Anda di halaman 1dari 9

Permainan Tenis Meja

Tenis meja adalah olahraga yang sangat unik dan menarik untuk dipelajari, berbagai kalangan menyukai
olahraga ini. Begitu pula dengan saya, meskipun hanya mengerti sedikit tentang permainan ini, namun
saya sangat tertarik untuk mempelajari tenis meja atau ping pong ini. Ini karena permainan Ping Pong
adalah permainan yang tidak terlalu menguras tenaga dan memberi efek kesenangan yang tinggi bagi
saya. Saya sangat menyarankan bagi pembaca untuk mencoba olahraga kecil ini, karena setelah anda
mencobanya sekali pasti anda akan menyukai olahraga ini.

Sejarah Tenis Meja Dunia

Sejarah asal usul permainan tenis meja ini hampir sama dengan kebanyakan permainan olahraga
lainnya yang memakai raket, yakni pada awalnya hanya dikenal sebagai permainan dan hiburan
ringan di masyarakat. Tetapi mengenai asal musa permainan tenis meja, sejak kapan dan oleh
siapa yang pertama kali menciptakannya, dapat diketahui dari beberapa sumber bacaan berikut
ini.

1. Pada zaman manusia purba, di Iran telah memainkan sebuah permainan yang
menggunakan sebatang kayu sebagai pemukul bola tang terbuat dari usus binatang yang
telah diisi angin.
2. Pada abad ke-12 Bangsa Perancis telah menyukai permainan tenis meja, dimana bolanya
dibuat dari kertas diktat yang dipukul dengan tangan.
3. Sejak zaman purba Bangsa Indian telah memainkan permainan yang menyerupai tenis
meja. Bola yang dipakai serupa dengan bola bersayap bulu, pemukul yang digunakan
adalah kayu yang dibungkus dengan kulit binatang menjangan.
4. Berbagai sumber menyebutkan bahwa olahraga permainan tenis meja asalnya dari
Inggris. Permainan ini muncul dari permainan kuno pada abad pertengahan yang disebut
seperti “gossima” dan “whiff-whiff“. Kemudian permainan ini berkembang lagi, di
antaranya oleh angkatan bersenjata Inggris yang berada di India.

Ada juga, para opsir di daerah koloninya di Afrika Selatan yang biasa memainkan permainan
tenis meja sebagai hiburan saat waktu senggang mereka. Meja yang dipakai adalah meja tanpa
memiliki ukuran tertentu dengan sebuah net atau jaring pada bagian tengah-tengahnya, yang
dipasang sejajar dengan ujung meja yang dipakai.

Jaring yang dipakai terbuat dari tali sepatu boat atau atau seperti perban pembungkus yang diikat
ujungnya pada dua buah kursi yang ditempatkan di kedua sisi bagian tengah meja tersebut.
Sementara itu alat pemukul yang digunakan adalah sebilah kayu yang telah dipotong menurut
bentuk sehingga menyerupai raket yang digunakan seperti saat ini.

Pada saat itu pemukulnya diberi nama Vellum racket, yaitu alat pemukul pada permainan tenis
meja yang mirip alat pemukul pada permainan tenis. Serta bola yang dipakai adalah bola yang
dipakai pada permainan tenis, yakni pukul memukul secara langsung.
Di akhir tahun 1880, bola karet yang dilapisi dengan kulit yang dirajut diganti bola celluloid.
Pada tahun 1990, permainan tenis meja disempurnakan oleh beberapa negara Eropa bagian barat.
Pada tahun 1903, dibuat suatu ketetapan atau peringatan kepada para pemain tenis meja atas
penggunaan busana malam bagi pria dan wanita dalam latihannya.

Selain itu, juga diberikan penjelasan dan petunjuk mengenai teknis terperinci mengenai karet
bintik, pegang penhold, dan taktik permainan. kemudian olahraga permainan ini semakin populer
pada tahun 1905, E. C. Goode dari London mengenalkan raket kepada khalayak dengan
permukaan berupa karet.

