Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PNDAHULUAN
A. Latar belakang
Penulisan makalah ini khusus di tujukan untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah menyimak yaitu
mengkritik beberapa buku menyimak dari beberapa jenis buku. Tugas ini dimaksudkan supaya kita lebih
memahami dan menguasai cara mengkritik buku.
B. Rumusan Masalah
a.
b.

Membandingkan tiga buah buku yang berbeda untuk kemudian di kritik


Mencari keunggulan dan kelemahan buku

C. Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mencari kelemahan buku yang di kritik
kemudian memberikan solusi atau masukan terhadap buku tersebut demi kemajuan buku tersebut
kedepannya.

BAB II
IDENTITAS BUKU

1.Identitas Buku Pertama


Judul

: Lokakarya & Seminar

Pengarang

: Pet Roessle Materka

Penerbit

: Kanisius

Tahun Terbit

: 1990

Kota Terbit

: Yogyakarta

Tebal halaman: 181 halaman


Topik Yang Dibahas

:
BAB I : Teknik Rapat dalam Diskusi Kelompok
BAB II : Struktur dan Cara Kerja Kelompok Rapat
BAB III : Prosedur Rapat
BAB IV : peserta Rapat

Identitas Buku Kedua


Judul
: Public Speaking & Teknik Presentasi
Pengarang
: M.S. Hidajat
Penerbit
: Graha Ilmu
Tahun Terbit
: 2006
Kota Terbit
: Yogyakarta
Tebal halaman: 156 halaman
Topik yang Dibahas :
BAB I : Pengertian Public Speaking
BAB II : Dasar-dasar Public Speaking
BAB III : Persiapan Untuk Public Speaking
BAB IV : Teknik Berbicara Didepan Umum
BAB V : Evaluasi Public Speaking
Identitas Buku Ketiga
Judul
Pengarang

: Terampil Berseminar
: Drs. M. Joharis Lubis, M.M. M.Pd. dan Muhammad Surip, S.Pd.
M.SI.

Penerbit
: Halaman Moeka
Tahun Terbit
: 2013
Kota Terbit
: Medan
Tebal halaman: 183 halaman
Topik yang Dibahas

:
BAB I : konsep dasar seminar
BAB II : Konsep Diskusi
BAB III : Konsep tanya Jawab
BAB IV : Model-model Diskusi
BAB V : Konsep Debat
BAB VI : Persiapan Seminar
BAB VII : Komunikasi dengan Peserta
BAB VIII: Sistematikan Penulisan Proposal Persiapan
Seminar Mahasiswa
BAB IX : Kutipan

BAB III
RINGKASAN BUKU
A. Ringkasan Buku pertama
Lokakarya dan Seminar

Dalam pembahasan ini penulis akan lebih fokus membahas tentang bagaimana teknik rapat dan diskusi
kelompok itu sebenarnya.
1.

Teknik Rapat dan Diskusi Kelompok

Orang mau memberikan sumbangannya untuk tujuan bersama yang lebih tinggi, suatu politik
kemasyarakatan atau cita-cita keagamaan. Orang bersikap lebih relative terhadap cita-cita ini. Sifat rapat telah
berubah ; pada hakekatnya alat pengikat yang sama tetap masih ada, akan tetapi sekarang masalahnya lebih
banyak menyangkut masalah tujuan yang jelas. Dahulu keanggotaan suatu kelompok tertentu, seringkali
ditentukan oleh kedudukan seseorang di dalam masyarakat, jadi atas dasar pertimbangan status dan prestise.
Akan tetapi sekarang kedudukan itu makin lama makin ditentukan oleh tujuan suatu keahlian yang langsung
dapat disumbangkan untuk mencapai tujuan kelompok itu.
Dulu orang berkumpul untuk bersenang-senang dengan kalangan

dekat yang sama. Sekarang

percakapan tidak lagi tanpa maksud, orang ingin secara bersama-sama mencapai sesuatu. Jadi sebagai
kesimpulan dapat dikatakan bahwa kelompok percakapan dalam bentuk perkembangannya yang tertinggi
bekerja untuk tujuan yang jelas. Hal ini adalah masalah pengertian dan keahlian yang dapat dipelajari. Kita
dapat menyelenggarakan suatu percakapan yang resmi atau yang tidak resmi.
2.

Struktur dan Cara Kerja Kelompok Rapat

Penetapan secara tertulis dapat memudahkan pemikiran mengenai tujuan. Hal itu memaksa mereka
yang membentuk kelompok untuk merumuskan secara terang dan jelas apa yang akan menjadi tugas kelompok.
Selanjutnya penetapan tujuan ecara tertulis dapat dingunakan untuk menguji apakah kelompok masih tetap pada
tujuannya. Ini bukan merupakan suatu penilaian yang berlebih-lebihan karena setelah beberapa kali melakukn
rapat suatu klompok sering kali kehilangn pengamatannya atas tujuan kelompok semula; orang sangat mudah
sampai pada niat untuk membuat suatu tugas baru.
Susunan kelompok :
1.

Terarah kepada persoalan : sebagai bahan pertimbangan kita harus mengetahui apa yang hendak

2.

dicapai dengan kelompok tersebut dan siapakah yang hendak dicapai dengan kelompok tersebut.
Perwakilan : satu soal penting yang perlu dipertimbangkan ialah bahwa perwakilan pada sutau

3.

bidang tidak perlu terikat kepada satu orang saja.


Peranan : kita juga dapat hadir sebagai penasehat di dalam suatu kelompok walaupun kita tidak

4.

memiliki hak suara atau sebagai eorang ahli.


Besarnya kelompok : kalau kita menginginkan kesempurnaan benar-benar dan menginginkan
semua terwakili dalam suatu kelompok dapat menjadi sangat besar sehingga para anggota
kelompok tidak mungkin saling berhubungan ruang yang hendak digunakan.

Kita dapat membedakan beberapa jenis penyusunan laporan yang memberikan kemungkinan
terdapatnya banyak variasi :
a.
b.
c.
d.

Catatan pribadi
Laporan kesimpulan
Notulen

3. Prosedur Rapat
Rapat adalah peristiwa yang komplek, suatu kerja sama yang rumit yang saling berhubungan dan
pengaruh mempengaruhi. Untuk dapat mencapai tujuan, maka rapat ini harus diselenggarakan menurut

peraturan-peraturan tertentu. Sebagian dari peraturan ini ditentukan oleh sturuktur dan cara kerja yang
ditetapkan dari luar kelompok. Yang penting dalam hal ini adalah ,bahwa masing-masing peserta mengetahui
dengan jelas bagaimana hal-hal ini diatur umpamanya kita harus mengetahui apa yang menjadi tujuan
kelompok.
Susunan kelompok harus dipilih sehingga dapat memberikan umangan untuk mencapai tujuan
kelompok. Namun bahaya kebekuan akan muncul , jika susuusah payah untuk melanjutkan percakapan tersebut
harus bekerja terus. Apabila selama berlangsungnya percakapan ada suatu bidang tertentu yang tidak terwaili
dengan baik , maka kita tidak perlu bersama-sama bersusah payah untuk melanjutkan percakapan, melainkan
kita dapat mengusulkan seseorang sebagai tambahan untuk diminta menghadiri satu atau beberapa kai rapat dan
memberikan sumbangan pikiran untuk persoalan yang khusus.
4. Peserta Rapat
Jenis-jenis rapat:
1. Ingin menang sendiri : dengan kekuatan argumentasi , mereka mengemukakan pendapat mereka;
mereka akan berbicara panjang lebar apabila mereka mendapatkan kesempatan dengan mengemukakan
2.

argumentasi yang bertumpuk-tumpuk.


Tukang oposisi : tukang oposisi itu sendiri berpendapat bahwa dia telah memberikan sumbangan yang
diperlukan untuk membuka mata orang-orang yang selama ini tidak melihat pada hal-hal yang telah

3.

mereka kemukakan.
Perlawanan diam-diam : orang-orang yang berdiam diri , yang hanya dengan sikap mengejek seperti
yang terlukis pada gerak mulutnya sebenarnya secara pasif menyatakan bahwa ereka tidak setuju

4.

dengan masalah yang dibicarakan .


Pengamatan tersembunyi : mereka adalah orang yang menahan diri untuk tidak cepat-cepat
mengemukakan pendapat mereka , tetapi menggu beberapa waktu terlebih dahulu dengan

5.

memperhatikan segi-segi persolan.


Orang-orang yang selalu meng iakan : orang-orang semacam ini dengan mudah bersedia mengikuti
setiap perubahan di dalam percakapan. Dengan cara tersebut mereka makin memperkuat suatu suasana
yang tidak terarahkan di dalam suatu percakapan.
Orang-orang yang pendapatnya tidak murni : jika seseorang menyuun apa yang hendak dikatakannya
dengan kata-kata indah , maka bisa terjadi bahwa orang tersebut akan meleset dari tujuan yang
sebenarnya.

B. Ringkasan Buku Kedua


Public Speaking dan Teknik Presentasi

BAB I PERKEMBANGAN PUBLIC SPEAKING


Teori komunikasi pada awalnya mempunyai pandangan bahwa berbicara di depan umum merupakan
suatu rangkaian pesan satu arah yang dikirimkan kepada pendengar. Tetapi kenyataan sesungguhnya, bagaimana
pun para pendengar berpartisipasi dengan pembicara dalam menciptakan saling pengertian dan pemahaman. Ide
dan nilai yang disampaikan oleh pembicara di cerna dan disalurkan melalui interaksi dengan pendengar. Dalam
pada itu, pengetahuan dan pengertian pendengar dipadukan melalui interaksi dengan pembicara. Dengan
demikian, menurut David Zarefsky (1995:5) : public speaking is a continous communication process in which
messages and signals circulate back and forth between speaker and listeners (pembicaraan di depan umum
adalah suatu proses komunikasi yang bersinambungan dalam mana pesandan lambang bersirkulasi ulang secara
terus menerus antara pembicara dan para pendengar).
Dalam sejarahnya yang panjang, pada awalnya istilah public speaking lebih populer dengan istilah
retorika atau dalam bahasa Inggris rhetoric bersumber dari bahasa Yunani rhet yang berarti orang terampil dan
tangkas dalam berbicara. Sesuai dengan perkembangan ilmu, retorika masa kini dikenal sebagai scientific
rhetoric atau retorika ilmiah yang merupakan panduan antara ilmu komunikasi dan ilmu jiwa. Hakikat retorika
adalah persuasi sebagaimana dikemukakan oleh Aristoteles bahwa retorika adalah the art of persuation. Herbert
W. Simons dalam bukunya Persuation Understanding, Practice Analysis mendefinisikan persuasi, sebagai
komunikasi manusiawi yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain dengan mengubah kepercayaan,
nilai, atau sikap mereka (the humancommunication designed to influence others by modifyng their beliefs,
values, or attitudes).
BAB II DASAR-DASAR PUBLIC SPEAKING
Dibawah ini adalah dasar-dasar public speaking yang terkait dengan :
1.

Pendengar. Tujuan berbicara di depan umum adalah memperoleh tanggapan yang bermanfaat dari

pendengar- bagaimana mereka berpikir, merasakan, atau bertindak sesuai dengan yang diharapkan oleh
pembicara.
2.

Pembicara. Pengenalan terhadap pendengar merupakan hal yang kritis dalam persiapan dan sepanjang

penyampaian suatu pembicaraan.

3.

Umpan bailk. Pendengar, sebagaimana diketahui tidak pasif ketika menerima pesan. Bahkan mereka

membuat penilaian mengenai pembicara dan pesan itu pada saat pidato sedang berlangsung, dan mereka
komunikasikan penilaian itu melalui umpan balik.
BAB III PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING
1.

Topik.
Persiapan pertama untuk berbicara di depan umum adalah terfokus pada pemilihan topik yang tepat dan

menarik. Topik adalah pokok atau subjek pembicaraan. Pemilihan topik yang tepat didasarkan kepada :
a.

Analisis diri anda untuk mengidentifikasi bahwa topik itu menarik perhatian anda dan secara

b.

khusus berada dalam penguasaan pengetahuan anda.


Analisis pendengar untuk mengidentifikasi hal-hal mengenai keinginan, kebutuhan dan

c.

pengetahuan mereka yang berdampak pada pemilihan topik.


Identifikasi kejadian terhadap pembicaraan, termasuk setiap permintaan khusus dari penyelenggara

d.

atau adanya peristiwa alam yang menyebabkan timbulnya pembicaraan.


Pilih area subjek pembicaraan yang umum dan kemudian dipersempit pada subjek yang khusus
sampai akhirnya pada subjek yang tersempit dimana anda dapat melaksanakannya dalam alokasi
waktu yang disediakan.

2.

Tujuan umum, tujuan khusus, dan ide sentral


Dalam suatu pembicaraan terdapat tujuan umum, tujuan khusus, dan ide sentral. Tujuan umum dari

suatu pembicaraan antara lain meyampaikan informasi, membujuk, meyakinkan atau memberi instruksi kepada
pendengar. Tujuan khusus suatu pembicaraan adalah tergantung dari tujuan umum dari pembicaraan itu.
Sedangkan ide sentral adalah inti dari pembicaraan itu, biasanya dikemas hanya dalam satu kalimat yang mudah
di serap dan diingat oleh pendengar.

1. Pengumpulan bahan.
Mengumpulkan bahan atauu informasi antara lain dengan membaca buku dan penerbitan berkala
seperti majalah, buletin, jurnal, informasi dalam internet, mewawancarai nara sumber yang memahami akan
topik pembicaraan berdasarkan pengalaman pribadi anda sendiri.
2. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian penting dari suatu pembicaraan. Fungsinya ialah sebagai pengantar ke
arah pokok pembicaraan atau permasalahan yang akan dibahas dan sebagai upaya menyiapkan mental
pendengar.
3. Batang tubuh
Berikan argumentasi yang mendukung hal-hal yang dikemukakan pada pemaparan ide sentral. Sebagai
kelanjutan dari perumpamaan topik di atas, anda bertanya pada diri anda sendiri, Bagaimana agar para
pendengarku dapat mengerti dan menerima ide sentralku?.

4. Transisi
Transisi akan membawa pendengar anda beralih secara mulus dari satu bagian (point) ke suatu bagian
pembicaraan yang lain dengan memberikan aba-aba secara halus dan jelas.
5. Kesimpulan.
Kesimpulan merupakan ringgkasan dari butir-butir utama dan boleh jadi merupakan seruan terakhir
kepada pendengar, meminta pendengar memperhatikan secara khusus dan melakukan tindakan sepatutnya.
6. Dokumentasi
Dokumentasi mencakupi kepustakaan dan penyiapan alat peraga visual yang akan mendukung kualitas
dari suatu pembicaraan. Anda harus merencanakan secara rapi dalam menyusun pustaka acuan sebagai sumber
dari pembicaraan.
7. Kerangka acuan
Susunlah semua bagian dari isi pembicaraan, pendahuluan, batang tubuh, simpulan, dan transisi dalam
satu kerangka acuan.
8. Catatan kecil
Catatan kecil ini berisi butir-butir penting dari pembicaraan dan digunakan sebagai pedoman anda pada
waktu anda di atas podium. Catatan kecil ini sangat bermanfaat bagi anda untuk mengingat urutan pembicaraan
yang terdapat dalam ide atau makalah anda.
BAB IV TEKNIK BERBICARA DI DEPAN UMUM
Menurut beberapa pakar public speaking, seorang pembicara di depan umum perlu memperhatikan halhal berikut antara lain:
A.

Pendekatan Dan Permulaan


Apabila anda dipersilakan untuk berbicara, tinggalkan tempat duduk tanpa melihatnya lagi atau

berkomat-kamit,berjalan dengan percaya diri menuju ke mimbar.


B.

Mengatasi Kegugupan Dan Demam Panggung


Bangunlah sikap positif mengenal diri anda sendiri, pembicaraan anda, dan pendengar anda. Jadi, anda

harus percaya diri (self-confedence). Berdirilah dengan tegak, tenang dan selalu perhatian kepada pendengar.
Jangan membiarkan rasa ketakutan menyelimuti anda.
C.

Membuat Ketertarikan Pendengar


Pendengar selalu tertarik akan hal-hal dan akan mendengarkan setiap pembicara, sekalipun yang

menjemukan dan melelahkan dengan sabar selama berjam-jam. Sebagai pembicara jangan pernah memohon
maaf pada para pendengar, dan jangan sekali-kali meremehkan diri anda sendiri.
D.

Menjaga Ketetapan Berbicara, Kejernihan Dan Volume Suara


Ucapkan kata-kata anda dengan jelas dan bicara dengan suara yang cukup kuat agar semua pendengar

dapat mendengar suara anda dengan jelas.

