Anda di halaman 1dari 13

A.

Sejarah Tenis Meja

Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket yang dimainkan dewasa
ini dan tenis merupakan salah satu permainan yang paling disukai. Menurut beberapa catatan
sejarah, permainan menggunakan bola dan raket sudah dimainkan sejak sebelum Masehi,
yaitu di Mesir dan Yunani. Pada abad ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu de paume,
yang menyerupai permainan tenis kini, telah dimainkan untuk pertama kali di sebuah
kawasan di Perancis. Bola yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan
pemukulnya hanyalah tangan.
Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13 dan
mendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat. Banyak peminatnya ternyata di antara
rakyat setempat terhadap permainan ini. Sejak itu perkembangan tenis terus meningkat ke
negara-negara Eropa yang lain.
Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo,
seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang
menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris "Sporting Magazine" menamakan
permainan ini sebagai 'tenis lapangan' (lawn tennis). Dalam buku "Book of Games And
Sports", yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai "tenis panjang". Tenis pada
mulanya merupakan permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput yang terkenal
di zaman Ratu Victoria lalu ditiru oleh golongan menengah, yang menjadikannya sebagai
permainan biasa.

Sejarah Tenis Meja Indonesia


Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya
dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi.
Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain
keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.Sebelum perang dunia
ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan
Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI
mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis
Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga

sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulanperkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang
dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP,
SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan
tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.Indonesia selalu di undang
dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF
pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat
dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis
Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan
sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.

Dalam perkembangan yang sangat pesat, para pengemar olahraga tennis meja dituntut
untuk mempelajari dan menganalisa kepesatannya lebih mendalam hingga ke detil-detilnya.
Dengan demikian, kita akan mengetahuio cara-cara terbaru yang akan membawa para pemain
meningkatkan mutu teknik bermain dan bertanding yang akan menuju kea rah keberhasilan.
Kita tentu sependapat bahwa tingkat kesempurnaan hanya akan terwujud melalui system
latihan yang penuh disiplin disertai keteguhan hati dalam meraih kesuksesan.
Bermain tennis meja ada dua tenaga yang paling mendasar; yang satu adalah tenaga
pukulan membentur bola yamg lebih di kenal dengan sebutan memukul, dan yang satunya
lagi adalah tenga pergesekan yang lebih di kenal dengan sebutan mengesek bola. Selain bola
yang tinggi dekat net., dapat di pukul secara ringkas, memukul bola-bola yang lainya harus
dilengkapi dengan gesekan. Apabila diuraikan, di sini mengandung dua arti:
I.
pada saat pukulan half volley, yang diutamakan adalah pukulan, sedangkan pergesekan
hanya merupakan factor penunjang. Memukul dapat menambah kecepatan dan tenaga bola,
mengesek dapat menimbulkan bola berputaran atas (topspin). Putaran atas berguna untuk
menciptakan garis kurva yang sesuai dengan pukulan.
II.
Pada saat menciptakan putaran seperti bola loop drive, haruslah mengutamakan
pergesekan. Akan tetapi, mengejar tuntutan pergesekan secara monoton malah akan berakibat
sebaliknya. Gesekan akan terlalu tipis, menyebabkan kurangnya kurangnya tenaga putaran
bola dan sulit untuk mengorbitkan bola yang berputaran dua.

B. Teknik Bermain Tenis Meja


1.

Teknik Memegang Bet


Dalam bermain tenis meja terdapat banyak teknik memegang bet.Permaianan tenis
meja dipengaruhi oleh teknik memegang bet, oleh karena itu setiap pemain harus menguasai
teknik dasar memegang bet. Terdapat beberapa variasi dalam memegang bet. Macam-macam
teknik memegang bet antara lain:
Shakehand Grip

