Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENJAS

BULU TANGKIS

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 2
Nama Anggota Kelompok:
1. Lastiur Mariana Purba
2. Pitri Ramahdani
3. Mestiani Zai
4. Iska
5. Susila Ningsi
6. Muhamad Aldi
7. Ardiansyah
8. Ilham
9. Muhammad Riann

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya makalah yang berjudul Permainan Bulu Tangkis ini dapat terselesaikan
sesuai dengan yang diharapkan dan tepat pada waktunya. Makalah yang
membahas tentang sejarah, Teknik dasar dan peraturan dalam permainan bulu
tangkis ini merupakan tugas akhir dari mata kuliah umum olahraga. Dalam penulisan
makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak.

Semoga makalah ini bermanfaat untuk para pembaca.

Pekanbaru, 19 September 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB 1: Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan

BAB II: Pembahasan


Pengertian Bulu Tangkis
Sejarah Permainan Bulu Tangkis
Peraturan Permainan Bulu Tangkis
Teknik Dasar Bermain Bulu Tangkis

BAB III: Penutup


Kesimpulan
Saran

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permainan bulutangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang terkenal di dunia.
Olahraga ini dapat menarik minat bagi berbagai kelompok umur, berbagai tingkat
keterampilan, dan pria maupun wanita memainkan olahraga ini di dalam atau di luar
ruangan untuk tujuan rekreasi, dan juga sebagai ajang persaingan. Permainan
bulutangkis merupakan permainan yang bersifat individual yang dapat dilakukan
dengan cara satu orang melawan satu, atau dua orang melawan dua orang. Permainan
ini mudah dilaksanakan karena alat pemukulnya ringan, bola mudah dipukul, tidak
membutuhkan lapangan yang luas, bahkan dapat dimainkan di dalam maupun di luar
ruangan, serta dapat dimainkan oleh siapa saja. Oleh karena itu, permainan bulutangkis
dapat berkembang pesat. Di Indonesia, olahraga bulutangkis mengalami
perkembangan pesat karena tak lepas dari kerja keras pelatih, atlet, dan pengurus,
dalam pembinaan atlet bulutangkis. Hal ini dapat dilihat dari prestasi yang diraih dalam
kejuaraan-kejuaraan yang diikuti oleh atlet Indonesia, seperti kejuaraan Thomas Cup,
Uber Cup, All England, Olimpiade, dan sebagainya. Prestasi bulutangkis yang diraih
bukanlah hal yang cepat dan mudah, semua itu melalui proses yang panjang, dan
membutuhkan waktu yang lama, mulai dari pemasalan, pembibitan, hingga pembinaan
secara terpadu, terarah, dan berkelanjutan. Partisipasi dari semua pihak, baik dari
pemerintah melalui sekolah, maupun dari masyarakat sangat diperlukan guna
pembinaan dan pengembangan olahraga bulutangkis, misalnya melalui perkumpulan
atau klub. Dari keduanya diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi peningkatan
dan pengembangan olahraga, termasuk bulutangkis.
Secara sistematik, untuk bisa bermain bulu tangkis dengan tepat dan baik perlu
dilakukan yaitu latihan yang dilakukan secara terencana dan terprogram yang
didasarkan pada pelaksanaan yang benar dan teratur. Secara sistemik, yakni berbagai
komponen latihan yang terkait harus dilaksanakan secara terpadu. Melihat banyaknya
unsur latihan yang terkait, maka perlu adanya strategi pendekatan yang tepat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Bagaimana sejarah permainan Bulu tangkis?
2. Apa sajakah peraturan dalam permainan bulu tangkis?
3. Dan bagaimana teknik dasar dalam bermain permainan bulu tangkis?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini salah satunya yaitu untuk menyelesaikan tugas
akhir mata pelajaran olahraga dalam permainan bulu tangkis dan tentunya untuk
menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang permainan bulu tangkis atau
mungkin menumbukan minta dan bakat para pembaca dengan membaca makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bulu Tangkis
Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok
olahraga permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan,
di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar
tertentu. Olahraga bulutangkis dimainkan di atas lapangan yang di batasi dengan
garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan di bagi dua sama
besar dan di pisahkan oleh net yang direnggangkan di kedua tiang net yang ditanam
di pinggir lapangan.

Bulutangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan


shuttlecock yang di pukul melewati sebuah net. Permainan dimulai dengan cara
menyajikan bola atau service, yaitu memukul bola dari petak service kanan ke petak
servis kanan lawan, sehingga jalan bola menyilang.

B. Sejarah Permainan Bulu Tangkis

Olahraga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno
sekitar 2000 tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa
bernama Jianzi yang melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau
misi permainan ini adalah untuk menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama
mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan, permainan ini dimainkan oleh anak-anak
disebut dengan Battledores atau Shuttlecocks, raketnya memakai dayung/tongkat
(Battledores). Ini cukup populer di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika
majalah Punch mempublikasikan kartun untukpermainan ini. Penduduk Britania
membawa permainan ini ke Jepang, Tiongkok, dan Siam selagi mereka
mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak- anak di
wilayah setempat mereka. Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas
Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan
jaring/net dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu kota Pune dikenal
sebelumnya sebagai Poona, pada masa itu permainan tersebut juga dikenali
sebagai Poona. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada
1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam
sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris,
berjudul“Badminton Battledore – a new game” Ini melukiskan permainan tersebut
dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort’s di
Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877.
Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional
pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
Bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia
Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara
Skandinavia. Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) didirikan pada 1934 dan
membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada,
Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung
sebagai afiliat pada 1936. Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas
di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama
memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu.
Perkembangan Bulutangkis di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan
perkembangan bangsa Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik, gerakan
kemerdekaan, sampai dengan periode pembangunan masa orde baru dewasa ini.
Beberapa orang Belanda membawa jenis cabang. olahraga ini, serta pelajar-pelajar
Indonesia yang pulang belajar dari luar negeri, dengan cepat menjadikan cabang
olahraga ini digemari masyarakat. Pada sekitar tahun 40 – an, cabang ini telah
merasuk di setiap pelosok masyarakat. Namun cabang olahraga ini baru
menemukan bentuk organisasinya setelah tiga tahun diselenggarakan PON I di Solo
1948. Tepatnya tanggal 5 Mei 1951, Persatuan Bulutangkis Indonesia baru
terbentuk disingkat PBSI di kota Bandung. Kegiatan yang semarak, pertandingan
kompetisi yang teratur, dalam waktu tujuh tahun telah membuahkan hasil yang
positif yakni keberhasilan merebut Thomas Cup, lambang supremasi dunia
Bulutangkis. Hampir tidak masuk akal menurut pertimbangan ilmiah, bangsa yang
baru saja hancur karena perang kemerdekaan, ternyata mampu meraih prestasi
gemilang di dunia internasional. Keberhasilan ini tidak saja mengejutkan dari arti
prestasi, tetapi juga memberikan pengaruh yang mantap. Keberhasilan itu sekaligus
menarik perhatian pemerintah masyarakat, sehingga sejak tahun 1958 itu, PBSI
tidak lagi bekerja seorang diri. Tidak saja hasil di Thomas Cup, sejak saat itu para
pemain Indonesia mampu menunjukkan prestasinya di berbagai turnamen
internasional, seperti All England, Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya. Oleh
karena perkembangannya sudah cukup luas, maka perlu didirikan organisasi yang
akan mengatur kegiatan bulutangkis. Organisasi tersebut diberi nama “Internasional
Badminton Federation” (IBF) pada tanggal 5 Juli 1934. Di Indonesia sendiri dibentuk
organisasi induk tingkat nasional yaitu Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia
(PBSI) pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada tahun 1953 Indonesia menjadi
anggota IBF. Dengan demikian Indonesia berhak untuk mengikuti perandingan-
pertandingan Internasional.

Ukuran Lapangan Badminton Nasional Beberapa Kategori


Pengetahuan dasar mengenai ukuran lapangan badminton nasional ini sendiri
memang patut diketahui untuk lebih dalam mencintai olahraga yang satu ini. Apalagi
bagi yang ingin bersaing menjadi atlet terbaik Indonesia untuk mengikuti ajang nasional
maupun internasional. Nah, berikut adalah ulasan mengenai ukuran lapangan
badminton nasional beberapa kategori.
1. Ukuran Lapangan Badminton Kategori Tunggal Putri
Berbicara mengenai olahraga badminton memang memiliki aturannya sendiri
termasuk dalam ukuran lapangan yang digunakan bertanding. Ukuran ini menjadi
pertimbangan penting guna mendukung kelancaran pertandingan dan menjadi
pendukung atlet berlaga. Ukuran lapangan badminton kategori tunggal putri sendiri
memiliki panjang bidang lapangan sebesar 13,40 m dan lebarnya 5,18 m.
Sedang untuk panjang bidang lapangan penerima servis adalah 4,77 m dan lebar
bidangnya 2,59 m. Ukuran diatas kemudian disesuaikan dengan bahan pendukung
lapangannya yang menggunakan kayu atau sintesis lainnya. Permukaan lapangan yang
cerah dengan lebar sesuai ketentuan diharapkan mampu mengurangi cidera pemain
dan lancarnya pertandingan.