E.

Mempercayai Kemampuan Anda


Anda harus menghilangkan semua keraguan mengenai kemampuan yang anda miliki untuk maju.

F.

Memperbanyak Perbendaharaan Kata-Kata


Penguasaan perbendaharaan kata-kata yang banyak dan pemilhan kata-kata yang tepat akan mampu

meningkatkan kelancaran dan ketetapan berbicara.


G.

Memberi Tekanan Dalam Pembicaraan Dan Bersemangat


Berbicaralah dengan penuh energi, bergairah dan tidak ragu. Jangan berbicara setengah-setengah,

bimbang apalagi dengan mulut yang setengah terbuka. Cara berbicara yang tepat adalah dengan suara yang bulat
dan penekanan yang baik.
H.

Menepati Waktu
Berbicaralah singkat, tetapi padat dan tepat. Berhentilah berbicara sebelum pendengar mengharapkan

anda untuk segera berhenti berbicara atau turun dari panggung. Tepatilah waktu yang telah ditetapkan.
I.

Berbicaralah Dengan Wajar


Jangan bersikap berlebihan, sombong atau menganggap diri anda paling penting dan paling mengetahui

permasalahan.

J.

Menggerakan Tubuh Secara Alamiah


Pembicara harus mendramatisasi pembicaraannya dengan gerakan tubuh yang sesuai dengan isi

pembicaraan dan kesempatan waktu pada waktu itu.


K.

Memakai Pakaian Yang Serasi


Sesuaikan pakaian anda dengan karakteristik pendengar dan temppat diadakan pembicaraan. Anda

harus berpenampilan menarik, tidak berlebihan, dan hal utama adalah tampak serasi.
L.

Penutupan Dan Pegakhiran


Simpulkan pembicaraan anda. Berhentilah untuk sekejap, pergunakan transisi yang tepat. Jangan anda

tampak ingin bergegas meninggakan podium dengan mengemas catatan-catatan kecil, sampai acara untuk anda
dianggap selesai.
BAB V EVALUASI PUBLIC SPEAKING
Evaluasi perlu dilakukan oleh pembicara untuk perbaikan presentasi. Evaluasi dapat dilakukan sendiri
oleh pembicara atau orang lain evaluasi dapat meliputi beberapa hal. Pembicara perlu berhati-hati dan

menghindari kesalahan umum dalam pembukaan, seperti jangan minta maaf, jangan over acting dan jangan
memberikan pengatar pada pengantar anda.
Evaluasi diri pembicara spesifik dapat mengacu pada beberapa faktor kesalahan yang bisa dikaji untuk
perbaikan diri, antara lain :
1.

Kesalahan dalam mengelola data presentasi

2.

Kesalahan organisatoris

3.

Kesalahan dalam penampilan dan sikap

4.

Kesalahan dalam berbicara

5.

Kesalahan dalam hubungan dengan pendengar

6.

Kesalahan dalam hubungan dengan teks

7.

Kesalahan dalam membawakan presentasi

8.

Kekurangan-kekurangan pribadi
Jika anda ingin melakukan kritik pada pembicara, perhatikan pedoman berikut, katakan sesuatu secara

positif, objektif, dan membangunkan serta fokuskan pada perilaku. Lebih jelas fokuskan kritik ini pada :
1.

Tema dan tujuan

2.

Audiens, peristiwa, dan keadaan

3.

Penelitian topik

4.

Pernyataan dan proposisi utama

5.

Organisasi

6.

Gaya dan bahasa

7.

Pengantar, transisi, dan simpulan

8.

Penyampaian.

C. Ringkasan Buku Ketiga


Terampil Berseminar

Dalam buku Terampil Berseminar ini membahas tentang:


BAB I Konsep Dasar Seminar
A. Pengertian Seminar

10

Seminar pada umumnya merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah
dibawah pimpinan ketua sidang. Seminar merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis baik disebuah
universitas maupun diberikan suatu organisasi komersial ataupun profesional.
B. Tujuan Seminar
Tujuan seminar adalah untuk menyelesaikan permaslahan yang terjadi di masyarakat dan sifatnya
sangat pennting. Selain itu seminar juga bertujuan untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan pengalaman untuk
saling menukar informasi.
C. Seminar Akademis Mahasiswa
Seminar akademis mahasiswa merupakan pertemuan antara mahasiswa dengan dosen pengarah untuk
membicarakan serta mendiskusikan satu bentuk permaslahan dari sudut pandangnya dan diajukan dalam bentuk
proposal penelitian.
BAB II KONSEP DISKUSI
A. Apa Itu Diskusi?
Diskusi berasal dari bahasa latin yakni discutere yang berarti membeberkan masalah. Dalam arti luas
diskusi berarti memberikan jawaban atas pertanyaan atau pembicaraan yang serius tentang suatu masalah
objektif.
B. Bentuk-bentuk Diskusi
Bentuk-bentuk dialog seharusnya ditentukan secara lebih tepat oleh tujuan dan isi diskusi. Pembagian
bentuk diskusi itu diantaranya diskusi fak, diskusi podiun, forum diskusi, dan diskusi kasualis.
C. Persiapan Diskusi
Dalam mempersiapkan diskusi ada tiga hal yang perlu diperhatikan yakni persiapan bahan, persiapan
personal atau pribadi, dan persiapan ruangan.

D. Pemimpin
Pemimpin diskusi harus fleksibel dalam memainkan perannya. Sebab disatu pihak dia bertugas
memimpin dan mengarahkan diskusi, namun di sisi lain dia juga rekan sederajat dari para peserta yang dapat
menyumbangkan pikiran dan pendapat.
E. Proses Diskusi
Dalam proses penyelenggaraan suatu seminar, kita terlebih dahulu harus menyusun organisasi
pelaksanaanya.
F. Peserta Diskusi
Peserta diskusi hendaknya dapat mengemukakan pikiran dan pendapatnya sesuai dengan tema yang
dibicarakan. Dalam hal ini dia harus mempersiapkan diri secara teliti sebagaimana orang mempersiapkan suatu
pidato.
G. Bentu Aktivitas dalam Diskusi
Ada beberapa bentuk aktivitas yang positif dalam peaksanaan diskusi diantaranya: memberikan
kritikan dan dukungan dalam diskusi, menyampaikan gagasan dalam diskusi, menyampaikan gagasan secara
jelas dan mudah diikuti.
BAB III KONSEP TANYA JAWAB
A. Pengertian dan Bentuk Taya Jawab
Tanya jawab adalah proses dialog antar orang yang mencari informasi dengan orang yang memberikan
informasi. Ada tiga bentuk tanya jawab yaitu interview, konferensi pers, dan tanya jawab pengadilan.
B. Interview
Interview merupakan dialog antara para peliput berita dengan tokoh terkemuka mengenai masalah
aktual atau masalah khusus yang menarik.
C. Teknik Bertanya

11

Salah satu bentuk tanggapan terhadap pembicara dalam diskusi diantaranya mengajukan pertanyaan.
Dan pertanyaan yang diajukan harus harus jelas dan sopan.
BAB IV MODEL-MODEL DISKUSI
A. Diskusi Meja Bundar
Diskusi ini dapat dimasukkan kedalam jenis diskusi rapat tertutup. Pesertanya tidak begitu banyak
hanya berkisar lima sampai lima belas orang.
B. Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok merupakan bentuk tanya jawab yang dibagi enjadi beberapa kelompok. Hal ini
mungkin karena banyak masalah yang dibicarakan kemudian setiap kelompok diberi tugas untuk memecahkan
masalah tertentu.
C. Diskusi Panel
Diskusi panel adalah pertukaran pikiran yang dilakukan oleh sejumlah kecil peserta dengan gaya
seperrti percakapan yang informal tetapi terorganisir dihadapan kelompok hadirin yang berjumlah lebih besar.
D. Konferensi
Konferensi adalah rapat tingkat tinggi. Pertemuan ini berlengsung misalkan antar negara yang
membicarakan kepentingan bersama.
E. Workshop/Lokakarya
Lokakarya adalah termasuk diskusi umum. Dalam pertemuan ini bertujuan mengkaji suatu masalah
tertentu. Masalah yang dikaji dalam workshop ini mempunyai ruang lingkup tertentu dan secara teknis lebih
mendalam.
F. Kolokium
Kolokium merupakan jenis diskusi yang dihadiri oleh peserta yang dipinpin oleh moderator yang
dipinpin beberapa orang ahli sebagai narasumber.
G. Sarahsehan
Sarahsehan adalah suatu bentuk diskusi yang dilakukan dengan penuh keakraban dan santai.
H. Fish Bowl
Fish Bowl disebut juga cawan ikan karena pelaksanaanya agak unik.
I. Brain Storming
Brain Storming atau yang disebut juga dengan sumbang saran adalah aktivitas sekelompok orang untuk
menciptakan gagasan baru.
J. Debat
Debat pada hakikatnya adalah adu argumentasi antar pribadi atau antara kelompok manusia dengan
tujuan mencapai kemenengan untuk satu pihak.
BAB V KONSEP DEBAT
A. Apa itu Debat?
Debat merupakan bentuk argumentasi antar pihak baik secara perorangan maupun kelompok dalam
mendiskusikan dan memutuskan maslah dan perbedaan.
B. Tujuan Debat
Tujuan dari debat sendiri adalah upaya kedua belah pihak mencoba membangun suatu kasus dengan
didukung oleh argumen-argumen yang mendukung kasus mereka dimana cara membuat satu argumen yang baik
dan benar adalah suatu argumen selalu berdasar pada pertanyaan dasar yaitu 5W+1H.
C. Topik Debat
Topik debat adalah suatu permasalahan umum yang terjadi didalam masyarakat dan diketahui secara
global oleh setiap orang. Suatu topik debat harus memiliki kemampuan untuk dapat dikupas atau ditelaah secara
mendalam.
D. Langkah-langkah Debat

12

Di dalam melakukan debat kita harus memiliki langkah-langkah yang harus ditempuh didalam
aplikasinya.

