Anda di halaman 1dari 7

3.2.1.

 Tenis Meja

Sejarah, Peraturan, dan Teknik Dasar

Tenis meja merupakan jenis olahraga kategori permainan bola kecil yang terbuat dari celluloid.
Olahraga satu ini sangat berbeda dan unik daripada olahraga lainnya. Sebab, olahraga tenis meja
menggunakan bola berukuran kecil dan ringan serta menggunakan bet untuk memukul. Permainan tenis
meja dimainkan menggunakan meja sebagai tempat untuk memantulkan bola, yang dibatasi oleh net
pada sisi tengah meja. Permainan tenis meja ini dimainkan oleh dua orang dalam sektor tunggal (single)
atau empat orang pada sektor ganda (double). Nama lain dari permainan tenis meja adalah pingpong.
Olahraga ini dimainkan dengan cara memukul bola menggunakan bet atau raket hingga bola memantul
di atas meja dan menuju ke arah sisi meja lawan.

Sejarah tenis meja Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), tenis meja atau pingpong merupakan
miniatur dari tenis rumput yang sering dimainkan di lapangan terbuka.

Permainan tenis meja pertama kali dipopulerkan oleh bangsa Inggris sejak tahun 1880-an atau abad ke-
19. Permainan tenis meja ini digunakan sebagai alternatif permainan di dalam ruangan saat musim
dingin. Permainan tersebut berasal dari permainan tenis kuno pada pertengahan dengan nama seperti
gossima dan whiff-whaff. Tenis meja dikembangkan oleh angkatan bersenjata Inggris yang
berkedudukan di India. Pada abad ke-19, permainan tenis meja semakin digemari di Inggris dan Eropa
pada umumnya, kemudian Amerika Serikat. Waktu itu namanya adalah gossima atau pingpong. Bola
yang digunakan adalah karet ringan dan ditutupi dengan kulit yang dirajut. Istilah tenis meja baru
muncul sekitar tahun 1921-1922, saat organisasi yang mewadahi para pemain pingpong aktif kembali.
Organisasi ini dibentuk pada 1902, namun dibubarkan pada 1905. Perwakilan pemain pingpong dari
berbagai negara, seperti Jerman, Hongaria serta Inggris berkumpul untuk membentuk sebuah organisasi
tenis meja tingkat internasional. Organisasi tersebut kemudian diberi nama Federation Internationale de
Tennis de Table atau International Table Tennis Federation. Organisasi ini didirikan pada 1926 yang
diprakarsai oleh Dr George Lehmann. Para anggotanya berasal dari Inggris, Swedia, Hongaria, India,
Denmark, Jerman, Cekoslowakia, Austria serta Wales. Hingga pertengahan 1990-an, lebih dari 165
negara telah bergabung menjadi anggotanya. Di Tanah Air, induk organisasi tenis meja Indonesia
adalah PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) yang didirikan pada tahun 1958. Sebelumnya,
induk organisasi tenis meja Indonesia bernama PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia) yang
didirikan pada tahun 1939, kemudian berubah menjadi PTMSI pada tahun 1958. Kejuaraan dunia untuk
tenis meja, pertama kali diselenggarakan pada 1926 di London, Inggris. Hongaria menjadi pemenang
kompetisi pingpong selama sembilan kali berturut-turut. Mulai pertengahan 1950, para atlet pingpong
dari negara Asia mulai bermunculan. Jepang dan Cina mendominasi gelar juara dalam kompetisi tenis
meja tersebut. Pada 1980, saat kejuaraan dunia pertama diadakan, Guo Yuehua dari Cina berhasil
menjadi juara pertama dalam kompetisi tenis meja. Seiring berjalannya waktu, tenis meja diperkenalkan
sebagai cabang olahraga di olimpiade sejak 1988, dengan kompetisi tunggal dan ganda putra serta
putri. Baca juga: China Masih Tuan Rumah Seri Ketiga Kejuaraan Dunia Tenis Meja Peraturan tenis meja
Mengutip dari laman Pongfit, ada 13 peraturan dalam permainan tenis meja: Permainan pingpong
dimainkan hingga 11 poin. Pada umumnya nilai terbaik akan diambil tiga dari lima pertandingan
terbaik. Jika poin seri atau deuce dengan nilai poin 10-10, maka pemain diharuskan untuk melakukan
servis secara bergantian. Jika bola telah dilempar dan dipukul, namun ternyata pukulan meleset maka
poin akan menjadi milik lawan. Jika bola memantul dua kali atau lebih di area lawan serta memantul ke
samping bahkan menyentuh garis tepi, maka poin akan menjadi milik pemain. Bola yang di-service
harus memantul di bagian kanan area lawan. Khusus untuk pertandingan kategori ganda, tim harus
bertukar tempat setelah melakukan pukulan service sebanyak dua kali. Jika saat rally point (permainan
berlangsung lama karena para pemain mempertahankan posisi bola) bola terkena jaring atau net, maka
lemparan itu akan dianggap sah. Saat pertandingan kategori ganda, kedua pemain wajib memukul bola
secara bergantian. Bola pingpong harus dipukul saat memantul pada meja. Jika salah satu pemain
memukul bola sebelum memantul, maka poin akan menjadi pihak lawan. Saat rally point atau saat
melakukan service,  bola memantul ke atas jaring dan mengenai area lawan dan lawan tidak
memberikan serangan balik, maka itu akan menjadi poin tambahan untuk pemain. Bagian tubuh yang
boleh terkena bola dalam permainan tenis meja adalah area di bawah pergelangan tangan dan jari. Jika
bola terkena tangan atau paddle, maka poin akan tetap dianggap sah. Pemain tenis meja tidak boleh
menyentuh meja papan kecuali tangan (area bawah pergelangan tangan) yang digunakan untuk
membawa bet. Meskipun bola memantul ke samping dan mengenai bagian tepi atas permukaan meja,
poin akan tetap dianggap sah. Jika wasit tidak hadir selama pertandingan dan pemain merasa kurang
setuju dengan hasil pertandingan. “Honor system” dapat diberlakukan hingga semua pemain setuju
dengan hasil pertandingan. Teknik dasar permainan tenis meja Dikutip dari Megaspin, berikut adalah
teknik dasar masing-masing permainan tenis meja. Cara memegang bet (grip) Secara garis besar
pegangan bet dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu: Pegangan seperti berjabat tangan (shakehand grip)
Cara memegang bet seperti cara menjabat tangan seseorang. Posisi ibu jari berlawanan dengan jari
telunjuk. Jenis pegangan ini dapat dianalogikan seperti saat berjabat tangan. Posisi jari kelingking, jari
manis serta jari tengah melingkar di bet. Sedangkan untuk ibu jari tegak lurus pada sisi pegangan dan
jari telunjuk berada di bagian bawah bet. Gaya ini sangat populer di negara-negara barat. Dengan grip
ini kita dapat melakukan forehand stroke dan backhand stroke tanpa mengubah grip. Pegangan seperti
memegang tangkai pena (penholder grip) Berbeda dengan shakehand grip, cara memegang bet seperti
cara memegang bolpoin. Grip ini populer di Asia. Pada pegangan ini hanya satu sisi bet yang dapat
digunakan. Posisi ibu jari dan telunjuk seperti memegang bolpoin dan posisi jari lainnya terselip pada
bagian bet lainnya. Langkah kaki (footwork) Mengutip dari Kajian Pustaka, secara garis besar footwork
dibedakan atas nomor tunggal dan nomor ganda. Footwork yang digunakan pada nomor tunggal
otomatis digunakan juga pada nomor ganda. Penggunaan gerakan kaki harus disesuaikan dan
diantisipasi dengan jarak antara bola yang datang dengan posisi pemain saat itu. Jika jarak antara bola
yang datang dengan posisi pemain sangat dekat, mungkin tidak usah melangkahkan kaki atau hanya
satu langkah saja, tetapi bila agak jauh bisa dengan dua langkah atau tiga langkah. Baca juga: Kategori
Putra Piala Dunia Tenis Meja Digelar Pekan Ini Pukulan Pukulan Dasar  (Basic Stroke) Pukulan
merupakan teknik terpenting dalam olahraga pingpong. Sebab apabila kita bisa mengatur pukulan
sesuai dengan keinginan, kita bisa dengan mudah mengincar titik lemah dari lawan dan kita akan
menambah skor. Teknik pukulan terbagi kedalam 2 macam yakni teknik pukulan forehand serta teknik
pukulan backhand. Pukulan Forehand Teknik ini mengutamakan kecepatan dalam upaya memukul bola.
Teknik ini cukup ampuh digunakan untuk menyerang lawan. Cara pemakaian teknik ini yaitu bola harus
berada di posisi pada saat sisi tangan memegang bet. Lalu, pukul bola dengan tangan mengarah ke
arah sisi lainnya (jika yang memegang tangan kanan maka arah tangan dari kanan ke kiri, begitu juga
sebaliknya). Pukulan Backhand Teknik ini kurang cocok digunakan untuk melakukan pukulan keras.
Sebab posisi tangan yang kurang pas untuk mendapat power yang maksimal dari ayunan tangan. Cara
penggunaan teknik ini hampir sama dengan pukulan forehand,  hanya saja letaknya ada pada posisi
bola. Dan posisi bola harus berada di sisi tangan yang sedang tidak memegang bet. Selain teknik dasar
pukulan di atas, terdapat 5 jenis pukulan lain dari tenis meja yaitu: Drive Jenis drive adalah pukulan
dengan ayunan terpanjang dari tangan anda. Pukulan ini akan menghasilkan pukulan bola yang cepat,
keras dan juga mendatar. Push Push adalah pukulan backspin yang bersifat pasif, sering digunakan
untuk membalas pukulan backspin dari lawan. Pukulan ini memiliki tujuan supaya bola tidak
melambung terlalu tinggi. Chop Chop merupakan pukulan backspin yang biasa digunakan dalam
permaian untuk bertahan. Block Block merupakan pukulan yang dilakukan pada waktu menahan
serangan dari lawan. Pukulan ini dapat dilakukan pada waktu bola telah memantul dari meja atau
lapangan. Hal tesebut bertujuan supaya lawan tidak dapat melancarkan serangan dengan cepat. 

Service Service merupakan pukulan yang dilakukan saat pertandingan akan segera dimulai.

Ukuran lapangan tenis meja 


Tentunya kamu tahu kan, permainan tenis meja? Ya, tenis meja merupakan permainan olahraga yang
memakai meja sebagai lapangan selain raket atau bet sebagai perlengkapan utamanya. Permainan
tenis meja dimainkan oleh dua pemain yang saling berhadapan (pada kategori tunggal), dan empat
orang pemain untuk kategori ganda atau pasangan. Banyak juga orang yang menyebut permainan ini
dengan permainan bola ping pong.
Di Indonesia, permainan tenis meja termasuk olahraga yang banyak digemari orang. Atau kamu
barangkali salah satu di antara orang yang juga menggemari permainan bola kecil ini? Jika iya, artinya
pas sekali. Karena pada kesempatan kali ini kita akan membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan
permainan tenis meja, khususnya tentang gambar dan ukuran lapangan tenis meja.

Tenis meja memang olahraga yang bisa dimainkan oleh semua kalangan usia. Tidak hanya orang
dewasa, anak-anak dan remaja juga banyak lho yang bermain tenis meja. Selain dipertandingkan, tenis
meja juga bisa menjadi permainan yang bisa dimainkan di rumah.

Tinggal sediakan saja lapangannya yang berbentuk seperti meja itu, dan di bagian tengahnya
dibentangkan jaring atau net. Sekalipun lapangan dalam tenis meja itu berbentuk meja, tapi kita tidak
lantas menggunakan perabot meja di rumah kita untuk dijadikan lapangan bermain ya. hehe

Perlu diketahui, alat utama yang dibutuhkan saat bermain tenis meja, yang sering kita lihat adalah
pemain menggunakan raket. Raket yang digunakan itu dibuat dari kayu yang berlapis karet. Raket pada
permainan tenis meja biasa juga disebut bet. Kemudian perlengkapan lainnya adalah bola ping pong,
serta sebuah meja berbentuk persegi panjang yang menjadi lapangan tenis meja.

Nah, ukuran lapangan tenis meja ini memiliki standar tersendiri baik di kancah nasional maupun
internasional yang telah ditentukan olah induk organisasi tenis meja dunia yang kemudian diikuti di
seluruh dunia. Oh iya, sekedar untuk pengetahuan kita, Induk organisasi tenis meja Indonesia sendiri
yaitu bernama PTMSI yang merupakan singkatan dari Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia,
sementara induk organisasi tenis meja dunia adalah ITTF (Internasional Table Tennis Federation).

Ukuran Lapangan Tenis Meja dan Gambarnya


Ngomong-ngomong soal ukuran lapangan tenis meja, pasti di antara kita banyak yang belum tahu kan, berapa
sih panjang dan lebar lapangan tenis meja itu? Yuk kita ulas, sebagai bahan pengetahuan kita, jika sewaktu-
waktu kita mau bermain tenis meja, kita sudah mengetahui seluk beluk lapangan tenis meja tersebut.
Lapangan dalam permainan tenis meja yang akan kita bahas di sini adalah gambar lapangan tenis meja
beserta ukurannya yang sesuai dengan standar nasional dan Internasional. Yuk simak penjelasan lengkap
tentang gambar lapangan tenis meja berdasar ketetapan induk organisasi tenis meja dunia dibawah ini.

ukuran lapangan tenis meja adalah

Penampakan lapangan dalam tenis meja secara umum memang menyerupai meja berbentuk persegi
empat. Lebih detail, lapangan tenis meja memiliki ukuran-ukuran yang sudah ditentukan. Baiklah kita
mulai bahas seluk beluk meja yang dipergunakan dalam permainan tenis meja. Sekali lagi, ini mengacu
pada yang ditetapkan induk organisasi tenis meja dunia, yang kemudian diikuti oleh Negara-negara.

Kita mulai dari mengetahui permukaan paling atas dari meja, atau yang dikenal sebagai permukaan
main (playing surface). Permukaan main tentunya harus berbentuk persegi empat, dengan panjang
lapangan tenis meja 2,74 m dan lebar 1,525, dan harus diletakkan datar setinggi 76 cm dari lantai.
Semuanya harus sesuai mengikuti standar tersebut ya. Jadi tidak bisa, semisal posisinya dibuat lebih
tinggi atau lebih rendah.

Permukaan main harus bukan bagian tambahan yang menempel vertikal di pinggir atas meja. Adapun
untuk bahan permukaan main, bahannya boleh terbuat dari sembarang bahan (material) dan yang
terpenting adalah harus menghasilkan pantulan merata yaitu sekitar 23 cm, bila sebuah bola standar
dijatuhkan ke meja tersebut dari ketinggian 30 cm. Permukaan main harus merata berwarna gelap dan
kasat, tidak silau (matt), tetapi berwarna putih untuk garis pinggir (side line) dengan lebar 2 cm,
sepanjang 2,74 m tiap sisi meja, dan 2 cm selebar 1,525 cm tiap ujung meja.

Permukaan main harus dibagi menjadi dua bagian meja (court) yang sama, dengan mempergunakan
sebuah jaring (net) sebagai pemisah yang dipasang tegak (vertikal) dan dipasang sejajar (paralel)
dengan kedua garis akhir (end line), dan harus mencapai bagian kosong di pinggir kedua sisi meja.

Adapun jika dalam permaianan ganda atau double, tiap bagian meja harus dibagi lagi menjadi setengah
bagian sama, yang dibatasi oleh garis tengah berwarna putih selebar 33 mm, paralel dengan kedua
garis pinggir meja; garis tengah harus dianggap sebagai bagian penuh dari masing-masing setengah
bagian meja.

Untuk pedoman, berikut ini adalah rincian ukuran lapangan tenis meja (ukuran meja).

 Lebar lapangan tenis meja: 152,5 cm

 Panjang lapangan tenis meja : 274 cm

 Tinggi meja dari lapangan tenis meja : 76 cm

 Luas lapangan tenis meja : 4,1785 m²

 Tebal meja dari lapangan tenis meja: 3 cm

 Panjang net lapangan tenis meja : 783 cm

2. Ukuran Jaring (net) : Lapangan Tenis Meja Standar Nasional dan Internasional

ukuran lapangan tenis meja lengkap

Jika tadi merupakan penjelasan ukuran lapangan tenis meja secara keseluruhan, selanjutnya kita bahas
bagian jaring atau net yang dipergunakan di dalam permainan tenis meja. Jangan salah, jaring atau net pun
mempunyai ukuran yang ditetapkan. Kita tidak bisa asal memasang jaring tanpa mengikuti acuan mulai dari
ukuran, hingga tinggi net.
Jadi, bagaimana ketentuan rakitan jaring (net) itu dipasang? Rakitan net (net assembly) pertama-tama harus
dipastikan, yaitu terdiri dari jaring (net), gantungan jaring (suspension), dan tiang penopang (supporting posts),
termasuk penjepit-penjepit (clamps) yang dijepitkan ke meja.
Adapun ketentuannya ialah jaring (net) harus digantung regang (suspended) dengan barang (cord) di setiap
ujungnya yang dilekatkan tegak lurus bersama penyangga (post) setinggi 15,25 cm. Batas ukuran tiang luar
penyangga berjarak 15,25 cm dari luar garis tepi (side line).
Bagian atas (top) sepanjang jaring (net) harus setinggi 12,25 cm berada di atas permukaan main. Bagian
bawah (bottom) sepanjang jaring (net) harus serendah mungkin dengan permukaan main dan di bagian kedua
ujung jaring (net) harus serapat mungkin dengan tiang penyangga.
Ketentuan ukuran net atau jaring pada lapangan tenis meja yaitu sebagai berikut.

 Pada permukaan meja, sisinya terbagi menjadi dua bagian, dimana kedua bagian tersebut memiliki
ukuran yang sama, dan kedua bagiannya dipisahkan oleh sebuah net (jaring-jaring) dengan batas
pada bagian akhir meja tersebut.
 Net dibentangkan dengan tali yang kedua sisinya diikat pada tiang penyangga dengan tinggi 15,25
cm. Sementara sisi batas pada kedua tiang penyangga mempunyai jarak 15,25 cm dari sisi batas
permukaan meja.
 Panjang net permainan tenis meja dari sisi kiri ke kanan harus berukuran 1,83 meter. Sementara
seluruh panjang net, dari ujung atas ke permukaan meja adalah 15,22 cm.

Anda mungkin juga menyukai