Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

1.1  Sejarah Tenis Meja


Asal muasal tenis meja belum pernah ada sumber yang tepat, walaupun itu
olahraga yang relatif muda, lebih muda dari tennis lapangan dan tidak jauh lebih
tua dari bola basket. Paling awal dikenal dalam bentuk olahraga, dipanggil tenis
indoor, telah dimainkan pada awal tahun 1880-an oleh para tentara Inggris di
India dan Afrika Selatan, menggunakan papan dari kotak cerutu sebagai paddles
dan gabus bulat dari botol anggur sebagai bola, dengan deretan buku
menetapkan atas di bagian tengah meja untuk membentuk jarring atau net. Versi
lain dikembangkan di Inggris pada 1890, berbagai cara yang dikenal sebagai "
whiff whaff " dan "gossima," dan Parker Brothers mulai manufaktur yang tenis
indoor kit yang menyertakan portable bersih yang dapat diset up pada meja, bola
kecil yang ditutup dengan kasa , dan miniatur paddles. James Gibb, adalah orang
Inggris yang berkunjung ke Amerika Serikat pada 1900, membawa beberapa
seluloida bola berongga dan mulai bermain dengan tenis indoor teman-teman,
menggunakan bola baru. Gibb ternyata datang dengan nama "pingpong,"
mengacu pada suara benturan paddle dgn bola di atas meja. Namun, produsen
alat-alat olahraga Inggris, John Jacques, mendaftarkan nama "Ping Pong"
sebagai nama dagang 1901 dan dijual di Amerika hak Parker Brothers, yang
datang di bawah nama itu. EC Goode, kebangsaan Inggris lainnya pada 1902
melapisi kayu dengan paddle karet, yang membuat dia bisa memberikan efek
spin pada bola. Asosiasi Ping Pong didirikan di Inggris tahun itu, namun hanya
berumur kurang dari tiga tahun, terutama karena Parker Brothers' membuat
peralatan dgn harga yang mahal. Walaupun demikian, olah raga ini dengan pasti
menyebar di Inggris dan Eropa, terutama dengan peralatan dipasarkan oleh
produsen lain dengan menggunakan nama generik tenis meja. Asosiasi Tenis
Meja Baru didirikan di Inggris pada 1921, diikuti oleh pendirian Fédération
Internationale de Tennis de Table (International Federation Tenis Meja) pada
1926 oleh pertemuan Inggris, Swedia, Hungaria, India, Denmark, Jerman,
Cekoslovakia, Austria, dan Wales di Berlin.Turnamen kejuaraan dunia pertama
diadakan di London pada tahun 1927. Hingga perang Dunia II, Hungaria
mendominasi dunia tennis meja. Dua Hungarian pemain top papan atas awal
periode adalah Maria Mednyanszky, yang memenangkan tujuh kali women
world championship, dan Viktor Barna, lima kali world champion.. Dua
organisasi saingan, the US Amateur Table Tennis Association and the National
Table Tennis Tiga kelompok digabung dalam 1935 menjadi the US Table Tennis
Association, yang telah diubah namanya USA Table Tennis pada tahun 1994.
Eropa Tengah mendominasi terus untuk waktu yang lama setelah Perang Dunia
II, tetapi pemain Asia mengambil alih olahraga yang dimulai pada 1953. Salah
satu faktor di Asia banyak bermunculan bintang tennis meja adalah pengenalan
dari karet yang menggunakan sponge oleh pemain Jepang, Horoi Satoh pada
tahun1952. Tenis meja menjadi olahraga resmi di Olimpiade 1988, dengan
katagori single dan doubles untuk pria dan wanita.
Sejarah Tenis Meja Indonesia
Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada
masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi
suatu permainan rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi
yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari
balai pertemuan tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun
1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong
Seluruh Indonesia).Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI
mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh
Indonesia)
Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu
TTFA (Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia
sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri,
serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena :
PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta
pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-
perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna
dll.Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah
Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-
kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan
pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja
Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3
bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan
sekali.
TEHNIK DAN PERATURAN TENIS MEJA

