Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERMAINAN TENIS MEJA

PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


1. Alisya Geisha Azzahra
2. Dina Apriliyanti
3. Elza Salsabilla Az Zahra
4. Linda Purnamawati
5. Siti Nur Aliyah
6. Widiya Herliana

SMK ASH SHOHEH 2 CITEUREUP


KABUPATEN BOGOR

1
Anggota Kelompok :

Alisya Geisha A. Dina Apriliyanti Elza Salsabilla A. Z.

Linda Purnamawati Siti Nur Aliyah Widiya Herliana

~Kelompok Permainan Tenis Meja~


X Akuntansi

2
A. Pendahuluan

a. Pengertian Permainan Tenis Meja


Siapa yang tidak tahu tentang permainan yang sering disebut Ping Pong atau
tenis meja ini. Permainan olahraga yang berasal dari Inggris ini melibatkan dua atau
empat pemain untuk memukul bola kecil dan ringan menggunakan bet kayu berlapis
karet. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, tenis meja adalah
permainan dengan menggunakan bola kecil yang dinamai ping pong serta pemukul
berupa bet yang dilapisi karet dan sebuah meja yang dirancang khusus sebagai area
permainan.
b. Asal-Usul Permainan Tenis Meja
Permainan tenis meja sudah ada sejak tahun 1880 di Inggris. Awalnya
permainan ini belum dianggap sebagai olahraga karena permainan ini dulunya hanya
dilakukan oleh kaum bangsawan untuk mengisi waktu luang setelah selesai makan
malam. Kala itu, permainan ini hanya menggunakan peralatan yang sangat sederhana.
Alat pukul untuk memainkan permainan ini menggunakan sebuah buku atau kulit
binatang. Kemudian, arenanya masih menggunakan meja makan dengan sebaris buku
yang dijadikan sebagai pembatas atau net dan bola yang terbuat dari karet atau gabus.
Tokoh yang pertama kali memperkenalkan atau mengembangkan permainan
tenis meja ini ke publik adalah Ivor Montagu dan William Henry Lawes. Ivor
Montagu lahir di Kensington, London, Britania Raya pada tanggal 23 April 1904 dan
meninggal pada 5 November 1984. Sedangkan William Henry Lawes masih belum
diketahui biodatanya. Bermula dari Inggris yang membentuk Table Tennis
Association (TTA) dan berkembang menjadi cabang internasional yaitu Internasional
Table Tennis Federation (ITTF) yang didirikan pada tanggal 15 Januari 1926 yang
sekarang diprakarsai oleh Dr. George Lehman yang merupakan mantan atlet bola
basket yang lahir di New Jersey, Amerika Serikat pada 1 Mei 1942.

B. Sejarah Organisasi dan Permainan Tenis Meja


Sejarah atau tawarik adalah kajian tentang masa lampau, khususnya bagaimana
kaitannya dengan manusia. Dalam bahasa Indonesia, sejarah dapat diartikan sebagai
kejadian dan peristiwa yang benar-benar telah terjadi pada masa lampau serta asal usul
silsilah
a. Sejarah Organisasi dan Permainan Tenis Meja di Negara Asalnya
Permainan tenis meja berasal benua Eropa yang bernegara Inggris atau
Britania Raya yang mulanya hanya dimainkan oleh kaum bangsawan Inggris saat
setelah makan malam atau pun musim dingin. Awalnya permainan tersebut

3
memanfaatkan susunan buku sebagai net di atas meja, sementara buku dan bola golf
berfungsi sebagai pemukul dan umpan. Di Inggris permainan tenis meja lebih
familiar disebut dengan sebutan bola ping pong. Tahun 1901, istilah ping pong
mengalami pergeseran arti, yaitu permainan yang menggunakan peralatan milik J.
Jaques yang menciptakan produk dengan merek ‘Ping Pong’. Alhasil masyarakat
Inggris pun mulai menyebut permainan tersebut dengan sebutan tenis meja.
Seiring berkembangnya zaman, permainan tenis meja tidak hanya dimainkan
oleh kaum bangsawan, masyarakat Inggris biasa pun sudah mulai mengenal
permainan tenis meja. Awalnya permainan tenis meja bukan termasuk ke dalam
kategori olahraga, karena hanya untuk menghibur diri saat bermain. Permainan ini
menjadi populer di Inggris saat itu. Lalu, muncullah asosiasi pertama tenis meja di
Inggris, yaitu Table Tennis Association (TTA) yang berdiri sekitar tahun 1921-an yang
didirikan oleh Ivor Montagu dan William Henry Lawes. Kejuaraan Eropa tenis meja
pertama kali berlangsung di London, Inggris pada bulan Desember 1926. Pada
tanggal 12 Desember 1926, ITTF mengubah nama Kejuaraan Eropa menjadi
Kejuaraan Dunia. Barulah Olimpiade tahun 1988 memperkenalkan tenis meja sebagai
cabang salah satu cabang olahraga. Sampai saat ini permainan tenis meja masih
sangat populer dan tentunya semakin dikembangkan di negara asalnya, yaitu Inggris
atau Britania Raya.
b. Sejarah Organisasi dan Permainan Tenis Meja di Mancanegara
International Table Tennis Federation atau ITTF. Yang dalam bahasa
Indonesia berarti Federasi Tenis Meja Internasional merupakan badan resmi yang
mengatur semua asosiasi tenis meja nasional dari setiap negara yang menjadi
anggotanya, ITTF juga memiliki peran sebagai pengawas aturan dan regulasi, serta
mengupayakan peningkatan teknologi dalam olahraga tenis meja. Badan tersebut juga
mengemban tugas sebagai penanggung jawab atas terselenggaranya berbagai
kompetisi internasional, termasuk Kejuaraan Dunia Tenis Meja pertama kali di
London pada tahun 1926. Negara yang termasuk ke dalam federasi ini berjumlah 140
negara, kita wajib tahu informasi penting yang berkaitan dengan badan ini. ITTF
memiliki kantor pusat yang bertempat di Lausanne, Swiss.
Di benua Asia, ada negara Jepang yang menjadi salah satu anggota federasi
ITTF, masuknya permainan tenis meja ke Jepang berawal sekitar tahun 1950-an. Lalu
ITTF mengadakan turnamen pertama di Jepang yaitu Jepang Terbuka. Turnamen ini
pertama kali diadakan di Jepang pada tahun 1989, dan telah tampil di jadwal ITTF
World Tour setiap tahun sejak awal Tour pada tahun 1996.
Di benua Amerika, ada negara Amerika Serikat yang menjadi salah satu induk
atau anggota federasi dari ITTF. Masuknya permainan tenis meja ke Amerika berawal
sekitar tahun 1930-an. Kejuaraan Tenis Meja Amerika ini pertama kali diadakan pada
tahun 1985 di Lake Placid. Setelah edisi ini Kejuaraan Amerika ditangguhkan hingga
1991. Sejak 1991, turnamen diadakan setiap tahun.

4
Di benua Afrika, ada negara Mesir yang menjadi salah satu anggota federasi
ITTF. Masuknya permainan tenis meja ke Mesir berawal sekitar tahun 1960-an dan
menghasilkan banyak atlet dari negara tersebut, salah satunya adalah Ibrahim
Elhusseiny Hamadtou yang berhasil memenangkan pertandingan di World Cup
Jepang pada 2020.
Di benua Australia atau negara Australia yang termasuk anggota federasi ITTF
yang awalnya mulanya permainan ini masuk pada tahun 1923. Asosiasi Tenis Meja
Australia Selatan dan Asosiasi Queensland terbentuk. Asosiasi Tenis Meja Victoria
mulai beroperasi pada tahun 1925 dan New South Wales pada tahun 1930. Setelah
kunjungan antar negara bagian oleh keempat asosiasi ini, dewan pengawas Australia
dibentuk pada tahun 1933. Pada tahun 1936, afiliasi dengan Federasi Tenis Meja
Internasional dibuat. Pada tahun 1937, dewan pengawas direkonstruksi menjadi
Asosiasi Tenis Meja Australia.
c. Sejarah Organisasi dan Permainan Tenis Meja di Indonesia
Menurut Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI), tenis meja
merupakan permainan yang sudah terkenal sejak tahun 1930. Para penjajah Belanda
menjadikan permainan tersebut sebagai sebuah hiburan dan hanya beberapa orang
Indonesia saja yang boleh memainkan ping pong ini.
Pada tahun 1948, tenis meja kemudian menjadi salah satu cabang olahraga di
Pekan Olahraga Nasional atau PON yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah. Bukan
hanya skala dunia yang memiliki induk organisasi, namun Indonesia juga
memproklamirkan Assosiasi tenis meja tanah air. Tentu saja sebelum pelaksanaan
Pekan Olahraga Nasional di Solo, sudah terbentuk sebuah organisasi bagi para atlet
dan pemain ping pong Indonesia. Tepatnya tahun 1939, pemain tenis meja sepakat
untuk berkumpul dan membuat Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia atau PPPSI.
Tujuan keberadaan organisasi ini tak lain adalah mewadahi pemain dan atlet
tenis meja Indonesia. Selang beberapa tahun kemudian, PPPSI berubah nama menjadi
Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia atau PTMSI, perubahan ini merupakan hasil
dari kongres yang berlangsung pada tahun 1958 di Surakarta, Jawa Tengah. Hingga
saat ini, PTMSI menjadi induk organisasi tenis meja untuk Indonesia.
Untuk menunjukkan eksistensi organisasi di kancah benua Asia, PTMSI
menjadi anggota federasi tingkat Asia. Federasi tersebut ialah Table Tennis
Federation of Asia atau TTFA. Tak hanya itu saja, PTMSI juga sudah menjadi anggota
resmi International Table Tennis Federation atau ITTF. Sampai sekarang, Indonesia
masih sangat eksistensi dengan permainan tenis meja ini, bahkan banyak atlet lokal
yang menjadi go internasional.

5
C. Atlet Tenis Meja di Mancanegara dan di Indonesia
Atlet atau olahragawan adalah seseorang yang mahir dalam olahraga dan bentuk
lain dari latihan fisik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, atlet adalah olahragawan,
terutama yang mengikuti perlombaan atau pertandingan.
a. Atlet Tenis Meja di Dunia
Banyak sekali atlet dari mancanegara yang sangat terkenal atau populer karena
bakat dan pencapaiannya. Tentunya hal ini membuat kagum negaranya masing-
masing. Atlet-atlet ini tentunya berusaha keras untuk mendapatkan hasil yang mereka
inginkan.
Di negara Korea Selatan, ada banyak sekali atlet-atlet tenis meja. Salah
satunya adalah Ahn Jae-hyung yang lahir pada tanggal 8 Januari 1965 di Korea
Selatan yang pernah berkompetisi di Olimpiade Musim Panas 1988. Dia pernah
menjadi juara termuda dalam sejarah Kejuaraan Amatir Amerika Serikat,
memenangkan acara 2009 pada usia 17. Dia juga sudah banyak sekali memenangkan
pertandingan lain.
Kanada, tentunya tidak kalah menarik mengenai atlet-atletnya yang bergengsi.
Salah satunya ada Ian Kent yang lahir pada tanggal 4 Juli 1961 yang pernah
memenangkan pertandingan di Kejuaraan Tenis Meja Para Pan Amerika kategori
tunggal putra dan pertandingan lainnya.
Di Nigeria, ada salah satu atlet yang populer, yaitu Bose Kaffo yang lahir pada
14 November 1972 di Surulere , Lagos , Nigeria. Dia merupakan pemain tenis meja
profesional Nigeria yang berkompetisi di lima Olimpiade dari tahun 1992 hingga
2008.
Jerman juga memiliki atlet bergengsi, salah satunya adalah Timo Boll yang
saat ini bermain untuk Borussia Düsseldorf. Dia berada di peringkat kedua di Liga
Nasional Tenis Meja Jerman, dan kesepuluh dalam peringkat dunia ITTF per Juli
2021. Dia lahir di Erbach, Jerman pada tanggal 8 Maret 1981.
Kyle Davis merupakan atlet bergengsi yang berkewarganegaraan Australia dan
lahir di Melbourne pada 18 Januari 1989. Ia terpilih untuk mewakili negaranya,
Australia, di Olimpiade Musim Panas 2008 dan di Pesta Olahraga Persemakmuran
2010 di Delhi, India . Pada Oktober 2011, Davis berada di peringkat no. 401 di dunia
oleh Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF).
b. Atlet Tenis Meja di Indonesia

6
Indonesia juga tentunya memiliki atlet-atlet yang tidak kalah bergengsi dengan
atlet dari negara luar. Maka dari itu kita sebagai masyarakat Indonesia harus bangga
dengan anak muda penerus bangsa yang dapat membanggakan nama Indonesia
melalui pencapaiannya, khususnya di bidang olahraga.
Anton Suseno adalah seorang pemain tenis meja yang sempat berkompetisi
pada ajang Olimpiade Musim Panas 1992, Olimpiade Musim Panas 1996 dan
Olimpiade Musim Panas 2000, dia lahir di Indramayu, Jawa Tengah, Indonesia pada
15 Desember 1971.
Selain Anton Suseno ada pula Rossy Pratiwi Dipoyanti Syechbubakar atau
yang lebih dikenal sebagai Rossy Pratiwi Dipoyanti atau Rossy Syechbubakar adalah
seorang atlet tenis meja Indonesia yang berhasil mengumpulkan 13 medali emas, 8
medali perak, dan 8 medali perunggu selama kariernya sepanjang tahun 1987–2001
pada Pesta Olahraga Asia Tenggara. Dia lahir pada 28 Juni 1972 di Bandung, Jawa
Barat, Indonesia.
Ada pula Ficky Supit Santoso, yang akrab di sapa mantan atlet kediri club
PTM Sanjaya adalah putra dari legenda tenis meja Sinyo Supit alias Yap Mien Fong
1959 yang merupakan bintang tenis meja nasional di masanya, salah satu pemain
Indonesia nyaris lolos lewat nomor tunggal putra ke Olimpiade London. Dia lahir
pada tanggal 2 Agustus 1990 dan sekarang berusia 33 tahun.
Perjuangan yang dilalui oleh mereka tidaklah sia-sia. Mereka bekerja keras
dan dapat membanggakan dirinya sendiri maupun negaranya, kita patut memberikan
apresiasi kepada mereka semua.

D. Peraturan dalam Permainan Tenis Meja


Terdapat peraturan permainan tenis meja tunggal yang harus diperhatikan oleh
pemain dan atlet, antara lain:
1. Nilai atau poin 1 diberikan setiap bola mati
2. Pergantian servis yang dilakukan pemain, setelah mencapai poin kelipatan 2
3. Pemain yang memegang servis, bebas menempatkan bola dari seluruh sisi
lapangan
4. Setiap set dalam permainan akan berakhir setelah pemain mencapai nilai atau poin
11
5. Kemenangan permainan terjadi setelah pemain yang sama mencapai 3 atau 4 kali
kemenangan set
6. Deuce yang terjadi di dalam permainan akan berakhir setelah terjadi selisih nilai
2, misalnya 15-13, 18-16, dan seterusnya.
Peraturan permainan tenis meja untuk ganda adalah sebagai berikut:
1. Nilai atau poin 1 diberikan setiap bola mati

7
2. Pergantian servis yang dilakukan pemain, setelah mencapai poin kelipatan 2
3. Pemain diharuskan untuk menerima bola dari lawan secara bergantian
4. Pemain yang memegang servis, hanya boleh menempatkan bola ke ruang kamar
sebelah kanan lawan
5. Kemenangan permainan terjadi setelah tim yang sama mencapai 3 atau 4 kali
kemenangan set
6. Deuce yang terjadi di dalam permainan akan berakhir setelah terjadi selisih nilai
2, misalnya 15-13, 18-16, dan seterusnya.

E. Spesifikasi Aksesoris atau Bentuk Lapangan pada Meja dalam Tenis


Meja
Pada permainan tenis meja, pemain membutuhkan beberapa alat, yaitu meja, net,
bola, bet. Ukurannya dan bentuknya sudah ditentukan oleh pusat organisasi, yaitu
Internasional Table Tennis Federation (ITTF).
a. Meja dalam Tenis Meja
Tinggi meja dari lantai lapangan tenis meja adalah 76 cm, ukuran lebar dari
lapangan tenis meja dalam standar internasional adalah 152,5 cm. Sedangkan, untuk
ukuran panjangnya adalah 274 cm. Sesuai standar Federasi Tenis Meja Internasional
(ITTF), permukaan meja boleh terbuat dari bahan apa saja asalkan bisa menghasilkan
pantulan yang seragam yaitu sekitar 23 cm saat bola standar dijatuhkan dari
ketinggian 30 cm.

b. Bet atau Raket dalam Tenis Meja


Bet atau raket tenis meja merupakan alat pemukul bola. Bet untuk tenis meja
terbuat dari kayu yang memiliki lebar 15 cm serta panjang 15,5 cm. Pada umumnya,
bet akan dilapisi dengan perekat yang terbuat dari bahan serat karbon atau serat kaca.

8
Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) menjadikan hitam sebagai warna yang
melambangkan kekuatan atau lebih kepada power. Sedangkan, bet di sisi lain yang
berwarna merah akan berefek pada speed ketika berbenturan dengan bola.

c. Net dalam Tenis Meja


Net dalam permainan tenis meja merupakan salah satu alat kelengkapan yang
wajib tersedia di dalam lapangan. Sebabnya, net berfungsi sebagai pembatas antara
daerah pemain dengan daerah lawan. Selain itu, bola yang dipukul juga harus bisa
melewati atas net yang telah diatur ketinggiannya. Panjang net tenis meja adalah
sekitar 183 cm. Sementara itu, lebar atau tinggi net adalah 15,25 cm.

d. Bola dalam Tenis Meja


Bola tenis meja berdiameter 40 mm berat 2,7 gram. Biasanya berwarna putih
atau oranye dan terbuat dari bahan selulosa yang ringan. Pantulan bola yang baik
apabila dijatuhkan dari ketinggian 30,5 cm akan menghasilkan ketinggian pantulan
pertama antara 23–26 cm.

F. Kesimpulan

9
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, tenis meja adalah
permainan dengan menggunakan bola kecil yang dinamai ping pong serta pemukul
berupa bet yang dilapisi karet dan sebuah meja yang dirancang khusus sebagai area
permainan. Permainan tenis meja ini pertama kali muncul di Inggris yang saat itu hanya
kaum bangsawan saja yang dapat memainkan permainan tenis meja, biasanya mereka
memainkannya setelah makan malam atau pun saat musim dingin. Namun, seiring
berkembangnya zaman, rakyat biasa pun sudah banyak yang mengenal permainan ini.
Yang mengenalkan permainan ini ke publik adalah Ivor Montagu dan William
Henry Lawes, awalnya mereka membuat asosiasi, yaitu Table Tennis Association (TTA)
dan karena permainan tenis meja ini menjadi mendunia, maka muncullah sebuah federasi
internasional, yaitu Internasional Table Tennis Federation (ITTF).
Banyak atlet-atlet luar negeri maupun atlet lokal yang mengukir prestasi di
berbagai kejuaraan seperti Ahn Jae-hyung dari Korea Selatan, Ian Kent dari Kanada, Bose
Kaffo dari Nigeria, Timo Boll dari Jerman dan Kyle Davis dari Australia. Ada pula
pemain lokal atau atlet-atlet lokal di Indonesia, diantaranya adalah Anton Suseno, Rossy
Pratiwi Dipoyanti dan Ficky Supit Santoso.
Pada permainan tenis meja, pemain membutuhkan beberapa alat, yaitu meja, net,
bola, bet. Ukurannya dan bentuknya sudah ditentukan oleh pusat organisasi, yaitu
Internasional Table Tennis Federation (ITTF).

Sekian penjelasan tentang permainan tenis meja baik pengertian, asal-usulnya, sejarah
tenis meja, atlet-atlet bergengsi pada permainan tenis meja, peraturan dalam bermain
permainan tenis meja dan perlengkapan atau aksesoris yang digunakan untuk bermain tenis
meja. Semoga penjelasan tersebut bermanfaat, mohon maaf bila ada kesalahan kata atau
pengetikan. Terimakasih.

Sekian Penjelasan dari Kami, Terimakasih.

10

Anda mungkin juga menyukai