Anda di halaman 1dari 12

Z

Disusun oleh:
Muhammad Farrel Meivera
X TKR-6/13
SMK ANTARTIKA 1 SIDOARJO
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Saya sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sidoarjo, 23 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang

Terdapat aneka macam jenis permainan yg memakai raket. Salah


satunya adalah tenis meja menurut beberapa catatan sejarah,
permainan memakai bola &  raket Telah dimainkan semenjak masa
sebelum Masehi, yaitu pada Mesir dan Yunani. Pada abad ke
11 homogen Permainan yangg dianggap jeu de paume, yang menyerupai
permainan tenis kini, sudah dimainkan untuk pertama kali pada
sebuah tempat di Perancis.

Bola yg dipakai dibalut menggunakan benang berbulu sedangkan


pemukulnya hanyalah tangan. Permainan ini lalu diperkenalkan ke
Italia& Inggris dalam abad ke-13 & dengan menerima sambutan
hangat pada saat yg singkat. Banyak peminatnya ternyata pada
masyarakat setempat terhadap permainan ini. Sejak itu perkembangan
tenis terus semakin tinggi ke negara-negara Eropa yg lain. Raket bersenar
diperkenalkan pertama kali dalam abad ke-15 oleh Antonio da
Scalo, seseorang pastur berbangsa Italia.

Ia menuliskan anggaran bagi seluruh permainan yg memakai bola,


termasuk tenis. Majalah Inggris "Sporting Magazine" menamakan
permainan ini menjadi 'tenis lapangan' (lawn tennis). Dalam buku "Book
of Games And Sports", yang diterbitkan pada tahun
1801, dianggap menjadi "tenis panjang". Tenis dalam mulanya adalah
permainan rakyat  kelas atas. Tenis lapangan
rumput yg populer pada zaman Ratu Victoria kemudian ditiru sang
golongan menengah, yg menjadikannya menjadi permainan biasa.

II. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan olahraga tenis meja?
2. Bagaimana peraturan dalam tenis meja?
3. Apa saja yang diperlukan dalam olahraga tenis meja?

III. Tujuan
1. Dapat mengetahui tentang Tenis Meja
2. Dapat mengetahui cara bermain tenis meja
3. Dapat mengetahui yang diperlukan dalam olahraga tenis meja
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Olahraga Tenis Meja

Tenis meja merupakan cabang olahraga yang dilakukan  2 orang


pemain (tunggal) atau 2 pasang pemain (ganda) secara
berhadapan menggunakan bola kecil, bet kayu yang dilapisi
karet, & lapangan permainan berupa meja. Induk organisasai olahraga
tenis meja atau yg pula dikenal menggunakan nama ping pong
ini merupakan ITTF (International Table Tennis Federation) untuk
taraf global & PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh
Indonesia) untuk taraf nasional.

Permainan tenis meja sudah dikenal di Inggris sejak abad ke-19.


Ketika itu, tenis meja dikenal dengan sebutan ping pong, gossima,
atau whiff whoff. Nama ping pong dipakai hampir di seluruh negara
sampai sebuah perusahaan asal Inggris, J. Jaques and Son, Ltd.,
menjadikannya merek dagang pada tahun 1901. Pada mulanya, peralatan
yang digunakan berupa meja, sebaris buku yang disusun di tengah meja
sebagai net, bola golf, dan dua buah buku sebagai pemukul bola. Namun,
pada tahun 1901, seorang pecinta tenis meja, James W. Gibb, berhasil
menemukan bola seluloid.Pada tahun yang sama, E.C. Goode membuat
bet versi modern dengan cara memasang selembar lapisan karet yang
berbintik-bintik pada papan kayu yang permukaannya dihaluskan.
Di Indonesia, olahraga ini pertama kali dilombakan pada Pekan
Olahraga Nasional (PON) pertama di Solo tahun 1948, sedangkan di
tingkat dunia, tenis meja baru resmi dipertandingkan di Olimpiade pada
tahun 1988 di Seoul, Korea Selatan.

2. Peraturan Dalam Tenis Meja

A. Peraturan Pertandingan Tenis Meja

 Wasit utama memimpin jalannya pertandingan. Lalu, wasit


pembantu dibantu oleh pencatat poin atau skor yang disediakan
oleh panitia acara untuk menjaga netralitas.
 Keputusan wasit adalah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.
 Para pemain atau peserta diwajibkan mengenakan pakaian
olahraga.
 Para peserta harus dalam keadaan atau kondisi fisik dan metal
yang sehat
 Diberlakukan toleransi maksimal keterlambatan, yaitu 10
menit.
 Peserta akan dipanggil maksimal tiga kali. Lebih dari itu, maka
akan dinyatakan diskualifikasi.
 Para pemain diwajibkan mengenakan sepatu ketika bertanding
 Tidak diwajibkan bagi peserta untuk membawa perlengkapan
sendiri karena sudah disediakan oleh panitia.

B. Cara Bermain dan Peraturan Tenis Meja

 Pertandingan ditetapkan dengan sistem gugur.


 Sistem perhitungan yang digunakan adalah best of three, di
mana angka kemenangan 11 rally point saat babak penyisihan.
 Pada babak final, sistem perhitungan yang digunakan adalah
best of five dengan angka kemenangan 11 rally point.
 Jika terdapat poin seri (10-10), maka akan ditambah
pertandingan dua poin lagi
 Pemain yang lebih dulu mendapatkan selisih dua poin akan
dianggap sebagai pemenangnya.
 Jika keadaan masih seri, maka setelah selisih tambahan dua
poin, akan dilakukan centrian koin hingga pemenangnya
ditentukan.

C. Sistem Perhitungan Poin

 Bola melayang melewati meja tanpa memantul terlebih dahulu.


 Lawan sudah lebih dulu menyentuh bola tanpa bisa
mengembalikannya.
 Lawan tidak dapat mengembalikan bola dengan tepat atau
benar.
 Lawan memukul bola dengan sisi daun raket yang tanpa
pelapis karet.
 Servis yang dilakukan oleh lawan tidak sempurna, sehingga
menyebabkan bola tidak melewati net atau melewatinya,
namun tidak memantul di meja.
 Lawan memukul bola melebihi sekali sebelum bola melewati
net.
 Lawan membuat gerakan menyentuh net.
 Lawan menyentuh meja dengan tangan yang tidak memegang
bet.
 Lawan membuat gerakan yang mengakibatkan permukaan
meja bergerak.
 Lawan memukul bola tidak secara berurutan (pada nomor
ganda).
D. Peraturan Servis Tenis Meja

 Untuk menentukan urutan servis, menerima bola, dan tempat


akan diputuskan dengan cara undian. Setelah mendapatkan
keputusan dari undian, pemenangnya dapat menentukan atau
memilih servis, menerima bola, atau tempat lebih dulu.
 Jika salah satu pemain atau pasangan memilih salah satu dari
tiga pilihan tersebut, maka yang lainnya harus memilih dan
tidak boleh sama.
 Pemain atau pasangan yang memulai pada suatu tempat atau
sisi dalam satu permainan, akan berpindah tempat di
permainan berikutnya. Kemudian, pada permainan/set
penentuan, pemain atau pasangan harus bertukar tempat jika
salah satunya sudah mendapatkan lima poin.
 Setelah mendapatkan dua poin, penerima/pasangan melakukan
servis secara bergantian hingga permainan selesai. Ada
pengecualian jika kedua pemain/pasangan tersebut sama-sama
telah mencapai 10 poin. Jika diberlakukan percepatan waktu,
urutan servis dan menerima servis tetap sama, namun masing-
masing harus melakukan servis sekali secara bergantian.

3. Alat Yang Diperlukan Dalam Tenis Meja

a) Bet

Bet adalah sebutan bagi raket dalam olahraga tenis meja


dan bet ini tentu saja menjadi perlengkapan yang harus ada
sebagai dasar tenis meja karena fungsinya sebagai pemukul
bola ping pong. Bahan dari bet tenis meja biasanya adalah dari
kayu, meski juga kini ada pula yang membuatnya dari
kombinasi bahan kayu serta karet.
b) Bola Ping Pong

Menurut ITFF, ukuran tepat untuk bola ping pong yang bisa
digunakan dalam pertandingan tenis meja adalah 2,74 cm
dengan bentuk bola yang bulat. Warna bola untuk tenis meja
pun adalah warna oranye yang biasanya terbuat dari bahan
cluloid. Namun sebenarnya, ada pula yang memakai bola ping
pong berwarna putih saat bermain.

c) Meja Tenis

Standar ukuran meja, yang berlaku adalah 2,74 meter untuk


panjangnya, lalu 1,52 untuk lebarnya, dan 76 cm untuk
tingginya. 
d) Net

Net juga penting dalam permainan tenis meja. Ini karena


bidang permainan perlu dibagi dua bagian atau wilayah. Untuk
net, sebuah jaring bisa digunakan dan dipasang sejajar dengan
garis ujung.
e) Tiang Penyangga

Fungsi dari tiang net ini adalah sebagai tempat pengikat net
yang pemasangannya berada di tengah sekaligus juga berperan
sebagai pembentang. Karena ada tiang penyangga inilah, net
mampu menjadi pemisah pada meja untuk menandai batas
wilayah permainan kita dengan permainan lawan.
f) Robot Ping Pong

Robot adalah solusi sempurna untuk berlatih tenis meja


tanpa pasangan, robot ping pong akan sangat efektif untuk
latihan. Robot yang terjangkau seperti iPong dapat menembak
bola dalam garis lurus, tidak dapat berosilasi, dan
menembakkan sedikit topspin atau sedikit backspin.

g) Aksesoris

 Ikat kepala/headband jika kamu memiliki rambut panjang, karena


dapat menghalangi pandangan saat bermain.
 Handband jika kamu ingin mengeringkan dahi dan tangan.
 Handuk untuk digunakan setiap 6 poin.
 Jam tangan pintar seperti Apple Watch untuk mengetahui detak
jantung, tingkat oksigen, kalori yang terbakar, dan metrik menarik
lainnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

            Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh


Antonio da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum
bagi semua permainan yang menggunakan bola, termasuk tenis. Tenis meja,
atau ping pong (sebuah merek dagang), adalah suatu olahraga raket yang
dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda)
yang berlawanan.

B. Saran

            Bermain tennis meja juga menuntut kemampuan gerak dan ketepatan


dalam menempatkan bola, Untuk dapat bermain tennis meja kita harus
banyak berlatih dan bagi yang anda harus memupuk kerja sama yang ulet
karena dalam permainan ini sangat diperlukan kebersamaan. 

DAFTAR PUSTAKA
https://salamadian.com/pengertian-tenis-meja/
https://kumparan.com/info-sport/peraturan-tenis-meja-sistem-
pertandingan-dan-cara-bermain-1wO0i1uZhhp
https://kumparan.com/info-sport/peraturan-tenis-meja-sistem-
pertandingan-dan-cara-bermain-1wO0i1uZhhp

Anda mungkin juga menyukai