Tenis meja adalah olahraga yang sangat unik dan menarik untuk dipelajari, berbagai kalangan
menyukai olahraga ini. Begitu pula dengan saya, meskipun hanya mengerti sedikit tentang permainan
ini, namun saya sangat tertarik untuk mempelajari tenis meja atau ping pong ini. Ini karena permainan
Ping Pong adalah permainan yang tidak terlalu menguras tenaga dan memberi efek kesenangan
yang tinggi bagi saya. Saya sangat menyarankan bagi pembaca untuk mencoba olahraga kecil ini,
karena setelah anda mencobanya sekali pasti anda akan menyukai olahraga ini. Namun sebelum
anda mencoba olah raga ini ada baiknya anda membaca artikel ini sampai tuntas untuk wawasan
awal anda.
Bagaimana pun awal mula dari kemunculan dari permainan tenis meja tidak mudah diterima oleh
masyarakat, karena permainan ini dianggap hanya sebagai permainan yang kurang menantang tidak
seperti tenis lapangan. Namun seiring perkembangan zaman muncul inovasi inovasi tenis meja
seperti yang dibuat oleh James W Gibb yang menemukan bola seluloid dan EC Goode yang
menekan Bat atau pemukul yang dilapisi karet, Penemuan mereka berdua masih digunakan sampai
sekarang. Pada tahun 1921-1922 muncul sebuah yang memiliki tujuan menghidukan pamor tenis
meja di masyarakat. Kelompok ini diberi nama TTA atau Table Tenis Asosiation di inggris, dan ITTF
atau Internatinalle de Table Tenis Federation yang terdiri dari 140 negara. Dengan kemunculan dua
organisasi tingkat nasional dan dunia ini membuat pamor tenis meja menanjak dan akhirnya pada
tahun 1926 kejuaraan dunia tenis meja pertama dibuka bertempatdi London.
Olahraga ini akhirnya menjalar hingga negara negara asia akhirnya negara Jepang menjadi negara
yang unggul pada tahun 1950-1960an. Karena tidak mau lebih jauh tertinggal Cina menyusul
kesuksesan jepang pada tahun 1970an. Hingga kini Tenis meja menjadi salah satu cabang olahraga
di ajang Sea Games.
Di Indonesia sendiri tenis meja mulai dikenal sejak tahun 1930an pada saat zaman penjajahan oleh
Belanda. Saat awal kemunculannya Tenis meja hanya dimainkan oleh orang-orang belanda, namun
seiring perkembangan zaman tenis meja mulai di mainkan oleh orang-orang yang bekerja di
pemerintahan. Setelah 10 tahun barulah orang orang awam mulai mengenal olahraga tenis meja.
Akhirnya terbentuk sebuah organisasi yang disebut Persatuan Pingpong Seluruh Indonesia, namun
nama Pingpong diganti menjadi Tenis Meja dengan singkatan PTMSI pada tahun 1951 dan menjadi
anggota TTFA atau The Tennis Table Federation of Asia dan pada tahun 1961 menjadi anggota ITTF
atau International Table Tennis Federation.
Sebelum kita beranjak ke pembahasan teknik ada baiknya anda menyiapkan alat yang harus
digunakan dalam permainan tenis meja, dan anda tentunya juga harus mengetahui berapa ukuran
lapangan atau meja yang akan digunakan untuk olahraga ini. Berikut adalah penjelasan lebih
rincinya.
2. Teknik Stance
Teknik stance atau teknik bersiap siaga adalah teknik
anggota tubuh saat melakukan penyerangan dan pertahanan ada 3 teknik stance yang dapat anda
gunakan saat bertanding. Yaitu Square Stance, Side Stance dan Open Stance. Berikut adalah
penjelasan dari masing-masing.
Square Stance adalah posisi badan menghadap tepat kearah meja,teknik ini sangat efektif untuk
menerima servis dan siap kembali setelah menerima pukulan dari lawan. Posisi anggota badan saat
melakukan teknik Square Stance adalah berat badan ditumpukan pada kedua kaki, lutut agak sedikit
ditekuk, kedua lengan bawah pada posisi horisontal dan bagian atas vertikal, badan dicondongkan
kearah depan. Dengan posisi ini pemain dapat depan cepat menuju ke segala arah, dapat lebih
berfokus pada arah datangnya bola dan dapat mengembalikannya dengan baik.
Side Stance adalah posisi tubuh menyaping dari meja. Dalam teknik pemain diharapkan dapat
melakukan pengembalian bola dan menahan serangan dengan cepat.
Open Stance Teknik ini adalah hasil modifikasi dari Side Stance dan hanya digunakan untuk
backhand block, posisi tubuh adalah kaki kiri agak terbuka dan sedikit ke depan dan sebaliknya untuk
pemain kidal.
Namun secara keseluruhan teknik Stance yang baik adalah kaki kanan berada sedikit di belakang,
tubuh menghadap meja atau arah bola datang, kaki sedikit bejinjit,dan lutut sedikit ditekuk (tekukan
lutut menyesuaikan dengan tinggi pemain, semakin tinggi pemain maka semakin bengkok tekukan
lututnya).
