Anda di halaman 1dari 8

TENIS MEJA

Tenis meja, atau ping pong (sebuah merek dagang), adalah suatu olahraga
raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk
ganda) yang berlawanan. Di Republik Rakyat Tiongkok, nama resmi olahraga ini
ialah "bola ping pong" (Tionghoa: 乒乓球; Pinyin: pīngpāng qiú). Permainan ini
menggunakan raket yang terbuat dari papan kayu yang dilapisi karet yang biasa
disebut bet, sebuah bola pingpong dan lapangan permainan yang berbentuk meja.

Induk Olahraga tenis meja di Indonesia adalah PTMSI (Persatuan Tenis Meja
Seluruh Indonesia)[1] dan di dunia adalah ITTF (International Table Tennis
Federation) yang anggotanya mencapai 217 negara dan PTMSI tercatat sebagai
Anggota ITTF sejak tahun 1961.[2]

Sejarah Tenis Meja Dunia

Pada zaman manusia purba, di Iran telah memainkan sebuah


permainan yang menggunakan sebatang kayu sebagai pemukul bola
tang terbuat dari usus binatang yang telah diisi angin.

1. Pada abad ke-12 Bangsa Perancis telah menyukai permainan


tenis meja, dimana bolanya dibuat dari kertas diktat yang dipukul
dengan tangan.
2. Sejak zaman purba Bangsa Indian telah memainkan permainan
yang menyerupai tenis meja. Bola yang dipakai serupa dengan bola bersayap
bulu, pemukul yang digunakan adalah kayu yang dibungkus dengan kulit
binatang menjangan.
3. Berbagai sumber menyebutkan bahwa olahraga permainan tenis meja
asalnya dari Inggris. Permainan ini muncul dari permainan kuno pada abad
pertengahan yang disebut seperti “gossima” dan “whiff-whiff“. Kemudian
permainan ini berkembang lagi, di antaranya oleh angkatan bersenjata
Inggris yang berada di India.

SEJARAH TENIS MEJA DI INDONESIA

Pada tahun 1939, sebelum pecah perang dunia ke-II, tokoh-tokoh tenis meja
mendirikan Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI). Kemudian di
kongresnya yang diadakan di Surakarta tahun 1958, PPPSI mengalami perubahan
nama menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).
PTMSI pada tahun 1960 bergabung menjadi anggota federasi tenis meja Asia,
TTFA (Table Tenis Federation of Asia). Setelah itu tenis meja Indonesia
mengalami perkembangan yang cukup pesat sejak berdirinya hingga sekarang. Hal
itu dilihat dari munculnya perkumpulan-perkumpulan tenis meja, serta banyaknya
pertandingan tenis meja yang diperlombakan di arena olahraga tingkat nasional
seperti PON, POMDA, dan Porda.

Setelah terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961, Indonesia selalu diundang
pada kejuaraan-kejuaraan resmi tingkat dunia. Selain itu, yang perlu diketahui
dalam perkembangan permainan tenis meja nasional adalah berdirinya Silatama
(Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang pertama kali digelar pada awal tahun 1983,
hal ini kemudian digelar setiap tiga bulan sekali, serta Silataruna setiap 6 bulan
sekali sejak 1986.

Alat yang dipakai dalam permainan ini yaitu

1. raket atau yang umum disebut dengan bet,

2. bola pingpong

3. Ukuran Lapangan Tenis Meja


Untuk ukuran lapangan tenis meja yaitu :
Panjang = 274 cm dan
lebar meja = 152,5 cm.
Tinggi meja dari lantai lapangan = 76 cm.
Tebal garis sisi = 2 cm.
Luas = 4,1785 meter persegi.
Untuk ukuran tiang net dan jaring net tenis meja yaitu :
Panjang net = 183 cm.
Lebar atau tinggi net = 15,25 cm.
Jarak meja ke tiang = 15,25 cm.
Luas net = 0,279075 meter persegi.

Teknik dasar
Tekni dasar memegang bet dalam permainan tenis meja adalah sebagai berikut.
shakehand grip
Teknik memegang bet mirip seperti berjabat tangan, teknik yang satu ini banyak
dipakai para pemain professional sebab teknik ini populer di negara-negara Eropa.
Melalui cara ini, seorang pemain bisa memakai kedua sisi bet.
Penhold grip
Teknik memegang bet mirip seperti memegang pena. Teknik ini disebut juga
dengan Asia grip, meskipun banyak pemain Asia memakai teknik shakehand grip.
Pada pegangan ini hanya satu sisi bet yang bisa dipakai
Teknik seemiller grip
teknik ini juga banyak dipakai kalangan professional dalam tenis meja. Teknik
yang satu ini disebut juga teknik American grip. Teknik seemiller grip adalah versi
dari Shakehand grip. Teknik seemiller grip mempunyai kesamaan dengan
shakehand grip pada bagian cara memegangnya. Perbedaannya yaitu bet bagian
atas diputar dari 20-90 dejarat ke arah tubuh. Posisi jari telunjuk menempel di
sepanjang sisi bet.
Teknik Pukulan
Pukulan Backhand dan Forehand
Melakukan Pukulan Backhand dan Forehand

 Bola dilambungkan ke arah teman.


 Dilakukan berpasangan atau kelompok.
 Yang melakukan pukulan bergerak berpindah tempat dengan segera

Melakukan Pukulan Backhand dan Forehand menyilang meja

 Bola dilambungkan oleh teman dan dipantulkan ke arah meja dengan


pukulan servis.
 Dilakukan berpasangan
 Yang melakukan pukulan backhand dan pelambung bergerak berpindah

Servis
Servis Forehand dan Backhand Lurus Bidang Servis.

1. Dilakukan berpasangan
2. Yang melakukan pukulan servis bergerak berpindah tempat.

Servis Forehand dan Backhand Secara Menyilang

1. Dilakukan secara berpasangan


2. Yang sudah melakukan pukulan servis berpindah tempat.

Servis Forehand dan Backhand ke Sasaran

1. Dilakukan berpasangan
2. Yang sudah melakukan pukulan servis bergerak segera berpindah tempat.

Smash
Smash Forehand
1. Posisikan kaki kiri tepat berada di depan, dan kaki kanan di belakang. Badan
sedikit dimiringkan ke arah kanan hingga berat badan bertumpu pada kaki
kanan.
2. Tarik lengkan kebelakang, pinggang sedikit dimiringkan ke arah kanan.
3. Setelah bola memantul dan mencapai titik , mulai ayunkan lengan dari
bawah ke atas dan pukul bola ke bawah dengan bantuan pergelangan tangan.

Smash Backhand

1. Posisikan kaki kanan ada di depan, kaki kiri di belakang. Badan sedikit
dimiringkan ke arah kiri sampai pundak kanan menghadap meja.
2. Tarik lengan bawah ke arah kiri, ke belakang dan lebih tinggi dari meja.
3. Setelah bola memantul dan mencapai titik atas, ayunkan lengan bawah ke
depan arah kanan dan pukul bola.
4. Pergelangan tangan bisa membantu menekan bola dan mengatur arah, serta
berat badan berpindah dari kiri ke kanan.

Peraturan Pertandingan Tenis Meja


Setelah mempelajari sejarah, alat dan tekniknya, kini kita akan membahas
peraturan dari olahraga tenis meja. Mempelajari peraturan dari tenis meja tentu
sangat wajib, karena bila terjadi kesalahan yang tidak kita sadari itu bisa berakibat
fatal.
Pertandingan dimimpin oleh 1 wasit dan 1 pembantu wasit. Pertandingan ganda
terdiri atas 2 tim yang bertanding, setiap tim beranggotakan 2 orang, pertandingan
tunggal terdiri dari 2 orang yang bertanding.

1. Tata Cara Servis dan Pengembalian Bola

 Servis dimulai dengan bola berada pada tangan yang tidak memegang Bet.
 Bola harus dilambungkan ke atas dan tidak berputar setinggi kurang lebih 16 cm.
 Saat memukul bola harus menyentuh area sendiri baru melewati net dan
menyentuh meja lawan.
 Servis harus dilakukan dari belakang batas akhir meja. Dan bola tidak boleh
dihalangi oleh apapun dari pandangan pemain penerima.
 Setelah bola dilambunkan ke atas tangan pemain yang tidak memegang bet harus
disingkirkan dari antara bola dan net.
 Meyakinkan Wasit dan Wasit pembantu adalah tanggung jawab pemain agar servis
dianggap benar atau salah.
 Jika Wasit atau wasit pembantu merasa ragu sah tidaknya atas servis yang
dilakukan maka wasit dapat mengehentikan pertandingan dan memberi peringatan
pada pemain yang melakukan servis, namun jika terjadi keraguan untuk kedua
kalinya servis dianggap tidak sah.
 Wasit dapat melonggorkan aturan Servis bila pemain mengalami cacat.
 Pengembalian bola dilakukan dengan cara bola dipukul sehingga melewati net
bagian atas dan menyentuh meja lawan ( bola boleh menyentuh net asalkan
mendarat di area lawan)

2. Tata Cara Permainan

 Permainan Tunggal : Pemain 1 dan 2 adalah lawan tanding, pemain 1 melakukan


servis, kemudian pemain 2 melakukan pengembalian lalu pemain 1 dan 2
melakukan pengembalian bola secara bergantian.
 Permainan Ganda : Pemain 1 dan 2 adalah team dan pemain 3 dan 4 adalah team
yang lain, Pemain 1 melakukan servis, kemudian pemain 3 atau 4 melakukan
pengembalian, Pemain 2 melakukan pengembalian lagi dan pemain 3 atau 4
menyesuaikan siapa yang melakukan pengembalian kedua, jika yang pertama
melakukan pengembalian adalah pemain 3 maka yang melakukan kedua adalah
pemain ke 4 dan begitu seterusnya sampai rally berakhir.
 Aturan lainnya Permainan Ganda, Jika pemain adalah penyandang cacat dan harus
duduk di kursi roda, maka tidak ada aturan pengembalian bola, namun jika salah
satu dari bagian kursi roda melewati batas maka dianggap point bagi lawan.

3. Pertandingan Dinyatakan Satu Let

Hal ini dapat terjadi apabila :


 Servis yang tidak sempurna atau menyentuh Net dan di kembalikan oleh pemain
lawan.
 Servis dilakukan saat pemain lawan tidak siap atau pemain lawan tidak berusaha
memukul bola.
 Gagal melakukan servis/pengembalian yang sesuai peraturan bahwa hal itu diluar
kontrol pemain.
 Saat permainan dihentikan oleh wasit atau pembantu wasit.
 Jika pemain menggunakan kursi roda dan servisnya benar atau tidak.
 Setelah memantul dari meja penerima arah pantulan menuju net.
 Bola berhenti di meja penerima.
 Bola keluar setelah mengenai bagian samping meja penerima.
 Untuk memulai percepatan waktu.
 Mengkoreksi servis,pengembalian dan tempat.
 Menghukum dan memperingatkan pemain atau penasehat.
 Kondisi pemain tidak memungkinkan dan mempengaruhi hasil reli.

4. Pertandingan Dinyatakan Point

 Pemain mendapat point apa bila reli tidak dinyatakan set


a limit.
 Lawan gagal melakukan servis atau pengembalian yang
benar.
 Saat Servis bola menyentuh apa saja selain net dan
daerah meja lawan sebelum dipukul oleh salah satu pemain.
 Jika Bola keluar tanpa menyentuh meja terlebih dahulu.
 Salah satu pemain menyentuh meja.
 Pemain sengaja memukul bola 2 kali secara beruntun.
 Bola dipukul tidak menggunakan bagian Daun Bet.
 Pemain menggerakkan meja.
 Tangan pemain yang tidak memegang bet menyentuh meja.
 Untuk permainan ganda pemain melakukan pengembalian tidak sesuai urutan.
 Pemain mendapat poin jika expedite diberlakukan dan Pemain dapat
mengembalikan bola sebanyak 13 kali setelah servis.
Sedangkan untuk pemain penyandang cacat, pemain akan mendapat poin jika
memakai kursi roda apabila :

 Lawan tidak pada posisi duduk yang telah ditentukan yaitu belakang paha tidak
menyentuh saat memukul bola.
 Tangan lawan menyentuh bola sebelum memukul bola.
 Kaki lawan menyentuh lantai ketika pertandingan berjalan.
 Ketika kursi roda lawan melewati garis tengah meja.

Satu Game/Set
Pertandingan dinyatakan dimenangkan oleh pemain/tim apabila telah mendapat
poin sebanyak 21 poin, kecuali terjadi juice yaitu poin pemain/tim yang bertanding
seimbang sebanyak 20 poin, maka pemain/tim harus menjadikan selisih skor
sebanyak 2 poin.
Satu Pertandingan

Anda mungkin juga menyukai