PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan tujuan untuk menjaga kondisi tubuh dan meningkatkan kualitas kesehatan
tujuan yang ingin dicapai yang dilakukan dengan secara sadar. Olahraga merupakan
serangkaian gerak yang teratur yang dilakukan dengan secara sadar untuk
jenis olahraga lainnya. Penelitian ini mengarah pada jenis olahraga prestasi
Keolahragaan Nasional (SKN), Bab I Pasal (1), disebutkan bahwa olahraga prestasi
Indonesia dan telah lama berkembang di tanah air, dengan banyak dimainkan oleh
1
2
tersebut dahulu di Makasar sering disebut sepak raga yang banyak dimainkan oleh
para nelayan sebagai pengisi waktu luang sebelum mereka melaut. Sepaktakraw
tenggara dahulu banyak pelaut yang bermain sepaktakraw sambil mengarungi dan
sudah berkembang dan di mainkan di desa-desa. Dari pendapat ahli di atas dapat di
oleh masyarakat pesisir sebagai mengisi waktu luang sebelum pergi melaut. Seiring
dilapangan yang berbentuk persegi panjang yang di batasi oleh net di tengah
tubuh kecuali tangan, jika terkena tangan maka pemain akan terkena pelanggaran
dan poin untuk lawan baik disengaja atau tidak disengaja. Seiring bekembangnya
olahraga sepaktakraw bola yang digunakan terbuat dari plastik, dahulu bola yang
digunakan terbuat dari rotan. Seperti yang dikatakan (Yunitaningrum, 2015) bahwa
Sepaktakraw sebagai suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang saling
smash, dan feeder, dimainkan di atas lapangan yang ukuranya sama dengan
lapangan bulutangkis menggunakan net dan bola yang dianyam bulat dari rotan atau
3
setiap pemain, terutama bagi pemain depan yaitu apit kanan maupun apit kiri.
Teknik smash dalam olahraga sepaktakraw memiliki tingkat kesulitan yang lebih
tinggi dari teknik yang lainya. Smash dalam sepaktakraw merupakan kemampuan
seseorang memukul bola dengan keras dan menekuk serta menggunakan anggota
tubuh yang sah ke daerah lawan. Keberhasilan smash dalah memberikan nilai bagi
regu yang melakukan smash atau kesempatan untuk memindahkan bola kembali
setelah lawan melakukan servis. Hal ini dapat di pahami bahwa smash merupakan
bagian penting pada permainan sepaktakraw. Smash kedeng merupakan salah satu
teknik khusus smash yang dilakukan menggunakan kaki oleh pemain depan, karena
dengan menggunkan teknik smash kedeng yang baik dan mematikan maka akan
diperoleh hasil bahwa dalam melakukan gerakan smash terkadang pemain salah
perhitungan yaitu melompat mendahului bola dan sering melakukan kesalahan pada
saat melakukan gerakan smash sehingga hasilnya saat melakukan pukulan bola
belum sampai dalam jangkauan atau bahkan bola sudah turun terlebih dahulu serta
perkenaan bola pada kaki ketika melakukan gerakan smash belum tepat yang akan
4
berakibat pemain terlepas dari bola saat ingin melakukan gerakan smash bahkan
oleh atlet.
Selatan”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Sulawesi Selatan.
5
D. Manfaat Penelitian
bagi peneliti dan orang lain bahkan Lembaga yang bersangkutan. Penelitian ini
1. Secara Teoritis
b. Sebagai acuan dan bahan referensi bagi pelatih dan pemain dalam meningkatkan
c. Sebagai bahan referensi para pelatih dan semua pihak yang berkepentingan
sepaktakraw.
2. Secara Praktis
dan wawasan baru sebagai bekal penelitian di masa depan yang lebih baik.
b. Bagi pelatih dan pemain, agar dapat memotivasi serta memberi pemahaman
smash kedeng.
A. Kajian Teori
1. Analisis
a. Pengertian Analisis
yang terjadi. Analisis adalah usaha yang dilakukan dengan metode tertentu untuk
mengamati sesuatu secara detail. Analisis isi merupakan suatu metode untuk
Budd (1967) analisis isi adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan
dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi
perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih Prinsip analisis
b. Macam-Macam Analisis
untuk melihat performa data di masa lalu agar dapat mengambil kesimpulan dari
hal tersebut, Analisis Regresi metode ini digunakan dalam membuat data prediksi
dari tren masa depan, Analisis Faktor metode ini digunakan untuk menemukan
6
7
suatu pokok atas berbagai bagiannya, serta memperoleh pengertian yang tepat dan
pemahaman arti keseluruhan dari apa yang di taksir. Manfaatnya agar data yang
2. Hakikat Keterampilan
hal ini agar pemain tersebut dapat adaptasi dalam pertandingan sehingga
seseorang mencerminkan dari tingkat keahlian gerak tubuh dari pemain tersebut,
sehingga tidak mungkin seseorang keterampilannya tidak baik tetapi ahli bermain
tujuan dengan efektif dan efisien”. Ma’mum dan Yudha (2009:47) juga
jelas tidaknya titik awal serta akhir dari gerakan, dan (3) ketepatan gerakan yang
seorang”.