2.1  Tehnik Tenis Meja


2.1.1        Sepuluh Perintah Tennis Meja
1.      Gaya bermain apa saja yang Anda inginkan. Jangan biarkan orang lain
mendikte bagaimana anda harus bermain, tetapi dengarkan nasihat untuk
memperbaikinya. Gaya anda bisa menjadi perpanjangan dari kepribadian Anda.
Semakin banyak memiliki gaya permainan, semakin kaya akan variasi, bawa
sesuatu ke permainan.
2.      Bermain dengan peralatan apapun yang anda inginkan, tetapi seharusnya
tidak membatasi pilihan taktis anda atau pilihan lainnya. Gunakan peralatan
yang anda bisa dan harus bisa dgn cara memainkan peralatan lainnya.
Eksperimentasi adalah kunci.
3.      Mengembangkan taktik-taktik dari counter, serve, poin, pertandingan,
peralatan lawan, gaya dari lawan, perilaku lawan, taktik lawan, apapun.
Berpikirlah sebelum, selama dan setelah bermain.
4.      Menghormati orang lain.Adalah cara untuk menjadi dihormati. Jangan
menggunakan taktik untuk kecewa, ketakutan atau mengganggu lawan, disetiap
point. bermainlah jika seseorang meminta anda untuk bermain. Cobalah untuk
bersenang-senang dan biarkan orang lain yang memiliki rasa senang juga.
Memberikan nasihat dan membantu pemain lain. dan memberikan respect.
5.      Belajar untuk menang dan belajar untuk kalah, biasakan diri anda
menerima kesalahan dan keterbatasan dan kekurangan tehnik anda, jangan
mengeluh ketika anda kalah. Anda kalah karena anda tidak menerima kekalahan
tersebut.
6.      Tidak ada keberuntungan, coba tempatkan bola anda persis jatuh didepan
net atau diujung2 meja..maka anda akan terbiasa dengan pukulan2 itu…begitu
pula dengan lawan anda, jika pukulan mereka menyentuh net atau ditepi
meja..coba lah untuk tetap focus mengembalikan bola dari mereka.
7.      Meningkatkan gaya dan teknik. Memperbaiki kelemahan anda lebih
mudah daripada meningkatkan kekuatan Anda, dan ingat bahwa lawan yang
pintar akan melihat pada tiap2 kelemahan. Pertama memutuskan untuk melatih
apa, mengapa dan bagaimana Anda akan melakukannya, kemudian latihlah.
Belajar untuk rally.
8.      Aturan dan peralatan akan berubah, sehingga gaya tertentu atau peralatan
dapat diistimewakan. Jika anda bisa berubah kapan saja, anda juga dapat
menerima perubahan dan mereka yang bermain di beberapa kekurangan, seperti
Gaya yang kurang disukai, atau bahkan dirugikan oleh peraturan yakinlah masih
bisa menang. Hanya diperlukan usaha yang lebih keras.
9.      Tidak ada peralatan yang tidak adil. Tidak ada gaya yang buruk dengan
olahraga. Tidak ada pemain yang inferior atau superior dengan cara apapun, dan
tentu saja anda tidak berhak untuk menghakimi seseorang. Tinggalkan semua
olahraga jika Anda berpikir berbeda dari ini.
10.  Satu-satunya hukum yg harus dihormati adalah peraturan ( the rules of the
game ). Hal ini berarti bahwa satu-satunya cara menunjukkan permainan
seharusnya mainkan. Bacalah, patuhi semua peraturan, dan lalu tegakkan.
Cobalah untuk memanfaatkan aturan untuk keuntungan Anda.
2.1.2        Berikut langkah-langkah Dasar menuju keberhasilan Bermain Tenis
Meja :
1.      Menentukan Peralatan Tenis Meja
2.      Lakukanlah Pemanahasan dan Pelemasan
3.      Cara Memegang Bet dan Mengontrtol Bet
4.      Posisi Siap Pukulan Porhand dan Backhand
5.      Penepatan Kaki (bagaimana cara bergerak)
6.      Permainan Spin
7.      Dasar Pukulan (Chooping, pushing ; backspin, Bloking, Looping,Lobbing)
8.      Servis dan kemudian ketingkatan selanjutnya
9.      Tipe Permainan, Taktik Bermain dan Strategi

2.2  Peralatan Tenis Meja


Saya hanya membahas peralatan bet dan yang digunakan untuk permainan
dengan Tipe Shakehands Grip, pilih lah Bet dengan mempertimbangkan cara
memegang, tipe permainan, harga dan yang terasa enak dipakai. Sering pemula
berpikir menggunakan Bet yang dapat memukul bola dengan cepat kelihatan
Keren dan Hebat. Pendapat ini adalah Salah. Bet dengan bahan tertentu memiliki
kecepatan yang tinggi memang keren namun sangat sulit untuk di Kontrol
terlebih bagi pemain pemula. Pilih lah yang sedang speed and control nya dan
biasanya bet standar ittf tertera ukuran kecepatan dan control dan pilih lah
sebagaimana diatas tadi.
LAPANGAN TENIS MEJA

3.1  Ukuran Meja Tenis Meja


         Panjang = 274 cm
         Lebar = 152,5 cm
         Tebal garis sisi = 2 cm
         Tinggi meja dari lantai lapangan = 76 cm
         Luas = 4,1785 meter persegi

3.2  Tiang Net dan Jaring Net


         Panjang Net = 183 cm
         Lebar / Tinggi Net = 15,25 cm
         Jarak Meja Ke Tiang = 15,25 cm
         Luas Net = 0,279075 meter persegi
Di pinggir dan di tengah meja diberi garis. Umumnya warna dasar meja
tenis meja adalah warna hijau dan untuk garis adalah putih. Tenis Meja = Table
Tennis (internasional).
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga Tenis Meja di tingkat Nasional
telah melakukan fungsinya. Namun demikian agar olahraga Tenis Meja ini arif
dan bijaksana, maka perlu ada peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain
memberikan layanan dalam bentuk ekstra kulikuler juga memberikan layanan
dalam pertandingan. Hal ini merupakan  bentuk kepedulian Nasional untuk ikut
menyehatkan kehidupan bangsa melalui olahraga basket yang tepat, cepat,
akurat dan relatif dapat dijangkau oleh kebutuhan masyarakat dan diharapkan
mampu menciptakan atlit basket professional khususnya pada cabang olahraga
Tenis Meja yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.

4.2  Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga Tenis Meja berjalan
dengan normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang
masyarakat umum ( masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan
untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia olahraga
bertambah. Supaya generasi yang akan datang lebih optimal dalam bidang
olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal
perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.
DAFTAR PUSTAKA

Agus, Mahendra (2006). Teori Belajar Motorik. FPOK UPI. Modul


Pembelajaran Prodi PJKR. Tidak diterbitkan

Giriwijoyo, Santosa. (1991) Ilmu Faal Olahraga. Bandung : Ikip Bandung.

Giriwijoyo, Santosa. (2003). Olahraga dan Kesehatan. Bandung : FPOK – UPI.

Giriwijoyo, Santosa. (2004). Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK – UPI.

Harrison & Balkemore, 1989. Instructional Strategis, second edition WM.


C.Brown Publisher All Rights

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Pskologis dalam Coaching.


Jakarta: CV. Tambak Kusuma

Hurlock. E. B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Kusmaedi, Nurlan. (2002). Pembelajaran Hidup Sehat Terpadu Berbasis


Masyarakat. Bandung : FPOK - UPI

Kusmaedi, Nurlan (2002) Olahraga rekreasi dan olahraga tradisional. Bandung


:FPOK UPI

Kusmaedi, Nurlan (2005). Teori-Teori Perkembangan. FPOK UPI. Modul


Pembelajaran Prodi PJKR. Tidak
diterbitkan

Anda mungkin juga menyukai