Anda di halaman 1dari 8

KLIPING

TENIS MEJA

KELAS X MIPA 1

NAMA KELOMPOK :
1. Ahmad Danil Nurrohman (01)
2. Bagus Rafli Rahmadani (08)
3. Dwi Bagus Erwanto (15)

SMA NEGERI 2 BLORA


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
A. Sejarah Tenis Meja
Permainan tenis meja pertama kali dipopulerkan oleh bangsa Inggris
sejak abad ke-19. Permainan tenis meja ini digunakan sebagai alternatif
permainan di dalam ruangan saat musim dingin. Tenis meja kemudian
dikembangkan oleh angkatan bersenjata Inggris yang berkedudukan di India.
Waktu itu namanya adalah gossima atau pingpong. Bola yang digunakan adalah
karet ringan dan ditutupi dengan kulit yang dirajut.
Istilah tenis meja baru muncul sekitar tahun 1921-1922, saat organisasi
yang mewadahi para pemain pingpong aktif kembali. Organisasi ini sebenarnya
sudah dibentuk pada 1902, namun dibubarkan pada 1905.
Kemudian perwakilan pemain pingpong dari berbagai negara, seperti
Jerman, Hongaria serta Inggris berkumpul untuk membentuk sebuah organisasi
tenis meja tingkat internasional. Organisasi tersebut diberi nama Federation
Internationale de Tennis de Table atau International Table Tennis Federation.
Hingga pertengahan 1990-an, lebih dari 165 negara telah bergabung
menjadi anggotanya. Di Tanah Air, induk organisasi tenis meja Indonesia
adalah PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) yang didirikan pada
tahun 1958.
Olahraga ini juga banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.
Permainannya yang tidak terlalu rumit dan tak butuh tempat yang luas menjadi
alasan olahraga ini banyak diminati semua kalangan.
Mengutip dari buku Ajar Teori dan Praktik Tenis Meja karya Andi
Kasanrawali, tenis meja adalah suatu cabang olahraga yang tak mengenal batas
umur. Anak-anak maupun dewasa dapat memainkannya bersama.
Jenis olahraga ini tentunya memiliki sarana dan prasarana di dalamnya.
Sarana dan prasarana tenis meja diperlukan untuk mendukung berlangsungnya
pertandingan. Apa saja sarana dan prasarana permainan tenis meja?

B. Sarana dan Prasarana dalam Permainan Tenis Meja


1. Lapangan Tenis Meja
Sarana dan Prasarana Permainan Tenis Meja yang Wajib Diketahui
a. Lapangan tenis meja sendiri menggunakan meja yang memiliki ukuran
tertentu sesuai dengan peraturan yang ada. Selain itu permukaan meja
yang digunakan harus datar. Berikut ini ukuran lapangan tenis meja:
Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup populer
di dunia. Tenis meja dimainkan oleh dua orang atau dua pasangan
menggunakan raket/bet yang saling berlawanan satu sama lain.

2. Sarana tenis meja


Kejuaraan dunia untuk tenis meja, pertama kali diselenggarakan pada 1926
di London, Inggris. Hongaria menjadi pemenang kompetisi pingpong
selama sembilan kali berturut-turut.
Lalu mulai pertengahan 1950, para atlet pingpong dari negara Asia mulai
bermunculan. Jepang dan Cina mendominasi gelar juara dalam kompetisi
tenis meja tersebut. Seiring berjalannya waktu, tenis meja diperkenalkan
sebagai cabang olahraga di Olimpiade 1988, dengan kompetisi tunggal dan
ganda putra serta putri.
Panjang lapangan tenis meja =274 cm
Lebar lapangan tenis meja = 152,5 cm
Tinggi meja =76 cm yang diukur dari dasar lantai lapangan
Tebal garis sisi lapangan = 2 cm
Luas lapangan = 4,1785 m2
3. Jaring dan Tiang Net
Sarana dan prasarana permainan tenis meja selanjutnya adalah jaring dan
tiang net. Jaring pada permainan tenis meja terletak di bagian tengah
lapangan yang memisahkan dua wilayah permainan.
Jaring ini biasanya terbuat dari bahan yang kuat seperti nilon. Selain itu,
bawah net tenis meja terdapat kain mirip pita yang warnanya berbeda
dengan bagian tengah net. Adapun ukuran jaring dan tiang net meja adalah
sebagai berikut:
Panjang net tenis meja = 183 cm.
Tinggi atau Lebar net tenis meja = 15,25 cm.
Jarak tiang ke meja = 15,25 cm
Luas net pada permainan tenis meja =0,279075 m².
4. Bet Tenis Meja
Pemukul atau bet tenis meja yang digunakan dalam olahraga ini berbentuk
seperti raket bulu tangkis, namun dengan ukuran dan desain yang berbeda.

Bet dalam tenis meja terbuat dari kayu ringan yang dilapisi dengan karet.
Berat bet ditentukan oleh gaya permainan dari si atlet. Adapun ukuran bet
tenis meja yakni sebagai berikut:
Berat bet tenis meja 150 gram.
Bet tenis meja terbuat dari kayu 85% dan permukaannya datar.
Bet tenis meja memiliki tebal busa karet 2 mm.
Bet tenis meja memiliki tebal karet bintik maksimal 4 mm.

C. Tehnik Tenis Meja


Ruangan Tertutup (Indoor)
Ruangan tertutup dalam olahraga ini sifatnya opsional, namun dalam
pertandingan resmi harus dilakukan di dalam ruangan yang tertutup. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisir pengaruh angin yang dapat mempengaruhi bola
saat pertandingan.

D. Bola
Bola dalam tenis meja memiliki warna terang yang mencolok. Biasanya bola
tenis meja berwarna orange dan putih. Bola ini terbuat dari bahan yang ringan.
Sedangkan untuk standar dan kualitas bola ditentukan oleh tinggi pantulan. Bola
yang baik akan memantul setinggi 23-26 cm, jika dijatuhkan dari ketinggian 30
cm. Adapun ukuran bola tenis meja yaitu:
Diameter bola = 40 cm
Berat bola = 25 gram
Bola dalam tenis meja memiliki warna terang yang mencolok. Biasanya bola
tenis meja berwarna orange dan putih. Bola ini terbuat dari bahan yang ringan.
Sedangkan untuk standar dan kualitas bola ditentukan oleh tinggi pantulan. Bola
yang baik akan memantul setinggi 23-26 cm, jika dijatuhkan dari ketinggian 30
cm. Adapun ukuran bola tenis meja yaitu:
Diameter bola = 40 cm
Berat bola = 25 gram
Tenis meja dapat dimainkan dengan mudah. Selain itu, tidak membutuhkan
tempat yang luas untuk memainkan olahraga ini, bahkan bisa dilakukan di
dalam ruangan.
Namun, untuk melakukan permainan tenis meja, kamu perlu membutuhkan
peralatan seperti meja, bet (pemukul), bola, dan net.
Tenis meja dapat dimainkan oleh dua orang pemain tunggal atau dua pasang
pemain (ganda). Untuk memainkan olahraga ini, kamu mesti menguasai
beberapa teknik dasar secara benar.
Teknik dasar wajib dan perlu dikuasai oleh para pemain tenis meja demi meraih
kemenangan. Apa saja teknik dasar dari olahraga tenis meja yang mesti
dikuasai?
Berikut ini pembahasan mengenai macam-macam teknik dasar permainan tenis
meja,

E. Teknik Memegang Bet


1. Teknik Memegang Bet
Di dalam permainan tenis meja terdapat tiga teknik memegang bet, sebagai
berikut:
a. Teknik Berjabat Tangan (Shakehand Grip)
Memegang bet dengan menggunakan teknik berjabat tangan merupakan
satu di antara teknik yang umumnya paling sering digunakan di wilayah
Eropa dan Amerika. Menggunakan teknik ini, seorang pemain tenis
meja dapt menggunakan dua sisi bet.
Teknik berjabat tangan dalam permainan tenis meja sangat tepat apabila
digunakan untuk permainan jarak jauh. Berikut ini beberapa cara
memegang bet dengan menggunakan teknik berjabat tangan:
1) Bet dipegang dan berada di antara ibu jari dan jari telunjuk.
2) Posisi jari telunjuk berada pada bagian bawah permukaan bet.
3) Bet atau bet digenggam dengan menggunakan tiga jari.
b. Teknik Penhold Grip
Teknik penhold grip atau dikenal juga dengan sebutan Asia Grip
merupakan satu di antara teknik dengan menggunakan posisi tangan
yang memegang bet mirip dengan memegang sebuah pena.
Dengan teknik penhold grip, saat melakukan pukulan forehand dan back
hand dapat dilakukan dengan cepat.
Menggunakan teknik penhold grip hanya dapat memakai satu sisi bet.
Cara menggunakan teknik penhold grip, yaitu bet diarahkan ke bawah.
Pegangan bet berada di antara ibu jari dan jari telunjuk yang ada di atas
bidang pada pukulan bet.
c. Teknik Seemiller Grip
Cara memegang bet dengan menggunakan teknik seemiller grip atau
dikenal juga dengan nama American Grip merupakan teknik yang
hampir mirip dengan teknik berjabat tangan (shakehand grip).
Perbedaannya terletak pada penempatan jari telunjuk dalam teknik
seemiller grip yang berada tepat pada posisi bet sehingga posisi kaki
berada pada sudut 90 derajat dari posisi tubuh pemain tenis meja.
2. Teknik Stance
Pada umumnya ada tiga teknik stance yang yang digunakan dalam
perlombaan tenis meja, yaitu:
a. Square Stance
Square stance adalah teknik yang tepat untuk digunakan saat akan
menerima servis dan bersiap kembali setelah menerima serangan dari
lawan. Teknik square stance dilakukan dengan posisi tubuh menghadap
tepat ke arah lapangan.
Posisi tubuh saat melakukan teknik ini kedua kaki dijadikan sebagai
tumpuan berat badan, posisi lutut agak ditekuk, kedua lengan bawah
berada pada posisi horizontal dan bagian atas vertikal, komposisi badan
agak dicondongkan ke arah depan.
b. Side Stance
Teknik side stance adalah teknik dengan posisi badan berada di samping
lapangan. Pemain tenis meja yang menggunakan teknik ini diharapkan
akan dapat melakukan pengembalian terhadap bola sekaligus juga
menahan pukulan bola yang berasal dari lawan main.
c. Teknik Open Stance
Open stance adalah teknik hasil modifikasi dari side stance yang
digunakan untuk melakukan gerakan backhand block. Cara untuk
melakukan open stance, yaitu posisi badan dan kaki kiri agak terbuka
serta agak ke depan, dan posisi kaki kanan berada di belakang.
3. Teknik Gerakan Kaki (Footwork)
Footwork adalah teknik gerakan kaki untuk mendekati arah bola baik
ketika posisi menyerang atau bertahan. Gerakan kaki pada teknik footwork
ini bermacam-macam, semua tergantung dari jarak datangnya bola.
Jika bola masih dapat dijangkau dengan satu langkah, cukup
berpindah sejauh satu langkah. Untuk teknik ini juga terdapat gerakan yang
bernama 'two step'.
Untuk melakukan two step, kamu dapat sedikit menekuk lututmu,
kemudian melakukan posisi kuda-kuda dengan kedua kaki harus seimbang.
Setelah itu, ujung kaki menjadi tumpuan seluruh berat badanmu dan yang
terakhir, bila menginginkan melakukan sebuah serangan ke arah kanan
lawan maka berat badan bertumpu pada kaki bagian kanan.
4. Teknik Pukulan atau Stroke
Untuk teknik pukulan terbagi menjadi dua jenis, yaitu teknik pukulan
forehand dan teknik pukulan backhand.
a. Pukulan Forehand
Pukulan forehand adalah teknik yang lebih mengutamakan kecepatan
untuk memukul bola. Teknik ini digunakan untuk dapat menyerang
pertahanan lawan.
Untuk melakukan teknik pukulan forehand yaitu bola harus berada pada
posisi saat tangan memegang bet. Setelah itu, pukulan bola dengan
tangan mengarah ke sisi yang lainnya.
b. Pukulan Backhand
Backhand adalah teknik pukulan yang cukup keras dengan
menggunakan kekuatan secara maksimal dari ayunan tangan.
Menggunakan pukulan back hand hampir sama pada umumnya dengan
menggunakan pukulan forehand, hanya pukulan forehand terletak pada
posisi bola, dan posisi bola harus berada pada posisi tangan yang tidak
sedang memegang bet.

Anda mungkin juga menyukai