Sejarah bola voli di awali dengan penciptaan permainan ini pertama kali diciptakan
oleh William G Morgan pada tahun 1895 di Amerika Serikat. Permainan ini dulu
bernama minitonette dan berkembang menjadi Volley Ball atau Bola Voli.
Bola voli adalah olahraga yang cukup popular baik di Indonesia maupun di kancah
internasional, permainan ini dimainkan oleh dua grup yang setiap grupnya terdiri
dari enam orang pemain.
Nah bagaimana sejarah perkembangan olahraga bola voli ini sehingga digandrungi
banyak orang dan seperti apa sih peraturan di permainan bola vola, untuk lebih
jelasnya lanjut ke pembahasan berikut ya.
Will
iam G Morgan penemu permainan bola voli
Permainan bola voli pertama kali diciptakan oleh William G Morgan pada
tahun 1895 di Amerika Serikat, dulu bernama minitonette dan seiring
berkembangnya zaman berubah nama menjadi Volley Ball atau Bola Voli yang
mana masih kita pakai sekarang ini.
Permainan bola voli di Indonesia masuk ketika massa penjajahan belanda sekitar
tahun 1928. Akan tetapi, tempo dulu permainan ini tidak cukup merakyat karena
hanya dimainkan oleh para bangsawan dan orang-orang belanda.
Bola voli berkembang sangat pesat, banyak klub-klub bermunculan dari kota-kota
besar yang kemudian melahirkan persatuan bola voli seluruh Indonesia tepatnya
pada tanggal 22 Januari 1955.
Penentuan tim pemenang menggunakan system two winning set atau three winning
set.
Permainan bola voli diawali dengan servis, servis adalah serangan pertama yang
dilakukan oleh tim/regu dalam permainan bola voli, servis ini terdiri dari dua yaitu
servis tangan bawah dan servis tangan atas.
Ukuran lapangan bola voli umumnya adalah 9 m x 18 m, dengan lebar garis batas
serang terletak di belakang sekitar 3 m dari garis tengah.
Tinggi net 2,43 m untuk pemain putera dan 2,24 m untuk pemain puteri, sesuai
peraturan yang ada lebar net adalah 1 m dan jarak tiang ke garis tepi lapangan
berjarak 0,5 – 1 m.
Aturan permainan
Penghitungan angka
'Aturan permainan dari bola voli adalah :
1. Jika pihak lawan bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita
kehilangan bola dan lawan mendapatkan nilai
2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah
lawan. Jika tidak, maka lawan akan mendapat nilai
Sistem pertandingan
Teknik dasar
Servis
Servis pada zaman sekarang bukan lagi sebagai awal dari suatu permainan atau
sekadar menyajikan bola, tetapi sebagai suatu serangan pertama bagi regu yang
melakukan servis. Servis terdiri dari servis tangan bawah dan servis tangan atas.
Servis tangan atas dibedakan lagi atas tennis servis, floating dan cekis.
Servis tangan bawah
Mula-mula pemain berdiri di petak servis dengan kaki kiri lebih ke depan
dari kaki kanan.
Bola dipegang dengan tangan kiri.
Bola dilambungkan tidak terlalu tinggi,tangan kanan ditarik ke bawah
belakang.
Setelah bola kira-kira setinggi pinggang,lengan kanan diayunkan lurus ke
depan untuk memukul bola.
Telapak tangan menghadap bola dan tangan ditegangkan untuk
mendapat pantulan yang sempurna, tangan dapat pula menggenggam.
Servis tangan atas
Tennis servis
Sikap persiapan dimulai dengan mengambil posisi kaki kiri lebih ke depan,
kedua lutut agak rendah.
Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola,tangan kiri
menyangga bola, tangan kanan di atas bola.
Bola dilambungkan dengan tangan kiri kira-kira setengah meter di atas
kepala.
Tangan kanan ditarik ke belakang atas kepala, menghadap depan.