Perlengkapan Yang Diperlukan

Alat atau perlengkapan yang digunakan dalam permainan tenis meja adalah, antara lain:

 Raket/Bet Tenis Meja

Raket atau Bet adalah alat yang digunakan pemain untuk memukul bola. Ketepatan memilih
raket adalah hal yang penting untuk pemula, Karena pemilihan raket yang tepat akan menunjang
permainan bagi pemain. Walaupun tidak ada aturan yang standar dalam pemilihan bentuk dan
ukuran, namun carilah raket yang benar-benar datar pada permukaan pemukulnya, dan
permukaan ini harus ditutupi dengan permukaan berbintik keluar atau ke dalam. Hal ini
bertujuan untuk kenyamanan pemain dalam memukul bola.

 Bola Tenis Meja

Sebelum memulai permainan, pemain sebaiknya menyiapkan bola yang bagus untuk bermain,
karena jika salah pilih bola permainan bisa saja terganggu karena bola yang terbelah akibat
pukulan yang terlalu keras. Jika anda ingin membeli bola carilah bola yang memiliki bintang 2
atau 3, Bintang ini biasanya terdapat pada setiap bola yang menunjukan kualitasnya. Bola yang
berkualitas bintang 3 adalah standard untuk turnamen-turnamen resmi. Bola yang baik tentunya
anak menghasilkan pantulan yang baik pula.

 Lapangan Tenis Meja

Ukuran lapangan tenis meja yang baik adalah lebar 152 cm x Panjang 274 cm dengan ketinggian
76 cm dari permukaan tanah. Dan untuk ukuran Netnya sendiri adalah Panjang sekitar 183 dan
tinggi 15 cm. Umumnya lapangan atau meja permainan ini berbahan dasar dari kayu dan diberi
roda di bawah kakinya hingga mudah untuk dipindahkan. Namun pada meja turnamen biasanya
tidak diberi roda karena dikhawatirkan dapat berpindah tempat saat pertandingan sedang
berlangsung.
Teknik Permainan Tenis Meja

Tenis meja memiliki 4 teknik dasar yang perlu dikuasai oleh setiap pemain. Penguasaan teknik
ini sangat penting bagi pemain, karena semakin kita mengusai 4 teknik dasar ini semakin kita
dapat mengusai permainan. Berikut adalah keempat teknik dasar tersebut.

1. Teknik Memegang Bet atau teknik Grip

Grip adalah teknik memegang Bet. Genggaman yang anda gunakan haruslah nyaman, jika tidak
anda bisa saja kehilangan kontrol pada saat memukul bahkan Bet bisa terlepas dari tangan anda.
Ada 3 Teknik Grip yang bisa anda gunakan.

 Teknik Shakehand Grip atau berjabat tangan

Teknik ini adalah teknik yang sering digunakan di benua Eropa dan Amerika. Dengan
menggunakan teknik Shakehand pemain bisa menggunakan 2 sisi pemukul. Teknik ini adalah
teknik yang tepat bila cara bermain anda adalah permainan jarak jauh. Cara melakukan teknik ini
cukup mudah, yaitu :

1. Pegangan Bet berada diantara Ibu jari dan telunjuk.


2. Jari telunjuk berada di permukaan bagian bawah Bet.
3. Ketiga jari menggenggam erat pemukul.

 Teknik Penhold Grip

Teknik ini adalah teknik dimana posisi tangan seperti sedang memegang sebuah pena.
Keuntungan penggunaan teknik inin adalah pada teknik Forehand dan pukulan Backhand yang
cepat, teknik ini hanya bisa menggunakan satu sisi dari bet. Teknik ini sering juga disebut Asia
Grip, namun jarang digunakan karena pemain profesional biasanya pengguna Shakehand Grip.
Cara memegangnya adalah bet mengarah ke bawah dengan pegangan hanya diapit oleh ibu jari
dan telunjuk yang tepat berada diatas bidang pukulan Bet. Cara ini seperti saat kita memegang
pena ketika akan menulis.

