Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL JURNAL REVIEW

SEPAK TAKRAW

OLEH :
PENIEL STEVAN SIMATUPANG
6192411002

PJKR B 2019

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN

Teknik dasar sepak takraw antara lain adalah sepakan, menyundul, mendada, memaha,
dan membahu. Dari sekian banyak teknik dasar dalam permainan sepak takraw, ada satu teknik
dasar yang sangat dominan dan penting sebagai prasyarat seorang pemain agar dapat bermain
sepak takraw dengan baik yaitu sepak sila, teknik sepak sila ini di sebut juga sebagai ibu dari
permainan sepak takraw, karena fungsi dari sepak sila sangat banyak, diantaranya yaitu: untuk
mengumpan pada teman, menerima sepak mula dari lawan, sebagai penghantar bola pada lawan,
atau menyelamatkan bola. Kemampuan motorik adalah suatu kemampuan seseorang dalam
menampilkan ketrampilan gerak yang lebih luas serta diperjelas bahwa kemampuan motorik
suatu kemampuan umum yang berkaitan dengan penampilan berbagai ketrampilan atau tugas
gerak”. Pembeajaran olahraga sepak takraw dituntut untuk bisa melakukan gaya mengajar yang
tepat agar tujuan dari latihan dapat berhasil dengan baik.

Perkembangan olahraga Sepak Takraw di Indonesia yang pesat, kurang diikuti dengan
upaya pemanfaatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) keolahragaan
secara optimal, terutama dalam menetapkan alat tes keterampilan untuk mengukur kemampuan
atlet Sepak Takraw. Indonesia secara umum ataupun Jawa Tengah khususnya, belum memiliki
alat evalusi tes yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dipercaya
ketelitiannya dan teruji secara Iptek Keolahragaan kebenarannya untuk mengukur keterampilan
atlet.

Selama ini apabila dilakukan pemanduan bakat atau seleksi pemain, digunakan alat tes
kemampuan atlet yang belum teruji ketelitian dan ketepatannya secara ilmiah, dengan kata lain
alat tes tersebut masih diragukan. Pada seleksi pemain atau recruitmen pemain, muncul ketidak
puasan dari pelatih atau pembina manakala pemainnya tidak terpilih dalam seleksi. Seleksi
tersebut dianggap penuh muatan subyektifitas yang tinggi. Hal ini disebabkan alat tes yang
digunakan untuk seleksi tidak valid, reliable dan obyektif. Tes keterampilan Sepak Takraw yang
ada saat ini memang belum dapat dikatakan sebagai alat tes yang valid, reliabel dan obyektif
karena belum teruji, serta belum mengakomodasi sebagai alat tes sesuai dengan tingkat
kemampuan atlet. Beberapa alat tes yang dipakai saat ini memang secara isi sudah mencakup
materi keterampilan Sepak Takraw yang harus dikuasai seorang pemain, seperti :

a) sepak sila,

b) sepak kura,

c) sepak mula (servis),

d) heading (menyundul) bola,

e) hantaran atau mengumpan,

f) smash,

g) block (tahanan) dan

h) bermain.

Namun tes-tes tersebut belum teruji secara ilmiah sebagai alat tes yang obyektif, valid dan
reliabel. Keterampilan dapat dipahami sebagai indikator dari tingkat kemahiran. Penguasaan
suatu keterampilan motorik merupakan sebuah proses dimana seseorang mengembangkan
seperangkat respon ke dalam suatu pola gerak yang terkoordinasi, terorganisir dan terintegrasi.
BAB II
RINGKASAN JURNAL

2.1 Identitas Jurnal


a. Jurnal 1
Judul : ALAT TES KETERAMPILAN SEPAK TAKRAW BAGI ATLET
SEPAK TAKRAW JAWA TENGAH
Jurnal : Journal of Physical Education, Health and Sport
Volume/ Hal : 76
Nomor :2
Tahun : 2014
ISSN : 2354-7901
Penulis : Sulaiman

b. Jurnal 2
Judul : HASIL BELAJAR SEPAK SILA PERMAINAN SEPAK TAKRAW
Jurnal : Jurnal Ilmu Keolahragaan
Volume : 17
Nomor :1
Tahun : 2018
ISSN : 1693-1475
Penulis : SUPRAYITNO

2.2 Perbandingan Jurnal


a. Jurnal 1
No Parameter Keterangan (Deskripsi)
1. Latar Belakang Perkembangan olahraga Sepak Takraw di

Indonesia yang pesat, kurang diikuti dengan

upaya pemanfaatan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

keolahragaan secara optimal, terutama dalam

menetapkan alat tes keterampilan untuk


mengukur kemampuan atlet Sepak Takraw.

Indonesia secara umum ataupun Jawa Tengah

khususnya, belum memiliki alat evalusi tes

yang benar-benar dapat dipertanggung

jawabkan dan dapat dipercaya ketelitiannya

dan teruji secara Iptek Keolahragaan

kebenarannya untuk mengukur keterampilan

atlet.
2. Tujuan dan Rumusan mengembangkan alat tes keterampilan sepak
Masalah takraw bagi atlet pria dan wanita di Jawa

Tengah.
3.. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah survei dengan tes

dan pengukuran
4. Hasil Penelitian Hasil analisis menunjukkan bahwa semua butir

tes yang diujikan cobakan sahih dengan taraf

signifikan 5 % yang dibuktikan dengan P <

0,000 berarti sangat signifikan untuk tes

keterampilan bermain sepak takraw bagi atlet

putera dan puteri daerah Jawa Tengah.


5. Pembahasan tes keterampilan sepak takraw dapat

digunakan sebagai instrumen untuk mengukur

keterampilan atlet pria dan wanita sepak

takraw di Jawa Tengah


6. Kesimpulan Dari hasil analisis penelitian, menunjukkan

bahwa alat tes keterampilan sepak takraw bagi

atlet putera dan puteri daerah Jawa Tengah

tahun 2009, yang meliputi : 1) tes kemampuan


sepak sila, 2) tes kemampuan sepak kura, 3) tes

kemampuan mengumpan (hantaran), dan 4)

tes kemampuan smash. Melalui uji validitas,

reliabilitas dan obyektifitas tes dapat dijadikan

sebagai baterai tes untuk mengukur

keterampilan sepak takraw bagi atlet Jawa

Tengah.
7. Daftar Pustaka Abdoellah, Arma.1988. Evaluasi dalam

Pendidikan Jasmani. Jakarta : Departemen

Pendidikan dan Kebudayaa. Dirjen Dikti.

P2LPTK.

Nawawi, Hadari. 1995. Instrumen Penelitian

Bidang Sosial. Yogjakarta. Gajah Mada

University Press.

PB. PSTI.2005. Permainan Sepak Takraw.

Jakarta: PBPSTI

Rattinus Darwis, dkk .1992. Olahraga Pilihan:

Sepak Takraw. Jakarta: Dirjen Dikti. P2LPTK,

Depdikbud
b. Jurnal 2

No Parameter Keterangan (Deskripsi)


1. Latar Belakang Setiap cabang olahraga mempunyai karakteristik

yang berbeda-beda termasuk dalam cabang

olahraga sepak takraw. Perbedaan ini tentunya

akan memerlukan penanganan yang berbeda juga,

yaitu penanganan yang disesuaikan dengan

karakteristik olahraga yang dibina. Dengan kata

lain bahwa pembinaan olahraga sepak takraw

dituntut untuk bisa melakukan gaya mengajar/

melatih yang tepat agar tujuan dari latihan dapat

berhasil dengan baik. Banyak faktor yang dapat

mempengaruhi unjuk kerja pemain sepak takraw,

diantaranya adalah unsur teknik dan kemampuan

motorik.
2. Tujuan dan Rumusan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu
Masalah pembelajaran sepak sila dalam olahraga sepak

takraw secara berkelanjutan.


3.. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode eksperimen dengan desain

Faktorial 2 x 2.
4. Hasil Penelitian Berdasarkan tabel di atas tersebut di atas,

diperoleh Lo untuk seluruh kelompok sampel

lebih kecil dibanding dengan Lt . Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa sampel


berasal dari populasi berdistribusi normal. Hasil

ini memberikan implikasi bahwa analisis statistika

parametrik dapat digunakan untuk menguji

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini,

sehingga syarat pertama untuk pengujian telah

terpenuhi.
5. Pembahasan Studi Ekperimen tentang Pengaruh Gaya Mengajar

Dan Kemampuan Motorik pada Mahasiswa PJKR

FIK Unimed
6. Kesimpulan Secara keseluruhan hasil belajar sepak sila

permainan sepak takraw mahasiswa diajar dengan

gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar

latihan keduanya memberikan perbedaan hasil

yang signifikan. 2. Terdapat pengaruh interaksi

antara gaya mengajar dan kemampuan motorik

terhadap hasil belajar sepak sila permainan sepak

takraw.
7. Daftar Pustaka Abu Ahmadi, Didaktik Metodik, (Semarang: CV.

Toha Putra, 1975). Ali Nur, Hanif Sofyan, dan

Jamolang Ahmad Panduan Bermain Sepaktakraw

Pemula (Usia Dini),. Depdiknas. 2003. Alderman

Riichard, Phychological and Behavior in

Sport .Philadelphia : WB Saunders Company, 1974.

Barrow Harold M., McGee Rosemary, A Practical

Approach To Measurement In Physical Education.

2 nd Edition .Philadelphia: Lea and febiger, 1976.


BAB III

PENUTUP

2.3 Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan :

Jurnal 1.
 Sesuai dengan kaidah yang tepat
 Penjelasan nya sebagian menggunakan gambar

Jurnal 2.
 Jurnal ini lebih singkat
 Lebih mudah dipahami dan dimengerti

Pada kedua jurnal ini memiliki penelasan yang baik serta dapat dimengerti , dan kedua jurnal ini
menuut saya sudah baik .

Anda mungkin juga menyukai