DISUSUN
OLEH:
A. Latar Belakang
Sebagian besar sejarawan meyakini asal mula tenis adalah permainan kuno
yang dimainkan di bagian utara Perancis pada abad ke-12. Permainan itu dilakukan
dengan memukul bola menggunakan telapak tangan. Louis X dari Perancis adalah
salah satu penyuka permainan jeu de paume, (“permainan telapak tangan”), yang
nantinya berkembang menjadi tenis, dan ia tercatat menjadi orang yang membangun
lapangan tenis di dalam ruangan menurut gaya modern. Louis tidak menyukai
bermain tenis di lapangan terbuka dan memerintahkan pembuatan lapangan tertutup
di dalam ruangan di Paris "sekitar akhir abad ke-13". Sayangnya, pada Juni 1316 di
Vincennes, Val-de-Marne, dan setelah satu permainan khusus yang melelahkan,
Louis meminum sejumlah besar anggur dingin dan kemudian meninggal akibat
radang paru-paru atau pleuritis, meskipun ada juga dugaan keracunan. Karena
kematiannya tersebut, Louis X menjadi pemain tenis pertama yang namanya dicatat
dalam sejarah.
Raket mulai digunakan pada abad ke-16 dan permainannya mulai disebut
"tenis", yang berasal dari istilah dalam bahasa Perancis lama tenez, yang dapat
diartikan "tahan!", "terima!", atau "ambil!", suatu interjeksi yang digunakan oleh
pemain yang melakukan service ditujukan pada lawannya. Permainan tersebut
populer di Inggris dan Perancis, meskipun permainan tersebut hanya dimainkan di
dalam ruangan dan bola sewaktu-waktu dapat keluar melewati tembok.
Kejuaraan tenis pertama bermula tahun 1877Solo tahun 1948, tenis sudah
dipertandingkan. Wadah organisasi tenis Indonesia adalah Pelti, singkatan dari
Persatuan Lawn Tenis Indonesia.
Ø Pengertian Tenis Lapangan
Menurut Lardner (2003:iv) “tenis adalah permainan yang memerlukan kecepatan
kaki, ketepatan yang terkendali, stamina, antisipasi, ketetapan hati (determination),
dan kecerdikan”
Menurut Katili (1977:21) Tennis adalah salah satu cabang permainan bola kecil.
Olahraga ini mempunyai lapangan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran
panjang 23,77 m dan ukuran lebar ada dua yaitu untuk lebar lapangan tunggal 8,23
m dan untuk lapangan ganda lebarnya 10,97 m. Lapangan terbagi menjadi dua
bagian yang sama panjang dengan dipisahkan oleh net yang melintang ditengah-
tengah lapangan dengan tinggi dibagian tengah 91,4 m, dan pada tiap-tiap tiang net
1,067 m. Permainan ini di lakukan di atas lapangan dengan permukaan keras (hard
court), tanah liat (gravel), maupun lapangan rumput (grass court).
Rangkuman
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tenis lapangan merupakan
salah satu cabang olahraga yang dilakukan oleh seorang atau sepasang pemain
yang berhadapan dengan dibatasi oleh jaring. Untuk memainkannya diperlukan
raket dan bola yang terbuat dari karet yang berisi angin dan terbungkus dari bulu
kempa. Selain membutuhkan kekuatan memukul bola, juga keterampilan
menempatkan bola pada sisi yang kosong, agar pihak lawan sulit mengembalikan.
Tenis adalah salah satu jenis olahraga yang populer dan banyak digemari semua
lapisan masyarakat di dunia khususnya di Indonesia, perkembangan ini disebabkan
karena tenis merupakan salah satu cabang olahraga yang dapat dimainkan oleh
semua orang mulai dari anak-anak, orang dewasa, sampai orang tua sekalipun.
Tenis telah mencapai tahap perkembangan sangat pesat dan menarik perhatian
sebagian orang.
B. Posisi sia
Selain mengetahui cara memegang raket, hal pertama yang perlu
diketahui siswa dalam pembelajaran tenis lapangan adalah penempatan kaki dan
penguasaan berat badan. Keberhasilan seorang pemain dalam mempersiapkan diri
untuk melakukan pukulan dengan baik dan tepat tergantung dari ketepatan kaki
yang benar dengan keseimbangan yang sempurna.
Cara melakukan penempatan kaki dan penguasaan berat badan adalah sebagai
berikut:
Ø Untuk menuju ke bola yang agak jauh ke samping atau ke depan dari badan, baik ke
arah forehand maupun backhand pergunakan langkah silang.
Ø Jika bola datang ke sebelah kanan, melangkahlah dengan kaki kiri, sebaliknya jika
bola datang ke sebelah kiri, melangkahlah ke dengan kaki kanan.
Ø Sebaliknya bila bola datang menuju ke arah badan, maka langkahkan kaki kanan
mundur ke belakang untuk melaksanakan pukulan forehand.
C. Servis
Servis merupakan pukulan pembuka permainan. Oleh karena itu, pukulan
pionir ini sangat penting bagi kita untuk dapat menguasainya. Sebenarnya terdapat
beberapa teknik servis. Namun yang akan saya paparkan di sini hanya dasarnya
saja dan tentunya disertai oleh ilustrasi agar mudah untuk dimengerti.
Pertama kali yang harus dilatih adalah koordinasi tangan ketika akan
melemparkan bola untuk memulai serve. Anda harus dapat melempar bola (toss)
secara konsisten pada satu tempat yang sama. Toss yang baik untuk servis adalah
agak di depan kepala anda dan lemparkan bola lurus ke atas. Anda dapat
melatihnya dengan menggambarkan lingkaran di lantai dan melakukan toss hingga
tempat jatuhnya bola selalu berada pada tempat yang sama.
Adapun tahap untuk melakukan servis adalah:berdirilah di belakang garis
baseline dan pusatkan pikiran anda untuk mengarahkan bola pada daerah servis
lawan. Posisi kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang dengan arah kaki paralel
dengan garis baseline. Grip yang dipakai untuk melakukan servis dalam hal ini
adalah grip continental.
Lemparkan bola ke atas kira-kira agak di depan kepala anda setinggi
kurang lebih 20-30 cm. Kunci toss yang baik adalah tangan anda yang melempar
bola harus lurus ke atas sehingga trayek bola pun lurus. Pada saat ini transfer berat
badan anda ke kaki belakang.
Bola telah melambung dan anda mulai mengayunkan raket ke belakang.
Selalu fokuskan mata anda pada bola dan gunakanlah tangan yang melempar
sebagai patokan dalam memukul bola.
Pada saat bola sudah sampai pada titik kontaknya, raket diayunkan ke
depan. Pada saat ini buang berat badan anda dari kaki belakang ke kaki depan
untuk memberikan tenaga pada pukulan servis anda.setelah kontak dengan bola
lakukan followthrough dan bersiap kembali pada posisi untuk melakukan pukulan
berikutnya.
Untuk melakukan servis yang konsisten dan terarah memang agak sulit
bagi pemula. Namun, dengan latihan dan pengalaman anda akan terbiasa
melakukan pukulan servis. Di dunia tenis profesional, pemegang servis merupakan
sebuah keuntungan karena pemain tersebut dapat mengontrol permainan melalui
servis yang keras dan akurat. Untuk level pemain rekreasional seringkali kita jumpai
servis malah merupakan kerugian dan seringkali poin terbuang percuma karena dua
kali membuat kesalahan (double fault ).
D. Pukulan forehand
Forehand, pukulan yang paling dasar dan paling mudah diajarkan dalam
tennis. Forehand sendiri adalah pukulan yang ayunannya dari belakang badan
menuju depan dan bagian depan raket atau telapak tangan kita berhadapan dengan
bola.Saya akan coba jabarkan gerakan dasar dari forehand klasik yang mudah untuk
dipelajari bagi pemula. Bagi anda yang masih pemula, anda dapat menggunakan
grip continental atau eastern dalam memegang raket tenis dan stance yang
digunakan adalah closed stance dimana posisi badan tegak lurus terhadap garis
baseline atau net. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan pergerakan dalam
pukulan forehand klasik.
Gerakan dimulai dari pergerakan badan menuju arah bola dan kita telah
menentukan tepatnya zona bola akan dipukul. Zona yang baik untuk memukul tenis
dengan grip continental. Atau eastern adalah pada daerah di depan badan anda, di
daerah sekitar bawah perut.
Kemudian raket anda ayunkan ke belakang bersamaan dengan rotasi bahu
tangan anda yang tidak memegang raket ke depan. Kaki kiri maju ke depan dan
badan tegak lurus terhadap garis baseline atau net untuk melakukan closed stance.
Ketika bola telah masuk pada zona pukulan yang anda kehendaki, raket
anda ayunkan ke depan menuju titik kontak antara bola dengan raket
Raket kontak dengan bola tenis dan usahakan bola harus berada pada sweetspot
dari raket untuk kesempurnaan dari pukulan tersebut
Setelah terjadi kontak maka kita melakukan followthrough dengan cara raket tetap
diayunkan hingga melintasi badan kita ke arah kira-kira jam 11
Gerakan forehand berikutnya merupakan pukulan forehand yang
digunakan oleh pemain-pemain modern jaman sekarang dimana perbedaan dengan
cara klasik seperti di atas terletak pada pemilihan grip, stance, dan followthrough.
Grip yang umumnya dipakai oleh petenis modern adalah semi-western atau full-
western sehingga pukulan utama dari pemain saat ini kebanyakan adalah topspin.
Kemudian stance yang digunakan adalah open stance dimana pemain bersiap
memukul bola dengan posisi badan paralel terhadap garis baseline atau menghadap
net. Mari kita lihat bagaimana pukulan forehand yang sekarang umumnya dilakukan.
Gambar ini diambil dari gerakan forehand andy roddick yang dimulai dari ayunan
raket ke belakang Anda dapat melihat stance yang dipakai andy roddick adalah
open stance dimana kaki kanan yang lebih dulu maju ke depan dan posisi badan
paralel atau menghadap net.
raket mulai diayunkan ke depan menuju titik kontak bola dengan raket.
Raket sampai pada titik kontak dengan bola pada daerah sweetspot kepala raket
Setelah titik kontak bola dengan raket maka dilanjutkan dengan followthrough
dimana raket diteruskan ke samping badan dengan gerakan seperti whiper mobil
atau dinamakan “whiper whip”
Jadi untuk pemain pemula disarankan mempelajari pukulan forehand dengan
gerakan yang sederhana terlebih dahulu dengan ayunan yang klasik dan memakai
grip continental atau eastern. Apabila telah dapat menguasai pukulan ini dengan
baik dan dapat memukul bola melewati net dengan konsisten, maka dapat
bereksperimen dengan mencoba grip lain seperti semi-western atau western.
Umumnya seiring dengan perkembangan pukulan, maka footwork anda juga
semakin baik dan anda bisa menyesuaikan footwork yang digunakan apabila ingin
mencoba memukul dengan grip lain.
E. Pukulan backhand
Backhand, pukulan dasar kedua dalam bermain tennis. Backhand adalah
pukulan yang diayun dari seberang badan menuju depan atau menggunakan bagian
belakang dari raket untuk memukul bola dan telapak tangan anda membelakangi
bola.
Saat ini terdapat dua jenis pukulan backhand yang populer digunakan, yaitu:
backhand menggunakan satu tangan dan backhand menggunakan dua tangan.
Masing-masing pukulan memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, saat ini
pukulan backhand dua tangan lebih banyak dipakai oleh pemain pro karena
efektivitasnya. Saya akan coba membahas kedua teknik pukulan ini satu per satu.
1. Backhand satu tangan
Terdapat beberapa keuntungan dalam memakai backhand satu tangan. Pertama,
anda memperoleh keuntungan dari jangkauannya yang panjang sehingga bola-bola
yang melebar dapat ditangani dengan lebih mudah. Kedua, lebih mudah untuk
melakukan voli dari grip satu tangan dan umumnya pemain yang memiliki backhand
satu tangan lebih jago dalam memukul voli daripada pemain yang memiliki backhand
dua tangan. Terdapat 2 jenis grip yang dapat anda pakai dalam melakukan
backhand dua tangan, yaitu eastern dan full-eastern (western) grip. Anda dapat
melihat detilnya di sini.
Tahap-tahap gerakan backhand satu tangan adalah sbb:
· Dari posisi bersiap, anda bergerak ke arah bola datang dan telah menentukan zona
pukulan serta grip yang akan anda pakai. Zona pukulan untuk pukulan backhand
satu tangan yang baik adalah agak di depan badan anda
· Raket diayunkan ke belakang beserta bahu dan punggung anda. Stance yang
dipakai dalam backhand satu tangan umumnya adalah closed stance dimana posisi
badan tegak lurus terhadap net atau garis baseline.
· Raket diayunkan ke depan menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak
berada pada sweetspot dari raket. Ingat, titik kontak sebaiknya berada agak di
depan badan dan bukan di samping. Kemudian ayunan diteruskan untuk melakukan
tahap followthrough kira-kira ke arah jam 2 badan anda.
2. Backhand dua tangan
Backhand ini merupakan yang paling populer digunakan oleh pemain tenis saat ini.
Keuntungan dari grip ini adalah ayunannya yang efisien dan tenaga ekstra yang
dihasilkannya karena menggunakan dua tangan. Namun, kekurangannya terutama
dalam menghadapi bola-bola yang melebar dikarenakan tumpuan ayunan yang
menggunakan 2 bahu. Grip yang dipakai dalam melakukan pukulan ini adalah
tangan kanan berada pada ujung gagang raket dengan grip continental dan tangan
kiri berada di atasnya dengan grip semi-western.
Tahapan untuk melakukan backhand dua tangan adalah sbb:
· Dari posisi bersiap, anda bergerak ke arah bola datang dan telah menentukan zona
pukulan serta grip yang akan anda pakai. Zona pukulan untuk pukulan backhand
dua tangan yang baik adalah di samping badan anda di sekitar daerah pinggang.
· Raket diayunkan ke belakang pada posisi kira-kira sejajar pinggang anda. Stance
yang dipakai dalam backhand dua tangan umumnya closed stance, namun dapat
pula dilakukan dengan open stance.
· Raket diayunkan ke depan menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak
berada pada sweetspot dari raket. Dalam ayunan ke depan ini, tangan kiri
memegang peran yang dominan sedangkan tangan kanan sebagai penyeimbang
dan pengarah bola. Kemudian ayunan diteruskan ke samping badan anda hingga
raket ke arah punggung untuk melakukan tahap followthrough.
· Bagi pemula yang mungkin pernah bermain bulutangkis atau tenis meja, cenderung
agak janggal ketika berlatih tenis terutama untuk pukulan backhand dua tangan
karena pukulan ini menggunakan tangan yang non dominan sebagai utamanya
sedangkan tangan dominan sebagai penyeimbang dan pengarah bola. Untuk
melatihnya anda bisa mencoba berlatih memukul forehand memakai tangan non-
dominan anda. Apabila anda telah dapat memukul dengan baik dan konsisten,
barulah mencoba untuk memukul dengan 2 tangan.
F. Pukulan Volley
Pukulan volley dalam permainan tennis lapangan adalah pukulan yang
memukul bola sebelum bola tersebut memantul di lapangan
dan posisi menguntungkan untuk menyerang atau mematikan lawan.
Cara melakukan pukulan volley adalah pertama yang harus fokus pada cara
memegang raket, cara memegang raket bisa dengan pegangan backhand drive atau
forehand drive. Posisi raket siap untuk memukul bola. Pada saat bola melambung
sebelum jatuh ke lapangan dengan posisi slap memukul bola dimana posisi bola di
depan badan dan terjangkau untuk dipukul.
Anak-anak dapat mempraktikkan dengan cara berpasangan, yakni satu anak
berdiri dengan posisi siap memukul bola dengan cara pukulan volley, sedangkan di
seberang net ada satu anak yang melemparkan bola ke arah depan sampai
melewati net.
Lakukan secara bergantian, praktik ini bisa dikembangkan dengan satu lapangan
dua anak sehingga total ada empat anak di dalam satu lapangan.
Sebelum melakukan pukulan volley anak-anak bisa diajak mempraktikkan mental
practice/mental imagery agar dapat gambaran gerak yang balk dan mudah
mempraktikkannya.
Anak-anak bisa duduk di lapangan dengan posisi sangat rileks, guru
memberikan contoh cara melakukan pukulan volley, setelah anak-anak melihat cara
melakukan pukulan volley, maka semua anak duduk memejamkan mats sambil
membayangkan dirinya melakukan pukulan volley dengan baik dan benar serta
pukulan tersebut sukses. Setelah selesai anak-anak bisa melakukan latihan dengan
cara berpasangan.
G. Pukulan Lob
Pukulan lob adalah pukulan yang dilakukan dengan cara mengirimkan bola ke
arah yang berlawanan dengan pihak lawan yakni apabila lawan bergerak berlari
mendekati net maka bola dipukul dengan jarak yang cukup jauh sulit dijangkau oleh
lawan khususnya di bagian belakang lapangan.
Cara melakukan adalah pegangan raket yang kuat, dan raket siap untuk
memukul bola kemudian lakukan ayunan rakettidak terlalu penuh sehingga bola
terpukul ke belakang. Cara mengembangkan pukulan lob ini dapat dilakukan dengan
cara berpasangan.
Sebuah bola yang dipukul di luar lapangan (meski tidak menyentuh garis)
dikatakan telah keluar dan memberi lawan sebuah nilai.
Cara bermain
Jumlah pantulan maksimal adalah satu kali. Jika kita membiarkan bola
memantul 2 kali atau lebih, poin untuk lawan. Diperbolehkan memukul bola sebelum
memantul (ini disebut volley). Bola dinyatakan masuk jika dapat melewati net (tanpa
memantul di daerah sendiri) dan jatuh di dalam garis dan atau menyentuh garis.
Bola dinyatakan keluar jika tidak menyentuh garis mana pun (tentu garis permainan
ganda tidak dihitung saat bermain tunggal).
Penghitungan skor tenis lapangan sangat unik, berbeda dengan penghitungan
skor olahraga jenis apapun. Saat kita mencetak poin, kita tidak langsung mendapat
1 game. Inilah yang membedakan penghitungan skor tenis lapangan dengan
olahraga lainnya. Untuk mendapat 1 game, kita harus mencetak beberapa poin
terlebih dahulu. Ini disebut poin kecil.
Poin kecil dimulai dari 0-0. Jika kita mencetak poin, lalu skor kecil menjadi 15-0.
Bila kita mencetak poin lagi, skor menjadi 30-0. Dan bila kita mendapat poin lagi,
skor menjadi 40-0. Dan bila kita mencetak poin lagi, akan terjadi game 1-0. Dan
setelah itu akan dimulai game selanjutnya.
Bila skor kecil 40-40, maka dilakukan deuce. Jika server mendapat poin, wasit
akan berteriak “advantage for server”, atau dalam permainan sehari-hari kita
menyebutnya one in. Bila server mendapat poin lagi, baru terjadi terjadi game. Bila
reserver yang mendapat poin, maka akan deuce kembali. Seterusnya.
Satu set permainan, pemain harus memenangi 6 game. Jadi, pemain dianggap
menang jika mendapat game minimal 6-0. Bila skor 5-5, set diakhiri bila ada pemain
mencapai game 7. Bila skor 6-6, dilakukan sistem poin kecil tie-break. Berbeda
dengan sebelumnya, tie-break menggunakan skor kecil 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Jika
skor kecil 6-6, maka dilakukan deuce sampai tak hingga (tidak ada batas).
Satu pemain melakukan service pada setiap poin kecil pada satu game. Bila
terjadi game, giliran lawan melakukan service pada satu game. Terus begitu
bergantian. Secara umum, berdasarkan peraturan tenis internasional, pemain akan
menang bila memenangkan 2 set permainan.
Sebelum permainan dimulai, dilakukan penentuan siapa yang akan melakukan
servis atau memilih sisi lapangan berdasarkan undian (bisa menggunakan koin atau
lainnya). Setiap awal pertandingan, pemain selalu berada di sisi sebelah kanan
lapangannya masing-masing. Pemain yang melakukan servis pertama (anggap saja
pemain a) harus berada di belakang garis baseline ketika melakukan servis. Servis
diarahkan secara diagonal ke lapangan pemain penerima bola (anggap saja b). Bola
harus terlebih dahulu memantul satu kali sebelum dipukul pemain b. Dalam
permainan ganda, rekan penerima bola tidak boleh menyentuh bola servis sebelum
dipukul penerima (pemain b).
Pemain kehilangan poin apabila:
0 Love
1 15
2 30
3 40
C. Poin
Seorang pemain kehilangan poin apabila:
· melakukan dua kali kesalahan pada servis
· tidak dapat memukul bola setelah lebih dari satu kali bola menyentuh tanah.
· memukul bola namun jatuhnya bola di luar garis permainan (out).
· pemain yang menerima servis memukul bola sebelum bola memantul.
· pemain dengan sengaja memukul bola lebih dari 2 kali sentuhan.
· seorang pemain menyentuh bagian dari net dengan raketnya atau dengan bagian
badannya saat bola masih dimainkan.
· pemain memukul bola sebelum bola melintasi net.
· bola menyentuh bagian tubuh atau apapun yang melekat pada tubuhnya selain
raket tenis.
· bola menyentuh raket namun pemain tidak memegangnya.
· pada permainan ganda, kedua pemain menyentuh bola dengan raketnya sekaligus.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Olahraga adalah salah satu dari bentuk peningkatan kualitas manusia Indonesia
yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian disiplin dan sportivitas
yang tinggi serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebangsaan
nasional. Dalam kehidupan modern ini manusia tidak dapat dipisahkan dengan
olahraga .Menurut beberapa catatan sejarah, permainan menggunakan bola dan
raket sudah dimainkan sejak sebelum Masehi, yaitu di Mesir dan Yunani. Pada abad
ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yang menyerupai permainan
tenis kini telah dimainkan untuk pertama kali di sebuah kawasan di Perancis. Bola
yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalah
tangan. Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13
dan mendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat.
Penguasaan teknik Tenis Lapangan sangatlah perlu untuk menampilkan
permainan yang bagus. Melakukann pemanasan sebelum memulai permainan atau
pertandingan sangatlah di anjurkan, di karenakan agar pemain atau atlet tidak terjadi
cedera seperti yang ada di dalam makalah ini.