Tenis Meja
Wahyudi Aminullah
20060484106
2020 C
Sejarah Tenis Lapangan
Tenis termasuk olahraga yang cukup tua keberadaannya. Bentuk permainan
tenis terdapat dalam pahatan yang dibuat di dinding kuil Mesir sekitar tahun
1500 SM. Pahatan ini menggambarkan permainan yang menggunakan raket
dan bola. Permainan ini kemudian menyebar ke wilayah Eropa pada abad ke-8.
Sekitar abad ke-11 ada sebuah permainan di Prancis yang menyerupai tenis
lapangan dan disebut dengan jeu de paume. Permainan ini menggunakan
sebuah bola yang dibalut dengan benang berbulu, sementara yang dijadikan
pemukulnya adalah tangan. Pada abad ke-13, permainan ini mulai dikenalkan
ke Italia dan Inggris. Sementara pada abad ke-16 hingga 18, permainan ini
dimulai digandrungi kalangan raja dan bangsawan sehingga mnejadikan
permainan ini bersifat elitis (hanya bisa dimainkan oleh kalangan tertentu saja
yaitu pada bangsawan)
Nama tenis sendiri diyakini berasal dari orang Prancis yang
sering mengucapkan kata “tenez” yang artinya main. Raket
yang memiliki senar dibuat pertama kali pada abad ke-15
oleh Antonio da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia
menulis aturan umum bagi semua permainan yang
menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris
“Sporting Magazine” menamakan permaianan ini sebagai
‘tenis lapangan’ (lawn tennis). Dalam buku “Book of Game
and Sports”, yang diterbitkan tahun 1801, disebut sebagai
“tenis panjang”.
Teknik Memegang Raket pada Olahraga Tenis Lapangan
• 1. Lapangan
Arena tenis lapangan berbentuk persegi panjang. Panjang
lapangan sekitar 23,78 m yang berlaku untuk semua nomor
baik ganda maupun tunggal. Sementara lebarnya 8,23 m
untuk permainan tunggal dan 10,97 untuk permainan
ganda. Lapangan ini dibagi menjadi dua wilayah yang
dipisahkan dengan sebuah jaring yang ditempatkan di
tengah-tengahnya. Menurut jenis material yang digunakan,
lapangan tenis dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu
lapangan rumput, lapangan semen, lapangan tanah liat,
dan lapangan indoor.
2. Bola
Bola yang digunakan biasanya berwarna kuning atau hijau
dan terbuat dari karet yang dilapisi dengan wol dan serabut
pada bagian luarnya. Adapun spesifikasi bolanya adalah:
Bola beratnya 56,7-58,48 gram.
Diameter bola 6,35-6,66 cm.
3. Raket
Raket yang digunakan dalam tenis berbeda dengan raket dalam
olahraga badminton. Raket yang digunakan dalam olahraga ini
memiliki bagian kepala yang lebih besar yang berguna untuk
memukul bola yang lebih berat dari shuttle badminton. Untuk
beratnya sendiri sangat bervariasi, namun yang umum digunakan
adalah:
Panjang 68,58 cm.
Berat raket 354-396 gr.
Besar pegangannya 10,48-11,75 cm.
4. Net
Net pada tenis lapangan terletak pada bagian tengah yang menjadi
pembatas antara dia area permainan. Net ini biasanya dibuat
berwarna hitam maupun hijau tua dengan pinggiran atas yang
berwarna putih. Net juga harus kuat sehingga tidak mudah rusak
saat terkena pukulan bola.
Dalam tenis lapangan ukuran net yang digunakan adalah:
Tinggi tiang penyangga adalah net adalah 106,7 cm dan tinggi net
91,4 cm.
Sedangkan netnya sendiri dibuat sama tinggi dengan net yaitu 91,4
cm.
Bentuk Permainan
Standar perhitungan angka yang dipakai dalam tenis lapangan adalah diantaranya nol (love),
15, 30, dan 40. Jika para pemain mendapatkan seri pada poin 40, maka dinyatakan deuce.
Lalu setiap pemain akan berusaha merebut dua poin berturut turut untuk merebut games.
Pemain yang berhasil menang akan mendatkan nilai 1 dan harus berhasil mengumpulkan
nilainya hingga 6 game. Jika ia berhasil merebut 6 game maka ia dikatakan memenangkan
satu set.
Teknik Dasar Pukulan Pada Tenis Lapangan
1. Forehand, yakni istilah untuk menyebut pukula ketika telapak tangan yang
memegang raket dihadapkan ke depan.
Backhand, yakni istilah untuk menyebut pukulan ketika punggung tangan yang
menggenggam raket dihadapkan ke depan, pukulan ini adalah lawan dari
pukulan forehand.
2. Groundstroke, yakni istilah untuk menyebut pukulan forehand atau backhand
yang dilakukan setelah bola memantu sekali pada lapangan permainan.
3.Slice, yakni pukulan forehand ataupun backhand dimana kepala raket
dimiringkan sedikit dan dipukul dengan cara mengayunkan raket dari atas ke
bawah.
4. Volley, yakni pukulan forehand atau backhand yang dilakukan pada saat bola
belum memantul ke lapangan. Biasanya pukulan ini dilakukan saat bola berada
di dekat net.
5. Smash, yakni istilah untuk menyebut sebuah pukula keras yang
menghantam sebuah bola tanpa menyentuh tanah di atas kepala
dan diarahkan ke lapangan sang lawan.
6. Spin, yakni istilah untuk menyebut pukulan forehand atau
backhand dimana posisi raket agak dimiringkan, jika mengena pada
bola maka akan mengalami perubahan arah (berputar).
7. Passing shot, yakni istilah untuk menyebut pukula dimana bola
melalui musuh yang berada di dekat net, bukan melintas diatasnya.
8. Dropshot, yakni istilah untuk menyebut pukulan yang menyentuh
net, kemudian jatuh di daerah lawan.