Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
DAVID PRIMAYUDHA : 2011100448
SARAH MIFTAHUL JANNAH : 2011100156
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan
rahmat dan hidaya-Nya makalah yang berjudul “ TENIS MEJA “ ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Selama penyusunan makalah ini, penyusun ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu baik moril maupun
spiritual atas wujudnya makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah yang
membahas tentang Tenis Meja ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan baik dari segi penyusunan maupun isinya, oleh sebab itu penyusun
menucapkan terima kasih jika ada pihak yang memberikan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.
Wassalmualaikum Wr.Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................4
1.1 Sejarah Tenis Meja ..........................................................................................4
1.2 Kejuaraan Yang Pernah di Ikuti Indonesia ......................................................4
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
Cekoslovakia, Austria, dan Wales di Berlin.Turnamen kejuaraan dunia pertama
diadakan di London pada tahun 1927. Hingga perang Dunia II, Hungaria
mendominasi dunia tennis meja. Dua Hungarian pemain top papan atas awal
periode adalah Maria Mednyanszky, yang memenangkan tujuh kali women
world championship, dan Viktor Barna, lima kali world champion.. Dua
organisasi saingan, the US Amateur Table Tennis Association and the National
Table Tennis Tiga kelompok digabung dalam 1935 menjadi the US Table Tennis
Association, yang telah diubah namanya USA Table Tennis pada tahun 1994.
Eropa Tengah mendominasi terus untuk waktu yang lama setelah Perang Dunia
II, tetapi pemain Asia mengambil alih olahraga yang dimulai pada 1953. Salah
satu faktor di Asia banyak bermunculan bintang tennis meja adalah pengenalan
dari karet yang menggunakan sponge oleh pemain Jepang, Horoi Satoh pada
tahun1952. Tenis meja menjadi olahraga resmi di Olimpiade 1988, dengan
katagori single dan doubles untuk pria dan wanita.
Sejarah Tenis Meja Indonesia
Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada
masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi
suatu permainan rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi
yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari
balai pertemuan tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun
1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong
Seluruh Indonesia).Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI
mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh
Indonesia)
Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu
TTFA (Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia
sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri,
serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena :
PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta
pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-
perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna
5
dll.Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah
Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-
kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan
pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja
Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3
bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan
sekali.
BAB II
6
bersenang-senang dan biarkan orang lain yang memiliki rasa senang juga.
Memberikan nasihat dan membantu pemain lain. dan memberikan respect.
5. Belajar untuk menang dan belajar untuk kalah, biasakan diri anda
menerima kesalahan dan keterbatasan dan kekurangan tehnik anda, jangan
mengeluh ketika anda kalah. Anda kalah karena anda tidak menerima kekalahan
tersebut.
6. Tidak ada keberuntungan, coba tempatkan bola anda persis jatuh didepan
net atau diujung2 meja..maka anda akan terbiasa dengan pukulan2 itu…begitu
pula dengan lawan anda, jika pukulan mereka menyentuh net atau ditepi
meja..coba lah untuk tetap focus mengembalikan bola dari mereka.
7. Meningkatkan gaya dan teknik. Memperbaiki kelemahan anda lebih
mudah daripada meningkatkan kekuatan Anda, dan ingat bahwa lawan yang
pintar akan melihat pada tiap2 kelemahan. Pertama memutuskan untuk melatih
apa, mengapa dan bagaimana Anda akan melakukannya, kemudian latihlah.
Belajar untuk rally.
8. Aturan dan peralatan akan berubah, sehingga gaya tertentu atau peralatan
dapat diistimewakan. Jika anda bisa berubah kapan saja, anda juga dapat
menerima perubahan dan mereka yang bermain di beberapa kekurangan, seperti
Gaya yang kurang disukai, atau bahkan dirugikan oleh peraturan yakinlah masih
bisa menang. Hanya diperlukan usaha yang lebih keras.
9. Tidak ada peralatan yang tidak adil. Tidak ada gaya yang buruk dengan
olahraga. Tidak ada pemain yang inferior atau superior dengan cara apapun, dan
tentu saja anda tidak berhak untuk menghakimi seseorang. Tinggalkan semua
olahraga jika Anda berpikir berbeda dari ini.
10. Satu-satunya hukum yg harus dihormati adalah peraturan ( the rules of the
game ). Hal ini berarti bahwa satu-satunya cara menunjukkan permainan
seharusnya mainkan. Bacalah, patuhi semua peraturan, dan lalu tegakkan.
Cobalah untuk memanfaatkan aturan untuk keuntungan Anda.
2.1.2 Berikut langkah-langkah Dasar menuju keberhasilan Bermain Tenis
Meja :
1. Menentukan Peralatan Tenis Meja
2. Lakukanlah Pemanahasan dan Pelemasan
7
3. Cara Memegang Bet dan Mengontrtol Bet
4. Posisi Siap Pukulan Porhand dan Backhand
5. Penepatan Kaki (bagaimana cara bergerak)
6. Permainan Spin
7. Dasar Pukulan (Chooping, pushing ; backspin, Bloking, Looping,Lobbing)
8. Servis dan kemudian ketingkatan selanjutnya
9. Tipe Permainan, Taktik Bermain dan Strategi
8
BAB III
LAPANGAN TENIS MEJA
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga Tenis Meja di tingkat Nasional
telah melakukan fungsinya. Namun demikian agar olahraga Tenis Meja ini arif
dan bijaksana, maka perlu ada peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain
memberikan layanan dalam bentuk ekstra kulikuler juga memberikan layanan
dalam pertandingan. Hal ini merupakan bentuk kepedulian Nasional untuk ikut
menyehatkan kehidupan bangsa melalui olahraga basket yang tepat, cepat,
akurat dan relatif dapat dijangkau oleh kebutuhan masyarakat dan diharapkan
mampu menciptakan atlit basket professional khususnya pada cabang olahraga
Tenis Meja yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.
4.2 Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga Tenis Meja berjalan
dengan normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang
masyarakat umum ( masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan
untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia olahraga
bertambah. Supaya generasi yang akan datang lebih optimal dalam bidang
olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal
perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.
10
DAFTAR PUSTAKA
11