Anda di halaman 1dari 12

Makalah Tenis Meja

Disusun oleh: Salsa Zahrani (2200021)

MAN INSAN CENDEKIA SERPONG. TAHUN AJARAN 2020/2021


A. Pengertian

Permainan tenis meja atau yang lebih dikenal dengan istilah “pingpong”
merupakan suatu cabang olahraga yang unik dan kreatif. Pengertian tenis meja adalah
suatu permainan yang menggunakan meja sebagai lapangan yang dibatasi oleh jaring
(net) yang menggunakan bola kecil yang terbuat dari celluloid dan permainannya
menggunakan pemukul atau yang disebut bet (Depdiknas, 2003: 3). Begitu juga
dikatakan oleh Larry Hodges(2007: 25) Permainan tenis meja adalah suatu permainan
dengan menggunakan fasilitas meja dan perlengkapannya serta raket dan bola sebagai
alatnya.

Sedangkan cara memainkannya dengan menggunakan raket yang dilapisi karet


untuk memukul bola celluloid melewati jaring (Muhajir, 2006:26). Hal senada
dikatakan oleh Tomoliyus (2012: 14) bahwa ide dasar permainan tenis meja adalah
menyajikan bola pertama dengan terlebih dahulu memantulkan bola tersebut ke meja
penyaji, dan bola harus melewati atas net dan masuk ke sasaran meja lawan dan juga
mengembalikan bola setelah memantul di meja dengan menggunakan bet untuk
memukul bola, hasil pukulan bolanya lewat di atas net dan masuk ke sasaran meja
lawan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa permainan


tenis meja adalah suatu permainan dengan menggunakan meja, bet dan net sebagai
tempat untuk memantulkan bola yang dipukul dengan menggunakan bet diawali
dengan pukulan pembuka (service) harus mampu yang menyeberangkan bola lewat
net masuk ke sasaran, dan mengembalikan bola ke daerah lawan setelah bola itu
memantul di daerah permainan sendiri. Adapun tujuan dari olahraga tenis meja adalah
untuk menjaga kebugaran badan dan untuk mencapai prestasi yang diharapkan.

B. Sejarah Tenis Meja

Tenis meja dibuat di Inggris sekitar abad ke-19, di mana dimainkan oleh orang
kelas atas sebagai permainan indoor setelah makan malam. Tenis meja mempunyai
beberapa nama, salah satunya "whiff whaff", dan disarankan bahwa permainannya
pertama kali dikembangkan oleh tentara Inggris di India atau Afrika Selatan, di mana
mereka membawanya kembali ke Inggris. Sebaris buku disusun ditengah meja sebagai
net, di mana dua bukunya berfungsi untuk memukul bola golf. Nama "ping-pong"
digunakan hampir semua negara sebelum perusahaan Inggris J. Jaques & Son Ltd
menjadikannya merek dagang pada tahun 1901. Nama "ping-pong" kemudian lebih
digunakan untuk permainan yang dimainkan peralatan Jaques, dengan perusahaan lain
menyebutnya tenis meja. Situasi yang sama terjadi juga di Amerika Serikat, di mana
Jaques menjual hak nama "ping-pong" kepada Parker Brothers. Parker Brothers lalu
menjadikannya merek dagang tahun 1920-an, membuat organisasi lainnya mengubah

1
nama menjadi "tenis meja" dibanding menggunakan nama yang lebih umum, namun
dengan merek dagang.

Inovasi besar berikutnya dilakukan oleh James W.Gibb, pencinta tenis meja,
yang menemukan bola seluloid dalam perjalanan menuju AS tahun 1901 dan
menurutnya cocok untuk permainan. Ini diikuti E.C. Goode yang, pada tahun yang
sama, menciptakan versi modern dari raket dengan memasang selembar karet yang
diberi bintik, ke kayu yang sudah diasah. Tenis meja mulai terkenal pada tahun 1901
disebabkan turnamen yang dibuat, buku yang menuliskan tentang tenis meja, dan
kejuaraan dunia tidak resmi pada tahun 1902. Pada awal 1900an, permainan ini
dilarang di Russia karena penguasa pada masa itu percaya bahwa memainkan tenis
meja memiliki efek yang buruk pada penglihatan pemain

Tahun 1921, Asosiasi Tenis Meja (TTA) dibuat di Inggris, dan diikuti Federasi
Tenis Meja Internasional (ITTF) pada tahun 1926. London menjadi tuan rumah
Kejuaraan Dunia resmi pertama tahun 1926. Tahun 1933, Asosiasi Tenis Meja
Amerika Serikat, sekarang disebut, Tenis Meja Amerika, dibentuk.

Tahun 1930, Edgar Snow berkomentar di Red Star Over China bahwa pihak
Komunis di Perang Saudara China mempunyai "hasrat untuk Tenis Meja asal Inggris"
yang menurutnya "ganjil".

Tahun 1950an, raket yang menggunakan lembaran karet digabung dengan


lapaisan spons di dasarnya mengubah permainan secara dramatis, meningkatkan
kecepatan dan perputaran bola. Ini diperkenalkan perusahaan alat olahraga Inggris
S.W. Hancock Ltd. Penggunaan lem cepat dapat meningkatkan kecepatan dan
perputaran lebih jauh, yang menghasilkan perubahan peralatan untuk "menurunkan
kecepatan permainannya". Tenis meja diperkenalkan sebagai cabang Olimpiade pada
tahun 1988. (Sumber: Wikipedia)

Perkembangan Permainan Tenis Meja di Indonesia

Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa
itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu
permainan rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh
ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan
tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh
pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada
tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama
menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).

Tahun 1960 PTMSI telah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu
TTFA (Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak
berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat

2
dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya
pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON,
POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang
diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau
swasta atau karang taruna dll.

Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah


Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan
pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan
nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai
pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna
yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.

C. Teknik Dasar
A. Teknik Pegangan/Grip

1. Shakehand Grip

Shakehand grip adalah cara memegang bet yang sering digunakan oleh banyak
pemain.Cara mememang ini sangat efektif untuk bermain bertahan dan menyerang.
Denganshakehand gripini pemain dapat dengan mudah memukul dengan kuat ke
semuasudut meja. Memegang shakehand grip seperti orang melakukan jabat
tangan(Sapto Adi dan Mu’arifin,1994:8).Kesalahan dan perbaikan yang sering terjadi
dalam belajar grip ini meliputi, pukulanforehandataubackhandterasa tidak stabil.
Untuk mengatasi hal ini adalah dengan memutar bagian bet kearah dalam (bila
memegang di depan tubuh dengan shakehand grip) akan membuat pukulan lebih
stabil, tetapi pukulan forehand kurang stabil. Kemudian putar bagian atas bet ke arah
belakang. Bagian dalam ibu jari menyentuh bet mengakibatkan pukulan forehand
tidak menentu, dan pukulan backhand menjadi kurang efektif.

2. Penhold Grip

3
Penhold grip adalah cara memegang bet seperti orang yang memegang pena.
Cara memegang ini hanya digunakan pada satu permukaan bet. Seperti yang
dijelaskan (Sutarmin,2007:15), Penhold grip atau memegang tangkai bet hanya dapat
digunakan untuk satu permukaan bet saja. Cara memegang ini sangat efektif untuk
pukulan forehand tetapi kurang efektif untuk pukulan back hand.Cara memegang ini
hanya digunakan untuk pemain dengan tipe bertahan. Kelebihan bermain dengan
teknik penhold gribadalah mampu memukul back hand dengan cepat, pada waktu
servis mudah menggerakkan pergelangan tangan, dan yang paling penting adalah
sesuai untuk memukul forehand.Sedangkan kelemahan menggunakan teknikpenhold
grip adalah kesulitan dalam melakukan pukulan backhand dan tidak efektif dalam
permainan bertahan.

3. Seemiller Grip

Seemiller grip juga disebut dengan American grip, yang merupakan versi dari
shake hands grip (Sutarmin,2007:19). Cara memegang ini hampir sama dengan
shakehand grip. Bedanya pada seemiller grip, Bet bagian atas diputar dari 20 hingga
90 derajat kearah tubuh. Jari telunjuk menempel di sepanjang sisi bet. Kelebihan gaya
seemiller grip adalah mudah melakukan blok, mudah menguasai permainan di tengah
meja,Mudah melakukan perubahan sisi bet pada saat permaianan berlangsung,
pergelangan tangan mudah digerakkan untuk pukulan forehand. Kelemahan pada gaya
seemiller grip adalah kesulitan melakukan pukulan backhand yang jauh dari meja,
kesulitan melakukan pukulan sudut, tidak efektif untuk pola bertahan.

B. Teknik Gerakan Kaki (Footwork)

Footwork dalam tenis meja pada garis besarnya dibedakan untuk nomor
tunggal dan nomor ganda. Footwork yang digunakan dalam permainan tunggal sudah
otomatis digunakan dalam permainan ganda.

Jika dilihat dari banyaknya langkah footwork, untuk tunggal dapat dibedakan:
satu langkah, dua langkah dan tiga langkah atau lebih. Arah pergerakannya bisa ke
depan, ke belakang, ke samping kiri, samping kanan atau diagonal.

Penggunaan gerakan kaki disesuaikan dengan jarak yang harus diantisipasi


antara bola yang datang dengan posisi pemain. Jika jaraknya sangat dekat, mungkin

4
tidak usah melangkahkan kaki atau hanya satu langkah saja. Jika jarak antara bola
yang datang dengan posisi pemain agak jauh, dengan dua langkah sudah cukup. Akan
tetapi, jika jaraknya cukup jauh dari meja, harus dicapai dengan tiga langkah atau
lebih.Metode gerak kaki yang sering kita gunakan adalah two-step. Tipe ini biasanya
digunakan oleh pemain dengan tipe menyerang. Cara melakukannya:

a) Lutut sedikit ditekuk.


b) Berat badan dibagi secara rata di kedua kaki.
c) Berat badan ditumpukan pada ujung kaki.
d) Bila ingin melangkah ke kiri, kaki kiri digeser ke arah kiri dan berat badan
dibebankan ke arah kaki kiri.Bila perlu melakukan dua kali langkah, maka
caranya sama.
e) Kaki kanan mengikuti kaki kiri, jika ingin melakukan pukulanforehandmaka
kaki kanan ditarik ke belakang sehingga sama seperti posisi awal melakukan
pukulanforehand.
f) Setelah melakukan pukulan, harus memperhatikan arah bola dan kembali ke
posisi awal. Bila ingin bergerak ke kiri dorong dengan kaki kanan. Bila tidak
dalam posisi siap, maka harus bergerak ke arah belakang, tetapi jika lawan
memukul bola kita jangan bergerak.

C. Posisi Siap (Ready Position)


Posisi siap ini penting dalam tenis meja, terutama dalam'
rangka mengembalikan bola lawan. Makin siap posisinya,makin
efektif dan efisien pukulan pengembaliannya, artinya posisi siap
yang baik akan mengakibatkan kemudahan pemain menjangkau
bola, kemanapun bola itu diarahkan, juga posisi yang baik akan
memudahkan pemain dalam melangkahkan kaki (foot work) dalam
menyongsong bola. Posisi siap dalam tenis meja hendaknya
dilakukan dengan rileks namun tetap waspada, yaitu dengan terus
mengamati gerakan lawan. Kunci-kunci pokok posisi siap adalah
sebagai berikut:

1. Berdiri di belakang meja dengan jarak yang sesuai jangkauan tangan. Cara
menemukan jarak tersebut ialahdengan mencoba mengulurkan tangan yang
memegang bat kemeja sampai dapat menyentuh bat ke meja.
2. Pandangan selalu ke depan dengan badan sedikit membungkuk, lutut sedikit
ditekuk, kedua kaki dibuka selebar bahu dan bertumpu pada ujung kaki, berat
badan sedikit ke depan.
3. Bat dipegang di depan badan, tangan pemegang bat ditekuk,sedang tangan
bebas menyesuaikan dengan prinsip tetapmenjaga keseimbangan.Untuk
pegangan jabat tangan, tangkai bat hendaknya lebih rendah daripada daun bat,
yaitu mengarah ke bawah, sedang daun bat mengarah ke depan atas.

5
Posisi siap seperti disebutkan di atas harus tetap dilakukan setelah memukul bola, jadi
setelah melakukan jenis pukulan apapun, pandangan mata jangan sampai lepas dari
boladan secepat itu pula harus berusaha membuat posisi siap seperti di atas

D. Teknik Pukulan
Secara Umum, pukulan-pukulan dalam Tenis Meja, baik yang dilakukan
dengan forehand maupun dengan backhand mengandung 2 komponen arah, yaitu:

1.Komponen ke depan

2.Komponen ke atas/bawah

Proporsi gaya tertentu pada 2 komponen di atas. Akan menghasilkan bermacam -


macam tipe pukulan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Berikut ini jenis-jenis
pukulan dalam permainan tenis meja:

1. Drive

Drive yaitu pukulan yang dilakukan dengan ayunan panjang yang menghasilkan
pukulan datar dan keras. Pukulan drive ini merupakan teknik pukulan yang dimulai
dengan sikap bet tertutup dan gerakan bet dari bawah serong ke atas yang kemudian
diakhiri di depan dahi. Pada pukulan drive ini digunakan sebagai pukulan serangan
yang juga dapat dikontrol sesuai dengan keinginan. Pada pukulan drive terdiri dari
dua pukulan yaitu:[11]

 Forehand drive, yaitu pukulan yang dilakukan apabila bola berada disebelah
kanan tubuh.
 Backhand Drive, yaitu pukulan yang dilakukan apabila bola berada disebelah
kiri tubuh

2. Push
Push merupakan teknik pukulan dengan cara mendorong bola yang mana posisi
bet terbuka. Pada pukulan push ini, biasa digunakan untuk mengembalikan pukulan
push dan pukulan chop. Pukulan push ini terdiri dari forehand push dan backhand
push.[12]

 Berdasarkan datangnya bola forehand push dilakukan dengan dua dua cara
yaitu short forehand push dan long forehand push.
 Berdasarkan datangnya bola backhand push dilakukan dengan dua cara yaitu
short backhand push dan long backhand push.

3. Forehand Drive Setelah Backhand Push

Dalam pertandingan tenis meja, pukulan forehand drive setelah backhand push
adalah pukulan sering digunakan oleh seorang pemain. Pukulan ini biasa
digunakan dalam mengembalikan bola yang dimulai dari pukulan push kemudian
dilakukan dengan satu step kekiri sehingga dapat mengembalikan bola dengan

6
pukulan forehand drive. Pukulan forehand drive setelah backhand push ini
merupaka pukulan backhand push yang dikombinasikan dengan forehand.

4. Servis

Servis merupakan pukulan pertama dalam permainan tenis meja, dengan cara
melambungkan bola keatas. Kemudian ketika bola mulai turun, maka pemain akan
memukul bola dengan memantulkannya dimeja penyaji dan jatuh dimeja lawan.

5. Pukulan Block

Teknik pukulan block merupakan cara sederhana dalam mengembalikan pukulan


lawan. Teknik pukulan ini biasa digunakan dalam mengembalikan bola top spin atau
drive dengan posisi bet yang tertutup. Agar lawan tidak bisa melakukan serangan
balik dengan cepat, maka digunakan teknik pukulan block yang dilakukan setelah
bola sudah memantul dari meja setinggi net. Teknik pukulan ini juga sering disebut
blok pendek karena teknik ini sering digunakna di depan meja. Teknik pukulan block
dibagi menjadi 2 yaitu :

 Forehand block merupakan teknik forehand block yang dilakukan dengan


gerakan bet di depan, dengan posisi bet yang menghadap kebagian bawah.
Untuk melakukan blok, pemain harus memperhatikan arah datangnya bola.
 Backhand block merupakan teknik backhand block yang dilakukan dengan bet
berada dibagain sebelah kiri tubuh pemain. Dalam teknik ini posisi bet harus
tertutup yaitu yang mana sisi bagian depan menghadap ke bagian kebawah.
Pada saat bola sudah memantul dari meja, maka perhatikan arah datangnya
bola dan kemudian lakukan segera gerakan bet kedepan ketika bola dengan
perkenaan bet bagian tengan.

D. Peralatan

Figure 1 Bet dan Bola Pingpong

Bet

7
 Ukuran, berat dan bentuk bet tidak ditentukan, tetapi daun bet harus datar dan
kaku.
 Daun bet minimal 85 % terbuat dari kayu diukur dari ketebalannya; lapisan
perekat di dalam kayu dapat diperkuat dengan bahan yang berserat seperti
serat karbon (carbon fibre) atau serat kaca (glass fibre) atau bahan kertas yang
dipadatkan, namun bahan tersebut tidak boleh lebih dari 7,5 % dari total
ketebalan atau berukuran 0,35 mm, yang lebih tipis yang dipakai sebagai
acuan.
 Sisi daun bet yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi oleh karet
licin/halus maupun bintik, bila menggunakan karet bintik yang menonjol ke
luar (tanpa spons) maka ketebalan karet termasuk lapisan lem perekat tidak
boleh lebih dari 2.0 mm, atau jika menggunakan karet lapis (karet + spons)
dengan bintik di dalamnya menghadap keluar atau ke dalam maka
ketebalannya tidak boleh lebih dari 4.0 mm sudah termasuk dengan lem
perekat.
 Pada permulaan permainan dan kapan saja pemain menukar betnya selama
permainan berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan betnya pada
lawannya dan pada wasit dan harus mengijinkan wasit dan lawannya untuk
memeriksa/ mencobanya

Bola

Bola tenis meja berdiameter 40 mm berat 2,7 gram. Biasanya berwarana putih
atau oranye dan terbuat dari bahan selulosa yang ringan. Pantulan bola yang baik
apabila dijatuhkan dari ketinggian 30,5 cm akan menghasilkan ketinggian pantulan
pertama antara 23–26 cm. Pada bola tenis meja biasanya ada tanda bintang dari
bintang 1 hingga bintang 3, dan tanda bintang 3 inilah yang menunjukan kualitas
tertinggi dari bola tersebut dan biasanya digunakan dalam turnamen-turnamen resmi.

Meja Lapangan

8
Lapangan tenis meja permukaan atasnya memiliki ukuran tertentu dan
tentunya harus bisa memantulkan bola pingpong. Ukuran lapangan tenis meja secara
penuh adalah memiliki panjang 2,74 meter, lebar 1,525 meter, dan tinggi 76
sentimeter yang dihitung dari permukaan tanah. Permukaan lapangan tenis meja dicat
dengan menggunakan warna biru gelap atau warna hijau gelap sesuai dengan
komposisi warna cat yang diatur dalam aturan Federasi Tenis Meja Internasional
(ITTF). Permukaannya tidak boleh mengkilap.

Terdapat garis putih dengan lebar 2 cm pada kedua ujung meja. Garis panjang disebut
dengan garis tepi panjang, garis pendek disebut garis akhir.

Ada garis putih selebar 3mm (1/8 inci) di tengah meja yang disebut dengan garis
tengah. Ketika bermain pada permainan ganda, area dibagi menjadi bagian kiri dan
kanan dan jaring ditempatkan di antara 2 bagian meja.

E. Peraturan
1. Servis yang benar
Servis yang benar dilakukan dengan cara melambungkan bola yang ada diatas
telapak tangan yang terbuka secara vertikal. Servis dilakukan tanpa memutan bola
sehingga bola dapat melambung ke atas dengan ketinggian 16 cm dari telapak tangan.
Kemudian pukul bola ketika turun sebelum menyentuh apapun.

2. Pengembalian yang benar


Ketika bola telah diservis atau dikembalikan dan telah melewati net, maka
pemain harus memukul bola tersebut sehingga menyentuh meja lawan.

3. Urutan Permainan
Untuk permainan tunggal, pemain harus melakukan servis terlebih dahulu
yang kemudian dikembalikan oleh penerima. Kemudian pemain yang melakukan
servis dan penerima melakukan pengembalian secara bergantian. Sedangkan untuk
permainan ganda, pemain harus melakukan servis terlebih dahulu kemudian penerima
melakukan pengembalian. Selanjutnya pasangan yang melakukan servis yang
kemudian melakukan pengembalian, dan pasangan penerima pun kemudian
melakukan pengembalian. Setiap pemain melakukan servis dan pengembalian secara
bergantian sesuai gilirannya.

4. Suatu Let
Reli dinyatakan let apabila pada saat pemain melakukan servis dan bola
menyebrang ke meja lawan yang akhirnya masuk atau dipukul oleh lawan. Reli
dinyatakan let jika servis dilakukan ketika penerima atau pasangannya belum siap.
Reli juga akan dinyatakan let jika gagal melakukan servis atau pengembalian
disebabkan gangguan di luar kontrol pemain.

9
5. Suatu Poin/Skor
Jika pemain gagal melakukan servis yang benar maka lawannya mendapat
poin, jika pemain gagal melakukan pengembalian yang benar dan begitupun
sebaliknya. Pemain juga dapat mendapat poin jika lawannya memukul bola dua kali
secara berurutan dengan sengaja.

7. Suatu Pertandingan
Suatu pertandingan dalam tenis meja terdiri dari game ganjil, biasanya 5 atau 7
game/set.

8. Memilih Servis, Menerima Bola, dan Tempat


Dalam memutuskan urutan servis, menerima bola dan tempat, maka harus
dilakukan undian sehingga pemenangnya mendapatkan hak untuk memilih.

9. Kesalahan Urutan Servis, Penerima, Tempat


Ketika pemain melakukan kesalahan urutan servis, maka wasit harus
menghentikan permainan dan mengulang servis sesuai dengan urutan angka pada saat
memulai pertandingan.

10. Sistem percepatan waktu (Expedite System)


Ketika dalam suatu permainan mencapai 10 menit dan permainan belum
selesai, maka sistem percepatan waktu harus diberlakukan. Kecuali jika kedua pemain
/pasangan telah mencapai skor / poin 9.

Peraturan Khusus

o Pemanasan oleh pemain dilakukan diruangan khusus dengan beberapa meja


yang telah disediakan.
o Peraturan untuk bagian official dan pemain yaitu untuk pemain yang belum
mendapat giliran bermain, maka dilarang untuk memasuki arena pertandingan.
Sedangkan official yang tidak ada hubungan dengan pemain dilarang masuk
ke arena pertandingan jika belum gilirannya. Sebelum giliran bertanding maka
pemain diberikan waktu untuk bersiap selama 5 menit. Apabila pemain
terlambat 10 menit dari waktu yang ditentukan, maka pemain dinyatakan
kalah.
o Peraturan pemain pada waktu bertanding yaitu apabila pemain-pemain tidak
dapat menyelesaikan permainan dalam waktu 15 menit, maka akan diberika
batas waktu. Pemain yang mengikuti pertandingan harus menggunakan nomor
punggung yang telah disediakan oleh panitia.
o Protes dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah diberlakukan oleh
panitia.
o Dalam pertandingan yang mengalami gangguan seperti mati lampu, cidera dan
sebagainya, maka panitia berhak menghentikan pertandingan untuk sementara.
Kemudian pertandingan dapat dilanjutkan apabila keadaan kembali normal

10
F. Cara Bermain
Permainan tunggal

 Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.


 Servis berganti pemain setiap mencapai poin kelipatan 2.
 Pemegang servis bebas menempatkan bola dari segala penjuru lapangan.
 Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 11, dan
kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.
 Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal: 15-
13, 18-16

Permainan ganda

 Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.


 Servis bergantian setiap poin kelipatan 2.
 Pemain bergantian menerima bola dari lawan
 Pemegang servis hanya bisa menempatkan bola ke ruang kamar sebelah
kanan lawan.
 Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 11, dan
kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.
 Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal: 13-
11, 15-17

11

Anda mungkin juga menyukai