Disusun Oleh :
1602040104
MEDAN
2019
TINJAUAN KRITIK BUKU
Penulis : Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd. dan Achmad Yuhdi, S.Pd., M.Pd.
Pendahuluan
Hal ini dapat dikatakan bahwa tanpa kehadiran manusia baik manusia sebagai sastrawan
maupun sebagai penikmat sastra kehidupan apresiasi sastra masyarakat akan mengalami
pengalaman kehidupan sosial tersebut dalam bentuk karya sastra. Selain kehadiran apresiasi
sastra timbullah gejala-gejala yang menandai kehadirannya serta pendorong kehadiran apresiasi
sastra. mencermati hal tersebut, jelaslah manusia berperan sebagai pendukung yang sangat
menentukan dalam kehidupan sastra.
Apresiasi sastra berarti penghargaan terhadap karya sastra. penghargaan terhadap karya
sastra ini dilakukan melalui proses bertahap.
1. Tahap mengenal dan menikmati
2. Tahap menghargai
3. Tahap pemahaman
4. Tahap penghayatan
5. Tahap aplikasi atau penerapan segala nilai, ide, wawasan
Dengan demikian kegiatan apresiasi sastra diartikan sebagai suatu proses mengenal, menikmati,
memahami dan menghargai suatu karya sastra secara sengaja, sadar dan kritis sehingga tuymbuh
pengertian dan penghargaan terhadap sastra.
C. Manfaat Apresiasi
Dalam karya prosa, sesungguhnya pengarang menyuguhkan kembali hasil pengamatan dan
pengalamannya kepada pembaca. Pengalaman yang disuguhkannya itu adalah pengalaman yang
sudah melalui proses perenungan dan pemahaman yang lebih tajam dan dalam. Dengan
demikian, tatkala pembaca membaca karya prosanya, ia mendapatkan suatu pandangan baru
tentang kehidupan yang ia kenal sehari-hari. Dalam kaitan ini, karya prosa sesungguhnya
membantu pembaca untuk lebih memahami kehidupan dan memperkaya pandangan-pandangan
tentang kehidupan.
Kehadiran apresiasi sastra sesungguhnya mempunyi satu tujuan yaitu membangun dunia
perjumpaan antara manusia dan sastra. dunia yang tercipta itulah yang mengakibatkan manusia
memperoleh manfaat dari sastra yang diapresiasi. Manusia menerima pengalaman, pengetahuan,
kesadaran dan hiburan.
Apresiasi Drama Jika membahas istilah drama maka akan dihadapkan pada naskah drama
dan pentas drama. Yang pertama berkaitan dengan seni sastra sedangkan yang kedua
berkaitan dengan seni teater. Di dalam pengajaran drama di sekolah yang disebut dengan
pengajaran drama adalah menyangkut kedua-duanya yaitu yang menelaah naskah drama dan
yang mementaskan naskah tersebut.
Sebagai karya sastra, bahasa drama adalah bahasa sastra yang memiliki sifat konotatif.
Pemakaian lambang, kiasan, irama, pemilihan kata yang khas dan sebagainya berprinsip
sama dengan karya sastra yang lain. Akan tetapi karena yang ditampilkan dalam drama
adalah dialog maka bahasa drama tidak sebeku bahasa puisi dan lebih cair daripada bahasa
prosa. Sebagai potret atau tiruan kehidupan, dialog drama banyak berorientasi pada dialog
yang hidup dalam masyarakat atau tiruan tindak tutur.
Kelemahan buku utama buku tidak disertai dengan gambar pendukung materi, dalam
lembarannya juga tidak memiliki warna-warna sehingga kurang menarik untuk dibaca.
Kelebihan yang terdapat pada buku ini ialah, bahasa buku mudah dipahami, antara bab
dan subbab saling berkesinambungan, cover menarik karena disertai dengan warna,
pemaparan materi sudah baik karena saling berkaitan dan mudah untuk dipahami oleh
pembaca.
Komentar
Buku ini sudah baik, karena memaparkan materi yang saling berkaitan dan buku ini juga cocok
menjadi buku pegangan mahasiswa untuk referensi.