E. Beberapa Patokan dalam Debat


Berikut ini ada beberapa tips yang dilakukan dalam berdebat yakni: membuat defenisi dari topik,
berikan sasaran kasus yang kuat, susun argumen dan respon, pelajari kasus yang berkembang dalam masyarakat,
kerjasama team dan buat alur penyusunan argumen yang baik.
F. Bentuk-bentuk Debat
Ada dua bentuk debat yakni debat inggris dan debat amerika. Debat inggris ada dua kelompok yang
berhadapan yakni kelompok pro dan kelompok kontra, dalam debat amerika juga ada dua kelompok yang
berhadapan tetapi masing-masing regu menyiapkan tema melalui pengumpulan bahan secara teliti dan
pengumpulan argumentasi yang cermat.
G. Pentingnya Debat
Debat tidak sekedar pentas untuk mengadu kemampuan dalam beretorika tetapi njuga mengukur
kemampuan kandidat.
H. Teknik Mempertentangkan Debat
Cobalah cari kebenaran dari argumen yang anda buat kalau bisa cari bukti yang nyata dari pernyataan
sang lawan bicara, jika itu tidak benar maka tetaplah konsisten dengan jawaban anda, tetapi bila pernyataan sang
lawan bicara benar kita juga harus mengikutinya.
BAB VI PERSIAPAN SEMINAR
A. Persiapan
Sebagai penyelenggaara pemula dalam seminarselain membuat perencanaan yang matang ada juga
sebaiknya meminta saran atau nasehat ahli atau kepada orang yang memiliki cukup pengalaman dalam
menyelenggarakan seminar.
B. Kegiatan Awal
Dalam seminar, hal yang paling penting dilakukan tentang pekerjaan lanjutan adalah pembuatan
anggaran seminar. Hal ini dikarenakan semakin perencanaan itu berkembang menjadi kepastian, maka biaya
yang tercantum dalam anggaran akan mendekati biaya sesungguhnya. Maka dari itu dalam membuat anggaran
haruslah hati-hati dalam mempertimbangkan.
C. Persyaratan Fasilitas yang Perlu Dipersiapkan
Fasilitas juga mempengaruhi berhasil atau tidaknya penyelenggaraan seminar. Fasilitas-fs=asilitas
tersebut adalah seperti: pintu masuk, akumodasi bermalam, makanan dan minuman penyegar, staf fasilitas, baubauan, catering, telepon umum, ruangan seminar,dan lain-lain.
BAB VIII KOMUNIKASI DENGAN PESERTA
A. Pendaftaran Pra-Seminar Sistem pembayaran dan Penagihan
Adapun sistem pembayaran dan penagihan dalam pendaftaran pra seminar antara lain:
1. Penyelenggara seminar tidak mutlak mengharuskan peserta mendaftarkan diri dan membayar
2.
3.

terlebih dahulu sebelum seminar.


Para peserta tidak harus menandatangani formulir itu sendiri
Nomor dapat dipaki untuk memperkenalkan nomor peserta dan menelepon anda secara gratis bagi

mereka
4. Penarikan kembali uang seminar
5. Potongan harga untuk anggota dan bukan anggota
B. Informasi Seminar
Sehari atau dua hari menjelang seminar terdapat beberapa hal yang perlu dibenahi. Sesuatu hal yang
tidak terselesaikan atau muncul menjadi perhatian sebelum saat ini.
C. Rincian Perabot Ruang

13

Hal yang perlu diperhatikan dalam rincian perabot ruang yaitu: gantungan mantel, meja, tempat duduk,
suhu udara, pintu, dan lain-lain.
D. Evaluasi. Follow-Up, dan Debriefng
Setelah seminar berakhir maka akan banyak penilaian yang muncul terhadap pelaksanaan seminar
tersebut. Langkah yang dilakukan oleh peserta adalah dengan memberikan angket logistik seminar yang
berisikan pertanyaan tentang semua yang berhubungan dengan kegiatan seminar tersebut.
BAB VIII SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL PERSIAPAN SEMINAR MAHASISWA
A. Pengajuan Judul
Langkah pertama adalah penentuan masalah yang diturunkan menjadi judul.
B. Mengajukan proposal
Sistematika penulisan laporan penelitian dirinci sebagai berikut
1. Bagian awal : judul penelitian, maksud peneitian, lambang unversitas, nama, instansi yag
2.

berkaitan.
Bagian inti : latar beakang masalah, rumusan masalah, landasan teori, tujuan dan manfaat

penelitian, hipotesis penelitian, metode penelitian, dan tinjauan pustaka.


3. Bagian akhir : sistematika laporan penelitian, jadwal pelaksanaan, daftar pustaka, dan lampiran.
C. Pelaksanaan Seminar Proposal
Pelaksanaan seminar proposal mahasiswa baru dapat dilaksanakan setelah proposal mahasiswa
disetujui oleh dosen pembimbing skripsi mahasiswa. Ini juga dibuktikan dengan lembar persetujuan dosen
pembimbing skripsi.
D. Penelitian
Penelitian dilakukan mahasiswa setelah usulan proposal yang diajukan mahasiswa dinyatakan layak
oleh tim pengarah seminar proposal mahasiswa. Lokasi penelitian juga bergantung dari jenis penelitian yang
dilakukan seperti prosedur tetap seminar hasil penelitian dan penelitian seminar hasil penelitian.
BAB IX KUTIPAN
A. Apa Itu Kutipan?
Kutipan dijimpai paling banyak pada bagian pokok atau bagian teks yang mendiiskusikan landasan
teori.
B. Kutipan Langsung dan Kutipan Tidak Langsung
Kutipan langsung disebut dengan long direct ipiptquotation yang merupakan suatu kutipan yang persis
seperti kata-kata yang digunakan dalam bahasa asing. Sedangkan kutipan tidak langsung adalah kutipan disebut
juga parafrase yaitu petikan pokok-pokok pikiran atau ringkasan kesimpulan, disususn menurut jalan pikiran
dan dinyatakan dalam bahsa si pengutip. Kutipan tidak langsung ini terdiri dari kutipan panjang dan kutipan
pendek. Dan berfungsi sebagai landasan teori, penjelasan, dan penguat pendapat yang dikemukakan penulis.
C. Footnote
a. Cara Meemasukkan Footnote
Ada dua cara umum digunakan untuk memasukkan footnote . pertama, langsung menempatkan
b.

footnote dibawah statemen kutipan. Kedua menempatkan footnote pada kaki halamna.
Footnote Dari Bermacam-maccam Jenis Sumber
Walaupun unsur-unsur pokok dari suatu footnote seperti yang dibicarakan di depan merupakan
kelengkapan mutlak, namun masih ada beberapa yang sungguhpun tidak banyak namun perlu
mendapat perhatian penulis skripsi atau tesis. Footnote bisa diambil dari: buku, majalah/jurnal,
surat kabar, pernyataan lisan, disertasi, tesis, skripsi, paper, publikasi pemerintahan dan badanbadan terkemukan serta ensiklopedia.

14

BAB III
ANALISIS KETIGA BUKU
A. Analisis Buku pertama
Kelebihan dan Kekurangan Buku
Berikut akan dibahas apa-apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan buku Teknik rapat dan
diskusi kelompok karya Drs A.H.S Stemerding.
a.

Kelebihan Buku
Adapun kelebihan buku karya, di dalam buku Drs A.H.S Stemerding , penulis telah mendapat konsep

dan teori yang sesuai dengan apa yang diketahui tentang teknik rapat dan diskusi kelompok tersebut.
Penulis telah memberikan definisi dan gambaran yang kuat tentang apa dan bagaimana teknik rapat dan
diskusi kelompok tersebut dan memberikan simpulan akan pendapat-pendapat tersebut.
Isi dari buku ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, sehingga dengan membaca buku ini
pembaca dapat dengan mudah mengerti maksud dari penjelasan-penjelasan yang dipaparkan tentang teknik
rapat dan diskusi kelompok .
Jika ditelaah secara struktur bahasa buku ini cocok digunakan oleh mahasiswa yang latar belakang
pengetahuannya telah banyak terutama tentang ilmu pengetahuan. Buku ini menuntut pembaca berfikir secara
cermat bagaimana melakukan rapat dengan baik . Dalam buku ini juga menjelaskan tentang siapa saja peserta
rapatnya, sehingga kita dapat belajar banyak bagi yang pemula agar dapat menguasai rapat dengan baik.
b. Kekurangan Buku
Dari segi sampul, menurut saya buku ini kurang menarik, karena paduan warnanya tidak memberikan
kesan yang menarik sehingga ketika kita melihat buku ini maka kita tidak langsung tertarik untuk membaca.
Buku ini belum memaparkan dengan jelas pengertian rapat dan diskusi kelompok. Dalam buku hanya
ditegaskan teknik rapat serta peserta dalam rapat . Dalam buku ini juga tidak ada para ahli yang menguatkan
pendapat tentang rapat dan diskusi tersebut.
Buku ini memang strukruknya mudah dimengerti tetapi bahasa nya belum efektif banyak yang ambigu.
Dalam buku memang dijelaskan juga tentang teknik nya tapi pembaca tidak dapat menangkap langsung
dikarenakan struktur yang ambigu tadi. Struktur penulisan buku pun belum teratur dan indah dilihat karena pada
saat membaca , pembaca bingung mulai dari mana dan dimana sambungannnya.
B. Analisis Buku Kedua
Kelebihan dan Kekurangan Buku
Berikut akan dibahas apa-apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan buku Teknik rapat dan
diskusi kelompok karya Drs A.H.S Stemerding.
a.

Kelebihan Buku
Adapun kelebihan buku karya, di dalam buku Drs A.H.S Stemerding , penulis telah mendapat konsep

dan teori yang sesuai dengan apa yang diketahui tentang teknik rapat dan diskusi kelompok tersebut.
Penulis telah memberikan definisi dan gambaran yang kuat tentang apa dan bagaimana teknik rapat dan
diskusi kelompok tersebut dan memberikan simpulan akan pendapat-pendapat tersebut.
Isi dari buku ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, sehingga dengan membaca buku ini
pembaca dapat dengan mudah mengerti maksud dari penjelasan-penjelasan yang dipaparkan tentang teknik
rapat dan diskusi kelompok .

15

Jika ditelaah secara struktur bahasa buku ini cocok digunakan oleh mahasiswa yang latar belakang
pengetahuannya telah banyak terutama tentang ilmu pengetahuan. Buku ini menuntut pembaca berfikir secara
cermat bagaimana melakukan rapat dengan baik . Dalam buku ini juga menjelaskan tentang siapa saja peserta
rapatnya, sehingga kita dapat belajar banyak bagi yang pemula agar dapat menguasai rapat dengan baik.
b. Kekurangan Buku
Menurut penulis buku karya Drs A.H.S Stemerding, ini belum memaparkan dengan jelas pengertian
rapat dan diskusi kelompok. Dalam buku hanya ditegaskan teknik rapat serta peserta dalam rapat . Dalam buku
ini juga tidak ada para ahli yang menguatkan pendapat tentang rapat dan diskusi tersebut.
Buku ini memang strukruknya mudah dimengerti tetapi bahasa nya belum efektif banyak yang ambigu.
Dalam buku memang dijelaskan juga tentang teknik nya tapi pembaca tidak dapat menangkap langsung
dikarenakan struktur yang ambigu tadi. Struktur penulisan buku pun belum teratur dan indah dilihat karena pada
saat membaca , pembaca bingung mulai dari mana dan dimana sambungannnya.
Buku ini belum memberikan contoh yang langsung ke dalam kehidupan nyata. Hanya teori saja
sehingga kita akan berpikir tentang gambaran bentuk rapat dan diskusi kelompok dalam kehidupan nyata.
C. Analisis Buku Ketiga
Kelebihan dan Kekurangan Buku
Buku Terampil Berseminar Karya M. Joharis Lubis dan Muhammad Surip ini mempunyai banyak
kelebihan dan kekurangan dapun kekurangan dan kelebihan buku ini antara adalah sebagai berikut.
a. Kelebihan Buku
Dari segi sampul, warnanya sangat menari dan pastinya paemaba akan tertarik untuk membaca buku
ini. Kertas nya juga kertas yang berkualitas sehingga tidak mudak sobek.
Dari segi isi buku karya, di dalam buku M. Joharis dan Muhammad Surip ini telah mendapat konsep
dan teori yang sesuai dengan apa yang diketahui tentang teknik rapat dan diskusi kelompok tersebut. Dan teoriteorinya didukung oleh pendapat para ahli yang semakin menambah wawasan pembaca mengenai buku ini.
Isi dari buku ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, sehingga dengan membaca buku ini
pembaca dapat dengan mudah mengerti maksud dari penjelasan-penjelasan yang dipaparkan tentang teknik
rapat dan diskusi kelompok .
Jika ditelaah secara struktur bahasa buku ini cocok digunakan oleh mahasiswa strata satu. Karena
mereka akan lebih mudah menguasai isi yang ada dalam buku ini.
b. Kekurangan Buku
Menurut penulis buku karya M. Joharis dan Muhammad Surip ini Dalam buku hanya ditegaskan
teknik rapat serta peserta dalam rapat . Dalam buku ini juga tidak ada para ahli yang menguatkan pendapat
tentang rapat dan diskusi tersebut.
Buku ini memang strukruknya mudah dimengerti tetapi bahasa nya belum efektif banyak yang ambigu.
Dalam buku memang dijelaskan juga tentang teknik nya tapi pembaca tidak dapat menangkap langsung
dikarenakan struktur yang ambigu tadi. Struktur penulisan buku pun belum teratur dan indah dilihat karena pada
saat membaca , pembaca bingung mulai dari mana dan dimana sambungannnya.
Buku ini belum memberikan contoh yang langsung ke dalam kehidupan nyata. Hanya teori saja
sehingga kita akan berpikir tentang gambaran bentuk rapat dan diskusi kelompok dalam kehidupan nyata.
D. Pendapat saya mengenai kegunaan ketiga buku

