tokoh petinis meja indonesia mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh
Indonesia). Dan sejak itu, Perkembangan tenis meja di Indonesia hingga sekarang bisa
dikatakan cukup pesat.
Permainan tenis meja masuk Asia Selain India setelah tahun 1910. Namun
usaha-usaha terorganisir untuk memperkokoh kepentingan tenis meja baru berakar
pada waktu diselenggarakannya kejuaraan dunia di Bombay pada bulan Februari
1952. Negara-negara Asia sebagai peserta di dalam kejuaraan dunia tersebut
memutuskan untuk membentuk federasi tenis meja asia yang dalam bahasa inggris
lebih dikenal dangan The Table Tennis Federation of Asia(TTFA).
Perkembangan Permainan Tenis Meja di Indonesia
Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa
itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu
permainan rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh
ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan
tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh
pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada
tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama
menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI telah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu
TTFA (Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak
berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya
pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON,
POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang
diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau
swasta atau karang taruna dll.
Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah
Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan
pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan
nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai
pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna
yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.
bermain
tenis
meja
terdapat
banyak
teknik
memegang
bet.Permaianan tenis meja dipengaruhi oleh teknik memegang bet, oleh karena itu
setiap pemain harus menguasai teknik dasar memegang bet. Terdapat beberapa
variasi dalam memegang bet. Macam-macam teknik memegang bet antara lain
a. Shakehand grip
Shakehand grip adalah cara memegang bet yang sering digunakan oleh
banyak pemain.Cara mememang ini sangat efektif untuk bermain bertahan dan
menyerang. Dengan shakehand grip ini pemain dapat dengan mudah memukul
dengan kuat ke semua sudut meja. Memegang shakehand grip seperti orang
melakukan jabat tangan(Sapto Adi dan Muarifin,1994:8). Kesalahan dan
perbaikan
yang
sering
terjadi
dalam
belajar
grip
ini
meliputi,
pukulan forehand atau backhand terasa tidak stabil. Untuk mengatasi hal ini
adalah dengan memutar bagian bet kearah dalam (bila memegang di depan
tubuh dengan shakehand grip) akan membuat pukulan lebih stabil, tetapi
pukulan forehand kurang stabil. Kemudian putar bagian atas bet ke arah
belakang.
Bagian
dalam
ibu
jari
menyentuh
bet
mengakibatkan
pukulan forehand tidak menentu, dan pukulan back hand menjadi kurang
efektif.
b. Penhold grip
Penhold grip adalah cara memegang bet seprti orang yang memegang
pena. Cara memegang ini hanya digunakan pada satu permukaan bet. Seperti yang
dijelaskan (Sutarmin,2007:15) Penhold grip atau memegang tangkai bet hanya
dapat digunakan untuk satu permukaan bet saja. Cara memegang ini sangat efektif
untuk pukulan forehand tetapi kurang efektif untuk pukulan backhand. Cara
memegang ini hanya digunakan untuk pemain dengan tipe bertahan. Kelebihan
bermain dengan teknik penhold grib adalah mampu memukul backhand dengan
cepat, pada waktu servis mudah menggerakkan pergelangan tangan, dan yang
paling penting adalah sesuai untuk memukul forehand. Sedangkan kelemahan
menggunakan
teknik penhold
grip adalah
kesulitan
dalam
melakukan
Seemiller grip juga disebut dengan American grip, yang merupakan versi
dari shakehands
grip(Sutarmin,2007:19).Cara
memegang
ini
hampir
sama
dengan shakehand grip. Bedanya pada seemiller gripBet bagian atas diputar dari 20
hingga 90 derajat kearah tubuh. Jari telunjuk menempel di sepanjang sisi bet.
Kelebihan gaya seemiller grip adalah mudah melakukan blok, mudah
menguasai permainan di tengah meja,Mudah melakukan perubahan sisi bet pada saat
permaianan
berlangsung,
pergelangan
tangan
mudah
digerakkan
untuk
pukulan forehand. Kelemahan pada gaya seemiller grip adalah kesulitan melakukan
pukulan backhand yang jauh dari meja, kesulitan melakukan pukulan sudut, tidak
efektif untuk pola bertahan.
C. Teknik pukulan Forehamd
Sebelum kita membahas tentang pukulan dalam tenis meja sebaiknya harus
mengetahui terlebih dahulu beberapa teknik untuk mendukung teknik pukulan yaitu :
1. Teknik Siap Sedia (Stance)
Stance berarti posisi kaki, badan dan tangan pada saat siap menunggu bola
atau pada saat memukul bola. Ada dua bentuk stance utama yang biasa digunakan
dalam permainan tenis meja:
a. Square Stance
Square Stance adalah posisi badan menghadap penuh ke meja.
Biasanya posisi ini digunakan untuk menerima servis dari lawan atau siap
kembali setelah mengembalikan pukulan dari lawan. Dengan satu langkah ke
samping kiri, samping kanan, ke depan, ke belakang maupun diagonal, pemain
diharapkan dapat mengembalikan bola dengan baik.
b.
Side Stance
Side Stance berarti posisi badan menyamping, baik ke samping kiri
maupun ke samping kanan. Pada side stance, jarak antara bahu ke meja atau
ke net harus ada yang lebih dekat. Misalnya untuk pukulan forehand bagi
pemain tangan kiri, bahu kiri harus lebih dekat ke net, begitu pula kaki kirinya
harus lebih dekat ke net. Sebaliknya stance untuk pukulan backhand bagi
pemain tangan kanan, bahu kanan beserta kaki kanannya harus lebih dekat ke
net.
antara bola yang datang dengan posisi pemain agak jauh, dengan dua langkah
sudah cukup. Akan tetapi, jika jaraknya cukup jauh dari meja, harus dicapai
dengan tiga langkah atau lebih.
Metode gerak kaki yang sering kita gunakan adalah two-step. Tipe ini
biasanya digunakan oleh pemain dengan tipe menyerang. Cara melakukannya:
a. Lutut sedikit ditekuk.
b. Berat badan dibagi secara rata di kedua kaki.
c. Berat badan ditumpukan pada ujung kaki.
d. Bila ingin melangkah ke kiri, kaki kiri digeser ke arah kiri dan berat badan
dibebankan ke arah kaki kiri. Bila perlu melakukan dua kali langkah, maka
caranya sama.
e. Kaki
kanan
mengikuti
kaki
kiri,
jika
ingin
melakukan
jika
bola
berada
disebelah
pukulan
dengan
bertahan.
Ada
dua
chop dan
backhand chop.
Persiapan
dalam
pukulan forehand
melakukan
chop sama
untuk
pukulan
yang
dengan cepat. Ada dua jenis block, yaitu forehand block danbackhand block.
Cara melakukan forehand block yang pertama gerakkan bet ke depan, posisi
bet tertutup (sisi depan bet menghadap ke bawah). Perhatikan arah datangnya
bola, segera lakukan block setelah bola memantul dari meja, perkenaan bola
dengan bet tepat pada tengah bet.
e. Forehand Topspin
Topspin mempunyai arti pukulan
yang menghasilkan putaran bola
ke
depan
bersifat
dengan
laju
bola
parabolik. Topspin
topspinnya. Namun begitu, bila bola terlalu tinggi pantulannya maka lawan
akan lebih mudah mengembalikan bola dengan serangan smash ataupun
topspin.
g. Sidespin
Sidespin
ialah menyapu
bola
dalam
Pada permainan Tenis Meja ini menggunakan raket yang terbuat dari kayu
yang dilapisi dengan karet atau juga disebut dengan bet, kemudian menggunakan bola
ping pong dan lapangannya berbentuk meja. Indonesia mempunyai induk organisasi
yang namanya PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia), sedangkan Induk
Organisasi Internasional adalah ITTF (International Table Tennis Federation).
Ukuran Meja Lapangan Tenis Meja :
a. Panjang = 274 cm
b. Lebar = 152,5 cm
c. Tinggi meja dari lantai lapangan = 76 cm
d. Tebal garis sisi = 2 cm
e. Luas = 4,1785 meter persegi
Ukuran Tiang Net dan Jaring Net Tenis Meja :
a. Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan
perantaraan sebuah jaring (net) yang pararel dengan batas akhir meja tersebut.
b. Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah
tiang penyangga setinggi 15,25 cm, sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga
harus berjarak 15,25cmm dari batas sisi permukaan meja.
c. Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran :
panjang 1,83 m sedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net,
harus berjarak 15,22cmm di atas permukaan meja.
Bola Tenis Meja :