PENDIDIKAN PANCASILA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan
pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Mengapa begitu besar
pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan negara Indonesia? Kondisi ini
dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan
bangsa Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau,
adat istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama
lain tetapi mutlak harus dipersatukan.
Sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa
merupakan landasan berbangsadan bernegara yang implementasinya
mewajibkan semua manusia Indonesia harus berketuhanan. Karena
keberadaan Tuhan melingkupi semua wujud dan sifat dari alam semesta
ini,diharapkan manusia Indonesia dapat menyelaraskan diri dengan dirinya
sendiri, dirinya dengan manusia-manusia lain di sekitarnya, dirinya dengan
alam, dan dirinya dengan Tuhan.Keselarasan ini menjadi tanda dari mausia
yang telah meningkat kesadarannya dari kesadaran rendah menjadi
kesadaran manusia yang manusiawi.
Pancasila, dalam konteks masyarakat bangsa yang plural dan
dengan wilayah yang luas,harus dijabarkan untuk menjadi ideologi
kebangsaan yang menjadi kerangka berpikir (the mainof idea), kerangka
bertindak (the main of action), dan dasar hukum (basic law) bagi
segenapelemen bangsa. Namun, dalam kerangka pluralitas dan
multikulturalisme tidak dinafikan dan dihalangi hidupnya ideologi
kelompok yang sifatnya lebih terbatas selama tidak bertentangan dengan
nilai-nilai Pancasila. Sebagai contoh, ideologi kelompok keagamaan
(ormas), partai politik, dan etnonasionalisme kesukuan tetap dibiarkan
hidup sebagai khasanah kekayaan bangsa dalam payung ideologi besar
Pancasila. Hal ini, dimaksudkan untuk menghindari pemaksaan
danmonopoli ideologi serta penafsiran tunggal.
2
Pada hakikatnya, Pancasila juga terbuka pada pemikiran ideologi
lainnya. Kecuali terhadap ideologi Komunisme yang nyata-nyata
bertentangan dengan Pancasila harus tetap dilarang dan tidak boleh hidup
di bumi Indonesia. Artinya Pancasila menjadi ajimat yang ampuh bagi
rejim dalam mengambil segala bentuk keputusan, rakyat diharuskan
tunduk pada legitimasi yang digunakan dengan melalui pengatasnamaan
Pancasila, inilah di kemudian waktu menjadi permasalahan yang
rumit.Implementasi nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pelaksanaan nilai Pancasila lebih
penting ketimbang pembahasan-pembahasan secara teori.
B. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana Pedoman umum nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
masyarakat dan pemerintahandi kabupaten.
2. Bagaimana memahami kajian tentang implementasi nilai-nilai
Pancasila pada masyarakat dan pemerintahan di kabupaten.
3. Bagaimana memahami kajian tentang pemahaman nilai-nilai Pancasila
pada masyarakat dan pemerintahan di kabupaten.
4. Bagaimana Tingkat Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai
Pancasila Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas terdapat
permasalahan-permasalahan. Permasalahan tersebut dibatasi agar tidak
membuat kesan mengambang dalam penjelasan dan pemaparan materi
pada makalah ini. Permasalahan yang akan dibahas yaitu hanya nomor 4
yaitu tentang Tingkat Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa.
3
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Tingkat Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Pada
Masyarakat dan Pemerintahan di Desa Bandar Khalipah, Kecamatan
Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang?
2. Bagaimana Tingkat Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada
Masyarakat dan Pemerintahan di Desa Bandar Khalipah, Kecamatan
Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mendeskripsikan Tingkat Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila
Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di DesaBandar Khalipah,
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serbang.
2. Untuk mendeskripsikan Tingkat Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa Bandar Khalipah,
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serbang.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah:
1. Manfaat secara teoritis
Pembahasan ini diharapkan akan menambah wawasan bagi
pembaca dan memperkaya khasana ilmu pengetahuan, menambah,
dan melengkapi koleksikarya ilmiah serta memberikan kontribusi
pemikiran yang menyoroti pembahasan tentang Tingkat Pemahaman
dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Dan
Pemerintahan di Desa.
