Tentang
KELAS:Vlll.E
Nama Kelompok:
1.MUH DANAR SURADIN (18)
2.MUH ALIEF FIKRI MAULANA (17)
3.MUH FAATHIR ADRI (13)
4.MUH ZAKI BUHAIRI M. (16)
5.MUH RIFALDI (15)
6.MUH FAHRI (14)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur Alhamdulillah kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, akhirnya kami dapat menyusun makalah ini dalam rangka
menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kami pada mata pelajaran pendidikan
jasmani,olahraga.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, Bu Ningsih sebagai
guru pendidikan jasmani,olahraga,dan kesehatan yang telah membimbing kami
sehingga bisa menyelesaikan makalah ini sebagaimana yang telah di harapkan.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB l PENDAHULUAN................................................................................................4
1.1 Sejarah Tenis Meja........................................................................................4
1.2 Sejarah Tenis Meja Indonesia.......................................................................5
1.3 Rumusan Masalah.........................................................................................6
1.4 Tujuan Pembahasan......................................................................................6
BAB ll ISI.....................................................................................................................8
2.1 Latar Belakang..................................................................................................8
2.2 Teknik-teknik dasar tenis meja.........................................................................8
2.3 Peralatan Tenis Meja......................................................................................15
2.4 Peraturan – Peraturan dalam Permainan Tenis Meja....................................19
BAB III PENUTUP......................................................................................................21
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................21
3.2 Saran...............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB l
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Tenis Meja
Asal muasal tenis meja belum pernah ada sumber yang tepat,walaupun itu
olahraga yang relative mudah dari tenis lapangan dan tidak jauh lebih tua dari
bola basket. Paling awal dikenal dalam bentuk olahraga,dipanggil tenis
indoor,telah dimainkan pada awal tahun 1880an oleh para tentara inggris di
india dan afrika selatan,menggunakan papan dari kotak cerutu sebagai paddles
dan gabus bulat dari botol anggur sebagai bola dengan deretan buku
menetapkan atas dibagian tengah meja untuk membentuk jarring atau
net.Versi lain dikembangkan di inggris pada 1980,berbagai cara yang dikenal
sebagai “whiff whaff”dan “gossima”,dan parker brothres mulai manufaktur
yang tenis indoor kit yang menyertakan portable bersih yang dapat di set up di
meja,bola kecil yang ditutup dengan kasa dan miniatur paddles. James G
ibb,adalah orang inggris yang berkunjung ke amerika serikat pada
1900,membawa beberapa seluloida bola berongga dan mulai bermain dengan
tenis indoor teman-teman menggunakan bola baru. Gibb ternyata datang
dengan nama “pingpong”,mengacu pada suara benturan paddle dengan bola di
atas meja. Namun,produsen alat-alat olahraga inggris, Jhon
Jacquees,mendaftarkan nama “Ping Pong”sebagai nama dagang 1901 dan
dijual di amerika hak parker brothres,yang datang dibawah nama itu.
EC,Good De,kebangsaan inggris lainnya pada 1902 melapisi kayu dengan
paddle karet ,yang membuat dia bisa memberikan efek spin pada bola. Asosiasi
Ping Pong didirikan di inggris tahun itu,namun hanya berumur kurang dari tiga
4
tahun,terutama karena parker brothres membuat peralatan dengan harga
yang mahal. Walaupun demikian,olahraraga ini dengan pasti menyebar di
inggris dan eropa,terutama dengan peralatan yang dipasarkan oleh produsen
lain dengan menggunakan nama generic tenis meja. Asosiasi tenis meja baru
didirikan di inggris pada tahun 1921,di ikuti oleh pendirian federation
internationale de Tennis de Table (international federation tenis meja) pada
1926 oleh pertemuan inggris,
swedia,hugaria,india,Denmark ,jerman,Cekoslovakia,Australia dan wales di
berlin. Turnamen kejuaaran dunia pertama di adakan di London pada 1927.
Hingga peran dunia 2,hungarian mendominasi dunia tennis meja. Dua
Hungarian pemain top papan di atas awan periode adalah Maria
MEDNYANSZKY,yang memenangkan woman word champion,dan Viktor
Barna,lima kali word champion.
Dua organisasi saingan,theUS Amateur Table Tennis Association and the
National Table Tennis Tiga kelompok di gabung dalam 1935 menjadi theUS
Table Tennis Association,yang telah di ubah namanya USA Table Tennis pada
tahun 1994. Eropa Tengah mendominasi terus untuk waktu yang lama setelah
Perang Dunia II,tetapi pemain Asia mengambil alih olahraga yang di mulai pada
1953. Salah satu faktor di Asia banyak bermunculan bintang tennis meja adalah
pengenalan dari karet yang menggunakan sponge oleh pemian jepang,Horoi
Sato pada tahun 1952. Tennis meja menjadi olahraga resmi di olimpiade
1988,dengan kategori single dan doubles untuk pria dan wanita .
5
sebagai suatu permainan kreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan
pribumi yang boleh iut latihan antara lain keluarga pamong yang menjadi
anggota 1939,tokoh-tokoh pertenis mejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping
Pong Seluruh Indonesia).pada tahun 1958 dalam kongres di Surakarta PPPSI
mengalami perubahan menjadi PTMSI (Perstuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI telah menjadi anggota federasi tenis meja Asia,yaitu
PTFA (Table Tenis Federation Of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia
sejak berdirinya PPPSI hingga bisa dikatakan cukup pesat. Hal ini dapat dilihat
dari perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri,serta banyaknya
pertandingan tenis meja yang di lakukan misalnya dalam
arena :PORDA,PON,POMPA,PORSENI di tingkatkan SD,SLTP,SLTA serta
pertandingan-pertandingan yang di selenggarakan oleh perkumpulan-
perkumpulan tenis meja,instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna
dll. Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah
indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961. Selain kegiatan-
kegiatan pertandingan tersebut,hal lain yang patut di catat dalam
perkembangan pertenis mejaan internasional adalah berdirinya Silatama
(Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang di mulai pada awal tahun 1983,yang
diselenggarakan setiap tiga bulan sekali serta silataruna yang kegiatannya
dimulai sejak 1986 setiap enam bulan sekali.
6
1.4 Tujuan Pembahasan
1.Mengetahui sejarah tenis meja baik di Inonesia maupun di dunia.
2.Mengetahui teknik-teknik dasar dalam permainan tenis meja.
3.Mengetahui peraturan-peraturan apa saja yang dalam permainan tenis
meja
7
BAB ll
ISI
2.1 Latar Belakang
Tenis meja merupakan salah satu olahraga kecil yang cukup populer dan
banyak dimainkan masyarakat karena permainan olahraga tenis meja ini
tergolong muda serta tidak memerlukan tempat yang luas,bahkan permainan
tenis meja (ping pong) ini dapat di lakukan didalam ruanganyang tidak terlalu
besar. Berawal dari sebuah permainan yang bersifat rekreasi,ping pong. Atau
tenis meja menjadi olahraga serius yang turut diperlombahkan di ajang
olimpiade perminatnya pun tak terbatas pada para atlet tenis meja tetapi
merambah juga ke kub atau perkumpulan nonformal di masyarakat. Tenis
meja, atau ping pong (sebuah merek dagang )adalah suatu olahraga raket yang
dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda)
yang berlawanan.
8
memungkinkan pemain untuk memakai kedua sisi bet untuk memukul
sebuah bola.
9
Gambar Seemiller Grip
2. Posisi Tubuh
10
3. Teknik Gerakan Kaki (footwork)
Lutut sedikit ditekuk, berat badan dibagi secara rata pada kedua buah
kaki, kemudian ditumpukan pada ujung kaki.
Bila akan melangkah ke arah kiri, maka kaki kiri digeser ke arah kiri, dan
berat badan dibebankan juga ke arah kaki kiri. Lakukan teknik sama,
bila kamu ingin melakukan dua kali.
11
Kaki kanan mengikuti bagian kaki kiri. Bila hendak melakukan forehand,
maka kaki kanan ditarik ke arah belakang hingga sama seperti posisi
awal melakukan pukulan.
Sesudah melakukan sebuah pukulan, maka perhatikan ke arah bola, dan
kemudian kembali ke posisi awal.
Bila ingin bergerak ke arah kiri, maka dorong menggunakan kaki kanan.
Bila tidak tetap pada posisi siap, bergeraklah ke arah belakang, namun
bila lawan memukul bola maka jangan bergerak.
Bila ingin mencoba pukulan forehand, maka tarik kaki kanan kamu ke
arah belakang sehingga badan tepat berada di posisi awal teknik.
Saat melakukan serangan, lihatlah arah bola dulu, kemudian kembalilah
ke posisi awal.
Ketika memukul bola, jangan berikan gerak tubuh, dan tetap perhatikan
posisi lawan.
12
Teknik pukulan forehand dan juga backhand lurus merupakan bola
yang dilambungkan ke arah pasangan, dilakukan secara berkelompok
atau berpasangan. Pemain yang telah melakukan pukulan tersebut,
maka pelambung akan bergerak berpindah tempat.
Pukulan Forehand dan Backhand Menyilang
Teknik pukulan forehand dan backhand menyilang merupakan bola
yang dilambungkan ke pasangan, kemudian dipantulkan ke arah meja
dengan pukulan servis.
13
Bola servis bisa dikembalikan apabila telah melewati net dan telah
menyentuh meja satu kali.
14
Gambar Forehand Smash dan Backhand
15
Bila permukaan bet dilapisi menggunakan karet lunak atau disebut dengan
istilah sandwich rubber atau spons dengan bintik di dalamnya mengarah
keluar maupun dalam, ketebalan lapisan tidak boleh lebih dari 4 mm,
termasuk lem perekat. Ketika permainan dimulai, dan tiap kali menukar bet
saat permainan sedang berlangsung, maka pemain perlu menunjukan bet
pada lawan, dan wasit pun kemudian mengizinkan untuk memeriksa
maupun mencoba bet tersebut.
16
- Permukaan meja semuanya perlu berwarna gelap dengan
dilengkapi sebuah garis berwarna putih dengan lebar 2 cm di
bagian sisi panjang dan lebar pada meja.
- Permukaan meja dibedakan menjadi dua bagian yang serupa
oleh net paralel dengan sebuah garis akhir, dan wajib melalui
lebar permukaan tiap-tiap bagian meja tersebut.
- Pada permainan ganda, meja dibedakan menjadi dua bagian
yang serupa dengan garis putih dengan lebar 3 mm, paralel
dengan sebuah garis lurus di sepanjang meja.
3. Net
Serupa halnya dengan meja, net dalam permainan tenis meja juga
mempunyai standar khusus, antara lain:
- Perangkat net berupa dari net panjang, dan dua buah tiang
penyangga serta dua penjepit yang dikaitkan ke meja.
- Net dipasang dengan menggunakan bantuan tali yang melekat
pada dua buah ujung tiang dengan tinggi 15,25 cm. Batas panjang
kedua tiang pada tiap sisi akhir lebar meja tersebut yaitu 15,25
cm.
17
- Net mempunyai ukuran panjang sebesar 183 cm, lebar maupun
tinggi sebesar 15,25 cm, dan juga luas sebesar 0,279075 m².
- Dasar net sepanjang lebar meja perlu rapat dengan permukaan
meja, dan panjang ujung net yang perlu serapat mungkin dengan
tiang penyangga.
Bola yang dipakai dalam permainan tenis meja ini terbuat dari bahan
selulosa ringan dengan diameter sebesar 40 mm, dan berat sebesar 2,7
gram. Bila dijatuhkan di ketinggian 30,5 cm, bola akan menghasilkan
sebuah pantulan pertama dengan tinggi 23 hingga 26 cm. Pada biasanya,
bola ping pong memiliki warna putih maupun oranye. Pada bola tersebut
terdapat sebuah tanda bintang 1,2, maupun 3 yang menunjukan kualitas
dari bola. Tanda bintang 3 menunjukan bahwa bola itu mempunyai kualitas
yang sangat tinggi, dan umumnya dipakai dalam sebuah turnamen resmi.
18
Gambar Bola Tenis Meja
19
4. Permainan tenis meja bisa dimainkan oleh dua orang (tunggal) atau empat
orang (ganda). Pemain harus memukul bola dengan bet agar bola
memantul di atas meja lawan setelah melintasi net.
5. Servis dilakukan dengan memegang bola di atas telapak tangan terbuka
dan memantulkannya sekali di atas meja sendiri sebelum memukulnya
agar bola melintasi net dan memantul di atas meja lawan. Servis harus
dilakukan secara bergantian setiap dua poin.
6. Penerima servis harus mengembalikan bola dengan memukulnya agar bola
melintasi net dan memantul di atas meja pengirim servis. Penerima servis
tidak boleh menyentuh net atau meja dengan bet atau tubuhnya.
7. Poin diberikan kepada pemain atau pasangan yang berhasil membuat
lawannya gagal mengembalikan bola sesuai aturan, atau yang membuat
lawannya melakukan pelanggaran seperti menyentuh bola dua kali,
menyentuh bola sebelum memantul di atas meja, menyentuh net atau
meja dengan bet atau tubuhnya, atau mengganggu lawannya secara
sengaja.
8. Permainan tenis meja dimainkan dalam set yang terdiri dari 11 poin.
Pemain atau pasangan yang pertama mencapai 11 poin menang dalam set
tersebut, kecuali jika kedua pemain atau pasangan memiliki skor 10-10
(deuce), maka permainan dilanjutkan sampai salah satu pemain atau
pasangan unggul dua poin (advantage).
9. Jumlah set yang dimainkan bisa tiga, lima, atau tujuh set tergantung
kesepakatan sebelumnya. Pemain atau pasangan yang menang dalam set
terbanyak adalah pemenang permainan.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makalah ini telah menjelaskan secara detail tentang teknik-teknik dasar
dalam permainan tenis meja. Dari posisi awal yang tepat hingga berbagai jenis
pukulan seperti forehand, backhand, topspin, slice, smash, dan servis, setiap
aspek penting dari permainan ini telah dibahas. Teknik-teknik tersebut
merupakan pondasi yang harus dikuasai oleh setiap pemain tenis meja untuk
meningkatkan keterampilan mereka dalam permainan. Dengan pemahaman yang
baik tentang teknik-teknik ini, pemain dapat mengembangkan kelincahan,
kecepatan, dan ketepatan dalam bermain tenis meja.
21
3.2 Saran
1. Latihan Rutin: Untuk menguasai teknik-teknik dasar, penting untuk berlatih
secara rutin. Dedikasikan waktu setiap hari untuk berlatih pukulan-pukulan dasar
seperti forehand, backhand, topspin, dan slice. Konsistensi dalam latihan akan
membantu memperbaiki keterampilan secara signifikan.
2. Pentingnya Posisi Awal: Posisi awal adalah dasar untuk permainan tenis meja
yang baik. Pelajari bagaimana menempatkan tubuh dengan benar, agar Anda
dapat merespons bola dengan cepat dan efisien.
3. Variasi Teknik: Cobalah untuk menggabungkan berbagai teknik dalam
permainan Anda. Misalnya, kombinasikan pukulan topspin dengan pukulan slice
untuk membuat lawan kesulitan mengantisipasi arah bola.
4. Pahami Taktik: Selain teknik-teknik dasar, pahami juga taktik permainan.
Pelajari bagaimana membaca permainan lawan, mengatur ritme permainan, dan
memanfaatkan kelemahan lawan.
5. Pentingnya Servis: Servis adalah momen awal dalam setiap pertandingan.
Pelajari berbagai jenis servis dan latihlah untuk menghasilkan servis yang sulit
diprediksi oleh lawan.
6. Analisalah Pertandingan: Rekam pertandingan Anda dan analisis gerakan serta
keputusan yang diambil. Ini akan membantu Anda mengidentifikasi area yang
perlu diperbaiki.
7. Keseimbangan dan Kebugaran: Selain keterampilan teknis, pastikan Anda
menjaga keseimbangan tubuh dan memiliki kebugaran fisik yang baik. Kondisi fisik
yang baik akan membantu Anda bergerak dengan cepat dan bertahan dalam
pertandingan yang panjang.
22
8. Bermain dengan Berbagai Lawan: Bermain dengan berbagai lawan akan
membantu Anda beradaptasi dengan gaya permainan yang berbeda dan
meningkatkan keterampilan taktis Anda.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Tenis_meja
https://www.gramedia.com/literasi/tenis-meja/
https://an-nur.ac.id/blog/permainan-tenis-meja-sejarah-peraturan-dan-teknik-
dasar.html#Peraturan_Permainan_Tenis_Meja
https://www.caraprofesor.com/peraturan-tenis-meja-terbaru/
https://www.google.com/search?
q=bola+tenis+meja&tbm=isch&ved=2ahUKEwiC2cbbt_SAAxUxhmMGHd5ABQYQ2-
cCegQIABAA&oq=bola+tenis+meja&gs_lcp=CgNpbWcQAzIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIGCAAQB
xAeMgYIABAHEB4yCAgAEAUQBxAeMgQIABAeMgQIABAeMgQIABAeMgQIABAeOgQIIxAnOgsIABCABBCx
AxCDAVC1BFj-F2CTGmgBcAB4AIAB-
AGIAcQLkgEFMC41LjOYAQCgAQGqAQtnd3Mtd2l6LWltZ8ABAQ&sclient=img&ei=cdnmZMLcNLGMjuMP3
oGVMA&bih=591&biw=621#imgrc=ObRyvPwOG7mtvM
https://chat.openai.com/
23