Shakehand grip adalah cara memegang bet yang sering digunakan oleh banyak pemain.Cara
mememang ini sangat efektif untuk bermain bertahan dan menyerang. Dengan shakehand
grip ini pemain dapat dengan mudah memukul dengan kuat ke semua sudut meja.
Memegang shakehand grip seperti orang melakukan jabat tangan(Sapto Adi dan
Muarifin,1994:8). Kesalahan dan perbaikan yang sering terjadi dalam belajar grip ini
meliputi, pukulan forehand atau backhand terasa tidak stabil. Untuk mengatasi hal ini adalah
dengan memutar bagian bet kearah dalam (bila memegang di depan tubuh dengan shakehand
grip) akan membuat pukulan lebih stabil, tetapi pukulan forehand kurang stabil. Kemudian
putar bagian atas bet ke arah belakang. Bagian dalam ibu jari menyentuh bet mengakibatkan
pukulan forehand tidak menentu, dan pukulanback hand menjadi kurang efektif.
Penhold grip

Penholg grip adalah cara memegang bet seprti orang yang memegang pena. Cara memegang
ini hanya digunakan pada satu permukaan bet. Seperti yang dijelaskan

(Sutarmin,2007:15) Penhold grip atau memegang tangkai bet hanya dapat digunakan untuk
satu permukaan bet saja. Cara memegang ini sangat efektif untuk pukulan forehand tetapi
kurang efektif untuk pukulan backhand. Cara memegang ini hanya digunakan untuk pemain
dengan tipe bertahan. Kelebihan bermain dengan teknik penhold grib adalah mampu
memukulbackhand dengan cepat, pada waktu servis mudah menggerakkan pergelangan
tangan, dan yang paling penting adalah sesuai untuk memukul forehand. Sedangkan
kelemahan menggunakan teknik penhold gripadalah kesulitan dalam melakukan
pukulan backhand dan tidak efektif dalam permainan bertahan.
Seemiller Grip

Seemiller grip juga disebut dengan American grip, yang merupakan versi dari shakehends
grip(Sutarmin,2007:19).Cara memegang ini hampir sama dengan shakehand grip. Bedanya
pada seemiller grip Bet bagian atas diputar dari 20 hingga 90 derajat kearah tubuh. Jari
telunjuk menempel di sepanjang sisi bet.
Kelebihan gaya seemiller grip adalah mudah melakukan blok, mudah menguasai
permainan di tengah meja,Mudah melakukan perubahan sisi bet pada saat permaianan
berlangsung, pergelangan tangan mudah digerakkan untuk pukulan forehand. Kelemahan
pada gaya seemiller grip adalah kesulitan melakukan pukulanbackhand yang jauh dari meja,
kesulitan melakukan pukulan sudut, tidak efektif untuk pola bertahan.
2.

Teknik Memukul
Pada
dasarnya
ada
dua
teknik
memukul
dalam
tenis
meja
yaitu forehand dan backhand. Pukulan forehand memiliki keunggulan pada kerasnya laju
bola
sedangkan
pukulan
backhand
akan
mempermudah
untukmanghadapai
pukulan backspin dan topspin. Kedua teknik memukul ini mendasari berbagai jenis pukulan.
Pukulan Forehand
Pukulan forehand dilakukan jika bola berada disebelah kanan tubuh (sabto adi dan muarifin,
1994:16).Cara melakukan pukulan ini adalah dengan merendahkan posisi tubuh, Lalu
gerakkan tangan yang memegang bet kearah pinggang (bila tidak kidal gerakan kearah

kanan), siku membentuk sudut kira-kira 90 derajat.Sekarang tinggal menggerakkan tangan


kedapan tanpa merubah siku.
Pukulan backhand
Pukulan backhand dilakukan jika bola berada disebelah kiri badan (Sapto Adi dan
Muarifin,1994:17). Cara melakukannya pertama rendahkan posisi tubuh lalu gerakkan
tangan kearah pinggang sebelah kiri jika tidak kidal, dengan sudut siku sembilan puluh
derajat.Gerakkan tangan dan bet kearah depan, jaga siku agar tetap sembilan puluh derajat
dan bet tetap lurus.
Jenis-jenis pukulan (stroke)
Banyak jenis pukulan dalam tennis meja yang harus diketahui dalam bermain tennis meja
yaitu drive, push, chop, blok, lobbing dan loopping.
Pukulan Drive
Drive merupakan pukulan dengan ayunan panjang sehingga menghasilkan pukulan yang
datar dan keras (Sutarmin,2007:36).Tipe pukulan ini keras dan cepat .Cara
melakukan forehand drive pertama gerakkan bet kearah depan. Gerakan ini diikuti dengan
perputaran badan kearah depan kira-kira badan berputar tiga puluh derajat..
Kesalahan dan cara mengatasi dalam melakukan pukulan forehand drive adalah
terjadi perubahan pada posisi bet akibat bergeraknya pergelangan tangan hal ini menyulitkan
saat kontak dengan bola. Kuatkan pergelangan tangan saat sikap permulaan, sehingga bet
tidak akan mudah berubah posisi. Yang kedua adalah pukulan backhand drive Cara
melakukannya pertama siku membentuk sudut sembilan puluh derajat.Pergerakan bet diikuti
oleh gerak memutar badan.Usahakan kontak dengan bola saat bet berada didepan badan agak
kiri.
Kesalahan yang sering terjadi dalam pukulan drive dan cara mengatasinya adalah gerakan
kaki. Untuk mengatasi hal ini adalah dengan memperbanyak latihan backhand.
Pukulan Push (dorongan)
Push adalah
pukulan backspin pasif
yang
dilakukan
untuk
menghadapi backspin (Larry Hodges,2002:64).Pukulan ini dapat menjaga agar bola tidak
melambung terlalu tinggi dari net.Untuk melakukan pukulan forehand push perhatikan agar
posisi bet sedikit terbuka Gerakan bet kedepan dan sedikit kebawah.Usahakan bola mengenai
bet bagian tengah.Yang kedus adalah cara melakukan backhand pushperkenaan blanya sama
dengan forehand push bedanya ini menggnakan backhand. Usahakan kontak bola hanya
terjadi gesekan tetapi kuat sehingga menghasilkan bola backspin yang sempurna. Usahakan
perkenaan bola di kiri mendekati bagian depan tubuh
Pukulan Chop
Chop merupakan
pukulan backspin yang
bersifat
bertahan
(Larry
Hodges,2002:99). Persiapan dalam melakukan pukulan forehand chop sama untuk
melakukan pukulan forehand tapi posisi bet agak terbuka.Gerakkan bet ke depan condong ke
bawah. Usahan kontak dengan bola terjadi di depan kanan badan.

Perkenaan bola pada sisi bet depan agak bawah dan perkenaan pada bola pada sisi bawah
bola.Sedangkan untuk backhand chop posisi awal sama dengan backhand
tetapi posisi bet terbuka atau sisi depan condong ke atas. Usahakan kontak bola pada bagian
sisi bawah bet depan dengan sisi bawah bola.Usahakan perkenaan bola di kiri agak depan
tubuh.

3.

Block
Block adalah cara paling sederhana untuk mengembalikan pukulan yang keras (Larry
Hodges,2002:72). Blockdilakukan setelah bola memantul dari meja. Hal ini dilakukan untuk
membuat lawan tidak dapat melancarkan serangan dengan cepat, karena bola yang
di block akan kembali dengan cepat Cara melakukan forehand blok yang pertma gerakkan bet
ke depan, posisi bet tertutup (sisi depan bet menghadap ke bawah).Perhatikan arah datangnya
bola, segera lakukan block setelah bola memantul dari meja, perkenaan bola dengan bet tepat
pada tengah bet.Sedangkan untuk backhand block bet berada disebelah kiri tubuh.Gerakkan
bet ke depan jika ingin melakukan blocking, posisi bet tertutup (sisi depan bet menghadap ke
bawah).Perhatikan arah datangnya bola, segera lakukan block setelah bola memantul dari
meja, perkenan bola dengan bet tepat pada tengah bet.

4.

Teknik Servis
Servis yaitu memukul bola untuk menyajikan bola pertama (Sutarmin,2007:17).Ada
beberapa teknik servis yaitu servis forehand topspin, servis backhand topspin,
servis forehand backspin, servis backhand backspin. Topspin merupakan arah putaran bola
(dimana bola berputar searah jarum jam). Backspinmerupakan arah putaran bola juga (bola
berputar berlawanan jarum jam). Cara melakukan servis
Forehand Topspin
Untuk melakukan forehand topspin pemaian berdiri dengan sikap persiapan di meja
bagian kanan dan menghadap sektor kiri meja lawan.Tangan kanan memegang bet berada di
kanan badan dengan siku ditekuk sebesar sembilan puluh derajat.Telapak tangan kiri
memegang bola.Bola dilambungkan setinggi enam belas senti meter, kemudian dipukul
dengan bet.Usahakan pantulan bola tidak begitu tinggi dari net.
Backhand Topspin
Untuk melakukan backhand topspin pemain berdiri di tengah meja dengan sikap
persiapan. Tangan kanan memegang bet dengan mendekatkanya ke pinggang sebelah
kiri.Telapak tangan kiri memegang bola.Lambungkan bola setinggi enam belas senti meter,
pukul dengan bet.Usahakan bola tidak begitu tinggi dari net sehingga pantulan bola di meja
lawan tidak begitu tinggi
Backhand Backspin
Untuk melakukan backhand backspin pemain berdiri di tengah meja dengan sikap
persiapan.Tangan kanan memegang bet dengan mendekatkanya ke pinggang sebelah
kiri..Telapak tangan kiri memegang bola.Lambungkan bola setinggi enam belas senti meter,

pukul dengan bet..Untuk melakukan pukulan ini hanya menggesek bagian belakang bola
dengan bagian bawah bet. Gerakan bet ke depan condong turun ke bawah..Usahakan bola
tidak begitu tinggi dari net sehingga pantulan bola di meja lawan tidak begitu tinggi.
Selain dari kedua dasar dan gerakan service yang disebutkan di atas maka terdapat beberapa
hal lagi yang perlu diperhatikan dalam melakukan service forehand dan service backhand
diantaranya yaitu :
1.
Pandangan
2.

Melempar bola ke atas

3.

Ayunan bet pada saat memukul bola

4.

Saat perkenaan (inpact) bola dengan bet

5.

Sikap lanjut atau akhir

Penganalisaan gerakan tersebut perlu sekali dikuasai oleh setiap pemain apabila
menginginkan penyajian service berhasil dengan baik. Adapun penjelasan masing-masing
sabagai dasar dan gerakan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Pandangan
Pada pelaksanaan service kita hendaknya melihat arah bola lambung karena kita
menginginkan bola yang dipukul dapat melambung dengan baik dan akurat. Setelah kita
mengarahkan pandangan ke bola selanjutnya arah pandangan beralih ke sasaran yang kita
kehendaki/tuju. Dengan melakukan hal tersebut berarti kita juga telah melakukan service
perlu kosentrasi dengan baik.
Service merupakan serangan pertama di dalam permainan tenis meja sebab dengan service
yang baik serta pandangan dimana kita mengetahui tempat-tempat yang sulit dikembalikan
oleh pihak lawan akan menghasilkan nilai (point).
2) Melempar bola ke atas
Melempar bola ke atas dalam setiap jenis service merupakan syarat yang terpenting di dalam
peraturan tenis meja. Bola yang tidak dilambungkan akan dianggap tidak syah atau service
gagal, karena melempar bola merupakan tahapan pertama yang selanjutnya disusun dengan
memukul bola (Hitting The Ball). Gerakan melempar bola ini sangat perlu diperhatikan
karena apabila kita melakukan lemparan tidak sempurna akan mengakibatkan hasil pukulan
tidak mengenai sasaran/gagal melambung bola. Untuk menghindari kesalahan-kesalahan
yang tidak kita inginkan lemparan harus dilakukan secara baik yaitu : bola diletakkan pada
tangan (telapak) tangan kiri dengan jari-jari tertutup kecuali ibu jari dan bola dilambungkan
ke atas dengan sudut tidak boleh lebih dari 45O dari garis vertikal baru kemudian dipukul.
3) Ayunkan tangan pada saat memukul bola
Ayunan tangan yang baik sangat diperlukan sekali di dalam menyajikan service, karena
ayunan tangan merupakan gerakan awal untuk memukul maupun untuk menentukan sasaran

yang tepat untuk mendapatkan hasil yang baik di dalam penyajian service, ayunan tangan
(bet) dan lambung bola harus tepat dan terkoordinasikan.

Cara melakukannya adalah sebagai berikut : mula-mula ambil sikap berdiri menyamping dan
badan condong ke depan, sedangkan bet dipegang tepat dibelakang dan di bawah bola yang
tidak bergerak dengan daunya terangkat ke atas. Lemparan bola dari telapak tangan yang
bebas ke atas ambil serentak mengayunkan bet ke depan dan ke atas untuk meyikat bagian
atas bola.
4) Saat perkenaan(Inpect) bola dengan bet
Bersamaan dengan turunnya bola dari ketinggian, saat itulah perkenaan bola dengan bet. Pada
saat bet menempel atau membentur bola, komponen ke depan lebih besar dari komponen ke
atas, agar bola berjalan menuju ke depan dan keras.
5) Gerakan lanjut/akhir
Setelah pekenaan bola teruskan gerakan lengan ke depan samping berhenti di depan kiri atau
di depan dahi jadi gerakan lanjut ini yang mengangkat bola untuk melewati jaring dan
selanjutnya memantul pada meja lawan. (Drs. Soetomo, 1985 : 554 556).
C. Sepuluh Perintah Tennis Meja
1. Gaya bermain apa saja yang Anda inginkan. Jangan biarkan orang lain mendikte bagaimana
anda harus bermain, tetapi dengarkan nasihat untuk memperbaikinya. Gaya anda bisa
menjadi perpanjangan dari kepribadian Anda. Semakin banyak memiliki gaya permainan,
semakin kaya akan variasi, bawa sesuatu ke permainan. Jadilah diri sendiri.
2. Bermain dengan peralatan apapun yang anda inginkan, tetapi seharusnya tidak membatasi
pilihan taktis anda atau pilihan lainnya. Gunakan peralatan yang anda bisa dan harus bisa dgn
cara memainkan peralatan lainnya. Eksperimentasi adalah kunci.
3. Mengembangkan taktik-taktik dari counter, serve, poin, pertandingan, peralatan lawan, gaya
dari lawan, perilaku lawan, taktik lawan, apapun. Berpikirlah sebelum, selama dan setelah
bermain. Be smart.
4. Menghormati orang lain.Adalah cara untuk menjadi dihormati. Jangan menggunakan taktik
untuk kecewa, ketakutan atau mengganggu lawan, disetiap point. bermainlah jika seseorang
meminta anda untuk bermain. Cobalah untuk bersenang-senang dan biarkan orang lain yang
memiliki rasa senang juga. Memberikan nasihat dan membantu pemain lain. dan memberikan
respect. Be a Gentle
5. Belajar untuk menang dan belajar untuk kalah, biasakan diri anda menerima kesalahan dan
keterbatasan dan kekurangan tehnik anda, jangan mengeluh ketika anda kalah. Anda kalah
karena anda tidak menerima kekalahan tersebut. Be modest..!!

6. Tidak ada keberuntungan, coba tempatkan bola anda persis jatuh didepan net atau diujung2
meja..maka anda akan terbiasa dengan pukulan2 itubegitu pula dengan lawan anda, jika
pukulan mereka menyentuh net atau ditepi meja..coba lah untuk tetap focus mengembalikan
bola dari merekatetap focus..!!
7. Meningkatkan gaya dan teknik. Memperbaiki kelemahan anda lebih mudah daripada
meningkatkan kekuatan Anda, dan ingat bahwa lawan yang pintar akan melihat pada tiap2
kelemahan. Pertama memutuskan untuk melatih apa, mengapa dan bagaimana Anda akan
melakukannya, kemudian latihlah.
Belajar untuk rally.
8. Aturan dan peralatan akan berubah, sehingga gaya tertentu atau peralatan dapat
diistimewakan. Jika anda bisa berubah kapan saja, anda juga dapat menerima perubahan dan
mereka yang bermain di beberapa kekurangan, seperti Gaya yang kurang disukai, atau
bahkan dirugikan oleh peraturan yakinlah masih bisa menang. Hanya diperlukan usaha yang
lebih keras.
Jangan pernah merajuk..!!!.
9. Tidak ada peralatan yang tidak adil. Tidak ada gaya yang buruk dengan olahraga. Tidak ada
pemain yang inferior atau superior dengan cara apapun, dan tentu saja anda tidak berhak
untuk menghakimi seseorang. Tinggalkan semua olahraga jika Anda berpikir berbeda dari
ini.
10. Satu-satunya hukum yg harus dihormati adalah peraturan ( the rules of the game ). Hal ini
berarti bahwa satu-satunya cara menunjukkan permainan seharusnya mainkan. Bacalah,
patuhi semua peraturan, dan lalu tegakkan. Cobalah untuk memanfaatkan aturan untuk
keuntungan Anda.
But be legal.
D. Taktik dan Strategi Tenis Meja

Taktik

Taktik adalah siasat utuk menghadapi permainan lawan, dengan tujuan untuk dapat
memenangkan permainan. (Sukintak, 1979 : 16).

Strategi
Strategi adalah siasat yang bersifat umum, menyeluruh, dan menyangkut banyak segi
(Sukintak, 1979 : 16). Dalam strategi bermain banyak mencangkup unsur yaitu pertama
menganalisis kekurangan sendiri, yang kedua menganalisis kepada pihak lawan. Permainan
lawan harus dipelajari agar diketahui kelemahannya, yang perlu diperhatikan sebelum
memulai servicenya adalah sikap badan, dan bagaimana service itu dilakukan. Unsur-unsur
inilah yang nantinya dapat memberikan gambaran jenis-jenis service yang dilakukan dan
kemana arahnya bola, begitu juga sebaliknya seorang pemain harus dapat menyembunyikan

kelemahannya. Jadi seorang pemain hendaknya dapat menguasai berbagai macam pola
permainan agar pihak lawan tidak dengan cepat menguasai permainannya.
Berikut langkah-langkah Dasar menuju keberhasilan Bermain Tenis Meja :
1. Menentukan Peralatan Tenis Meja
2. Lakukanlah Pemanasan dan Pelemasan
3. Cara Memegang Bet dan Mengontrol Bet
4. Posisi Siap Pukulan Porhand dan Backhand
5. Penepatan Kaki (bagaimana cara bergerak)
6. Permainan Spin
7. Dasar Pukulan (Chooping, pushing ; backspin, Bloking, Looping,Lobbing)
8. Servis dan kemudian ketingkatan selanjutnya
9. Tipe Permainan, Taktik Bermain dan Strategi

E. Peraturan/Alat dan Fasilitas Bermain Tenis Meja


Peraturan atau aturan di dalam olah raga Tenis Meja :
Meja

Permukaan meja atau meja tempat bermain harus berbentuk segi empat dengan
panjang 2,74m dan lebar 1,525m, dan harus datar dengan ketinggian 76 cm di atas
lantai.

Permukaan meja tidak termasuk sisi permukaan meja.

Permukaan meja boleh terbuat dari bahan apa saja namun harus menghasilkan
pantulan sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.

Seluruh permukaan meja harus berwarna gelap dan pudar dengan garis putih selebar 2
cm pada tiap sisi panjang meja 2,74 m dan tiap lebar meja 1,525 m.

Permukaan meja dibagi dalam 2 bagian yang sama secara vertikal oleh net paralel
dengan garis akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja.

Untuk ganda, setiap bagian meja harus dibagi dalam 2 bagian yang sama dengan garis
tengah berwarna putih selebar 3 mm, paralel dengan garis lurus sepanjang kedua
bagian meja, garis tengah tersebut harus dianggap menjadi 2 bagian kiri dan kanan.

Perangkat net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan ke dua tiang penyangga,
termasuk kedua penjepit yang dilekatkan ke meja.

Net

Net harus terpajang dengan bantuan tali yang melekat pada ke dua sisi atas tiang
setinggi 15,25 cm, batas perpanjangan ke dua tiang di setiap sisi akhir lebar meja
adalah 15,25 cm.

Ketinggian sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas permukaan meja.

Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan
ujung net harus serapat mungkin dengan tiang penyangga.

Bola

Bola harus bulat dengan diameter 40 mm.

Berat bola harus 2,7 gram.

Bola harus terbuat dari bahan selulosa (celluloid) atau sejenis bahan plastik, berwarna
putih atau oranye, dan tidak mengkilap.

Ukuran, berat dan bentuk raket tidak ditentukan, tetapi daun raket harus datar dan
kaku.

Daun raket minimal 85 % terbuat dari kayu diukur dari ketebalannya; lapisan perekat
di dalam kayu dapat diperkuat dengan bahan yang berserat seperti serat karbon
(carbon fibre) atau serat kaca (glass fibre) atau bahan kertas yang dipadatkan, namun
bahan tersebut tidak boleh lebih dari 7,5 % dari total ketebalan atau berukuran 0,35
mm, yang lebih tipis yang dipakai sebagai acuan.

Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi oleh karet
licin/halus maupun bintik, bila menggunakan karet bintik yang menonjol ke luar
(tanpa spons) maka ketebalan karet termasuk lapisan lem perekat tidak boleh lebih
dari 2.0 mm, atau jika menggunakan karet lapis (karet + spons) dengan bintik di
dalamnya menghadap keluar atau ke dalam maka ketebalannya tidak boleh lebih dari
4.0 mm sudah termasuk dengan lem perekat.

Karet bintik biasa adalah lapisan tunggal karet yang bukan seluler (cellular), sintetik
atau alami, dengan bintik yang menyebar dipermukaannya secara merata dengan
kepadatan tidak kurang dari 10 per-cm2 dan tidak lebih dari 30 per-cm2.

Karet lapis (sandwich rubber) adalah lapisan tunggal karet seluler (biasa disebut
spons) yang ditutupi/ditumpuk dengan satu lapisan luar karet bintik biasa (biasa
disebut topsheet), ketebalan dari karet bintik tidak lebih dari 2 mm.

Bet

Karet penutup daun raket tidak melebihi daun raket itu sendiri, kecuali pada bagian
yang terdekat dari pegangan raket dan yang ditutupi oleh jari-jari dapat ditutupi oleh
bahan lain atau tidak ditutupi.

Daun raket, lapisan yang ada di dalam dan lapisan yang menutupinya baik karet atau
lemnya pada sisi yang digunakan untuk memukul bola harus tiada sambungan dan
ketebalannya juga merata.

Permukaan karet yang menutup daun raket di satu sisi harus berwarna merah menyala
di satu sisi dan hitam di sisi lain (tidak sama dengan warna sebelahnya), atau
permukaan daun raket yang dibiarkan polos tanpa penutup harus berwarna pudar.

Karet penutup raket yang digunakan harus tanpa perlakuan bahan kimia, merubah
karakterisktik karet secara fisik, atau hal lainnya.

Apabila terjadi sedikit kekurangan/ penyimpangan pada warna dan kesinambungan


permukaan akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh kejadian yang tidak disengaja
dapat diijinkan sepanjang tidak merubah karakteristik dari permukaan karet.

Pada permulaan permainan dan kapan saja pemain menukar raketnya selama
permainan berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan raketnya pada lawannya
dan pada wasit dan harus mengijinkan wasit dan lawannya untuk memeriksa/
mencobanya.

F. Ukuran Meja Tenis Meja


Panjang = 274 cm
Lebar = 152,5 cm
Tebal garis sisi = 2 cm
Tinggi meja dari lantai lapangan = 76 cm
Luas = 4,1785 meter persegi
G. Tiang Net dan Jaring Net
Panjang Net = 183 cm
Lebar / Tinggi Net = 15,25 cm
Jarak Meja Ke Tiang = 15,25 cm
Luas Net = 0,279075 meter persegi
Di pinggir dan di tengah meja diberi garis. Umumnya warna dasar meja tenis meja adalah
warna hijau dan untuk garis adalah putih. Tenis Meja = Table Tennis (internasional).

Anda mungkin juga menyukai