Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REVIEW

MK.FISIOLOGI OLAHRAGA
PRIODE S1 PENDIDIKAN
JASMANI KESEHATAN DAN
REKREASI

SKOR NILAI :

PENGARUH OLAHRAGA TERHADAP SISTEM IMUN

NAMA KELOMPOK 8 :

~ MARIANTI BR.LUMBAN RAJA (6193111051)


~ Hazwan Nazim (6191111030)
~ Gomos Andreas Sianturi (6193111039)
~ Faisal Yazid (6193111036)
~Ahmad Jubeir Hasibuan (6193111044)

KELAS : PJKR II C 2019

DOSENPENGAMPU :Dr.Hariadi,S.Pd.,M.Kes.,

MATA KULIAH :FISIOLOGI OLAHRAGA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR
          
  Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas dalam pembuatan Critical Book
Report :FISIOLOGI OLAHRAGA“ sebagai pemenuhan tugas dalam mengikuti
perkuliahan,pada mata kuliah FISIOLOGI OLAHRAGA“ dengan tepat waktu
           
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan tugas ini masih jauh dalam
kesempurnaan dan tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya tugas-tugas
selanjutnya. Kami berharap semoga Critical Book Report ini bisa bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca.
.

Medan,28 april 2020

KELOMPOK 8

2
DAFTAR ISI
JUDUL............................................................................................................................ i ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................4
A. Latar Belakang ..............................................................................................4
B. Rasionalisasi Pentingnya CBR...................................................................4

C.TUJUAN PENULISAN CBR.....................................................................4

D. MANFAAT CBR...........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................5
A. Definisi Sistem Imunitas................................................................................5
B. Fungsi Sistem Imun........................................................................................5
C. Lapisan dalam Imunitas Tubuh......................................................................5
D. Macam-Macam Sistem Imunitas Tubuh........................................................5
E. Jenis-Jenis Sistem Imun..................................................................................8
F. Mekanisme Sistem Kekebalan Tubuh............................................................8
G. Respon Sistem Imun ......................................................................................9
H. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Imunitas Tubuh...................................12
I. Difusi Sistem Imun..........................................................................................13
J. Contoh Penyakit Akibat Ketidakseimbangan Sistem Imun............................13
BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS
A. Pembahasan Isi PENGARUH OLAHRAGA TERHADAP SISTEM IMUN……………
B. Kelebihan Dan Kekurangan buku ………………………………………………………………..

BAB IV PENUTUP........................................................................................................
C.Kesimpulan......................................................................................................
D.Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Olahraga merupakan suatu hal yang umum dan sering dilakukan sehari-hari. Aktivitas
fisik ini bahkan kerap kali dikaitkan dengan kesehatan. Tak hanya berguna untuk kesehatan
fisik, olahraga juga disebut dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang secara keseluruhan.
Selain dilakukan untuk tujuan tertentu, olahraga juga mempunyai banyak manfaat bagi
seseorang yang melakukannya. Dalam hal kesehatan.
T u b u h m e m i l i k i s i s t e m p e r a h a n a n s a l i n g m e n d u k u n g . tubuh manusia
tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang mengandungmikroba pathogen
disekelilingnya.Mikroba tersebut dapat menimbulkan penyakitinfeksi pada
manusia.Mikroba patogen yang ada bersifat poligenik dan kompleks.Oleh karena itu
respon imun tubuh manusia terhadap berbagai macam mikroba patogen juga
berbeda.Umumnya gambaran biologic spesifik mikroba menentukanmekanisme imun
mana yang berperan untuk proteksi.Begitu juga respon imunterhadap bakteri
khususnya bakteri ekstraseluler atau bakteri intraselulermempunyai karakteriskik
tertentu pula.
Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit,radiasi
matahari, dan polusi. Stress emosional atau fisiologis dari kejadian iniadalah tantangan
lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kitadilindungi oleh system
pertahanan tubuh, sistem kekebalan tubuh, terutamamakrofag, dan cukup lengkap
kebutuhan gizi untuk menjaga kesehatan.Kelebihantantangan negatif, bagaimanapun,
dapat menekan system pertahanan tubuh, system kekebalan tubuh, dan mengakibatkan
berbagai penyakit fatal.
Respon imun yang alamiah terutama melalui fagositosis oleh neutrofil,monosit
serta makrofag jaringan. Lipopolisakarida dalam dinding bakteri Gramnegative dapat
mangativasi komplemen jalur alternative tanpa adanya antibody.Kerusakan jaringan
yang terjaddi ini adalah akibat efek samping dari mekanisme pertahanan tubuh
untuk mengeliminasi bakteri. Sitokin juga merangsang demamdan sintesis protein.

B. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami. Terkadang
kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi informasi
yang terdapat di dalamnya.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi. Selain itu, salah satu faktor yang
melatarbelakangi penulis mereview buku ini agar kita bisa berfikir kritis dan mengetahui
kelebihan dan kekurangan dari sebuah buku.

4
C. Tujuan Penulisan CBR
Critical Book Review ini bertujuan :
a. Mengulas isi sebuah buku
b. Mencari dan Mengetahui informasi yang ada dalam buku
c. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari buku

D. Manfaat CBR
a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Anak Usia Dini
b. Untuk menambah pengetahuan para pembaca
c. Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari buku
d. Menambah wawasan penulis
e. Melatih penulis berfikir kritis

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Sistem Imunitas
Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama penyakit infeksi.Gabungan
sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadapinfeksi disebut
sistem imun.Reaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-molekulterhadap mikroba dan
bahan lainnya disebut respons imun.Sistem imundiperlukan tubuh untuk
mempertahankan kebutuhannya terhadap bahaya yangdapat ditimbulkan berbagai
vahan dalam lingkungan hidup.
Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor,dan terhambatnya
sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker

B. Fungsi Sistem Imun
1.Sistem imun memiliki beberapa fungsi bagi tubuh, yaitu sebagai:Pertahanantubuh,
yaitu menangkal bahan berbahaya agar tubuh tidak sakit,dan jika sel-sel imun yang
bertugas untuk pertahana ini mendapatkangangguan atau tidak bekerja dengan baik,
maka oranmg akan mudah terkenasakit.
2.Keseimbangan, atau fungsi homeostatik artinya menjaga keseimbangan
darikomponen tubuh.
3.Perondaan, sebagian dari sel-sel imun memiliki kemampuna untuk memantauke
seluruh bagian tubuh. Jika ada sel-sel tubuh yang mengalami mutasi makasel peronda
tersebut akan membinasakannya.
C. Lapisan dalam Imunitas Tubuh
1. Lapisan pertama/physical barrier
:kulit, membran mukosa, kelenjar keringat, sebum, kelenjar air mata, silia, asamlambu
ng, kelenjar ludah.
2. Lapisan kedua : sel leukosit fagositik, protein antimikroba dan responinflamasi.
3. Lapisan ketiga : sel limfosit dan antibodi.
D. Macam-macam Sistem Imunitas Tubuh
Sistem Imunitas Tubuh manusia dibagi 2 yaitu:
1.Sistem Kekebalan Tubuh Non Spesifik / Alamiah (Innate Imune System).
Disebut juga komponen nonadaptif atau innate, atau imunitas alamiah,artinya
mekanisme pertahanan yang tidak ditujukan hanya untuk satu jenisantigen, tetapi
untuk berbagai macam antigen.Imunitas alamiah sudah adadalam tubuh sejak bayi
lahir dan terdiri atas berbagai macam elemennon spesifik.Jadi bukan merupakan
pertahanan khusus untuk antigen tertentu.Dapat mendeteksi benda asing yang masuk
tetapi Tidak dapat mengenali benda tersebut.
a.Reaksi Inflamasi / Peradangan
Merupakan respons lokal tubuh terhadap infeksi atau perlukaan .Tidak spesifik
hanya untuk infeksi mikroba, tetapi respons yang sama
6
juga terjadi pada perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau trauma.Fagosit merupakan
pemeran utama yang terdiri dari: neutrofil, monosit,& makrofag.
Tahap inflamasi : Masuknya bakteri ke dalam jaringan. Vasodilatasi system mikro
sirkulasi area yang terinfeksi dapat meningkatkan aliran darah. Perme abilitas kapiler
& venul yang terinfeksi terhadap protein meningkat sehingga difusi protein & filtrasi
air ke interstisial. Keluar nyaneu trofil lalu monosit dari kapiler & venula ke
interstisial.
Penghancuran bakteri di jaringan akan mengakibatkan fagositosis (respons sistemi
k demam) yang selanjutnya yaitu perbaikan jaringan.
Reaksi imunitas non spesifik Meliputi :
b.Protein Antivirus ( Interferon)
Interferon adalah protein yang membantu untuk melindungi sel-seltubuh yang
sehat di sekitarnya terhadap virus. Interferon yang dihasilkansebagai respon terhadap
suatu virus, memberikan perlindungan kepadasel-sel terhadap invasi yang sama atau
virus lainnya. Interferon berfungsiuntuk melawan infeksi yang disebabkan oleh virus,
meningkatkan system kekebalan, efektif untuk melawan melanoma (kanker kulit),
leukemia,membantu menyembuhkan rematik tulang (Pacito, 2010).Sel yang terinfeksi
virus akan mengeluarkan interferon. Interferonmengganggu replikasi virus
(antivirus), “interfere”. Interferon jugamemperlambat pembelahan & pertumbuhan sel
tumor denganmeningkatkan potensi sel NK & sel T sitotoksik (antikanker).
Peraninterferon yg lain yaitu meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag
&merangsang produksi antibodi.
c. Sel Natural Killer (NK)
Pertahanan non-spesifik juga meliputi sel pembunuh alami (NaturalKiller).Sel
NK tidak menyerang menyerang mikroorganisme secaralangsung, tetapi merusak sel
tubuh yang diserang oleh virus dan jugasel-sel abnormal yang dapat membentuk
tumor.Sel NK tidak bersifatfagositik, melainkan menyerang membrane sel sehingga
sel tersebutlisis.
Limfosit B, terdiferensiasi menjadi :
a). Sel limfosit B memori : menyimpan mengingat antigenyang pernah masuk ke
dalam tubuh.
b). Sel limfosit plasma : sel pembentuk antibody
c). Sel limfosit B pembelah : menghasilkan sel limfosit Bdalam jumlah banyak dan
cepat.
Dilaksanakan oleh antibodi atau imunoglobin
Macam-macam Immunoglobulin (lg)
a) Immunoglobulin A/IgA : untuk mencegah masuknya bakteri/virus melalui jaringan
epithel (air liur, air mata, kolustrum &susu).
b) Immunoglobulin D/IgD : untuk memicu deferensiasi jaringanlimfosit B menjadi
sel plasma dan limfosit B memori.
c) Immunoglobulin E/IgE : untuk merespon reaksi alergi. Hanyaditemukan pada
mammalia, dapat merespon cacing parasit.

7
d) Immunoglobulin G/IgG : untuk menembus placenta membawakekebalan dari ibu
ke janin yaitu pada masa 20 minggu pertama.
e) Immunoglobulin M/IgM : merupakan antibodi pertama yang menyerang antigen.
2. Imunitas Seluler (Celullar Immunity).

E.Jenis- jenis Sistem Imun


1.Aktifa
a. Dibentuk oleh tubuh karena adanya infeksi antigen
b. Macamnya :
a). Alami : bila terserang antigen.
b). Buatan : bila memasukkan antigen yang dilemahkan.
2. Pasifa.
a. Diperoleh dari luar tubuh
b. Macamnya :
a). Alami : bila bayi mendapatkan imunitas dari ibunya.
b). Buatan : bila menyuntikan serum, antibisa, immune globin lainnyadari
darah orang yang telah kebal. Hanya bertahan beberapa minggu.

F. Mekanisme Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem imunitas yang sehat adalah jika dalam tubuh bisa membedakanantara diri
sendiri dan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Biasanya ketika ada benda asing
yang yang memicu respons imun masuk ke dalam tubuh(antigen) dikenali maka
terjadilah proses pertahanan diri. Secara garis besar,sistem imun menurut sel tubuh
dibagi menjadi sistem imun humoral dan system imun seluler. Sistem imun humoral
terdiri atas antibody (Imunoglobulin) dansekret tubuh (saliva, air mata, serumen,
keringat, asam lambung, pepsin, danlain-lain). Sedangkan sistem imun dalam bentuk
seluler berupa makrofag,limfosit, neutrofil beredar di dalam tubuh kita.
Ada dua tipe leukosit pada umumnya, yaitu fagosit yang bertugas
memakanorganisme yang masuk ke dalam tubuh dan limfosit yang bertugas
mengingat danmengenali yang masuk ke dalam tubuh serta membantu tubuh
menghancurkanmereka.Sedangkan sel lainnya adalah netrofil, yang bertugas
melawan bakteri.Jika kadar netrofil meningkat, maka bisa jadi ada suatu infeksi
bakteri didalamnya. Limfosit sendiri terdiri dari dua tipe yaitu limfosit B dan limfosit
T.Limfosit dihasilkan oleh sumsum tulang, tinggal di dalamnya dan jika
matangmenjadi limfosit sel B, atau meninggalkan sumsum tulang ke kelenjar thymus
danmenjadi limfosit sel T. Limfosit B dan T mempunyai fungsi yang berbeda
dimanalimfost B berfungsi untuk mencari target dan mengirimkan tentara
untukmengunci keberadaan mereka. Sedangkan sel T merupakan tentara yang bias
menghancurkan ketika sel B sudah mengidentifikasi keberadaan mereka.
Jika terdapat antigen (benda asing yang masuk ke dalam tubuh) terdeteksi,maka
beberapa tipe sel bekerjasama untuk mencari tahu siapa mereka danmemberikan
respons.Sel-sel ini memicu limfosit B untuk memproduksi antibodi,suatu protein
khusus yang mengarahkan kepada suatu antigen spesifik. Antibodisendiri bisa
8
menetralisir toksin yang diproduksi dari berbagai macam organisme,dan juga antibodi
bisa mengaktivasi kelompok protein yang disebut komplemenyang merupakan bagian
dari sistem imun dan membantu menghancurkan bakteri,virus, ataupun sel yang
terinfeksi.

G. Respon Sistem Imun
1. Respon Sistem Imun terhadap VirusInfeksi virus secara langsung
merangsang produksi Interferon oleh sel-sel terinfeksi interferon berfungsi
menghambat replikasi virus.Sel NKmelisiskan berbagai jenis sel terinfeksi virus.Sel
NK mampu melisiskan sel yang terinfeksi virus walaupun virus menghambat
presentasi antigen danekspresi MHC I, karena sel NK cenderung diaktivasi oleh
sel sasaran yangMHC negatif.Untuk membatasi penyebaran virus dan mencegah
reinfeksi, sistem imunharus mampu menghambat masuknya virion ke dalam sel dan
memusnahkansel yang terinfeksi.
Antibodi spesifik mempunyai peran penting pada awalterjadinya infeksi, dimana
ia dapat menetralkan antigen virus dan melawanvirus sitopatik yang dilepaskan oleh
sel yang mengalami lisis. Peran antibody dalam menetralkan virus terutama efektif
untuk virus yang bebas atau virusdalam sirkulasi. Proses netralisasi virus dapat
dilakukan dengan beberapacara, diantaranya dengan cara menghambat perlekatan
virus pada reseptoryang terdapat pada permukaan sel, sehingga virus tidak dapat
menembusmembran sel, dengan demikian replikasi virus dapat dicegah. Antibodi
dapat juga mengahancurkan virus dengan cara aktivasi komplemen melalui jalurklasi
k atau menyebabkan agregasi virus sehingga mudah difagositosis dandihancurkan
melalui proses yang sama seperti diuraikan diatas. Antibodidapat mencegah
penyebaran virus yang dikeluarkan dari sel yang telahhancur.Tetapi sering kali
antibodi tidak cukup mampu untuk mengendalikanvirus yang telah mengubah
struktur antigennya dan yang melepaskan diri(budding of) melalui membran sel
sebagai partikel yang infeksius, sehinggavirus dapat menyebar ke dalam sel yang
berdekatan secara langsung.Jenisvirus yang mempunyai sifat seperti ini, diantaranya
adalah Virus Oncorna(termasuk didalamnya Virus Leukemogenik), Virus Dengue,
Virus Herpes,Rubella dan lain-lain.Walaupun tidak cukup mampu menetralkan
virussecara langsung, antibodi dapat berfungsi dalam reaksi ADCC
(AntibodyDependent Cellular Cytotoxicity).
Disamping respons antibodi, respons imun selular merupakan responsyang paling
penting, terutama pada infeksi virus yang non-sitopatik responsimun seluler
melibatkan T-sitotoksik, sel NK, ADCC (Antibody DependentCellular Cytotoxicity)
dan interaksi dengan MHC (Major HistocompatibilityComplex) kelas I. Peran
Interferon sebagai anti virus cukup besar, khususnyaIFN-
α dan IFN -β.
Dampak antivirus dari IFN terjadi melalui :
a) Peningkatan ekspresi MHC kelas I
b) Aktivasi sel NK dan makrofag
c) Menghambat replikasi virus.

9
2.Respon Imun terhadap Bakteria.
 Bakteri EkstraselulerRespons imun terhadap bakteri ekstraseluler bertujuan
untukmenetralkan efek toksin dan mengeliminasi bakteri.Respons imun
alamiahterutama melalui fagositosis oleh neutrofil, monosit serta makrofag
jaringan.Lipopolisakarida dalam dinding bakteri Gram negatif dapat
mengaktivasikomplemen jalur alternatif tanpa adanya antibodi.Hasil aktivasi ini
adalahC3b yang mempunyai efek opsonisasi, lisis bakteri melalui serangankompleks
membran dan respons inflamasi akibat pengumpulan serta aktivasileukosit.
Endotoksin juga merangsang makrofag dan sel lain seperti endotelvaskular untuk
memproduksi sitokin seperti TNF, IL-1, IL-6 dan IL-8.Sitokin akan menginduksi
adesi neutrofil dan monosit pada endotel vaskular pada tempat infeksi, diikuti dengan
migrasi, akumulasi lokal serta aktivasi selinflamasi. Kerusakan jaringan yang terjadi
adalah akibat efek sampingmekanisme pertahanan untuk eliminasi bakteri.Sitokin
juga merangsangdemam dan sintesis protein fase akut.

