Anggota :
Struktur dan sistem Politik
indonesia di masa demokrasi
terpimpin
(1959-1965)
cakupan Pembahasan
• Pada tanggal 3 juli 1959, Soekarno memanggil Mr. Sartono, Ir. Juanda, para menteri, pimpinan TNI,
Roeslan Abdoel Gani, Moh. Yamin, serta Mr. Wirjono Prodjodikoro untuk mendiskusikan langkah yang
harus diambil. Pertemuan tersebut menyepakati untuk mengambil langkah melalui Dekret Presiden.
Pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengumumkan Dekret Presiden yang memuat 3 pokok, yaitu :
1. Menetapkan pembubaran Konstituante.
2. Menetapkan UUD 1945 berlaku bagi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, terhitung mulai tanggal
penetapan dekret dan tidak berlakunya lagi UUD Sementara (UUDS).
3. Pembentukan MPRS, yang terdiri atas anggota DPR ditambah dengan utusan-utusan dan golongan, serta pembentukan Dewan
Pertimbangan Agung Sementara (DPAS).
• Reaksi dengan adanya Dekret Presiden:
1. Rakyat menyambut baik sebab mereka telah mendambakan adanya stabilitas politik yang telah goyah selama masa Liberal.
2. Mahkamah Agung , PNI, PKI, serta TNI membenarkan dan mendukung pelaksanaan Dekrit Presiden.
3. KSAD meminta kepada seluruh anggota TNI-AD untuk melaksanakan pengamanan Dekrit Presiden.
4. DPR pada tanggal 22 Juli 1945 secara aklamasi menyatakan bersedia bekerja terus di bawah naungan UUD 1945
• Melalui Dekret presiden, konsep Demokrasi Terpimpin yang dirumuskan Soekarno melalui konsepsi 1957
direalisasikan melalui Staatsnoodrecht ( Hukum Negara dalam keadaan bahaya Perang ). Langkah ini terpaksa
diambil karena keadaan tatanegara dalam keadaan krisis yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa
NKRI.
• Pada 5 Juli 1959, Perdana Menteri Ir. Djuanda mengembalikan mandat kepada Presiden Soekarno dan Kabinet Karya
dibubarkan.
• Pada 10 Juli 1959, Soekarno mengumumkan kabinet baru ( Kabinet Kerja ). Dan dibentuk Dewan Pertimbangan
Agung Sementara (DPAS) berdasarkan Penetapan Presiden No. 3 tahun 1959 tertanggal 22 Juli 1959.
• Pada 17 Agustus 1959, dalam berpidato peringatan kemerdekaan RI berjudul “Penemuan Kembali Revolusi Kita”,
presiden menafsirkan pengertian Demokrasi Terpimpinya. Menguraikan Ideologi Demokrasi Terpimpin ( revolusi,
gotong royong, demokrasi, anti imperealisme-kapitalisme, anti demokrasi liberal, dan perubahan total).
• Sidang DPAS bulan November 1959 mengusulkan kepada pemerintah agar amanat presiden pada 17 Agustus 1959
dijadikan Garis-garis Besar Haluan Negara. Presiden menerima usulan pidatonya sebagai Garis-garis Besar Haluan
Negara dengan nama “Manifesto Politik Republik Indonesia”( Manipol ).
• Melalui Penetapan Presiden No. 2/1959 tanggal 31 Desember 1959 Lembaga Majelis Permusyawaratan
Sementara ( MPRS). MPRS menjalankan fungsi dan tugasnya tidak sejalan dengan amanat dalam UUD’45,
namun melalui Penpres No.2/1959, dimana fungsi dan tugas MPRS hanya menetapkan Garis-garis Besar
Haluan Negara.
• DPR menjalankan tugasnya dalam landasan UUD’45 dengan syarat menyetujui segala perombakan yang
diajukan pemerintah sampai dibentuknya DPR baru berdasarkan Penpres No. 1/1959.
• Benih konflik muncul antara ketua DPR (Sartono) menyarankan agar Soekarno meminta mandat kepada
DPR untuk melakukan perombakan struktur kenegaraan sesuai UUD’45 dan Presiden menolak, ia hanya
akan datang ke DPR untuk menjelaskan perubahan konstitusi dll, bukan untuk meminta mandat.
• Pada 5 Maret 1960 Presiden membubarkan DPR akibat DPR menolak RAPBN 1960. Kemudian Presiden
mendirikan DPR-GR dan menunjuk anggota berdasarkan perimbangan lima golongan (Nasionalis, Islam,
Komunis, Kristen-Katolik, dan Golongan Fungsional).
• Berdasarkan Penpres No. 13/1959 Presiden membentuk lembaga Front Nasional dalam menegakkan
Demokrasi Terpimpin.
• Berdasarkan Penpres No. 94/1959 tentang pengintegrasian lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara
dengan eksekutif, presiden melakukan regrouping kabinet.
• Berdasarkan Penpres No. 4/1959 presiden membentuk lembaga baru Musyawarah Pembantu Pimpinan
Revolusi (MPPR) yang merupaka badan pembantu Pimpinan Besar Revolusi dalam mengambil kebijakan
khusus dan darurat.
peta kekuatan politik nasional
• Pemegang kekuasaan tertinggi :
Antara tahun 1960-1965, kekuatan politik terpusat di tangan Presiden Soekarno. Presiden Soekarno
memegang kekuasaan negara dengan TNI AD dan PKI disampingnya.
• PKI dalam Peta Kekuatan Politik Nasional :
PKI muncul sebagai kekuatan baru pada pemilihan umum 1955. Sejak saat itu, PKI berusaha menyaingi
TNI dengan memanfaatkan dukungan yang diberikan Presiden Soekarno untuk menekan pengaruh TNI
AD.
ILO (Internasional Labour Organization )
• Berdiri tahun 1919
• Tujuan :
1. mendorong tercipta peluang kerja
2. mempromosikan berbagai hak
kerja
• Keuntungan :
1. Penetapan Pakta Lapangan Kerja
Global
APO
• Berdiri 11 Mei 1961. Indonesia gabung tahun 1968
• Tujuan meningkatkan produktivitas dinegara-
negara Asia.
• Anggotanya adalah negara-negara Asia
seperti,Hongkong ,Jepang,Pakistasn,dan Singapura
• Keuntungan
1. Peningkatan prokdutivitas memalui pelatihan dan
kajian ilmiah
2. Penasihat dan penyusunan strategi dagang
World Bank(Bank Dunia)
• Didirikan pada 27 Desember 1945
• Bertugas memberikan bantuan
ekonomi untuk perbaikan usaha
usaha dalam bidangbidang
pertanian,industri,jalan raya,dan
perhubungan negara-negara di dunia.
Masyarakat Ekonomi Eropa(MEE)
atau Europian Economic Community(EEC)