Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PJOK

AKTIVITAS DALAM PERMAINAN BOLA KECIL


MELALUI PERMIANAN BULU TANGKIS

Di Susun Oleh :

1. Faizal Ramadoni
2. Rizik Nastiar
3. Lel Fadilah
4. M. Riyan Fadil
5. M. Sabillah
6. Ibrani Moza
7. M. Aldi S.
Kelas IX H
SMP NEGERI 3 TALANG
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya makalah yang berjudul Permainan Bulu Tangkis ini dapat terselesaikan
sesuai dengan yang diharapkan dan tepat pada waktunya. Makalah yang membahas
tentang sejarah, tehnik dasar dan peraturan dalam permainan bulu tangkis ini
merupakan tugas akhir dari mata kuliah umum olahraga. Dalam penulisan makalah ini
penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak.Semoga makalah ini bermamfaat untuk para pembaca.

Talang, 27 Februari 2020

Penyusun
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Permainan bulutangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang terkenal di
dunia. Olahraga ini dapat menarik minat bagi berbagai kelompok umur, berbagai
tingkat keterampilan, dan pria maupun wanita memainkan olahraga ini di dalam
atau di luar ruangan untuk tujuan rekreasi, dan juga sebagai ajang persaingan.
Permainan bulutangkis merupakan permainan yang bersifat individual yang dapat
dilakukan dengan cara satu orang melawan satu, atau dua orang melawan dua
orang. Permainan ini mudah dilaksanakan karena alat pemukulnya ringan, bola
mudah dipukul, tidak membutuhkan lapangan yang luas, bahkan dapat dimainkan
di dalam maupun di luar ruangan, serta dapat dimainkan oleh siapa saja. Oleh
karena itu, permainan bulutangkis dapat berkembang pesat. Di Indonesia, olahraga
bulutangkis mengalami perkembangan pesat karena tak lepas dari kerja keras
pelatih, atlet, dan pengurus, dalam pembinaan atlet bulutangkis. Hal ini dapat
dilihat dari prestasi yang diraih dalam kejuaraan-kejuaraan yang diikuti oleh atlet
Indonesia, seperti kejuaraan Thomas Cup, Uber Cup, All England, Olimpiade, dan
sebagainya. Prestasi bulutangkis yang diraih bukanlah hal yang cepat dan mudah,
semua itu melalui proses yang panjang, dan membutuhkan waktu yang lama, mulai
dari pemasalan, pembibitan, hingga pembinaan secara terpadu, terarah, dan
berkelanjutan. Partisipasi dari semua pihak, baik dari pemerintah melalui sekolah,
maupun dari masyarakat sangat diperlukan guna pembinaan dan pengembangan
olahraga bulutangkis, misalnya melalui perkumpulan atau klub. Dari keduanya
diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi peningkatan dan pengembangan
olahraga, termasuk bulutangkis.
Secara sistematik, untuk bisa bermain bulu tangkis dengan tepat dan baik
perlu dilakukan yaitu latihan yang dilakukan secara terencana dan terprogram yang
didasarkan pada pelaksanaan yang benar dan teratur. Secara sistemik, yakni
berbagai komponen latihan yang terkait harus dilaksanakan secara terpadu. Melihat
banyaknya unsur latihan yang terkait, maka perlu adanya strategi pendekatan yang
tepat.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
- Bagaimana sejarah permainan Bulu tangkis?
- Apa sajakah peraturan dalam permainan bulu tangkis?
- Dan bagaimana teknik dasar dalam bermain permainan bulu tangkis?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini salah satunya yaitu untuk menyelesaikan tugas
akhir mata kuliah umum bulu tangkis dan tentunya untuk menambah pengetahuan
penulis dan pembaca tentang permainan bulu tangkis atau mungkin menumbukan
minta dan bakat para pembaca dengan membaca makalah ini.
BAB II
Pembahasan

2.1 Pengertian Bulu Tangkis

Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok


olahraga permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, di
atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu.
Olahraga bulutangkis dimainkan di atas lapangan yang di batasi dengan garis-garis
dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan di bagi dua sama besar dan di
pisahkan oleh net yang direnggangkan di kedua tiang net yang ditanam di pinggir
lapangan.

Bulutangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan


shuttlecock yang di pukul melewati sebuah net. Permainan dimulai dengan cara
menyajikan bola atau service, yaitu memukul bola dari petak service kanan ke petak
servis kanan lawan, sehingga jalan bola menyilang.

2.2 Sejarah Permainan Bulu Tangkis

Olah raga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno
sekitar 2000 tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa bernama
Jianzi yang melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau misi permainan
ini adalah untuk menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa
menggunakan tangan.

