SOSIOLOGI OLAHRAGA
Disusun oleh:
2023
TUGAS RUTIN 2
MATA KULIAH SOSIOLOGI OLAHRAGA
Bit.ly/tugas_sosiologi_or
TOPIK:
OLAHRAGA DAN BUDAYA
1. Olahraga lompat batu di Nias, berawal dari uji kedewasaan anak laki-laki
Olahraga lompat batu Nias pada mulanya merupakan suatu ritual adat yang
ditujukan untuk anak laki-laki di wilayah Nias. Ritual yang sudah dikenal lama tersebut
bertujuan untuk menguji sejauh mana tingkat kematangan dan kedewasaan dari anak laki-
laki.
Lompat batu dalam masyarakat Nias disebut sebagai fahombo batu yang berarti
melewati tumpukan batu. Sesuai dengan namanya, lompat batu dilakukan si anak laki-laki
dengan melompati batu setinggi dua meter. Mengapa olahraga lompat batu disebut sebagai
ritual? Karena sebelum pelaksanannya, terdapat ritual memohon restu kepada leluluhur.
Jadi, kemampuan anak laki-laki melompati tumpukan batu sebenarnya juga tergantung
restu dari leluhur. Saat ini lompat batu sudah tidak menjadi syarat kedewasaan laki-laki lagi.
Para pemuda Nias hanya menjadikannya sebagai permainan uji nyali. Anak laki-laki yang
sanggup melompatinya tetap dianggap sudah dewasa dan akan mendapat penghargaan.
Biasanya olahraga lompat batu Nias dilaksanakan setiap tahun.
2. Bakiak, sandal raksasa dari Sumatera Barat
Bakiak merupakan olahraga tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. kamu
mungkin sudah mengenal olahraga tradisional satu ini, karena masih sering diperlombakan
dalam acara kemerdekaan. Tujuan dari olahraga bakiak sendiri adalah untuk menguji
kekompakan suatu tim. Mengapa? Olahraga bakiak dilakukan secara berkelompok. Bakiak
merupakan sandal raksasa berukuran sekitar satu setengah meter. Sandal tersebut
dipasangi selop untuk kaki.
Oleh karena berukuran besar, bakiak bisa digunakan oleh beberapa orang. Pesertanya pun
tidak mengenal aturan batasan usia. Tua ataupun muda bisa ikut bermain. Aturan mainnya
sederhana. Hanya menggunakan garis start dan garis finish. Kelompok yang pertama sampai
di garis finish adalah pemenangnya.
Karapan sapi merupakan olahraga yang berasal dari pulau Madura. Pada awalnya
karapan sapi dilakukan untuk mengolah sawah, karena konon sawah di Madura gersang dan
memiliki tanah keras, sehingga masyarakat malas bercocok tanam. Mereka lebih memilih
menjadi nelayan daripada petani. Namun tiba suatu masa ketika seorang ulama bernama
Syeikh Ahmad Badawi datang dan mengajarkan kepada masyarakat Madura cara berocok
tanam.
Teknik mengolah lahan persawahan yang diajarkan ulama tersebut adalah dengan
menggunakan dua ekor sapi. Kedua sapi tersebut dipasangi sebilah bambu. Kemudian kedua
sapi tersebutlah yang membajak sawah. Tujuan dari sistem tersebut selain untuk membajak
sawah, juga dilakukan untuk memilih sapi yang paling kuat. Lambat laun kegiatan tersebut
berkembang menjadi olahraga yang sangat diminati masyarakat. Saat ini karapan sapi
menjadi olahraga yang menarik minat tersendiri.
Karapan sapi merupakan olahraga balapan antara sapi. Dimana dua ekor sapi diikat dan
dipasangi bajak, kemudian seorang joki akan menaiki bajak tersebut untuk mengendalikan
sapi. Joki tersebut akan menuntun sapi dari posisi start ke garis finish.
Pertandingan ini berlangsung hanya sekitar 30 detik sampai satu menit dengan jarak
tempuh 100 meter. Adapun lokasi pertandingan adalah area persawahan atau lahan yang
berlumpur.
Pacu jalur merupakan salah satu olahraga tradisional jenis balapan yang berasal dari
wilayah Kepulauan Riau. Secara epistimologi pacu jalur berasal dari bahasa setempat.
Dimana kata jalur berarti ‘perahu’. Sehingga secara keseluruhan pacu jalur berarti pacu
perahu.
Enggrang merupakan olahraga tradisional yang dikenal berasal dari daerah Jawa. Tetapi
tidak yang bisa memastikan kebenarannya, karena enggrang juga terdapat di berbagai
daerah lain. Hanya saja nama yang digunakan berbeda, menyesuaikan lokasi daerahnya.
Bahkan di luar negeri enggrang juga ada. Sama seperti balap karung dan bakiak, kamu
mungkin sudah tidak asing dengan olahraga tradisional jenis balapan satu ini. Enggrang
masih kerap dipertandingkan pada perayaan kemerdekaan.
Olahraga tradisional ini terbilang menyenangkan dan dapat dilakukan oleh berbagai usia.
Permainannya juga sederhana hanya membutuhkan sepasang bambu, kayu, atau besi yang
memiliki panjang sekitar dua meter.Kemudian bilah bambu tersebut diberi tempat berpijak,
karena cara bermainnya adalah peserta harus menaiki pijakan tersebut dan menjalankan
bilah bambu.
Bahasa sederhananya kamu berjalan di atas sepasang bilah bambu. Untuk menentukan
siapa pemenangnya kamu akan berlomba dari garis start menuju garis finish. Siapa yang
paling pertama sampai di garis finish adalah pemenangnya.
Ketinggian dan kekuatan bilah bambu yang dipilih juga menyesuaikan dengan siapa yang
akan menggunakannya. Oleh sebab itu usia dan berat badan sangat penting. Olahraga
tradisional enggrang bertujuan untuk melatih keseimbangan dan keberanian.
2. Pencak silat adalah seni bela diri yang ada di Indonesia. Seni bela diri ini sejak
lama telah dikenal di Nusantara bahkan hingga ke manca Negara seperti Filipina,
Malaysia Singapura dan Brunei. Saat ini Silat telah menjadisalah satu ciri dari
identitas budayabangsa Indonesia. Sejak dahulu nenek moyang bangsa initelah
memiliki cara dalam pembelaan diri yang ditujukan untuk melindungi dan
mempertahankan kehidupan nya atau kelompoknya dari tantangan alam Pada
dasarnya kegiatan bela diri merupakan darigerakan-gerakanbinatang yang ada di alam
sekitar kita.
Disini peranan pencak silat adalah sebagai prasarana dan sarana untuk
membentuk manusia seutuhnya yang pancasilais, sehat, kuat, trampil trenginas,
tangkas, tenang, sabar, bersifat kesatria, percaya kepada diri sendiri. Pencak silat
mempunyai sifat dan ciri khususnya sebagai berikut : Kehususan pencak silat dalam
gerak dan usaha
Persiapan dan Cek Kesiapan FisikPembentukan sikap pada pencak silat merupakan
dasar dari pembentukan gerak yang meliputi sikap jasmaniah dan sikap rohaniah. Sikap
jasmaniah adalah kesiapan fisik untuk melakukan gerakan-gerakan dengan kemahiran
teknik yang baik. Sikap rohaniah adalah kesiapan mental dan pikiranuntuk
melakukan tujuan dengan waspada,siaga praktis dan efisien.
Pada pembentukan sikap berdiri ada tiga sikap yaitu pertama sikap tegak yang
meliputi sikap tegak satu,sikap tegak dua, sikap tegak tiga dan sikap tegak empat.
Yang mana masing-masing sikap memiliki peranan yang berbeda. Namun secara
keseluruhan pembentukan sikap tegak bertujuan untuk menanamkan nilai displin pada
pesilat. Kedua adalah sikap salam dan sikap berdoa. Sikap ini dipergunakan untuk
penghormatan dan pemusatan diri memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dimana di dalamnya terdapat nilai kerohanian dan sikap saling menghormati serta
toleransi. Ketiga sikap kangkang adalah sikap dasar langkah dan kuda-kuda. Diman
didalamnya pembentukan diri yang tanggap, tangkas dan kepercayaan diri.
Pada pelatihan dasar pencak silat, dituntut untuk menginternalisasi nilai-nilai
sosial yang terkandung dalam setiap gerakan yang ada. nilai disiplin dan taat dalam
mengikuti pelatihan yang dilakasanakan, terutama pada ketepatan waktu dalam
mengikuti kegiatan dan aturan atau intruksi instruktur selama keagiatan pelatihan. Selain itu
menunjukkan sikap perilaku kerja sama antara para peserta selama pelaksaan
pelatihan.