2. Ukuran Lapangan Badminton Kategori Tunggal Putra


Selanjutnya adalah ukuran lapangan badminton untuk kategori tunggal putra
adalah sama dengan ukuran tunggal putri. Memiliki ukuran panjang bidang lapangan
sebesar 13,40 m dengan lebarnya adalah 5,18 m. Untuk panjang bidang lapangan
penerima servis adalah 4, 77 m dengan lebar penerima servisnya adalah 2,59 m.
Ukuran diatas disesuaikan dengan bentuk lapangannya yang berbentuk persegi
panjang dengan garis bidang yang cerah dan kontras. Tentu saja untuk ukuran
lapangan tunggal putra ini juga menggunakan bahan kayu atau sintesis yang tidak kaku.
Hal ini bertujuan untuk menunjang keamanan atlet dalam melakukan pertandingan.

3. Ukuran Lapangan Badminton Kategori Ganda Putra


Setelah mengetahui ukuran lapangan badminton kategori tunggal putra maupun
putri mari beralih ke kategori ganda. Untuk ukuran lapangan bagi kategori ganda
memang agak berbeda dari sebelumnya. Pada kategori ganda, permainan dibebankan
menggunakan garis terluar dengan ketentuan ukuran tersendiri.
Panjang bidang lapangan permainan kategori ganda putra adalah sebesar 13,40 m
dengan lebar bidang lapangannya adalah 6,10 m. Sedang untuk panjang bidang
lapangan penerima servis adalah 3,96 m dengan lebar bidang lapangan penerima
servisnya adalah 3,05 m. Memang nampak jelas bahwa ukuran lapangan badminton
kategori ganda ini lebih lebar dan luas daripada kategori tunggal.

4. Ukuran Lapangan Badminton Kategori Ganda Putri


Ukuran lapangan badminton selanjutnya adalah untuk kategori ganda putri yang
memiliki ukuran sama dengan ganda putra. Memiliki panjang bidang lapangan
permainan sebesar 13,40 m dengan lebar bidang lapangannya 6,10 m. Untuk panjang
bidang penerima servisnya ada di 3,96 m dengan lebarnya adalah 3,05 m, hal ini sudah
diperhitungkan sesuai ketentuan.

5. Ukuran Lapangan Badminton Kategori Ganda Campuran


Beralih kepada kategori terakhir yaitu ganda campuran yang memiliki ukuran
sama dengan ganda putra dan putri. Untuk ukuran lapangannya memiliki panjang
bidang permainan sebesar 13,40 m dengan lebar bidang nya 6,10 m. Panjang bidang
lapangan penerima servisnya adalah 3,96 m dengan lebar bidang penerima servisnya
adalah 3,05 m.
Tentunya untuk bentuk lapangan, bahan dan kelengkapan lainnya sudah disesuaikan
dengan baik dan benar. Sehingga bagi pasangan ganda campuran bisa leluasa
bergerak dan berpindah karena lebar dan luasnya lapangan. Cidera dan hal tidak
diinginkan lainnya juga lebih bisa diminimalisir.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga
permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, di atas
lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu.
Olahraga bulutangkis dimainkan di atas lapangan yang di batasi dengan garis-garis
dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan di bagi dua sama besar dan di
pisahkan oleh net yang direnggangkan di kedua tiang net yang ditanam di pinggir
lapangan. Bulutangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan
shuttlecock yang di pukul melewati sebuah net. Permainan dimulai dengan cara
menyajikan bola atau service, yaitu memukul bola dari petak service kanan ke petak
servis kanan lawan, sehingga jalan bola.

SARAN
Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlit yang
berpotensi untuk mengangkat nama baik Bangsa Indonesia. Bulutangkis juga harus
dibudayakan diseluruh pelosok daerah di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai