Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas  ini.
Dalam proses tugas ini, banyak kesulitan yang saya alami terutama disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan dan sumber-sumber info yang masih terbilang terbatas. Namun
berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya tugas ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan tugas ini.
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan tugas yang saya buat ini yang
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya memohon maaf apabila ada kekurangan
ataupun kesalahan.Kritik dan saran sangat diharapkan agar tugas ini menjadi lebih baik,
berguna dan bermanfaat dimasa yang akan datang.

Maniis, 22 Mei 2022


Penyusun

Alan Sopiandi

1
SEJARAH PERMAINAN TENIS MEJA

Tenis Meja adalah merupakan salah satu olahraga bola kecil yang cukup populer dan
banyak dimainkan oleh Masyarakat karena permainan olahraga tenis meja ini tergolong 
mudah serta tidak memerlukan tempat yang luas, bahkan permainan Tenis Meja (Ping Pong)
ini dapat dilakukan didalam ruangan yang tidak terlalu besar.
Berawal dari sebuah permainan yang bersifat rekreasi, ping pong atau tenis meja
menjadi olahraga serius yang turut dilombakan di ajang Olimpiade. Peminatnya pun tak
sebatas pada para atlet tenis meja, tetapi merambah juga hingga ke klub atau perkumpulan
nonformal di masyarakat.
Sejarah tenis meja sendiri berawal di Inggris. Situs pongworld menyebutkan bahwa
ping pong dimulai sebagai hobi sosial di Inggris yang mencuat akhir 1800-an. Meja makan
dan bola yang terbuat dari gabus menjadi perangkat pertama yang digunakan. Boleh jadi
mereka menyebut permainan itu sebagai gossima, flim-flam, atau ping pong.
Ketika abad berganti, permainan itu pun mengalami sejumlah perubahan di Inggris.
Belakangan, ada yang memperkenalkan bola seluloid pada permainan itu, sedangkan yang
lain menambahkan karet pada bet yang terbuat dari kayu. Namun, belakangan seperti dilansir
situs geocities.com, olahraga ini juga populer di Amerika Serikat (AS) sekitar 1900-an.
Sayang, permainan ini mulai kehilangan popularitas. Tapi secara bersamaan muncul
satu gerakan simultan yang dimulai dari sejumlah kawasan di dunia berupaya menghidupkan
kembali ping pong sebagai olahraga serius pada 1922.
Hasilnya, terbentuklah Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) yang terdiri atas 140
negara anggota pada 1926. ITTF juga menjadi sponsor individu dan tim yang bermain di
kejuaraan dunia yang diselenggarakan dua tahun sekali.

2
Olahraga ini pun segera menyebar ke Jepang dan negara Asia lain. Jepang pun
mendominasi olahraga tersebut pada 1950-1960-an. Namun, Cina langsung mengejar
ketertinggalan. Sekitar 1960-an dan 1970-an, Cina menguasai sendiri tenis meja. Tapi,
setelah tenis meja menjadi cabang olahraga yang dilombakan di Olimpiade pada 1980-an,
negara lain seperti Swedia dan Korea Selatan turut masuk dalam jajaran papan atas dunia.
Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik Rakyat
Cina, namun di Indonesia juga tidak asing lagi dengan istilah ping pong. Permainan ping
pong sama dengan permainan badminton yaitu menggunakan raket, namun raket bola ping
pong terbuat dari papan dan dilapisi dengan karet atau sering disebut bat (baca bet). Sejarah
tenis meja masuk ke asia melalui Republik Rakyat Cina, Jepang dan Korea. Negara-negara
tersebut merupakan pelopor perkembangan tenis meja di Asia. Sedangkan sejarah tenis meja
di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai
pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi. Pada tahun 1939 sebelum
perang dunia ke II para tokoh petinis meja indonesia mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong
Seluruh Indonesia). Dan sejak itu, Perkembangan tenis meja di Indonesia hingga sekarang
bisa dikatakan cukup pesat.
Permainan tenis meja masuk Asia Selain India setelah tahun 1910. Namun usaha-
usaha terorganisir untuk memperkokoh kepentingan tenis meja baru berakar pada waktu
diselenggarakannya kejuaraan dunia di Bombay pada bulan Februari 1952. Negara-negara
Asia sebagai peserta di dalam kejuaraan dunia tersebut memutuskan untuk membentuk
federasi tenis meja asia yang dalam bahasa inggris lebih dikenal dangan The Table Tennis
Federation of Asia(TTFA). Federasi ini telah menyelenggarakan dangan sukses 10 kejuaraan
Asia, yaitu :
Ke 1 di Singapura tahun 1952.
Ke 2 di Tokyo tahun 1953.
Ke 3 di Singapura tahun 1954.
Ke 4 di Manila tahun 1957.
Ke 5 di Bombay tahun 1960.
Ke 6 di Manila tahun 1963.
Ke 7 di Seoul tahun 1964.
Ke 8 di Singapura tahun 1967.
Ke 9 di Jakarta tahun 1969.
Ke 10 di Nagoya tahun 1970.

3
Awal Olahraga Tenis Meja Masuk Indonesia Permainan tenis meja di Indonesia baru
dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-
orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan
pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari
balai pertemuan tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-
tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada tahun
1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI
(Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).

Tahun 1960 PTMSI telah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA
(Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya
PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja
yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD,
SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-
perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.

Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia


terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan
tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah
berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983,
yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak
1986 setiap 6 bulan sekali.

2.2  TEKNIK-TEKNIK DASAR PERMAINAN TENIS MEJA


A. Teknik Memegang Bet (Grip)
Teknik grip adalah teknik cara memegang bet tenis meja. Teknik ini bisa dibilang
sangat penting untuk diketahui. Ada 3 teknik cara memegang bet yang paling populer,
pilihlah posisi yang cocok dengan tanganmu sendiri.

Memegang bet seperti berjabat tangan (Shakehand grip)


Teknik ini merupakan teknik yang paling populer di Amerika dan Eropa.
Dengan memakai teknik ini, kamu bisa menggunakan kedua sisi bet untuk bermain.

4
Memegang Bet seperti memegang pena (Penhold grip)
Penhold grip dikenal pula dengan nama Asia grip, walaupun sebenarnya
kebanyakan atlit tenis meja Asia memakai teknik Shakehand grip. Pada teknik ini,
sisi yang bisa digunakan untuk bermain hanya satu saja.

Seemiller Grip
Seemiller grip adalah cabang dari Shakehand grip, karena dasar cara
memegangnya masih hampir sama dengan Shakehand grip. Hanya saja, bedanya
adalah kalauSeemiller grip ini masih harus memutar bet bagian atas mulai dari 20-90
derajat ke arah tubuh, sehingga jari telunjuk menempel di sepanjang sisi bet.
Kelebihan teknik ini adalah mudah melakukan blok dan bisa menguasai permainan
di tengah meja dengan melakukan perubahan sisi bet saat permainan sedang
berlangsung. Kelemahannya, teknik ini sangat tidak cocok dengan tipe pemain
bertahan karena sulit menangkal serangan-serangan lawan

B. Teknik Siap Sedia (Stance)


Teknik ini adalah teknik siap sedia yang berarti posisi badan, tangan dan kaki pada
saat siap menunggu bola datang atau pada saat memukul bola. Ada dua teknik stance utama
yang biasa dipakai oleh profesional dalam permainan tenis meja, yaitu:

Square Stance
Square Stance adalah posisi badan menghadap penuh ke meja seperti biasa.
Biasanya posisi ini digunakan untuk menerima servis dari lawan atau siap kembali
setelah mengembalikan pukulan dari lawan. Dengan satu langkah ke samping kiri,
samping kanan, ke depan, ke belakang maupun diagonal, pemain diharapkan dapat
mengembalikan bola dari lawan dengan baik.

Side Stance
Side stance berarti posisi badan dalam keadaan menyamping, baik ke kanan
maupun kiri. Pada side stance, jarak bahu ke meja harus lebih dekat dari yang
biasanya. Misalkan, bagi pemain kidal yang hendak melakukan forehand berarti ia
harus mendekatkan bahu kiri dan kaki kirinya ke dekat meja atau net. Sedangkan
bagi pemain yang tidak kidal adalah kebalikannya.

C. Teknik Menggerakkan Kaki (Footwork)


Footwork atau teknik mengendalikan kaki dalam lapangan tenis meja ketika bermain,
pada garis besarnya dibedakan untuk nomor tunggal dan nomor ganda.Footwork yang
digunakan dalam permainan tunggal sudah pasti digunakan dalam permainan ganda, akan
tetapi teknik untuk ganda belum tentu dipakai untuk permainan tunggal. Jika diperhatikan
dari banyaknya langkah footwork, untuk tunggal dapat dibedakan: satu langkah, dua langkah
dan tiga langkah atau lebih. Arah pergerakannya juga lebih beragam, bisa ke arah depan, ke
belakang, ke samping kiri, samping kanan atau diagonal.

5
Penggunaan gerakan kaki juga harus disesuaikan dengan jarak yang harus diantisipasi
antara bola yang datang dengan posisi pemain. Apabila jaraknya terlalu dekat, mungkin
pemain tidak perlu melangkahkan kaki atau hanya satu langkah saja. Namun jika jarak antara
bola yang datang dengan posisi pemain agak jauh, dengan dua langkah saja sudah cukup.
Akan tetapi, jika jaraknya cukup jauh dari meja, berarti bola tersebut perlu dicapai dengan
tiga langkah atau lebih.
Metode gerak kaki yang sering kita gunakan adalah two-step. Teknik ini biasanya digunakan
oleh pemain dengan tipe menyerang. Cara melakukan teknik ini adalah sebagai berikut:
1. Lutut agak ditekuk.
2. Berat badan diseimbangkan secara rata di kedua kaki.
3. Berat badan dipusatkan pada ujung kaki.
4. Apabila ingin melangkah ke kiri, kaki kiri digeser ke arah kiri dan berat badan
dibebankan ke arah kaki kiri. Bila perlu melakukan dua kali langkah, maka
tetap menggunakan cara yang sama.
5. Mengikuti posisi kaki kiri, apabila ingin melakukan pukulan forehand maka
kaki kanan ditarik ke belakang sehingga sama seperti posisi awal melakukan
pukulan forehand.
6. Setelah melakukan pukulan, pemain wajib memperhatikan ke mana arah bola
dan ia juga harus kembali ke posisi awal. Sesuaikan posisi kita dengan
memperhatikan bola terlebih dahulu, jangan langsung bergerak ketika lawan
baru memukul bola.

D. Teknik Pukulan (Stroke)


Macam-macam Pukulan
1. Pukulan Forehand 
Pukulan forehand dilakukan apabila bola berada disebelah kanan/kiri
(sesuaikan dengan kebiasaan tangan) tubuh. Cara melakukan pukulan ini
adalah dengan merendahkan posisi tubuh, lalu tangan yang memegang bet
digerakkan ke arah pinggang. Apabila tidak kidal, maka gerakkan tangan ke
arah kanan. Pada teknik ini, siku dibentuk menjadi sudut 90 derajat dan
sekarang tinggal menggerakkan tangan kedepan tanpa merubah siku.
2. Pukulan Backhand 
Posisi pukulan ini dilakukan apabila bola berada di arah yang
berlawanan dengan tangan yang memegang bet. Untuk melakukannya,
rendahkan posisi tubuh lalu gerakkan tangan yang memegang bet ke arah kiri
(apabila tidak kidal). Arahkan tangan dan bet ke arah depan dan jaga siku agar
tetap berada dalam bentuk sudut 90 derajat.

6
Jenis Pukulan
1. Drive 
Drive adalah pukulan dengan ayunan panjang sehingga menghasilkan
pukulan yang datar dan sangat keras. Tipe pukulan ini keras dan cepat. Ada
dua jenis drive, yaitu forehand drive and backhand drive.

a) Forehand Drive
Teknik melakukan forehand drive adalah
dengan menggerakkan bet ke arah depan. Gerakan ini diikuti
dengan perputaran badan kearah depan kira-kira badan berputar
hingga 30 derajat.
Kesalahan yang biasa terjadi dalam
melakukan pukulan forehand drive adalah adanya perubahan
pada posisi bet akibat bergeraknya pergelangan tangan. Hal ini
menyulitkan kontrol saat kontak dengan bola. Untuk
mengatasinya, kuatkan pergelangan tangan saat sikap
permulaan, sehingga bet tidak akan mudah berubah posisi.

b) Backhand Drive
Untuk melakukan backhand drive, terlebih dahulu siku harus
membentuk sudut 90 derajat. Pergerakan bet diikuti oleh
gerakan memutar badan. Usahakan kontak dengan bola saat bet
berada di depan badan agak kiri. Kesalahan yang biasa terjadi
dalam pukulan drive adalah pada gerakan kaki. Untuk
mengatasi hal ini, perbanyaklah latihan melakukan backhand.

2. Push
Push merupakan pukulan backspin pasif yang dilakukan untuk
membalas backspin dari lawan. Pukulan ini bisa menjaga agar bola tidak
melambung terlalu tinggi dari net ketika kita membalas pukulan. Terdapat dua
jenis push, yaitu forehand push dan backhand push.

a) Forehand push.
Untuk memakai teknik ini, kamu harus memperhatikan posisi
bet agar sedikit terbuka. Gerakkan bet ke arah depan dan
sedikit ke bawah. Usahakan agar bola mengenai bagian tengah
bet.

b) Backhand push
Target bolanya sama dengan forehand push, bedanya yang ini
menggunakan posisibackhand. Usahakan saat terjadi kontak
dengan bola, yang ada hanya gesekan tetapi kuat sehingga
menghasilkan bola backspin yang sempurna.

7
3. Chop
Chop merupakan pukulan backspin yang cocok untuk mode bertahan. Ada dua
jenis chop, yaitu forehand chop dan backhand chop.

a) Forehand chop.
Persiapan untuk melakukan pukulan forehand chop sama untuk
melakukan pukulan forehand, hanya saja posisi bet agak
terbuka. Gerakkan bet depan condong ke bawah serta usahkan
agar kontak dengan bola terjadi di depan kanan badan.

b) Backhand chop.
Posisi awal teknik ini sama dengan backhand, tetapi posisi bet
agak terbuka atau sisi depan condong ke atas. Usahakan kontak
dengan bola terjadi pada bagian sisi bawah bet depan dengan
sisi bawah bola.
4. Block
Block merupakan teknik paling sederhana untuk mengembalikan pukulan
yang keras atau smash. Block dilakukan tepat setelah bola memantul dari
meja. Hal ini dilakukan untuk membuat lawan tidak dapat melancarkan
serangan dengan cepat, karena bola yang di block akan kembali dengan cepat.
Ada dua jenis block, yaitu forehand block danbackhand block.

a) Forehand block.
Hal yang perlu dilakukan untuk memakai teknik forehand
block adalah, pertama gerakkan bet ke depan, posisi bet
tertutup (sisi depan bet menghadap ke bawah). Kemudian
perhatikan arah datangnya bola dan segera
lakukan block setelah bola memantul dari meja.

b) Backhand block.
Sama seperti forehand block, hanya saja dilakukan pada
posisi backhand.
5. Service
Servis maksudnya adalah pukulan bola pertama saat memulai permainan. Ada
beberapa teknik servis yaitu servis forehand topspin, servis backhand topspin,
servis forehand backspin, servis backhand backspin.

6. Pengertian Topspin dan Backspin
Topspin adalah memutar bola dengan searah jarum jam,
sedangkan Backspin merupakan kebalikannya.

8
a) Forehand Topspin.
Untuk melakukan forehand topspin, pemain harus berdiri
dengan sikap persiapan di meja bagian kanan dan menghadap
sektor kiri meja lawan. Tangan kanan memegang bet berada di
kanan badan dengan siku ditekuk sebesar sembilan puluh
derajat. Telapak tangan kiri memegang bola. Bola
dilambungkan setinggi enam belas senti meter, kemudian
dipukul dengan bet. Usahakan pantulan bola tidak begitu tinggi
dari net.

b) Backhand Topspin.
Untuk melakukan backhand topspin, pemain berdiri di tengah
meja dengan sikap persiapan. Tangan kanan memegang bet
dengan mendekatkanya ke pinggang sebelah kiri. Telapak
tangan kiri memegang bola. Lambungkan bola setinggi enam
belas senti meter, pukul dengan bet. Usahakan bola tidak begitu
tinggi dari net sehingga pantulan bola di meja lawan tidak
begitu tinggi.

c) Backhand Backspin.
Untuk melakukan backhand backspin, pemain berdiri di tengah
meja dengan sikap persiapan. Tangan kanan memegang bet
dengan mendekatkannya ke pinggang sebelah kiri. Telapak
tangan kiri memegang bola. Lambungkan bola setinggi enam
belas senti meter, pukul dengan bet. Untuk melakukan pukulan
ini hanya menggesek bagian belakang bola dengan bagian
bawah bet. Gerakan bet ke depan condong turun ke
bawah. Usahakan bola tidak begitu tinggi dari net sehingga
pantulan bola di meja lawan tidak begitu tinggi.

2.3  PERATURAN-PERATURAN PERMAINAN TENIS MEJA


Berikut ini peraturan tenis meja terbaru menurut ITTF sebagai federasi tertinggi tenis
meja internasional.

1. Penilaian
 Seorang pemain memperoleh niai bila lawannya gagal melakukan
pengembalian bola yang sah. Ini termauk memukul bola keluar dari
ujung atau sisi meja, memukul bola ke net, atau gagal melakukan
servis yang baik.
 Satu set dimenangkan dengan 21 poin.
 Satu permainan harus dimenangkan dengan dua poin.

9
 Satu pertandingan selesai dengan 2 kali menang dari 3 set atau 3 kali
menang dari 5 set.
 Servis berpindah setiap 5 poin, kecuali saat deuce (20-20) dimana
pemain melakukan servis bergantian tiap 1 poin.
 Permainan tidak berhenti pada 7-0 atau skor lainnya kecuali 21 atau
deuce.
 

2. Meja
Permukaan meja atau meja tempat bermain harus berbentuk segi empat
dengan panjang 2,74m dan lebar 1,525m, dan harus datar dengan ketinggian
76 cm di atas lantai.
Permukaan meja tidak termasuk sisi permukaan meja.
Permukaan meja boleh terbuat dari bahan apa saja namun harus menghasilkan
pantulan sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.
Seluruh permukaan meja harus berwarna gelap dan pudar dengan garis putih
selebar 2 cm pada tiap sisi panjang meja 2,74 m dan tiap lebar meja 1,525 m.
Permukaan meja dibagi dalam 2 bagian yang sama secara vertikal oleh net
paralel dengan garis akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-masing
bagian meja.
Untuk ganda, setiap bagian meja harus dibagi dalam 2 bagian yang
sama dengan garis tengah berwarna putih selebar 3 mm, paralel dengan garis
lurus sepanjang kedua bagian meja, garis tengah tersebut harus dianggap
menjadi 2 bagian kiri dan kanan.
 
3. Net
Perangkat net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan ke dua tiang
penyangga, termasuk kedua penjepit yang dilekatkan ke meja.
- Net harus terpajang dengan bantuan tali yang melekat pada ke dua sisi atas
tiang setinggi 15,25 cm, batas perpanjangan ke dua tiang di setiap sisi
akhir lebar meja adalah 15,25 cm.
- Ketinggian sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas
permukaan meja.
- Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan
perpanjangan ujung net harus serapat mungkin dengan tiang penyangga.

4. Bola
- Bola harus bulat dengan diameter 40 mm.
- Berat bola harus 2,7 gram.
- Bola harus terbuat dari bahan selulosa (celluloid) atau sejenis bahan
plastik, berwarna putih atau oranye, dan tidak mengkilap.

10
5. Bet
Ukuran, berat dan bentuk raket tidak ditentukan, tetapi daun raket harus datar
dan kaku.
Daun raket minimal 85 % terbuat dari kayu diukur dari ketebalannya;
lapisan perekat di dalam kayu dapat diperkuat dengan bahan yang berserat
seperti serat karbon (carbon fibre) atau serat kaca (glass fibre) atau bahan
kertas yang dipadatkan, namun bahan tersebut tidak boleh lebih dari 7,5 %
dari total ketebalan atau berukuran 0,35 mm, yang lebih tipis yang dipakai
sebagai acuan.
Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi
oleh karet licin/halus maupun bintik, bila menggunakan karet bintik yang
menonjol ke luar (tanpa spons) maka ketebalan karet termasuk lapisan lem
perekat tidak boleh lebih dari 2.0 mm, atau jika menggunakan karet lapis
(karet + spons) dengan bintik di dalamnya menghadap keluar atau ke dalam
maka ketebalannya tidak boleh lebih dari 4.0 mm sudah termasuk dengan lem
perekat.
Karet bintik biasa adalah lapisan tunggal karet yang bukan seluler
(cellular), sintetik atau alami, dengan bintik yang menyebar dipermukaannya
secara merata dengan kepadatan tidak kurang dari 10 per-cm2 dan tidak lebih
dari 30 per-cm2.
Karet lapis (sandwich rubber) adalah lapisan tunggal karet seluler
(biasa disebut spons) yang ditutupi/ditumpuk dengan satu lapisan luar karet
bintik biasa (biasa disebut topsheet), ketebalan dari karet bintik tidak lebih dari
2 mm.
Karet penutup daun raket tidak melebihi daun raket itu sendiri, kecuali
pada bagian yang terdekat dari pegangan raket dan yang ditutupi oleh jari-jari
dapat ditutupi oleh bahan lain atau tidak ditutupi.
Daun raket, lapisan yang ada di dalam dan lapisan yang menutupinya baik
karet atau lemnya pada sisi yang digunakan untuk memukul bola harus tiada
sambungan dan ketebalannya juga merata.
Permukaan karet yang menutup daun raket di satu sisi harus berwarna
merah menyala di satu sisi dan hitam di sisi lain (tidak sama dengan warna
sebelahnya), atau permukaan daun raket yang dibiarkan polos tanpa penutup
harus berwarna pudar.
Karet penutup raket yang digunakan harus tanpa perlakuan bahan
kimia, merubah karakterisktik karet secara fisik, atau hal lainnya.
Apabila terjadi sedikit kekurangan/ penyimpangan pada warna dan
kesinambungan permukaan akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh kejadian
yang tidak disengaja dapat diijinkan sepanjang tidak merubah karakteristik
dari permukaan karet.
Pada permulaan permainan dan kapan saja pemain menukar raketnya
selama permainan berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan raketnya
pada lawannya dan pada wasit dan harus mengijinkan wasit dan lawannya
untuk memeriksa/ mencobanya.

11
6. Definisi-definisi
uatu reli (rally) adalah suatu periode selama bola dalam permainan.
Bola dalam permainan mulai dari saat terakhir diam di telapak tangan bebas
sebelum bola dilambungkan pada saat servis hingga reli diputuskan sebagai
suatu let atau poin.
- Suatu let adalah suatu reli yang hasilnya tidak dinilai/dihitung.
- Suatu poin adalah hasil suatu reli yang hasilnya dinilai/dihitung.

- Tangan raket adalah tangan yang memegang raket.


- Tangan bebas adalah tangan yang tidak memegang raket; lengan bebas
adalah lengan dari tangan bebas.
Seorang pemain memukul bola jika dia menyentuhnya dengan raket yang
dipegangnya atau bagian tangan dibawah pergelangan tangan yang memegang
raket ketika bola masih dalam permainan.
Seorang pemain yang menyentuh bola jika dia, atau apa saja yang
dipakai atau dibawanya, mengenai bola dalam permainan ketika bola masih
berada/melintas di atas permukaan meja dan belum melewati garis akhir,
belum menyentuh bagian mejanya sejak dipukul oleh lawannya.
Pelaku Servis/Pemain yang melakukan servis(server) adalah pemain yang
memukul bola pertama kalinya dalam suatu reli.
Penerima bola (receiver) adalah pemain yang memukul bola yang kedua pada
suatu reli.
Wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk mengawasi permainan.
Pembantu wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk membantu wasit
dengan keputusan-keputusan tertentu.
Sesuatu yang dipakai atau dibawa oleh seorang pemain adalah segala sesuatu
yang dipakai atau dibawa, kecuali bola, pada saat reli dimulai.
Bola sudah harus dinyatakan melewati atau mengelilingi net jika telah melalui
bagian mana saja selain antara net dan tiangnya dan antara net dan permukaan
meja. Garis akhir adalah juga perpanjangan kedua arah sisi ujung meja.

7. Servis
Servis dimulai dengan bola diam berada di atas permukaan telapak
tangan yang terbuka dari tangan bebas pelaku servis (siap untuk
dilambungkan).
Pelaku servis harus melambungkan bola secara vertikal ke atas, tanpa
putaran, sehingga bola naik minimal 16 cm dari permukaan telapak tangan
bebas, kemudian turun tanpa menyentuh apapun sebelum dipukul.
Pada saat bola turun, pelaku servis harus memukulnya sehingga menyentuh
mejanya terlebih dahulu dan setelah melewati net atau mengelilingi net
kemudian menyentuh meja dari penerima; pada permainan ganda, bola harus
menyentuh bagian kanan dari masing-masing meja pelaku servis dan penerima
secara berurutan.

12
Dari mulai servis hingga bola dipukul, bola harus berada di atas
perpanjangan permukaan meja permainan (di belakang batas akhir meja)
pelaku servis, dan bola tidak boleh dihalangi dari pandangan penerima oleh
pelaku servis atau pasangan gandanya atau apa saja yang mereka bawa atau
pakai.
Segera setelah bola dilambungkan, lengan dan tangan bebas pelaku
servis harus disingkirkan/ditarik dari ruang antara bola dan net. Catatan:
Ruang antara bola dan net (net dan tiang penyangga) ditentukan oleh bola
yang dilambungkan.
Menjadi tanggung jawab pemain untuk melakukan servis agar wasit
atau pembantu wasit dapat diyakinkan bahwa servisnya sesuai peraturan dan
demikian juga untuk memutuskan bahwa servisnya tidak benar.
Jika wasit atau pembantu wasit ragu atas keabsahan suatu servis, maka pada
kesempatan pertama pada pertandingan tersebut, dapat menghentikan
pemainan dan memperingatkan pelaku servis; tetapi untuk servis yang
meragukan berikutnya yang dilakukan oleh pemain atau pasangannya harus
dinyatakan tidak benar/sah.

Pengecualian, wasit dapat melonggarkan persyaratan servis yang baik


jika diyakini bahwa rintangan tersebut disebabkan oleh kemampuan fisik yang
tidak normal (cacat).

8. Pengembalian Bola
Bola, setelah diservis atau dikembalikan, harus dipukul sehingga
melewati/mengelilingi net dan menyentuh meja lawan, baik secara langsung
maupun setelah menyentuh perangkat net.

9. Urutan Permainan
Pada permainan tunggal, pelaku servis harus melakukan servis terlebih
dahulu, kemudian penerima harus melakukan pengembalian dan setelah itu
pelaku servis dan penerima secara bergantian melakukan pengembalian.
Pada permainan ganda, pelaku servis harus melakukan servis terlebih dahulu,
selanjutnya penerima melakukan pengembalian, kemudian, pasangan pelaku
servis melakukan pengembalian, pasangan penerima kemudian melakukan
pengembalian dan akhirnya setiap pemain melakukan pengembalian sesuai
gilirannya.
Ketika pemain cacat yang duduk di kursi roda bermain ganda, pelaku
servis melakukan servis terlebih dahulu kemudian dikembalikan oleh
penerima, tetapi setelah itu, siapa saja dari mereka boleh melakukan
pengembalian. Namun demikian, apabila kursi roda (bagian mana saja dari
kursi roda) melewati garis tengah meja, maka wasit menyatakan poin untuk
lawannya.

13
10. Satu Let
Reli dinyatakan let:
Jika pada saat servis, bola melewati net dan menyentuhnya, kemudian
bola masuk atau dipukul oleh penerima atau pasangannya;
Jika servis dilakukan pada saat penerima atau pasangannya belum siap, dan
baik penerima atau pasangannya tidak berusaha memukul bola/
mengembalikan.
Jika gagal melakukan servis atau pengembalian atau jika sesuai dengan
peraturan bahwa hal tersebut disebabkan gangguan di luar kontrol pemain;
Jika permainan dihentikan oleh wasit atau pembantu wasit;
Jika penerima pada pemain cacat yang menggunakan kursi roda dan pada saat
servis, apakah servisnya benar atau tidak. Setelah mengenai meja penerima
(pantulan bola) mengarah ke net. berhenti di bagian meja penerima. pada salah
satu bagian sisi meja, bola keluar setelah mengenai bagian samping meja
penerima.
Permainan dapat dihentikan
a) Untuk mengoreksi kesalahan urutan servis, penerima, atau
tempat;
b) Untuk memulai sistem percepatan waktu;
c) Untuk menghukum dan memperingati pemain atau penasihat;
d) Karena kondisi permainan terganggu dan mempengaruhi hasil
reli.

14
KESIMPULAN

Tenis meja adalah olahraga raket yang paling terkenal di dunia dan jumlah
partisipannya menempati urutan kedua. Sejarah tenis meja ini tidak diketahui asal
negaranya, Olahraga ini dimulai kira-kira di tahun 1890-an sebagai pemain pendatang
dan menebarkan keranjingan akan olahraga ini di seluruh kota. Peralatan-peralatan
yang digunakan dalam permainan ini meliputi, meja, net, bola, bet, pelapis bet, speed
glue dan pakaian.
Sekian artikel ini dari saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi anda semua.
Belajarlah dengan giat. Raihlah prestasi setinggi-tingginya. Kalau ingin bertanya
silahkan tinggalkan komentar, sekian dan terima kasih. Artikel lainnya yang terkait
Makalah adalah Makalah Lompat Jauh

15

Anda mungkin juga menyukai