Ma’mum dan Yudha (2009:57) membagi keterampilan menjadi tiga faktor yaitu:
8
Setiap orang mempunyai tingkat gerak berbeda-beda, baik dalam hal fisik
pengalaman masa lalu, kesanggupan, emosi, motivasi, sikap, jenis kelamin, usia,
faktor situsional itu, antara lain seperti: tipe tugas yang diberikan, peralatan yang
digunakan termasuk media belajar, serta kondisi sekitar dimana pembelajaran yang
dilangsungkan.
tiga kelompok, yaitu (1) keterampilan lokomotor, (2) keterampilan non lokomotor,
1. Keterampilan Lokomotor
berat badan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Bentuk keterampilan dasar
lari beberapa langkah, melompat dengan dua kaki, dan melompat dengan satu kaki.
Keterampilan lokomotor ini harus didukung oleh kekuatan dan kecepatan serta
melibatkan sendi dan otot dalam keadaan badan si pelaku menetap, statis, kaki
tetap menumpu pada bidang tumpu atau tetap berpegang pada pegangan. Makin
tinggi titik berat dari bidang tumpu, makin labil keseimbangan seseorang.
3. Keterampilan Manipulatif
kaki dan anggota badan lain tidak boleh menggunakan tangan. Keterampilan
tugas yang berkaitan dengan pencapaian suatu tujuan yang didapat melalui proses
belajar.
10
3. Permainan Sepaktakraw
yang ada di Indonesia seperti Kalimantan, Sumatra dan Sulawesi dengan sebutan
sepak raga, yaitu permainan anak negeri yang dimana dalam memainkan sepak
raga masih menggunakan bola yang terbuat dari rotan. Menurut Sudrajat (1999:5)
lapangan yang dipisahkan oleh jaring (net) yang terbentang membelah lapangan
menjadi dua bagian”. Setiap regu yang berhadapan terdiri dari 3 orang pemain yang
bertugas sebagai tekong yang berdiri paling belakang, dua orang lainnya menjadi
pemain depan yang berada di sebelah kiri dan kanan yang disebut apit kiri dan
kanan.
suatu permaianan yang menggunakan bola (takraw) yang terbuat dari rotan
dimainkan di atas lapangan yang berukuran 13,42 m, dan lebar 6,1 m”.
“Sepak raga”.
Permainan ini dilakukan oleh dua regu atau kelompok dengan tujuan untuk
memainkan bola, untuk saling mengembalikan bola rotan tersebut. Regu yang
dapat memasukkan bola ke regu lain dan tidak bisa mengembalikan bola tersebut
olahraga yang attraktif yang dimainkan oleh oleh semua anggota tubuh kecuali
Sepaktakraw dalam satu regu 5 (lima) orang 3 (tiga) pemain inti dan 2 (dua)
kecuali bagian lengan. Permainan diawali dengan servis yang berada pada
menggunakan kakinya, pemain ini saat disebut dengan tekong. Servis dikatakan
mengembalikan bola tersebut maksimal tiga kali sentuhan baik seorang maupun
rekan satu tim untuk memngembalikan bola tersebut diseberangkan di atas net agar
dua garis dan net (jarring) setinggi 1,55 M sengan lebar 72 cm dan lubang jarring
sekitar 4-5 cm. bola yang dimainkan terbuat dari rotan atau fiber glass yang
dianyam dengan lingkaran antara 42-44 cm. permainan ini dilakukan oleh dua regu
yang berhadapan di lapangan yang dipisahkan oleh jarring (net) yang terbentang
membelah lapangan menjadi dua bagian. Setiap regu yang berhadapan terdiri atas
12
tiga orang pemain yang bertugas sebagai tekong yang berdiri paling belakang dan
dua orang lainnya menjadi pemain depan yang berada di sebelah kiri dan kanan
yang disebut apit kiri dan kanan. Menurut Sudirmnan (2015:90) bahwa”
“Permainan sepak takraw bukan lagi olahraga tradisional rekreatif yang hanya
masyarakat dunia”. Sepaktakraw ialah bentuk permainan yang dimainkan dua regu
bulutangkis, menggunakan net dan bola yang terbuat dari rotan atau bahan sintesis
dengan tangan.
atas lapangan empat persegi panjang dengan permukaan yang rata baik di tempat
terbuka (outdoor) maupun di ruang tertutup (indoor) yang bebas rintangan dan
teknik dan taktik permainan sepaktakraw terutama bagi pemula harus berpedoman
pada gerakan-gerakan dari yang mudah ke sukar, dari yang dikuasai ke yang belum
permaianan kombinasi dan cara penilaian. Selain peraturan dasar tersebut, terdapat
a. Lapangan
m.
6) Garis seperempat lingkaran dipojok garis tengah radius 90 cm diikur dari garis
sebelah dalam
7) Lingkaran servis dengan radius 30 cm berada ditengah lapangan, jarak dari garis
belakang 2,45 m dan jarak dari titik tengah garis lingkaran kegaris tengah
(Centre Line) 4,25m, jarak titik tengah lingkaran adalah 3,05m dari kiri dan
Ukuran tinggi net untuk pria dan putri dibedakan, akan tetapi kedudukan
tiang 30 cm di luar garis pinggir. Berikut ini adalah ukuran net dalam bermain
sepaktakraw:
1) Putri: Tinggi net 1,45m dipinggir dan minimal 1,42 di bagian tengah.
2) Putra: Tinggi net 1,55m dipinggir dan minimal 1,52 di bagian tengah.
Net terbuat dari tali atau benang kuat atau nilon, dimana tiap lubangnya
d. Bola takraw
Bola takraw dapat terbuat dari plastik maupun rotan dengan ukuran:
lingkaran 42-44 cm untuk putra dan 43-45 cm untuk putri, serta berat adalah 170-
e. Pemain
Permainan ini dimainkan oleh 2 (dua) regu masing-masing regu terdiri dari
3 (tiga) orang pemain dan disetiap regu dilengkapi oleh 1 (satu) orang pemain
mula untuk memulai permainan. Dua orang berada didepan yang berada pada
sebelah kiri tekong disebut apit kiri dan yang berada pada sebelah kanan tekong
f. Cara penilaian
ditentukan sebagai pemenang dengan cara menentukan angka atau poin yang harus
diperoleh oleh sebuah tim. Jika sebuah tim telah mencapai angka atau poin yang
1) Angka kemenangan untuk satu set minimal 15 point dan maksimal 18 poin.
16
2) Jika masing-masing regu menang satu set saja, maka harus dilakukan
3) Jika kedua regu mendapat 13-13 angka sama, maka regu yang terlebih dahulu
sama 14-14, regu yang lebih dahulu mendapatkan angka 14 berhak minta
6) Kesempatan istirahat 2 menit masing-masing pada akhir set pertama atau kedua
dilanjutkan dengan set “Tie Break” dengan 15 poin kecuali pada posisi 14-14,
pemenang akan ditentukan pada selisih dua angka sampai batas akhirnya angka
17.
8) Angka kemenangan setiap set maksimum 21 angka, kecuali pada saat posisi
angka 20-20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih dua angka sampai
batas akhir 25 poin, ketika 20-20 wasit utama menyerukan batas angka 25 poin.
17
g. Posisi servis
Posisi servis harus diperhatikan dengan baik, yaitu saat melakukan sepak mula,
salah satu kaki tekong berada dalam garis lingkaran servis, kedua apit berada
pada seperempat lingkaran dan lawan bebas bergerak di dalam lapangan sendiri.
h. Pergantian pemain
1) Setiap regu dapat menominasikan maksimum dua orang cadangan tetapi hanya
2) Pergantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati melalui tim
manajer atau pelatih yang disetujui oleh official atau petugas pertandingan.
3) Setiap reguhanya dapat melakukan 1 (satu) kali pergantian pemain dalam satu
pertandingan.
4) Pemain yang mendapat kartu merah dapat diganti dengan ketentuan belum ada
i. Official
bebas, 2 orang wasit yaitu utama dan wasit kedua, 6 orang penjaga garis samping
dan belakang.
j. Pelanggaran
dengan perturan dalam perlombaan. Hukuman didalat dari penyataan wasit. Beriku
dengan keras.
ataupun meludah.
kerja keras serta kemauan yang tinggi dalam berlatih. Latihan yang dilakukan
secara terstruktur dan kontinyu akan memberikan dampak yang signifikan bagi
yang dimaksud adalah mampu memainkan bola dengan kaki (menyepak), dengan
kepala (heading), dengan dada (mendada), dengan bahu (membahu), dan menapak
tidak dapat dimainkan dengan baik. Untuk itu agar seseorang dapat menguasai
teknik dasar dengan baik maka harus melakukan latihan secara kontinyu dan
sistematik.
19
memainkan dengan dada, memaha dan membahu”. Dari kedua pendapat tersebut
a. Macam-macam sepakan
1) Sepaksila
dengan menggunakan kaki bagian dalam, berguna untuk mengontrol bola dan
hasil serangan dari lawan. Menurut Suyanta (2015:12) bahwa: “sepaksila berfungsi
sebagai sepakmula (servis), smash, dan untuk memberi umpan kepada teman”.
dengan menggunakan kaki bagian dalam, baik itu untuk melakukan servis, smash,
berikut:
c) Bola dikenai atau bersentuhan dengan bagian dalam kaki sepak pada bagian
dikencangkan.
2) Sepakkura
“sepakkura digunakan untuk memainkan bola yang datangnya rendah dan kencang
(keras) dari lawan, untuk menguasai bola sehingga tidak jatuh”. Jadi, sepakkura
menyelamatkan bola yang datang dari lawan sehingga bola tidak jatuh dan dapat
melambung kembali.
b) Lutut kaki sepak dibengkokkan sedikit sambil ujung jari mengarah ketanah,
3) Sepak cungkil
jari kaki, sepak cungkil berguna untuk mengambil bola yang jauh dan rendah
digunakan untuk mengambil bola yang jauh, rendah dan bola-bola yang liar
pantulan dari bloking”. Jadi sepak cungkil adalah menyepak bola menggunakan
sebagai berikut:
b) Kaki sepak diluruskan sehingga ujung kaki dengan lutut digerakkan ke atas
c) Bola disentuhkan dengan bagian atas ujung kaki sepak pada bagian bawah dari
bola, sedangkan kaki tumpu ditekuk sedikit pada lutut dan badan
e) Bola di sepakkan lurus ke atas setinggi bahu atau kepala untuk tidak jatuh.
4) Sepak tapak
yaitu:
b) Kaki sepak diangkat tinggi dengan lutut agak dibengkokkan, telapak kaki
keseimbangan tubuh.
Sepak badek adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian luar
atau samping luar. Sepak badek ini dapat pula disebut dengan sepak simpuh,
dikatakan sepak simpuh oleh karena menyepak bola sama dengan sikap bersimpuh.
Menurut Suyanta (2015:12) bahwa: “Sepak badek berfungsi sebagai upaya untuk
meraih bola yang datang cepat dan pemain tidak sempat memutar badan”. Sepak
badek juga digunakan untuk penyelamatan bola yang datang secara mendadak dan
b. Macam-macam servis
Sepakmula atau servis dilakukan oleh seorang tekong dari lingkaran servis
ke arah lapangan lawan dengan tujuan untuk menyerang lawan sehingga dapat
memperoleh poin. Menurut Iyakrus (2012:26-27), ada dua macam servis yaitu
1) Servis bawah
Berdiri dengan salah satu kaki berada didalam lingkaran sebagai tumpuan
dan kaki lainnya berada disamping badan sebagai awalan. Servis bawah dapat
2) Servis atas
Servis atas dilakukan dengan posisi kaki lebih tinggi dari badan. Servis atas
terdiri dari servis yang menggunakan kaki bagian dalam, servis dengan punggung
1) Blok
Blok atau menahan adalah salah satu dari beberapa cara gerak bertahan.
Blok yang baik dapat menahan bola smash dan kembali ke lapangan lawan.
Kegagalan blok berarti smash lawan berhasil dan bola akan mati di lapangan pihak
yang bertahan, yang berarti poin atau angka atau perpindahan servis, dan juga
punggung badan.
2) Heading
ditempat atau dengan melompat. Melompat itu sendiri dapat dilakukan tanpa atau
mengumpan pada teman, dan melakukan seranga dengan kepala ke arah lapangan
lawan.
27
3) Memaha
bola. Memaha dapat digunakan untuk menahan dan menerima serangan atau
4) Mendada
untuk mengontrol bola yang datang secara mendadak maupun melakukan serangan
5) Membahu
Membahu adalah memainkan bola dengan badan antara batas lengan dan
digunakan untuk bertahan dari serangan lawan yang mendadak (tiba-tiba), dimana
pihak bertahan dalam keadaan terdesak dan dalam posisi yang kurang baik.
d. Smash
Agar dapat menghasilkan smash yang akurat dan tajam, awalan, tolakan,
sikap posisi badan saat melayang diatas dan sikap badan saat mendarat sangat
penting untuk diperhatikan pada saat berlatih. Smash dalam sepak takraw terdiri
dari beberapa macam bentuk, yaitu: smash gulung (salto), smash kedeng, smash
dikuasai oleh seorang pemain. Adapun teknik dasar tersebut meliputi ; (1) teknik
sepakan (2) teknik servis (3) teknik bertahan , dan (4) teknik smash. Ragam teknik
dasar tersebut biasa digunakan dalam sebuah permainan. Namun pada hal ini
peneliti hanya membatasi pada teknik dasar bermain sepaktakraw yang dominan
dipakai dalam bermain, yaitu: sepakmula (servis), sepak sila, sepakkuda, heading,
dan smash.
dengan baik dan benar harus paham serta menguasai teknik gerakan smash kedeng,
Smash atau rejam dalam istilah Malaysia adalah gerak yang terpenting dan
merupakan gerak terakhir dari gerak kerja serangan. Menurut Zalfendi (2008
1) Saat awalan dimana awalan harus dilakukan cepat dengan cara melangkah
2) Saat tolakan yaitu tolakan harus memulai dengan bertumbu pada salah satu
badan dengan jalan menekuk lutut agak kebawah kemudian yolakan kaki
3) Saat badan melakukan smash setelah menolakan kai keatas secara eksplosif
dengan bantuan kedua lengan, badan berputar diikuti oleh kaki tumpu ditarik
4) Saat mendarat dimana setelah melakukan smash, kepala, nadan, dan tungkai
beroutar ke belakang badan dan mendarat dengan kedua kaki dalam keadaan
ngeper atau tidak kaku. Pada saat mendarat perlu juga diperhatikan
net.
a) Tolakan
Tolakan dimulai dengan tumpuan salah satu kaki terlebih dahulu kemudian
diikuti gerakan merendahkan badan dengan jalan menekuk lutut agak dalam
31
kebawah, kemudian tolakan kaki tumpu ke atas bagian secara eksplosif dengan
Setelah melakuan tolakan dengan tumpuan salah satu kaki secara ekplosiv,
luruskan tungkai serta putar badan (pinggul, pinggang, dan bahu) kearah dalam
c) Saat mendarat
Gerakan ikutan dimulai dari tungkai, punggung, bahu dan lengan secara
bersamaan berputar kearah luar kemudian tungkai ditarik kebawah dan mendarat
B. Kerangka Pikir
tim. Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk
dengan kepala, memainkan bola dengan dada (mendada), memainkan bola dengan
Kemampuan dasar di atas itu antara satu dengan yang lainnya merupakan
keterampilan dasar akan dimiliki dengan baik apabila berlatih dengan baik dan
32
kontinyu. Namun tidak berarti bahwa prestasi sepaktakraw itu hanya ditentukan
oleh teknik dasar yang baik saja. Faktor-faktor lainpun banyak yang menunjang
peningkatan prestasi, seperti taktik dan mental dalam bermain. Dalam permainan
mengetahui seberapa bakat yang sudah di miliiki oleh atletnya. Hal ini sangatlah
berguna bagi pembina untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan dengan
bertolak dari hasil evaluasi yang telah dilakukan. Tes kemampuan dasar bermain
sepaktakraw khususnya teknik dasar smash kedeng yang dilakukan terhadap atlet
bagi atlet, pembinaan dan pelatih selanjutnya agar dapat meningkatkan prestasi
atletnya.
C. Hipotesis
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang di peroleh dari pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat juga dapat
33
terhadap rumusan masalah yaitu: Keterampilan Smash Kedeng Pada Atlet SMA
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitan
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.
sarana fisik tertentu misalnya fenomena sosial, yang hasilnya dicantumkan dalam
tabel-tabel frekuensi”.
2. Waktu penelitian atau pelaksanaan pengambilan data yaitu pada bulan Maret 2023.
C. Desain Penelitian
adanya “ tentang suatu variabel, kejala atau keadaan dan metode yang digunakan
35
dalam penelitian ini berusaha untuk keterampilan smash kedeng atlet SMA Negeri
1. Populasi
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
bahwa: “Populasi adalah kumpulan unit yang akan diteliti ciri-ciri (karakteristik), dan
apabila populasinya terlalu luas, maka peneliti harus mengambil sampel (bagian dari
Bertolak dari pengertian diatas, maka ditarik suatu makna bahwa seluruh obyek
yang memiliki karakteristik tertentu diistilahkan sebagai populasi. Jadi, yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet SMA Negeri Keberbakatan Olahraga
2. Sampel
Sugiyono (2015:118) bahwa: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel adalah
sebagain individu yang diperoleh dari populasi, yang diharapkan dapat mewakili
terhadap seluruh populasi. Dengan demikian dalam penelitian ini menggunakan teknik
36
penelitian pada dasaranya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, adapaun Sesuatu yang menjadi fokus untuk peneliti yaitu ketrampilan smash
kedeng atlet SMA Negeri Keberbakatan Olahraga Sulawesi Selatan. Jadi variabel
dalam penelitian ini yaitu variable tunggal keterampilan smash kedeng atlet SMA
F. Instrumen Penelitian
alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi penelitian.
pengamatan dan telah disediakan tabel penilaian untuk diisi dengan angka yang
diperoleh. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah tes
1. Observasi
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui atau menyelidiki
tingkah laku non verbal yakni dengan menggunakan teknik observasi. Observasi
merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi juga tidak terbatas pada orang, tetapi
juga objek-objek alam yang lain Sugiyono (2021: 229). Jadi peneliti terlebih dahulu
Sulawesi Selatan bahwa dalam permainan sepaktakraw para atlet yang melakukan
2. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu
digunakan pada penelitian ini adalah tes keterampilan smash kedeng, Nurhasan (2000:
196-197).
38
2. Alat/fasilitas :
c. Petugas pelaksana
3. Pelaksanaan tes :
c. Subyek akan melompat dan melakukan smash melewati atas net ke lapangan
lawan.
4. Cara menskor :
a. Skor diambil dari skor yang terdapat di daerah sasaran dimana bola jatuh
b. Jika bola jatuh tepat pada garis yang membatasi dua petak sasaran maka skor
Alat yang digunakan dalam penelitian ini sudah di kalibrasi dan alat tersebut
layak digunakan untuk penelitian. Analisis data atau penggolongan data merupakan
satu langkah penting dalam penelitian. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
yang bertujuan untuk memberikan gambaran realita yang ada tentang keterampilan
smash kedeng sepaktakraw. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik
deskriptif yaitu untuk mengumpulkan data, menyajikan data dan menentukan nilai.
Data-data yang diperoleh tiap-tiap item tes merupakan data kasar dari hasil
tiap butir yang dicapai siswa. Selanjutnya hasil tersebut diubah menjadi nilai dengan
mengkonsultasikan data dari tiap-tiap item tes yang telah dicapai siswa dengan
masing-masing data dengan rumus persentase. Menurut Arikunto (2011: 33) rumus
P= x 100%
Keterangan:
F : frekuensi
N : jumlah responden
BAB IV
A. Hasil Penelitian
kedeng pada atlet sepaktakraw SMA Negeri Keberbakatan Olahraga Sulawesi Selatan.
distribusi frekuensi menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 20.0 for
kemampuan smash atlet didapat skor terendah (minimum) sebesar 10 poin, skor
tertinggi (maksimum) sebesar 20 poin, rerata (mean) sebesar 14.33 poin, nilai tengah
(median) sebesar 14.00 poin, nilai yang sering muncul (mode) sebesar 12 poin, standar
deviasi (SD) sebesar 2.498 poin. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
42
Tabel 4.1. Deskriptif Statistik Analisis keterampilan smash kedeng pada atlet
sepaktakraw SMA Negeri Keberbakatan Olahraga Sulawesi Selatan
Statistic Kemampuan smash sepaktakraw
N 15
Mean 14.33
Median 14.00
Mode 12
Std, Deviation 2.498
Minimum 10
Maksimum 22
smash kedeng pada atlet sepaktakraw SMA Negeri Keberbakatan Olahraga Sulawesi
Tabel 4.2. Tabel Lima Batas Norma (Anas sudjono, 2009: 453).
No Interval Kategori
1. X > M + 1,5 SD Sangat Baik
2. M + 0,5 SD < X ≤ M + 1,5 SD Baik
3. M - 0,5 SD < X ≤ M + 0,5 SD Sedang
4. M - 1,5 SD < X ≤ M - 0,5 SD Kurang
5. X ≤ M - 1,5 SD Sangat Kurang
Dari hasil tes dan pengukuran maka dapat dikategorikan keterampilan smash
kedeng pada atlet sepaktakraw SMA Negeri Keberbakatan Olahraga Sulawesi Selatan.
kedeng pada atlet sepaktakraw SMA Negeri Keberbakatan Olahraga Sulawesi Selatan
smash kedeng pada atlet sepaktakraw SMA Negeri Keberbakatan Olahraga Sulawesi
Gambar 4.1. Diagram Keterampilan smash kedeng pada atlet sepaktakraw SMA
Negeri Keberbakatan Olahraga Sulawesi Selatan
Olahraga Sulawesi Selatan berada pada kategori "sangat kurang" sebesar 0% (0 atlet),
kategori "kurang" sebesar 27% (4 atlet), kategori "sedang" sebesar 27% (4 atlet),
44
kategori "baik" sebesar 40% (6 atlet), dan kategori "sangat baik" sebesar 6% (1 atlet).
Berdasarkan nilai rata-rata yaitu 14.33, keterampilan smash kedeng pada atlet
kategori sedang.
B. Pembahasan
hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis keterampilan smash kedeng pada atlet
kategori sedang.
menggunakan tes smash kedeng pada permainan sepaktakraw, diperoleh suatu data
hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tingkat katerampilan smash kedeng antara
satu atlet dengan atlet lain tentunya berbeda. Data hasil penelitian keterampilan atlet
yang telah melakukan tes smash kedeng kemudian dikonversikan menurut norma
berkategori baik sekali, atlet yang berkategori baik sekali menunjukan bahwa
keterampilan smash adalah baik sekali dalam mengikuti latihan sangat serius dan
tingkat kesiapan psikis ataupun mental dari atlet sepaktakraw SMA Negeri
dalam kejuaraan antar atlet dan klub. Atlet sepaktakraw SMA Negeri
yang baik dan benar, terutama pada sikap awalan, perkenaan dan gerakan lanjutan.
Pada sikap awalan posisi badannya rendah, kakinya ditekuk, dan rileks. Pada sikap
perkenaan, atlet saat melakukan smash perkenaan bola tepat, sehingga hasil
smash adalah baik dalam mengikuti latihan serius dan tingkat kesiapan psikis
ataupun mental dari atlet sepaktakraw SMA Negeri Keberbakatan Olahraga sudah
Selain itu atlet sepaktakraw SMA Negeri Keberbakatan Olahraga tersebut selalu
mewakili kampus dan daerahnya dalam kejuaraan antar atlet dan klub. Atlet
memahami teknik smash yang baik dan benar, terutama pada sikap awalan,
perkenaan dan gerakan lanjutan. Pada sikap awalan posisi badannya rendah,
kakinya ditekuk, dan rileks. Pada sikap perkenaan, atlet saat melakukan smash
perkenaan bola tepat, sehingga hasil passing yang dilakukan sangat baik.
keterampilan smash yakni sedang dalam mengikuti program latihan dan tingkat
kesiapan psikis ataupun mental dari atlet sudah siap untuk mengikuti proses latihan
smash permainan sepaktakraw. Selain itu siswa mengetahui teknik smash yang
46
baik dan benar, terutama pada sikap awalan, perkenaan dan gerakan lanjutan. Pada
sikap awalan posisi badan rendah, kaki ditekuk, dan rileks. Pada sikap perkenaan
kebanyakan perkenaan bola tepat, sehingga hasil passing yang dilakukan baik.
keterampilan smash adalah kurang dalam mengikuti latihan terlihat dari kurangnya
percaya diri, emosi, motivasi dan tentunya tingkat keterampilannya yang masih
keterampilan dan pengetahuan tentang tahapan smash kurang baik. Selain itu atlet
kurang mengetahui teknik smash yang baik dan benar, terutama pada sikap awalan,
berkategori kurang sekali, atlet yang menjadi sampel yaitu atlet yang menunjukan
keterampilan smash rata-rata cukup baik dalam mengikuti latihan juga serius dan
tingkat kesiapan psikis ataupun mental dari siswa siap untuk mengikuti proses
latihan smash permainan sepaktakraw. Selain itu atlet telah mengetahui teknik
smash yang baik dan benar, terutama pada sikap awalan, perkenaan dan gerakan
lanjutan.
Faktor yang berpengaruh saat siswa melakukan tes kemampuan smash dengan
hasil “sedang” adalah kurangnya percaya diri, emosi, motivasi dan tentunya tingkat
sepaktakraw pada Atlet sepaktakraw SMA Negeri Keberbakatan Olahraga yang hanya
47
dalam melakukan teknik smash. Untuk dapat menguasai teknik smash dengan baik
lainnya. Yaitu faktor latihan, faktor fasilitas latihan, dan faktor kemauan yang tinggi
membiasakan siswa agar dapat melakukan smash pada situasi bermain sepaktakraw
ketinggian dan letak bola sesuai dengan kemampuannya, koordinasi antara indera
penglihat dan indera gerak yang didukung oleh posisi badan yang memungkinkan
maka dapat menghasilkan koordinasi yang baik antara keduanya, Seorang pemain
dapat menentukan ketepatan antara perkenaan bagian kaki dengan bola pada saat
keterampilan teknik.
