Anda di halaman 1dari 20

LAPANGAN

MAKALAH

Lapangan Tenis

Kelas PJKR-D

Disusun Oleh:

Shouki Nurfarid A.H

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG

2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah ini sesuai yang
diharapkan.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang membawa kita
dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.

Makalah ini kami susun untuk mengurus tugas mata kuliah T&P Tenis Lapangan II Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi IKIP BUDI UTOMO MALANG. Pembuatan makalah ini
diperlukan untuk penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji tentangTenis Lapangan .

Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada:

·                Nanag. N , M.BA yang telah membimbing kami dalam mata kuliahT & P Tenis Lapangan II .

·                Rekan - Rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.

Penyusun sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti memiliki kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi
pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.

                                                                                                         Malang, 13 April 2013

                                                                           

                                                                                                             Penyusun,

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................ .................................................. .................. i

Daftar Isi ................................................ .................................................. ................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1          Latar Belakang Masalah............................................................ ............................................... 1

1.2          Masalah Rumusan........................................................ .................................................. ..... 1

1.3          Tujuan Permasalahan ............................................... .................................................. . 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1          Sejarah Tenis Lapangan.............................................. ............................................... 2

2.2          Pengertian Tenis Lapangan.................................................. .......................................... 3

2.3          Teknik Dasar Bermain Tenis Lapangan ............................................ .............. 4

2.4          Sarana dan Prasarana Tenis Lapangan ............................................ ............... 12

2.5          Peraturan Permainan Tenis Lapangan ............................................. .............. 14

BAB III PENUTUP

3.1         Kesimpulan............................................................ ................................................................... .............


. 19

3.2          Saran-Saran .............................................. .................................................. ................ 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................ .................................................. ....... 20

BAB I
PENDAHULUAN

1.1          Latar Belakang Masalah

Pada saat ini tenis lapangan adalah olahraga permainan yang mendunia. Akan tetapi di
Indonesia, tenis lapangan masih menjadi permainan olahraga yang ada di pedesaan. Tenis lapangan
masih kalah populer jika dibandingkan dengan olahraga bulutangkis.

Tenis lapangan adalah sebuah permainan olahraga yang menggunakan raket dan bola yang
dimainkan disebuah lapangan yang dipisah oleh sebuah jaring. Tenis lapangan dapat dimainkan
secara tunggal atau berpasangan. Tenis lapangan memiliki banyak teknik dasar. Didalam makalah ini,
telah dibahas semua yang berurusan dengan teknik lapangan, mulai dari sejarah, teknik dasar,
peraturan, sarana dan prasarana tenis lapangan.

1.2          Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:

1)              Bagaimana sejarah Dunia dan di Indonesia tentang tenis lapangan?

2)              Apakah yang dimaksud dengan olahraga tenis lapangan ?

3)              menjelaskan dan menjelaskan teknik dasar tenis lapangan?

4)              Bagaimana peraturan dalam permainan tenis lapangan ?

5)              sarana dan prasarana dalam olahraga tenis lapangan

1.3          Tujuan Permasalahan

Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini,yaitu sebagai berikut:

1)              Menuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah T & P Tenis Lapangan II . 

2)              Sebagai salah satu bentuk pengetahuan tentang olahraga lapangan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1          Sejarah Tenis Lapangan

A)            Sejarah di Dunia

Menurut beberapa catatan sejarah, permainan yang menggunakan bola dan raket sudah
dimainkan sejak sebelum Masehi, yaitu di Mesir dan Yunani. Pada abad ke-11 sejenis permainan
yang disebut jeu de paume, yang disebut permainan tenis kini, telah dimainkan untuk pertama kali
di sebuah kawasan di Perancis. Bola yang digunakan dibalut dengan admin sedangkan pemukulnya
hanyalah benang tangan.

Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13 dan mendapat
sambutan hangat dalam waktu yang singkat. Banyak peminatnya di antara rakyat setempat terhadap
permainan ini. Sejak itu perkembangan tenis terus meningkat kenegara-negara Eropa yang
lain. Raket diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo, seorang pastur
berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang menggunakan bola, termasuk
tenis. Majalah Inggris “Majalah Sporting” menamakan permainan ini sebagai “tenis lapangan atau
(tennis lapangan)”. Dalam buku “Book of Games And Sports”, yang diterbitkan dalam tahun 1801,
disebut sebagai “tenis panjang”. Tenis pada mulanya merupakan permainan masyarakat kelas
atas. Tenis lapangan rumput yang terkenal di zaman Ratu Victoria, ditiru oleh golongan
menengah,yang sebagai permainan biasa. Klub tenis pertama yang didirikan adalah Leamington di
Perancis oleh JB Perera, HarryGem, Dr. Frederick Haynes, dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872.
Pada masa itu, tenis disebut sebagai pelota atau grass rackets.Pada tahun 1874, permainan tenis
lapangan pertama kali dimainkan di Amerika Serikat oleh Dr. James Dwight dan FR Sears.Sementara
itu, All England Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868. Dua tahun setelah itu, dibukalah
kantornya di Jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, klub ini juga bersedia memperuntukkan
sebagian dari lahannya untuk permainan tenis lapangan dan bulu tangkis.Sehubungan dengan itu,
peraturan permainan tenis lapangan rumput ditulis.Amerika Serikat mendirikan klub tenis yang
pertama di Staten Island. Bermula dari situlah, permainan tenis lapangan di Amerika Serikat
berkembang pesat sekali.Klub tersebut mampu menghasilkan banyak pemain tenis tangguh yang
menguasai tingkat tenis dunia. Kejuaraan tenis pertama bermula tahun 1877.

