Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI NILAI KEADILAN DALAM KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA DI DESA


TANGJUNG SARI KECAMATAN MEDAN TEMBUNG KABUPATEN
DELI SERDANG

TUGAS REKAYASA IDE


Disusun untuk Memenuhi salah satu Tugas dalam

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : Drs. Halking, M.Si.

Disusun Oleh:

NAMA : ALDY WILDANI DAULAY (5181151004)

DESKRISTINA SIREGAR ( 5182151002 )

MHD.IRSYAD AKMIL (5182151004)

PRODI/ KELAS : PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN


KOMPUTER / B

FAKULTAS : TEKNIK

UPT MKWU PENDIDIKAN PANCASILA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan
karuniaNya penulis dapat meyelesaikan penyusunan Rekayasa Ide ini dengan baik tanpa
kendala apapun. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.Halking, yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan Tugas Rekayasa Ide ini.

Tugas ini kami susun agar dapat memenuhi Tugas dari Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila. Tujuan lain dari pada tugas ini adalah supaya pembaca dapat lebih memahami dan
mengetahui tentang Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada pihak– pihak yang telah memberikan
kontribusinya dalam penyelesaian tugas ini, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami
membutuhkan Saran dan kritik dari berbagai pihak untuk penyempurnaan tugas ini.
Sekian dan terimakasih

Medan , November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... iii

A. LATAR BELAKANG................................................................................................ 4
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................... 5
C. TUJUAN PENULISAN............................................................................................. 5

BAB II URAIAN MATERI TENTANG MAKAN NILAI KEADILAN............ 6

BAB III PEMBAHASAN TENTANG REALITAS IMPLEMENTASI NILAI


KEADILAN DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN
BERNEGARA DI DESA TANJUNG SARI....................................................... 9

BAB IV PEMBAHASAN TENTANG SOLUSI PERBAIKAN DALAM


IMPLEMENTASI NILAI KEADILAN DI DESA TANJUNG SARI............ 11

BAB IV URAIAN SKETSA PENDUKUNG........................................................ 14

KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 16
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pancasila sebagai falsafah bangsa berfungsi untuk mempersatukan seluruh Rakyat


Indonesia menjadi rakyat dan bangsa yang memiliki sikap dan kepribadian yang tersendiri,
tanpa tergantung kepada siapapun serta mempertebal kebersamaan dalam kehidupan bangsa.

Pancasila selain sebagai dasar negara Republik Indonesia juga merupakan falsafah
hidup bangsa Indonesia artinya bahwa dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia. Nilai nilai luhur bangsa Indonesia tersebut selanjutnya diakomodir dalam
konstitusi ( dalam hal ini Undang-Undang Dasar 1945 ), karena dalam Undang-Undang
Dasar 1945 terkandung semangat dan cita-cita kemerdekaan bangsa indonesia yang dilandasi
nilai-nilai luhur tersebut.

Falsafah Pancasila mengajarkan kepada manusia untuk beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, falafah Pancasila juga menghormati dan menjunjung tinggi Hak
Asasi Manusia di samping adanya Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, Persatuan,
Demokratisasi, Musyawarah serta Keadilan Sosial. Falsafah Pancasila memiliki arti sebagai
keseluruhan pandangan, cita cita , maupun keyakinan dan nilai nilai bangsa Indonesia yang
secara normatif perlu diwujudkan dalam tata kehidupan berbangsa dan bernegara, guna
menjunjung tercapainya suatu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Dalam makalah ini lebih berfokus pada nilai pancasila sila kelima yaitu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat indonesia dimana Sila kelima Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat
Indonesia memiliki makna pokok keadilan, yaitu hakikatnya kesesuaian dengan hakikat adil.
Berbeda dengan sila-sila lainnya, maka sila kelima ini didasari dan dijiwai oleh keempat sila
lainnya yaitu: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan dan Kerakyatan. Hal ini mengandung
hakikat makna, bahwa keadilan sebagai akibat adanya negara kebangsaan dari manusia-
manusia yang Berketuhanan Yang Maha Esa.Sila Keadilan Sosial adalah merupakan tujuan
dari keempat sila lainnya.Secara ontologis, hakikat Keadilan Sosial juga ditentukan oleh
adanya hakikat sebagaimana terkandung dalam sila kedua yaitu Kemanusiaan Yang Adil Dan
Beradab.
B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam Rekayasa Ide ini adalah :

1. Bagaimana implementasi nilai keadilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa dan bernegara di desa tanjung sari kecamatan medan tembung kabupaten
deli serdang
2. Apa solusi yang dapt diberikan dalam menghadapi permasalahan nilai keadilan sosial
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di desa tanjung sari
kecamatan medan tembung kabupaten deli serdang

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan dalam Rekayasa Ide ini adalah :

1. Untuk mengetahui Bagaimana implementasi nilai keadilan sosial dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di desa tanjung sari kecamatan medan
tembung kabupaten deli serdang
2. Untuk mengetahui solusi yang dapt diberikan dalam menghadapi permasalahan nilai
keadilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di desa
tanjung sari kecamatan medan tembung kabupaten deli serdang
BAB II

URAIAN MATERI TENTANG MAKNA NILAI KEADILAN

Keadilan, adalah suatu sikap yang mampu menempatkan makhluk dengan segala
permasalahannya sesuai dengan hak dan kewajiban serta harkat dan martabatnya secara
proporsional diselaraskan dengan peran fungsi dan kedudukkannya.
Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung tinggi norma berdasarkan ketidak
berpihakan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Pada hakekatnya adil berarti
seimbangnya hak dan kewajiban. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
merupakan cita-cita bernegara dan berbangsa yaitu cita hukum bangsa Indonesia. Semua itu
bermakna mewujudkan keadaan masyarakat yang bersatu, dimana setiap anggota masyarakat
mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada
kemampuan yang dimilikinya. Segala usaha diarahkan kepada dan untuk rakyat, memupuk
peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata bagi seluruh
rakyat Indonesia. Inilah yang disebut dengan nilai keadilan berdasarkan Pancasila yaitu
perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia dalam segala bidang yaitu ekonomi,
politik, sosial budaya dan hukum.
sila Kelima Pancasila yang berbunyi, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
terkandung nilai keadilan sosial, antara lain perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan
sosial atau kemasyarakatan meliputi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan yang dimaksud
merupakan pemberian hak yang sama rata kepada seluruh rakyat Indonesia. maksud dari
keadilan sosial berkaitan dengan kesejahteraan, jadi kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia merupakan suatu keadilan demi kesejahteraan masyarakat banyak. Keadilan dalam
kehidupan sosial terutama meliputi bidang-bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial,
kebudayaan, dan pertahanan keamanan nasional. Cita-cita masyarakat adil makmur, material,
dan spiritual, yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan dan kemakmuran yang
merata merupakan suatu kesejahteraan yang diinginkan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu,
adil makmur merupakan tujuan utama bangsa Indonesia dalam mewujudkan keadilan sosial.
Keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan menghormatihak orang lain. Sikap ini
mencerminkan saling menghargai satu sama lain dalam menjalankan kehidupan sosial yang
adil. Menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama serta melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial. Cinta akan kemajuan dan pembangunan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, adalah sumber energi untuk
menimbulkan semangat dalam perjuangan menjalani hidup-kehidupan dan untuk beraktivitas
mencapai segala sesuatu kebutuhan mutlkan untuk melaksanakan perintah agama dan
kewajiban dalam sistem berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Itulah salah satu Manfaat
terbentuknya pemerintahan di negeri tercinta indonesia yang berdasarkan pancasila dan
undang-undang dasar 1945.
Pendapat Aristoteles bahwa keadilan harus dipahami dalam pengertian
kesamaan.Pendapat ini sesuai dengan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dapat
disimpulkan bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan perlakuan yang sama dalam
memperoleh keadilan. Akan tetapi Aristoteles membuat pembedaan penting antara kesamaan
numerik dan kesamaan proporsional. Kesamaan numerik mempersamakan setiap manusia
sebagai satu unit yang sama hak dan kewajibannya. Persamaan ini mengartikan bahwa
keasamaan hak yang sama bagi semua masyarakat dalam memperoleh keadilan hak asasinya.
Sebagai contoh hak hidup, hak merdeka, hak meyatakan pendapat dan lain-lain. Sedangkan
kesamaan proporsional memberi tiap orang apa yang menjadi haknya sesuai dengan
kemampuannya dan prestasinya.

Prinsip Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesiamemberikan acuan bagi olah
fikir, olah sikap dan olah tindak harus mengarah pada terwujudnya kesejahteraan lahir dan
batin yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali.Kesejahteraan harus
dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan merata di seluruh daerah, dihindari
terjadinya kesenjangan yang mencolok.

Prinsip yang terkandung dalam keadilan sosial adalah suatu tata dalam masyarakat
yang selalu memperhatikan dan memperlakukan hak manusia sebagaimana mestinya dalam
hubungan antar pribadi terhadap keseluruhan baik material maupun spiritual.Keadilan sosial
ini mencakup ketiga macam keadilan yang berlaku dalam masyarakat.Keadilan sosial sering
disamakan dengan sosialisme, adapun perbedaan sosialisme dengan keadilan sosial adalah
sosialisme lebih mementingkan sifat kebersamaan dalam persaudaraan, sedangkan keadilan
sosial lebih mementingkan perlakuan hak manusia sebagaimana mestinya.Tetapi kedua-
duanya bertujuan untuk mencapai kesejahteraan bersama dalam arti keadilan sosial untuk
mencapai masyarakat yang adil dan makmur spiritual maupun material.
Prinsip Keadilan ini menuntut agar manusia memperlakukan orang lain sesuai dengan
haknya. Hak orang lain perlu dihargai dan tidak dilanggar, sama halnya seperti setiap
manusia mengharapkan agar haknya dihargai dan tidak dilanggar. Prinsip ini mengatur agar
manusia bertindak sedemikian rupa sehingga hak semua pihak terlaksana secara kurang lebih
sama sesuai dengan apa yang menjadi haknya tanpa saling merugikan. Dengan demikian
kepastian hukum dapat dirasakan oleh setiap manusia.

Karakteristik keadilan Pancasila yaitu memanusiakan manusia secara adil dan beradab
sesuai hak asasinya.Hak Asasi Manusia telah melekat semenjak manusia di dalam
kandungan.Hak Asasi Manusia harus selalu dilindungi karena hukum ada untuk masyarakat.
Hak asasi merupakan hak perlakuan yang sama dihadapan hukum. Selain mamanusikan
manusia, karakteristik keadilan Pancasila juga memberikan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.Manusia sebagai mahkluk sosial, sehingga harus saling hormat
menghormati antar sesama sesuai dengan ajaran Agustinus adalah soal nilai-nilai yakni harga
dan cinta, dan mengasihi sesama.

Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung nilai keadilan sosial.
Dalam hal ini harus diperhatikan beberapa aspek yaitu aspek perlakuan yang adil di segala
bidang kehidupan terutama di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya. Aspek perwujudan
keadilan sosial itu meliputi kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Aspek keseimbangan
antara hak dan kewajiban, menghormati hak-hak orang lain.
Keadilan Sosial adalah keadilan dari sila kelima dalam Pancasila. Sila kelima ini tidak
lain merupakan ujung harapan dari semua sila lainnya yang merupakan perwujudan nilai-nilai
keadilan. Sila pertama sampai dengan sila keempat saling berkaitan satu sama lain dan tidak
dapat dipisah-pisahkan. Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Semua sila tersebut harus menghasilkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat terutama rakyat Indonesia. Oleh karena itu, perumusan kelima sila itu pada
Alinea IV Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diakhiri dengan kalimat, “serta dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
BAB III

PEMBAHASAN TENTANG REALITAS IMPLEMENTASI NILAI


KEADILAN DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA
DAN BERNEGARA DI DESA TANJUNG SARI

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di desa tanjung sari didapatkan
hasil yakni, pengimplementasi maupun penerapan nilai keadilan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sudah hampir terlaksana dengan baik.

Berikut ini adalah penerapan nilai keadilan dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa dan bernegara di desa tanjung sari yang telah terlaksana dengan baik :

1. Menghargai karya orang lain

Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa penerapan maupun
implementasi nilai keadilan dalam aspek ‘menghargai karya orang lain’sudah terlaksana
dengan baik didesa ini yaitu dengan mengucapkan selamat dan sukses atas keberhasilan
orang lain, tidak cemburu dengan keberhasilan orang lain, tidak menghina orang lain, serta
mengakui keberhasilan orang lain. Di desa ini hubungan antara sesama terjalin dengan baik
misalnya dalam sebuah keluarga akan dilaksanakan pesta pernikahan, warga yang
mengetahui hal itu akan berbondong-bondong datang ke pesta tersebut untuk mengucapkan
selamat atas pernikahan tersebut, tidak ada pembedaan bagi setiap warga baik yang berbeda
agama maupun berbeda suku. Begitupun halnya dengan acara syukuran baik sunatan maupun
yang lain-lain. Antara warga desa saling menghargai satu dengan yang lain.

2. Kesederhanaan

Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa penerapan maupun
implementasi nilai keadilan dalam aspek ‘kesederhanaan’sudah terlaksana dengan baik di
desa ini, tercermin dari masyarakat yang dalam kesehariannya berpakaian sewajarnya, tidak
suka bergaya mewah, tidak memakai perhiasan yag mahal dan berlebihan, menggunakan
suatu barang sesuai dengan kebutuhannya. Masyarakat di desa ini menjunjung tinggi nilai
kesederhanaan bahkan jika ada acara kondangan maupun syukuran, masyarakat di desa ini
menggunakan baju seadanya dalam artian tidak glamour maupun tidak berlebihan.
3. Adil kepada sesama

Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa penerapan maupun
implementasi nilai keadilan dalam aspek ‘adil kepada sesama’ sudah terlaksana dengan baik
di desa ini yaitu dengan tidak membeda-bedakan orang lain maupun sesama serta tidak
menganak-tirikan orang lain. Di desa ini hubungan antara sesama terjalin dengan baik, saling
membantu dan saling menghargai walaupun berbeda agama dan suku. Hubungan antara
warga di desa ini dapat dikatakan terjalin dengan baik.

4. Gotong royong

Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa penerapan maupun
implementasi nilai keadilan dalam aspek ‘Gotong royong’ sudah dapat terlaksana dengan
baik di desa ini, dimana masyarakat memiliki inisiatif untuk melakukan gotong royong,
banyak masyarakat yang aktif dalam kegiatan gotong royong, di samping itu banyak
masyarakat yang sibuk dengan aktivitas maupun pekerjaannya sendiri tetapi memiliki waktu
untuk melakukan kegiatan gotong royong. Bantuan kebersihan lingkungan yang dikirim
pemerintah kepada desa juga tidak menjadi hambatan dikarenakan masyarakat menjadi
ketergantungan, mereka berasumsi bahwa kegiatan gotong royong tidak perlu lagi untuk
dilakukan karena petugas kebersihan lingkungan yang dikirim pemerintah telah melakukan
tugasnya dengan baik.

Penerapan nilai keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan


bernegara di desa tanjung sari yang belum terlaksana dengan baik :

1. Musyawarah
Masyarakat di desa ini masih kurang dalam hal bermusyawarah untuk membuat suatu
keputusan dalam lingkungannya,dikarenakan rasa untuk bekerjasamanya yang masih
rendah sehingga masih mengambil keputusan secara sepihak

Jadi secara keseluruhan pegimplementasian dan penerapan nilai keadilan dalam


kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sudah hampir terlaksana dengan baik.
Baik dari aspek adil kepada sesama, menghargai karya orang lain serta kesederhanaan namun
dalam aspek kegiatan bergotong royong masih belum dapat terlaksana dengan baik.
BAB IV

PEMBAHASAN TENTANG SOLUSI PERBAIKAN DALAM


IMPLEMENTASI NILAI KEADILAN DI DESA TANJUNG SARI

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di desa Tanjung sari, permasalahan
yang timbul dari pengimplementasi maupun penerapan nilai keadilan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tersebut ialah masyarakat di desa tersebut kurang
dalam menjalankan kegiatan bergotong royong.

Sedangkan kita ketahui bahwa gotong royong adalah ciri khas bangsa indonesia yang
turun temurun dan harus dipertahankan keberadaannya dan merupakan wujud dari solidaritas
masyarakat dimana didalamnya terdapat hak untuk dibantu dan kewajiban untuk membantu
dengan kata lain terdapat asas saling timbal balik.

Adapun solusi yang dapat diberikan dalam perbaikan implementasi nilai keadilan
dalam aspek gotong royong di desa tanjung sari adalah :

1. Mengadakan sosialisasi

Tokoh masyarakat seharusnya lebih aktif mengadakan sosialisasi kepada masyatarakat


mengenai nilai-nilai gotong royong serta manfaat dari gotong royong sehingga masyarakat
sadar akan pentingnya gotong royong. Dengan mensosialisasikan nilai-nilai gotong royong
dan manfaat gotong royong kepada masyarakat maka masyarakat akan mengetahui bahwa
dengan mengadakan kegiatan gotong royong dapat meningkatkan kebersamaan, persatuan,
rela berkorban, tolong menolong serta sosialisasi anggota masyarakat dalam lingkungan
masyarakat.

2. Mengadakan kegiatan rutin musyawarah

Untuk meningkatkan kegiatan bergotong royong maka perlu diadakan kegiatan rutin
ataupun sekali dalam seminggu kegiatan bersifat kebersamaan dan musyawarah seperti kerja
bakti baik dalam kegiatan kebersihan, pembangunan dan lain sebagainya yang dikordinir oleh
kepala desa ataupun tokoh masyarakat lainnya.
3. Tersedianya Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana untuk menunjang keberhasilan kegiatan bersama (gotong


royong) tentunya harus disediakan secara maksimal seperti gerobak pengangkut sampah
serta alat-alat kebersihan lainnya.

4. Peningkatan peranan tokoh masyarakat

Sebagai tokoh masyarakat tentunya harus lebih aktif dalam meningkatkan kegiatan
gotong royong karena tokoh masyarakatlah yang dapat diharapkan untuk mengayomi
masyarakat sehingga mereka harus lebih sigap dalam mengambil setiap kebijakan yang
berguna untuk pengembangan desa dan masyarakat.
BAB V

URAIAN SKETSA PENDUKUNG

Gambar 1 : Gotong royong dalam kegiatan pembangunan pos kamling (sumber :


https://www.google.com/search?
q=gambar+gotong+royong&safe=strict&sxsrf=ACYBGNRdtEQG3HIpMfVfWcbstdapWZ6bfw:1573082
403874&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=9G2Eo_6_pK0r3M%253A%252Ci8hmWY5B60uJmM
%252C_&vet=1&usg=AI4_-
kSMxzdvgKVqNxnyGTS510SC8VSgqw&sa=X&ved=2ahUKEwivnIrP3NblAhUBsI8KHe5jAcEQ9QEwA3oE
CAcQCg#imgrc=9G2Eo_6_pK0r3M:

Gambar 2 : Gotong royong dalam kegiatan kebersihan (sumber :


http://sapawarga.com/animasi/gambar-mewarnai-gotong-royong-di-sekolah/top-gambar-
kartun-gotong-royong-rumah-terbaru-gokil-abis-persoalan )
Gambar 3 : kegiatan kerja bakti (sumber : https://www.blogger.com/blogin.g?
blogspotURL=https://ssrumah.blogspot.com/2018/08/gambar-kartun-kerja-bakti-di-
rumah.html )

Gambar 4 : kegiatan kerja bakti (sumber : https://www.google.com/search?