Pemilihan Footwork harus diihat dari jarak antara bola dengan pemain. Bila jarak terlalu pemain dapat
melakukan footwork 1 langkah. Saat melakukan ini kita harus memperhatikan jarak bola pada
pemain.
Ada beberapa tips agar teknik ini dapat dilakukan dengan efektif. Tekuk lutut sedikit, Titik berat badan
bertumpu pada kedua kaki dengan seimbang, kaki agak dijinjit sedikit agar berat badan agar berat
badan lebih bertumpu pada ujung kaki.
Pukulan Forehand adalah teknik yang mengutamakan kecepatan dalam memukul bola teknik ini
sangat efektif untuk menyerang lawan. Cara menggunakan teknik ini adalah bola harus berada dalam
posisi berada pada sisi tangan yang memegang bet. Pukul bola dengan tangan mengarah ke arah
sisi lainnya (bila yang memegang tangan kanan maka arah tangan dari kanan ke kiri, begitu pula
sebaliknya)
Pukulan Backhand adalah pukulan yang kurang cocok untuk melakukan pukulan keras, karena posisi
tangan yang kurang pas untuk mendapat power maksimal dari ayunan tangan. Cara menggunakan
teknik ini hampir sama dengan pukulan Forehand hanya saja berbeda pada posisi bola, posisi Bola
harus berada di sisi tangan yang tidak memegang Bet.
Ada 5 jenis pukulan dari tenis meja yang pelu juga anda pelajari yaitu Drive, Push, Service, Chop dan
Block.
Drive adalah pukulan dengan ayunan terpanjang dari tangan anda. Pukulan ini menghasilkan bola
yang cepat, keras dan mendatar.
Push adalah pukulan backspin yang pasif, digunakan untuk membalas pukulan backspin lawan.
Pukulan ini bertujuan agar bola melambung tidak terlalu tinggi.
Chop adalah pukulan backspin yang biasa digunakan untuk bertahan
Block adalah pukulan yang dilakukan saat menahan serangan dari lawan. Pukulan ini dilakukan saat
bola telah memantul dari meja. Ini bertujuan agar lawan tidak bisa melancarkan serangan dengan
cepat.
Service adalah pukulan yang dilakukan saat pertandingan akan dimulai.
Semua jenis pukulan diatas dapat dilakukakan dengan cara Forehand ataupun Backhand. Dan
sebagai ilmu tambahan Topspin adalah putaran bola yang searah jarum jam dan Backspin adalah
sebaliknya.
Servis dimulai dengan bola berada pada tangan yang tidak memegang Bet.
Bola harus dilambungkan ke atas dan tidak berputar setinggi kurang lebih 16 cm.
Saat memukul bola harus menyentuh area sendiri baru melewati net dan menyentuh meja lawan.
Servis harus dilakukan dari belakang batas akhir meja. Dan bola tidak boleh dihalangi oleh apapun
dari pandangan pemain penerima.
Setelah bola dilambunkan ke atas tangan pemain yang tidak memegang bet harus disingkirkan dari
antara bola dan net.
Meyakinkan Wasit dan Wasit pembantu adalah tanggung jawab pemain agar servis dianggap benar
atau salah.
Jika Wasit atau wasit pembantu merasa ragu sah tidaknya atas servis yang dilakukan maka wasit
dapat mengehentikan pertandingan dan memberi peringatan pada pemain yang melakukan servis,
namun jika terjadi keraguan untuk kedua kalinya servis dianggap tidak sah.
Wasit dapat melonggorkan aturan Servis bila pemain mengalami cacat.
Pengembalian bola dilakukan dengan cara bola dipukul sehingga melewati net bagian atas dan
menyentuh meja lawan ( bola boleh menyentuh net asalkan mendarat di area lawan)
Permainan Tunggal : Pemain 1 dan 2 adalah lawan tanding, pemain 1 melakukan servis, kemudian
pemain 2 melakukan pengembalian lalu pemain 1 dan 2 melakukan pengembalian bola secara
bergantian.
Permainan Ganda : Pemain 1 dan 2 adalah team dan pemain 3 dan 4 adalah team yang lain, Pemain
1 melakukan servis, kemudian pemain 3 atau 4 melakukan pengembalian, Pemain 2 melakukan
pengembalian lagi dan pemain 3 atau 4 menyesuaikan siapa yang melakukan pengembalian kedua,
jika yang pertama melakukan pengembalian adalah pemain 3 maka yang melakukan kedua adalah
pemain ke 4 dan begitu seterusnya sampai rally berakhir.
Aturan lainnya Permainan Ganda, Jika pemain adalah penyandang cacat dan harus duduk di kursi
roda, maka tidak ada aturan pengembalian bola, namun jika salah satu dari bagian kursi roda
melewati batas maka dianggap point bagi lawan.
Servis yang tidak sempurna atau menyentuh Net dan di kembalikan oleh pemain lawan.
Servis dilakukan saat pemain lawan tidak siap atau pemain lawan tidak berusaha memukul bola.
Gagal melakukan servis/pengembalian yang sesuai peraturan bahwa hal itu diluar kontrol pemain.
Saat permainan dihentikan oleh wasit atau pembantu wasit.
Jika pemain menggunakan kursi roda dan servisnya benar atau tidak.
Setelah memantul dari meja penerima arah pantulan menuju net.
Bola berhenti di meja penerima.
Bola keluar setelah mengenai bagian samping meja penerima.
Untuk memulai percepatan waktu.
Mengkoreksi servis,pengembalian dan tempat.
Menghukum dan memperingatkan pemain atau penasehat.
Kondisi pemain tidak memungkinkan dan mempengaruhi hasil reli.
Pemain mendapat point apa bila reli tidak dinyatakan set a limit.
Lawan gagal melakukan servis atau pengembalian yang benar.
Saat Servis bola menyentuh apa saja selain net dan daerah meja lawan sebelum dipukul oleh salah
satu pemain.
Jika Bola keluar tanpa menyentuh meja terlebih dahulu.
Salah satu pemain menyentuh meja.
Pemain sengaja memukul bola 2 kali secara beruntun.
Bola dipukul tidak menggunakan bagian Daun Bet.
Pemain menggerakkan meja.
Tangan pemain yang tidak memegang bet menyentuh meja.
Untuk permainan ganda pemain melakukan pengembalian tidak sesuai urutan.
Pemain mendapat poin jika expedite diberlakukan dan Pemain dapat mengembalikan bola sebanyak
13 kali setelah servis.
Lawan tidak pada posisi duduk yang telah ditentukan yaitu belakang paha tidak menyentuh saat
memukul bola.
Tangan lawan menyentuh bola sebelum memukul bola.
Kaki lawan menyentuh lantai ketika pertandingan berjalan.
Ketika kursi roda lawan melewati garis tengah meja.
Satu Game/Set
Pertandingan dinyatakan dimenangkan oleh pemain/tim apabila telah mendapat poin sebanyak 21
poin, kecuali terjadi juice yaitu poin pemain/tim yang bertanding seimbang sebanyak 20 poin, maka
pemain/tim harus menjadikan selisih skor sebanyak 2 poin.
Satu Pertandingan
Sebuah pertandingan terdiri atas hasil terbaik dari keseluruhan set yang berjumlah ganjil seperti best
of 3, best of 5, best of 7.
Urutan servis, penerima bola atau tempat harus diputuskan oleh undian dan pemenangnya dapat
memiliuh servis atau menerima bola atau memilih tempat.
Jika pemenang undian telah menentukan memilih servis/menerima bola atau tempat maka lawan
dapat memilih yang tidak dipilih
Jika poin telah mencapai 2 poin, servis harus di lakukan oleh tim lawan dan begitu seterusnya hingga
game selesai. Kecuali poin pemain menjadi seimbang sebanyak 10 poin atau expidite diberlakukan
maka pemain hanya melakukan servis sebanyak 1 kali secara bergantian.
Pada pertandingan ganda, pemain yang melakukan servis pertama harus menentukan siapa yang
akan melakukan servis terlebih dahulu dan penerima bola harus menentukan siapa yang menerima
terlebih dahulu. Pada set selanjutnya Tim yang melakuka servis pertama harus menentukan siapa
yang akan melakukan servis dan yang menerima adalah orang yang melakukan servis kepadanya
saat set sebelumnya.
Pertandingan ganda, saat pindah servis penerima sebelumnya menjadi pelaku servis dan orang yang
menjadi pelaku servis sebelumnya menjadi penerima.
Pemain yang melakukan servis pertama menjadi penerima saat set berikutnya. Namun pada set
terakhir pertandingan ganda pasangan yang menerima bola harus merubah urutan apabila telah
mencapai 5 poin.
Pemain harus bertukar tempat saat: set berikutnya telah dimulai dan pada set penentuan apabila poin
telah mencapai 5 poin.
Sistem percepatan waktu terjadi setelah 10 menit dalam satu game, atau kapan saja jika diminta oleh
kedua pemain/tim.
Sistem percepatan waktu diberhentikan dalam satu game jika skor telah mencapai 18 poin.
Jika set masih berjalan maka harus dihentikan oleh wasit dan dilanjutkan dengan mengulang servis
oleh pelaku servis saat set berawal, jika bola keluar atau mati maka permainan dilanjutkan dengan
pelaku servis adalah penerima pada set sebelumnya.
Saat Expedite di berlakukan pemain hanya melakukan satu kali servis secara bergiliran, namun jika
pemain penerima dapat melakukan 13 kali pengembalian maka pemain penerima mendapat poin
Expedite tidak dapat merubah urutan servis dan penerima.
Expedite harus terus berjalan hingga pertandingan selesai setelah diberlakukan.