Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS CABANG OLAHRAGA ATLETIK

Dosen Pengampu : JURNAL SEJARAH


Irwansyah Siregar, M. Pd OLAHRAGA

Ifay Damanik, S. Pd

Nama Kelompok :

Maulidin Nisa( 6193121006)

Niko Ardinata Kristofel Zendrato( 6193121009)

Rafael Arbanta Sembiring (6193321033)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ ala yang telah

memberikan rahmat dan karunianya, yang memberikan kita berbagai macam nikmat,

sehingga aktifitas hidup yang kita jalani akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di

alam dunia ini, terlebih lagi pada kehidupan akhirat kelak. Sehingga saya dapat membuat dan

menyelesaikan CJR Sejarah Olahraga.

Saya menyadari bahwa banyak kekurangan dari CJR ini, baik dari materi maupun

teknik penyajiannya, mengingat masih kurangnya pengetahuan dan pengalaman saya. Oleh

karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan.

Harapan saya paling besar dari penyusunan CJR Sejarah Olahraga ini mudah-

mudahan apa yang saya susun ini penuh bermanfaat baik untuk pribadi, teman-teman dan

orang banyak.

Medan, 4 Desemeber 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................

B. Identifikasi Masalah ......................................................................................

C. Pembatasan Masalah .....................................................................................

D. Rumusan Masalah .........................................................................................

E. Tujuan Penelitian ..........................................................................................

F. Manfaat Penelitian ........................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI ..........................................................................................

A. Pengertian Analisis .......................................................................................

B. Pengertian Atletik .........................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................................

A. Waktu dan tempat penelitian ........................................................................

B. Populasi dan sampel ......................................................................................

C. Instrumen penelitian ......................................................................................

BAB IV HASIL DAN PENELITIAN ......................................................................

A. Hasil penelitian .............................................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................

A. Kesimpulan ...................................................................................................

B. Saran .............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Atletik sebagai cabang olahraga paling tua di dunia merupakan induk dari semua cabang

olahraga, maka tidak mengherankan sering disebut sebagai the mother of sport. Semua negara

di dunia termasuk atletik sebagai cabang olahraga nya, karena mengandung nilai pendidikan

serta memegang peranan penting dalam pengembangan kondisi fisik manusia. Sebetulnya

gerakan dalam atletik merupakan gerakan yang biasa dilakukan manusia sehari-hari, seperti

berlari, melompat atau melempar sesuatu.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat di identifikasi masalahnya

sebagai berikut :

1. Bentuk program latihan yang efektif untuk meningkatkan kecepatan reaksi dan

keseimbangan masih menjadi perdebatan.

2. Model program latihan yang dilakukan di lapangan belum optimal terhadap

peningkatan pada kecepatan reaksi dan keseimbang.

C. PEMBATASAN MASALAH

Karena banyaknya permasalahan yang ada pada saat penelitian maka masalah kami batasi

menjadi sebagai berikut :

1. Pembahasan kurangnya apresiasi terhadap atlet yang berprestasi dalam cabang

olahraga atletik
D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan rumusan latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana untuk memberikan apresiasi terhadap atlet berprestasi pada cabang

atletik?

E. TUJUAN PENELITIAN

Bersadarkan latar belakang penelitian diatas berikut adalah tujuan penelitian ini :

1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah sejarah olahraga

2. Untuk memberikan gambaran mengenai bagaimana menciptakan kesan menarik

masyarakat dengan berbagai solusi yang berupaya meningkatkan perkembangan

olahraga atletik.

F. MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan dari tujuan penelitian berikut kami akan memaparkan manfaat dari penelitian

ini yaitu seeagai berikut :

1. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi keilmuan dari olahraga Atletik.

2. Diharapkan bagi penulis dalam megeluarkan ide sehingga menyumbang suatu

manfaat bagi pengembangan olahraga Atletik.


BAB II

KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN ANALISIS

Pengertian analisis adalah aktivitas yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti,

mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk dikelompokkan kembali menurut criteria

tertentu dan kemudian dicari kaitannya lalu ditafsirkan makna nya. Pengertian analisis dapat

juga diartikan sebagai usaha dalam mengamati sesuatu secara mendetail dengan cara

menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau menyusun komponen tersebut

untuk dikaji lebih lanjut.

B. PENGERTIAN ATLETIK

Pengertian atletik adalah cabang olahraga yang terdiri dari gabungan beberapa jenis

olahraga fisik, seperti olahraga lari, lempar, lompat, dan jalan. Pendapat lain mengatakan

atletika dalah jenis olahraga fisik yang menggunakan lintasan dan lapangan; seperti jalan,

lari, lompat tinggi, dan lempar lembing. Dengan kata lain, atletik mengacu pada segala jenis

olahraga, latihan, atau permainan yang menggunakan fisik manusia.Secara etimologis,

istilah “Atletik” berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon yang artinya perlombaan

atau kontes. Mengacu pada asal kata atletik, maka pengertian atletik dapat

didefinisikan sebagai suatu perlombaan cabang-cabang olahraga tertentu (jalan,

lari, lompat, danlempar).


BAB III

METODE PENELITIAN

Metode Kualitatif

Penelitian kualitatif menurut sugiyono adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti

pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci.

Metode Deskriptif

Menurut Nazir metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu

kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk

membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.

A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Metode penelitian observasi langsung di Dispora kota Medan pada bulan November

adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian

memahami pengetahuan dari sebuah peenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang

sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk

melanjutkan suatu penelitian.


B. POPULASI DAN SAMPEL

POPULASI

Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

SAMPEL

Sampel menurut arikunto adalah sebagian atau sebagai wakil populasi yang kana

diteliti. Apabila penelitian yang di lakukan sebagian dari populasi maka bisa di bilang

penelitian tersebut penelitian Sampel.

Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah populasi yang berjumlah 1 orang dan

sampel yang berjumlah satu orang karena langsung mewawancarai ketua Dispora kota

Medan.

C. INSTRUMEN PENELITIAN

Metode pengumpulan data adalah cara atau metode untuk mengumpulkan data

yang dikehendaki dengan menggunakan instrumen atau alat pengumpul data.

Sedangkan instrumen penelitian adalah alat pengumpul data agar pekerjaan lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, cermat, lengkap dan sistematis sehingga untuk

selanjutnya akan lebih mudah diolah. Dalam menggunakan suatu metode penelitian

digunakan instrumen atau alat pengumpul data agar data yang diperoleh lebih akurat

dan riil. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data yang

berbentuk Wawancara kepada ketua Dispora kota Medan. Dan diwawancara itu telah

dijelaskan juga macam – macam cabang atletik, dan nomor – nomor dalam atletik.
BAB IV

HASIL DAN PENELITIAN

A. HASIL PENELITIAN

1. ATLETIK

Atletik merupakan salah satu olahraga yang paling banyak diminati di Negara

Indonesia. Hal tersebut dapat kita lihat dari antusiasme masyarakat ketika ada

perlombaan atletik. Tak hanya itu saja, Indonesia juga banyak menghasilkan para atlet

berbakat yang mempunyai skill yang memumpuni. Dapat dilhat dari berbagai prestasi yang

ditorehkan oleh para atlet Indonesia di kancah olimpiade internasional.

Sejarah Singkat

Berbicara mengenai sejarah singkat atletik di Indonesia, sebetulnya Indoneisa telah

tertinggal cukup jauh dibandingkan dengan negara-negara di daratan Eropa. Karena sejarah

atletik di Indonesia baru tercatat di awal tahun 1930-an. Tepatnya, pada saat pemerintahan

Hindia Belanda mulai menjadikan atletik sebagai salah satu jenis dari mata pelajaran wajib

yang harus diajarkan di sekolah. Sehingga atletik ini mulai di kenali oleh segelintir orang.

Pada waktu itu, atletik adalah sesuatu yang masih asing dipercinvangkan oleh masyarakat

luas.

Sebab, atletik ini hanya diajarkan di bangku sekolah, yang notabene merupakan

sebuah lingkungan untuk masyarakat yang berpendidikan. Meski demikian, seiring dengan

bertambahnya waktu. Pada akhirnya, banyak informasi mengenai atletik yang beredar dengan

cepat. Sehingga orang awampun mulai mengenal dan memahami bagaimana dan juga apa
manfaat dari  atletik sendiri.Pada waktu masa kolonial Belanda, petinggi Belanda juga telah

membentuk suatu organasisi bernama Nederlands Indische Athletiek Unie, yang mempunyai

tugas khusus dalam hal mengadakan pertandingan atletik.

Di Medan pada tahun 1930-an juga sebetulnya telah terdapat sebuah badan yang

bernama Sumatera Athletiek Bond yang berperan dalam mengadakan kompetisi atletik di

sekolah Mulo, HBS serta sekolah swasta lainnya. Meskipun dapat dsebutkan bahwa usia

atletik di negeri ini baru seumur jagung, namun berkat adanya campur tangan

dari Nederlands Indische Athletiek Unie, Indonesia berhasil melahirkan atlet professional

seperti Harun Al Rasyid, Effendi Saleh, M. Murbambang, Mochtar Saleh, Mohd. Abdulah

serta yang lainnya, Nur Bambang sendiri pernah berhasil meraih prestasi yang

mengagumkan karena tercatat memecahakan rekor lari jarak pendek dalam durasi 10.8 detik.

Meski aktivitas atletik di Indonesia pernah vakum dikarenakan dibekukan oleh Jepang

pada waktu kependudukannya. Namun pembentukan dari Persatuan Olahraga Republik

Indonesia di tahun 1946 dapat menghidupkan kembali kegiatan atletik di tanah air. Hal

terseut dilakukan dengan tujuan untuk memajukan Indonesia yang pada waktu itu baru saja

merdeka dengan membuat berbagai program yang mengembangkan dan menguatkan

Indonesia.

Macam-Macam Cabang Atletik

Seperti yang telah kita ketahui, atletik terdiri dari beberapa cabang, diantaranya ialah

sebagai berikut:

1. Cabang Lari
Cabang lari ini terdiri atas lari sprint, lari jarak pendek, lari jarak menengah, lari jarak

jauh, lari estafet serta lari gawang.

2. Cabang Lempar

Yang termasuk ke dalam atletik cabang lempar adalah lempar cakram, lempar lembing

dan juga tolak peluru.

3. Cabang Lompat

Adapaun atletik cabang lompak yang meliputi lompat tinggi, lompat jauh, lompat galah

dan lompat jangkit

1. Atletik Lari

Atletik dalam cabang lari terbagi atas beberapa jenis dengan menjadikan jarak lintasan

sebagai acuaannya. Berikut merupakan cabang dari atletik lari yaitu:

a. Lari Sprint (100 meter)

Lari sprint dengan jarak lintasan 100 meter ini sebetulnya nyaris sama dengan jenis lari

jarak pendek.

Sehingga wajar jika masih terdapat banyak yang menyimpulkan bahwa keduanya merupakah

hal yang serupa.

b. Lari Jarak pendek

Lari jarak pendek mempunyai lintasan sepanjang 50 hingga 100 m. Pemenang dari lari

jarak pendek merupakan orang yang tercepat menuju garis finish.


Adapun tujuan dari lari jarak pendek yaitu untuk mengoptimalkan kecepatan horizontal

seseroang. Secara spesifik, terdapat beberapa level dari lari jarak pendek, yaitu: reaksi dan

drive, fase transisi serta memelihara kecepatan fase.

c. Lari Jarak Menengah

Lari jarak menengah mempunyai panjang lintasan 800 hingga 150 meter.

d. Lari Jarak Jauh

Lari jarak jauh juga akrab disebut sebagai lari marathon, jenis lari ini mempunyai panjang

lintasan sampai sejauh 3000 meter.

e. Lari Estafet

Lari estafet juga disebut sebagai lari sambung, estafet sendiri adalah jenis atletik dari

cabang lari yang dapat dilakukan oleh satu tim dengan cara bersambung membawa sebuah

tongkat.

f. Lari Gawang

Mempunyai panjang lintasan hingga mencapai 3000 meter. Lari gawang sendiri

mempunyai ciri khasnya yakni memiliki banyak rintangan di sepanjang lintasan untuk

menghalangi para pelari.

Nomor-nomor Atletik

Nomor-nomor atletik terdiri dari beberapa cabang, perhatikan penjelasan di bawah ini.
Lari

Nomor lari terdiri atas:

 Larii jarak pendek = 100, 200, 400 meter

 Lari jarak menengah = 800 dan 1500 meter

 Lari jarak jauh = 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km

 Lari halang rintang (steeplechase)

 Jalan Cepat, terdiri dari jarak mulai 3000m, 5000m, 10.000m, 20.000m, 50.000 m.

Lompat

Nomor Lompat terdiri atas:

 Lompat jauh ( long jump)

 Lompat jangkit ( triple jump)

 Lompat tinggi ( high jump)

 Lompat galah ( Pole Vault )

Lempar

Nomor Lempar terdiri atas:

 Tolak Peluru (Shot Put )

 Lempar Cakram ( Discus Throw)

 Lempar Lembing ( Javelin throw )

 Lontar Martil (hammer throw).


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Didalam olahraga atletik banyak sekali melibatkan bagian-bagian tubuh bagian atas

dan bawah mulai dari otot, sendi, sumbu dan bidang. Hasil dari kombinasi yang lengkap dari

bagian-bagian tubuh tersebut menghasilkan suatu gerakan dan fisik yang baik dalam atletik.

Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olahraga yang lain,

Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar menjadi kebiasaan kita sehari-

hari seperti contoh: Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut

adalah gerakan alami.

B. Saran

Sebagai calon guru olahraga, dengan mengetahui analisis olahraga atletik yaitu

mengetahui sejarah, cabang-cabang dan ukuran dalam atletik serta diharapkan dapat menjadi

suatu pegangan dalam membelajarkan anak didiknya kelak.

Upaya menuju keberhasilan atletik dalam menanamkan nilai-nilai karakter dan

sportivitas, seoramg pelatih maupun praktisi olahraga harus memahami bagaimana cara yang

tepat untuk melatihkan hal tersebut kepada anak latihnya. Apabila ketiga konsep diatas

telahtertanam dalam diri seseorang, maka dalam bertanding maupun kelak hidup ditengah-
tengah masyarakat persoalan-persoalan yang ada akan dengan mudah diatasi dan dapat

menjalani hidup dengan harmonis.

DAFTAR PUSTAKA

Artikel Ilmu Pengetahuan. Pengertian Atletik.Agustus 30,2018

Artikel Sumber Pengertian, Pengertian populasi dan sampel. July 18,2016

Artikel Maxmanroe, Pengertian analisis.2019

Sugiyono (2011)

 Nazir (1988: 63) dalam Buku Contoh Metode Penelitian

Sugiyono (2010:117)

Arikunto (2006: 131)

Anda mungkin juga menyukai