Lakukan gerakan seperti mensmesh bola, perhatian terpusat pada bola.
Lecutan tangan diperlukan pada saat perkenaan bola.
Floating servis
Pada waktu servis, kedua regu harus berada dalam lapangan/di daerahnya
masing-masing dalam 2 deret ke samping. Tiga deret ada di depan dan tiga
deret ada di belakang. Pemain nomor satu dinamakan server, pemain kedua
dinamakan spiker, pemain ketiga dinamakan set upper atau tosser, pemain
nomor empat dinamakan blocker, pemain nomor lima dan enam
dinamakan libero.
Pemain Bola Voli Terbaik Dunia
1. Yuji Nishida
Voiball.com – Pemain voli Jepang Yuji Nishida, adalah satu-satunya pemain voli Asia
yang berhasil masuk dalam daftar 10 Pemain Voli Terbaik di Dunia.
Yuji berhasil duduk diposisi keempat di World Ranking Volleyball Player FIVB, dan
bersaing dengan pemain-pemain Eropa dan Amerika yang sebagian besar memiliki
postur tubuh tinggi.
Kecintaan Yuji terhadap bola voli, dimulai sejak usia dini. Kepada situs resmi FIVB,
Yuji mengatakan bahwa dirinya pertama kali bermain bola voli saat masih duduk di
bangku taman kanak-kanak.
Masuk ke jenjang SD dan SMP, Pria kelahiran 30 Januari 2000 di kota Inabe Nishida,
Prefektur Mie, Nagoya Jepang tersebut, terus mengasah bakatnya bermain voli.
Memasuki masa SMA, bakat bermain voli Yuji semakin bersinar. Yuji bahkan diakui
oleh Asosiasi Bola Voli Jepang sebagai pemain remaja terbaik, dan terpilih untuk
bermain di tim nasional putra Jepang U19 di Kejuaraan Bola Voli Putra Asia 2017 di
Myanmar.
Yuji Nishida telah berhasil menjadi pemain Voli profesional bahkan saat dirinya
belum lulus SMA. Pada tahun 2018 saat ia masih kelas 3 SMA, Yuji telah bergabung
JTEKT Stings di V.League Putra Jepang.
JTEKT Stings adalah salah klub voli putra terbesar di Jepang dan kerap menjadi juara.
Pria dengan tinggi 186 cm dan berat 82 kg itu tak perlu lama untuk menyesuaikan
diri.
Pada 6 Januari 2018, Nishida melakukan debutnya untuk Stings dalam pertandingan
melawan Sakai Blazers sebagai pemain pengganti dan berhasil mencetak 10 poin.
Pada pertandingan berikutnya, Yuji menjadi starter dan memimpin timnya mencetak
banyak poin. Sejak saat itu, Yuji selalu menjadi pemain andalan JTEKT Stings.
Saat berusia 18 tahun, Nishida dipercaya bermain di Liga Bangsa Bola Voli FIVB dan
Kejuaraan Dunia Bola Voli FIVB Putra. Dari situ, Yuji yang tinggi 186 cm melejit ke
panggung dunia untuk tim nasional putra Jepang.
Yuji pun melakukan debut pertamnya bersama timnas Jepang pada 25 Mei 2018 di
Kejuaraan Liga Bangsa-bangsa Bola Voli (Volleyball Nation League/VNL) melawan
Australia.
Dalam debut perdananya itu, Yuji berhasil membawa Jepang meraih kemenangan 3-
1 atas Australia dengan mencetak 15 poin, 14 Spike dan satu kartu servis.
Memasuki tahun 2019, JTEKT terlihat lebih baik di V.League. Namun, mereka tidak
lolos ke babak playoff, dan Nishida harus meningkatkan permainannya dengan tim
nasional.
Pada VNL 2019, Yuji Nishida adalah kunci utama dalam serangan Jepang, ia
membawa Jepang menyelesaikan babak penyisihan VNL kedua dengan mencetak
219 poin dan kedua dalam servis dengan 0,39 ace per set.
Saat Jepang menjadi tuan rumah Piala Dunia Bola Voli pada tahun 2019 lalu, Yuji
Nishida berhasil menunjukkan dimana kelasnya di kancah bola voli duni, Nishida
telah menunjukkan bahwa dia adalah salah satu Pevoli Jepang terbaik di dunia.
Nishida mendemonstrasikan bahwa dia bisa melukai lawan dari barisan depan, baris
belakang dan garis servis.
Jepang dengan bantuan Nishida finis di posisi ke-4, yang merupakan penampilan
terbaik mereka di Piala Dunia Bola Voli sejak 1991. Nishida kemudian dinobatkan
sebagai pemain terbaik di turnamen .
2. Bruno Rezende
Pada tahun 2009, Bruno memenangkan dua trofi bersama tim nasional: Liga
Dunia dan Piala Champions. Satu tahun kemudian, dia memenangkan Liga
Dunia untuk ketiga kalinya dan memperoleh Kejuaraan Dunia FIVB
pertamanya . Pada tahun 2011, ia finis di tempat kedua di Liga Dunia dan
menjadi juara Amerika Selatan dan juara Pan American . Beberapa bulan
kemudian, Brasil memenangkan medali perunggu di Piala Dunia FIVB . Pada
2012, timnas Brasil kembali meraih medali perak di Olimpiade London .
Pada 2013, Brasil finis di posisi kedua di Liga Dunia dan memenangkan dua
medali emas di Kejuaraan Amerika Selatan dan di Piala Grand Champions
Dunia FIVB . Setter memulai musim 2014 dengan medali perak di Liga Dunia
FIVB dan medali perak di final dramatis bersama Polandia di Kejuaraan Dunia
FIVB . Pada 2015, Brasil memenangkan medali emas di Kejuaraan
Amerika. Di Olimpiade Rio 2016, Brasil memenangkan medali emas setelah
pertandingan terakhir melawan Italia, dan Bruno dinobatkan sebagai setter
terbaik turnamen.
3. Yuki Ishikawa
Setelah bermain di Leo Shoes Modena pada 2014/15, Yuki kemudian bergabung
dengan Top Volley Cisterna dari 2016 hingga 2018, kemudian ia bergabung dengan
Emma Villas Aubay Siena pada 2018/19, dan Kioene Padova musim lalu, kini spike
Nasional Jepang berusia 24 tahun itu bergabung dengan Allianz Milano.
Ishikawa mengatakan bahwa, keputusannya untuk bermain lagi di Italia musim ini tak
lepas dari keinginannya untuk menjadi salah satu pemain bola voli top dunia. “Saya
ingin menjadi lebih kuat ketika saya berkompetisi di Olimpiade” tegasnya.
Suasana baru dan teman-teman baru, juga menjadi alasan lain mengapa Yuki
Ishikawa menerima tawaran Allianz Milano untuk bergabung
“Saya ingin bermain bola voli di kota baru, dengan rekan tim dan pelatih baru, dan
juga di depan penggemar baru di Milan. Saya kira musim ini akan berbeda dari
biasanya tetapi saya berharap untuk kembali ke Italia dan saya yakin bahwa saya
akan tiba di Milan dalam kondisi terbaik dan siap untuk awal musim”
Pemian muda Jepang itu menambahkan bahwa tujuan tim barunya Milan musim ini
adalah lolos ke babak playoff, setelah musim lalu selesai diposisi kelima. “Jadi kami
akan berjuang untuk hasil yang lebih baik kali ini,” Ujarnya.
“Saya akan melakukan yang terbaik untuk membantu mencapai hasil terbaik dengan
tim dan untuk membawa energi dan antusiasme kepada para penggemar melalui
kinerja saya.” paparnya.
Dalam perjalanan kariernya di olahraga bola voli, Ishikawa pernah sukses membantu
Jepang mencapai finis keempat di Piala Dunia Voli FIVB 2019, di mana ia juga
menerima penghargaan Best Outside Hitter.
Ia juga menjadi salah satu atlet yang secara resmi mempromosikan Olimpiade Tokyo
yang akan diadakan tahun depan.
Tapi, di atas semua itu, dia memimpin rekan timnya meraih medali emas di Kejuaraan
Asia 2017, mendapatkan gelar MVP turnamen. Pada 2015, Ishikawa menerima
penghargaan sebagai spiker luar terbaik di Piala Dunia.
4. Farhad zarif
Zarif lahir di Mashhad, Iran, pada 3 Maret 1983. Berkarier sebagai pemain voli,
Farhad bermain untuk tim Paykan Teheran dan berkat penampilan apiknya, ia
berhasil masuk ke timnas Iran.
Sebagai pemain voli terpendek putra, Zarif diundang ke tim nasional pada
tahun 2006 saat timnas voli Iran bersiap untuk mengikuti kejuaraan Asian
Championship. Bersama Timnas Zarif menyumbangkan banyak keberhasilan.
Setelah lima tahun berkarier di timnas Iran, Zarif memutuskan untuk pensiun.
Ia memutuskan untuk pensiun Setelah Piala Grand Champions Dunia 2013 di
mana ia menerima penghargaan Libero Terbaik.
Pemain berusia 30 tahun itu merasa telah cukup berkarier di olahraga voli dan
ingin lebih fokus pada kehidupan keluarganya setelah perjalanan suksesnya
bersama tim nasional.
Farhad Zarif adalah bukti bahwa kamu tidak perlu menjadi raksasa dengan
tinggi menjelang untuk menjadi seorang pemain bola voli yang sukses.
The best libero on the FIVB Volleyball Men’s World Grand Champions Cup
(2013)
5. Lucas Saatkamp
Pada tahun 2005, Lucas membela timnas Junior yang menempati posisi kedua
di Kejuaraan Dunia 2005. Masih di tahun ini, dia dipanggil untuk Kejuaraan
Amerika Selatan senior. Pada tahun 2006, ia merebut gelar Liga Dunia
pertamanya - kompetisi tersebut akan dimenangkan dua kali lagi pada tahun
2009 dan 2010. Bermain untuk tim nasional, ia memenangkan gelar Kejuaraan
Dunia pada tahun 2010, setelah dinobatkan sebagai juara Piala Champions
dan Amerika Selatan. Pada tahun 2011, Lucas ikut serta dalam kampanye
tempat kedua Liga Dunia, menjadi juara Kejuaraan Amerika Selatan dan
mendapat medali perunggu di Piala Dunia. Tahun lalu dia membawa medali
perak untuk Brasil dari Olimpiade di London.
Pada tahun 2016 ia berada di tim utama yang meraih medali perak di Liga
Dunia FIVB dan di salah satu bintang dalam kampanye medali emas di
Olimpiade 2016. Pada tahun 2017, pemain itu bersama tim nasional selama
FIVB World League, South American Games dan Grand Champions Cup. A
DAFTAR PUSTAKA
https://www.voiball.com/yuki-ishikawa-pemain-muda-jepang-penuh-talenta/
https://saintif.com/sejarah-bola-voli/
https://id.wikipedia.org/wiki/Bola_voli#:~:text=Pada%20awal
%20penemuannya%2C%20olahraga%20permainan,%2C%20Massachusetts
%20(Amerika%20Serikat).
https://www.voiball.com/pemain-voli-terpendek-putra-di-dunia-hanya-
165cm/
https://www.volleyball.world/en/vnl/2018/men/teams/bra-
brazil/players/lucas_saatkamp?id=64655
https://www.voiball.com/profil-lengkap-pemain-voli-jepang-yuji-nishida/