Anda di halaman 1dari 7

Makalah Tenis Meja

Disusun Oleh:

Avini Risda Khaerani (1706034615)


Fitra Nurahim (170698061)
Gustiantira Alandi (1706980974)
Kevin Luvian H (1706044206)
Maulina Dwi Krismanita (1706045083)
Mirza Dwi Irianti (1706045921)
Nur Zakiah Syahsah (1706029514)
Qory Rahmaniah (1706980873)
Randy Hidayah P D (1706044130)
Ravika Ramadhania (1706046073)

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Indonesia
2017
BAB I
Pendahuluan

Tenis meja adalah suatu olahraga yang menggunakan bet (raket) yang dimainkan oleh
dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Di Republik
Rakyat Cina, nama resmi olahraga ini adalah “bola ping pong”. Tenis meja merupakan olahraga
yang dimainkan di dalam gedung oleh 2 atau 4 orang dengan menggunakan bet (raket) kayu
yang dilapisi karet untuk memukul bola celluloid agar melewati jaring yang digantungkan di atas
meja yang dikaitkan pada dua tiang jaring.
Permainan tenis meja, pada awalnya dikenal sebagai hiburan ringan bagi masyarakat.
Permainan ini awalnya hanya sebagai hobi sosial di Inggris yang mencuat di akhir tahun 1800-
an. Pada akhir abad ke –XIX permainan tenis meja semakin digemari di Inggris dan Eropa pada
umumnya, serta di Amerika Serikat sudah mulai banyak dilakukan. Pada waktu itu, permainan
tenis meja diberi nama “gosima” dan “ping-pong”. Nama ping-pong diberikan sebagai hasil
suara atau bunyi perkenaan bola dengan raket. Bola yang digunakan adalah bola raket yang
ringan dan ditutup atau dilapisi dengan kulit yang dirajut.
Pada akhir tahun 1880, bola karet yang dilapisi dengan kulit yang dirajut diganti dengan
bola celluloid. Pada tahun 1900, permainan tenis meja disempurnakan oleh Negara-negara Eropa
Barat. Pada tahun 1903 dikeluarkan suatu ketentuan/peringatan kepada para pemain tenis meja
atas penggunaan busana malam bagi pria dan wanita dalam latihannya. Selain itu juga
memberikan petunjuk teknis terperinci mengenai karet bintik, pegangan penhold, dan taktik
dalam permainan. Permainan tenis meja ini pun semakin popular ketika pada tahun 1905.
Pada tanggal 15 Januari 1926, atas prakarsa Dr. Georg Lehmen dari Jerman dibentuklah
suatu organisasi tenis meja tingkat Internasional dengan singkatan ITTF (International Tenis
Table Moderation) dengan presidennya yang pertama bernama Hon Ivor Montagu dari Inggris.
Pada tanggal 12 Desember 1926 disepakati anggaran dasar dan peraturan permainan. Setelah itu,
kejuaraan tenis meja yang tadinya antar Negara-negara Eropa dianggap atau dijadikan sebagai
kejuaraan tenis meja dunia yang pertama.
Pada tahun 1939, terdaftar sebanyak 28 asosiasi/Negara sebagai anggota ITTF
(International Tenis Table Moderation). Sejak adanya kejuaraan dunia tenis meja tahun 1926,
selanjutnya diadakan berkala setiap tahun sekali hingga yang ke-13 (1938), kemudian sampai
dengan tahun 1945 kejuaran tidak dapat diselenggarakan karena perang dunia. Pada tahun 1946
kejuaraan dunia yang ke-14 kembali diadakan bertempat di Paris (Perancis). Selanjutnya
diadakan berkala setiap tahun sekali hingga tahun 1955. Sejak itu terjadi perubahan menjadi 2
tahun sekali.

Bab II
Isi

I. Rule Of The Game


A. Meja
Permukaan meja atau meja tempat bermain harus berbentuk segi empat dengan
panjang 2,74 m, lebar 1,525 m, dan harus datar dengan ketinggian 76 cm diatas lantai.
Permukaan meja boleh terbuat dari bahan apa saja. Namun, meja harus dapat
menghasilkan pantulan sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.
Seluruh permukaan meja harus berwarna gelap dan pudar dengan garis putih selebar 2
cm, pada setiap sisi panjang meja 2,74 m dan tiap lebar meja 1,525 m.

B. Perangkat Net
Perangkat net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan kedua tiang penyangga,
termasuk kedua penjepit yang telah dilekatkan kemeja. Net harus terpajang dengan
bantuan tali yang melekat pada kedua sisi atas tiang setinggi 15,25 cm, batas
perpanjangan kedua tiang di setiap sisi akhir lebar meja adalah 15,25 cm. Ketinggian sisi
atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas permukaan meja.

C. Bola Tenis

Bola tenis meja harus bulat dan berdiameter 40 mm dengan berat 2,7 gram.
Biasanya bola berwarana putih atau orange dan terbuat dari bahan selluloid yang ringan.
Pantulan bola yang baik apabila djatuhkan dari ketinggian 30,5 cm dan akan
menghasilkan ketinggian pantulan pertama antara 24-26 cm. Pada bola ping pong
biasanaya terdapat tanda bintang dari bintang 1 hingga bintang 3. Tanda bintang tersebut
menunjukan kualitas bola. Bola dengan bintang 3 inilah yang menunjukan kualitas
tertinggi dari bola-bola tenis yang biasanya digunakan dalam turnamen-turnamen resmi.

D. Raket/Bet
Raket/bet terbuat dari lapisan kayu tipis yang pada permukaannya dilapisi karet
khusus. Ukuran panjangnya adalah 6.5 inchi (16.5 cm) dan lebar 6 inchi (15 cm). Lapisan
tipis ini bisa di tambahkan lapisan fiber glas, karbon atau bahan lain sehingga bet menjadi
ringan dan tahan getar.

E. Cara Bermain
1. Permainan Tunggal
 Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.
 Servis berganti pemain setiap mencapai poin kelipatan 5.
 Pemegang servis bebas menempatkan bola dari segala penjuru lapangan.
 Permainan satu set berakhir apabila pemain telah mencapai nilai 11, dan
kemenangan dapat diraih apabila mencapai 3 kali kemenangan set.
 Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. Misal:
15-13, 18-16
2. Permainan Ganda
 Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.
 Servis bergantian setiap poin kelipatan 5.
 Pemain bergantian menerima bola dari lawan.
 Pemegang servis hanya bisa menempatkan bola ke ruang kamar sebelah kanan lawan.
 Permainan satu set berakhir apabila pemain telah mencapai nilai 11, dan
kemenangan dapat diraih apabila mencapai 3 kali kemenangan set.
 Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. Misal:
15-13, 18-16.
II. Teknik Memukul
A. Pukulan Forehand
Cara melakukan pukulan forehand adalah sebagai berikut.
1. Berdiri dibelakang meja menghadap ke arah permainan.
2. Salah satu kaki ditempatkan di depan dan kaki yang satu lagi dibelakang.
3. Salah satu tangan memegang bet di samping badan dengan lengan bawah membentuk
sudut 90o.
4. Pukulan dilakukan dengan menggerakan bet dari arah belakang kedepan.
5. Bet harus mengenai bola pada saat bola mencapai titik tertinggi.

B. Pukulan Backhand
Cara melakukan pukulan backhand adalah sebagai berikut.
1. Berdiri dibelakang meja menghadap kea rah permainan.
2. Salah satu kaki ditempatkan di depan dan kaki yang satu lagi dibelakang.
3. Salah satu tangan memegang bet di samping badan dengan lengan bawah membentuk
sudut kecil dengan tubuh
4. Pukulan dilakukan dari arah belakang kea rah depan samping
5. Bet harus mengenai bola pada saat bola mencapai titik tertinggi.

C. Pukulan Drive

Drive merupakan pukulan dengan ayunan panjang sehingga menghasilkan pukulan yang
datar dan keras (Sutarmin,2007:36).Tipe pukulan ini keras dan cepat .Cara
melakukan forehand drive pertama gerakkan bet kearah depan. Gerakan ini diikutidengan
perputaran badan kearah depan kira-kira badan berputar tiga puluh derajat.
Bab III
Penutup

I. Kesimpulan
Tenis meja adalah suatu olahraga yang menggunakan bet (raket) yang dapat dimainkan
oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. Tenis
meja memiliki peraturannya tersendiri, seperti alat-alat yang digunakan, peraturan dalam
permainan dan teknik-teknik dalam permainan.

II. Saran
Dalam bermain tenis meja ini diharapkan mampu memiliki kecekatan dalam
menempatkan bola. Kemampuan gerak dan ketepatan dalam memukul bola juga sangat
diperlukan dalam bermain tenis meja ini. Untuk itu, kita harus banyak berlatih dan memiliki
keuletan dalam berlatih tenis meja ini.
Daftar Pustaka

 Apriyanto, D. Mengenan Tenis Meja. Jakarta: PT. Balai Pustaka; 2012.


 Hariz, H. (2017). Makalah Tenis Meja. Academia.edu. Retrieved 22 Oktober
2017, from https://www.academia.edu/28048418/MAKALAH_TENIS_MEJA
 Nenggala, AH. Sehat dan Tangkas Berolahraga. Bandung: Grafindo Media
Pratama; 2006.

Anda mungkin juga menyukai