 Teknik Seemiller Grip

Teknik ini juga disebut sebagai American Grip teknik ini hampir sama dengan Shakehand Grip
namun yang membedakan adalah jari telunjuk berada tepat disisi Bet sehingga Bet berada pada
sudut 90 derajat dari posisi tubuh. Dibanding Shakehand teknik ini memiliki banyak kekurangan
seperti sulit melakukan serangan ke sudut,kurang efektif saat bertahan, dan sulit saat akan
melakukan serangan backhand. Namun bukan berarti penggunaan teknik ini tidak memiliki
keuntungan. Keuntungan penggunaan teknik ini adalah mudah merubah bidang pemukul bola
ketika permainan berjalan, lebih mudah menggerakan pergelangan tangan untuk melakukan
forehand dan mudah menghadang serangan lawan.

Teknik grip adalah teknik yang harus disesuaikan dengan tipe permainan kita dan juga
kenyamanan genggaman tangan saat bertanding. Dengan menguasai beberapa teknik grip anda
juga bisa mengerti kondisi dan posisi kelemahan dari lawan anda sepeti menggunakan teknik
Seemiler Grip yang lemah saat melakukan serangan sudut, jadi anda hanya harus menyesuaikan
kondisi Grip yang tepat untuk digunakan.

2. Teknik Stance

Teknik stance atau teknik bersiap siaga adalah teknik anggota tubuh saat melakukan
penyerangan dan pertahanan ada 3 teknik stance yang dapat anda gunakan saat bertanding. Yaitu
Square Stance, Side Stance dan Open Stance. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing.

 Square Stance adalah posisi badan menghadap tepat kearah meja,teknik ini sangat efektif
untuk menerima servis dan siap kembali setelah menerima pukulan dari lawan. Posisi
anggota badan saat melakukan teknik Square Stance adalah berat badan ditumpukan pada
kedua kaki, lutut agak sedikit ditekuk, kedua lengan bawah pada posisi horisontal dan
bagian atas vertikal, badan dicondongkan kearah depan. Dengan posisi ini pemain dapat
depan cepat menuju ke segala arah, dapat lebih berfokus pada arah datangnya bola dan
dapat mengembalikannya dengan baik.
 Side Stance adalah posisi tubuh menyaping dari meja. Dalam teknik pemain diharapkan
dapat melakukan pengembalian bola dan menahan serangan dengan cepat.
 Open Stance Teknik ini adalah hasil modifikasi dari Side Stance dan hanya digunakan
untuk backhand block, posisi tubuh adalah kaki kiri agak terbuka dan sedikit ke depan
dan sebaliknya untuk pemain kidal.

Namun secara keseluruhan teknik Stance yang baik adalah kaki kanan berada sedikit di
belakang, tubuh menghadap meja atau arah bola datang, kaki sedikit bejinjit,dan lutut sedikit
ditekuk (tekukan lutut menyesuaikan dengan tinggi pemain, semakin tinggi pemain maka
semakin bengkok tekukan lututnya).

3. Teknik Footwork atau Gerak Kaki

Teknik ini adalah teknik yang mengatur gerakan kaki pemain. Umumnya dibedakan menjadi
tunggal dan ganda. Footwork yang digunakan permainan tunggal juga digunakan permainan
ganda. Dan jika dilihat dari banyak langkah footwork untuk permainan tunggal dibedakan
menjadi satu langkah, dua langkah dan tiga langkah atau lebih. Jika dilihat dari arah gerakan
dibedakan menjadi depan,belakang,kiri,kanan dan diagonal. Footwork yang sering digunakan
adalah footwork 2 langkah atau Two Step Footwork

Pemilihan Footwork harus diihat dari jarak antara bola dengan pemain. Bila jarak terlalu pemain
dapat melakukan footwork 1 langkah. Saat melakukan ini kita harus memperhatikan jarak bola
pada pemain.

Ada beberapa tips agar teknik ini dapat dilakukan dengan efektif. Tekuk lutut sedikit, Titik berat
badan bertumpu pada kedua kaki dengan seimbang, kaki agak dijinjit sedikit agar berat badan
agar berat badan lebih bertumpu pada ujung kaki.

4. Teknik Pukulan atau Stroke


Teknik pukulan adalah teknik terpenting dalam Olahraga tenis meja. Karena bila kita dapat
mengatur pukulan sesuai keinginan kita dapat dengan mudah mengincar titik lemah dari lawan
dan menambah skor.

Teknik Pukulan dibagi kedalam 2 macam yaitu teknik pukulan Forehand dan teknik pukulan
Backhand berikut adalah penjelasan dari masing-masing.

Pukulan Forehand adalah teknik yang mengutamakan kecepatan dalam memukul bola teknik ini
sangat efektif untuk menyerang lawan. Cara menggunakan teknik ini adalah bola harus berada
dalam posisi berada pada sisi tangan yang memegang bet. Pukul bola dengan tangan mengarah
ke arah sisi lainnya (bila yang memegang tangan kanan maka arah tangan dari kanan ke kiri,
begitu pula sebaliknya)

Pukulan Backhand adalah pukulan yang kurang cocok untuk melakukan pukulan keras, karena
posisi tangan yang kurang pas untuk mendapat power maksimal dari ayunan tangan. Cara
menggunakan teknik ini hampir sama dengan pukulan Forehand hanya saja berbeda pada posisi
bola, posisi Bola harus berada di sisi tangan yang tidak memegang Bet.

Ada 5 jenis pukulan dari tenis meja yang pelu juga anda pelajari yaitu Drive, Push, Service,
Chop dan Block.

 Drive adalah pukulan dengan ayunan terpanjang dari tangan anda. Pukulan ini
menghasilkan bola yang cepat, keras dan mendatar.
 Push adalah pukulan backspin yang pasif, digunakan untuk membalas pukulan backspin
lawan. Pukulan ini bertujuan agar bola melambung tidak terlalu tinggi.
 Chop adalah pukulan backspin yang biasa digunakan untuk bertahan
 Block adalah pukulan yang dilakukan saat menahan serangan dari lawan. Pukulan ini
dilakukan saat bola telah memantul dari meja. Ini bertujuan agar lawan tidak bisa
melancarkan serangan dengan cepat.
 Service adalah pukulan yang dilakukan saat pertandingan akan dimulai.

Semua jenis pukulan diatas dapat dilakukakan dengan cara Forehand ataupun Backhand. Dan
sebagai ilmu tambahan Topspin adalah putaran bola yang searah jarum jam dan Backspin adalah
sebaliknya.

Peraturan Pertandingan Tenis Meja

Setelah mempelajari sejarah, alat dan tekniknya, kini kita akan membahas peraturan dari
olahraga tenis meja. Mempelajari peraturan dari tenis meja tentu sangat wajib, karena bila terjadi
kesalahan yang tidak kita sadari itu bisa berakibat fatal.

Pertandingan dimimpin oleh 1 wasit dan 1 pembantu wasit. Pertandingan ganda terdiri atas 2 tim
yang bertanding, setiap tim beranggotakan 2 orang, pertandingan tunggal terdiri dari 2 orang
yang bertanding.

