Sebagian besar sejarawan meyakini asal mula tenis adalah permainan kuno yang dimainkan
di bagian utara Perancis pada abad ke-12. Permainan itu dilakukan dengan memukul bola
menggunakan telapak tangan yang disebut dengan jeu de paume (permainan telapak
tangan).
Louis X tercatat sebagai orang yang membangun lapangan tenis didalam ruangan yang
pertamakali dibangun di Paris sekitar akhir abad 13. Penggunaan raket mulai dilakukan
pada abad ke-16 dan permainannya mulai disebut “tenis”, yang berasal dari istilah dalam
bahasa Perancis lama tenez, yang dapat diartikan “tahan!”, “terima!”, atau “ambil!”
Tenis modern
Pada abad 19 barulah tenis dimunculkan kembali oleh para bangsawan Inggris dengan
membangun fasilitas-fasilitas country club atau lapangan tenis di rumahnya yang besar.
Karena pada waktu itu tenis populer dimainkan di halaman rumput, maka terkenal dengan
sebutan ‘Lawn Tennis’ atau tenis lapangan rumput.
Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo,
seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang
menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris “Sporting Magazine” menamakan
permainan ini sebagai ‘tenis lapangan’ (lawn tennis).. Tenis pada mulanya merupakan
permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput yang terkenal pada zaman Ratu
Victoria lalu ditiru oleh golongan menengah, yang menjadikannya sebagai permainan biasa.
Klub tenis pertama yang didirikan adalah Leamington di Perancis oleh J.B. Perera, Harry
Gem, Dr. Frederick Haynes, dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa itu,
tenis disebut sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874 permainan tenis telah
pertama kali dimainkan di Amerika Serikat oleh Dr. James Dwight dan F.R. Sears.
Sementara itu, All England Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868. Dua tahun
setelah itu dibukalah kantornya di Jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, klub ini juga
bersedia memperuntukkan sebagian dari lahannya untuk permainan tenis dan badminton.
Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis lapangan rumput ditulis. Amerika
Serikat mendirikan klub tenis yang pertama di Staten Island. Bermula dari situlah,
permainan tenis di Amerika Serikat berkembang dengan pesat sekali. Dari sana lahir banyak
pemain tenis tangguh yang menguasai percaturan tenis tingkat dunia. Kejuaraan tenis
pertama bermula tahun 1877. Sampai dengan saat ini, ada beberapa turnamen tenis yang
terkenal:
Piala Davis
Wimbledon (atau All-England)
Perancis Terbuka (atau Roland Garros)
AS Terbuka
Australia Terbuka
Adapun Induk Organisasi Tenis internasional adalah International Tennis Federation,
sedangkan di Indonesia dikenal dengan Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti).
Namun yang jelas, di negeri mana pun, olahraga ini mulai dimainkan dan lebih dikenal di
kalangan bangsawan, hartawan, dan kaum terpelajar. Juga di Indo-nesia. Apalagi di zaman
penjajahan Belanda. Di masa itu hanya segelintir kaum pribumi yang mampu mengayun-kan
raket tenis, sedang jumlahnya yang lebih besar terdiri dari orang Belanda dan Cina.
Jumlah kaum pribumi penggemar tenis mulai me-ningkat pada tahun-tahun 1920-an. Tenis
pun mulai dimainkan atau dipertanding-kan dalam kegiatan berbagai organisasi pemuda di
masa itu. Olahraga inipun mulai dilihat sebagai penghimpun massa, terutama oleh kaum
nasionalis yang mencita--citakan kemerdekaan Indonesia.
Semangat cinta nusa dan bangsa ini nyatanya memang berkembang di kalangan
olahragawan Indonesia, ter-masuk di antara para petenis. Pada kejuaraan nasional yang
diadakan oleh De Alegemeene Nederlandsche Lawn Tennis Bond (ANILTB) di Malang, Jawa
Timur, akhir 1934, tiga wakil pribumi mampu berjaya. Prestasi ini tak ayal mendorong
Indonesia Moeda mengadakan pekan olahraganya sendiri, yang berlangsung pada tiap hari
ulang tahun atau pertemuan tahunannya.
Tenis, tentu termasuk di antara cabang-cabang yang dipertandingkan. Salah satu di
antaranya dilaksanakan pada bulan Desember tahun 1935 di Semarang, yang juga sekali-gus
menjadi awal dicetuskannya pembentukan Persatuan Lawn Tennis Indonesia (PELTI).
Kejuaraan ini sendiri diprakarsai oleh dr. Hoerip yang diakui sebagai Bapak Tenis Indonesia.
Menghimpun 70 petenis dari seluruh Jawa, kejuaraan ini dipantau dan mendapat perhatian
serius dari pihak kolonial Belanda. Itu tercermin dari pemuatan peristiwa penting olahraga
tenis tersebut dalam surat kabar De Locomotif 30 Desember 1935. Dengan judul yang bila
diterjemahkan berbunyi: “Kejuaraan Tenis Seluruh Jawa dari Persatuan Lawn Tennis
Indonesia”. Namun, di pihak lain, ini juga berarti pengakuan pihak Belanda bahwa ANILTB
telah mendapatkan saingannya. Tanggal 26 Desember 1935 kemudian dicatat sebagai hari
lahirnya PELTI .
Petenis Indonesia mulai dikenal di dunia tenis profesional sejak munculnya Yayuk Basuki.
Yayuk Basuki mampu masuk dalam peringkat 20 besar dunia untuk kelompok putri (Women
Tennis Assosiation/ WTA). Setelah Yayuk Basuki mulai muncul kembali petenis cilik Angelina
“Angie” Widjaya sebagai generasi penerus yang mampu menjuarai Piala Wimbledon Putri
Junior.
Canadian doubles dimainkan dengan dua pemain di satu tim dan satu pemain di tim lainnya.
Perbedaan antara Canadian double dan double biasa adalah tim dengan dua pemain hanya
dapat memukul bola ke sisi pemain tunggal sedangkan tim dengan satu pemain dapat
memukul bola ke kedua sisi tim lawannya sehingga ia memiliki sedikit kompensasi untuk
bermain tanpa anggota tim.