Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MPK OLAHRAGA TENIS MEJA

SEJARAH DAN PERATURAN PERMAINAN TENIS MEJA

Di susun oleh :

Gema Putra Rahardjo


(1906381312)

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

TAHUN 2020
Kata Pengantar

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena tas karunia dan ridho-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik. Makalah yang berjudul “Sejarah dan
Peraturan Tenis Meja” dan merupakan bagian dari tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
olahraga tenis meja sebagai pemenuhan pembelejaran jarak jauh. Sebagai akhir kata, penulis
ingin mengucapkan terima kasih dan semoga kedepannya makalah ini sangat bermanfaat bagi
pembaca.

Jakarta, 23 April 2020

Penulis
Gema Putra Rahadjo
Materi
Pengertian Tenis meja
Tenis meja atau pingpong adalah salah satu cabang olahraga yang dimainkan oleh dua
pasang (ganda) atau dua orang (tunggal) yang berlawanan. Alat yang digunakan dalam
permainan ini adalah raket atau yang biasa disebut dengan bet, bola pingpong, dan lapangan
permainan berbentuk meja. Raket dalam permainan tenis meja terbuat dari papan kayu yang
dilapisi karet. Induk Internasional tenis meja dunia adalah ITTF (International Table Tenis
Federation), sedangkan induk organisasi tenis meja di Indonesia adalah PTMSI (Persatuan Tenis
meja di Indonesia).

Sejarah Tenis Meja


Ada berbagai macam jenis versi sejarah tenis meja. Diantara sumber tersebut mengatakan
bahwa tenis meja ditemukan oleh kaum tentara inggris yang ditugaskan ke india atau afrika dan
dibawa kembali ke negara mereka. Akan tetapi, secara umumnya adalah sebagai berikut.
Permainan tenis meja sudah dikenal di Inggris sejak abad ke-19. Ketika itu, tenis meja
dikenal dengan sebutan ping pong, gossima, atau whiff whoff. Nama ping pong dipakai hampir
di seluruh negara sampai sebuah perusahaan asal Inggris, J. Jaques and Son, Ltd., menjadikannya
merek dagang pada tahun 1901.
Sejak itu, ping pong hanya digunakan jika permainan menggunakan peralatan dari
Jaques, sedangkan perusahaan lain menamakannya table tennis. Pada masa itu, tenis meja
menjadi permainan di kalangan kelas atas dan sering dimainkan di dalam ruangan setelah makan
malam.
Pada mulanya, peralatan yang digunakan berupa meja, sebaris buku yang disusun di
tengah meja sebagai net, bola golf, dan dua buah buku sebagai pemukul bola. Namun, pada
tahun 1901, seorang pecinta tenis meja, James W. Gibb, berhasil menemukan bola seluloid.
Pada tahun yang sama, E.C. Goode membuat bet versi modern dengan cara memasang
selembar lapisan karet yang berbintik-bintik pada papan kayu yang permukaannya dihaluskan.
Inggris mendirikan Table Tennis Association (TTA) pada tahun 1921, diikuti berdirinya
International Table Tennis Federation (ITTF) pada tahun 1926, dan USA Table Tennis (USAT)
pada tahun 1933. Kejuaraan tenis meja yang pertama kali diadakan di London, Inggris, pada
tahun 1926.
Pada tahun 1950, sebuah perusahaan alat olahraga di Inggris, S.W. Hancock, Ltd.,
memperkenalkan bet baru. Kayu berlapis karet disatukan dengan lapisan spons di bagian
dasarnya sehingga menyebabkan tingkat kecepatan dan perputaran bola menjadi tinggi.
Di Indonesia, olahraga ini pertama kali dilombakan pada Pekan Olahraga Nasional
(PON) pertama di Solo tahun 1948, sedangkan di tingkat dunia, tenis meja baru resmi
dipertandingkan di Olimpiade pada tahun 1988 di Seoul, Korea Selatan.
Peraturan Tenis Meja
Adapun peraturan dalam tenis meja adalah sebagai berikut :
1. Servis dan pengembalian bola
1) Untuk menentukan urutan servis, menerima bola, dan tempat diputuskan dengan cara
undian. Setelah mendapatkan keputusan dari undian, pemenangnya dapat menentukan
atau memilih servis, menerima bola, atau tempat lebih dulu.
2) Jika salah satu pemain atau pasangan memilih salah satu dari tiga pilihan tersebut, yang
lainnya harus memilih yang lainnya, tidak boleh sama.
3) Pemain atau pasangan yang memulai pada suatu tempat atau sisi dalam satu permainan,
akan berpindah tempat di permainan berikutnya. Kemudian, pada permaianan/set
penentuan, pemain atau pasangan harus bertukar tempat jika salah satunya sudah
mendapatkan poin 5.
4) Setelah mendapatkan 2 poin, secara bergantian penerima/pasangan melakukan servis
hingga permainan selesai. Pengecualian jika kedua pemain/pasangan tersebut sama-sama
telah mencapai poin 10. Selanjutnya, jika diberlakukan percepatan waktu, urutan servis
dan menerima servis tetap sama namun masing-masing harus melakukan servis sekali
secara bergantian.
2. Teknik Servis
1) Servis dilakukan dengan bola berada di tengah telapak tangan dan dalam kondisi diam.
2) Bola dilambungkan tanpa putaran secara vertikal dengan ketinggian 16 cm.
3) Bola dipukul setelah turun tanpa menyentuh meja terlebih dahulu.
4) Ketika melakukan servis, bola harus terlihat oleh penerima bola.
5) Jika servis tidak dilakukan sesuai peraturan, wasit atau pembantu wasit akan memberikan
peringatan.
6) Bola servis dapat dikembalikan jika sudah melewati net dan menyentuh meja satu kali.
3. Pertandingan
Aturan mengenai jalannya pertandingan dalam permainan tenis meja adalah sebagai
berikut:
1) Wasit utama memimpin jalannya pertandingan, sedangkan wasit pembantu dibantu oleh
pencatat poin/skor disediakan oleh panitia acara untuk menjaga netralitas.
2) Keputusan wasit adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
3) Para pemain atau peserta di
4) wajibkan mengenakan pakaian olahraga
5) Para peserta harus dalam keadaan atau kondisi fisik dan metal yang sehat

6) Diberlakukan toleransi maksimal keterlambatan, yaitu 10 menit.


7) Peserta akan dipanggil maksimal 3 kali. Lebih dari itu akan dinyatakan diskualifikasi.

8) Para pemain diwajibkan mengenakan sepatu ketika bertanding


9) Tidak diwajibkan bagi peserta untuk membawa perlengkapan sendiri karena sudah
disediakan oleh panitia.

4. Sistem Pertandingan

Jika sebelumnya adalah aturan mengenai pertandingan, maka berikutnya adalah aturan mengenai
sistem pertandingan. Berikut adalah aturan standard sistem pertandingan yang ditetapkan:

1) Pertandingan ditetapkan dengan sistem gugur


2) Sistem penghitungan yang digunakan yaitu best of three best of three di mana angka
kemenangan 11 rally point saat babak penyisihan.
3) Pada babak final, sistem penghitungan yang digunakan yaitu best of five dengan angka
kemenangan 11 rally point.
4) Jika terdapat poin seri (10-10), maka akan ditambah pertandingan 2 poin lagi
5) Pemain yang lebih dulu mendapatkan poin selisih 2 akan dianggap sebagai
pemenangnya.
6) Jika masing saja seri setelah selisih tambahan 2 poin, maka akan dilakukan centrian
koin hingga didapatkan pemenangnya.
5. Poin

Peraturan tenis meja yang kelima yaitu mengenai perhitungan poin. Pemain akan mendapatkan
nilai atau poin jika kondisinya seperti berikut ini:

1) Bola melayang melewati meja tanpa memantul terlebih dahulu


2) Lawan sudah lebih dulu menyentuh bola tanpa bisa mengembalikannya
3) Lawan tidak dapat mengembalikan bola dengan tepat atau benar
4) Lawan memukul bola dengan sisi daun raket yang tanpa pelapis karet
5) Servis yang dilakukan oleh lawan tidak sempurna sehingga menyebabkan bola tidak
melewati net atau melewati net namun tidak memantul di meja.
6) Lawan memukul bola melebihi sekali sebelum bola melewati net.
7) Lawan membuat gerakan menyentuh net.
8) Lawan menyentuh meja dengan tangan yang tidak memegang bet
9) Lawan membuat gerakan yang mengakibatkan permukaan meja bergerak.
10) Lawan memukul bola tidak secara berurutan (pada nomor ganda).

6. Pelanggaran

Jika sebelum-sebelumnya telah dijelaskan mengenai peraturan-perturan standard mengenai


perlengkapan dan pertandingan, selanjutnya yang juga perlu dibahas yaitu aturan mengenai
pelanggaran. Berikut adalah kriteria-kriteria disebut sebagai pelanggaran dalam permainan
tenis meja:

1) Mendorong atau menggerakkan meja ketika bola sedang dimainkan atau rally
2) Pemain mengangkap bola yang dipukul oleh lawan dengan posisi tangkapan tepat
di atas meja
3) Bet atau tangan menyentuh meja dan net ketika bola rally atau dimainkan.
4) Ketika melakukan servis, pemain gagal mengenai bola, baik itu sengaja maupun
tidak.
5) Ketika melakukan teknik pukulan atau servis, posisi pukulan tidak berada di
posisi seharusnya. Misalnya, posisi pukulan berada tepat di atas meja. Posisi yang
seharusnya yaitu berada di luar batas meja.
Aturan dalam peralatan tenis meja

1. Raket/Bet

1) Tidak ada ketentuan khusus mengenai bentuk, ukuran, maupun berat bet yang digunakan

dalam permainan tenis meja. Akan tetapi, permukaan daun bet harus datar dan kaku,
minimal 85% terbuat dari kayu, diukur dari ketebalannya.
2) Lapisan perekat dalam kayu bisa diperkuat dengan bahan berserat, seperti serat karbon

(carbon fiber), serat kaca (glass fiber), atau kertas yang dipadatkan. Penggunaan bahan
tersebut tidak boleh lebih dari 7,5% total ketebalan bet atau tidak lebih dari 0,35 mm
(yang lebih tipis yang digunakan sebagai acuan).
3) Sisi daun bet yang digunakan untuk memukul bola harus dilapisi karet licin (halus)

maupun berbintik. Jika bet menggunakan lapisan karet berbintik yang menonjol keluar
(tanpa spons), ketebalan karet termasuk lapisan lem perekat tidak boleh lebih dari 2 mm.
4) Jika permukaan bet dilapisi karet lunak (sandwich rubber) atau spons dengan bintik di

dalamnya menghadap keluar atau ke dalam, ketebalan lapisannya tidak boleh lebih dari 4
mm, termasuk lem perekat.
5) Saat permainan dimulai dan setiap kali menukar bet ketika permainan berlangsung,

pemain harus menunjukkan betnya kepada lawan dan wasit serta mengizinkan mereka
untuk memeriksa atau mencoba bet tersebut.

2. Meja

Syarat meja dari tenis meja :

1) Permukaan meja bisa dibuat dari berbagai macam bahan, tetapi harus bisa menghasilkan

pantulan setinggi 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.


2) Permukaan meja seluruhnya harus berwarna gelap yang dilengkapi garis putih selebar 2

cm pada sisi panjang dan lebar meja.


3) Permukaan meja dibagi menjadi dua bagian yang sama oleh net paralel dengan garis

akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja.


4) Pada permainan ganda, meja dibagi menjadi dua bagian yang sama dengan garis putih

selebar 3 mm, paralel dengan garis lurus di sepanjang meja.

3. Bola

Bola yang digunakan dalam permainan tenis meja terbuat dari bahan selulosa yang ringan
dengan diameter 40 mm dan berat 2,7 gram. Jika dijatuhkan dari ketinggian 30,5 cm, bola
akan menghasilkan pantulan pertama setinggi 23–26 cm.
Pada umumnya, bola ping pong berwarna putih atau oranye. Pada bola terdapat tanda bintang
1, 2, atau 3 yang menunjukkan kualitas bola. Tanda bintang 3 menunjukkan bahwa bola
tersebut memiliki kualitas yang paling tinggi dan biasanya digunakan dalam turnamen-
turnamen resmi.
Daftar Pustaka

 Rita, Nora. (2018, 31 August). Peraturan Tenis Meja Lengkap dan Terbaru.
Retrieved from https://olahragapedia.com/peraturan-tenis-meja-lengkap
 Sumber Pengertian. (2019, 12 December). Pengertian Tenis Meja, Sejarah,
Teknik, Ukuran Lapangan, dan Peralatan Tenis Meja. Retrieved from
https://penjaskes.co.id/cara-melakukan-chop-tenis-meja/
 Putra. (2019, 2 November). PENGERTIAN TENIS MEJA: Sejarah, Peraturan &
Teknik Dasar Tenis Meja. Retrieved from https://salamadian.com/pengertian-tenis-
meja/
 Arya. Sejarah Tenis Meja: Sejarah, Teknik, & Aturan Permainan{LENGKAP}.
Retrieved from https://kitchenuhmaykoosib.com/sejarah-tenis-meja/

Anda mungkin juga menyukai