dengan tumpuan salah satu kaki terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan gerakan
merendahkan badan dengan jalan menekuk lutut agak kebawah, kemudian tolakan
48
kaki tumpu ke atas bagian dalam secara eksplosif dengan bantuan kedua lengan
diikuti putaran badan kearah dalam, kemudian punggung kaki atau punggung kaki
benar, dapat menghasilkan pukulan yang keras dibandingkan dengan smash yang
lainya, yang semuanya bertujuan untuk membuat angka atau poin. Untuk pencapaian
hasil maksimal maka latihan sebagai suatu proses penyempurnaan kemampuan dari
seorang dalam cabang olahraga tertentu dan berlangsung dalam periode yang lama
program latihan yang telah direncanakan, medekatan ilmiah dan pedagogis serta
unsur unsur lain yang dapat mempengaruhi hasil dari latihan seperti metode latihan,
standar latihan, aturan latihan sehingga tercapai standar penampilan tertinggi sesuai
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
kesimpulan bahwa; keterampilan smash kedeng pada atlet sepaktakraw SMA Negeri
B. Saran
karena teknik smash sangat penting dalam bermain sepaktakraw dan menambah
sepaktakraw.
2. Bagi atlet agar memperhatikan dengan baik teknik smash melalui youtube dan
media yang ditampilkan oleh pelatih, terutama pada saat diberikan instruksi oleh
DAFTAR PUSTAKA
Budd Richard, A. (1967). Content Analysis of Communication. New York: The Mac
Millan Company.
Darwis Ratinus dan Basa Penghulu. 1992. Olahraga Pilihan Sepaktakraw. Jakarta:
Depdikbud.
Darmadi, Hamid. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: Alfabeta.
Hanafi Moh, Hakim Abdul Aziz dan Bulgini Arif. 2020. Pengaruh Model Permainan
Target Terhadap Akurasi Mengumpan Dalam Permainan Sepak Takraw. JSES
: Journal of Sport and Exercise Science, 3, (1),23 – 29
Ma’mum Amung dan Yudha M. Saputra. 2009. Perkembangan Gerak dan Belajar
Gerak. Jakarta: Depdikbud.
Pratama, N. R. (2022). Analisis Gerak Smash Kedeng pada Atlet Putra Sepaktakraw
Club PSTI Kabupaten Demak Tahun 2021. Unnes Journal of Sport
Sciences, 6(1), 9-16.
51
Sudirman. 2015. Perbandingan Latihan Smash Antara Bola Dilambung Sendiri dengan
Bola Dilambung Teman Terhadap Kemampuan Smash Kedeng Dalam Sepak
Takraw Siswa SDN 57/X Kampung Laut Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten
Tanjung Jabung Timur. Jurnal Cerdas Sifa. 1 (1) 89 – 101
Suyanta. 2015. Tingkat Kemampuan Teknik Dasar Bagi Peserta Putra Pada
Ekstrakurikuler Sepaktakraw Di SD Muhammadiyah Degan Kabupaten Kulon
Progo Tahun 2014/2015. Skripsi. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Yogyakarta.
Ucup Yusup. 2004. Paparan Kuliah Sepaktakraw. Semarang: UPT percetakan dan
penerbitan UNNES PRESS
Wimmer, Roger D. & R. Josep Dominick. 2000. Mass Media Reasearch, Sixth Edition.
New York: Wadsworth Publishing Company.
Lampiran
53
Lampiran A. Persuratan
A. 1. Surat keterengan lulus seminar
54
agar pekerjaan yang dilakukan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih
cermat, lengkap, dan sistematis sehingga data lebih mudah diolah. Instrumen yang
peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan yang kemudian dicatat
subjektif mungkin. Intrumen tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan smash
sepaktakraw yaitu:
2. Alat/fasilitas:
c. Petugas pelaksana
3. Pelaksanaan tes:
c. Subyek akan melompat dan melakukan smash melewati atas net ke lapangan
lawan.
64
4. Cara menskor:
a. Skor diambil dari skor yang terdapat di daerah sasaran dimana bola jatuh
b. Jika bola jatuh tepat pada garis yang membatasi dua petak sasaran maka skor
Descriptives
Descriptive Statistics
Keterampilan Smash
15 10 20 14.33 2.498
Kedeng
Valid N (listwise) 15
Frequencies
Statistics
N Valid 15
Missing 0
Mean 14.33
Median 14.00
Mode 12a
Variance 6.238
Range 10
Minimum 10
Maximum 20
Sum 215
Frequency Table
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Histogram
69
Lampiran D. Dokumentasi
Foto Bersama dengan Pelatih dan Atlet Sepaktakraw SMAN Keberbakatan Olahraga
Sulawesi Selatan
72