16

1.

Buku Lokakarya & Seminar karya Pet Roessle Materka

Sebagaimana dengan buku Seminar diatas, demikian juga pendapat saya mengenai buku ini. Namun
sedikit perlu saya tambah kan mengenai isi dan penggunaan buku ini. Kalau menurut pendapat saya, buku ini
memang menyajikan pembahasan seminar yang baik, namun pembahasan yang disajikan terlalu mendetail dan
penggunaan bahasa yang menurut saya bahasanya terlalu berat. Berat dalam kata arti kurang dapat dipahami
oleh kalangan mahasiswa. Jadi, kalau menurut pendapat saya , buku ini cocok digunakan oleh Mahasiswa
yang mengambil gelar S2 ataupun Dosen Mata Kuliah Seminar.
Demikian lah pendapat saya mengenai kedua buku tersebut. Semoga pendapat dan saran-saran yang saya
sampaikan dapat bermanfaat dan diterima dengan baik. Karena pada dasarnya ini hanya pendapat saja bukan
bermaksud untuk memojokan satu pihak. Dan semoga makalah ini dapat menjadi acuan untuk perbaikan buku
pada cetakan berikutnya .
2. Buku Public Speaking & Teknik Presentasi karya M.S.Hidajat
Menurut saya mengenai buku ini ialah baik. Bahasa dan pembahasan yang disajikan mudah di cerna
oleh nalar kita. Begitu juga dengan contoh-contoh yang disajikan mudah dipahami. Maka,saya ambil
kesimpulan bahwa buku ini sangat cocok menjadi bahan pengajaran untuk mahasiswa S1 jurusa Bahasa
Indonesia. Karena, menurut saya buku ini cukup mudah untuk dicerna kalangan mahasiswa.
3. Buku Terampil Berseminar karya M. Joharis dan Muhammad Surip
Menurut saya buku ini sudah mendekati sempurna,bahasa yang digunakan dapat dengan mudah
dipahami dan dimengerti begitu pula dengan contoh-contoh yang disajikan,buku ini juga bagus dipakai untuk
menambah referensi buku menyimak yang lian yang dapat digunakan oleh mahasiswa.
Demikianlah pendapat saya mengenai ketiga buku tersebut. Semoga pendapat dan saran-saran yang
saya sampaikan dapat bermanfaat dan diterima dengan baik. Karena pada dasarnya ini hanya pendapat saja
bukan bermaksud untuk memojokan satu pihak. Dan semoga makalah ini dapat menjadi acuan untuk perbaikan
buku pada cetakan berikutnya.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, kesimpulan yang saya dapat dari perbandingan ketiga buku ini,antara buku terampil menyimak
buku Public Speaking & Teknik Presentasi dan buku Lokakarya & Seminar ialah menurut saya buku yang
paling baik ialah buku yang berjudul Terampil Menyimak

karangan M. Joharis dan Muhammad Surip

Alasannya karena buku itu mudah dipahami dan juga dilengkapi oleh contoh-contoh yang bias dimengerti
pembaca sekalian dan cocok untuk mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia.
Pada kesempatan ini dapat saya simpulkan bahwa kedua buku ini juga memiliki kelemahan dan
kelebihan masing-masing seperti kita lihat dari penyajian praktik dan penjelasan yang diberikan. Dengan

17

adanya tugas membuat kritikal buku ini maka,tertanamikan dalam diri kita rasa ingin tahu akan ilmu
pengetahuan yang baru untuk mengetahui isi dari buku tersebut, cara cara bagaimana kita menemukan
kelemahan dan kelebihan masing-masing buku. Dan secara tidak langsung kita menanamkan rasa ingin tahu
dalam diri kita masing-masing.
B. Saran
Semoga dengan adanya kritikal book report inikita semakin mengerti bagaiman cara menganalisis serta
mengkritisi buku. Penulis menyadari bahwa kritikrl book report ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk memperbaiki tugas ini
kedepannya.

18

Anda mungkin juga menyukai