DISUSUN OLEH :
MUHAMAD NAILUL MUZAQI
PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
B. Tujuan
ISI
A. Sejarah Tenis Lapangan
Tenis lapangan rumput yang terkenal di zaman ratu victoria lalu ditiru oleh
golongan menengah, yang menjadikannya sebagai permainan biasa.klub tenis
pertama yang didirikan adalah leamington di Perancis oleh J.B. Perera, Harrygem,
Dr. Frederick Haynes, Dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa itu,
tenis disebut sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874 permainan tenis
telah pertama kalidimainkan di amerika serikat oleh dr. James Dwight dan F.R.
Sears. Sementara itu, All England croquet club pun telah didirikan pada tahun
1868. Dua tahun setelah itu dibukalahkantornya di jalan Worple, Wimbledon.
Pada tahun 1875, klub ini juga bersedia memperuntukkan sebagian dari lahannya
untuk permainan tenis dan badminton.
Tenis lapangan merupakan salah satu cabang olahraga yang dilakukan oleh
seorang atau sepasang pemain yang berhadapan dengan dibatasi oleh jaring.
Untuk memainkannya diperlukan raket dan bola yang terbuat dari karet yang
berisi angin dan terbungkus dari bulu kempa. Selain membutuhkan kekuatan
memukul bola, juga keterampilan menempatkan bola pada sisi yang kosong, agar
pihak lawan sulit mengembalikan.
Pada tahun 1990 adalah saat bersejarah bagi tenis. Pada tahun itulah
Dwight Devis bintang ganda Amerika Serikat menghadiahkan sebuah piala perak
untuk diperebutkan dalam turnamen antar Negara, yang kemudian disebut
“DEVIS CUP”. Dalam pertandingan internasional pertama antara Amerika
Serikat dan Inggris, Amerika unggul : 3 – 0.Kian populer dan majunya olahraga
tenis, tak ayal telah mendorong didirikannya “Federation Internastionalde Lawn
Tennis” (Federasi Tenis Internasional) pada Tahun 1873 dan setahun kemudian
oleh nona Cuterbridge di Amerika Serikat. Kejuaraan tenis pertama barlangsung
di Wimbledon. Pertemuan tenis Amerika Serikat didirikan tahun 1881.
Namun yang jelas, di negeri mana pun, olah raga ini mulai dimainkan dan
lebih dikenal di kalangan bangsawan, hartawan, dan kaum terpelajar. Juga di
Indonesia. Apalagi di zaman penjajahan Belanda. Di masa itu hanya segelintir
kaum pribumi yang mampu mengayunkan raket tennis, sedang jumlahnya yang
lebih besar terdiri dari orang Belanda dan Cina. Itu pun hanya di kota-kota besar.
Prestasi ini tak ayal mendorong Indonesia Moeda mcngadakan Pekan olah
raganya sendiri, yang berlangsung pada tiap hari ulang tahun atau pertemuan
tahunannya. Tennis, tentu, termasuk di antaranya cabang-cabang yang
dipertandingkan. Salah Satu di antaranya yang dilaksanakan pada Desember 1935
di Semarang - yang juga sekaligus menjadi saat dicetuskannya pembentukan
Persatuan Lawn Tennis Indonesia (PELTI).
Kejuaraan ini sendiri diprakarsai oleh dr. Hoerip yang diakui sebagai
Bapak Tennis Indonesia. menghimpun 70 petennis dari seluruh Jawa, kejuaraan
ini dipantau dan mendapat perhatian serius dari pihak kolonnial Belanda. Itu
tercermin dari pemuatan peristiwa penting olah raga tennis tersebut dalam surat
kabar De Locomotif 30 Desember 1935. dengan Judul yang kalau diterjemahkan
berbunyi : "Kejuaraan Tennis Seluruh Jawa dari Pcrsatuan Lawn Tennis
Indonesia" . Namun, di pihak lain, ini juga berarti pengakuan pihak Belanda
bahwa ANILTB telah mendapatkan saingannya.
1. Lapangan
d. Ukuran lapangan
a) Panjang = 23,77 m
b) Lebar = 8,23 m
b) Lebar = 10,97 m
e. Peralatan
1) Net
Tinggi jala ditengah-tengah 910 mm. Tinggi jala akan selalu tetap karena
ditengah jala terdapat sehelai pita sebagai penarik yang terikat dengan alat
petak/lapangan.
Pita jala terbuat dari kabel logam, dan jala bagian atas tertutup dengan
sehelai pita yang memanjang. Pita berwarna putih dengan ukuran lebar 51-63,5
mm
Tiang jala terbuat dari kayu atau besi yang terpancang kuat pada dasar
lapangan, dengan jarak 914 mm dari garis samping. Tinggi tiang jala 1,070 mm.
Bentuk net tunggal yaitu penempatan tiang net (K) 0,914 dari Side Line
Double.
2) Bola
3) Raket
Besar gagang raket yang berbentuk segi delapan biasanya tergantung pada
ukuran tangan dan jari kita. Ukuran stándar gagang bermacam-macam, dalam
perbedaan 1⁄8 inci dari 4 sampai 4 7/8 yaitu: 4,4 1∕8,4 1∕4,4 3∕8,4 1∕2, dan
sebagainya.
Sedangkan raket yang pantas beratnya menurut selera dan rasa pribadi,
namun ukuran dibawah ini dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam memilih
raket :
4) Pakaian
a. Sistem Permainan
Best of three dengan long set (berlaku untuk partai wanita dan ganda
campuran)
Best of five dengan long set (berlaku untuk partai pria), artinya a dan b
adalah sebanyak-banyaknya 3 atau 5 set dan tiap-tiap set bila terjadi
games 5 – 5 harus diteruskan mencapai 7, sedang bila 6 – 6 dalam tiap
set diadakan tie breaker.
c. Peraturan Permainan
1) Toss
Sebelum melakukan serve, kedua kaki harus berdiri dibelakang base line
antara center mark dan side line.
Bola boleh dilambungkan kemana saja oleh server dan sebelum jatuh di
lapangan, bola sudah dipukul.
Service dianggap selesai bila bola sudah disentuh dengan raket.
Selama melakukan service harus berdiri dibelakang bagian kanan/kiri
dari lapangan. Dan tiap-tiap game dimulai dari sebelah kanan.
Bola service harus melalui net dan jatuh dalam service/recoving court
pihak lawan secara diagonal.
Service dapat dilaksanakan, bila receiver sudah dalam keadaan siap. Dan
jika service dilakukan tetapi receiver belum siap maka diulang.
Posisi kaki dari serve tidak memenuhi ketentuan tersebut, sehingga kaki
menyentuh base line. Pelanggaran semacam itu disebut foot foult.
Tidak boleh mengubah tempatnya dengan berjalan atau lari.
Bola service sebelum jatuh di lapangan, menyentuh permanent fixture
(kecuali net dan strap)
Dalam usahanya service raket tidak mengenai bola.
4) Service Harus Diulang (Let)
Bila bola service menyentuh net dan seterusnya masuk ke dalam service
court pihak lawan yang benar.
Bila bola service menyentuh net, kemudian langsung mengenai receiver
atau benda yang dipakainya sebelum bola jatuh di lapangan.
Bila receiver belum siap menerima service, tetapi bola service sudah
dating.
Bola dalam keadaan in play bila sudah dilakukan service sampai tercapai
nilai, kecuali ada pernyataan foult atau let dari umpire.
Bola jatuh diatas garis, sesuai dengan batas lapangan permainannya dan
hal ini dianggap in side.
Bola menyentuh net, tiang net, kabel, asal dapat melewatinya kemudian
jatuh didalam lapangan yang benar.
Bola dipukul dari luar tiang net, kemudian bolanya menyentuh tiang dan
masuk ke dalam lapangan.
Setelah memukul bola, raket pemain melewati net, dengan ketentuan
bahwa waktu memukul bola sedah berada diatas lapangan sendiri.
Pemain berhasil mengembalikan bola, meskipun bola itu menyentuh
benda lain di lapangan.
Bola jatuh dalam lapangan yang benar, tetapi memantul kembali.
Pada akhir tiap game selalu ganti service (pindah bola) dan pada tiap
akhir games yang ganjil diadakan pertukaran tempat.
Jumlah set dalam satu pertandingan maksimal 5 atau untuk partai wanita
maksimal 3.
permainan harus berlangsung terus sejak service pertama sampai
pertandingan berakhir, dengan ketentuan sesudah set ke-3 boleh istirahat
maksimal 10 menit.
Service pertama pada permulaan set ke-2 atau ke-3 dilakukan sesuai
dengan giliran sejak games ke-1 dan seterusnya sampai selesai, setiap
kali terjadi game harus diadakan ganri service/pindah bola.
e. Nilai
Bila ia tidak dapat memukul kembali bola sebelum bola itu jatuh untuk
yang kedua kalinya di lapangan.
Memukul bola, tetapi bola jatuh di lapangan sendiri atau mengenai
permanent fixture.
Bola dipukul menyentuh raket lebih dari satu kali.
Tangan, badan, atau raket menyentuh net, tiang net, kabel, strap selama
bola masih in play.
Men-volly bola yang belum melewati net.
Bola menyentuh badan sendiri.
Melemparkan raket ke bola.
Bila bola yang tidak dinyatakan let menyentuh receiver termasuk benda
yang dipakainya, sebelum bola jatuh di lapangan.
Jika receiver kehilangan nilai.
h. Permainan Double
Pertama kali yang harus dilatih adalah koordinasi tangan ketika akan
melemparkan bola untuk memulai serve. Anda harus dapat melempar bola (toss)
secara konsisten pada satu tempat yang sama. Toss yang baik untuk servis adalah
agak di depan kepala anda dan lemparkan bola lurus ke atas. Anda dapat
melatihnya dengan menggambarkan lingkaran di lantai dan melakukan toss
hingga tempat jatuhnya bola selalu berada pada tempat yang sama.
Untuk melakukan servis yang konsisten dan terarah memang agak sulit
bagi pemula. Namun, dengan latihan dan pengalaman anda akan terbiasa
melakukan pukulan servis. Di dunia tenis profesional, pemegang servis
merupakan sebuah keuntungan karena pemain tersebut dapat mengontrol
permainan melalui servis yang keras dan akurat. Untuk level pemain rekreasional
seringkali kita jumpai servis malah merupakan kerugian dan seringkali poin
terbuang percuma karena dua kali membuat kesalahan ( double fault ).
1. Serve
Slice
American Twist
Flat Serve atau Cannon Ball
a. Sikap berdiri
Sikap berdiri yang baik untuk melakukan service, adalah kaki kiri dengan
sudut 45º dengan base line, kaki kanan sejajar dengan garis tersebut. Kaki kiri
berada 5 atau 7 1∕2 cm di belakang base line untuk mencegah terjadinya foot foult
dan kaki kanan 25 – 45 cm di belakang kaki kiri. Berat badan diantara kedua kaki.
Posisi raket harus dipegang di depan kearah net, pergelangan setinggi dada dan
muka raket setinggi wajah/kepala. Tangan kiri memegang bola rileks.
b. Lambungan bola
a. Ayunan
Dari sikap siap, ayunan lengan kiri ke bawah paha kiri sekaligus, hingga
kepala raket dekat badan. Pada waktu raket melewati kaki kanan , pindahkan berat
badan ke kaki kanan dan angkat tumit kaki kiri dan lutut sedikit ditekuk. Raket
bergerak kebelakang atas membentuk lingkaran sampai sampai kepala raket
setinggi bahu dan siku membentuk 45º. Pada waktu bola melambung keatas,
pergelangan dan siku diayunkan ke atas sehingga lurus di atas kepala membentuk
garis lurus dengan raket. Bola di pukul dengan sedikit berjingkat. Alihkan kerat
badan kedepan dan pakailah otot-otot bahu dan pungung untuk melakukan
pukulan.
1) Slice
Cara melakukan :
Raket menyentuh bola pada sebelah kanan atas bola, dan bola dipukul
dengan raket dari kanan ke kiri.
Raket dilecutkan dengan keras dari pergelangan.
Hasil pukulan bola melengkung ke kiri pada waktu bola melayang.
Dalam melakukan pukulan slice, raket sedikit diputar saat mengayun,
sehingga bingkai raket turun secara diagonal dengan garis pinggir.
Cara melakukan :
Pegangan raket sama dengan pukulan backhand
Lambungan bola sedikit ke belakang sisi kiri. Sehingga pukulan tepat di
atas kepala.
Pada saat pukulan, bola harus mengena bagian belakang dengan sedikit
slice dari kiri ke kanan.
Yang dimaksud flat atau cannon ball service adalah pukulan permulaan
yang sangat keras.Perbedaan antara slice dan flat hanyalah pada saat pukulan,
pergelangan pada gerak akhir diputar sedikit. Bola dipukul dengan bagian muka
raket pada bagian atas bola, dan bila dilakukan dengan tepat akan menghasilkan
sedikit spin (putaran) bola.
3. Drive
a. Forehand drive
Forehand drive adalah pukulan keras yang dilakukan dari sebelah kanan
badan pemain. Ada tiga cara genggaman forehand drive :
1) Eastern forehand.
2) Continental Forehand
Telapak tangan berada sedikit diatas bawah gagang dan gagang diputar
sekitar seperdelapan putaran.
3) Western Forehand
a) Cara berdiri
b) Ayunan belakang
Sambil berdiri dengan berputar, mulai ayunan belakang dengan gerakan
rata, lurus ke belakang dan horizontal dari tangan kanan kemudian pindahkan
berat badab ke kaki belakang.
c) Ayunan depan
Kepala raket harus sedikit diatas pergelangan dan sedikit di bawah tinggi
bola sesudah melambung, hingga ayunan depan akan sedikit bergerak baik ke atas
ataupun ke bawah. Gerakan ini akan mengakibatkan terjadi top spin.
d) Saat pukulan
Pada saat raket mengayun ke depan memjemput bola, kepala raket harus
berada pada ketinggian bola dan rata serta datar pada saat bola membentur senar
raket. Pegangan harus kuat. Pada saat perkenaan putaran sedikit dari tangan ke
atas, bukan dari pergelangan , hal ini akan memberikan top spin pada bola.
e) Gerak lanjut
b. Backhand drive
Backhand drive adalah pukulan dari sebelah kiri badan pemain (dari
sebelah kanan bila kidal). Hampir semua pukulan backhand memakai pengangan
eastern.
1) Sikap
2) Ayunan kebelakang
3) Ayunan ke muka
Lepaskan tangan kiri dari kepala raket, kemudian ayunkan lengan dan
raket ke arah net dengan gerak mendatar sejajar dengan bola yang datang atau
sedikit di bawahnya.
4) Saat benturan
Bola yang datang harus kena tepat pada titik jarak 10 – 15 inci di muka
pinggul kanan, dan pinggul tidak ditarik ke belakang.Saat perkenaan dengan bola
ayunan harus cepat dan tepat dengan badan berputar ke bola, dengan cara
memutarkan bahu seluruhnya ke kiri. Berat badan di kaki kanan, lutut kanan
ditekuk dan kaki kiri sedikit diturunkan dan berputar ke dalam.
5) Gerak lanjut
Sesudah bola terpukul, raket dan badan harus terus mengikuti jalannya
bola. Dasar gerakan backhand dari siap sampai gerak lanjut
4. Volley
Forehand volley
Bola hanya didorong dan kepala raket sedikit ditarik ke belakang dengan
siku sedikit ditekuk, kepala raket tidak boleh dibawah pergelangan, ayunan
kebelakang tidak boleh melebihi bahu kanan dan pegangan raket kuat.
a. Backhand volley
Posisi bahu kanan mengarah ke net, kepala raket jangan lebih ke belakang
dari bahu kiri. Siku kanan setinggi bahu, kepala raket harus tinggi pukulan
kedepan agak sedikit ke bawah. Pergelangan harus kuat dan berat badan pindah ke
kaki kanan.
b. Lob
Lob adalah pukulan melengkung ke atas dan bola jatuh di bagian belakang
bidang permainan, dan bola melewati kepala lawan, jika dia bermain dekat net.
5. Lob
a) Forehand lob
b) Backhand lob
Gerakan sama dengan backhand. Pada saat perkenaan anggkat sedikit bola,
ayunan raket harus terus menuju arah bola dan mata harus selalu mengikuti bola
selama melakukan pukulan.
c) Lob volley
Lob volley dilakukan jika anda tergeser dari posisi dalam volley, dan
lawan berada dekat net. Lob volley bisa dilakukan dengan forehand maupun
backhand. Perbedaan hanya saat memukul bola tanpa menyentuh tanah terlebih
dahulu.
d) Smash
Cara melakukan smash sama dengan service. Raihlah bola dalam titik
tertinggi, bisa juga dengan sedikit lompatan.
e) Drop
1) Drop shot
Drop shot adalah pukulan ground stroke yang dipukul secara forehand atau
backhand di mana bola jatuh hanya sedikit saja melewati net.
Cara melakukan dengan pegangan raket sedikit longgar dan gerak
kedepannya adalah akibat dari gerak pergelangan tangan. Muka raket harus
dibuka dengan sudut 45º atau lebih dari vertical. Raket digerakkan ke bawah dank
e depan yang sama, dan gerak lanjut dalam pukulan ini tidak diperlukan.
Persiapan untuk drop shot harus diawali seperti halnya forehand dtau backhand.
2) Stop volley
Jika bola mengenai raket, raket harus dipegang dengan kokoh, dan agak
ditarik kebelakang. Muka raket harus terbuka saat perkenaan agar dapat
mengakibatkan backspin. Pukulan ini hanya dilakukan dengan gerakan pinggang
tanpa dengan backhswing atau gerak ke depan dari raket.
f) Slice Shot
g) Chop Shot
Pukulan ini untuk mengatasi bola yang melambung tingi dimana kita
membuat sudut lurus lewat net.
2) Soft Chop
Pukulan ini hanya dilakukan bila kita berdiri dekat dengan net dan lawan
memukul bola jauh ke dalam. Pukulan ini ditujukan untu menjatuhkan bola dekat
net dan dimainkan lurus. Oleh karena itu, bola harus jatuh jauh dari posisi lawan.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya tugas ini diharapkan para siswa dapat mengetahui sejarah
Tenis lapangan, fasilitas Tenis lapangan, bagaimana cara melakukan servis dan
pukulan pada Tenis Lapangan secara benar.
B. Saran