Di Inggris sejak zaman pertengahan, permainan ini dimainkan oleh anak-anak


disebut dengan Battledores atau Shuttlecocks, raketnya memakai dayung/tongkat
(Battledores). Ini cukup populer di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah
Punch mempublikasikan kartun untuk permainan ini. Penduduk Britania membawa
permainan ini ke Jepang, Tiongkok, dan Siam selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini
kemudian dengan segera menjadi permainan anak- anak di wilayah setempat mereka.
Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune,
India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net dan memainkannya secara
bersaingan. Oleh sebab itu kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, pada masa itu
permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona. Para tentara membawa permainan itu
kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang
pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris,
berjudul “Badminton Battledore – a new game” Ini melukiskan permainan tersebut
dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort’s di
Gloucestershire, Inggris.

Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada
1877. Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional
pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
Bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur
dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara
Skandinavia. Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) didirikan pada 1934 dan
membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia
Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat
pada 1936. Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade
Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-
masing dua medali emas tahun itu.

Perkembangan Bulutangkis di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan


perkembangan bangsa Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik, gerakan
kemerdekaan, sampai dengan periode pembangunan masa orde baru dewasa ini.
Beberapa orang Belanda membawa jenis cabang. olahraga ini, serta pelajar-pelajar
Indonesia yang pulang belajar dari luar negeri, dengan cepat menjadikan cabang
olahraga ini digemari masyarakat. Pada sekitar tahun 40 – an, cabang ini telah merasuk
di setiap pelosok masyarakat. Namun cabang olahraga ini baru menemukan bentuk
organisasinya setelah tiga tahun diselenggarakan PON I di Solo 1948. Tepatnya tanggal
5 Mei 1951, Persatuan Bulutangkis Indonesia baru terbentuk disingkat PBSI di kota
Bandung. Kegiatan yang semarak, pertandingan kompetisi yang teratur, dalam waktu
tujuh tahun telah membuahkan hasil yang positif yakni keberhasilan merebut Thomas
Cup, lambang supremasi dunia Bulutangkis. Hampir tidak masuk akal menurut
pertimbangan ilmiah, bangsa yang baru saja hancur karena perang kemerdekaan,
ternyata mampu meraih prestasi gemilang di dunia internasional. Keberhasilan ini tidak
saja mengejutkan dari arti prestasi, tetapi juga memberikan pengaruh yang mantap.
Keberhasilan itu sekaligus menarik perhatian pemerintah masyarakat, sehingga sejak
tahun 1958 itu, PBSI tidak lagi bekerja seorang diri. Tidak saja hasil di Thomas Cup,
sejak saat itu para pemain Indonesia mampu menunjukkan prestasinya di berbagai
turnamen internasional, seperti All England, Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya.
Oleh karena perkembangannya sudah cukup luas, maka perlu didirikan organisasi yang
akan mengatur kegiatan bulutangkis. Organisasi tersebut diberi nama “Internasional
Badminton Federation” (IBF) pada tanggal 5 Juli 1934. Di Indonesia sendiri dibentuk
organisasi induk tingkat nasional yaitu Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)
pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada tahun 1953 Indonesia menjadi anggota IBF.
Dengan demikian Indonesia berhak untuk mengikuti perandingan-pertandingan
Internasional.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Olahraga Bulutangkis memiliki sjearah yang panjang dan masih diragukan


karena kurang akuratnya bukti-bukti Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk
ke dalam kelompok. OlahragaPpermainan Bulutangkis dapat dimainkan di dalam
maupun diluar ruangan. Di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran
panjang dan lebar tertentu. Lpangan Bulutangkis di bagi menjadi dua sma besar dan
dipisahkan oleh Net yang tergantung ditiang. Net yang ditanam dipinggir lapangan.
Bulutangkis atau Badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua
orang ( untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk Ganda) yng berlawanan dalam
olahraga Bulutangkis terbagi menjadi beberapa partai kelompok permainan, yaitu :
- Tunggal Putra
- Tunggal Putri
- Ganda Putra
- Ganda Putri
- Ganda Campuran

3.2 Saran

Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit
atlit yang berpotensi. Untuk itu atlit alit besar Indonesia perlu mendidik anak usia dini
dalam bermain bulutangkis agar dapat mengangkat nama baik Bangsa Indonesia.
Daftar Pustaka

 Anonim. Peraturan Permainan Bulu Tangkis. . Diakses tanggal 25 November


2014.Pukul 14.30. Di http://prismakehidupan.wordpress.com/.

 Fourtofour, Aris. 2012. Sejarah Olahraga Bulu Tangkis (Badminton). Diakses


pada tanggal . Diakses tanggal 25 November 2014.Pukul 14.30. Di
http://www.kumpulansejarah.com/2012/11/sejarah-olahraga-bulu-tangkis-
badminton.html?m=1.

 Ihsan, Azam. 2013. Teknik Dasar Permainan Bulutangkis. . Diakses tanggal 25


November 2014.Pukul 14.30. Pukul 20.30. Di
http://azamihsan87.blogspot.com/2013/01/b-tehnik-dasar-permainan-
bulutangkis.html?m=1.

 Yulianingsih, Ni Kadek. 2013. Permainan bulutangkis. Diakses tanggal 25


November 2014.Pukul 14.30.Di http://nikadekyuli.blogspot.com.

Anda mungkin juga menyukai