B)            Sejarah di Indonesia

Bonus besar orang Belandalah yang memperkenalkan tenis lapangan di Indonesia. Walaupun


tidak mustahil pula permainan ini dibawa oleh pelaut Inggris yang singgah di kota-kota besar
kepulauan Nusantara. Sayangnya arsip-arsip berbagai perkumpulan milik warga Negara Belanda
yang pernah berdiri di negeri ini telah hilang, sehingga kita tidak dapat melacak mana diantara kedua
itu yang lebih benar.

Pada saat itu hanya kaum bangsawan yang bisa memainkan tenis lapangan.Jumlah pemain
pribumi mulai meningkat pada tahun 1920-an seiring kian banyaknya murid-murid Indonesia
memasuki sekolah-sekolah menengah para siswa stovia, Rechts School NIAS, sehingga yang dikenal
secara luas.

Pada tahun 1934, diadakan semacam kejuaraan nasional oleh De Alegemeene Nederlandsche
Lawn Bond (ANILTB) di Malang, Jawa Timur dan tiga wakil pribumi mampu jaya. Pada partai tunggal
putra Soemadi melawan Samboeja dimenangkan Samboeja. Ganda putra Hoerip bersaudara
menggilas Bryan/Abdenanon 6-3, 6-4 dan ganda campuran Samboeja/Soelastri mendepak
Bryan/Schermbeek 6-4, 6-2.

Pada tanggal 26 Desember 1935 di Semarang, telah dicetuskan Pemesanan Persatuan Lawn
Tenis Indonesia (PELTI). Bapak Budiyarto Martoatmodjo jawaban sebagai peletak dasar pendirian
utama oeganisasi PELTI. Ketika menguraikan sebagai dasar dan landasan pendiriannya, ia
menyatakan bahwa PELTI organisasi kebanggaan lainnya, sama sekali tidak bersifat mengasingkan
diri. Maka PELTI akan selalu siap bekerja sama dengan persatuan tenis manapun asal atas dasar
saling menghargai.

Diungkapkan pula, tujuan praktis utama PELTI adalah mengembangkan dan memajukan
rumput tenis di tanah air dan bagi bangsa itu sendiri. Dengan cara ini lebih jauh diharapkan akan
tercapai tali persaudaraan yang erat di antara segala perhimpunan dan pemain tenis bangsa
Indonesia. PELTI juga akan menyebarluaskan peraturan permainan, memberi keterangan dan
bantuan dalam pembuatan lapangan tenis. Juga mengadakan dan membina serta menyumbang bagi
pelaksanaan pertandingan, disamping berusaha memasyarakatkan tenis itu sendiri.

2.2          Pengertian Tenis Lapangan

Tenis lapangan adalah sebuah permainan olahraga yang menggunakan raket dan bola yang
dimainkan disebuah lapangan yang dipisah oleh sebuah jaring.Tenis lapangan dapat dimainkan
secara tunggal atau berpasangan.

2.3          Teknik Dasar Bermain Tenis Lapangan

a)              Pegangan (Pegangan Raket)

Pegan gan raket tenis lapangan dengan raket bulutangkis sangan berbeda. Tenis cenderung
menggunakan ayunan tangan dan pergerakan badan serta putaran bahu untuk memukul bola,
sehingga raket dapat dianggap sebagai penambahan tangan dan merupakan satu kesatuan dengan
badan.Ketika pegangan raket berada di titik tengah, maka akan merusak kestabilan raket dan
keutuhan ayunan lengan itu sendiri. Lain halnya dengan bulutangkis yang memiliki raket dengan
berat yang lebih ringan dari tenis. Bulutangkis lebih banyak menggunakan gerakan tangan daripada
keseluruhan lengan engsel itu sendiri, sehingga pegangan di bagian tengah pegangan justru lebih
memperkuat genggaman.

Berikut penjelasan pegangan tangan digagang tenis lapangan ditinjau dari pegangan
raket. Gagang raket tenis berbentuk oktagonal. Kedelapan sisi tersebut dibagi menjadi sisi atas,
bawah, kiri, kanan dan sudut 1, 2, 3, dan 4 (searah jarum jam) seperti yang diilustrasikan pada
gambar di samping. Yang dipakai menjadi patokan dari setiap tipe pegangan dari pangkal ujung jari
telunjuk kita. Berikut adalah beberapa grip atau pegangan raket permainan tenis:

1)              Forehand pegangan Kontinental

Grip ini merupakan grip klasik yang selalu digunakan oleh pemain-pemain tenis jaman dahulu
ketika raket kayu masih digunakan. Posisi tangan berada tepat di atas gagang raket dan posisi
pangkal telunjuk berada di sudut 1 (untuk pemain tangan kanan) atau sudut 4 (untuk pemain kidal).

Pemain pro modern yang tercatat masih menggunakan tipe ini adalah Stefan Edberg dan
sebelumnya adalah John Mc Enroe. Grip ini sangat baik digunakan di lapangan yang cepat, seperti
rumput, dan digunakan oleh pemain dengan tipe permainan 'Service Volley'. Saat ini tidak banyak
yang menggunakan tipe Continental sebagai pegangan forehand utamanya karena tempo permainan
yang semakin cepat dengan bola yang berputar berputar (spin). Minus grip ini hanya bisa dipakai
untuk pukulan mendatar (flat) dan mengiris (slice), sedangkan untuk pukulan spin agak sulit. Pemain
yang memakai grip ini juga sering menghadapi bola-bola top spin yang agak melambung
parabola. Akan tetapi,

2)              Pegangan Timur Forehand

Eastern merupakan grip yang paling mudah diaplikasikan petenis pemula. Grip ini disebut
sebagai “pegangan berjabat tangan”. Anda dapat berhenti dengan memulai pegangan dari leher,
seperti tangan, lalu turun ke ujung gagang raket.Posisi dari pangkal telunjuk cenderung berada pada
sisi kanan (untuk pemain tangan kanan) atau sisi kiri (untuk pemain kidal).

Pegangan jenis ini dapat memberikan variasi pukulan yang lengkap, baik itu flat, slice, maupun
spin. Pilihan grip ini cocok untuk pemain yang sering mengandalkan permainan volley ke depan net
karena anda dapat dengan mudah dan cepat menyesuaikan grip untuk memukul volley ke depan
net. Namun minus pegangan ini sekali lagi agak susah untuk menghadapi bola-bola top spin yang
bersifat parabolik.

Salah satu pemain pro yang merajai tenis di tahun 90an, yaitu Pete Sampras, memakai grip ini
sebagai pilihannya karena merupakan tipikal pemain Service Volley yang sangat nyaman memakai
grip ini.

3)              Pegangan Forehand Semi-Barat

Grip jenis ini adalah grip yang paling banyak dipakai oleh pemain tenis modern, terutama yang
memiliki tipe permainan baseliner.

Anda dapat mencoba pegangan ini dengan menempatkan pangkal jari telunjuk dan di sudut 2
(untuk pemain tangan kanan) atau 3 (untuk pemain kidal). Atau bisa juga berawal dari grip timur
kemudian tangan anda diputar searah jarum jam satu sudut ke sudut 2 atau 3.

Keunggulan dari grip ini adalah Anda dapat memukul dengan baik sehingga kemungkinan bola
melewati jaring lebih besar karena sifatnya yang parabola. Grip ini juga dapat dipakai untuk
memukul flat tetapi tidak direkomendasikan untuk memukul slice. Minus from grip ini adalah sulit
untuk mengantisipasi bola-bola rendah yang dihasilkan dari pukulan flat atau slice terutama di
lapangan cepat (grass atau hard court). Beberapa contoh pemain pro yang menggunakan grip ini
adalah : Andre Agassi, Roger Federer, Marat Safin.

4)              Forehand grip Barat

Jenis grip ini merupakan grip yang paling utama digunakan untuk memproduksi pukulan top
spin. Pemain spesialis lapangan tanah liat umumnya menggunakan grip jenis ini, juga banyak pemain
modern saat ini.
Anda dapat mencoba menempatkan posisi pangkal telunjuk pada sisi bawah dari gagang
raket. Atau anda dapat memulai dari posisi semi-barat kemudian menggeser satu sudut ke sisi
bawah gagang raket.

Grip ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola dengan top spin yang
ekstrim. Arah bola hasil pukulan ini dapat melambung di atas net dan turun menurut garis parabolik
yang ekstrim. Pegangan ini juga sangat nyaman digunakan untuk mengantisipasi bola-bola tinggi
yang biasanya terjadi di lapangan tanah liat. Akan tetapi, minus dari grip jenis ini adalah tidak bisa
dipakai untuk melakukan menggulung datar serta slice dan juga sangat sulit untuk mengantisipasi
bola-bola slice yang jatuh di lapangan cepat seperti rumput (grass) atau semen (hard court). Pemain
pro yang mengadopsi jenis grip ini umumnya merupakan pemain spesialis tanah liat seperti Rafael
Nadal, Carlos Moya atau sebelumnya adalah Sergi Bruguera.

b)              Jenis-jenis pukulan

Dalam permainan tenis, agar dapat menyuguhkan satu bentuk permainan yang bermutu, kita
harus menguasai tentang berbagai macam pukulan. Khusus bagi para pemula, beberapa macam
pukulan harus dikuasainya, di antaranya adalah :

1)              Servis

2)              Mengemudi

3)              voli

4)              Lob

5)              Hancurkan

6)              Jatuhkan

7)              Slice Shot

8)              Chop Shot

1)              Servis

Servis adalah pelayanan, sajian pukulan pertama untuk memulai pertandingan. Pukulan ini
merupakan satu-satunya pukulan yang menentukan, dimana pemain seluruhnya akan menerima
bola, atau pemain akan kehilangan haknya dalam mengolah bola, jika gagal servis. Oleh karena itu,
servis dikatakan pula sebagai modal bagi pemain, jika servis berhasil, server tetap akan menguasai
bola dan akan dapat nilai, tetapi bila servisnya gagal, server akan kehilangan haknya untuk
menguasai bola, berarti server akan berpindah ke pihak lawan. Ada tiga jenis utama dalam
melakukan servis:

a)              Potongan

b)              Putaran Amerika

c)              Sajian Datar atau Bola Meriam

Ketiganya memiliki dasar yang sama mengenai cara memegang raket, sikap dan penyampaian
bola, namun memiliki perbedaan dalam cara kepala raket tentang bola dan proses lanjutannya.

Dasar pukulan servis

1)              Sikap berdiri

Sikap berdiri yang baik untuk melakukan servis, adalah kaki kiri dengan sudut 45º dengan garis
dasar, kaki kanan sejajar dengan garis tersebut. Kaki kiri berada 5 atau 7 1/2 cm di belakang garis
pangkal untuk mencegah terjadinya foot foult dan kaki kanan 25-45 cm di belakang kaki kiri.  Berat
badan kedua diantara kaki.Posisi raket harus dipegang di depan kearah net, pergelangan kaki dan
muka raket wajah / kepala. Tangan kiri memegang bola rileks.

2)              Lambungan bola

Untuk melakukan servis bola dilambungkan ke atas. Lambungan harus pada tempat yang sama
dan ketinggian yang sama serta diiringi ayunan raket.Kebiasaan memegang tiga bola sekaligus
dengan cara bola kedua dipegang dengan jari manis dan kelingking dengan telapak tangan, bola
ketiga dengan telunjuk, jari tengah dan ibu jari.

3)              Ayunan

Dari sikap siap, ayunan lengan kiri ke bawah paha kiri sekaligus, hingga kepala raket dekat
badan. Pada waktu raket melewati kaki kanan, memindahkan berat badan ke kaki kanan dan angkat
tumit kaki kiri dan lutut sedikit ditekuk. Raket bergerak kebelakang atas lingkaran sampai ke kepala
raket membentuk bahu dan siku membentuk 45º. Pada waktu bola melambung keatas, pergelangan
dan siku diayunkan ke atas sehingga lurus di atas kepala membentuk garis lurus dengan raket. Bola
di pukul dengan sedikit berjiingkat. Alihkan kerat badan kedepan dan pakailah otot-otot bahu dan
pungung untuk melakukan pukulan.

a)              Potongan

Cara melakukan:

·                Raket menyentuh bola pada sebelah kanan atas bola, dan bola dipukul dengan raket dari kanan ke
kiri.
·                Raket dilecutkan dengan keras dari selamanya.

·                Hasil pukulan bola melengkung ke kiri pada waktu bola melayang.

·                Dalam melakukan slice slice, raket sedikit diputar saat mengayun, sehingga bingkai raket turun
secara diagonal dengan garis pinggir.

b) Layanan              Putar Amerika

Cara melakukan:

·                Raket pegangan sama dengan pukulan backhand.

·                Lambungan bola sedikit ke belakang sisi kiri. Sehingga menggulung tepat di atas kepala.

·                Pada saat pukulan, bola harus mengena bagian belakang dengan sedikit irisan dari kiri ke kanan.

c)              Servis Bola Datar atau Meriam

Servis bola meriam atau meriam datar adalah pukulan permulaan yang sangat
keras. Perbedaan antara irisan dan datar hanya pada saat pukulan, dan pada gerak akhir diputar
sedikit. Bola dipukul dengan bagian muka raket pada bagian bola, dan dilakukan dengan tepat akan
menghasilkan sedikit putaran (putaran) bola.

2)              Mengemudi

A)            Pukulan forehand

Forehand drive sebelah kanan adalah pukulan keras yang dilakukan dari pemain badan
sebelah kanan. Ada tiga cara genggaman forehand drive:

a)              Pukulan depan bagian timur

Telapak tangan berada pada bagian belakang gagang.

b)              Continental Forehand

Telapak tangan berada sedikit diatas bawah gagang dan gagang diputar sekitar seperdelapan
putaran.

c)              Forehand Barat

Telapak tangan berada di bawah gagang. Letakkan raket tertelungkup, kemudian pungut


dengan cara kontinental.

Ada lima macam gerak dasar forehand:

1)              Cara berdiri.
Badan menghadap ke net sepenuhnya dengan kaki kangkang santai, berat badan ditengah
kedua kaki.

2)              Ayunan belakang

Sambil berdiri dengan berputar, mulai ayunan belakang dengan gerakan rata, lurus ke
belakang dan horizontal dari tangan kanan kemudian bergerak berat badab ke kaki belakang.

3)              Ayunan depan

Kepala raket harus sedikit diatas pergelangan dan sedikit di bawah tinggi, sesudah melampaui,
ayunan depan akan sedikit bergerak baik ke atas atau ke atas atau ke bawah.  Gerakan ini akan
mengakibatkan putaran atas terjadi.

4)              Saat pukulan

Pada saat raket mengayun ke depan memjemput bola, kepala raket harus berada pada
ketinggian bola dan rata serta datar pada saat bola membentur senar raket.Pegangan harus
kuat. Pada saat perkenaan putaran sedikit dari tangan ke atas, bukan dari pergelangan, hal ini akan
memberikan putaran atas pada bola.

5)              Gerak lanjut

Saat selesai melakukan pukulan, gerakan dilanjutkan dengan memindah berat badab ke depan
atau ke arah bola. Keseimbangan di jaga dengan kaki kanan, lengan kiri dan mengangkat tumit
sedikit dari tanah.

B)            Penggerak backhand

Backhand drive adalah pukulan dari sebelah kiri badan pemain (dari sebelah kanan bila
kidal). Hampir semua pukulan backhand memakai pengangan timur. Ada lima macam gerak dasar:

a)              Sikap

Badan menghadap ke net sepenuhnya dengan kaki kangkang santai, berat badan ditengah
kedua kaki.

b)              Ayunan kebelakang

Raket diayun kebelakang kiri setinggi pinggul. Badan berputar jauh kekiri, seakan-akan hampir
setengah putaran dari net.

c)              Ayunan ke muka

Lepaskan tangan kiri dari kepala raket, kemudian ayunkan lengan dan raket ke arah net
dengan gerak mendatar sejajar dengan bola yang datang atau sedikit di bawahnya.

d)             Saat dihidupkan
Bola yang datang harus tepat pada titik jarak 10 – 15 inci di muka pinggul kanan, dan pinggul
tidak ditarik ke belakang.Saat perkenaan dengan bola ayunan harus cepat dan tepat dengan badan
berputar ke bola, dengan cara memutarkan bahu ke kiri.Berat badan di kaki kanan, lutut kanan
ditekuk dan kaki kiri sedikit diturunkan dan berputar ke dalam.

e)              Gerak lanjut

Sesudah bola terpukul, raket dan badan harus terus mengikuti jalannya bola.

3)              voli

Volley adalah menggulung sebelum bola pangkal lantai.

A)            Pukulan pukulan forehand

Bola hanya menghargai dan kepala raket sedikit ditarik ke belakang dengan siku sedikit
ditekuk, kepala raket tidak boleh di bawah, ayunan kebelakang tidak boleh melebihi bahu kanan dan
pegangan raket kuat.

B)            Tendangan voli punggung

Posisi bahu kanan mengarah ke net, kepala raket jangan lebih dari bahu kiri.Siku kanan
setinggi bahu, kepala raket harus tinggi pukulan agak sedikit ke bawah.Pergelangan harus kuat dan
berat badan pindah ke kaki kanan.

4)              Lob

Lob melengkung adalah melengkung ke atas dan bola jatuh di bagian belakang permainan,
dan bola melewati kepala lawan, jika dia bermain dekat net. Ada dua macam lob:

A)            Lob rendah (lob rendah)

Dilakukan bila lawan berada di dekat net dan bola dilambungkan tinggi, sehingga lawan tidak
dapat dijangkau.

B)            Lob tinggi (lob tinggi)

Lob ini dilakukan untuk meningkatkan waktu agar bisa memperbaiki cara.

a)              lob kedepan

Gerakan sama dengan forehand hanya perkenaan bola ke atas depan. Pukulan dengan lunak
dan gerakan lanjutan ke atas.

b)              lob backhand

Gerakan sama dengan backhand. Pada saat perkenaan anggkat sedikit bola, ayunan raket
harus terus menuju arah bola dan mata harus selalu mengikuti bola selama melakukan pukulan.
c)              Lob voli

Bola voli lob dilakukan jika anda tergeser dari posisi dalam tendangan voli, lawan berada dekat
net. Bola voli lob bisa dilakukan dengan forehand atau backhand.Perbedaan hanya saat memukul
bola tanpa terlebih dahulu.

5)              Hancurkan

Cara melakukan smash sama dengan service. Raihlah bola dalam titik tertinggi, bisa juga
dengan sedikit lompatan.

6)              Drop Shot dan Stop Volley

A)            Jatuhkan tembakan

Drop shot adalah pukulan ground stroke yang dipukul secara forehand atau backhand di mana
bola jatuh hanya sedikit melewati net. Cara melakukan dengan pegangan raket sedikit longgar dan
gerak selanjutnya adalah akibat dari gerak tangan. Muka raket harus dibuka dengan sudut 45º atau
lebih dari vertikal. Raket digerakkan ke bawah dan ke depan yang sama, dan gerak lanjut dalam
pukulan ini tidak diperlukan. Persiapan untuk drop shot harus diawali seperti halnya forehand dtau
backhand.

2.4          Sarana dan Prasarana Tenis Lapangan

Tenis lapangan merupakan permainan permainan yang tergolong dalam kelompok


permainana bola kecil. Dalam permainan tenis lapangan , berikut adalah sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk memainkannyan.

A)            Lapangan

Dalam pertandingan resmi dibagi dalam 3 (tiga) permukaan:

a)              Jenis permukaan rumput (Grass Court)

b)              Jenis permukaan keras (Hard Court)

c)              Jenis permukaan tanah liat (Kerikil)

Dalam segi bangunan dibagi 2 (dua) situasi:

a)              Lapangan dengan situasi terbuka

b)              Lapangan dalam situasi tertutup

Penggunaan lapangan tenis lapangan:

a)              Untuk rekreasi/olahraga rekreasi kesehatan, pembinaan prestasi.

b)              Turnamen Amatir dan Profesional.


·                Syarat-syarat Pembuatan Lapangan Turnamen

Untuk kelancaran dari suatu turnamen baik nasional maupun internasional, perencanaan
tempat yang digubnakan harus memenuhi syarat yang sesuai dengan peraturan, masalah masalah:

o       Masalah tanah (bangunan)

o       Bebas dari polusi udara dari lingkungan kotor

Hai      Mudah dicapai transportasi

o       Dekat dengan penginapan

o       Mudah airnya dan ada listrik dan telepon

o       Tidak dekat dengan perumahan penduduk dan ada tempat parkir

o       Lapangan dibuat minimal 6 dan salah satu lapangan digunakan untuk lapangan tengah

o       Ruang ganti / kamar mandi / wc / ruang istirahat pemain

·                Ukuran lapangan

Untuk permainan tunggal (tunggal):

a)              Penjang = 23,77 m

b)              Lebar = 8,23 m

Untuk permainan ganda (double):

a)              Panjang = 23,77 m

b)              Lebar = 10,97 m

B)            Peralatan

a)              Net

Tinggi jala ditengah-tengah 910 mm.Jala akan selalu tetap karena ditengah jala terdapat
sehelai pita sebagai penarik yang bergantung pada alat petak/lapangan. Pita jala terbuat dari kabel
logam, dan jala bagian atas tertutup dengan sehelai pita yang memanjang. Pita berwarna putih
dengan ukuran lebar 51-63,5 mm. Tiang jala terbuat dari kayu atau besi yang terpancang kuat pada
dasar lapangan, dengan jarak 914 mm dari garis samping. Tinggi tiang jala 1.070 mm. Pita penarik
jala/Net digunakan untuk menarik /menahan jala, supaya tinggi jala selalu tetap. Lebar pita penarik
jala maksimal 51 mm.

b)              Bola

o       Permukaan bola harus licin dan tidak ada jahitan.


o       Garis tengah penampang: 63,50 mm-66,77 mm.

o       Berat bola : 56,70 gram - 58,48 gram.

o       Mempunyai kekuatan yang Membalik 1,346 - 1,473 mm jika dilepas diatas lantai dari ketinggian 2,450
mm.

c)              Raket

Gagang raket besar yang berbentuk segi delapan biasanya tergantung pada ukuran tangan dan
jari kita. Ukuran stándar gagang bermacam-macam, dalam perbedaan 1⁄8 inci dari 4 sampai 4 7/8
yaitu:4,4 1 ∕ 8,4 1 ∕ 4,4 3 ∕ 8,4 1∕2, dan sebagainya. 

Sedangkan raket yang pantas beratnya menurut selera dan rasa pribadi, namun ukuran di
bawah ini dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam memilih raket :

Ø    Untuk anak-anak 12 - 13 oz = ± 350 gram                            


Ø    Untuk remaja putrid 12 1∕2 - 13 1∕4 oz = ± 360 gram            
Ø    Untuk remaja pria 13 - 13 1∕4 oz = ± 397 gram                     
Ø    Untuk wanita 13 1∕4 - 13 3∕4 oz = ± 398 gram                      
Ø    Untuk Pria 13 3/4 - 14 3/4 oz = ± 420 gram                           
Ada bermacam-macam pembungkus raket raket yang lazim disebut grip, ini tergantung selera
pribadi, namun lebih baik grip yang terbuat dari kulit yang berlubang-lubang sehingga dapat
menyerap keringat.

C)            Pekaian

Pemain harus berpakaian pantas, bersih dan rapi. Berikut ini adalah pakaian u ntuk pemain
putra:

§     Kemeja kaos oblong (T-shirt) putih atau kaos pakai k e rah .

§     Celana Pendek / celana Olahraga .

§     Sepatu olahraga atau sepatu kanvas dengan telapak rata tanpa tumit berwarna putih .

Sedangkan pakaian u ntuk pemain putri :

§     Rok yang berlipat-lipat kecil (lipit / plisket) warna putih.

§     Kaos (T-shirt) warna putih .

§     Celana pendek kombinasi blus juga baik .

§      Sepatu Olahraga putih Dan kaos kesemek putih .


2.5          Peraturan Permainan Tenis Lapangan

1)              Sistem Permainan

A)            Untuk Persahabatan dan Kejuaraan Lokal

a)              Terbaik dari lima belas game , Siapa yang menang 8 game lebih dulu dinyatakan menang, sistem ini
disebut juga game Eight Winning.

b)              Est of three dengan short-sets , Total-banyaknya 3 set, dimana setiap setnya hanya mencapai 6
game

c)              Best of three dengan short-sets-long ,Sebanyak-banyaknya set ke-1 dan ke-2 mencapai 6 games,
sedang set ke-3 mencapai 8 atau 10 games (selisih 2 nilai)

B)            Kejuaraan Internasional

a)              Best of three , dengan long set (keinginan untuk partai wanita dan ganda campuran)

b)              Best of five , with long set (deal to partai pria), artinya a dan b adalah sebanyak-banyaknya 3 atau 5
set dan tiap-tiap set bila terjadi game 5 - 5 harus diteruskan mencapai 7, sedang 6 - 6 dalam tiap set
diadakan tie breaker.

c)              Kejuaraan Devis Cup , Best of three with long set, khusus untuk partai pria.

2)              Peraturan Permainan

A)            Lempar

a)              Pemain yang menang toss pada permulaan permainan, boleh memilih bola atau tempat lebih dulu.

b)              Selanjutnya pemain yang melakukan servis disebut server, sedang yang menerima disebut receiver.

B)            Sevis yang betul

a)              Sebelum melakukan servis, kedua kaki harus berdiri dibelakang garis dasar antara tanda tengah dan
garis samping.

b)              Bola boleh dilambungkan kemana saja oleh server dan sebelum jatuh di lapangan, bola sudah
dipukul.

c)              Servis jawaban selesai bila bola sudah disentuh dengan raket.

d)             Selama melakukan servis harus berdiri dibelakang bagian kanan / kiri dari lapangan. Dan tiap-tiap
pertandingan dimulai dari sebelah kanan.

e)              Bola servis harus melalui net dan jatuh dalam servis / pemulihan pengadilan pihak lawan secara
diagonal.
f)               Servis dapat dilaksanakan, bila penerima sudah dalam keadaan siap.Dan jika servis dilakukan tetapi
receiver belum siap maka diulang.

C)            Servis Dinyataka Salah (Pelanggaran)

a)              Posisi kaki dari servis tidak memenuhi ketentuan tersebut, sehingga kaki pemantauan.Pelanggaran
semacam itu disebut foot foult.

b)              Tidak boleh mengubah tempatnya dengan berjalan atau lari.

c)              Bola servis sebelum jatuh di lapangan, menyentuh perlengkapan permanen (kecuali jaring dan tali)

d)             Dalam usahanya servis raket tidak mengenai bola.

D)            Servis Harus Diulang (Let)

a)              Bila bola servis menyentuh net dan seterusnya masuk ke dalam servis court party lawan yang benar.

b)              Bila bola servis menyentuh net, kemudian langsung mengenai receiver atau benda yang dipakainya
sebelum bola jatuh di lapangan.

c)              Bila receiver belum siap menerima servis, tapi bola servis sudah datang.

E)             Bola Dalam Keadaan In Play

Bola dalam keadaan dalam permainan bila sudah dilakukan servis sampai mencapai nilai,
kecuali ada pernyataan kesalahan atau biarkan dari wasit.

F)             Bola Dimainkan Dengan Baik

a)              Bola jatuh diatas garis, sesuai dengan batas lapangan permainannya dan hal ini dekat.

b)              Bola pegang net, tiang net, kabel, asal dapat melewatinya kemudian jatuh didalam lapangan yang
benar.

c)              Bola dipukul dari luar tiang net, kemudian bolanya menyentuh tiang dan masuk ke dalam lapangan.

d)             Setelah memukul bola, raket melewati jaring, dengan ketentuan bahwa waktu memukul bola
berada diatas lapangan sendiri.

e)              berhasil mengembalikan bola, meskipun bola itu menyentuh benda lain di lapangan.

f)               Bola jatuh dalam lapangan yang benar, tetapi memantul kembali.

3)              Peraturan Tempat, Istirahat, dan Jumlah Set.

1)              Pada akhir tiap game selalu ganti servis (pindah bola) dan pada tiap akhir game yang ganjil diadakan
pertukaran tempat.

2)              Jumlah set dalam satu pertandingan maksimal 5 atau untuk pesta wanita maksimal 3.
3)              permainan harus berlangsung terus sejak servis pertama sampai pertandingan berakhir, dengan
ketentuan sesudah set ke-3 boleh istirahat maksimal 10 menit.

4)              Servis pertama pada permulaan set ke-2 atau ke-3 dilakukan sesuai dengan giliran sejak game ke-1
dan seterusnya sampai selesai, setiap kali terjadi game harus diadakan ganri servis/pindah bola.

4)              Nilai

Berikut ini adalah urutan nilai yang diperoleh dalam permainan tenis lapangan:

§     Nilai permulaan dinyatakan dengan angka 0

§     Nilai KE-1 dinyatakan DENGAN Angka 15

§     Nilai ke-2 dinyatakan dengan angka 30

§     Nilai ke-2 dinyatakan dengan angka 40

§     Nilai ke-4 berarti games

§     PADA kedudukan 40-40 ATAU empat puluh semua dianggap deuce, kemudian Permainan diteruskan
Sampai Selisih doa Nilai. Dinyatakan keuntungan bila salah satu pemain mendapat satu nilai lagi
setelah deuce.

§     Bila setelah deuce, server mendapat nilai disebut server / strike atau one in. Sedangkan bila penerima
yang mendapat nilai disebut adreceiver atau one out.

pemain kehilangan nilai:

§     Bila ia tidak dapat memukul kembali bola sebelum bola itu jatuh untuk yang kedua kalinya di lapangan.

§     Memukul bola, tetapi bola jatuh di lapangan sendiri atau mengenai fixture permanen.

§     Bola dipukul raket lebih dari satu kali.

§     Tangan, badan, atau raket pancing net, tiang net, kabel, strap selama bola masih dalam permainan.

§     Men-volly bola Yang Belum melewati net.

§     Bola pegang badan sendiri.

§     Melemparkan raket Ke bola.

5)              Servis Memperoleh Nilai

a)              Bila bola yang tidak dinyatakan let poking receiver termasuk benda yang dipakainya, sebelum bola
jatuh di lapangan.

b)              Jika penerima kehilangan nilai.

6)              Penerima Memperoleh Nilai


a)              Bila server dua kali berturut-turut membuat kesalahan.

b)              Jika server kehilangan nilai.

7)              Permainan Ganda

a)              Ketentuan-ketentuan tersebut diatas tepat pula untuk permainan ganda / ganda, hanya lapangan
permainan ganda / ganda lebih besar 4 1∕2 kaki pada sisi dibandingkan dengan permainan tunggal.

b)              Pemain Urutan yang melakukan servis atau menerima servis pada permulaan tiap set pada
permainan ganda / ganda harus ditetapkan.

c)              Servis dinyatakan salah, bila bola pancing partner dari server. Tetapi bila bola pegang partner dari
penerima sebelum jatuh di tanah / lapangan, maka server mendapat tambahan nilai.

d)             Bola hanya boleh dipukul oleh salah seorang dari tiap pasangan. Dan jika itu menyentuh bola yang
masih in play dengan raket maupun dengan anggotanya baik, maka pihak lawan mendapat nilai.

BAB III

PENUTUP

3.1          Kesimpulan

Tenis lapangan adalah sebuah permainan olahraga yang menggunakan raket dan
bola yang dimainkan disebuah lapangan yang dipisah oleh sebuah jaring. Tenis lapangan
dapat dimainkan secara tunggal atau berpasangan.

Berikut adalah tinjauan beberapa grip atau pegangan raket dalam permainan tenis:

a)              Pegangan Forehand Continental Continental

b)              Grip Forehand Timur Eastern

c)               Grip Forehand Semi-Barat

d)              Grip forehand Barat


Dalam permainan tenis, agar dapat menyuguhkan satu bentuk permainan yang bermutu, kita
harus menguasai tentang berbagai macam pukulan. Khusus bagi para pemula, beberapa macam
pukulan harus dikuasainya, di antaranya adalah:

a)              Servis

b)              Mengemudi

c)              voli

d)             Lobus

e)              Hancurkan

f)               Jatuhkan

g)              Slice Shot

h)              Chop Sh ot

3.2          Saran-sara n

Dalam berlatih tenis lapangan, harus bersungguh-sungguh latihan untuk menguasai


teknik dasar tenis lapangan. Kemudian, berlatih melawan lawan dengan dikombinasikan
dengan peraturan yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai