis penyusunan silabus dan rpp
1. Langkah-langkah pokok penyusunan silabus
a. Merumuskan standar kompetensi
b. Merumuskan kompetensi dasar
c. Menentukan materi pembelajaran
d. Menentukan pengalaman belajar siswa
e. Menentukan alokasi waktu
f. Menentukan sumber bahan
2. Langkah-langkah penyusunan rpp
a. Identifikasi mata pelajaran
b. Menentukan standar kompetensi
c. Menentukan kompetensi dasar
d. Menentukan indikator pencapaian kompetensi
e. Merumuskan tujan pembelajaran
f. Memilih materi ajar
g. Memilih strategi atau model pembelajaran
h. Memilih alat atau media pembelajaran
i. Menentukan alokasi waktu
j. Menentukan kegiatanpembelajaran
a. Menentukan penilaian
b. Memilih sumberbelajar
14
2.2. RINGKASAN BUKU PEMBANDING PERTAMA
15
D. Kriteria dan Variabel – Variabel yang Dapat Memengaruhi Sistem Pembelajaran
Manakala kita menetapkan criteria keberhasilan pendidikan diukur dari hasil belajar
seperti menjawab soal ujian dalam mata pelajaran yang diujikan, maka kita perlu konsisten dan
tidak malu – malu mengatakan bahwa tujuan pendidikan kita yang paling utama adalah
penguasaan materi pelajaran. Dengan demikian, kita perlu melatih dan membekali guru – guru
kita dengan berbagai strategi yang dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguasai
materi pelajaran sebanyak – banyaknya.
Variabel yang dapat memengaruhi kegiatan proses system pembelajaran di antaranya
adalah guru, factor siswa, sarana, alat dan media yang tersedia, serta factor lingkungan.
18
B. Model DSI – PK
1. Model DSI – PK adalah model desain yang sederhana dengan tahapan yang jelas dan
bersifat praktis.
2. Model Desain secara jelas menggambarkan langkah – langkah yang harus ditempuh.
3. Model Desain merupakan pengembangan dari analisis kebutuhan.
4. Model Desain ditekankan kepada penguasaan kompetensi sebagai hasil belajar yang
dapat diukur.
21
C. Pengemasan Materi Pembelajaran
Beberapa pertimbangan teknis dalam mengemas isi atau materi pelajaran menjadi bahan
belajar diantaranya adalah :
1. Kesesuaian dengan tujuan yang harus dicapai
2. Kesederhanaan
3. Unsur – unsur desain pesan
4. Pengorganisasian bahan
5. Petunjuk cara penggunaan
Beberapa bentuk pengemasan materi pelajaran di antaranya sebagai berikut :
1. Materi pelajaran terprogram
2. Pengemasan materi pelajaran melalui modul
3. Pengemasan materi pelajaran kompilasi
22
D. Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa ( PBAS )
Pengembangan pengalaman pembelajaran pada hakikatnya didesain untuk
membelajarkan siswa. Dengan demikian, maka mendesain pembelajaran siswa harus
ditempatkan sebagai factor utama, dengan kata lain dalam proses mendesain pembelajaran
sebaiknya menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Oleh karena itu, setiap siswa harus
memiliki pengalaman belajar secara optimal. Dengan kata lain pembelajaran ditekankan atau
berorientasi pada aktivitas siswa.
25
5. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoperasikannya.
C. Evaluasi Pembelajaran
Dalam perencanaan dan desain system instruksional, rancangan evaluasi merupakan hal
yang sangat penting untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan melalui evaluasi yang tepat, kita
dapat menentukan efektivitas program dan keberhasilan siswa melaksanakan kegiatan
pembelajaran, sehingga informasi dari kegiatan evaluasi seorang desainer pembelajaran dapat
mengambil keputusan apakah program pembelajaran yang dirancangnya perlu diperbaiki atau
tidak, bagian – bagian mana yang dianggap memiliki kelemahan sehingga perlu diperbaiki.
Evaluasi merupakan suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu
yang perlu dipertimbangkan.
26
D. Ujian Nasional
Pelaksanaan UN yang hasilnya dijadikan standard kelulusan suatu lembaga pendidkan
menimbulkan berbagai pro dan kontra. Jangan sampai kita terjebak pada system evaluasi yang
hanya diarahkan untuk mengejar tujuan sesaat yakni tujuan asal lulus UN saja.
28
kelatenan karut-marutnya sistem pendidikan di
negeri ini.
3. Keempat buku ini hanya mampu memberikan
peta bagi penelusur lebih mendalam terhadap
filsafat pendidikan melalui berbagai pendekatan
yang ditawarkan. Namun sayang, selama ini
landasan filsafat pendidikan Pancasila kita
hanya menjadi landasan imajiner saja.
Teknologi pendidikan merupakan suatu bidang yang
berkepentingan dengan pengembangan secara
sistematis berbagai macam sumber belajar, termasuk di
dalamnya pengelolaan dan penggunaan sumber
tersebut. Teknologi pendidikan mempunyai potensi
untuk meningkatkan produktivitas pendididkan,
3 Kesimpulan
memberilkan kemungkinan pendidikan yang sifatnya
lebih individual, memberikan dasar yang lebih ilmiah
terhadap pengajaran, lebih memantapkan pengajaran,
memungkinkan belajar secara seketika, memungkinkan
penyajian pendidikan secara lebih luas terutama adanya
media massa.
29
30