q=gambar+orang+bermusyawarah+kartun&safe=strict&sxsrf=ACYBGNSxkSpf2gFhngeUlUoDxdKTOw
1Jvg:1573082503420&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=jgpZhp5lqvriEM%253A%252C-1caesX9Vypy-
M%252C_&vet=1&usg=AI4_-kQjmwrqqNQElKuWP72-Kmh9BHev-A&sa=X&ved=2ahUKEwimhMb-
3NblAhVYknAKHd2mBBEQ9QEwB3oECAcQEg#imgrc=GueITc8vdJ4oGM:&vet=1

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung nilai keadilan sosial.
Dalam hal ini harus diperhatikan beberapa aspek yaitu aspek perlakuan yang adil di segala
bidang kehidupan terutama di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya. Aspek perwujudan
keadilan sosial itu meliputi kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Aspek keseimbangan
antara hak dan kewajiban, menghormati hak-hak orang lain.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di desa tanjung sari, maka dapat disimpulkan
bahwa dalam pengimplementasian maupun penerapan sila ke-5 belum sepenuhnya dapat
terlaksana dengan baik. Terdapat beberapa aspek yang telah terealisasi maupun terlaksana
dengan baik yaitu adil kepada sesama, menghargai karya orang lain serta kesederhanaan
namun disamping itu terdapat juga aspek yang belum terlaksana dengan baik yaitu
bermusyawarah ketika akan ada pengambilan keputusan . Oleh karena itu perlu ditanamkan
dalam setiap pribadi/orang pentingnya nilai-nilai musyawarah serta manfaat dari musyawarah
itu .

B. Saran
Sebagai warga negara Indonesia yang memiliki dasar negara yaitu Pancasila, harus
mampu memahami dan mengimplementasikan nilai- nilai sila dari Pancasila. Dengan
memahami dan mengimplementasikan nilai- nilai sila dari Pancasila maka akan terbentuk
kepribadian yang berlandaskan ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta
keadilan.
DAFTAR PUSTAKA

Asmaroini, Puji Ambiro. 2017. Menjaga Eksistensi Pancasila Dan Penerapannya Bagi
Masyarakat Di Era Globalisasi.Ponorogo: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan.

Astuti, Dwi Devianita. 2018. Model Sosialisasi Nilai- Nilai Sila Ke- 4 Pancasila Dengan
Menggunakan Metode Diskusi Kolaborasi Brainstorming Pada Pemuda Dusun Jetak.
Surakarta: Universitas Muhammadyah.

Chritiawan, Rio dan Efendi Saragih. 2010. Pancasila Sebagai Asas Pembentukan Hukum
Dan Pengembangan Bangsa. Yogyakarta: Wifikasi Artikel.

eprints.ums.ac.id/56297/17/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf

jurnal.ugm.ac.id/wisdom/article/download/40962/23931
Tjiptabudy, J. 2014.kebijakan pemerintah dalam upaya melestariakan nilai-nilai pancasila di
era reformasi. Yogyakarta: Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM.

Marsudi, Al Subandi. 2001. Pancasila dan UUD 45 Dalam Paradigma Reformasi. Jakarta:


PT. Rajagrafindo Permai.

Pratiwi, Rizky Novita dan Suyato. Strategi Penanaman Niali- Nilai Pancasila Di Sekolah
Menengah Kejuruan. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Dan Hokum.

Salam, Burhanuddin. 1996. Filsafat Pancasilaisme. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.

Sutono, Agus. 2015. Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional.


Semarang: Jurnal Ilmiah CIVIS.

Tim Penulis Dari Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti


Ri.2016.Pendidikan Pancasila.Dirjen Delmawa Kemenristekdikti:Jakarta

Widisuseno, Iriyanto, dkk. 2017. Pendidikan Pancasila. Semarang: BP UNDIP.

Wijoyo, Suparno. 2008. Pemahaman Nilai Luhur Pancasila Dari Anak Bangsa Ribuan
Pulau. Medan: CV PELITA.

Yudiyanto. 2016. Makna Filosofis Nilai- Nilai Sila Ke- Empat Pancasila Dalam Sistem
Demokrasi Di Indonesia. Lampung: FIAT JUSTISIA.

Anda mungkin juga menyukai