b. Bakteri Intraseluler

Bakteri intraseluler terbagi atas dua jenis, yaitu bakteri intraselulerfakultatif


dan obligat.Bakteri intraseluler fakultatif adalah bakteri yangmudah difagositosis
tetapi tidak dapat dihancurkan oleh sistem fagositosis.Bakteri intraseluler obligat
adalah bakteri yang hanya dapat hidup
dan berkembang biak di dalam sel hospes. Hal ini dapat terjadi karena bakteritidak
dapat dijangkau oleh antibodi dalam sirkulasi, sehingga mekanismerespons imun
terhadap bakteri intraseluler juga berbeda dibandingkan dengan bakteri ekstraseluler.
Beberapa jenis bakteri seperti basil tuberkel dan
leprosi,dan organisme Listeria dan Brucella menghindari perlawanan sistem imunden
gan cara hidup intraseluler dalam makrofag, biasanya fagositmononuklear, karena sel
tersebut mempunyai mobilitas tinggi dalam tubuh.Masuknya bakteri dimulai dengan
ambilan fagosit setelah bakteri mengalamiopsonisasi.Namun setelah di dalam
makrofag, bakteri tersebut melakukan perubahan mekanisme pertahanan.Bakteri
intraseluler memiliki kemampuan mempertahankan diri melaluitiga mekanisme, yaitu
:

1) hambatan fusi lisosom pada vakuola yang berisi bakteri,


2) lipid mikobakterial seperti lipoarabinomanan menghalangi pembentukan ROI
(reactive oxygen intermediate) seperti anion superoksida,radikal hidroksil dan
hidrogen peroksida dan terjadinya respiratory burst,
3) Menghindari perangkap fagosom dengan menggunakan lisin sehingga
tetaphidup bebas dalam sitoplasma makrofag dan terbebas dari
proses pemusnahan selanjutnya
3.Respon Imun terhadap Parasit

10
Bila tubuh kemasukkan parasit, baik itu golongan protozoa maupunmetozoa,
maka infeksi dengan parasit tersebut akan berlanjut menimbulkan penyakit dengan
berbagai macam simtom. Setelah respon imun di dalamtubuh hospes dapat
dibangkitkan, maka akan timbul reaksi antarakomponen-komponen efektor imunitas
dengankomponen-komponen antigen  parasit  dengan  maksud  hendak
mengenyahkannya. Namun para ahli telah berhasil menemukan bukti-bukti,
bahwa kelainan-kelainan yang ditimbulkankarena infeksi dengan parasit ini, seperti
splenomegali, hepatomegali,glumerulunefritis, proses peradangan kronik, kerusakan
jaringan yang lanjutserta berbagai reaksi hipersensitivitas

H. Faktor- faktor yang mempengaruhi Imunitas Tubuh


1.Genetik
Kerentanan seseorang terhadap penyakit ditentukan oleh gen
MajorHistocompatibility Complex (MHC) / Human Leucocyt Antigen (HLA).Genetis
sangat berpengaruh terhadap sistem imun, hal ini dapat dibuktikandengan suatu
penelitian yang dibuktikan bahwa pasangan anak kembarhomozigot lebih rentan
terhadap suatu allergen dibandingkan dengan pasangan anak kembar yang
heterozigot. Hal ini membuktikan bahwa faktorhereditas mempengaruhi sistem imun.
2.Umur
Hipofungsi sistem imun pada bayi mudah infeksi, pada orang tua autoimun &
kanker.Usia juga mempengaruhi sistem imun, pada saat usia balita dan anak-
anak sistem imun belum matang di usia muda dan system imun akan menjadi matang
di usia dewasa dan akan menurun kembali saat usia lanjut.
3.Metabolik
a.Penderita penyakit metabolik/ pengobatan
b.Rentan terhadap infeksi
4. Stres
Stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh karena melepashormon seperti
neuro-endokrin, glukokortikoid dan katekolamin.Stres bahkan bisa berdampak buruk
pada produksi antibody.
5. Lingkungan dan nutrisi
mudah infeksi karena:
a. Eksposur
b.  Berkurang daya tahan karena malnutrisi
6. Anatomis: pertahanan terhadap invasi : kulit, mukosa
7. Hormone
Pada saat sebelum masa reproduksi, sistem imun lelaki dan perempuanadalah sama,
tetapi ketika sudah memasuki masa reproduksi, sistem imunantara keduanya
sangatlah berbeda. Hal ini disebabkan mulai adanya beberapa hormone
yang muncul. Pada wanita telah diproduksi hormoneestrogen yang mempengaruhi

11
sintesis IgG dan IgA menjadi lebih banyak(meningkat). Dan peningkatan produksi
IgG dan IgA menyebabkan wanitalebih kebal terhadap infeksi.Sedangkan pada pria
telah diproduksi hormoneandrogen yang bersifat imunosupresan sehingga
memperkecil resiko penyakit autoimun tetapi tidak membuat lebih kebal terhadap
infeksi.Oleh karenanya, wanita lebih banyak terserang penyakit autoimun dan
prialebih sering terinfeksi.
8. Olahraga berlebihan
Olahraga berlebihan bisa membakar lebih banyak oksigen dalam tubuh.Pembakaran
yang berlebihan menghasilkan radikal bebas yang menyerangsel sistem kekebalan
tubuh dan menurunkan jumlahnya.

9. Tidur
Studi yang dilakukan oleh Michael Irwin dari Universitas Californiamenunjukkan
bahwa kurang tidur menyebabkan perubahan dalam jaringansitokin.

10. Fisiologis
a. cairan lambung
b. silia trakt.respon
c. aliran urin
d. sekresi kulit bersifat bakteriside, enzimf, antibody.

11.Mikrobial

I. Disfungsi Sistem Imun
1. Hipersensitivitas : respon imun berlebihan terhadap antigen/allergen
2. Autoimun : hilangnya toleransi terhadap sistem imun diri sendiri. Misalnyadiabetes
melitus (menyerang sel beta pad pankreas), Addison disease(menyerang kelenjar
adrenalin), lupus eritemateus (menganggap jaringansebagai antigen), myasthenia
gravis (menyerang sel otot lurik)
3. Defisiensi imun: berkurangnya respon sistem imun. Penyebabnya :
obesitas, pengguna alkohol, narkoba, kekurangan nutrisi
4. Defisiensi imun dapatan : chronic granulomatous disease yaitu kemampuanfagosit
berkurang. Akibat dari penyakit AIDS atau beberapa tipe kanker

J. Contoh Penyakit Akibat Ketidakseimbangan Sistem Imun
Berikut adalah penyakit yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan sistemimun:
a.Penyakit AIDS
Juga dikenali sebagai sindrom kurang daya tahan melawan penyakit yangmana virus
HIV menyerang sistem imun. Apabila memasuki badan manusia,virus tersebut akan
memusnahkan sel otak dan ‘leucocytes’ dan ia membiak
dan berkembang di limfosit menyebabkan badan manusia hilang keupayaanuntuk
melawan penyakit. Pesakit akan lemah kepada berbagai

12
penyakit berjangkit seperti tuberkulosis pulmonari, kandidiasis, kayap, manakalaenter
itis, pneumonia, ‘cephalitis’ dan lain-lain yang disebabkan olehmikroorganisma
patogenik yang luar biasa.
b. Penyakit Autoimunitas
Autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang organ dan
jaringan sendiri. Autoimunitas bisa terjadi pada respon imun humoralatau imunitas
diperantarai sel. Sebagai contoh, penyakit diabetes tipe 1terjadi karena tubuh
membuat antibodi yang menghancurkan insulin sehinggatubuh penderita tidak bisa
membuat gula.Pada myasthenia gravis, system imun membuat antibodi yang
menyerang jaringan normal sepertineuromuscular dan menyebabkan paralisis dan
lemah.Pada demamrheumatik, antibodi menyerang jantung dan bisa menyebabkan
kerusakan jantung permanen. Pada Lupus Erythematosus sistemik,
biasa disebut lupus,antibodi menyerang berbagai jaringan yang berbeda,
menyebabkan gejala yang menyebar.
C. Alergi
Alergi, kadang disebut hipersensitivitas, disebabkan respon imunterhadap
antigen.Antigen yang memicu alergi disebut allergen. Reaksi alregiterbagi atas 2
jenus yaitu:
reaksi alergi langsung dan reaksi alergi tertunda.Reaksi alergi langsung
disebabkan mekanisme imunitas humoral. Reaksi inidisebabkan oleh prosuksi
antibodi IgE berlebihan saat seseorang terkenaantigen.Antibodi IgE tertempel pada
sel Mast, leukosit yang memilikisenyawa histamin.Sel Mast banyak terdapat pada
paru-paru sehingga saatantibodi IgE menempel pada sel Mast, Histamin dikeluarkan
danmenyebabkan bersin-bersin dan mata berair.Reaksi alergi tertunda disebabkan
oleh perantara sel. Contoh yang ekstrimadalah saat makrofag tidak dapat menelan
antigen atau menghancurkannya.Akhirnya Limfosit T segera memicu pembengkakan
pada jaringan.

13
BAB III

PEMBAHASAN/ANALISIS

A. Pembahasan Isi PENGARUH OLAHRAGA TERHADAP SISTEM IMUN

Latihan fisik yang benar , teratur , berbeban individual dan menyenangkan dapat
memperbaiki dan menghambat penurunan fungsi organ tubuh, menyehatkan tubuh
serta meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi (Kumae, 1987:65).
Pemberian rangsang fisik yang berulang pada sistem tubuh akan menyebabkan proses
adaptasi yang dapat mencerminkan peningkatan kemampuan fungsional tetapi jika
besarnya rangsang tidak cukup untuk proses pembebanan, maka tubuh tidak akan
terjadi proses adaptasi. Sebaliknya jika rangsang terlalu besar yang tidak dapt ditoleransi
oleh tubuh akan menyebabkan jejas dan mengganggu keadaan homeostasis pada sistem
tubuh (Setyawan,1995:96)

Sehubungan dengan pengaruh latihan terhadap konsentrasi darah putih sebagai


parameter deteksi peningkatan sistem iman dalam tubuh, Nieman (1994) menyatakan
bahwa latihan fisik tingkat sedang merangsang sistem iman, tetapi latihan fisik yang
intensif dapat menyebabkan penurunan sistem iman. Tetapi masih belum sistem iman
dan lebih rawan/rentan terhadap infeksi. Jadirespon imun pada tubuh sebagai akibat
dari latihan belum diketahui dengan jelas . Latihan yang digunakan oleh Nieman adalah
latihan treadmill selama 45 menit dengan intensitas tinggi (80% V02max) dan intensitas
sedang (50% V02max).