1. Tata Cara Servis dan Pengembalian Bola


 Servis dimulai dengan bola berada pada tangan yang tidak memegang Bet.
 Bola harus dilambungkan ke atas dan tidak berputar setinggi kurang lebih 16 cm.
 Saat memukul bola harus menyentuh area sendiri baru melewati net dan menyentuh meja
lawan.
 Servis harus dilakukan dari belakang batas akhir meja. Dan bola tidak boleh dihalangi oleh
apapun dari pandangan pemain penerima.
 Setelah bola dilambunkan ke atas tangan pemain yang tidak memegang bet harus disingkirkan
dari antara bola dan net.
 Meyakinkan Wasit dan Wasit pembantu adalah tanggung jawab pemain agar servis dianggap
benar atau salah.
 Jika Wasit atau wasit pembantu merasa ragu sah tidaknya atas servis yang dilakukan maka wasit
dapat mengehentikan pertandingan dan memberi peringatan pada pemain yang melakukan
servis, namun jika terjadi keraguan untuk kedua kalinya servis dianggap tidak sah.
 Wasit dapat melonggorkan aturan Servis bila pemain mengalami cacat.
 Pengembalian bola dilakukan dengan cara bola dipukul sehingga melewati net bagian atas dan
menyentuh meja lawan ( bola boleh menyentuh net asalkan mendarat di area lawan)

2. Tata Cara Permainan

 Permainan Tunggal : Pemain 1 dan 2 adalah lawan tanding, pemain 1 melakukan servis,
kemudian pemain 2 melakukan pengembalian lalu pemain 1 dan 2 melakukan pengembalian
bola secara bergantian.
 Permainan Ganda : Pemain 1 dan 2 adalah team dan pemain 3 dan 4 adalah team yang lain,
Pemain 1 melakukan servis, kemudian pemain 3 atau 4 melakukan pengembalian, Pemain 2
melakukan pengembalian lagi dan pemain 3 atau 4 menyesuaikan siapa yang melakukan
pengembalian kedua, jika yang pertama melakukan pengembalian adalah pemain 3 maka yang
melakukan kedua adalah pemain ke 4 dan begitu seterusnya sampai rally berakhir.
 Aturan lainnya Permainan Ganda, Jika pemain adalah penyandang cacat dan harus duduk di
kursi roda, maka tidak ada aturan pengembalian bola, namun jika salah satu dari bagian kursi
roda melewati batas maka dianggap point bagi lawan.

3. Pertandingan Dinyatakan Satu Let

Hal ini dapat terjadi apabila :

 Servis yang tidak sempurna atau menyentuh Net dan di kembalikan oleh pemain lawan.
 Servis dilakukan saat pemain lawan tidak siap atau pemain lawan tidak berusaha memukul bola.
 Gagal melakukan servis/pengembalian yang sesuai peraturan bahwa hal itu diluar kontrol
pemain.
 Saat permainan dihentikan oleh wasit atau pembantu wasit.
 Jika pemain menggunakan kursi roda dan servisnya benar atau tidak.
 Setelah memantul dari meja penerima arah pantulan menuju net.
 Bola berhenti di meja penerima.
 Bola keluar setelah mengenai bagian samping meja penerima.
 Untuk memulai percepatan waktu.
 Mengkoreksi servis,pengembalian dan tempat.
 Menghukum dan memperingatkan pemain atau penasehat.
 Kondisi pemain tidak memungkinkan dan mempengaruhi hasil reli.

4. Pertandingan Dinyatakan Point

 Pemain mendapat point apa bila reli tidak dinyatakan set a limit.
 Lawan gagal melakukan servis atau pengembalian yang benar.
 Saat Servis bola menyentuh apa saja selain net dan daerah meja lawan sebelum dipukul oleh
salah satu pemain.
 Jika Bola keluar tanpa menyentuh meja terlebih dahulu.
 Salah satu pemain menyentuh meja.
 Pemain sengaja memukul bola 2 kali secara beruntun.
 Bola dipukul tidak menggunakan bagian Daun Bet.
 Pemain menggerakkan meja.
 Tangan pemain yang tidak memegang bet menyentuh meja.
 Untuk permainan ganda pemain melakukan pengembalian tidak sesuai urutan.
 Pemain mendapat poin jika expedite diberlakukan dan Pemain dapat mengembalikan bola
sebanyak 13 kali setelah servis.

Sedangkan untuk pemain penyandang cacat, pemain akan mendapat poin jika memakai kursi
roda apabila :

 Lawan tidak pada posisi duduk yang telah ditentukan yaitu belakang paha tidak menyentuh saat
memukul bola.
 Tangan lawan menyentuh bola sebelum memukul bola.
 Kaki lawan menyentuh lantai ketika pertandingan berjalan.
 Ketika kursi roda lawan melewati garis tengah meja.

Satu Game/Set

Pertandingan dinyatakan dimenangkan oleh pemain/tim apabila telah mendapat poin sebanyak
21 poin, kecuali terjadi juice yaitu poin pemain/tim yang bertanding seimbang sebanyak 20 poin,
maka pemain/tim harus menjadikan selisih skor sebanyak 2 poin.

Satu Pertandingan

Sebuah pertandingan terdiri atas hasil terbaik dari keseluruhan set yang berjumlah ganjil seperti
best of 3, best of 5, best of 7.

Pemilihan Servis, Penerima dan Tempat

 Urutan servis, penerima bola atau tempat harus diputuskan oleh undian dan pemenangnya
dapat memiliuh servis atau menerima bola atau memilih tempat.
 Jika pemenang undian telah menentukan memilih servis/menerima bola atau tempat maka
lawan dapat memilih yang tidak dipilih
 Jika poin telah mencapai 2 poin, servis harus di lakukan oleh tim lawan dan begitu seterusnya
hingga game selesai. Kecuali poin pemain menjadi seimbang sebanyak 10 poin atau expidite
diberlakukan maka pemain hanya melakukan servis sebanyak 1 kali secara bergantian.
 Pada pertandingan ganda, pemain yang melakukan servis pertama harus menentukan siapa
yang akan melakukan servis terlebih dahulu dan penerima bola harus menentukan siapa yang
menerima terlebih dahulu. Pada set selanjutnya Tim yang melakuka servis pertama harus
menentukan siapa yang akan melakukan servis dan yang menerima adalah orang yang
melakukan servis kepadanya saat set sebelumnya.
 Pertandingan ganda, saat pindah servis penerima sebelumnya menjadi pelaku servis dan orang
yang menjadi pelaku servis sebelumnya menjadi penerima.
 Pemain yang melakukan servis pertama menjadi penerima saat set berikutnya. Namun pada set
terakhir pertandingan ganda pasangan yang menerima bola harus merubah urutan apabila telah
mencapai 5 poin.
 Pemain harus bertukar tempat saat: set berikutnya telah dimulai dan pada set penentuan
apabila poin telah mencapai 5 poin.

Expedite Sistem atau Percepatan waktu

 Sistem percepatan waktu terjadi setelah 10 menit dalam satu game, atau kapan saja jika diminta
oleh kedua pemain/tim.
 Sistem percepatan waktu diberhentikan dalam satu game jika skor telah mencapai 18 poin.
 Jika set masih berjalan maka harus dihentikan oleh wasit dan dilanjutkan dengan mengulang
servis oleh pelaku servis saat set berawal, jika bola keluar atau mati maka permainan dilanjutkan
dengan pelaku servis adalah penerima pada set sebelumnya.
 Saat Expedite di berlakukan pemain hanya melakukan satu kali servis secara bergiliran, namun
jika pemain penerima dapat melakukan 13 kali pengembalian maka pemain penerima mendapat
poin
 Expedite tidak dapat merubah urutan servis dan penerima.
 Expedite harus terus berjalan hingga pertandingan selesai setelah diberlakukan.
Tugas Kliping Penjas
Tenis Meja

Afdhal Syenna Abdi Guna

Anda mungkin juga menyukai