4
dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Dan
Pemerintahan di Desa.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Tinjauan Tentang Pemahaman
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemahaman adalah
sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar.
Sedangkan menurut para ahli pengertian pemahaman adalah sebagai
berikut: Suharsimi (2009:118) menyatakan bahwa pemahaman
(comprehension) adalah bagaimana seorang mempertahankan,
membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas,
menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan
kembali, dan memperkirakan. Pemahaman menurut Sadiman
(1996:109) adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengartikan,
menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan
caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.
Sementara itu, pengertian pemahaman menurut Anas Sudijono (1997),
adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu
setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami
adalah mengetahui mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya
dari berbagai segi. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan
berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan.
6
kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai
atau melakukan penilaian.
7
(commondenominator), jati diri bangsa ( national identity) dan
sekaligus nilai yang dianggap baik untuk diwujudkan (ideal value).
8
d) Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan,
keturunan dan perbedaan warna kulit.
e) Menumbuhkan rasa nasib sepenanggungan
9
c) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan
Tuhan Yang Maha Esa.
f) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing.
g) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
10
3) Persatuan Indonesia
a) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
b) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
c) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah
air Indonesia.
e) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
f) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
g) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
11
h) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
i) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
j) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan pemusyawaratan.
12
B. Penelitian Yang Relevan
Dalam melakukan penelitian ilmiah harus dilakukan teknik
penyusunan yang sistematis untuk memudahkan langkah-langkah yang
akan diambil. Begitu pula yang dilakukan penulis dalam penelitian ini,
langkah pertama yaitu dengan melakukan studi literatur pada buku-
buku yang membahas tentang implementasi nilai-nilain pancasila dan
penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan TOC. Data
yang didapat dari studi literatur ini akan digunakan sebagai acuan
untuk membuat kueisioner penelitian.
C. Kerangka Berpikir
Nilai yang ada dalam Pancasila memiliki serangkaian nilai,
yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan.Kelima nilai tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh
dimana mengacu dalam tujuan yang satu. Nilai-nilai dasar Pancasila
seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
yang bersifat universal, objektif, artinya nilai-nilai tersebut dapat
dipakai dan diakui oleh negara-negara lain, walaupun tidak diberi
nama Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila juga merupakan suatu pandangan hidup
bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan nilai-nilai yang sesuai
dengan hati nurani bangsa Indonesia, karena bersumber pada
kepribadian bangsa.Nilai-nilaiPancasila ini menjadi landasan dasar,
serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari
dan dalam kenegaraan.
Pancasila sebagai nilai mengandung serangkaian nilai, yaitu:
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan. Kelima nilai
ini merupakan satu kesatuan yang utuh, tak terpisahkan mengacu
kepada tujuan 17 yang satu. Pancasila sebagai suatu sistem nilai
termasuk kedalam nilai moral (nilai kebaikan) dan merupakan nilai–
nilai dasar yang bersifat abstrak.
13
Nilai itu selanjutnya menjadi sumber nilai bagi
penyelenggaraan kehidupan bernegara Indonesia. Apakah yang
dimaksud nilai? Secara etimologi, Kamus Bahasa Inggris Oxford
menyebutkan bahwa nilai berasal dari kata value (Inggris) yang berasal
dari kata valere (Latin) yang berarti : kuat, baik, berharga. Secara
sederhana, nilai (value) adalah sesuatu yang bergunaMenurut Dardji
Darmidihardjo, nilai-nilai itu dapat dikemukaan seperti pada tabel
berikut:
Nilai dasar adalah nilai yang ada dalam ideologi Pancasila yang
merupakan representasi dari nilai atau norma dalam masyarakat,
bangsa, dan negara Indonesia. Nilai dasar merupakan nilai yang tidak
bisa berubah-ubah sepanjangbangsa Indonesia berpedoman pada nilai
tersebut. Contoh nilai dasar adalah sila-sila Pancasila yang ada dalam
alinea IV, UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.
14
5. Mengakui adanya masyarakat majemuk; melakukan musyawarah dan
kompromi; mempertimbangkan moral; berbuat jujur; tidak curang.
6. Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim dll
7. Mentaati hukum dan tidak diskriminatif.
15
6. Menghargai karya orang lain: tidak membajak dan membeli produk
bajakan.
7. Tidak merusak prasarana umum dan menjaga kebersihan ditempat
umum.
Berikut adalah peta konsep ataupun kerangka berpikir terhadap nilai nilai
pancasila :
PANCASILA
MASYARAKAT Pemerintahan
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian, metode penelitian, dan
memilih lokasi untuk melakukan penelitian.
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
deskriptif.Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi gambaran
yang lebih jelas tentangsituasi-situasi sosial.Penelitian deskriptif (descriptive
research), yang biasa disebut juga penelitiantaksonomik (taxonomic
research), dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai
sesuatufenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan
sejumlah variabel yang berkenaandengan masalah dan unit yang diteliti
(Mulyadi. 2012:73).
Penelitian deskriptif berakar pada filsafat fenomenologi/postpostivis yang
pertama kalidikembangkan oleh seorang matematikawan Jerman Edmund
Husserl (1850-1938).Menurut Husserlbahwa filsafat fenomenologi berupaya
untuk memahami makna yang sesungguhnya atas suatupengalaman dan
menekankan pada kesadaran yang disengaja (intentionallity of consciousness)
ataspengalaman, karena pengalaman mengandung penampilan ke luar dan
kesadaran di dalam, yangberbasis pada ingatan, gambaran dan makna.
Penelitian ini berakar pada tradisi dalam sosiologi danantropologi yang
bertujuan untuk memahami suatu gejala seperti apa adanya tanpa harus
mengontrolvariabel dan tidak berusaha menggeneralisasi gejala tersebut dalam
gejala-gejala yang lain.Termasuk dalam penelitian ini adalah etnografi, studi
kasus, studi naturalistik, sejarah, biografi, teorimembumi (grounded theory),
dan studi deskriptif (Creswell 1994, 50).Jenis penelitian ini tidaksampai
mempersoalkan hubungan antar-variabel yang ada; tidak dimaksudkan untuk
menarikgeneralisasi yang menjelaskan variabel-variabel
antecedent/independent yang menyebabkan sesuatugejala kenyataan sosial
terjadi (consequence/dependent).Karenanya, pada suatu penelitian
17
deskriptif,tidak menggunakan dan tidak melakukan pengujian hipotesis
(seperti yang dilakukan dalampenelitian eksplanasi); berarti tidak
dimaksudkan untuk membangun dan mengembangkanperbendaharaan
teori.Dalam pengolahan dan analisis data, lazimnya menggunakan
pengolahanstatistik yang bersifat deskriptif (statistik deskriptif) (Mulyadi.
2012:73).
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode
penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017:14) metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi yang akan dilakukan untuk observasi penelitian ini adalah di Desa
Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Batas-batas wilayahnya sebagai berikut :
• Utara berbatasan dengan Desa Bandar Setia/Desa Laut Dendang
• Timur berbatasan dengan Desa Bandar Klippa
• Selatan berbatasan dengan Desa Bandar Klippa/Desa Tembung
• Barat berbatasan dengan Desa Medan Estate/Desa Tembung
18
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan masyarakat dan
pemerintahan Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random
sampling. Menurut Sugiyono (2017:120) dikatakan simple (sederhana) karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara purposiverandom
sampling, yang jumlah sebanyak 30orang, yang terdiri dari seluruh anggota
BPDDesa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang, Kepala Desa dan seluruh perangkat desa. Kemuadian dari
masyarakat yang ditentukan adalah tokoh masyarakat (tokoh pemuda,
tokoh/para tetua adat, pengurus kumpulan pengajian atau perwiritan (yang
beragama Islam) / pengurus kumpulan pendalaman alkitab (yang beragama
Kristen), pengurus karang taruna, dan sebagainya) termasuk seluruh pengurus
PKK tingkat desa tersebut.
C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari satu variabel
yaitu: tingkat pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila pada
masyarakat dan Pemerintahan Desa.
19
yang terdiri atas Nilai Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan, Nilai Persatuan, Nilai
Kerakyatan, dan Nilai Keadilan dan deskripsi ukuran tingkat implementasi
nilai-nilai Pancasila tersebut dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara baik dari tingkat kehidupan nasional maupun sampai pada tingkat
kehidupan di desa.
Adapun tabel variabel dan indikator penelitian berdasarkan teori yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel Indikator Deskriptor Instrumen
Penelitian
Pemahaman 1. Nilai Ketuhanan Instrumen tes
dan wawancara
Nilai-nilai 2. Nilai Kemanusiaan
Tingkat Pancasila pada 3. Nilai Persatuan
Pemahaman Masyarakat dan 4. Nilai Kerakyatan
dan Pemerintahan 5. Nilai Keadilan
Implemenasi Desa
Implementasi 1. Nilai Ketuhanan Instrumen skala
Nilai-Nilai
sikap dan
Nilai-nilai 2. Nilai Kemanusiaan
Pancasila wawancara
Pancasila pada 3. Nilai Persatuan observasi
Masyarakat dan 4. Nilai Kerakyatan
Pemerintahan 5. Nilai Keadilan
Desa
1. Jenis Data
20
Jenis data ada dua macam yaitu data primer dan data sekunder.Data primer
adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Sedangkan data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen( Sugiyono, 2017:308).
Adapun jenis data yang digunakan untuk penelitian ini yaitu:
a) Jenis data primer yang digunakan pada penelitian ini adalah angket atau
kuesioner dan observasi. Menurut Sugiyono (2017:199) kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Sedangkan observasi menurut Sutrisno Hadi (dalam
Sugiyono, 2017:203) merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis.
b) Jenis data sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah buku dan
jurnal – jurnal yang sesuai dengan judul penelitian ini.
21
Menurut Sugiyono (2017:333) dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis
data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan
masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal.
Karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode
statisik yang sudah tersedia. Misalnya akan menguji hipotesis hubungan antar
dua variabel, bila datanya ordinal maka statistic yang diigunakan adalah
korelasi Spearman Rank, sedang bila datanya interval atau ratio digunakan
Korelasi Pearson Product Moment. Bila akan menguji signifiknasi komparasi
data dua sampel, datanya nominal digunakan Chi Kuadrat. Selanjutnya bila
akan menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel, datanya interval,
digunakan Anlisis Varian.
Analisa data dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan cara
interpretasi data dan informasi yang telah dikumpulkanmelalui pemahaman
mendalam dengan prinsip validitas, objektifitas dan rebilitas. Pendekatan
kuantitatif dalam penelitian ini dilakukan sejak awal sampai sepanjangproses
penelitian berlangsung.
Pengolahan dan analisis data,dilakukan dengan menggunakananalisis
statistik deskriptif yaituanalisis tabel frekuensi dan persentase.Perhitungan
persentase adalah denganrumus sebagai berikut.
p = f/n x 100%
dimana :
p = Nilai persentase yang dicari;
f = Frekuensi, yaitu banyaknyanilai pada setiap kategori data;
n = Sampel, yaitu jumlahsampel.
22
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
1) Sejarah Singkat Desa
Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan yang dalam
catatan sejarah didirikan oleh Tokoh Melayu Deli yaitu Datok Laila
Asry. Dulunya desa ini bernama Kampung Bandar Chalifah yang
merupakan kampung tempat berkumpulnya para pemimpin perjuangan di
Sumatera. Dan pada tahun 1954 oleh Pemerintah Republik Indonesia
diberi penghargaan sebagai Kampung Pahlawan melalui Kementerian
Pertahanan Staf Angkatan Darat dengan mengeluarkan surat Surat
Penghargaan No. 4/Kps/A.Djen/Peng/53 tanggal 25 Oktober 1954,
sehingga sampai saat ini makam pahlawan yang berada di Dusun III
Kamboja Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan sebagai
tempat Upacara Renungan Suci karena di makam tersebut masih ada 3
makam pahlawan lagi yang telah gugur sebagai kusuma bangsa dan sejak
tahun 1948 sampai dengan tahun 1961 Desa Bandar Khalipah dipimpin
oleh seorang Kepala Kampung. Dan mulai tahun 1961 sampai saat ini
barulah Desa Bandar Khalipah dipimipin oleh seorang Kepala Desa.
23
langgar/musholah = 7 buah; gereja = 2 buah; lapangan sepak bola = 1
unit; klinik/balai pengobatan = 8 unit; puskesmas = 1 unit; posyandu = 17
unit. Jumlah penduduk Desa Bandar Khalipah pada tahun 2016 tercatat
berjumlah 46.701 jiwa dengan kepadatan penduduk 5.299/km 2 yang
terdiri dari laki-laki = 23.771 jiwa dan perempuan = 22.930 jiwa dengan
jumlah kepala kepala keluarga = 9.450 KK. Mayoritas suku di Desa
Bandar Khalipah adalah suku Jawa dengan jumlah 29.481 jiwa diikuti
oleh Batak, Melayu, Minang, Aceh, Banjar, dan lain-lain. Penduduk Desa
Bandar Khalipah mayoritas bekerja sebagai karyawan.
24
2) Deskripsi Hasil Perhitungan Tingkat Pemahaman Nilai-Nilai
Pancasila Pada Masyarakat
Jumlah responden yang diambil dalam perhitungan ini adalah
sebanyak 18 orang dari masyarakat. Berdasarakan hasil dari
perhitungan persentase tingkat pemahaman secara keseluruhan pada
masyarakat yaitu sebesar 38,67%. Dengan masing-masing tingkat
pemahaman dari nilai-nilai Pancasila yaitu sebagai berikut :
i. Tingkat Pemahaman Nilai Ketuhanan, berdasarkan perhitungan
didapat hasil 44,44%
ii. Tingkat Pemahaman Nilai Kemanusiaan, berdasarkan
Perhitungan didapatkan hasil 32,41%
iii. Tingat Pemahaman Nilai Persatuan, berdasarkan perhitungan
didapat hasil 45,83%
iv. Tingkat Pemahaman Nilai Kerakyatan, berdasarkan perhitungan
didapat hasil 38,89%
v. Tingkat Pemahaman Nilai Keadilan, berdasarkan perhitungan
didapat hasil 31,48%
25
v. Implementasi Kesadaran Nilai Keadilan Secara Keseluruhan,
berdasarkan perhitungan didapatkan persentase sebesar 91,08%
Berdasarkan implementasi setiap nilai Pancasila tersebut dapat
disimpulkan bahwa kesadaran Pemerintah Desa dalam
implementasi Pancasila adalah sebesar 91,28%
26
52,92%.Berdasarkan hasil dapat kita ketahui bahwa tingkat nilai-nilai
pancasila pada Pemerintah Desa Bandar Khalipah masih setengah tingkat
pemahamannya. Hal tersebut juga diterangkan oleh bapak Amiruddin
sebagai Kaur Umum di Pemerintahan desa tersebut yang menyebutkan
bahwa tingkat pemahaman pemerintah desa hanyalah sekedar pemahaman
sebatas paham saja namun tidak didalami pemahamannya tersebut. Namun
dari hasil tersebut dapat menjadi bahan evaluasi bagi para aparat
pemerintahan tentang pentingnya pemaham nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
27
persatuan. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa desa sudah
menjalankan nilai ketuhanan serta persatuan yang terkandung dalam
Pancasila.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, didapatkan hasil
persentase tingkat implementasi kesadaran nilai-nilai pancasila pada
pemerintah desa sebesar 91,28%.Dari hasil tersebut dapat kita ketahui
bahwa tingkat implementasi nilai-nilai Pancasila berjalan dengan baik. Hal
ini berbanding terbalik dengan tingkat pemahaman pemerintah desa
tentang nilai-nilai Pancalisa yang dapat dikatakan masih kurang. Dari sini
dapat kita simpulkan bahwa tingkat implementasi nilai-nilai Pancasila di
Pemerintahan Desa sudah sangat baik, walaupun tingkat pemahaman yang
masih dikatakan cukup bukan berarti tingkat implementasi nilai-nilai
Pancasila di desa ini rendah.
28
pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai Pancalisa yang dapat dikatakan
masih sangat kurang. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa walaupun
tingkat pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila di masyarakat masih
kurang tetapi tingkat implementasi dari nilai-nilai Pancasila sangat baik.
Dan masyarakat di Desa Bandar Khalipah ini sudah sangat baik dalam
menjalankan serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
29
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat
pemahaman nilai-nilai Pancasila di Desa Bandar Khalipah baik di Pemerintah
Desa maupun Masyarakatnya masih rendah. Namun tingkat implementasi
nilai-nilai Pancasila di desa Bandar Khalipah tersebut sangat baik, baik di
Pemerintah Desa maupun di Masyarakat. Berikut adalah hasil dari
perhitungan yang telah kami lakukan:
1. Persentase tingkat pemahaman secara keseluruhan pada pemerintahan
desa yaitu sebesar 52,92%
2. Persentase tingkat pemahaman secara keseluruhan pada masyarakat yaitu
sebesar 38,67%.
3. Persentase kesadaran pemerintah desa dalam implementasi pancasila
adalah sebesar 91,28%
4. Kesadaran masyarakat desa dalam implementasi pancasila adalah sebesar
87,70%.
Hasil tersebut merupakan hasil dari 30 orang responden. Jadi kami tidak
dapat juga mengatakan bahwa Desa Bandar Khalipah sudah baik atau buruk
dalam implementasi nilai-nilai Pancasila karena jumlah responden yang
terbatas.
B. Saran
Adapun saran dari kami yaitu dalam meneliti implementasi nilai-nilai
Pancasila, sebaiknya jumlah responden diperbanyak. Serta pilihlah responden
yang kelihatannya memiliki rasa sosial serta inteligensi yang cukup untuk
menjawab serta mengisi instrumen yang akan diberikan.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata lengkap. Masih
banyaknya kekurangan di dalamnya yang belum tersampaikan pada tugas ini.
Untuk itu kami mengharapkan kritikan dan motivasi yang bersifat
membangun agar kami dapat menyusun tugas yang lebih baik lagi
30
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Azwar, Saifudin Azwar. 2010. Metodologi penelitian. celaban timur UH
III/548 Yogyakarta: Pustaka pelajar.
31
Dra.Tri Endang Sungkowo Putri. Pentingnya Pendidikan Pancasila Sebagai
Materi Pembelajaran Di Perguruan Tinggi (Studi Kasus Di Sekolah
Tinggi Teknik Malang).
London: Sage Publications. Diakses pada 6 Mei 2016 pukul 00.52 WIB
melalui:http://remotelib.ui.ac.id:3261/content/14/1/113.full.pdf
Internet
http://kangirva.blogspot.co.id/2012/09/pendidikan-pancasila-daftar-
pustaka.html
http://timur.ilearning.me/2016/01/04/apa-saja-metode-dan-instrumen-
pengumpulan-data/
https://deluk12.wordpress.com/makalah-pancasila/
http://thefikkar.blogspot.co.id/2016/05/makalah-metode-penelitian.html
32
33