Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Sistem Pertandingan Dan Perwasitan Dalam Sepak


Takraw”

OLEH :

HARIS

NIM: H1 150 038

PROGRAM STUDI: PENJASKESREK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULAWESI TENGGARA

2017
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.Karena atas karunia-

Nyalah,kami masih dapat berkreasi untuk menghasilkan sebuah karya seni berupa

makalah yang berjudul Sepak Takraw.

Makalah ini disusun sebagai sarana untuk mengetahui masalah Sepak Takraw.Selain

itu,makalah ini juga merupakan sarana untuk mengembangkan kemampuan,potensi,dan

bakat yang ada pada diri masing-masing individu atau kelompok.

Kami berharap,ilmu yang kami tuangkan dalam makalah ini bermanfaat bagi seluruh

individu maupun kelompok.Kami mengucapkan terimah kasih atas segala masukan dan

saran untuk perbaikan makalah ini selanjutnya.

Lambandia, Desember 2017

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................... i

Daftar Isi............................................................................. ii

Bab 1 : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah........................................... 1

/Bab 2 : Pembahasan

2.1 Sejarah Permainan Takraw................................. 5

2.2 Pengertian Sepak Takraw................................... 6

2.3Peraturan Pertandingan Sepak Takraw................... 6

2.4 Sistem Perwasitan Dalam Sepak Takraw........................ 9

Bab 3 : Penutup

3.1 Kesimpulan............................................................. 11

3.2 saran............................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Olahraga sepak takraw adalah transformasi dari permainan yang dalam bahasa
Melayu disebut Sepak Raga(raga = keranjang), disebut Takraw dalam bahasa Thai, di
Filipina disebut Sipa, di Burma disebut Chinlone, di Laos disebut Kator. Catatan sejarah
terawal tentang sepak raga terdapat dalam sejarah Melayu. Ketika pemerintahan Sultan
Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 - 1477).
Pada permainan Sepak Raga para pemain berdiri membentuk lingkaran dan
menggunakan bola yang terbuat dari rotan. Transformasi permainan ini terjaidi pada era
1940-an ketika permainan bola keranjang ini mulai menggunakan jaring dan peraturan
angka, serta para pemain tidak lagi berdiri membentuk lingkaran tetapi dimainkan di
lapangan ganda badminton.
Dan pada masa sekarang bola yang digunakan tidak lagi yang terbuat dari rotan
tetapi yang terbuat dari fiber.

Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World Championships,
yang diadakan di Bangkok, Thailand. (23rd King's Cup SepakTakraw World
Championship 2008: August 25-30th).

B. Identifikasi Masalah

Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:


1. Perkembangan Sepak Takraw
2. Pengertian sepak takraw
3. Peraturan pertandingan dalam sepak takraw
4. perwasitan dalam sepak takraw
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Permainan Sepaktakraw

Sepaktakraw adalah permainan sepak raga yang telah dimodivikasi untuk dijadikan
sebuah permianan yang kompetitif. Sepak raga sebagai dasar permainan sepaktakraw
adalah olahraga permainan tradisionalIndonesia dimainkan oleh 6 – 7 orang secara
melingkar.

Pada periode 1945 – 1986 ada kecendrungan pada periode ini sepak raga lebih
digairahkan beberapa propinsi di SULSEL dan beberapa daerah di Sumatra tetap
terpelihara. Pada tahun 1970 datang rombongan pemain sepakrakraw dari Malaysia dan
beberapa bulan kemudian datang dari Singapura memperkenalkan sepak raga jaring.

Pemerintah dalam hal ini Ditjen Olahraga yang dipimpin oleh Mayjen Supardi,
mengembangkan sepaktakraw dengan cikal bakal sepak raga. Pada tanggal 16 Maret
1970 didirikan organisasi Persatuan Sepak Raga SeluruhIndonesia (PERSERASI) dengan
Ketua Umum Drs. Moh. Yunus Akbar, dan pada tangal 6-8 Oktober diadakan kongres I
semacam munas yang dihadiri 24 PEMDA.

Pada periode tahun 1987 salah satu putusan Kongres I 1986 ialah pemilihan pengurus
besar yang baru yaitu Ir. H. Marjoeni. Dengan hasil keputusan antara lain adalah
dirubahnya sebutan “Sepak raga” menjadi “Sepaktakraw”.

Sejak berkembangnya media cetak dan elektronika, kegiatan olahraga sepaktakraw


menjadi suatu perhatian yang serius. Kaum tua mulai mengenang kembali pola sepak raga
yang pernah ditekuninya. Di beberapa kabupaten di Propinsi NTB mulai mencoba
bermain sekalipun dengan peralatan yang sangat sederhana. Memperhatikan kenyataan
tersebut, Koni Propinsi NTB mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan Penataran
Pelatihan pada tanggal 22 April 1983 sampai tangal 2 Mei 1983 dengan peserta 20 orang
dari jajaran Kanwil Depdikbud propinsi NTB, yaitu para guru olahraga dan tenaga
keolahragaan fungsional.

Penanggung jawab kurikulum penataran tersebut adalah Drs. A Hamidsyah Nur dari
Universitas 11 Maret Surakarta, dan sebagai penanggung jawab tekhnis persepak-
takrawan baik teori maupun praktiknya adalah Drs. Alwi Cae dari Ujung Pandang
(pelatih nasional team sepaktakrawIndonesia). Penutupan penatara tersebut bertepatan
dengan Hardiknas 1983, maka pada upacara tersebut secara simbolis ke 20 tenaga hasil
penataran tersebut diserahkan kepada Kepala Kanwil Depdikcut Propinsi NTB guna
dibina dan dikembangkan lebih lanjut.
2.2 Pengertian Sepaktakraw

Sepak Takraw berasal dari dua kata yaitu sepak dan takraw. “Sepak” berarti gerakan
menyepak sesuatu dengan kaki, dengan cara mengayunkan kaki di depan atau ke sisi
(Depdikbud, 1995). Sedangkan “Takraw” berarti bola atau barang bulat yang terbuat dari
anyaman rotan (Depdikbud, 1992). Jadi sepaktakraw adalah sepak raga yang telah
dimodifikasikan untuk menjadikannya sebagai suatu permainan yang kompetitif.
Sedangkan menurut ahli lain mengatakan sepaktakraw adalah menyepak bola dengan
samping kaki, sisi kaki bagian dalam atau bagian luar kaki yang terdiri dari tiga orang
pemain (Sanafiah, 1992).

2.3 Peraturan Pertandingan Sepak Takraw

1. Lapangan

 Lapangan Sepaktakraw seukuran dengan lapangan Badminton yaitu : 13,40 m x


6,10 m
 Sepaktakraw dapat dimainkan dalam gedung atau diluar gedung (apabila
dimainkan didalam gedung maka tinggi loteng minimal 8 m dari lantai).
 Keempat isi lapangan ditandai dengan cet atau lakban yang lebarnya 4 cm, diukur
dari pinggir sebelah luar.
 Areal bebas minimal 3 m dari garis luar lapangan bebas dari rintangan
 Centre cirle yaitu garis tengah dengan lebar 2 cm.
 Quarter circle yaitu garis seperempat lingkaran dipojok garis tengah radius 90
cm diikur dari garis sebelah dalam.
 The service circle adalah lingkaran service dengan radius 30 cm berada ditengah
lapangan, jarak dari garis belakang 2,45 m dan jarak dari titik tengah garis
lingkaran kegaris tengah (Centre Line) 4,25m, jarak titik tengah lingkaran adalah
3,05m dari kiri dan kanan garis pinggir lapangan.

2. Ukuran Tiang Net

 Putra: Tinggi net 1,55m dipinggir dan minimal 1,52 di bagian tengah.
 Putri: Tinggi net 1,45m dipinggir dan minimal 1,42 di bagian tengah.
 Kedudukan tiang 30cm diluar garis pinggir

3. Jaring atau Net

 Net terbuat dari tali atau benang kuat atau nilon, dimana tiap lubangnya lebar 6 –
8 cm.
 Lebar net 70 cm dengan panjang 6,10 m.

4. Bola Takraw
Terbuat dari plastik dimana awalnya adalah terbuat dari rotan, dengan ukuran :

 Lingkaran 42-44 cm untuk putra dan 43-45 cm untuk putri.

 Berat adalah 170-180 gr untuk putra dan 150-160 untuk putri.

5. Pemain-pemain

 Permainan ini dimainkan oleh 2 (dua) “Regu” masing-masing regu terdiri dari 3
(tiga) orang pemain dan disetiap regu dilengkapi oleh 1 (satu) orang pemain
cadangan.
 1 (satu) dari tiga pemain diposisi belakang disebut back atau “Tekong” sebagai
penyepak mula untuk memulai permainan.
 Dua orang berada didepan yang berada pada sebelah kiri tekong disebut “Apit
kiri” dan yang berada pada sebelah kanan tekong disebut “Apit kanan”.

6. Kesalahan–kesalahan
a. Kesalahan Pihak Penyepak Bola

 Apabila sebagai pelambung masih memainkan bola, melemparkan bola pada


teman sendiri, memantulkan, melempar dan menangkap lagi setelah wasit
menyebut posisi angka.
 Apabila mengangkat kaki, menginjak garis, menyentuh atau melewati garis
bawah net ketika melakukan lambung bola.
 Tekong melompat saat melakukan service, kaki tumpuan tidak berada dalam
lingkaran atau menginjank garis lingkaran servis.
 Tekong tidak menyepak bola yang dilambungkan kepadanya.
 Bola menyetuh salah seorang pemain sendiri sebelum bola melewati net.
 Bola jatuh diluar lapangan.
 Bola tidak melewati net.

b. Kesalahan Pihak Penerima Service


Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti : (isyarat tangan, menggertak, bersuara
keras atau membuat keributan).
c. Kesalahan kedua Pihak

 Ada pemain yang mengambil bola dilapangan lawan.


 Menginjak dan melewati satu telapak kaki garis tengah.
 Ada pemain yang melewati lapangan lawan, walaupun diatas atau dibawah net
kecuali pada saat ”The Follow Trugh Ball”
 Memainkan bola lebih dari tiga kali.
 Bola mengenai tangan.
 Menahan atau menjepit bola antara lengan dan badan atau antara dua kaki dengan
bola.
 Bola mengenai loteng atau pembetas lainnya.

7. Sistem perhitungan angka

 Apabila penerima servis melakukan ksesalahan otomatis akan memperoleh angka


sekaligus melakukan sepak mula lagi bagi penyepak mula.
 Angka kemenangan setiap set maksimum 21 angka, kecuali pada saat posisi
angka 20-20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih dua angka sampai batas
akhir 25 poin, ketika 20-20 wasit utama menyerukan batas angka 25 poin.
 Memberikan kesempatan istirahat 2 menit masing-masing pada akhir set pertama
atau kedua termasuk Tie Break.
 Apabila masing-masing regu memnangkan satu set, maka pemain akan
dilanjutkan dengan set “Tie Break” dengan 15 poin kecuali pada posis 14-14,
pemenang akan ditentukan pada selisih dua angka sampai batas akhirnya angka
17.
 Sistem perhitungan angka menggunakan Relly Poin
 Pergantian pemain :1.

1. Setiap “Regu” hanya dapat melakukan 1 (satu) kali pergantian pemain dalam satu
pertandingan.
2. Pergantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati melalui tim menejer
atau pelatih yang disetujui oleh official atau petugas pertandingan.3
3. Setiap regu dapat menominasikan maximum dua orang cadangan tetapi hanya bolah
melakukan pergantian pemain kali.4. Pemain yang mendapat kartu merah dapat diganti
dengan ketentuan belum ada pergantian pemain sebelumnya.
8. Posisi pemain pada saat service

 Sebelum permainan dimulai, kedua regu harus berada dilapangan masing-masing


dalam posisi siap bermain.
 Dalam melakukan sepak mula, salah satu kaki tekong berada dalam garis
lingkaran service.
 Kedua apit kita melakukan servis harus berada pada seperempat lingkaran.
 Lawan atau regu penerima servis bebas bergerak didalam lapangan sendiri.

9. Official (petugas pertandingan)


Suatu pertandingan harus dipimpin technikal sebagai berikut :

 2 orang Technical Delegotate


 6 orang juri (dewan hakim)
 1 orang Official Refree
 2 orang wasit (wasit utama dan wasit dua)
 6 orang penjaga garis samping dan belakang

10. Pinalty (hukuman)


Pemain yang menggar peraturan ini akan dikenakan sangsi atau hukuman
pernyataan dari wasit apabila :

 Memperlihatkan sikap tidak sopan kepada pemain atau penonton juga pada wasit
atas keputusan yang diambil.
 Menghubungi wasit yang bertugas dengan keras mengenai suatu keputusan yang
diambil.
 Meninggakan lapangan permainan tanpa permisi kepada wasit yang memimpin
pertandingan.
 Memberikan bola kepada pihak lawan dengan menggunakan kaki atau
melemparkannya dengan keras.
 Berkelakuan tidak sopan selama permainan.

11. Apabila hal tersebut dilanggar oleh seseorang pemain maka wasit menggunakan
kartu sebagai berikut:
1.1. Kartu Kuning
Sebagai tanda peringatan seorang pemain yang melakukan pelanggaran terhadap tata
tertib seperti yang diatas.
1.2. Kartu Merah

 Apabila pemain telah menerima kartu kuning pada pertandingan yang sama.
 Sikap kasar dan tidak sopan seperti memukul, menendang, meludah dan lain-lain.

2.4 Sistem Perwasitan Dalam Sepak Takraw

Wasit adalah seorang yang memiliki wewenang untuk mengatur jalannya suatu
pertandingan olahraga. Ada bermacam-macam istilah wasit. Dalam bahasa Inggris
dikenal referee, umpire, judge atau linesman. Dalam olah raga sepak takraw seorang
Wasit dapat meningkatkan mutu dari permainan jika ia memimpin dengan penuh
semangat dan disiplin.

Berikut ini Hal-hal yang perlu dilakukan seorang wasit Sepak takraw sebelum
permainan dimulai:

 Memeriksa lapangan, garis (lines), jaring (net), bola dan keadannya.


 Memberikan petunjuk secara singkat kepada penjaga garis (lines man).
 Menetapkan regu mana yang pertama melakukan service (sepakan permulaan)
 Memperkenalkan regu yang akan bermain dan pemain-pemainnya.
 Mengumumkan regu yang pertama melakukan sepakan permulaan (service)

Hal-hal yang harus dikerjakan Wasit sepak takraw saat Pertandingan dimulai:
Sebelum angka 0-0 diumumkan, Wasit hendaklah :

1. Mengawasi regu yang menerima service

 Ketiga-tiganya berada di dalam lapangan


 Tidak membelakangi regu yang melakukan service
2. Mengawasi regu yang melakukan sepakan permulaan (service)

 Ketiga-tiganya berada di dalam lapangan


 Kedua kaki pemain apit kanan/apit kiri dalam seperempat lingkaran, kecuali
Tekong sebelah
 kakinya (kanan/kiri) di dalam lingkaran.
 Tidak menginjak garis manapun juga (walaupun seorang)
 Tempat pemain tidak bertukar
 APIT tidak mengangkat kakinya sewaktu melambungkan bola atau Tekong
sewaktu melakukanTendangan Awal Sepak Takraw
 Menyepak bola sepakan permulaan
 Menyerukan perkataan berikut jika regu yang melakukan service mati: Kandas :
pindah bola, Keluar (out) : atau pindah,
 Menyerukan perkataan "Batal" jika kedua regu (walaupun seorang dalam
permainan) Mengapit atau menahan bola, Meningjak garis tengah, Menyentuh jaring,
Memainkan bola lebih dari tiga kali berturut-turut, Bola kena tangan (bawah bahu hingga
jari), Menggertak, melakukan gerakan-gerakan menghadang atau berjalan-jalan (service),
Memegang tiang jaring atau bangku wasit, Masuk ke lapangan lawan, Menahan
kawannya dari menyentuh jaring, tiang jaring bahu wasit atau garis tengah
 Mengumumkan angka sebelum service dilakukan
 Mengumumkan perkataan berikut ini jika terjadi tambahan angka (menanyakan
kepada regu yang menunggu angka 13 atau 14): Angka 13 sama tambahan angka 5,
Angka 14 sama tambahan angka
 Angka 14,16,17... bola akhir
 Game terakhir... Tukar tempat (angka 8 pertama)
 Mengumumkan kemenangan sesuatu regu
 Menang WO.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sepak Takraw adalah kata Malaysia untuk menendang. Takraw adalah kata Thai
untuk bola tenunan tangan awalnya digunakan dalam permainanJadi permainan adalah
menendang bola dasarnya. " Regu adalah Malaysia untuk "tim" empat orang, tiga starter
dan satu pemain pengganti.
Olah raga ini menjadi Takraw resmi dikenal sebagai . Takraw adalah kata
Malaysia untuk kick dan Takraw adalah kata Thai untuk bola tenunan, karena itu Takraw
secara harfiah berarti untuk menendang bola. Pemilihan nama ini untuk olahraga pada
dasarnya merupakan kompromi antara Malaysia dan Thailand,dua negara raksasa
olahraga.

3.2 Saran

Alhamdulillah tiada harapan dan upaya sedikitpun dari saya kecuali makalah ini
dapat bermanfaat bagi segenap pembaca, dan dapat menambah pengetahuan.

Di balik itu semua maka dengan segala kemampuan yang penulis miliki tentunya
masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini. Sudilah kiranya memberi
teguran dan pembenaran kontruktif bagi saya, terutama dari teman-teman mahasiswa dan
bapak dosen pengampu khususnya, dan sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai