( Tenis Meja )
Disusun oleh
Rima Beparig Legona
( XI–IIS-3)
Sejarah Tenis Meja
Tenis meja, atau ping pong (sebuah merek dagang), adalah suatu
olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua
pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. Di Republik Rakyat Tiongkok,
nama resmi olahraga ini ialah "bola ping pong" (Tionghoa : 乒 乓 球 ; Pinyin :
pīngpāng qiú).
Permainan ini menggunakan raket yang terbuat dari papan kayu yang
dilapisi karet yang biasa disebut bet, sebuah bola pingpong dan lapangan
permainan yang berbentuk meja. Induk Olahraga tenis meja di Indonesia
adalah PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) dan di dunia adalah
ITTF (International Table Tennis Federation) yang anggotanya mencapai 217
negara dan PTMSI tercatat sebagai Anggota ITTF sejak tahun 1961.
Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada
masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda
sebagi suatu permainan rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan
pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi
anggota dari balai pertemuan tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah,
tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI
(Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).
Teknik Grip
Teknik grip atau cara memegang raket tenis meja adalah teknik dasar yang
utama untuk diperhatikan. Di awal, sangatlah penting untuk mengetahui
sekaligus melatih cara memegang bet tenis meja.
1) Penholder rip
Teknik ini pun penggunaannya hanya bisa dilakukan pada satu sisi bet ketika
bermain. Pukulan yang paling sesuai ketika memegang dengan cara ini
adalah pukulan forehand dan akan cukup sulit jika hendak memakai pukulan
backhand. Pergerakan kaki pemain harus tepat dan lincah ketika
menggunakan teknik grip satu ini.
Cara Melakukan:
Pastikan untuk memegang bet yang mengarah ke bawah dengan grip
atau pegangan yang menghadap ke atas.
Bet harus dipegang tepat di mana pegangan menyatu dengan bidang
bet memakai jari telunjuk dan ibu jari. Ya, teknik ini sangat persis
dengan cara kita saat sedang memegang sebuah pena.
Pada sisi bet lainnya, kita sah-sah saja untuk menekukkan ketiga jari
kita lainnya, atau juga bisa meluruskannya ke bawah bet tapi rapatkan
dulu jari-jari kita.
2) Shakehand grip
Alasan mengapa teknik grip ini bisa begitu favorit dan mendunia adalah
karena memang ada peluang besar yang diberikan oleh cara grip ini kepada
para pemain tenis meja supaya bisa bermain lebih baik, khususnya pada
waktu pukulan backhand. Kalau sebelumnya dengan penholder grip kita akan
kesulitan melakukan pukulan backhand, dengan cara grip ini justru lebih
gampang.
Shakehand grip juga diketahui menjadi cara memegang bet yang paling
multiguna sehingga banyak pemain tenis meja yang menyukai cara pegangan
ini. Bahkan banyak pelatih tenis meja pun menyarankan pemainnya untuk
menggunakan teknik grip satu ini, baik di luar maupun dalam negeri.
Cara Melakukan:
3) Seemiller Grip
Penggunaan teknik grip
seemiller ini sangatlah mirip
dengan handshake grip, namun
yang membedakan adalah bahwa teknik grip ini bagian jari telunjuk pemain
memegang seluruh bagian bet. Sementara untuk bet yang atas, pemain
perlu memutarnya 20-90 derajat untuk mengarah ke tubuh. Karena
merupakan hasil pengembangan dan variasi dari shakehand grip, maka tak
heran kalau cara memegangnya pun sama.
Cara Melakukan:
Cukup memulai pegangan dengan melakukan langkah-langkah pada
handshake grip.
Bagian atas bet putar 90 derajat ke arah tubuh kita. Pukulan backhand
bakal semakin kuat ketika kita
semakin memutar bet, namun
risikonya pukulan forehand pun
bakal melemah.
Jari telunjuk lekukkan sepanjang
bagian sisi bet tenis meja.
Teknik Footwork
4) Teknik Stance
Teknik dalam tenis meja lainnya yang sangat mendasar adalah teknik
bersiap siaga atau diketahui dengan istilah teknik stance. Stance ini termasuk
dalam teknik penempatan posisi tangan, kaki berikut juga anggota tubuh
lainnya ketika hendak melakukan serangan kepada lawan atau ketika
bertahan.
Square Stance
Teknik positioning adalah inti
dari square stance ini, yakni ketika
posisi badan pemain menghadap
meja tenis. Teknik square stance
adalah sebuah teknik yang secara
umum digunakan oleh para pemain
tenis meja ketika menerima servis
bola dari pihak lawan.
Pada waktu teknik ini diterapkan, bagian kaki kita hanya perlu
digerakkan slangkah ke depan, lalu ke belakang, kiri maupun kanan, atau
secara diagonal. Pemain akan dengan mudah melakukannya asalkan terus
melatih gerakan-gerakan penting dalam teknik ini.
Slide Stance
Pada teknik side stance, tubuh pemain perlu berada pada posisi menyamping
ke kiri atau kanan. Salah satu bahu pemain pun perlu diposisikan lebih dekat
dengan net, khususnya saat hendak melakukan serangan kepada lawan.
Posisi bahu kiri perlu lebih dekat dengan net apabila melakukan teknik
pukulan forehand untuk pemain yang memang memakai tangan kiri dalam
memukul alias kidal.
Teknik Memukul
a. Meja
Meja yang digunakan untuk permainan
tenis meja berbentuk persegi panjang
dan terbuat dari kayu dengan
permukaan yang rata. Meja yang
digunakan biasanya berwarna gelap seperti hijau tua, pada setiap tepi meja diberi garis
putih dengan lebar 2 cm. Meja harus diletakkan pada permukaan yang datar.
Ukuran meja pada permainan tenis meja adalah sebagai berikut:
Panjang : 2,74 meter
Lebar : 1,52 meter
Tinggi meja dari lantai : 76 cm Tebal meja : 3 cm
Lebar garis sisi : 1 cm
Tinggi net : 15,25 cm
b. Net
Net berfungsi sebagai pembagi meja menjadi dua bagian yang sama luasnya. Net yang
digunakan dalam permainan tenis meja biasanya terbuat dari nilon atau bahan lain
yang sejenis. Umumnya berwarna hijau tua dan di bagian sisinya dilapisi dengan kain
atau pita yang berwarna putih.
Net Tenis Meja
Ukuran net pada permainan tenis meja adalah sebagai berikut:
Panjang : 1,83 meter
Lebar pita : 15 mm
Tinggi jaring : 15,25 cm
c. Bola
Bola dalam permainan tenis meja terbuat dari bahan seluloid. Bola biasanya berwarna
putih, tapi ada juga yang berwarna
oranye.
Ukuran dan berat bola pada
permainan tenis meja adalah
sebagai berikut:
Bola dengan berat 2,40-2,53
gram disebut bola keras.
Bola ini memiliki garis
tengah lingkaran 11,43-
12,06 mm.
Bola dengan berat 2,00-2,13
gram disebut bola lembek. Bola ini memiliki garis tengah lingkaran 11,60-
12,23 mm.
d. Bet atau raket
Alat pemukul dalam permainan tenis meja disebut bet. Bet harus terbuat dari kayu
dengan kedua permukaan daun pemukul dilapisi karet. Jenis kayu yang dipergunakan
akan menentukan pukulan raket yang dihasilkan. Jika kayu yang digunakan bertekstur
lunak maka pantulan bolanya pun lambat, namun baik untuk mengontrol bola dan
biasanya digunakan oleh pemain dengan teknik bertahan. Sebaliknya jika kayu bet
bertekstur keras maka pantulan bola menjadi lebih cepat sehingga cocok digunakan
oleh pemain dengan tipe menyerang.
Bet Tenis Meja
Terdapat dua dua jenis lapisan kayu
untuk bet yaitu:
Karet biasa yang tebalnya
maksimum 2 mm. Bet ini disebut
bet busa karet halus.
Karet bintik yang tebalnya tidak
boleh lebih dari 4mm. Bet ini
disebut bet busa karet bintik.