Anda di halaman 1dari 19

TENIS MEJA

Nama Anggota Kelompok 2 :


SEJARAH TENIS MEJA

Pada zaman manusia purba, di Iran telah memainkan sebuah


permainan yang menggunakan sebatang kayu sebagai pemukul bola tang
terbuat dari usus binatang yang telah diisi angin.
Pada abad ke-12 Bangsa Perancis telah menyukai permainan tenis
meja, dimana bolanya dibuat dari kertas diktat yang dipukul dengan
tangan.
Sejak zaman purba Bangsa Indian telah memainkan permainan yang
menyerupai tenis meja. Bola yang dipakai serupa dengan bola bersayap
bulu, pemukul yang digunakan adalah kayu yang dibungkus dengan kulit
binatang menjangan.
Berbagai sumber menyebutkan bahwa olahraga permainan tenis meja
asalnya dari Inggris. Permainan ini muncul dari permainan kuno pada
abad pertengahan  yang disebut seperti “gossima” dan “whiff-whiff“.
Kemudian permainan ini berkembang lagi, di antaranya oleh angkatan
bersenjata Inggris yang berada di India.
SEJARAH TENIS MEJA DI INDONESIA

Olahraga tenis meja di Indonesia baru dikenal secara umum pada tahun
1930. Pada tahun 1939, sebelum pecah perang dunia ke-II, tokoh-tokoh
tenis meja mendirikan Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI).
Kemudian di kongresnya yang diadakan di Surakarta tahun 1958, PPPSI
mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh
Indonesia (PTMSI).
PTMSI pada tahun 1960 bergabung menjadi anggota federasi tenis meja
Asia, TTFA (Table Tenis Federation of Asia). Hal itu dilihat dari munculnya
perkumpulan-perkumpulan tenis meja, serta banyaknya pertandingan tenis
meja yang diperlombakan di arena olahraga tingkat nasional seperti PON,
POMDA, dan Porda.
Setelah terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961. Selain itu, yang
perlu diketahui dalam perkembangan permainan tenis meja nasional adalah
berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang pertama kali
digelar pada awal tahun 1983, hal ini kemudian digelar setiap tiga bulan
sekali, serta Silataruna setiap 6 bulan sekali sejak 1986.
KETENTUAN
1. Meja
• Permukaan meja tenis berbentuk segi empat dengan ukuran panjang
2, 74 m dan lebar 1,525 m, tinggi 76 cm di atas lantai dan harus datar.
• Permukaan meja boleh dibuat dari bahan yang menghasilkan
pantulan sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30
cm.
• Meja tenis seluruh permukaannya harus berwarna pudar atau gelap
dan garis putih dengan lebar dua cm pada sisi panjang meja 2, 74 m
dan tiap lebar meja 1,525 m.
• Permukaan meja dibagi dalam 2 bagian yang sama secara vertikal
oleh net paralel dengan garis akhir dan harus melewati lebar
permukaan masing-masing bagian meja.
• Untuk permainan ganda, semua bagian meja harus dibagi menjadi 2
bagian yang sama dengan garis tengah berwarna putih selebar 3 mm,
paralel dengan garis lurus sepanjang kedua bagian meja, garis tengah
tersebut harus dianggap menjadi dua bagian kiri dan kanan.
2. Net
• Perangkat net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan kedua tiang
penyangga termasuk kedua penjepit yang dilekatkan ke meja.
• Net harus terpasang dengan bantuan tali yang melekat pada kedua
ujung tiang setinggi 15,25 cm, batas perpanjangan kedua tiang di setiap
sisi akhir lebar meja adalah 15,25 cm.
• Ketinggian sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas
permukaan meja.
• Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja
dan perpanjangan ujung net harus serapat mungkin dengan tiang
penyangganya.

3. Bola
• Bola harus bulat dengan diameter 40 melimeter.
• Berat bola harus 2,7 gram.
• Bola harus terbuat dari bahan celulos (celluloid) atau sejenis bahan
plastik berwarna putih atau orange.
4. Raket/Bet

• Daun raket harus datar dan kaku.


• Ketebalan daun raket minimal 85% terbuat dari kayu, dapat dilapisi
dengan bahan perekat yang berserat seperti fiber karbon atau fiber
glass atau bahan kertas yang dipadatkan
• Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi oleh
karet datar maupun bintik, bila menggunakan karet bintik yang menonjol
, jika dilapisi karet lunak atau spons dengan karet bintik di dalamnya .
• Karet penutup daun raket tidak melebihi daun raket itu sendiri, kecuali
pada bagian yang terdekat dari kayu yang dipegang dan yang ditutupi
oleh jari-jari dapat ditutupi olah bahan lain atau tidak ditutupi.
• Permukaan raket yang tidak ditutupi raket pada sisi, harus diwarnai pada
sisi yang tidak ditutupi oleh karet dengan warna pudar, merah atau
hitam (tidak sama dengan warna sebelahnya).
• Karet raket yang digunakan harus tanpa perlakuan bahan kimia, berupa
karakteristik karet secara fisik, atau hal lainnya
TEKNIK DASAR
1.    Teknik Memegang Bet (Grip)
Secara garis besar pegangan dapat dibedakan menjadi dua macam:
 Memegang Bet Seperti Berjabat Tangan (Shakehand Grip)
 Dengan shakehand grip, seorang pemain dapat menggunakan kedua sisi bet.
 Memegang Bet Seperti Memegang Tangkai Pena (Penhold Grip)Penhold Grip
dikenal pula dengan Asia Grip, Pada pegangan ini hanya satu sisi bet yang
dapat digunakan.
 Seemiller Grip juga disebut dengan American Grip. Cara memegang ini bet
bagian atas diputar dari 20-90 derajat ke arah tubuh. Jari telunjuk menempel
di sepanjang sisi bet.
o Kelebihan gaya seemiller grip adalah mudah melakukan blok, mudah
menguasai permainan di tengah meja mudah melakukan perubahan sisi bet
pada saat permaianan berlangsung, pergelangan tangan mudah digerakkan
untuk pukulan forehand.
o Kelemahan pada gaya seemiller grip adalah kesulitan melakukan
pukulan backhand yang jauh dari meja, kesulitan melakukan pukulan sudut,
tidak efektif untuk pola bertahan.
 2.    Teknik Siap Sedia (Stance)
Stance berarti posisi kaki, badan dan tangan pada saat siap menunggu
bola atau pada saat memukul bola. Ada dua bentuk stance utama yang
biasa digunakan dalam permainan tenis meja:
a.       Square Stance
Square Stance adalah posisi badan menghadap penuh ke meja. Biasanya
posisi ini digunakan untuk menerima servis dari lawan atau siap kembali
setelah mengembalikan pukulan dari lawan. Dengan satu langkah ke
samping kiri, samping kanan, ke depan, ke belakang maupun diagonal,
pemain diharapkan dapat mengembalikan bola dengan baik.
b.      Side Stance
Side Stance berarti posisi badan menyamping, baik ke samping kiri
maupun ke samping kanan. Pada side stance, jarak antara bahu ke meja
atau ke net harus ada yang lebih dekat. Misalnya untuk pukulan forehand
bagi pemain tangan kiri, bahu kiri harus lebih dekat ke net, begitu pula kaki
kirinya harus lebih dekat ke net. Sebaliknya stance untuk pukulan backhand
bagi pemain tangan kanan, bahu kanan beserta kaki kanannya harus lebih
dekat ke net.
3.      Teknik Gerakan Kaki (Footwork)
Footwork dalam tenis meja pada garis besarnya dibedakan untuk nomor tunggal dan
nomor ganda
Jika dilihat dari banyaknya langkah footwork, untuk tunggal dapat dibedakan: satu
langkah, dua langkah dan tiga langkah atau lebih. Arah pergerakannya bisa ke depan, ke
belakang, ke samping kiri, samping kanan atau diagonal.
Metode gerak kaki yang sering kita gunakan adalah two-step. Tipe ini biasanya digunakan
oleh pemain dengan tipe menyerang. Cara melakukannya:
1)        Lutut sedikit ditekuk.
2)        Berat badan dibagi secara rata di kedua kaki.
3)        Berat badan ditumpukan pada ujung kaki.
4)        Bila ingin melangkah ke kiri, kaki kiri digeser ke arah kiri dan berat badan dibebankan
ke arah kaki kiri. Bila perlu melakukan dua kali langkah, maka caranya sama.
5)        Kaki kanan mengikuti kaki kiri, jika ingin melakukan pukulan forehand maka kaki
kanan ditarik ke belakang sehingga sama seperti posisi awal melakukan
pukulan forehand.
6)        Setelah melakukan pukulan, harus memperhatikan arah bola dan kembali ke posisi
awal. Bila ingin bergerak ke kiri dorong dengan kaki kanan. Bila tidak dalam posisi siap,
maka harus bergerak ke arah belakang, tetapi jika lawan memukul bola kita jangan
bergerak.
4.      Teknik Pukulan (Stroke)
a.    Macam-macam Pukulan
1.    Pukulan Forehand
Pukulan forehand dilakukan jika bola berada disebelah
kanan tubuh.Cara melakukan pukulan ini adalah dengan
merendahkan posisi tubuh, lalu gerakkan tangan yang memegang
bet ke arah pinggang. Jika tidak kidal gerakan ke arah kanan. Siku
membentuk sudut kira-kira 90 derajat. Sekarang tinggal
menggerakkan tangan kedepan tanpa merubah siku.
2.    Pukulan Backhand
Pukulan backhand dilakukan jika bola berada disebelah kiri badan.
Cara melakukannya pertama rendahkan posisi tubuh lalu gerakkan
tangan ke arah pinggang sebelah kiri. Jika tidak kidal, dengan sudut
siku sembilan puluh derajat. Gerakkan tangan dan bet ke arah
depan, jaga siku agar tetap sembilan puluh derajat dan bet tetap
lurus.
b.    Jenis Pukulan
1.         Drive
Drive merupakan pukulan dengan ayunan panjang sehingga menghasilkan pukulan
yang datar dan keras. Tipe pukulan ini keras dan cepat. Ada dua
jenis drive, yaitu forehand drive and backhand drive.
a)   Forehand drive
Cara melakukan forehand drive, pertama gerakkan bet ke arah depan. Gerakan ini
diikuti dengan perputaran badan kearah depan kira-kira badan berputar tiga puluh
derajat.
Kesalahan dan cara mengatasi dalam melakukan pukulan forehand drive adalah
terjadi perubahan pada posisi bet akibat bergeraknya pergelangan tangan. Hal ini
menyulitkan saat kontak dengan bola. Kuatkan pergelangan tangan saat sikap
permulaan, sehingga bet tidak akan mudah berubah posisi.
b)   Backhand drive.
Cara melakukan backhand drive, pertama siku membentuk sudut sembilan puluh
derajat. Pergerakan bet diikuti oleh gerak memutar badan. Usahakan kontak dengan
bola saat bet berada di depan badan agak kiri.
Kesalahan yang sering terjadi dalam pukulan drive dan cara mengatasinya adalah
gerakan kaki. Untuk mengatasi hal ini adalah dengan memperbanyak latihan backhand
2.         Push
Push adalah pukulan backspin pasif yang dilakukan untuk
menghadapi backspin. Pukulan ini dapat menjaga agar bola tidak
melambung terlalu tinggi dari net. Ada dua
jenis push, yaitu forehand push dan backhand push.
a)   Forehand push.
Perhatikan agar posisi bet sedikit terbuka Gerakan bet
kedepan dan sedikit kebawah. Usahakan bola mengenai bet
bagian tengah.
b)   Backhand push
Perkenaan bolanya sama dengan forehand push. Bedanya ini
menggunakan backhand. Usahakan kontak bola hanya terjadi
gesekan tetapi kuat sehingga menghasilkan bola backspin yang
sempurna. Usahakan perkenaan bola di kiri mendekati bagian
depan tubuh
3.         Chop
Chop merupakan pukulan backspin yang bersifat bertahan. Ada
dua jenis chop, yaitu forehand chop dan backhand chop.
a)   Forehand chop.
Persiapan dalam melakukan pukulan forehand chop sama untuk
melakukan pukulan forehand, tapi posisi bet agak
terbuka. Gerakkan bet ke depan condong ke bawah. Usahkan
kontak dengan bola terjadi di depan kanan badan. Perkenaan bola
pada sisi bet depan agak bawah dan perkenaan pada bola pada
sisi bawah bola.
b)   Backhand chop.
Posisi awal sama dengan backhand, tetapi posisi bet terbuka atau
sisi depan condong ke atas. Usahakan kontak bola pada bagian
sisi bawah bet depan dengan sisi bawah bola. Usahakan
perkenaan bola di kiri agak depan tubuh.
4.         Block
Block adalah cara paling sederhana untuk mengembalikan pukulan
yang keras. Block dilakukan setelah bola memantul dari meja. Hal ini
dilakukan untuk membuat lawan tidak dapat melancarkan serangan
dengan cepat, karena bola yang di block akan kembali dengan cepat. Ada
dua jenis block, yaitu forehand block dan backhand block.
a)   Forehand block.
Cara melakukan forehand block yang pertama gerakkan bet ke depan,
posisi bet tertutup (sisi depan bet menghadap ke bawah). Perhatikan arah
datangnya bola, segera lakukan block setelah bola memantul dari meja,
perkenaan bola dengan bet tepat pada tengah bet.
b)   Backhand block.
Bet berada disebelah kiri tubuh. Gerakkan bet ke depan jika ingin
melakukan blocking, posisi bet tertutup (sisi depan bet menghadap ke
bawah). Perhatikan arah datangnya bola, segera lakukan block setelah
bola memantul dari meja, perkenan bola dengan bet tepat pada tengah
bet.
5.         Service / Servis
Servis yaitu memukul bola untuk menyajikan bola pertama. Ada 4 teknik servis
a)   Topspin
Arah putaran bola (dimana bola berputar searah jarum jam). Backspin merupakan arah
putaran bola juga (bola berputar berlawanan jarum jam).
b)   Forehand Topspin.
Untuk melakukan forehand topspin pemain berdiri dengan sikap persiapan di meja bagian
kanan dan menghadap sektor kiri meja lawan. Tangan kanan memegang bet berada di
kanan badan dengan siku ditekuk sebesar 90 derajat. Telapak tangan kiri memegang bola.
Bola dilambungkan setinggi 16 cm, kemudian dipukul dengan bet.
c)   Backhand Topspin.
Untuk melakukan backhand topspin pemain berdiri di tengah meja dengan sikap
persiapan. Tangan kanan memegang bet dengan mendekatkanya ke pinggang sebelah
kiri. Telapak tangan kiri memegang bola. Lambungkan bola setinggi 16 cm, pukul dengan
bet. 
d)  Backhand Backspin.
Untuk melakukan backhand backspin pemain berdiri di tengah meja dengan sikap
persiapan. Tangan kanan memegang bet dengan mendekatkannya ke pinggang sebelah
kiri. Telapak tangan kiri memegang bola. Lambungkan bola setinggi 16 cm, pukul dengan
bet. Untuk melakukan pukulan ini hanya menggesek bagian belakang bola dengan bagian
bawah bet. Gerakan bet ke depan condong turun ke bawah. 
CARA BERMAIN
1.         Permainan tunggal
–       Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.
–       Servis berganti pemain setiap mencapai poin kelipatan 5.
–       Pemegang servis bebas menempatkan bola dari segala penjuru lapangan.
–       Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 11, dan kemenangan
diraih apabila mencapai 3 kali kemenangan set.
–       Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal: 15-13,
18-16
2.         Permainan ganda
–       Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.
–       Servis bergantian setiap poin kelipatan 5.
–       Pemain bergantian menerima bola dari lawan
–       Pemegang servis hanya bisa menempatkan bola ke ruang kamar sebelah kanan
lawan.
–       Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 11, dan kemenangan
diraih apabila mencapai 3 kali kemenangan set.
–       Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal: 15-13,
18-16
SISTEM PERTANDINGAN
Setiap kontingen diharapkan berpartisipasi di 2 nomor
pertandingan yang terdiri dari:
o  Tunggal bebas
o  Ganda putra

Jika jumlah tim kurang atau sama dengan 5 maka:


1.  Sistem pertandingan yang digunakan adalah kompetisi penuh.
2.  Sistem hitungan yang digunakan adalah best of five dengan
angka kemenangan 11 rally point.
Jika jumlah tim lebih dari 5 dan kurang atau sama dengan 8 maka:
1.  Sistem pertandingan yang digunakan adalah setengah kompetisi.
2.  Sistem hitungan yang digunakan adalah best of five dengan
angka kemenangan 11 rally point.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai