Di Susun Oleh :
1. Faizal Ramadoni
2. Rizik Nastiar
3. Lel Fadilah
4. M. Riyan Fadil
5. M. Sabillah
6. Ibrani Moza
7. M. Aldi S.
Kelas IX H
SMP NEGERI 3 TALANG
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya makalah yang berjudul Permainan Bulu Tangkis ini dapat terselesaikan
sesuai dengan yang diharapkan dan tepat pada waktunya. Makalah yang membahas
tentang sejarah, tehnik dasar dan peraturan dalam permainan bulu tangkis ini
merupakan tugas akhir dari mata kuliah umum olahraga. Dalam penulisan makalah ini
penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak.Semoga makalah ini bermamfaat untuk para pembaca.
Penyusun
BAB I
Pendahuluan
Olah raga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno
sekitar 2000 tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa bernama
Jianzi yang melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau misi permainan
ini adalah untuk menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa
menggunakan tangan.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada
1877. Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional
pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
Bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur
dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara
Skandinavia. Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) didirikan pada 1934 dan
membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia
Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat
pada 1936. Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade
Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-
masing dua medali emas tahun itu.
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit
atlit yang berpotensi. Untuk itu atlit alit besar Indonesia perlu mendidik anak usia dini
dalam bermain bulutangkis agar dapat mengangkat nama baik Bangsa Indonesia.
Daftar Pustaka