Anda di halaman 1dari 28

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat-
Nya sehingga Critical Book Review (CBR) ini dapat tersusun hingga selesai tepat pada
waktunya. CBR ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah yaitu “Filsafat
Pendidikan”.

Dan harapan saya semoga CBR ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Jika ada isi yang kurang relevan, maka untuk ke depannya saya akan
memperbaiki maupun menambah isi CBR agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, saya yakin masih banyak kekurangan
dalam CBR ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan CBR ini.

Medan, 20 September 2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................... i
BAB I
Identitas buku

BAB II RINGKASAN ISI BUKU


A. Bab 1.................................................................................................................. 3
B. Bab 2.................................................................................................................. 4
C. Bab 3............. ...................................................................................................12
D. Bab 4............. ...................................................................................................14
E. Bab 5.................................................................................................................17
F. Bab 6.................................................................................................................19
G. Bab 7.................................................................................................................22
H. Bab 8.................................................................................................................25
BAB III PEMBAHASAN
A. Kelebihan dan kekurangan isi buku ............................................................... 27

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 28
B. Saran...............................................................................................................28

2
BAB I
IDENTITAS BUKU

Judul : Sejarah Olahraga.


Penulis : Irwansyah Siregar.
No. USBN : -.
Jumlah Bab : 8 bab.
Tebal Buku : 83 Halaman.
Ruang Lingkup : Untuk Kalangan Sendiri.
Dimensi Buku : 17,8 x 25 cm

BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

BAB l PENDAHULUAN

“CHRISTINE STEVANY HUTABARAT”

A. Pengertian.

Antara lain : Sejarah Etimologi : Syajarah / Syajaratun ( arab) keturunan, asal usul,
“pohon”,

M.Yamin sejarah adalah ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan Silsilah,
kronik, riwayat, babad, dan tarikh.

1. Ada berapa ahli yang mengartikan sejarah dengan berbagai pandangan beberapa peristiwa
yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan atau “sumber sejarah”.
2. M. Ali mengatakan ada tiga pengertian sejarah, yaitu :
a. Jumlah perubahan-perubahan, kejadian dan peristiwa dalam kenyataan.
b. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian dan peristiwa dalam kenyataan
c. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan- perubahan, kejadian dan peristiwa
dalam kenyataan.
3. Eh Carr history is continuous process of interaction between the present and the past. (
sejarah adalah proses interaksi terus menerus antara sekarang dan masa lalu)
4. Selain ahli diatas masih banyak ahli yang memberikan pandangannya tentang pengertian
sejarah, diantaranya adalah WJSpoerwadarminta, KH Moenawar Chalil, prof. ( Em)
Datuk Dr. Khoo Kay kim, Philip H phoenix.

Sejarah menyangkut zaman lampau, zaman sekarang adalah garis antara zaman lampau
dan zaman depan. Dan hanya zaman lampaulah yang tetap dan pasti.

Olahraga pada hakekatnya “merupakan bagian ataun salah satu segi perikehidupan
manusia yang beradab” baik "sepanjang masa “atau “dari masa ke masa “sepanjang masa :

3
sejarah sama panjang umurnya dengan sejarah manusia yang beradab/ berbudaya dari masa
ke masa menunjukan bahwa fungsi dan kedudukan dari olahraga dan penilaian terhadapnya
tidak selalu sama, senantiasa berubah-ubah.

B. Kaidah Mempelajari Sejarah Olahraga.

Seneca ( Nero) “Orandum es ut sit Mens Sana In corpora sano” yang punya arti “semoga
hendaknya dalam badan yang sehat terdapat pikiran yang sehat” tetapi dalam sehari hari
diartikan “dalam badan yang sehat terdapat pikiran yang sehat” tetapi dalam sehari-hari
diartikan “dalam badan yang sehat terdapat pikiran yang sehat “ dalam hal ini jelas senaca
tidak pernah mengajarkan bahwa setiap badan yang sehat pasti terdapat pikiran yang sehat.

BAB II SEJARAH OLAHRAGA

“ADVENTUS CHRISTIAN SILALAHI”

A. Sejarah Olahraga di Dunia.


1. Pra Sejarah

Banyak Penemuan modern di Perancis, Afrika, dan Australia pada lukisan gua darin
jaman prasejarah yang memberikan buku kebiasaan upacara ritual. Beberapa dari bukti ini
berasal 30.000 tahun yang lampau, berdasarkan perhitungan penanggalan karbon. Lukisan
jaman batu ditemukan di padang pasir Libya menampilkan beberapa aktivitas, renang dan
memanah. Seni lukis itu sendiri adalah merupakan buku pada ketertarikan pada keahlian yang
tidak ada hubungannya dengan kemampuan untuk bertahan hidup, dan adalah bukti bahwa
ada waktu luang untuk dinikmati,

2. Mesir Kuno

Sudah ada kebudayaan pada tahun 5000 S.M. dan pada tahun 1500 S.M. mencapai
puncak kebesarannya. Kebudayaan Mesir kuno telah berpengaruh kepada negara-negara di
sekitarnya, baik di Afrika, Asia maupun Eropa, dalam hal ilmu pengetahuan, bangunan alat
rumah tangga, dan sebagainya.Cara bertani dan mengairi sawah juga mencapai taraf
tinggi.Orang Mesir kuno juga sudah menguasai pengawetan mayat, menenun, membuat gelas
dan mengolah emas, menulis dan membuat kertas, huruf, dan sebagainya.Kesenian juga
bermutu tinggi berupa sajak, sastra, tari, melukis dan memahat.

Tujuan pendidikan dan latihan fisik sulit dikatakan karena di sekolah tidak ada.Kalau di
suatu pendidikan itu ada, maka telah disesuaikan dengan keperluan tersebut.Tidak ada usaha-
usaha khusus untuk mempromosikan olahraga karena kehidupan masih sederhana.Namun
olahraga renang sudah dikenal, ini tidak mengherankan karena negara di belah dua oleh
sungai Nil.Dari gambar-gambar terlihat bagaimana kira-kira renang itu dilaksanakan.Kolam
renang juga sudah ada di daerah yang dikuasai oleh bangsawan, putri – putri juga ikut renang.

Olahraga naik Sampan juga digemari, dengan tongkat panjang orang yang naik Sampan
itu mencoba mendorong lawannya sampai jatuh ke dalam air.Gulat, hoki, anggar dengan
tongkat, panahan, main bola terlihat pada lukisan-lukisan dinding di berbagai tempat.Sedang

4
berburuKuda Nil merupakan olahraga kaumbangsawan.
Kereta perang yang ditarik oleh dua ekor kuda dan dikendarai oleh seorang atau dua orang
sudah digemari dan digunakan untuk berpacu.

3. Cina Kuno

Seperti di mesir kuno jauh sebelum tarich masehi yaitu 2500 tahun S.M. Cina kuno sudah
mengenal peradaban.Kelompok yang berkuasa selalu berusaha untuk mempertahankan
peradaban yang telah tercapai.Anak di didik sesuai dengan cita-cita itu dan penyimpangan
tidak dibiarkan.Sehingga selama berabad-abad kehidupan masyarakat tetap seperti
sediakala.Ini diperkuat oleh sistim keluarga serta pemujaan terhadap nenenk moyang. Suatu
keluarga yang terdiri dari : kakek, nenenk, ayah- ibu, anak dan cucu-cucu merupakan
kelompok yang kompak dan di tangan satu pimpinan yang kuat. Semua keluarga harus
tunduk kepada satu pimpinan.

Pada mulanya kegiatan fisik memegang peranan penting karena dikaitkan dengan
upacara-upacara keagamaan dan tarian-tarian.Pada waktu menyebarnya aliran Taoisme,
Budhisme dan Confusianisme perhatian terhadap latihan fisik menurun. Pada lain waktu
latihan fisik digunakan dalam pendidikan kaum militer.

Pada zama dinasti Chou ( 1115 S.M. ) ada sekolah yang disebut “ College of the East “
yang mengajarkan ritual( upacara ), tari, dan panahan. Pada musim semi dan panas murid-
murid belajar panahan, musik dan tari-tarian.Setengah tahun berikutnya adalah untuk
membaca, menulis, dan upacara.Pemuda yang masuk di sekolah itu adalah hasil pilihan yang
seksama berdasar moral dan kemampuan.

4. Yunani Kuno.

Yunani kuno terdiri dari berbagai negara-negara kecil yang kurang berhubungan satu
dengan yang lain karena banyaknya pegunungan-pegunungan kecuali melalui laut. Lama
kelamaan terjadi persatuan-persatuan baru yang menamakan diri negara. Diantara banyak
negara-negara kecil itu sejarah selalu mengambil dua negara utnuk dibicarakan karena
perbedaan-perbedaan yang yang menyolok antara kedua negara itu. Ke dua negara itu yaitu :
Sparta dan Athena.

Keadaan Yunani kuna sebelum 776 S.M. dapat dimegerti dari buku-buku “ Illiad “ dan “
Odyseey “ tulisan Homer, dan dianggap cocok untuk keadaan sekitar tahun 1000 S.M.. Pada
waktu itu agama menonjol sekali dan berpengaruh besar kepada pendidikan, sastera, pantun,
seni pahat, musik, arsitektur dan sebagainya.

Pendidikan ditujukan kepada pemilikan kwalitas dinamis dan bijaksana, pikiran dan fisik
sama-sama dikembangkan untuk mampu berbakti dalam masyarakat maupun peperangan.
Manusia yang dinamis memerlukan kesegaran jasmani, kekuatan, ketahanan, kelincahan dan
keberanian, dan bukan badan besar kekar yang melebihi bangsa-bangsa lain.
Olahraga yang telah dilakukan antara lain : lomba kereta beroda dua ( Chariot ), tinju, gulat,
lari cepat, lempar lembing dan tari-tarian. Dan Olahraga yang populer diantaranya Pankration

5
( semacam gabungan tinju dan gulat ), panahan, mendayung, berlayar dan renang, juga tari-
tarian

5. Eropa dan Perkembangan Global

Beberapa ahli sejarah- tercatat Bernard Lewis- Menyatakan bahwa olahraga beregu
adalah penemuan Kebudayaan Barat.Olahraga individu, seperti gulat dan panahan, sudah
dipraktekkan di seluruh dunia.Tetapi tradisi olahraga beregu, menurut para penulis ini,
berasal dari Eropa, khususnya Inggris.(Ada catatan yang berlawanan- termasuk Kabaddi di
India dan beberapa permainan bola Mesoamerica.)Olahraga mulai diatur dan diadakan secara
berkala sejak Olimpiade Kuno sampai pada abad ini.Aktivitas yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan makanan menjadi aktivitas yang diatur dan dilakukan untuk
kesenangan atau kompetisi dalam skala yang meningkat, seperti berburu, memancing,
hortikultur. Revolusi Industri dan Produksi massa menambahkan waktu luang, yang
membolehkan meningkatnya penonton olahraga, berkurangnya elitisme dalam olahraga, dan
akses yanglebih besar. Trend ini dilanjutkan dengan perjalanan media massa dan komunikasi
global. Profesionalisme menjadi umum, lebih jauh meningkatkan popularitas olahraga.Ini
mungkin kontras dengan ide murni orang Yunani, di mana kemenangan pada pertandingan
dihargai dengan sangat sederhana, dan dihargai dengan daun zaitun.(Mungkin tidak hanya
mahkota daun zaitun, beberapa penulis mencatat.) Mungkin karena reaksi dari keinginan
hidup kontemporer, terdapat perkembangan olahraga yang paling baik dijelaskan dengan
post-modern: extreme ironing sebagai contohnya. Juga ada penemuan baru di bidang
olahraga petualangan dalam bentuk melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari,
contohnya white water rafting,canyoning, BASE jumping dan yang lebih sopan, orienteering

B. Sejarah Olahraga di Indonesia.


1. Zaman Primitif

Tidak mengherankan bahwa anak Indonesia dididik sesuai dengan keperluan hidup
primitif waktu itu. Ikut ayah menangkap ikan, berburu, dan sebagainya merupakan persiapan
langsung kepada tugas-tugasnya nanti kalau sudah dewasa. Jadi menirukan serta mencoba
merupakan metoda yang dipakai.

Menwliti, mengayun, menggantung, mendayung, melompat, berenang, lari, menyelinap,


dan sebagainya merupakan perbuatan sehar-hari sehingga pembentukan dan perkembangan
fisik berlangsung baik dan sekaligus bersatu dengan pembentukan watak, kecerdasan,
ketrampilan, bersiasat, dan sebagainya, sehingga boleh disebut pendidikan yang bulat dan
menyeluruh.

Seperti pada bangsa-bangsa primitif lainnya suku-suku di Indonrsia juga mengenal


upacara inisiasi, misalnya pada perubahan dari situs pemuda menjadi dewasa, atau dari
bujangan menjadi berkeluarga.

2. Zaman Kerajaan – Kerajaan

6
Kehidupan di zaman kerajaan-kerajaan besar di Indonesia separti zaman Sriwijaya,
Mojopahit, Mataram ditandai oleh tata feodal yang memisahkan jauh antara rakyat dan raja
dengan adanya pegawai, prajurit dan kebangsawanan yang memisahkan raja dari rakyat.
Yang ditinjolkan pada zaman kerajaan adalah sifat-sifat kejiwaan dan intelek serta
kemampuan yang melebihi manusia biasa, misalnya tidak nampak oleh musuh, mampu
membuat tidur lawan, kebal terhadap senjata tajam dan mantra-mantra, dan sebagainya
Contoh olahraga-olahraga pada zaman kerjaan:

 Pencak Silat
 Sepak Raga
 Ujungan
 Okol
3. Zaman Penjajah Belanda

Pengaruh Swedia masuk di Nusantara melalui perwira-perwira angkatan laut kerajaan


Belanda, antara lain Dr. Mikema yang ditempatkan di Malang. Di kota itu ia juga mengajar
gymnastik kepada perwira bintara A.D. dan guru-guru sekolah. Pada tahun 1920 ia dibantu
oleh Classen yang berijazah guru latihan jasmani untuk sekolah menengah.
Sebelum Perang Dunia ke II di Surabaya ada GIVIO, suatu Lembaga Pemerintah tempat
mendidik guru-guru olahraga.

Setelah Perang Dunia ke II dan Bandung yang diduduki oleh tentara Belanda didirikan
Akademi Pendidikan Jasmani. Olahraga di sekolah berupa permainan, atletik dan senam. Di
luar jam-jam sekolah ada kesempatan untuk belajar renang dan latihan atletik, sepakbola,
basket dan sebagainya (di sekolah menengah).
Cabang-cabang olahraga dalam zaman penjajahan Belanda belum banyak yang digemari.

Yang ada hanya sepakbola, atletik, renang, tennis dan horfbal.


Sesuai dengan taraf perjuangan bangsa Indonesia terbentuklah perkumpulan-perkumpulan
olahraga yang bersifat nasionalis. Misalnya PSSI didirikan untuk menandingi NIVU yang
didirikan oleh orang-orang Belanda. Juga Indonesia Muda sebagai perkumpulan-
perkumpulan putra-putri Indonesia telah memiliki bagian olahraga sepakbola dan atletik. Pola
ini kemudian berjangkit pula ke dalam perkumpulan-perkumpulan pemuda lainnya.

4. Zaman Jepang

Indonesia diduduki Jepang selama tiga setengah tahun. Di sekolah-sekolah suatu


pelajaran olahraga diisi dengan senam pagi yang disebut Taisho, dan dilakukan sebelum
mulai belajar. Jam olahraga diisi secara bergiliran dengan baris-baris, sumo (gulat cara
Jepang), lari sambung membawa pasir dalam karung, rebutan bendera yang dilaksanakan
oleh antara-regu-regu yang terdiri dari dari tiga orang. Permainan dan atletik semakin
terdesak oleh olahraga Jepang, antaraKendo yang dilakukan dengan tongkat bambu.

7
5. Zaman Merdeka

Walaupun baru saja merdeka, dan sibuk menghadapi serangan-serangan balatentara


Belanda yang bersembunyi di bawah selimut sekutu masuk Indonesia, pemerintah RI telah
memberi perhatian kepada olahraga yang waktu itu masih dikenal dengan istilah gerak badan.
Ini terbukti dengan adanya saran tertulis dari Panitia Penyelidik Pengajaran (Desember 1945)
mengenai pendidikan dan pengajaran, diantaranya mengenai gerak badan. Panitia
menyatakan bahwa pendidikan baru lengkap kalau ada pendidikan jasmani (istilah baru bagi
gerak badan), sehingga tercapai suatu harmoni (keselarasan). Mereka juga menyarankan
adanya latihan militer untuk murid-murid SMT (SMA) dan pelajar puteri melaksanakan
pendidikan jasmani perlu diperhatikan nasehat dokter. Bahan pelajaran sedapat-dapatnya di
ambil dari khazanah permainan dan kesenian nasional. Dalam pelaksanaan pendidikan
jasmani perlu pula memanfaatkan musik (irama). Kepanduan dianggap perlu untuk
dimasukkan ke dalam kurikulum. Perlombaan perlu, tetapi perlu di cegah terjadinya akses-
akses. Biaya pelaksanaan pendidikan jasmani diberi oleh Pemerintah. Setiap sekolah perlu
dilengkapi dengan lapangan olahraga. Untuk secepatnya mampu melaksanakan idea-idea
diatas, perlu mengadakan kursus-kursus kilat untuk para guru.

6. Gerakan Olahraga

Kongres olahraga yang pertama kali berlangsung dalam suasana Indonesia merdeka
adalah pada bulan Januari 1947 di Solo. Dalam kongres itu diputuskan untuk membentuk satu
wadah yang mengurusi olahraga, dan Pemerintah diminta untuk meresmikannya. Wadah itu
mendapat nama PORI, singkatan dari Persatuan Olahraga Republik Indonesia. Pada malam
peresmian PORI oleh Presiden Soekarnodilantik pula suatu panitia yang akan menangani
masalah hubungan Olimpiade, bernama KORI : Komite Olimpiade Republik Indonesia, dan
diketuai oleh Sultan Hamengkubuwono IX.

Pembagian kerja dalam PORI semua adalah sebagai berikut : Ada bagian-bagian
sepakbola, bola basket dan renang, atletik, bola keranjang penahan, tennis, bulutangkis,
pencak silat, serta gerak jalan. Keuangan PORI dan KORI di dapat dari subsidi Pemerintahan
yang disalurkan melalui Kementerian Pembangunan dan Pemuda.

Sewaktu di Tokyo diselenggarakan Asian Games ke 3 (1958) Indonesia telah


menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah Asian Games ke 4. Tawaran itu diterima
sehingga segala sesuatu perlu dipersiapkan dengan baik agar tidak membuat malu bangsa dan
negara. Ada tiga hal yang perlu ditangani yaitu penyediaan fasilitas utntuk pertandingan dan
perkampungan olahragawan. Kedua adalah penyiapan team nasional yang tangguh, dan
ketiga panitia penyelenggara yang bijaksana serta memahami seluk-beluk peraturan dan
pengaturan yang bermutu Internasional.

C. HUBUNGAN ANTARA PERADABAN SEJARAH OLAHRAGA DI INDONESIA


DAN DI DUNIA

8
Di tema ini saya akan menjelaskan Hubungan peradabaan sejarah olahraga di indonesia
dan di dunia berupa pencak silat, karena pencak silat memiliki sistem pertandingan yang
peraturannya di ciptakan oleh indonesia dan di perbaiki oleh dunia agar pencak silat menjadi
tontonan yang bela diri yang menarik dan tidak menghilangkan seni khas indonesia. Pencak
silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela
diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei,dan Singapura, Filipina selatan,
dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara.
Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat
yang tangguh.Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia
(IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah
Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura,
Malaysia dan Brunei Darussalam.

Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi.Ada
pengaruh budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat.Biasanya setiap
daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas.Misalnya, daerah Jawa Barat
terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliranMerpati Putih dan di
Jawa Timur ada aliran Perisai Diri.

Setiap empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam
Pekan Olahraga Nasional.Pencak silat juga dipertandingkan dalam SEA Games sejak tahun
1987. Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia,
Belanda, Jerman, dan Amerika.

Di tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi salah
satu alat pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan menjadi
identitas bangsa. Olahraga pencak silat sudah dipertandingkan di skala internasional.Di
Indonesia banyak sekali aliran-aliran dalam pencak silat, dengan banyaknya aliran ini
menunjukkan kekayaan budaya masyarakat yang ada di Indonesia dengan nilai-nilai yang ada
didalamnya.
Pencak Silat di Dunia

Pencak Silat telah berkembang pesat selama abad ke-20 dan telah menjadi olah raga
kompetisi di bawah penguasaan dan peraturan Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara
Bangsa, atau The International Pencak Silat Federation).Pencak silat sedang dipromosikan
oleh Persilat di beberapa negara di seluruh 5 benua, dengan tujuan membuat pencak silat
menjadi olahraga Olimpiade.Persilat mempromosikan Pencak Silat sebagai kompetisi olah
raga internasional.Hanya anggota yang diakui Persilat yang diizinkan berpartisipasi pada
kompetisi internasional.

Kini, beberapa federasi pencak silat nasional Eropa bersama dengan Persilat telah
mendirikan Federasi Pencak Silat Eropa.Pada 1986 Kejuaraan Dunia Pencak Silat pertama di
luar Asia, mengambil tempat di Wina, Austria.

9
Pencak silat pertama kali diperkenalkan dan dipertandingan dalam Pesta Olahraga Asia
Tenggara (SEA Games) ke-14 tahun 1987 di Jakarta.Hingga kini cabang olahraga pencak
silat rutin dipertandingkan dalam SEA Games.Pada tahun 2002 Pencak Silat diperkenalkan
sebagai bagian program pertunjukan di Asian Games di Busan, Korea Selatan untuk pertama
kalinya.Kejuaraan Dunia terakhir ialah pada 2010 mengambil tempat di Jakarta, Indonesia
pada Desember 2010.

Selain dari upaya Persilat yang membuat pencak silat sebagai pertandingan olahraga,
masih ada banyak aliran-aliran tua tradisional yang mengembangkan pencak silat dengan
nama Silek dan Silat di berbagai belahan dunia. Diperkirakan ada ratusan aliran (gaya) dan
ribuan perguruan

Pencak Silat di Indonesia

Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan
untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan
alam. Mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam
sekitarnya, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang. Asal mula ilmu bela diri di
nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia
dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya
seperti dalam tradisi suku Niasyang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.
Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi
asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya
dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri
dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat
diandalkan.Peneliti silat Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti adanya seni bela diri
bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha)
serta pada pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di candi
Prambanan dan Borobudur.Dalam bukunya, Draeger menuliskan bahwa senjata dan seni
beladiri silat adalah tak terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada
hubungan spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan Indonesia.Sementara itu Sheikh
Shamsuddin (2005) berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan
Indiadalam silat.Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari
kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara
lainnya.Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam
berbagai nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama
alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat,
dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat. Dari namanya, dapat diketahui bahwa
istilah “silat” paling banyak menyebar luas, sehingga diduga bahwa bela diri ini menyebar
dari Sumatera ke berbagai kawasan di rantau Asia Tenggara.

Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari
guru ke murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Sejarah
silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain.

10
LegendaMinangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja
dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapipada abad ke-11. Kemudian silek dibawa
dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara.Demikian pula
cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan
yang mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet. Setiap daerah umumnya
memiliki tokoh persilatan (pendekar) yang dibanggakan, misalnya Prabu Siliwangisebagai
tokoh pencak silat Sunda Pajajaran, Hang Tuah panglima Malaka, Gajah Mada mahapatih
Majapahit dan Si Pitung dari Betawi.

Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak


dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam padaabad ke-14 di nusantara.Kala itu pencak
silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren.Silat menjadi
bagian dari latihan spiritual.Dalam budaya beberapa suku bangsa di Indonesia, pencak silat
merupakan bagian tak terpisahkan dalam upacara adatnya. Misalnya kesenian tari Randai
yang tak lain adalah gerakan silek Minangkabau kerap ditampilkan dalam berbagai
perhelatan dan acara adat Minangkabau. Dalam prosesi pernikahan adat Betawi terdapat
tradisi “palang pintu”, yaitu peragaan silat Betawi yang dikemas dalam sebuah sandiwara
kecil.Acara ini biasanya digelar sebelum akad nikah, yaitu sebuah drama kecil yang
menceritakan rombongan pengantin pria dalam perjalanannya menuju rumah pengantin
wanita dihadang oleh jawara (pendekar) kampung setempat yang dikisahkan juga menaruh
hati kepada pengantin wanita.Maka terjadilah pertarungan silat di tengah jalan antara jawara-
jawara penghadang dengan pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja
dimenangkan oleh para pengawal pengantin pria.

Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari
pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan
melawanpenjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti
Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku
Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien,
dan Cut Nyak Meutia.

Silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas,[10]
yaitu para penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai
kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah
di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya yang juga
mengembangkan beladiri ini.

Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya
organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak
silat di seluruh Indonesia.Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI) Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.
Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa
Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Acara tersebut juga

11
dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.Keempat negara
itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.

Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)
di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di
Malaysia,PersekutuanSilat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei
Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di
Amerika Serikat dan Eropa.Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga
dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.

Aturan-Aturan Dalam Pertandingan Silatsejalan dengan norma dan nilai budaya


khususnya di Indonesia, terdapat beberapa peraturan yang harus diperhatikan dan dilakukan
dengan seksama ketika berlatih pencak silat, di antaranya sebagai berikut.

 Upacara pembukaan latihan yang terdiri atas:


 Menyiapkan barisan;
 Berdoa dipimpin oleh pelatih;
 Pembacaan “prasetya pesilat Indonesia”
 Penghormatan kepada pelatih, dipimpin oleh pemimpin barisan.
 Pemanasan
 Latihan inti
 Pendinginan
 Upacara penutupan latihan diakhiri dengan penghormatan dan berjabat tangan.

BAB III GANEFO

“CHRISTINE STEVANY HUTABARAT”

A. Sejarah Ganefo

Pada Olahraga Negara-Negara Berkembang atau Games of the New Emerging


Forces(GANEFO),adalah ajang olahraga yang didirikan mantan presiden
Indonesia,Soekarno,pada akhir tahun 1962 sebagai tandingan Olimpiade.GANEFO
menegaskan bahwa politik tidak bisa dipisahkan dengan olahraga,hal ini menentang doktrin
Komite Olimpiade Internasional(KOI)yang memisahkan antara politik dan olahraga.Setelah
era perjuangan fisik untuk pembebasan nasional, Soekarno pada tahun 1957,disebut juga
tahun penentuan,telah melandaskan bahwa nation building memerlukan revolusi
mental.Segera setelah itu,Bung karno telah berkeyakinan bahwa,selain olahraga sebagai alat
pembentuk jasmani,olahraga adalah alat pembangunan mental dan rohani yang efektif.Selain
berhasil membangun kompleks olaharaga,Indonesia juga berhasil membangun Hotel
Indonesia(HI),memperluas ruas jalan Thamrin,Jalan jend.Sudirman,jalan
Grogol(sekarang,Jalan S.Parman),daan pembangunan jembatan Semanggi yang didesain oleh
Ir.Sutami itu, untuk mendapatkan simpati dari Republik Persatuan Arab,dan Republik Rakyat
Cina,Indonesia menentang kepersertaan Israel dan Taiwan di Asian Games,maka komite
Olympiade Internasional (IOC)mencabut sementara keanggotaan Indonesia dalam organisasi

12
tersebut.Conference of The New Emerging Forces(CONEFO)merupakan gagasan Presiden
Soekarno untuk membentuk suatu kekuatan blok baru yang beranggotakan negara-negara
berkembang untuk menyaingi 2 kekuatan blok sebelumnya(Blok UniSoviet dan Blok
Amerika Serikat) Pembanguan gedung Conefo pun dipacu.Tantangan pun dikeluarkan oleh
Soekarno untuk membangun gedung Conefo dengan beberapa syarat yang boleh disebut
dahsyat.Bak kisah Roro Jongrang dan Bandung Bondowoso,Soekarno ingin membangun
gedung Conefo lebih megah dari markas besar PBB di New York sebagai syarat
pertama.Syarat kedua ia harus lebih bagus dari People Palace di Beijing.Ketiga,pembangunan
ini harus selesai dalam waktu satu tahun karena Conefo akan diselenggarakan akhir akhir
tahun 1966. GANEFO diselenggarakan selama 12 hari.Ada 51negara peserta yang turut
bertanding dalam 20 cabang olahraga.Sekitar 2.700 atlet berkompetisi,ditambah ofisial dan
wartawan dari berbagai negara peserta.Ganefo memang tidak menitik beratkan pada sisi
olahraga saja.Selama 12 hari itu juga diadakan Ganefo Art Festival,yang terdiri acara pentas
seni dan pemutaran fil negara-negara Nefos.

B. Pergelaran Ganefo
1. GANEFO I (1963)

Jumlah peserta sekitar 2.700 atlet dari 51 negara di Asia,Afrika,Eropa,dan Amerika Latin
seperti Afganistan,Albania,Aljajair,Arab Saudi,Republik Arab Bersatu, Argentina, Belanda,
Bwlgia, Bolivia, Brazil, Bulgaria, Cekoslovakia, Chili, Tiongkok, dll.

2. GANEFO II (1966)

Awalnya GANEFO II akan diadakan di Kairo,Republik Arab Bersatu pada 1967.Namun


karena pertimbangan politik,akhirnya dpindahkan ke Phonom Penh,Kamboja pada 25
November-6 Desember 1966.

3. GANEFO III (1970,Batal Dan Bubar)

Merah putih pun kembali mewarnai ajang Olimpiade, tepatnya pada 1968 di Mexico
City,Meksiko.Alhasil,Ganefo yang rencananya akan digelar di Beijing,China,Pada 1967 pun
batal setelah pemerintah negeri Bammbu enggan menjadi tuan rumah,dan diberika kepada
Pyongyang,Korea Utara.Namun GANEFO Ketiga tak pernah digelar dan hilang ditelan bumi.

BAB IV SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI OLAHRAGA


INDONESIA

13
“MUHAMMAD VIKRI AL PIOCI DAMANIK“

Tanggal 19 april 1930 indonesia telah mendirikan sebuah organisasi dengan bentuk
Persatuan Pendidikan Olahraga dengan sifat kebangsaan. Organisasi ini didirikan di
Yogyakarta. Setelah kemerdekaan kemudian sejarah olahraga di Indonesia memiliki nyawa
kembali dengan diadakannya kongres olahraga yang pertama kali,diselenggarakan pada bulan
januari 1946 di Harbiprojo, Solo. Hasil dari kongres tersebut adalah disepakati dan
diresmikannya PORI yang merupakan satu satunya badan resmi persatuan olahraga
Indonesia.

Kongres tersebut berhasil membentuk suatu badan olahraga dengan nama Persatuan
Olahraga Republik Indonesia (PORI) dengan menghasilkan susunan sebagai berikut :

Ketua umum : Mr. Widodo sastrodiningrat

Wakil ketua umum : Dr. Marto Husodo Sumali Prawirosoedirdjo

Sekretaris I : Sutardi Hardjolukito

Sekretaris II : Sumono

Bendahara I : Siswosoedarmo

Bendahara II : Maladi

Anggota : Ny. Dr. E. Rusli Joemarsono

Ketua bagian sepak bola : Maladi

Ketua bagian basket ball : Tony wen (sementara)

Ketua bagian atletik : Soemali prawirosoedirdjo

Ketrua bagian bola keranjang : Mr. Roesli

Ketua bagian panahan : S.P. Paku alam

Ketua bagian tennis : P. Sorjo Hamidjojo

Ketua bagian bulu tangkis : Sudjirin Tritjondrokoesoemo

Ketua bagian pencak silat : Mr. Wongsonegoro

Ketua bagian gerak jalan : Djuwadi

Ketua bagian renang : Soejadi (sementara)

Ketua bagian anggar/menembak : Tjokroatmodjo

Ketua bagian hockey : G. P. H.Bintoro

Ketua bagian publikasi : Moh. Soepardi

14
PORI sebagai badan olahraga resmi di Indonesia belum menjadi anggota Internasional
Olympic Commite (IOC),sehingga para atlet yang bakal dikirim tidak dapat diterima
berpartisipasi dalam peristiwa olahraga sedunia tersebut,dikarenakan paspor Indonesia tidak
diakui oleh pemerintahan inggris. Masalah ini telah dibahas oleh konferensi darurat pada
tanggal 1 mei 1948 di Solo.

Adapun maksud dan tujuan penyelenggaraan PON I adalah untuk menunjukkan pada
dunia luar bahwa bangsa Indonesia ditengah tengah dentuman meriam dan keadaan darurat
juga masih dapat membuktikan,sanggup menggalang persatuan dan kesatuan bangsa, yang
berbedaa beda suku dan agamanya,akan tetapi tetap bersatu koko dalam Bhineka Tunggal
Ika. Kota Solo sebagai kota penyelenggara Pekan Olahraga Nasional pertama di Indonesia
pada tanggal 8 sampai dengan 12 september 1948.

Dalam perjalanannya, KONI sudah 3 kali melakukan periodisasi,berikut adalah daftar


ketua umum KONI dari masa ke masa yang dipilih dalam jenjang waktu satu kali empat
tahun :

No Nama Mulai jabatan Akhir jabatan


1 Wismoyo Arismunandar 1999 2003
2 Agum Gumelar 2003 2007
3 Rita Subowo 2007 2011
4 Tono Suratman 2011 Saat ini
A. Anggota

1. Komite olahraga/KONI daerah


2. Induk organisasi cabang olahraga
 (PRSI) Persatuan Renang Seluruh Indonesia
 (PASI) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
 (Perpani) Persatuan Panahan Indonesia
 (PBSI) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia
 (Perbasasi) Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia
 (Perbasi) Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia
 (Pertina) Persatuan Tinju Amatir Indonesia
 (ISSI) Ikatan Sport Sepeda Indonesia
 (Pordasi) Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia
 (Ikasi) Ikatan Anggar Seluruh Indonesia
 (PSSI) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
 (Persani) Persatuan Senam Indonesia
 (PJSI) Persatuan Judo Seluruh Indonesia
 (PODSI) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia
 (Porlasi) Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia

15
 (Perbakin) Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia
 (PTMSI) Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia
 (TI) Taekwondo Indonesia
 (Pelti) Persatuan Tenis Seluruh Indonesia
 (PBVSI) Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia
 (PGSI) Persatuan Gulat Amatir Seluruh Indonesia
 (PABBSI) Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia
 (Percasi) Persatuan Catur Seluruh Indonesia
 (PSTI) Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia
 (FPTI) Federasi Panjat Tebing Indonesia
 (IODI) Ikatan Olahraga Dansa Indonesia
 (PSI) Persatuan Squash Indonesia
 (PSASI) Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia
 (PDBI) Persatuan Drum Band Indonesia
 (Perserosi) Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia
 (POSSI) Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia
 (FORKI) Federasi Olahraga Karate-do Indonesia
 (PBI) Persatuan Boling Indonesia
 (POBSI) Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia
 (PGI) Persatuan Golf Indonesia
 (Perkemi) Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia
 (Gabsi) Gabungan Bridge Seluruh Indonesia
 (IPSI) Ikatan Pencak Silat Indonesia
 (WI) Wushu Indonesia
 (Kodrat) Keluarga Olahraga Tarung Derajat
 (FAJI) Federasi Arung Jeram Indonesia
 (ABTI) Asosiasi Bola Tangan Indonesia
 (FHI) Federasi Hockey Indonesia

BAB V PEKAN OLAHRAGA NASIONAL

“WISMAN ALEXANDER WARUWU”

A. Sejarah PON

16
Pekan olahraga nasional merupakan acara berbagai bidang olahraga yang di adakan
setiap 4 tahun sekali dan mempertemukan perwakilan perwakilan tiap provinsi yang ada di
indonesia .lahirnya even ini adalah sebagai bentuk dari pembuktian bahwabangsa indonesia
masih sanggup dan ingin menunjukkan kepada dunia luar karena walaupun dunia kita di jajah
dan wilayah negara di pesempit kita masih sanggup bersatu.

Persatan olahraga republik indonesia ( pori ) yang di bantu oleh ketua komite
olimpiade republik indonesia ( kori ) kini kedua nya kini telah di lebur dan saat ini koni
mempersiapkan para atlet indonesia untuk mengikuti olimpiade musim panas XIV di london
pada tahun 1948

Pegakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan indnesia yang belum di peroleh
pada waktu itu pun menjadi penghalang besar dalam usaha menuju london alsan nya karena
delegasi indonesia hanya ma hadir di london dengan membawa nama indonesia . akibat hal
tersebut diadakanlah konferensi darurat pori pada tanggal 1 mei tahun 1948 di solo .
dalamkonferensi tersebut mereka sepakat untuk mengadakan pekan olahraga yag di
rencanakan berlangsung pada bulan agustus atau september 1948 di solo

Konferensi menetapkan kota solo sebagai kota penyelenggara pekan olahraga


nasional pertama pada tanggal 8 sampai dengan 12 september dengan demikian alasan di
lihat dari penyediaan sarana olahraga kota solo di anggap telah memenuhi syarat dan seluruh
pengurus besar pori berkedudukan di solo berikut adalah daftar tuan rumah dan juara pon dari
masa ke masa

no Tuan rumah Provinsi tanggal Juara umum


1 Kota praja surakarta Keresidenan 8 september – 12 Keresidenan
surakarta sptember 1948 surakarta
2 Jakarta Jakarta 21 oktober -28 Jawa barat
oktober 1951
3 Medan Sumatra utara 20 september – 27 Jawa barat
september 1953
4 Makassar Sulawesi selatan 27 sepember – 6 Jakarta
oktober 1957
5 Bandung Jawa barat 23 september – 1 Jawa barat
oktober 1961
6 Jakarta Jakarta 8 oktober – 10 Batal
november 1965 sehubungan
g 30 s/pki
7 Surabaya Jawa timur 26 agustus – 6 Jakarta
september 1969
8 Jakarta Jakarta 4 agustus – 15 Jakarta
agustus 1973
9 Jakarta Jakarta 23 juli – 3 agustus Jakarta
1977

17
10 Jakarta Jakarta 19 september – 30 Jakarta
september 1981
11 Jakarta Jakarta 9 september - 20 Jakarta
september 1985
12 Jakarta Jakarta 18 oktober – 28 Jakarta
oktober 1989
13 Jakarta Jakarta 9 septeber – 19 Jakarta
september 1993
14 Jakarta Jakarta 9 september – 25 Jakarta
september 1996
15 Surabaya Jakarta 19 -30 juni 2000 Jawa timur
16 Palembang Sumatra selatan 2-14 september Jakarta
2004
17 Samarinda Kalimantan timur 6 – 17 juli 2008 Jawa timur
18 Pekanbaru Riau 9 – 20 september Jakarta
2012
19 Bandung Jawa barat 17 – 29 september Jawa barat
2016
20 Jayapura Papua 2020 Belum
berlangsung
21 Medan & banda aceh Sumatra utara & 2024 Belum
aceh berlangsung
B. Pergelaran PON
1. Pon pertama

Adalah pon pertama indonesia yang di adakan di kota praja surakarta pada 9 – 12
september 1948 pembukaan nya 9 september kemuia di peringati sebagai hari olahraga
nasional pada tanggal tersebut pon pertama ini di ikuti oleh 600 atlet yang bertanding pada 9
cabang olahraga yang memperebutkan sebanyak 108 medali pesertanya melainkan bukan
tikat provinsi bahkan kota dan kresidenan

Sebanyak 13 partisipan ikut serta juaranya adalah keresidenan surakarta dengan total
medali sebanyak 36 medali adapun cabang olahraga yang di perlombakan dalam pon 1
adalahsebagai berikut :

1. Atletik
2. Bola keranjang
3. Bulu tangkis
4. Sepak bola
5. Tenis
6. Renang termasuk polo air
7. Panahan
8. Bola basket
9. Pencak silat

18
2. PON III

Di selenggarakan di medan sumatra utara pada tanggal 20 september sampai dengan 27


september 1953. Stadion teladan yang baru selesai di bangun di pergunakan dalam ajang
olahraga ini pon ke 3 di adakan 2 tahun sesudah pon pon II yang di adakan pada tahun 1951
dan hal ini sesuai dengan keputusan kongres pori pada kongres itu di ambil bahwa setiap pon
berikutnya akan di adakan 4 tahun sekali dan mulai berlaku sejak pon ke 3 adapun cabang
olahraa yang di pertandingkan di medan adalah sebagai berikut

1. Anggar
2. Angkat besi
3. Atletik
4. Balap sepeda
5. Bola basket
6. Bola keranjang
7. Bola voli
8. Bulu tangkis
9. Hoki
10. Loncat indah
11. Menembak
12. Polo air
13. Renang
14. Sepak bola
15. Tenis
16. Tenis meja

BAB VI SEA GAMES

“JEREMIA”

A. Sejarah Sea Games

Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara atau SEA Games (Southeast Asian
Games) adalah ajang olahraga yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara Asia
Tenggara. Peraturan pertandingan di SEA Games dibawah naungan Federasi Olahraga Asia
Tenggara (Southeast Asian Games Federation) dengan pengawasan dari Komite Olimpiade
Internasional (IOC) dan Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Asal-usul SEA Games berhubungan erat dengan Southeast Asian Peninsular


Games atau SEAP Games.SEAP Games dicetuskan oleh Laung Sukhumnaipradit, pada
saat itu Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand.Tujuannya adalah untuk mengeratkan
kerjasama, pemahaman dan hubungan antar negara di kawasan ASEAN. Thailand, Burma
(sekarang Myanmar), Malaysia, Laos, Vietnam dan Kamboja (dengan Singapura dimasukkan
kemudian) adalah negara-negara pelopor. Mereka setuju untuk mengadakan ajang ini dua
tahun sekali.Selain itu dibentuk juga Komite Federasi SEAP Games. SEAP Games pertama
diadakan di Bangkok dari 12 sampai 17 Desember 1959, diikuti oleh lebih dari 527 atlet dan

19
panitia dari Thailand, Burma, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Laos yang berlaga dalam 12
cabang olahraga.

Pada SEAP Games VIII tahun 1975, Federasi SEAP mempertimbangkan masuknya
Indonesia dan Filipina. Kedua negara ini masuk secara resmi pada 1977, dan pada tahun yang
sama Federasi SEAP berganti nama menjadi Southeast Asian Games Federation (SEAGF),
dan ajang ini menjadi Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara. Brunei dimasukkan
pada Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara X di Jakarta, Indonesia, dan Timor Leste
di Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara XXII di Hanoi, Vietnam.

Walaupun tidak termasuk salah satu negara yang mengikuti SEA Games dari awal,
prestasi Indonesia di kancah olah raga se-Asia Tenggara tak bisa dipandang sebelah mata.
SEA Games pertama diadakan di Bangkok pada 12-17 Desember 1959, namun Indonesia
baru berpartisipasi pada tahun 1977.

Ketika itu Malaysia menjadi tuan rumahnya. Namun sejak bergabung, Indonesia unggul
sebagai peraih juara umum sebanyak sembilan kali. Sepanjang sejarah SEA Games,
Indonesia berada di posisi teratas perolehan medali yaitu sebanyak 3934. Pada 1997 saat
menjadi tuan rumah, Indonesia merebut 194 medali emas. Di SEA Games yang ke 19
tersebut, Indonesia memperoleh rekor perolehan medali emas terbanyak sepanjang sejarah
SEA Games.

Inilah Juara Umum Sea Games Dari Masa Ke Masa

Tahun Acara Tuan rumah Negara Juara umum


1977 IX Kuala Lumpur Malaysia Indonesia
1979 X Jakarta Indonesia Indonesia
1981 XI Manila Filipina Indonesia
1983 XII Singapura Singapura Indonesia
1985 XIII Bangkok Thailand Thailand
1987 XIV Jakarta Indonesia Indonesia
1989 XV Kuala Lumpur Malaysia Indonesia
1991 XVI Manila Filipina Indonesia
1993 XVII Singapura Singapura Indonesia
1995 XVIII Chiang Mai Thailand Thailand
1997 XIX Jakarta Indonesia Indonesia
1999 XX Bandar Seri Begawan Brunei Thailand
2001 XXI Kuala Lumpur Malaysia Malaysia
2003 XXII Hanoi Vietnam Vietnam
2005 XXIII Manila Filipina Filipina
2007 XXIV Nakhon Ratchasima Thailand Thailand
2009 XXV Vientiane Laos Thailand

20
2009 XXV Vientiane Laos Thailand

B. Perkembangan Sea Games Dari Masa ke Masa

Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara (bahasa Inggris: Southeast Asian


Games) atau biasa disingkat SEA Games adalah ajang olahragayang diadakan setiap dua
tahun dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara. Peraturan pertandingan di SEA Games
dibawah naungan Federasi Olahraga Asia Tenggara (bahasa Inggris: Southeast Asian Games
Federation) dengan pengawasan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) danDewan
Olimpiade Asia (OCA).
Asal-usul SEA Games berhubungan erat dengan Southeast Asian Peninsular Games atau SEAP
Games. SEAP Games dicetuskan oleh Laung Sukhumnaipradit, pada saat itu Wakil Presiden Komite
Olimpiade Thailand.Tujuannya adalah untuk mengeratkan kerjasama, pemahaman dan hubungan antar
negara di kawasan ASEAN.
Thailand, Burma (sekarang Myanmar), Malaysia, Laos, Vietnam dan Kamboja (dengan Si
ngapura dimasukkan kemudian) adalah negara-negara pelopor. Mereka setuju untuk
mengadakan ajang ini dua tahun sekali.Selain itu dibentuk juga Komite Federasi SEAP
Games.
SEAP Games pertama diadakan di Bangkok dari 12 sampai 17 Desember 1959, diikuti
oleh lebih dari 527 atlet dan panitia dari Thailand, Burma, Malaysia, Singapura, Vietnam dan
Laos yang berlaga dalam 12 cabang olahraga.
Pada SEAP Games VIII tahun 1975, Federasi SEAP mempertimbangkan masuknya
Indonesia dan Filipina. Kedua negara ini masuk secara resmi pada 1977, dan pada tahun yang
sama Federasi SEAP berganti nama menjadi Southeast Asian Games Federation (SEAGF),
dan ajang ini menjadi Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara. Brunei dimasukkan
padaPesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara X di Jakarta, Indonesia, dan Timor
Leste di Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara XXII di Hanoi, Vietnam.

Acara pembukaan sendiri akan digelar pada tanggal 11 November 2011. Tanggal ini
dipilih karena keunikan angkanya yang semuanya menunjukkan angka sebelas: 11-11-2011.
Cabang olahraga SEA Games 2011 akan mempertandingkan berbagai nomor lomba dari 38
cabang olahraga. 10 diantaranya adalah:

1. Olahraga air ( renang, menyelam, renang indah, polo air )


2. Atletik
3. Bulu tangkis
4. Bola voli ( indoor, pantai )
5. Futsal
6. Sepak bola
7. Senam
8. Balap sepeda ( trek, jalanan, sepeda gunung )
9. Sepak takraw
10. Panjat dinding.

21
BAB VII ASEAN GAMES

“MUSA DAYANUS SEMBIRING”

A. Sejarah Asian Games


Asian Games awalnya merupakan ajang olahraga di asia kecil. Far Eastern Championship
Games diadakan untuk menunjukkan kesatuan dan kerjasama antara tiga negara, yaitu
kerajaan Jepang, Kepulauan Filipina, dan Republik Tiongkok. Far Eastern Championship
Games pertama diadakan di Manila pada tahun 1913. Pada Agustus tahun 1948, pada saat
olompiade di London, perwakilan India, Guru Duut Sondhi mengusulkan kepada para
pemimpin kontingen dari negara-negar di asia untuk mengadakan Asian Games. Seluruh
prtwakilan tersebut menyetujui pembentukan federasi Atletik Asia. Pada Februari 1949,
federasi atletik Asia terbentuk dan menggunakan nama Federasi Asian Games ( Asian
Games Federatian), dan menyepakatdi penyelenggaraan Asian Games pertama pada 1951 di
New Delhi, ibu kota India. Mereka sepakat bahwa pergelaran Asian Games akan diadakan
empat tahun sekali.

Pada tahun 1962, federasi mengalami perselisihan atas diikutserakannya Taiwan


fhdan Israel. Indonesia sebgai tuan rumah menentang keikutsertaan Tiwan dan Iarael. Pada
tahun 1970, Korea Selatan membatalkan rencananyan auntuk menjadi tuan rumah Asian
Games yang disebabkan karena ancaman keamanan dari korea utara, dan penyelenggaranan
1973, perselisihan kembali terjadi setelah America Serikat dan negara-negara lainnya
mengakui keadaan Reoublik Rakyat Tiongkok dan negara-negara arab menentang
keterlibatan israel

Setelah beberapa penyelengaraan Asian Games, komite olimpiade negara-negara Asia


memutuskan untuk merevisi konstitusi federasi Asian Games. Sebuah asosiasi baru yang
bernama Dewan Olimpiade Asia (Oliympic Council of Asia/OCA) dibentuk. India udah
ditetapkan sebagai tuan rumah pada tahun 1982 dan OCA memutuskan tidak lagi mengubah
jadwal yan sudah kami. OCA resmi mengawasi menyelenggarakan Asian Games mulsi dsri
tahun 1986 pada Asian Gams di korea selatan.

B. Penyelenggaraan Asian Gams


1. 1951 Delhi, india
Dilakukan pada 4-11 Maret 1951. Diikuti 491 atlet dari 11 komite olimpiade
nasional(NOC) yakni Afghanistan, Burma, Ceylon/Sri Lanka, india, Iran, Indonesia, Jepang,
Nefal, Filiphina, Singapur, dan Thailand. Penyelenggaraan ini secara resmi diresmikan oleh
Presiden Rajendra Prasa di stadion Nasionala Dhyan Chand, dengan memperebutkan 169
medali emas dan mempertandingkan enam cabang oahraga.

2. 1954 Manmila, Filipina


Dilakukan pada 24 April – 9 Mei 1954, dihadiri 970 peserta dari 19 NCO. Presiden
Filipina, Ramon Magsaysay membuka pertandingan di stadion Rizal Memorial di Malate,
Manila. Sebanyak 229 medali emas sebagai perebutan di dalam delapan cabang olah raga
yang dipertandingkan.

22
3. 1958 Tokyo, Jepang
Dilakukan pada 24 Mei – i Juni 1958. Terdapat 1820 atlet yang mewakili 20 NCO.
Pertandingan yang ketiga ininsecar resmi dibuka oleh Presidan HM Kaisar Hirohito di
stadion Olympic, dan memperebutkan 350 medali emas dalam 12 cabang olahraga.

4. 1962 Jakarta, Indonesia


Dilakukan pada 24 Agustus 1961- 4 September 1962. Terdapat 1460 atlet dari 17 negara.
Pertandingan ini resmi dbuka oleh presiden Indonesia yaitu presiden Soekarno, dan
memperebutkan mendali dalam 15 cabang olahraga yang dipertandingkan.
5. 1966 Bangkok, Thailand
Diselenggarakan pada 9 20 Desember 1966 di Bangkok, Thailand. Diikuti oleh 1.945
atlet yang mewakili 18 NCO Asia dan secara resmi dibuka oleh Raja Bhumibol Adulyadej di
stadion Suphachalasai. Memperebutkan 460 mendali dalam 14 cabang olahraga.

6. 1970 Bangkok, Thailand


Secara beruntut Thailan kembali menjadi tuan rumah dan diselenggrakan pada 20
November 1970. Pada awalnya KorSel terpilih menjadi tuan tumah namin dia mengundurkan
diri karenaaan alasan keuangan dan ancaman keamanan. Ajang ini dihadiri oleh 2400 atlet
dari 18 negara untuk memperebutkan m423 medali dalam 15 cabang olahraga.

7. 1974 Tehran, Iran


Diselenggarakan pada 1- 16 September 1974. Pergelaran pertandingan dibuka oleh
pemimpin Iran, Syah Muhammad Reza Pehlevi di stadion Aryamehr dan di hadiri oleh 3.010
atlet daro 25 NCO, akan memperebutkan 609 medali emas dalam 18 cabang olahraga.

8. 1978 Bangkok, Thailand


Thailand menjadi tuan rumah untuk ketiga kalinya di Asian Gmes dan diselenggarakan
pada 9- 20 Desember1978. Pada awalnya Singapuralah yng menjadi tusn rumah namun
karena alasan keuangan Negri Singa ini membatalkan rencana. Raja Bhumibol Adulyadej
secara resmi membuka Asian Games dengan 3842 atlet yang berasal dari 25 NCO dan
memperebutkan 626 medali emasa dalam 21 cabang olahraga.

9. 1982 Delhi, India


Berlangsung pada 19 November – 4 Desember 1982. Ini momen bersejarah sebab untuk
pertama kalinya Asian Games berada di bawah naungan Dewan Olimpiade Asia(OCA),
Sebanyak 4595 atler dari 33 NCO berpartisipasi dalam 21 cabang olahraga.

10. 1986 Seoul, Korea Selatan


Diadakan pada 20 September – 5 Oktober 1986 di Seoul, KORSEL. Sebanyak 4839 atlet
yang berpartisipasi dari 27 NCO dengan perebutan 848 medali dalam 24 cabang olahraga.

11. 1990 Bijing, China


Diadakan pada 22 Sep- 7 Okt 1990. Sebanyak 6122 atlet yang berpartisipasi dari 36 NCO
dan bertanding dengan 27 cabang olahraga.
12. 1994 Hiroshima, Jepang

23
Berlangsung 2- 16 Okt. Ajang ini diikuti oleh 6828 atlet dari 42 negara dan bersaing
untuk mrndapatkan 1.079 medali.

13. 1998 Bangkok, Thailand


Diselenggrakan pada 6-20 Des 1998. Sebanyak 6554 atlet yang berpartisipasi dari 41
NCO dan bersaing untuk merebutkan 1225 medali emas dalam 36 cabang olahraga.

14. 2002 Busan, Korea Selatan


Diselenggarakan pada 29 Sep – 14 Okt 2002. Dihadiri oleh 7711 atlet dari 44 negara
untuk memperebutkan 1350 medali emas dalam 38 cabang olahraga.

15. 2006 Doha, Qatar


Diselenggrakan pada 1- 16 Des. Dihadiri sebanyak 9520 atlet dari 45 NCO dan
bertanding untuk memperebutkan 1393 mendali emas dalam 39 cabang olahraga.

16. 2010 Guangzhou, China


Berlangsung pada 12-11 Nov 2010. Dengan menghadirkan 9704 atlet dari 45 NCO dan
akan bertanding untuk memperebutkan 1577 bendali emas dalan 42 cabang olahraga.

17. 2014 Incheon, Korea Selatan


Diselenggarakan pada 19 Sep – 4 Okt 2014. Di hadiri 9501 atlet dan akan bertanding
merebutkan 1451 mendali dalam 36 cabang olahraga.

18. 2018 Jakarta dan Palembang, Indonesia


Diselenggarakan pada 18 Ags – 2 Sep 2018. Dihadiri oleh 11720 atlet yang akan bersaing
dalam 40 cabang olahraga. Pertandinga ini dibuka dan di tutup oleh presiden Indonesia Joko
Widodo.

Maret 2017,Dewan olimpiade asia awalnya mengumumkan bahwa Asia Games 2018
akan menanampilkan 484 nomor pertandingan dalam 42 cabang olahraga,termasuk 28 cabang
olahraga olimpiade permanen yang di perubutkan olimpiade panas 2016.

Program terakhir diresmikan pada september 2017,meningkatnya menjadi 465 nomor


pertandingan dalam 40 disiplin sebagai program terbesar kedua dalam sejarah Asian
Games.Disiplin tambahan yang diperkenalkan di olimpiade musim panas 2020 juga di
tambahkan,termasuk Basket 3x3 dan BMX freestyle.sementara cabang eSports,bersama
dengan polo kano akan dipertimbangkan sebagai olahraga eksibisi.

24
BAB VIII OLIMPIADE

“HADI PRAMADAN SIAGIAN”:

A. Olimpiade Kuno

Pertandingan olimpiade adalah ajang olahraga internasionalempat tahunan yang


mempertandingkan cabang-cabang olahraga musim panas dan musim dingin serta diikuti oleh
ribuan atlet yang berkopentisi dalam berbagai pertandingan olahraga.Olimmpie merupakan
kompetisi olahraga terbesar dan terkemukan diduni, dengan lebih dari 200 negara
berpartisipasi. Awalnya, olimpiade hanya berlangsung di Yunanikuno sampai akhirnya pada
tahun 393 M Olimpiade kuno ini dihentikna oleh Kaisar romaw Theodosius.Olimpiade
kemudian dihidupkan kembali oleh seorang bangsawan prancis bernama Pierre Fredy Baron
de Coubertin pada tahun 1896.

Ada beberapa ritual dan symbol Olimpiade,seperti bendera dan obor Olimpiade, serta
upacara pembukaan dan penutupan. Lebih dari 13.000 atlet bersaing di olimpide Musim
panas dan Musim dingn di 33 olahraga yang berbeda dan hampi 400 pertandingan. Para
pemenangan pertama, kedua, dan ketiga di masing-masing pertandingan menerima medali
Olimpiade : emas, perak dan perunggu, masing-masing.

Di Indonesia, Olimpiade yang sering dikenal dan secara rutin diikuti adalah Olimpide
Musim panas. Indonesia sendiri pertama kali berpartisipasi pada Olimpiade Helsinsi 1952 di
Firlandia, dan tak ada peran absen berpartisipasi pada tahun-tahun berikutnya, kecuali pada
tahun-tahun berikutnya,kecuali pada tahun 1964 dan 1980.

Pembukaan olimpiade selalu diwarnai lomba kereta dengan empat kuda. Sekitar 40 kereta
dijajarkan da;am kendang di gerbang keluar. Jarak yang ditempuh hampir 14 km,yakni 12
kali pulang pergi antara dua tiang batu yang ditancapkan ditanah. Berbagai pertandingan
dalam olimpiade kuno boleh dikatakn serba keras. Pra pelari berlari secepar-cepatnnya tamp
memakai alas kaki, para penunggang kuda berlomba habis-habisan tampa pelana atau
sarggurdi.

B. Olimpiade Modern

Berbagai penggunaan istilah “Olimpiade” untuk menggambarkan kejadian atletik di era


modern telah didokumendasikn sejak abad ke-17 .Ajang olahraga ynag pelaksanaannya
serupa dengan Olimpiade kuno adlah L’Olypiade de la Republique, sebuah festival olahraga
nasional yang diadakan pada tahun 1796 sampai 1798 selama masa Revolusi Perancis.

Penyelenggarana olimpiade modern pertama di Athena pada tahun 1896 hampir identic
dengan olimpiade Liverpool.Pada tahun 1865, Hulley, Dr.Brookes dan EG Raventein
mendirikan asosiasi OlimpiadE Nasional diliverpool, ung merupakan cikal bakal
terbentuknnya asosiai Olimpiade Britania Raya.Selanjuttnya pada tahun 1866, sebuah ajang
Olimpiade Nasional Britania Raya diselenggarakan di London untuk pertama kalinnya.

25
C. Kebnagkitan Olimpiade

Seorang bagsawan Yunani-Rumania adalah orang yang pertama kali menulis kepada raja
otto, menawarkan untuk menandai kebangkitan olimpiadae. Zappas monsponsori
penyelenggraan Olimpiade pada tahun 1859 yang diseleggarakan di pusat kota Athena. Atlet-
atlet yang berprestasi daam ajang tersebut berasal dari Yuani dan Kekaisaran
Ottoman.Zappas juga mendanai prenovasian stadion Panathinaiko kuno agar dapat dipakai
sebgai tempat penyelenggrana Olimpiade [ada tahun-tahun berikutnnya.

Pada hari terakhir kongres, diputuskan bahwa penyelenggraan pertmannya akan


dilangsungkan di Athena, Yunani pada tahun 1896. Hasil kongres juga memutuskan bahwa
penulis Demeterius Vikelas dari Yunani terpilih sebgai presiden IOC pertama

D. Oimpiade 1896

Olimpiade pertama yang diadakan dibawa naungan IOC berlangsung di stadion panathinako
Athena, pada tahun 1896.Olimpiade pertama ini diikuti oleh 14 negara dengan total 241 atlet
yang berlaga dalam 43 pertandingkkan.

E. Perubahan dan Adaptasi.

Secara kesuksesan olimpiade memasuki masa-masa stagnasi yang mengancam


keberangsungan jang tersebut.Paris 1900 dan Olimpiade St.louse tahun 1904 adalah
buktinnya. Olimpiade paris tidak memiliki stadion, namun ini adalah Olimpiade dimana
pertama kalinnya wanita di ijinkan ikut serta dalam pertandinngan.

Olimpiade Musim dingin.

Olimpiade musim dingan (pertama kali diadakan di Chamonix, prancis, pada tahun
1924) diciptakan untuk memperlobangan cabang-cabang olahraga musim dingin seperti
seluncur es dan ski yang tidak bisa diperlombakan dalam Olimpiade musim panas.

Awalnnya,IOC memuruskan untuk mentelenggrangn Olimpiade Musim dingin


dengan tahun yang sama penyelenggaraan Olimpiade musim panas, tradisi ini bertahan
samapai Olimpiade musim dingan 1992 di Albertville, prancis setelah itu, sejak tahun 1994
Olimpiade musim dingin diadakan setiap dua tahun berselang setelah penyeleggaran
Olimpiade musim panas

26
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan Buku :
 Buku ini sangat cocok untuk perkulihan, mata kuliah sejarah olahraga
 Menurut kami buku ini sangat bagus sekali karena materi-materi yang dibahas di
buatnya dengan konsep-konsep dan kata kunci di setiap materinya yang dibahas.
 Isi buku dan penjelasan dalam buku ini sudah lengkap, karena mengupas tuntas
semuanya dan juga membahasnya semua satu per satu sehingga pembaca dapat
memilah-milah satu per satu dari materi tersebut.
 Buku ini cocok digunakan untuk mahasiswa sebagai panduan dan pedoman untuk
menambah pengetahuan tentang sejarah olahraga.
 Definisi- definisi dalam setiap pokok pembahasan banyak di buat pengertian menurut
para ahli. Sehingga kita sebagai pembaca dapat lebih mudah memahami setiap pokok
pembahasan yang ada dalam buku ini.
 Dalam setiap bab telah dibuat indikator yang diharapkan untuk dapat memahami dari
setiap pokok bahasan setiap bab.
 Tulisan yang dimuat dalam buku ini telah rapi, sehingga membuat si pembaca tidak
mudah cepat bosan dalam mempelajarinya.
B. Kekurangan buku :
 Dalam hal penulisan buku ini kurang rapi, karena ukuran tulisan huruf sama semua
sehingga dalam pembacaan si pembaca agak sukar dalam memahaminya dan sehingga
perlu sedikit perbaikan buku .
 Bahasa dan kalimat yang digunakan dalam buku tersebut lumayan susah untuk
dimengerti dan dicerna, kata-katanya tidak begitu mudah untuk dipahami sehingga
pembaca harus lebih serius dan berkonsentrasi saat membacanya.
 Tidak terdapat glosarium untuk mengetahu arti kata-kata yang sulit didalam buku
 Demikian bahasa kalimat dari setiap defenisi yang di berikan ada yang berulang-
ulang, sehingga perlu sedikit perbaikan.
 Dalam setiap bab sering di jumpai antara kalimat yang tidak berhubungan, maka
sebab itu dalam memahamipun menjadi susah.
 Dalam setiap paragraf pun ada dijumpai kalimat yang bahasanya masih belum sesuai
EYD

27
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejarah menyangkut zaman lampau, zaman sekarang adalah garis antara zaman lampau
dan zaman depan. Dan hanya zaman lampaulah yang tetap dan pasti. Masa depan adalah
sesuatu yang tidak kita ketahui, rahasia.

Sejarah meliputi kegiatan-kegiatan manusia yang berhubungan dengan peristiwa-


peristiwa tentang ditempatkan dalam relasi kronologis anatara satu dengan yang lainnya.

Sejarah bukan hanya mengetahui kejadian di masa lalu dan mencari fakta dan di
banggakan, perkembangan olahraga dimasa depan baik nilai lama yang disesuaikan dengan
kebutuhan zaman atau nilai-nilai baru yang diilhami oleh nilai-nilai lama Sejarah masa
lampau harus kita pelajari dengan berpijak kepada kenyataan-kenyataan perkembangan
situasi sekarang, serta menancapkan perkiraan serta harapan yang berperspektif ke masa yang
akan datang.

B. Saran
Kami sebagai reviewer sangat berterimakasih, tujuan diterbitkannya buku ini sangat
berguna bagi semua orang terutamasebagai Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahragai untuk lebih mengenal lebih dalam mengenai Sejarah Olahraga. Kami juga akan
menyarankan teman-teman kami yang lain untuk membaca kedua buku ini, karena sangat
penting bagi kita semua untuk mengetahui lebih dalam tentang sejarah olahraga.

28

Anda mungkin juga menyukai