Beberapa hasil penelitian belum ada kesepakatan mengenai beban dan bentuk
latihan fisik yang meningkatkan atau menurunkan ketahanan tubuh. Secara umum
penelitian menunjukkan bahwalatihan fisik dengan intensitas tinggi menimbulkan
kerusakan respon ketahanan tubuh, sedangkan pad a beban latihan fisik sedang belum
ada kesepakatan kesamaan hasil penelitian (Mackinon,1992:53). Ketahanan tubuh
dengan beban yang sama pada program latihan fisik masih memberikan gambaran
respon yang berbeda (Frisina, 1993) .Riset membuktikan bahwa perubahan-perubahan
positif akan terjadi di dalam sistem kekebalan tubuh selama berolahraga secara
moderat atau sedang-sedang saja. Sel-sel sistem kekebalan tubuh akan bersirkulasi
dengan lebih cepat di dalam tubuh, dan kemungkinan juga ada dorongan sementara di
dalam produksi, macrophage, yakni sel-sel yang menyerang bakteri. Perubahan ini
mungkin akan berakhir keuntungan kumulatif bagi yang berolahraga secara moderat
dan teratur. Seseorang yang berolahraga secara teratur lebih sedikit kemungkinan untuk

14
jatuh sakit dibandingkan yang samasekali tidak berolahraga. Namun, berolahraga yang
berlebihan, atau terlalu sering, malah bisa mengurangi kekebalan tubuh. Dengan
meningkatkan ketahanan tubuh dan mempertahankanna maka badanpun akan
terhindar dari penyakit yang menyerang. Apabila kondisi kekebalan tubuh sedang
menurun, maka penyakitpun akan mudah menyerang tanpa banyak perlawanan dari
sistem kekebalan tubuh. Perlawanan terhadap penyakit tergantung pada kualitas
kekebalan tubuh seseorang, jika memiliki kekebalan tubuh yang baik akan terhindar dari
penyakit, sementara yang kekebalan tubuhnya lemah akan mudah terserang penyakit
Cara yang paling sederhana untuk meningkatkan kekebalan tubuh adalah dengan
melakukan latihan fisik/olahraga serta istirahat dan tidur yang cukup. Latihan fisik ringan
sekalipun, seperti aerobik selama 30 menit, mampu mengaktifkan kerja sel darah putih,
yang merupakan komponen utama kekebalan tubuh pada sirkulasi darah. Idealnya
melakukan latihan aerobik selama 30 menit, limakali seminggu. Tetapi, jangan
melakukan olahraga berlebihan, karena justnn akan mengakibatkan tertekannya
kekebalan tubuh. Contohnya adalah banyak pelari maraton yang menderita pilek dan flu
sesudah bertanding.Tentunya, istilah berlebihan ini tergantung pada tingkat ketahanan
serta ketahanan tubuh seseorang. Sebelum melakukan latihanolahraga, dianjurkan
untuk berkonsultasi dengan dokter atau pelatih, terutama untuk para pemula .

~ manfaat olahraga terhadap imunitas tubuh.


hampir semua organisme respon stres olahraga. pada keadaan kuat olahraga akan
berefek buruk pada kesehatan, sebaliknya, olahraga yang dilakukan secara teratur
menimbulkan adaptasi organ tubuh yang efektif menyehatkan(Simon 1988 dalam ader
1991)olahraga yang dilakukan secara teratur menghasilkan perubahan pada jaringan,
sel,dan protein, pada sistem imun(Simon, 1988 dalam ader 1991)
~ pengaruh latihan fisik terhadap tubuh.
1 perubahan sistem sirkulasi Olahraga meningkatkan cardiac autput Dari 5 ¹/menit
menjadi 20 ¹/menit pada orang dewasa sehat Hal ini menyebabkan peningkatan darah ke
otot dan jantung hati yang yang teratur meningkatkan adaptasi pada sistem sirkulasi
meningkatkan volume dan massa vertikal kiri hal ini berdampak pada peningkatan isi
sekuncup dan cardiac autput sehingga tercapai kapasitas kerja yang maksimal(ader ,1991)
2. sistem Full Moon R olahraga meningkatkan frekuensi nafas meningkatkan pertukaran
gas serta pengangkutan oksigen dan penggunaan oksigen oleh otot(ader 1991)

3. metabolisme. untuk melakukan olahraga ,otot memerlukan energi,pada olahraga


intensitas rendah sampai sedang, terjadi pemecahan trigliserida dan jaringan adiposa menjadi
glikogen dan FFA(free fatty acid) pada olahraga internet isi tas tinggi kebutuhan energi
meningkat otot makin tergantung glikogen sehingga metabolisme berubah dari metabolisme
aerob menjadi anaerob.metabolisme Anaerob menghasilkan 2 A dan asam laktat yang
menurunkan kerja otot pada saat olahraga tubuh juga meningkatkan adaran glukosa dara,
untuk mencegah hipoglikemia tubuh meningkatkan dan glukoneogenesis hati untuk

15
mempertahankan gula darah normal. olahraga berlebihan menyebabkan hipernatremia karena
banyak cairan isotonis yang keluar bersama keringat serta hiperkalemia karena kalium banyak di
lepas dari otot Selain itu bisa juga terjadi dehidrasi dan hiperosmolaritas (ader 1991)

B.Kelebihan Dan Kekurangan Buku.


* KELEBIHAN

menjelaskan secara rinci, detail, dan menggunakan bahasa yang mudah di mengerti oleh
pembaca serta menjelaskan pengaruh olahraga pada imun tubuh secara baik dan memudahkan
pembaca membaca dan menyimak tanpa harus berfikir keras,dan ada juga menurut para ahli
tentang sumber-sumber materi tersebut

*KEKURANGAN
mengenai penjelasan sistem imun terlalu banyak menggunakan bahasa medik/medis
yang penjabarannya sangat panjang, kurang mengingkat penjelasan yang ada terkait imun
tubuh.

16
BAB IV

PENUTUP

C KESIMPULAN

Dengan meningkatkan ketahanan tubuh dan mempertahankanna maka badanpun akan


terhindar dari penyakit yang menyerang. Apabila kondisi kekebalan tubuh sedang
menurun, maka penyakitpun akan mudah menyerang tanpa banyak perlawanan dari
sistem kekebalan tubuh. Perlawanan terhadap penyakit tergantung pada kualitas
kekebalan tubuh seseorang, jika memiliki kekebalan tubuh yang baik akan terhindar dari
penyakit, sementara yang kekebalan tubuhnya lemah akan mudah terserang penyakit
Cara yang paling sederhana untuk meningkatkan kekebalan tubuh adalah dengan
melakukan latihan fisik/olahraga serta istirahat dan tidur yang cukup. Latihan fisik ringan
sekalipun, seperti aerobik selama 30 menit, mampu mengaktifkan kerja sel darah putih,
yang merupakan komponen utama kekebalan tubuh pada sirkulasi darah. Idealnya
melakukan latihan aerobik selama 30 menit, lima kali seminggu. Tetapi, jangan
melakukan olahraga berlebihan, karena justnn akan mengakibatkan tertekannya
kekebalan tubuh. Contohnya adalah banyak pelari maraton yang menderita pilek dan flu
sesudah bertanding. Tentunya, istilah berlebihan ini tergantung pada tingkat ketahanan
serta ketahanan tubuh seseorang. Sebelum melakukan latihan olahraga, dianjurkan
untuk berkonsultasi dengan dokter atau pelatih, terutama untuk para pemula .

D. SARAN

Biasakanlah kita hidup dengan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit, khususnya
mengenai penyakit yang berbah ya . Dengan mengonsumsi makanan yang sehat khususnya
makanan yang dapat memicu terbentuknya system kekebalan tubuh. Apabila sisitem
kekebalan tubuh kita kuat maka penyakit pun jauh dari kita.
Penulis dan pembaca hendaknya memahami tentang berbagai macam peranan dari sistem
imun yang akan melindungi tubuh kita dari berbagai jenis penyakit. Kita dapat memulai
hidup sehat dengan mendisiplinkan diri sendiri untuk aktif berolahraga, lalu mengajak orang
lain agar rajin berolahraga dan menjalani pola hidup sehat.

17
18
DAFTAR PUSTAKA

Kresno, Siti Boedina. 2001. Imunologi: diagnosis dan prosedur laboratorium edisi


keempat.Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran.

Baratawidjaja, Karnen Garna dan Renggani Iris.2010. Imunolog Dasar Edisi ke


Sembilan.Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran.

Corwin, Elizabeth J. 2010.Buku Saku Patofisiologi. Jakarta:


Buku Kedokteran.

Munasir, Zakiudin. 2001. Respons Imun terhadap Bakteri. Sari Pediatri,Vol. 2, No. 4,
Maret 2001. Diambil dari:http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/2-4-4.pdf  (31 Januari 2019).

19

Anda mungkin juga menyukai